Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR PROPOSAL

HURUF NASHAB DALAM AL – QUR’AN SURAH AL - KAHFI

(ANALISIS SINTAKSIS)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Seminar Proposal

Dosen Pengampu : Dr. Lalu Turjiman Ahmad, M.A

Disusun Oleh:

Muhammad Jibril A. N

201360090

BSA 6 C

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN

2023
1. Latar Belakang

Kehadiran bahasa harus disyukuri oleh manusia sbab tidak smua makhluk dapat
berbahasa seperti layaknya manusia. Sehingga manusia memiliki kewajiban menjaga dan
merawat bahasa tersebut. Manusia memiliki bahasa secara dua subsistem. Diantaranya
subsistem bunyi beserta subsistem makna. Keduanya memiliki nilai keekonomisan
fungsi.1 Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang menjadikan hal penting bagi
kehidupan manusia, yaitu digunakan untuk mengungkapkan penyampaian ide, perasaan,
gagasan, dan fikiran dalam bentuk ucapan atau tulisan dengan maksud agar dipahami oleh
sesama manusia dalam kehidupan sehari – hari.

Bahasa adalah suatu simbol vocal yang arbitrer yang dipakai dalam komunikasi
manusia (language is a system of arbitrary vocalsymbolsused for human communication).2
Bahasa juga mrupakan lafadz - lafadz yang digunakan oleh suatu kaum untuk
menyampaikan maksudnya. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi sangat
banyak dan beragam, diantaranya yaitu bahasa arab, Inggris, China, Spanyol dan Korea.
Dari banyaknya ragam bahasa di dunia, bahasa arab mnjadi bahasa tertua dan yang paling
lama di gunakan dalam dunia ini.

Bahasa arab adalah kalimat atau perkataan yang digunakan oleh orang arab. Bahasa
arab juga mempunyai pengaruh yang sangat penting terutama dalam bidang agama. Peran
dalam agama sudah sangat terlihat jelas karena Al – Qur’an menjadi pokok ajaran agama
islam dan hadis sebagai penjelas dari pada Al – Qur’an dan keduanya tentu saja
menggunakan bahasa arab. Sebagaimana firman Allah, SWT :

َ‫إِنَّا أَ ْن َز ْلنَاهُ قُ ْرآ ًنا ع ََر ِبيًّا لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِقلُون‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab,


agar kamu memahaminya.”3 Dari firman Allah trsbut, mempunyai maksud bahwa manusia
diperintahkan untuk memahami makna dalam Al – Qur’an, maka tidak perlu diragukan
lagi untuk mempelajaribahasa arab. Dalam rumpun bahasa, bahasa Arab termasuk rumpun
bahasa Semit atau Semitik. R. Taufiqurrochman menulis bahwa secara geografis,
masyarakat yang mendiami kawasan Arab berasal dari satu ras manusia, yaitu Kaukasia

1
Albaburrahim. Pengantar Bahasa Indonesia untuk Akademik. 1. Cv. Madza Media.2019. Hal-7
2
Siminto. Pengantar Linguistik. 1. Cipta Prima Nusantara. 2013. Hal-3
3
Gramedia. Al – Quran QS Yusuf/12:2
dan Asia Barat. Asumsi ini diperkuat dengan penemuan arkeologia abad ke-18 dan ke-19
Masehi yang menunjukkan adanya masyarakat dan bahasa yang oleh Perjanjian Lama
disebut Semit.4 Bangsa Semit adalah bangsa yang dinisbahkan kepada Sam bin Nuh, yang
merupakan salah satu dari anak-anak keturunan Nuh Dari sinilah kita bisa mengetahui
bahwa bahasa Arab yang sampai kepada kita sekarang merupakan bagian dari rumpun
bahasa Semit.5

Dari semua bahasa Semit di atas kini telah punah kecuali bahasa Arab. Ketidak
punahan bahasa Arab ini disebabkan faktor kekuasaan dan faktor arabisasi. Faktor
kekuasaan yang dimaksud adalah penghuni jazirah Arab yang meliputi tiga kelompok
besar bangsa Arab. Sedangkan Arabisasi yang dimaksud di sini adalah bangsa Arab yang
masih bertahan berbaur dengan bangsa lain.

