PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab banyak dipelajari di Indonesia karena bahasa Arab berkaitan erat
dengan agama Islam yang merupakan agama bagi mayoritas penduduk Indonesia. Di
samping itu bahasa Arab juga banyak digunakan dalam kegiatan ibadah sehari-hari seperti
ibadah salat, dzikir dan berdoa. Bahasa Arab menurut Chotibul Umam (1980 : 7), bukan
saja sebagai bahasa agama dan bahasa persatuan umat Islam, tetapi juga sebagai bahasa
ilmu pengetahuan.
Secara teoritis kemampuan berbahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya terdiri dari
kompetensi dan performansi. Kompetensi berkenaan dengan teori, sedangkan performansi
berkenaan dengan praktek penerapan kompetensi dalam kegiatan bertutur atau
berkomunikasi.
Kedua bidang kegiatan di atas mempunyai hubungan yang erat. Teori bahasa
disusun berdasarkan temuan-temuan praktis melalui pemakaian para penutur bahasa itu. Di
lain pihak para penutur menggunakan bahasa berdasarkan kaidah-kaidah yang disusun
dalam teori. Kompetensi dan permormansi dikembangkan secara simultan, karena
keduanya saling menentukan. Pengembangan ini dilakukan guna mencapai tingkat
konsistensi sebuah teori, juga untuk merumuskan kaidah-kaidah berbahasa yang dapat
dipahami oleh para pembelajar dengan mudah.
Namun demikian para pembelajar bahasa Arab di Indonesia banyak menemukan
kesulitan dalam mempelajari bahasa itu, baik yang bersifat teoritis seperti morfologi
(sharaf), maupun yang bersifat praktis berupa keterampilan berbahasa yaitu menyimak,
berbicara, membaca dan menulis.
Menurut pengamatan penulis sebagai pengajar mata kuliah sharaf di Program
Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung, di antara materi perkuliahan yang dianggap sulit oleh para
mahasiswa adalah pemahaman terhadap konsep jamak taksir, terutama dalam
penerapannya. Hal itu disebabkan antara lain karena banyaknya bentuk jamak taksir itu
sendiri, adanya kemiripan beberapa bentuk jamak taksir dengan bentuk-bentuk lain, seperti
mirip dengan fi’il madhi pada bentuk فُ ُع ٌل tanpa harakat seperti كتب, mirip dengan fi’il
1
modhari’, seperti bentuk أَ ْف ُع ٌل dengan contoh ٌ أَ ْنفُس, dan mirip dengan bentuk mashdar,
seperti bentuk فُ ْعالَ ُن .
2
proses pembentukkannya, bentuk-bentuk shighah muntaha al-jumu’ dengan proses
pembentukkannya. Ibnu Malik pengarang buku Alfiyah (1274), memaparkan penjelasan
tentang jamak taksir berupa bentuk-bentuk jamak taksir yang terdiri dari jamak qillah dan
jamak katsrah, serta proses pembentukannya.
Namun demikian, penulis belum menemukan kajian khusus tentang proses
pembentukan jamak taksir, sehingga terkesan di kalangan para pembelajar bahasa Arab
bahwa jamak taksir itu tidak beraturan. Dengan penelitian yang berjudul ‘Studi morfologis
jamak taksir dalam Alquran dan implikasinya terhadap pengajaran sharaf’, diharapkan
tidak ada lagi ungkapan bahwa jamak taksir tidak beraturan, dan para pembelajar bahasa
Arab mengetahui seluk beluk pembentukan jamak taksir.
3
Sedangkan secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh para pecinta bahasa
dalam mempelajari morfologi bahasa Arab.
