Lingustik Arab; Telaah Sejarah Dan Tokoh Linguis Arab
Oleh: Abdullah Tamami
Tidak lagi diragukan bahasa eksistensi bahasa arab merupakan sebuah bahasa yang penting dan mempunyai kedudukan yang sangat dibutuhkan khusunya bagi seorang muslim, sebab bahasa arab merupakan bahasa yang dupergunakan dalam kitab suci mereka, selain itu literatur salaf dan turats juga menggunakan bahasa arab sebagai bahasa utama. Alasan inilah mengapa mempelajarinya merupakan sebuah tuntutan besar kaum muslimin, hal ini sejalan apa yang pernah disampaikan sebuah hadits “pelajarilah bahasa arab, dan ajarkan kepada manusia”. Pun ketika membicarakan bahasa arab dengan sejuta keistimewaan yang terkandung di dalamanya,dan hal itu dapat dibuktikan dengan al qur’an yang memilki keistimewaan yang agung. Secara garis besar, ada dua aliran besar lingustik arab, yaitu aliran Basrah dan aliran Kufah, Aliran basrah mendapat pengaruh konsep analogi dari Zaman Yunani. Oleh karena itu, mereka berpegang teguh pada kereguleran dan kesisitematisan bahasa Arab. Sebaliknya, aliran Kufah memberikan perhatian kepada keanekaragaman bahasa; dan dalam beberapa hal tampaknya mereka menganut paham anomali. SEJARAH LINGUSTIK ARAB Masalah asal usul bahasa di Arab (Timur) juga menjadi fokus kajian para pemikir , seperti filsuf, ulama mutakallimin dan ulama’ bahasa sejak dulu. Al hamid dalm teorinya menyimpulkan ada empat teori asal usul muncul dan berkembangnya bahasa arab, sebagai berikut: a. Teori al-Tauqif wal-Ilham Dalam teori ini, manusia tidak memilki kemampuan untuk menciptakan bahasanya. bahasa manusia menurut kelompk ini merupakan ilham atau “wahyu” dari Allah swt. b. Teori al-Tawadhu’ wa al-Ishthilah Menurut teori ini, bahasa itu diciptakan (tawadhu’ atau muwadha’ah) oleh manusia atau terjadi karena kesepakatan manusia. Kemudian setelah itu mereka baru bisa mengungkapkan ini dan itu dengan kosa kata yang disepakati mereka. c. Teori Jam’u baina al-Tauqif wa al-Ishthilah Teori ini adalah penggabungan antara teori yang pertama dan kedua, d. Teori al-Taqlid waal-Muhakat Teori ini memandang bahwa asal mula bahasa adalah “peniruan” (muhakat)terhadap bunyi- bunyi atau suara-suara alamiah, seperti suara hewan, bunyi pepohonan, suara halilintar dan sebagainya. Adapun Sejarah linguistik Arab terbagi menjadi dua masa, yaitu sebagai berikut: 1. Linguistik Arab Tradisional Tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya ilmu pengetahuan tentang kebahasa araban merupakan buah dari Islam. Karena sebelum Islam, tidak ada data sejarah yang menunjukkan bukti upaya orang Arab dalam menggali bahasa Arab. Berbagai faktor diatas membuat orang Arab memulai mengkaji secara serius bahasa Arab. Para ahli bahasa Arab selalu berpegang pada Alquran, syair Arab, dan ungkapan yang kerap digunakan saat menetapkan kaidah gramatika bahasa Arab. hal yang sama juga mereka lakukan pada saat mereka membuat kamus. Upaya ini dilakukan secara serius. Mereka mengunjungi langsung lokasi para penutur bahasa Arab yang mempunyai dialek yang bermacam-macam. Tak jarang juga para penutur bahasa Arab yang berasal dari kawasan pedesaan mengunjungi Basrah dan Kuffah yang menjadi pusat pengkajian bahasa Arab saat itu. Untuk memberi gambaran bagaimana bahasa Arab tumbuh dan berkembang. 2. Linguistik Arab Modern seperti ilmu yang lain linguisik ini mngalami perkembangan sesuai zaman dan tern pengkajian. pendekatan linguistik modern ini awal mulanya mendapat tantangan karena ahli bahasa pada waktu itu menolak dan merasa aneh ada pendekatan baru yang menggeser pendekatan yang sudah mereka kenali sebelumnya. hal ini membuat pendekatan linguistik mulanya tidak terlalu populer didunia Arab. Kajian-kajian bahasa Arab dengan pendekatan linguistik modern justru dilakukan oleh para ahli bahasa dari Barat. Seiring berjalannya waktu, sikap dan anggapan itu bergeser. Hal itu dibuktikan dengan munculnya usaha untuk mengkaji bahasa Arab dengan pendekatan modern, seperti al-Falsafah al-Lughawiyah wa al-Alfazh al-Arabiyah (1886) mengangkat karakter, fungsi, dan metode pengajaran bahasa. Dan juga menulis buku Tarikh al-Lughah al-Arabiyah (1904), memanfaatkan teori kebahasaan yang dianut pada abad 19 dan 20, juga kajian orientalis terhadap bahasa Arab dan bahasa Semit. Usaha awal dalam mengkaji bahasa Arab dalam sudut pandang linguistik modern dilakukan oleh Wright dalam karyanya yang berjudul A grammar of the ArabicLanguage (1859). J. A. Haywood dan H. M. Nahmad yang menulis A New Arabic Grammar of the Written Language (1962), memberi sumbangan penting dalam analisis tata bahasa Arab secara linguistis. TOKOH-TOKOH LINGUISTIK ARAB 1. Mazhab Bashrah a. Abu al Aswad al-Dualy b. Sibawaih c. Ibnu Jinni d. Nashir bin ‘Ashim al-Litsiy e. Abu Amr bin al-A’la f. Abdullah bin Abi Ishaq al-Hadhramiy g. Khalil bin Ahmad 2. Madzhab kufah a. Abu Ja’far al-Ruasiy b. Al-Kisaiy c. Al-Farra d. Al-Farra KESIMPULAN Ada beberapa poin penting tentang sejarah lingustik bahasa arab, pertama, bahwa ada dua madzhab besar yang fokus mengkaji ilmu lingustik ini, yaitu Ulama’ Bashrah dan Ulama’ Kufah. Kedua, Sejarah linguistik Arab tradisional di bagi menjadi dua masa, yaitu: linguistik Arab tradisional, linguistik Arab modern. Dan dalam pandangan yang berbeda pula dari penyikapan ulama dua madazhab besar itu terdapat beberapa ulama yang mempraksainya, sebagaimana disinggung di atas.
Tugas oleh, Nama: Abdullah Tamami Alamat: Toronan Kowel Pamekasan Ruang: 1