Didalam bahasa arab ada banyak ilmu – ilmu yang dikaji baik dilihat secara unsurnya
maupun dilihat dari segi bahasanya, apabila dilihat dari unsur – unsur bahasanya biasanya
membahas tentang tata bahasa atau qowaid. Bahasa arab mempunyai empat struktur kajian
yaitu Fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Fonologi (ilmu shout) merupakan ilmu
yang mengkaji tentang suara, dan bagaimana cara menghasilkannya. Morfologi (Ilmu
shorof) merupakan ilmu yang membajas tentang pembentukan kata. Sintaksis (Ilmu
nahwu) merupakan salah satu cabang bahasa yang didalamnya membahas tentang masalah
kalimat dan musytaqnya. Adapun yang terakhir yaitu Sintaksis (Ilmu dalalah) membahas
tentang makna leksikal, gramatikal ataupun konsektual. Dengan adanya pemaparan
tersebut, maka peneliti lebih menekankan penelitian dibidang sintaksis.

Sintaksis disebut juga dengan nahwu, Kata ‘sintaksis’ berasal dari kata Yunani sun
‘dengan’ dan tattein ‘menempatkan’. Istilah tersebut secara etimologis berarti
‘menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan
kelompok-kelompok kata menjadi kalimat.6 Dapat juga dikatakan secara harfiah kata
‘sintaksis’ mempunyai arti penataan bersama atau pengaturan.7

Salah satu yang termasuk sintaksis adalah kata. Kata dalam bahasa arab sering
disebut dengan kalimah, kalimah adalah lafadz yang menunjukkan kepada suatu arti yang

4
Taufiqurrochman. Leksiologi Bahasa Arab. Press. 2008. hal-177
5
Melisa dan Amrina. Semit: Asal Muasal Bahasa Arab. Vol 1. Lughowiyah. 2019. Hal-121
6
J.W.M. Verhaar. Pengantar Linguistik, Press. 1993. Hal-70
7
Bambang Yudi Cahyono. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Press. 1995. Hal-177.
tersendiri. Kalimah terbagi menjadi tiga yaitu ism (nomina), fi`l (verba) dan harf (partikel).
Ism (nomina) adalah kata yang menunjukkan pada diri sendiri dan tidak terkait dengan
waktu, Fi`l (verba) adalah kata yang menunjukkan pada diri sendiri dan terkait dengan
waktu, dan harf (partikel) adalah kata yang tidak mempunyai makna ketika tidak disertai
dengan kata lain.Sebagaimana yang telah disebutkan, salah satu kalimah dalam bahasa
Arab yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah harf.

Huruf dalam bahasa arab dibagi kepada dua yaitu huruf ma’ani dan huruf mabaniy8,
harf mabaniy adalah huruf yang membentuk kata hingga mnjadi satu kesatuan dan tidak
mmiliki arti jika berdiri sendiri, sedangkan huruf Ma’aniy adalah huruf yang mengandung
makna dan hal itu diketahui apabila huruf ini digunakan bersamaan dengan isim dan fi’il.
Huruf ma’aniy itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu harf amil (huruf yang merubah baris
akhir suatu kata atau Lafadz) dan harf ghoiru amil atau ‘Athil (huruf yang tidak merubah
baris akhir suatu kata atau Lafadz). Huruf juga terbagi menjadi huruf yang berama pada
isim dan huruf yang beramal pada fi’il. Berdasarkan penjelasan tsb maka peneliti
membahas tentang harf amil yang beramal pada fi’il, karn huruf nashab termasuk ke dalam
huruf yang ber’amal pada fi’il dalam Al – qur’an surat Al – Kahfi.

Penelitian ini dilakukan agar dapat memahami isi Al-Qur’an dan mengetahui huruf
Nashab yang terdapat dalam Al-Qur’an surah Al - Kahfi. Didalam Al-Qur’an banyak
sekali tentunya terdapat huruf Nashab yang terjadi khususnya di surah Al – Kahfi ini,
karena disisi lain untuk mempermudah orang lain untuk mengetahui huruf Nashab yang
ada didalam Al-Qur’an surat ini.

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang huruf nashab dalam Al – Qur’an
surat Al - Kahfi. dalam surat Al – Kahfi ini ini peneliti menemukan beberapa ayat yang
tntunya terdapat huruf nashab, dan peneliti sering membaca surah Al – Kahfi ini sehingga
peneliti banyak menemukan huruf nashab didalam surah Al - Kahfi . Oleh karena itu
peneliti ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai Huruf Nashab dalam Al – qur’an surat
Al – Kahfi dan memberi judul HURUF NASHAB DALAM AL – QUR’AN SURAT AL
– KAHFI.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, pokok permasalah dalam penelitian ini, diantaranya yaitu :

8
Anthon Dahdah. Mu’jam Qaa’id al – lughah al – arabiyah fi jadawil wa lawhat. Maktabah Lubnan. 1989.
Hal-26
I. Apa saja Huruf Nashab yang terdapat dalam Al – Qur’an surat Al – Kahfi ?
II. Apa saja tanda tanda Irab Nashab dalam Al – Quran surat Al – Kahfi?
III. Bagaimana makna Huruf Nashab yang terdapat dalam Al – Qur’an surah Al - Kahfi?