4
data jamak taksir menurut pengunaannya (c) penafsiran data, yaitu menganalisis dan
menafsirkan perilaku morfologfis jamak taksir yang terdapat dalam ayat-ayat Alquran.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
bentuk kata Arab dengan segala hal-ihwalnya di luar i’rab dan bina, lebih lanjut dia
berkata:
فھو.علم بأصول تعرف بھا صيغ الكلمات العربية وأحوالھا التي ليست بإعراب وال بناء
علم يبحث عن الكلم من حيث ما يعرض له من تصريف وإعالل وإدغام وإبدال وبه
.نعرف ما يجب أن تكون عليه بنية الكلمة قبل انتظامھا في الجملة
Hassan (1979 : 82) berbeda kajiannya tentang sharaf, dia mengkaji sharaf dari
segi nizham sharfy yang melahirkan tiga kelompok kajian; yaitu kajian makna, kajian
bentuk, dan kajian hubungan antara keduanya, lebih lanjut dia berkata :
مجموعة من المعاني الصرفية التي يرجع بعضھا إلى تقسيم الكلم ويعود بعضھا اآلخر إلى تصريف.1
.الصيغ
. طائفة من المبانى بعضھا صيغ مجردة وبعضھا لواصق وبعضھا زوائد وبعضھا مبانى أدوات.2
يمOن القOرى مOة أخOوطائف.انىOين المبO طائفة من العالقات العضوية اإليجابية وھي وجوه اإلرتباط ب.3
.الخالفية أو المقابالت وھى وجوه اإلختالف بين ھذه المبانى
Berbicara mengenai bahasa Arab, maka ada sejumlah sistem kebahasaan yang
harus diperhatikan, diantaranya; sistem fonologi ()النظام الصوتى, sistem morfologi ( النظام
)الصرفى, sistem sintaksis ()النظام النحوى, sistem semantik ( )النظام الداللىdan sistem
stilistik ()نظام األسلوب. Sistem-sistem tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh yang
membentuk bahasa, khususnya bahasa Arab. Tentu saja semua sistem ini idealnya harus
menjadi objek kajian dalam upaya memahami bahasa Arab dalam kaitannya sebagai bahasa
Alquran.
Salah satu bentuk kata yang menjadi kajian ilmu al-sharf adalah kata jamak.
Jamak dalam bahasa Arab ada yang termasuk kategori المOOس (selamat dari perubahan
bentuk mufrodnya), dalam hal ini ada dua macam yaitu jamak mudzakkar dan jamak
muannats, ada pula yang termasuk dalam kategori المOس رOغي (tidak selamat dari perubahan
bentuk mufrodnya, dan disebut dengan يرOتكس (pecah, berubah dari bentuk mufrodnya). Di
samping itu ada pula yang disebut dengan عOالجم اسم , yaitu kata yang mengandung makna
jamak akan tetapi tidak ada bentuk mufrad yang selapal dengannya, yang ada adalah
7
bentuk mufrad yang tidak selapal. Model yang begini banyak didapat dalam bahasa Arab,
antara lain ialah kata ٌيْشO َج ; kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal
dengannya yaitu kata ِد ﱞO ; ُج ْنselain dari itu adalah kata-kata ٌعْبOَش
ي , ٌةOَقَبِ ْيل , و ٌمOْ َق ,
ٌطO َر ْھ, ٌرOَم ْع َش , dan ٌةOثُلﱠ ; semua kata-kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal
dengannya yaitu kata ٌلOَُرج atau ٌ َرأَةOاِ ْم ; dan contoh lain adalah kata ا ٌءOنِ َس yang
ٌدOُاُس, dengan proses penambahan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata ٌلOَُرج
menjadi ا ٌلOِر َج , dengan proses pengurangan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata
و ٌلOْ O َر ُسmenjadi ٌلO ُر ُس dan dengan proses pengurangan, penambahan, dan perubahan
8
Jamak taksir itu ada yang mengandung makna qalil (sedikit) yaitu dari tiga sampai
sepuluh, yang disebut dengan jamak qillah. Jamak taksir model begini ada empat bentuk,
yaitu :
حمالن، قضبان: seperti , فُ ْعالَ ُن.14 غربان، غلمان: seperti , فِ ْعالَ ُن.13
disebut dengan وعOى الجمOيغ منتھOص , yaitu setiap jamak taksir yang sesudah alif jamak
taksir terdapat dua huruf, atau tiga huruf yang di tengahnya ada huruf mati. Jamak model
ini ada sembilan belas bentuk, yaitu :
9
.2فَ َعالِ ْي ُل : seperti ,دنانير .1فَ َعالِ ُل : seperti ,دراھم
.4أَفَ ِ
اع ْي ُل : seperti ,أساليب .3أَفَ ِ
اع ُل : seperti ,أنامل
.6تَفَ ِ
اع ْي ُل : seperti ,تقاسيم .5تَفَ ِ
اع ُل : seperti ,تجارب
َ .8مفَ ِ
اع ْي ُل : seperti ,مصابيح َ .7مفَ ِ
اع ُل : seperti ,مساجد
.10يَفَ ِ
اع ْي ُل : seperti ,ينابيع .9يَفَ ِ
اع ُل : seperti ,يحامد
10
BAB III
JAMAK TAKSIR DALAM ALQURAN
b) َ أَ ْن
صا ٌر ; bentuk mufradnya َص ْي ٌر
ِ ن , ditemukan 9 kali.
c) ٌأَ ْفئِ َدة ; bentuk mufradnya فُ َؤا ٌد , ditemukan 3 kali.
11
5. Yang mengikuti wazan/bentuk فُ ْع ٌل adalah :
c) ٌ ُع ْم
ي ; bentuk mufradnya أَ ْع َمى , ditemukan 8 kali.
d) ٌ صح
ُف ُ ; bentuk mufradnya ٌص ِح ْيفَة
َ , ditemukan 8 kali.
e) ٌ ُُسق
ف ; bentuk mufradnya ٌ َس ْق
ف , ditemukan 1 kali.
a) ٌ ُغ َر
ف ; bentuk mufradnya ٌُغرْ فَة , ditemukan 3 kali.
a) َ ِق
ط ٌع ; bentuk mufradnya ْ ِق
ٌط َعة , ditemukan 2 kali.
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran.
12
b) ٌ ; فَ َج َرةbentuk mufradnya فَا ِج ٌر , ditemukan 1 kali.
a) َ َْمر
ضى ; bentuk mufradnya ٌ َم ِريْض, ditemukan 5 kali.
b) قَ ْتلَى ; bentuk mufradnya قَتِ ْي ٌل, ditemukan 1 kali.
c) َم ْوتَى ; bentuk mufradnya ٌ َمي
ﱢت , ditemukan 16 kali.
13
16. Yang mengikuti wazan/bentuk فُع ُْو ٌل adalah :
a) ٌ ِغ ْل َم
ان ; bentuk mufradnya ُغالَ ٌم , ditemukan 1 kali.
b) ٌ ِو ْلد
َان ; bentuk mufradnya َولَ ٌد , ditemukan 4 kali.
c) ٌ َفِ ْتي
ان ; bentuk mufradnya فَتًى , ditemukan 1 kali.
d) ٌ إِ ْخ َو
ان ; bentuk mufradnya أَ ٌخ , ditemukan 9 kali.
e) ٌ ِح ْيت
َان ; bentuk mufradnya ٌ ح ُْو
ت , ditemukan 1 kali.
a) ٌ َُر ْھب
ان ; bentuk mufradnya ٌَرا ِھب , ditemukan 3 kali.
c) ض َعفَا ُء
ُ ; bentuk mufradnya ٌ ض ِعي
ْف َ , ditemukan 4 kali.