3. Tujuan Penelitian
I. Untuk mengetahui Huruf Nashab apa saja yang terdapat dalam Al – Qur’an surah Al -
Kahfi
II. Untuk mengtahui tanda I’rab Nasha yang terdapat dalam Al – Qur’an surah Al – Kahfi
III. Untuk mengetahui makna Huruf Nashab yang terdapat dalam Al – Qur’an surah Al - Kahfi

4. Manfaat Penelitian
4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
penelitian bahasa dan perkembangan ilmu kebahasaan yang berhubungan dengan sintaksis
dalam Huruf Nashab. Kemudian semakin bertambahnya pendalaman materi, khususnya
dalam bidang kajian sintaksis. Penelitian ini juga diharapkan bisa meningkatkan
pemahaman baik tentang jenis, i’rab dan makna huruf nashab dalam surah al – kahfi.

4.2 Manfaat Praktis


Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya
yaitu :
a. Peneliti : penelitian ini memberikan pemahaman kajian sintaksis tentang huruf
nashab yang terdapat dalam Al – Qur’an surah Al - Kahfi, yang meliputi jenis
huruf nashab, i’rab huruf nashab dan makna huruf nashab, sehingga dikemudian
hari dapat memudahkan dalam memahami huruf nashab yang terdapat dalam Al –
Qur’an surah Al – Kahfi.
b. Pembaca : penelitian ini dapat menambah pengetahuan linguistik khususnya
dalam bidang sintaksis tentang jenis, i’rab dan makna huruf nashab dalam Al –
Qur’an surah Al - Kahfi

5. Kajian Pustaka
Suatu penelitian ini diperlukan dukungan hasil penelitian yang relevan yang diteliti
sebelumnya atau bisa disebut penelitian terdahulu. Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini baik dari segi objek maupun teorinya yang menjadi pembanding dari penelitian
diantaranya yaitu :
 Khilyatul Auliya (2017) telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di
Universitas Negeri Malang dengan Judul Analisis manshubatul asma' dalam surat al-
Kahfi. Hasil penelitian ini yaitu manshubatul asma dalam surat al-Kahfi berjumlah:
maful bih 249 kata, maful muthlaq 4 kata, maful li ajlih 3 kata, maful fiih 24 kata,
maful ma'ah 0 kata, tamyiz 22 kata, haal 12 kata, munaada 3 kata, khabar kaana 16
kata, ismu inna 19 kata, ismu laa 3 kata, mustatsna 4 kata, tawabi lil manshub 8, na'at
12 athaf 0, taukid dan 1 badal, dan keseluruhan dari semuanya berjumlah 372 kata.
Adapun tanda i'rab nashab pada surat al-Kahfi yaitu: tanda i'rab nashab fathah
sejumlah 224, tanda i'rab nashab ya sejumlah 14, tanda i'rab nashab kasrah sejumlah
3 dan tanda i'rab nashab alif hanya 2. Manshubatul asma yang sering ditemukan dalam
surat al-Kahfi adalah maf'ul bih dan yang tidak ditemukan sama sekali adalah maf'ul
ma'ah dan taukid. Adapun tanda i'rab nashab fathah menempati urutan pertama yang
paling sering disebutkan dalam surat al-Kahfi dan yang paling jarang disebutkan
adalah tanda i'rab nashab alif yang disebutkan hanya dua kali dalam surat al-Kahfi.9

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama sama bersumber dari Al Qur'an yang
sama Yaitu Surat Al - Kahfi, dan sama sama menggunakan metode penelitian
kualitatif. Sedangkan perbedaannya, yaitu Khilyatul Mengkaji tentang Analisis
manshubatul asma, sedangkan peneliti mengkaji tentang Huruf Nashab atau awamil
nawashib.
 Mochammad Luthfi Riansyah (2021) telah melakukan penelitian dalam bentuk
skripsi di Universitas Negeri Jakarta dengan judul Huruf Nashab Dalam Al-Qur'an
Juz Pertama Surat Albaqarah Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu
(Penelitian Analisis Isi). Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu
memperoleh Nashab pada juz pertama surat Al-Baqarah sebanyak 22 temuan yang
terdiri dari huruf nashab dengan ‫ لن‬,‫ أن‬dan ‫حتّى‬. Yaitu dengan ‫ أن‬sebanyak 11 temuan,
dengan ‫ لن‬sebanyak 6 temuan dan ‫ حتّى‬sebanyak 5 temuan pada fiil mudhari. Implikasi
penelitian dalam pembelajaran ilmu Nahwu diantaranya yaitu pelajar dan pembelajar
dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk materi ilmu khususnya
pada Huruf Nashab dan Maknanya.10

Persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak Kajian nya, yaitu Kajian sintaksis,
selain itu sama - sama mengkaji tentang Huruf Nashab. Sedangkan perbedaan Nyaa,
penelitian M. Luthfi ini mengkaji tentang HURUF NASHAB DALAM AL-QUR'AN
JUZ PERTAMA SURAT ALBAQARAH DAN IMPLIKASINYA DALAM

9
Khilyatul, Aulia. Skripsi. Analisis Manshubatul Asma’ dalam Surat Al – Kahfi. Universitas
Negeri Malang. 2017
10
Mochammad Luthfi Riansyah. Skripsi. Huruf Nashab Dalam Al-Qur'an Juz Pertama
Surat Albaqarah Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu (Penelitian Analisis
Isi). Universitas Negri Jakarta. 2021
PEMBELAJARAN ILMU NAHWU dengan menggunakan analisis isi sedangkan
Peneliti mengkaji tentang Huruf Nashab dalam Al - Qur'an Surat Al - Kahfi.
 Dani Tri Prayoga (2020) telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan Judul Awamil Nawashib
dan Maknanya dalam surat Al – Hajj. Dan hasil penelitian nya adalah Hasil dari
analisis huruf Amil nashab yang masuk sebelum fi'il mudhori' atau fi'il mudhori' yang
manshub dalam Al - Quran surah Al – Hajj ditemukan sebanyak 15 data, huruf ‫أن‬
ditemukan sebanyak 3 data, huruf ‫ لن‬ditemukan sebanyak 4 data, huruf ‫ الم التعليل‬/ ‫الم كي‬
ditemukan sebanyak 6 data, huruf ‫ حتى‬ditemukan sebanyak 1 data, dan huruf ‫فاء السببية‬
ditemukan sebanyak 1 data. Sedangkan huruf ‫ واو المعية‬, ‫ الم الجود‬,‫ كي‬,‫إذن‬, dan ‫ أو‬tidak
ditemukan di dalam Al - Quran surah Al – Hajj. huruf ‫ أن‬ditemukan sebanyak 3 data,
huruf ‫ لن‬ditemukan sebanyak 4 data, huruf ‫ الم التعليل‬/ ‫ الم كي‬ditemukan sebanyak 6 data,
huruf ‫ حتى‬ditemukan sebanyak 1 data, dan huruf ‫ فاء السببية‬ditemukan sebanyak 1 data.
Sedangkan huruf ‫ واو المعية‬, ‫ الم الجود‬,‫ كي‬,‫إذن‬, dan ‫ أو‬tidak ditemukan di dalam Al - Quran
surah Al – Hajj. huruf ‫ أن‬ditemukan sebanyak 3 data, huruf ‫ لن‬ditemukan sebanyak 4
data, huruf ‫ الم التعليل‬/ ‫ الم كي‬ditemukan sebanyak 6 data, huruf ‫ حتى‬ditemukan sebanyak
1 data, dan huruf ‫ فاء السببية‬ditemukan sebanyak 1 data. Sedangkan huruf ‫ الم‬,‫ كي‬,‫إذن‬
‫ واو المعية‬, ‫الجود‬, dan ‫ أو‬tidak ditemukan di dalam Al - Quran surah Al – Hajj.11

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada jenis dan desain penelitian, yaitu
penelitian kualitatif dan desain library research, selain itu sama sama menggunakan
kajian sintaksis dan sumber datanya dari Al - Qur'an. Sedangkan perbedaannya
terletak pada objek Penelitiannya, yang dilakukan Dani Mengkaji tentang Awamil
Nawashib dan Maknanya dalam surat Al - Hajj sedangkan peneliti mengkaji tentang
Huruf Nashab dalam Al - Qur'an Surat Al - Kahfi.