14
c) أَ ْولِيَا ُء ; bentuk mufradnya َولِ ﱞي , ditemukan 36 kali.
b) ُ ضفَا ِد
ع َ ; bentuk mufradnya ٌ ض ْف َد
ع َ , ditemukan 1 kali.
d) ص
ٍ صيَا
َ ; bentuk mufradnya ٌصة
َ ص ْي
ِ , ditemukan 1 kali.
b) ِ قَ َر
ُاطيْس ; bentuk mufradnya َ ْقِر
ٌطاس , ditemukan 1 kali.
d) َس َرابِ ْي ُل ; bentuk mufradnya ِسرْ بَا ٌل , ditemukan 2 kali.
a) ِ أَ َس
او ُر ; bentuk mufradnya ِس َوا ٌر , ditemukan 4 kali.
a) ِ َأَب
ُ ار ْي
ق ; bentuk mufradnya ٌ اِب ِْر ْي
ق , ditemukan 1 kali.
c) ِ أَ َس
اط ْي ُر ; bentuk mufradnya ٌأُسْطُ ْو َرة , ditemukan 9 kali.
b) ٍ تَ َرا
ق ; bentuk mufradnya ٌتَرْ قُ َوة , ditemukan 1 kali.
a) تَ َماثِ ْي ُل ; bentuk mufradnya تِ ْمثَا ٌل , ditemukan 1 kali.
15
27. Yang mengikuti wazan/bentuk َمفَا ِع ُل adalah :
a) َم َسا ِكي ُْن ; bentuk mufradnya ِم ْس ِكي ٌْن , ditemukan 2 kali.
c) صابِ ْي ُح
َ َم ; bentuk mufradnya ِمصْ بَا ٌح , ditemukan 2 kali.
e) ُازيْن
ِ َم َو ; bentuk mufradnya ٌ ِم ْيز
َان , ditemukan 7 kali.
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran
c) ِ فَ َو
ُاحش ; bentuk mufradnya ٌاح َشة
ِ َف , ditemukan 2 kali.
d) ُ ص َوا ِع
ق َ ; bentuk mufradnya ٌاعقَة
ِ صَ , ditemukan 2 kali.
e) ٍ نَ َوا
ص ; bentuk mufradnya ٌصيَة
ِ نَا , ditemukan 1 kali.
a) ِ قَ َو
ار ْي ُر ; bentuk mufradnya ٌقَار ُْو َرة , ditemukan 3 kali.
16
33. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َفَي
اع ُل adalah :
Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini.
a) ِ ََشي
اطي ُْن ; bentuk mufradnya ٌ ط
ان َ َش ْي , ditemukan 15 kali.
a) َش َمائِ ُل ; bentuk mufradnya ِش َما ٌل , ditemukan 1 kali.
b) َش َعائِ ُر ; bentuk mufradnya ِش َعا ٌر , ditemukan 4 kali.
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran.
17
3.2. Pengelompokkan bentuk jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 39 wazan/bentuk :
ُع ْم ٌ
ي ب ُ ْك ٌم ص ﱞم
ُ ُح ْم ٌر ف ُ ْع ٌل
ُسقُفٌ صحُفٌ
ُ ُسبُ ٌل ُر ُس ٌل ُكتُبٌ ُكتُبٌ ف ُ ُع ٌل