6. Landasan Teori
6.1 Bahasa Arab
Istilah bahasa didefinisikan dengan banyak pengertian, sebagian mengatakan
bahwa bahasa itu adalah sesuatu yang diucapkan ataupun yang ditulis, sebagian
lagi juga ada yang mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang
digunakan oleh manusia antara satu sama lain. Bahasa Arab biasa disebut dengan

11
Dani Tri Prayoga. Skripsi. Awamil Nawashib dan Maknanya dalam surat Al – Hajj. Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2020
al – lughah yang berarti “perkataan” atau berbicara lisan.12 Belajar bahasa berati
itu sama saja belajar bicara dengan bahasa yang dipelajari. Ibnu Jinny, seorang
linguis Arab yang masyhur dan memiliki pengaruh besar terhadap struktur
pemikiran linguistik modern mendefinisikan bahasa adalah “ashwât yu’abbiru bihâ
kulla qaumin ‘an agrâdhihim” (bunyi-bunyi yang digunakan oleh setiap komunitas
untuk mengekspresikan maksud dan tujuan mereka)13
Bahasa arab juga mmpunyai arti yaitu kalimat – kalimat yang dipergunakan
bangsa arab dalam mengutarakan maksud dan tujuan mereka. Bahasa arab
mempunyai tiga belas bagian ilmu, diantaranya yaitu : sharf, i’rab (keduanya
termasuk dalam ilmu nahwu), rasm (tulisan), ma’ani, bayan, badi (ketiganya
termasuk dalam pembahasan ilmu balaghah), ‘arudh, qawafi, qardu asy syi’ir
(bacaan syair), insya’ (mengarang), khutbah (pidato), sejarah sastra, dan matnul
lughah (isi bahasa)
Bahasa arab termasuk kedalam bahasa semit, yaitu bahasa yang
dipertuturkan lebih dari 200 jiwa, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara dan
Afrika Timur. Bahasa ini mempunyai kekayaan etimologi dan mufradāt yang luas.
Terbukti dengan banyaknya kata-kata serapan di negara-negara lain yang berasal
dari bahasa Arab

6.2 Pengertian Sintaksis


Gramatikal biasanya terbagi menjadi morfologi dan sintaksis, morfologi
membicarakan pembentukan kata dari satuan-satuan yang lebih kecil, yang lazim
disebut morfem menjadi satuan yang statusnya lebih tinggi yang siap digunakan
dalam subsistem sintaksis. Subsistemsintaksis membicarakan penataan dan
pengaturan katakata itu ke dalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut
satuansatuan sintaksis, yakni kata, frase, klausa, kalimat dan wacana. Asal usul
kata sintaksis itu sendiri, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti
“dengan‟ dan kata tattein yang berarti “menempatkan‟. Jadi,secara etimologi
istilah sintaksis berarti: menempatkan bersama-sama katakata menjadi kelompok
kata atau kalimat. Ilmu nahwu (sintaksis) adalah ilmu yang mengetahui keadaan
suatu kalimat bahasa Arab, baik secara mufrad (kata tunggal) atau murakkab

12
Mahmud Yunus. Kamus Arab Indonesia. Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-
Qur’an. 1973. Hal-398.
13
Utsman Ibnu Jinny. Al-Khasha’ish. Dar al-Kutub al-Mishriyyah. 1955. Hal-33.
(susunan). Ilmu Nahwu adalah salah satu cabang dari ilmu bahasa arab yang
membahas tentang bagaimana menyusun kalimat yang sesuai dengan kaidah
bahasa arab, baik yang berkaitan dengan letak kata dalam kalimat dan bagimana
cara mmbuat kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa arab.14
Sintaksis dalam bahasa arab juga disebut dengan nahwu. Ilmu nahwu adalah
ilmu yang wajib dikuasai untuk bisa memahami kaidah dalam penyusunan kalimat
bahasa arab. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sintaksis
dan nahwu juga merupakan dua disiplin ilmu yang sama. Hanya saja sintaksis
kajiannya dalam bahasa Indonesia sedangkan nahwu dalam bahasa Arab. Sintaksis
dan nahwu merupakan interdisiplin ilmu yang membahas atau mengkaji hubungan
suatu kata dengan kata lainnya beserta unsur-unsurnya dan kedudukan kata dalam
suatu kalimat.

6.3 Pengertian Al - Kahfi


Surat Al - Kahfi termasuk salah satu surat Makkiyyah yang diturunkan di
Mekkah. Surat Al - Kahfi adalah surat ke – 18 dari 114 surah dalam Al – Qur’an,
surat ini terdiri dari 110 ayat . Namun surah ini menempati urutan ke-68 dari surah
yang diturunkan sesudah surah al-Ghasyiyah dan sebelumnya al-Insyirah. Dalam
mushaf, penempatan surat berada pada pertengahan al-Qur’an, yakni akhir juz ke-
15
15 dan awal juz ke-16. Surat al-Kahfi secara harfiah berarti gua, inti dari surat
al-Kahfi ialah menceritakan tentang kisah ashab al-kahfi yaitu sekelompok pemuda
yang mempertahankan keimanan mereka terhadap kekejaman seorang raja yang
sangat berkuasa pada saat itu. Mereka bersembunyi dalam gua dan tertidur di
dalamnya selama tiga ratus tahun lebih, dan nama tersebut sudah dikenal sejak
masa Rasulullah.

Selain tentang kisah ashab al-kahfi, surat ini juga terkandung pelajaran yang
membimbing manusia dari ujian yang datang dari-Nya. Kisah ashab al-kahfi
mengajarkan umat muslim untuk mempertahankan keimanan, walaupun ia terusir
dari kampung halamannya, demi menyelamatkan agama juga sebagai kewajiban
manusia. Dari kisah shahib al-jannatain (pemilik dua kebun), mengajarkan manusia

14
Abu Razin dan Ummu Razin. Ilmu Nahwu untuk pemula. Pustaka BISA. 2014. Hal-2
15
Mashlahul Falah. Ashabul Kahfi kisah orang – orang yang mempertahankan aqidah. Media
Insani. 2005. Hal-6
agar tidak rakus pada harta benda, sehingga lebih mengutamakan dunia daripada
agama.

6.4 Huruf Nahsab


Huruf Nashab adalah jenis huruf yg berfungsi membuat fi’il mudhori’ menjadi
manshub. Adapun jenis-jenis huruf nashab adalah sebagai berikut :
1. ْ‫( أن‬an), Tidak ada artinya
َ ‫( أ ُ ِريدُْأَنْأش َر‬saya mau minum susu).
Contoh : َْ‫بْالل َبن‬
ْ َ‫( ل‬lan), Tidak akan
2. ‫ن‬
Contoh : ‫ْالخمر‬
َْ َ ‫( لَنْنَش َر‬Kami tidak akan minum khamar)
‫ب‬
3. ْ‫( إذَن‬idzan), Jika, Kalau begitu
Contoh : َْ‫( ِإذَنْنَر ِج َعْإلىْالبَيتِْاآلن‬Kalau begitu kita pulang ke rumah sekarang)
4. ْ‫( كَي‬kai), Agar, Supaya
Contoh : َْ‫( إِذَنْنَر ِج َعْإلىْالبَيتِْاآلن‬Kalau begitu kita pulang ke rumah sekarang).
5. ‫( َحتَّى‬hattaa), Sampai, Hingga
ُ ‫( يَتَعَلَّ ُم ْالطا ِل‬Mahasiswa itu belajar hingga ia
َ ‫ب ْحتَّى ْيَن َج َح ْفي ْد َِرا‬
Contoh : ْ‫ستِ ِه‬
sukses dalam studinya).
6. ْ‫( ِل‬li), Untuk, Agar
Contoh : ‫ح‬ َْ ‫( َجلَستُ ْألَستَري‬Saya duduk untuk istirahat).