قُرًى أ ُ َم ٌم ص َو ٌر
ُ ُغ َرفٌ ُغ َرفٌ ف ُ َع ٌل
نِ َع ٌم ِشيَ ٌع ص ٌم
ِع َ قِ َ
ط ٌع قِ َ
ط ٌع فِ َع ٌل
ھُدَاةٌ ف ُ َعلَةٌ
بَ َر َرة ٌ ظة ٌ
َحفَ َ َس َح َرةٌ فَ َج َرةٌ َكفَ َرة ٌ بَ َر َرةٌ فَ َعلَةٌ
َموْ تَى قَ ْتلَى َم ْر َ
ضى َم ْر َ
ضى فَ ْعلَى
قِ َر َدةٌ ِد َر َجة ٌ فِ َعلَةٌ
ُخ ﱠش ٌع ُس ﱠج ٌد ُر ﱠك ٌع ُر ﱠك ٌع ف ُ ﱠع ٌل
ُح ﱠكا ٌم ُكفﱠا ٌر فُجﱠا ٌر ُكتَابٌ ف ُ َعا ٌل
ِريَا ٌح ِجبَا ٌل نِعَا ٌ
ج ِعبَا ٌد ِرجَا ٌل ِجبَا ٌل فِعَا ٌل
ُح ُدوْ دٌ قُلُوْ بٌ بُطُوْ نٌ ظُھ ُوْ ٌر ُوجُوْ هٌ قُلُوْ بٌ فُعُوْ ٌل
ِح ْيتَانٌ إِ ْخ َوانٌ فِ ْت َيانٌ ِو ْل َدانٌ ِغ ْل َمانٌ ِغ ْل َمانٌ فِ ْعالَنٌ
ُر ْھبَانٌ قُضْ بَانٌ ف ُ ْعالَنٌ
ُسفَھَا ُء فُقَ َرا ٌء ض َعفَا ُء
ُ ُش َركَا ُء ُشھَدَا ُء ُك َر َما ُء ف ُ َعالَ ُء
أَ ْغ ِن َيا ُء أَوْ ِليَا ُء أَ ِشدﱠا ُء أَ ْد ِعيَا ُء أَ ْن ِبيَا ُء أَ ْف ِعالَ ُء
ص
صيَا ٍ
َ لَي ٍ
َال ضفَا ِد ُ
ع َ َسنَابِ ُل َدرَا ِھ ُم فَعَالِ ُل
َس َرابِ ْي ُل َجالَبِيْبُ قَ َرا ِطيْسُ قَنَا ِ
ط ْي ُر َدنَانِ ْي ُر فَ َعالِ ْي ُل
أَ َس ِ
او ُر أَنَا ِم ُل أَفَا ِع ُل
أَ َس ِ
اط ْي ُر أَ َحا ِدي ُ
ْث أَبَ ِ
ار ْي ُ
ق أَ َ
صابِ ْي ُر أَفَا ِع ْي ُل
تَ َرا ٍ
ق تَ َرائِبُ تَ َج ِ
اربُ تَفَا ِع ُل
تَ َماثِ ْي ُل تَ َسابِ ْي ُح تَفَا ِع ْي ُل
َمنَافِ ُع َمفَاتِ ُح َم َسا ِج ُد َم َسا ِكنُ َمقَا ِع ُد َم َسا ِج ُد َمفَا ِع ُل
ازيْنُ
َم َو ِ اريْبُ
َم َح ِ صاب ِ ْي ُح
َم َ َم َعا ِذ ْي ُر َم َسا ِكيْنُ صاب ِ ْي ُح
َم َ َمفَا ِع ْي ُل
يَ َحا ِم ُد يَفَا ِع ُل
يَنَابِ ْي ُع يَ َحا ِم ْي ُم يَفَا ِع ْي ُل
نَ َوا ٍ
ص ص َوا ِع ُ
ق َ فَ َو ِ
احشُ فَ َوا ِكهُ َك َوا ِكبُ َخ َواتِ ُم فَ َوا ِع ُل
قَ َو ِ
ار ْي ُر َ
ط َوا ِحيْنُ فَ َوا ِع ْي ُل
ارفُ
صيَ ِ
َ فَيَا ِع ُل
َشيَا ِطيْنُ َديَا ِج ْي ُر فَيَ ِ
اع ْي ُل
قَالَئِ ُد َخبَا ِئ ُ
ث َش َعائِ ُر َش َمائِ ُل ص َحائِفُ
َ فَ َعائِ ُل
َخ َ
طايَا يَتَا َمى َع َذا َرى فَ َعالَى
ت ُ َرا ٍ
ق ف ُ َعالِ ْي
أُسَارَ ى ُسكَارَى فُعَالَى
َز َرابِ ﱡي أَ َمانِ ﱡي أَنَا ِس ﱡي َك َرا ِسي فَ َعالِي
18
3.3. Pengelompokan jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 6 proses pembentukannya :
Penambahan Pengurangan Perubahan Penambahan & rbh Pengurangan & rbh Penambahan
bunyi bunyi Bunyi pengurangan
& rbh bunyi
مفرد -جمع مفرد -جمع مفرد -جمع مفرد -جمع مفرد -جمع مفرد -جمع
َع َم ٌل – أَ ْع َما ٌل ُغرْ فَة ٌُ -غ َرفٌ سقُفٌ – َس ْقفٌ
ُ نَ ْفسٌ -أَ ْنفُسٌ ص ْف ٌر
ُ أَصْ فَ ُر - نِ ْع َمةٌ -أَ ْن ُع ٌم
-أَ ْنھَا ٌر نَ ْھ ٌر نِ ْع َمةٌ -نِ َع ٌم َر ُج ٌل -أَرْ ُج ٌل ِكتَابٌ ُ -كتُبٌ صار صيْر -أَ ْن ََن ِ
َم ْس ِج ٌدَ -م َسا ِج ُد -إِ ْخ َوةٌ أَ ٌخ س ٌل
َرسُوْ ٌل ُ -ر ُ لِ َسانٌ – أَ ْل ِسنَةٌ
زَرْ بِ ﱞي– َز َرا ِب ﱡي -قِ َر َدة ٌ قِ ْر ٌد سبُ ٌل
ُ - َسبِ ْي ٌل فُؤَا ٌد -أَ ْفئِ َدة ٌ
َر ُج ٌل – ِر َجا ٌل ص ِح ْيفَةٌ – ُ
صحُفٌ َ ع – أَ ْمتِ َعةٌ
َمتَا ٌ
ِ -عبَا ٌد َع ْب ٌد قرْ يَةٌ -قُ ًرى كَافِ ٌر َ -كفَ َرة ٌ
َجبَ ٌل ِ -جبَا ٌل َم ِريْضٌ َ -مرْ َ
ضى
ِر ْي ٌح ِ -ريَا ٌح ُ -ر ﱠك ٌع َرا ِك ٌع
َوجْ هٌ ُ -وجُوْ ه ٌ نَ ْع َجةٌ -نِ َعا ٌج
َولَ ٌد ِ -و ْل َدانٌ ُغالَ ٌم ِ -غ ْل َمانٌ
فَتًى -فِ ْتيَانٌ حُوْ ٌ
ت – ِح ْيتَانٌ
ضفَا ِد ُ
ع ض ْف َد ٌ
ع– َ َ َرا ِھبٌ ُ -ر ْھبَانٌ
ق -أَبَ ِ
ار ْي ُ
ق إِب ِْر ْي ٌ َش ِھ ْي ٌد ُ -
ش ھَدَا ُء
ْث -أَ َحا ِدي ُ
ْث َح ِدي ٌ -أَ ْد ِع َيا ُءدَاعٍ
َم ْق َع ٌد – َمقَا ِع ُد َ ٌ َ
ش ِد ْيد -أ ِشدﱠا ُء
ِم ْس ِكيْنٌ – َم َسا ِكيْنُ س ْنبُلَةٌ – َسنَابِ ُل
ُ
َكوْ كَبٌ – َك َوا ِكبُ قِ ْن َ
طا ٌر – قَنَا ِط ْي ُر
لَ ْي ٌل -لَ َيا ٍل او ُرِس َوا ٌر -أَ َس ِ
ِش َما ٌل – َش َمائِ ُل أُسْطُوْ َرةٌ أَ َسا ِط ْي ُر
ت َِر ْيبَةٌ – تَ َرائِبُ
تَرْ ق ُ َوةٌ -ت ََرا ٍ
ق
تِ ْمثَا ٌل – تَ َماثِ ْي ُل
ِم ْفتَا ٌح – َمفَاتِ ُح
َم ْنفَ َعةٌ – َمنَافِ ُع
َم ْع ِذ َرةٌ – َم َعا ِذ ْي ُر
ِم ْيزَانٌ – َم َو ِ
ازيْنُ
يَ ْنبُوْ ٌ
ع َ -ينَابِ ْي ُع
فَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكهُ
قَارُوْ َرة ٌ– قَ َو ِ
ار ْي ُر
ص
صيَا ٍ صةٌ َ
ص ْي َ
ِ
ُ
أَ ِس ْي ٌر -أ َسا َرى
إِ ْن َسانٌ – أَنَا ِس ﱡي
19
3.4. Pengelompokan bentuk jamak taksir menurut frekuensi penggunaannya di dalam
Alquran di atas 10 kali.