Huruf – Huruf yang membuat Nashab


ْ َ‫أ‬
1) ‫ن‬ : Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi sebagai pemisah dua
َْ ‫( أنَاْأ ُ ِريدُْأَنْأَذ َه‬Saya mau pergi)
kata kerja, contoh: ‫ب‬
2) ْ‫ لَن‬: Tidak akan, contoh: ‫( لَن ْ َين َج َح ْالكَسالَن‬Tidak akan beruntung orang yang
malas)
ْ َ‫ إذ‬: Jika demikian, contoh: ‫ح‬
3) ‫ن‬ َْ ‫( إِذَنْتَن َج‬Jika demikian pasti kau lulus)
َْ ‫( كَيْتَن َج‬Supaya kau lulus)
4) ْ‫ كَي‬: Supaya, contoh: ‫ح‬
ْ ‫ الَ ُمْك‬: Supaya/ Untuk, contoh: ‫( ِجئتُ ِْألتَعَلَّ َْم‬Saya datang untuk belajar)
5) ‫َي‬
6) ‫ الَ ُمْال ُج ُحو ِْد‬: Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi untuk menyangkal.
Biasanya tanda Lam Juhud adalah Lam yang didahului oleh kata َْ‫ َماْكَان‬atau
ْ‫ لَمْيَكُن‬contoh: ْ‫لَمْيَك ُِنْهللاُْ ِليَغ ِف َرْلَ ُهم‬ (Allah tidak akan mengampuni mereka)
ِْ ْ‫( َحتَّىْيَس َم َعْ َكالَ َم‬Sehingga mendengar
7) ‫ َحتَّى‬: Sehingga : sampai pada, contoh: ‫هللا‬
firman Allah)
Huruf Nashab terbagi menjadi dua yaitu:
1) Huruf Nashab khusus masuk pada isim
No Huruf Nashab Artinya
1 َّْ‫اِن‬ Sesungguhnya
2 َّْ‫أَن‬ Bahwa/Sesungguhnya
3 َّْ‫َكا َٔن‬ Bagaikan , seakan akan
4 َْ‫لَيت‬ Mudah – mudahan
5 ْ‫لَعَ َّل‬ Barangkali
6 ‫ال‬ Tidak
7 َّْ‫لَ ِكن‬ Akan tetapi

Dari tabel di atas diketahui contoh huruf nashab yang hanya masuk pada
َ ‫انَّ ْالدَّراَّج‬
isim dan tidak bisa masuk pada fi’il. Contoh : ُ‫َةْال َجدِي َد ْة‬

2) Huruf Nashab khusus masuk pada fi’il


No Huruf Nashab Artinya
1 ْ‫أَن‬ Untuk
2 ‫لَن‬ Tidak akan
3 ‫اِذَن‬ Kalau begitu
4 ‫كَي‬ Supaya

6.5 I’rab Nashab


Tanda tanda I'rab Nashab bagi Isim ada empat yaitu :
 Harakat Fathah ( َ—). Harakat fathah ini disebut sebagai tanda nashab yang
utama, sementara tanda yang lainnya disebut sebagai tanda pengganti. Yang
menjadikan Harakat Fathah sebagai tanda isim adalah :
 Isim Mufrad. Contoh :
‫ارة‬
َ َّ‫سي‬ َّ ‫( قَادَْال‬Pemandu itu telah menjalankan Mobil)
َّ ‫ساىِقُْال‬
 Jama' Taksir. Contoh : ‫وص‬
ُْ ‫ص‬
ُ ‫سْالن‬
ُ ‫در‬
ِ ‫( شَرحَْال ُم‬Guru itu telah menjelaskan
beberapa teks)
 Huruf Ya' (‫)ي‬, yang menjadikan huruf ya sebagai tanda nashab adalah :
ِ ‫( قَابلتُ ْال ُم‬Saya menjumpai
 Mustasnna (dual/muannas). Contoh : َْ‫درسين‬
kedua Bapak guru itu)
 Jama' Mudzakkar Salim. Contoh : ‫( كانْالالعبونْمتافسين‬Para pemain iyu
telah saling berlomba)

 Harakat Kasrah , yaitu untuk Jama' Muannats Salin. Contoh : ‫رايت ْالممرضات‬
(Saya melihat para perawat)
 Huruf Alif, yaitu untuk Isim yang lima. Contoh : ‫( شاهدت ْاخاك‬Saya melihat
saudaramu) Kata ‫ اخاك‬adalah bagian dari isim yang lima.

7. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian dan desain penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian yang
bertujuan memahami sebuah fenomena secara apa adanya (khususnya dari
perspektif subjek) yang dideskripsikan dalam dalam bentuk kata dan kalimat pada
suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai pendekatan
yang terdapat didalamnya.16 Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian Huruf
Nashab dalam Al –Qur’an Surat Al - Kahfi termasuk kedalam penelitian kualitatif.
Dan didalam penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif,
analisis deskriptif yaitu pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang,
lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-
fakta.
2) Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sumber data terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Sumber data perimer, sumber data pokok dalam penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan sumber pokok yang berupa Al – Qur’an
2. Sumber data sekunder, sumber data pendukung yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut. Peneliti merujuk
pada sumber – sumber referensi seperti kitab, buku, jurnal, artikel, skripsi, kajian
terdahulu dan yang berkaitan dengan judul penelitian yang dikaji.

16
Yohanes and David Hizkia. Bahan ajar metode penelitian kualitatif. 2016. Hal-8.
3) Objek Penelitian
Objek dalam penelitian terbagi menjadi dua yaitu objek material dan objek formal,
objek material merupakan bahan yang menjadi tuinjauan dalam penelitian sedangkan
objek formal adalah sudut pandang yang ditujukan dalam penelitian. Objek dalam
penelitian ini juga ada dua yaitu objek materialnya adalah Al – Qur’an surat Al -Kahfi,
sedangkan objek Formalnya adalah Huruf Nashab
4) Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan bahan – bahan materi yang akan dibahas dalam
penelitian,menggnakan metode studi kepustakaan (library research), yang artinya suatu
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengutip beberapa bahan materi
yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini mengambil data dari kitab suci Al-
Qur’an Al-Karim surah Al Kahfi, surah ke 56 yang terdiri dari 110 ayat.
5) Teknik Analisis data
Dalam proses analisis data pada penelitian ini, metode yang digunakan metode kualitatif
deskriprif. Dalam penelitian ini alat penentunya adalah peneliti itu sendiri. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif, dalam penelitian ini referennya
adalah Al-Quran. langkah-langkah peneliti dalam menganalisis data yaitu :
1) Mambaca dan mrmahami surat Al - Kahfi
2) Menandai ayat – ayat yang mengandung Huruf Nashab dalam Surat Al - Kahfi
3) Mengumpulkan sumber – sumber data atau referensi yang berkaitan dengan
penelitian serta memilih dan memilah data yang akan dianalisis
4) Mengidentifikasikan dan menganalisis ayat – ayat yang mengandung huruf nashab
dalam surat Al - Kahfi
5) Menyimpulkan hasil penelitian tentang Huruf Nashab yang terdapat dalam surat
Al – Kahfi

6) Penyajian Data
Penyajian data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah teknik sampling
pertimbangan atau purposive sampling. Teknik sampling pertimbangan atau purposive
sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu
realitas, bahwa sampel yang dipilih atau ditetapkan oleh peneliti didasarkan pada
pertimbangan tertentu. Teknik ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam
menganalisis.
8. Sistematika Penulisan
 Bab I . dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, kajian pustaka dan sistematika
penulisan. .
 Bab II. Di dalam bab ini memberikan latar belakang teori yang berhubungan dengan
masalah yang berkaitan dengan Huruf Nashab dalam surat Yasin, dan dalam bab ini juga
akan dijelaskan teori yang digunakan, sumber - sumber penelitian terkait huruf nashab
dengan kajian sintaksis, serta berbagai temuan ilmiah terkait huruf nashabe yang dijadikan
landasan teori dalam melakukan penelitian ini.
 Bab III . Pada Bab ini menerangkan mengenai hasil penelitian yakni berupa pengertian
sekilas tentang Surah Al - Kahfi dan menguraikan Huruf Nashab yang ada dalam surat Al
- Kahfi
 Bab IV. Analisis data yang diterangkan dalam bab ini dengan hasil penelitian yang
didapatkan yakni menganalisis macam-macam huruf nashab yang terdapat dalam Al –
Qur’an surat Al - Kahfi
 Bab V. Pada Bab ini memberikan hasil akhir yakni kesimpulan dari penelitian dan analisis
data yang mana telah diteliti dan diikuti dengan saran.
DAFTAR PUSTAKA

Muin, Abdul. 2004. Analisis kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. PT Pustaka Al
Husna Baru.

Albaburrahim. 2019. Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Akademik. Malang: CV. Madza
Media.

Muradi, Ahmad. 2011. Bahasa Arab Dan Pembelajarannya Ditinjau Dari Berbagai Aspek.
Yogyakarta: Pustaka Prisma.

Alex. 2018. Linguistik Umum. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Siminto. 2013. Pengantar Linguistik. Palangkaraya: Cipta Prima Nusantara.

Ramdiyani, Yeni. 2014.“Sintaksis Bahasa Arab (Sebuah Kajian Deskriptif”. Jurnal Pendidikan
dan Kajian Keislaman. Vol VII, Nomor 1, Januari – Juni.

Salim dan Syahrum. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Ciptapustaka Media

Ahmadi dan Aulia Mustika. 2020. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Ruas
Media.

Razin, Abu, dan Ummu Razin. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Depok: Pustaka BISA

Ni’mah, Fuad. 2009. Mulakhasah Qawaid Al – Lughawi Al – Arabiyyah. Medan: Darussalam


Publishing.

Anda mungkin juga menyukai