No Wazan / Bentuk Mauzun Frekuensi Keterangan
. Penggunaan
1 أَ ْف ُع ٌل ٌأَ ْنفُس 119 1 / 6 Besar
ٌأَ ْعيُن 17
2 فُعُوْ ٌل ٌقُلُوْ ب 107 2 / 6 Besar
ٌُوجُوْ ه 34
ُح ُدوْ ٌد
بُطُوْ ٌن 13
13
3 ِف َعا ٌل ِعبَا ٌد 74 3 / 6 Besar
ِجبَا ٌل 26
ِر َجا ٌل 23
4 فُ ُع ٌل ُر ُس ٌل 71 4 / 6 Besar
5 أَ ْف َعا ٌل ٌأَصْ َحاب 63 5 / 6 Besar
أَ ْنھَا ٌر 49
أَ ْع َما ٌل
أَ ْز َوا ٌج 41
41
6 أَ ْف ِعالَ ُء أَوْ ِليَا ُء 36 6 / 6 Besar
7 فُ َع ٌل قُ ًرى 19
أ ُ َم ٌم 12
8 فُعﱠا ٌل ُكفﱠا ٌر 18
9 فُ َعالَ ُء ُش َركَا ُء 17
ُشھَدَا ُء 16
10 فَ ْعلَى َموْ تَى 16
11 ِ َفَي
اع ْي ُل ِ ََشي
ُاطيْن 15
12 فُ ْع ٌل ص ﱞم
ُ 11
13 فُ ﱠع ٌل ُس ﱠج ٌد 11
20
3.5. Perilaku Morfologis Jamak Taksir dalam Alquran
a. Perilaku Bentuk Jamak Taksir dalam Alquran
1. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk أَ ْف ُع ٌل adalah :
2. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk أَ ْف َعا ٌل adalah :
ِ َف
اع ٌل , seperti ٌصا ِحب
َ .
فَ ْع ٌل , seperti َز ْو ٌج dan نَ ْھ ٌر .
21
فَ ِع ْي ٌل , seperti ِ َن
ص ْي ٌر .
3. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌأَ ْف ِعلَة adalah :
4. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌفِ ْعلَة adalah :
macam bentuk mufrad, yaitu : فَ َع ٌل , seperti أَ ٌخ dan فَتًى .
5. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ ْع ٌل adalah :
macam bentuk mufrad, yaitu : أَ ْف َع ُل , seperti َ َ أ, أَ ْب َك ُم
ص ﱡم dan أَ ْع َمى .
6. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ ُع ٌل adalah :
22
b) ُر ُس ٌل ; bentuk mufradnya َرس ُْو ٌل
c) ُسبُ ٌل ; bentuk mufradnya َسبِ ْي ٌل
d) ٌ صح
ُف ُ ; bentuk mufradnya ٌص ِح ْيفَة
َ
e) ٌ ُُسق
ف ; bentuk mufradnya ٌ َس ْق
ف
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk فُ ُع ٌل berasal dari 5 macam
a) ٌ ُغ َر
ف ; bentuk mufradnya ٌُغرْ فَة
b) ص َو ٌر ُ ; bentuk mufradnya ٌص ُْو َرة
c) ; أُ َم ٌمbentuk mufradnya ٌأُ ﱠمة
d) ; قُرًىbentuk mufradnya ٌقَرْ يَة
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌلOفُ َع berasal dari 2
8. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فِ َع ٌل adalah :
a) َ ِق
ط ٌع ; bentuk mufradnya ْ ِق
ٌط َعة
b) نِ َع ٌم ; bentuk mufradnya ٌنِ ْع َمة
c) َ ; ِعbentuk mufradnya ٌِعصْ َمة
ص ٌم
23
d) ِشيَ ٌع ; bentuk mufradnya ٌِش ْي َعة
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌلOفِ َع berasal dari 1
macam bentuk mufrad, yaitu : ٌ فِ ْعلَة ْ ِ ق, ٌ نِ ْع َمة, ٌ ِعصْ َمةdan ٌِش ْي َعة
ٌط َعة , seperti .
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.
10. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌفَ َعلَة adalah :
بَارﱞ .
11. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ ْعلَى adalah :
a) َ َْمر
ضى ; bentuk mufradnya ٌَم ِريْض
b) قَ ْتلَى ; bentuk mufradnya قَتِ ْي ٌل
c) َموْ تَى ; bentuk mufradnya ٌ َمي
ﱢت
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ىOَفَ ْعل berasal dari 1
12. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌفِ َعلَة adalah :
24
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌةOَفِ َعل berasal dari 1
13. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ ﱠع ٌل adalah :
macam bentuk mufrad, yaitu : فَا ِع ٌل , seperti َرا ِك ٌع , dan َسا ِج ٌد .
14. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُعﱠا ٌل adalah :
macam bentuk mufrad, yaitu : فَا ِع ٌل , seperti ِ َ ف, َكافِ ٌر
اج ٌر dan َحا ِك ٌم .
15. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فِ َعا ٌل adalah :
25
فَ َع ٌل , seperti َجبَ ٌل .
16. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُعُوْ ٌل adalah :
macam bentuk mufrad, yaitu : فَ ْع ٌل, seperti ٌَوجْ ه , ظ ْھ ٌر ْ َ ب, ٌقَ ْلب
َ , ط ٌن dan َح ﱞد
17. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فِ ْعالَ ٌن adalah :
a) ٌ ِغ ْل َم
ان ; bentuk mufradnya ُغالَ ٌم
b) ٌ ِو ْلد
َان ; bentuk mufradnya َولَ ٌد
c) ٌ َفِ ْتي
ان ; bentuk mufradnya فَتًى
d) ٌ إِ ْخ َو
ان ; bentuk mufradnya أَ ٌخ
e) ٌ َِح ْيت
ان ; bentuk mufradnya ٌ ح ُْو
ت
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk الَ ٌنOْفِع berasal dari 3
18. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ ْعالَ ٌن adalah :
a) ٌ َُر ْھب
ان ; bentuk mufradnya ٌَرا ِھب
26
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk الَ ٌنOْفُع berasal dari
19. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ َعالَ ُء adalah :
ٌ Oْفَ ِعي
macam bentuk mufrad, yaitu : ل , seperti ِھ ْي ٌدOَش , ٌ ر ْيO
ك ِ َش, ْف َ , ٌرOْفَقِي
ٌ عيOِ ض
,dan ٌَسفِ ْيه .
20. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk أَ ْف ِعالَ ُء adalah :
ِ َف
اع ٌل , seperti َاع
ٍ د .
21. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َعالِ ُل adalah :
27
c) لَيَا ٍل ; bentuk mufradnya لَ ْي ٌل
d) ص
ٍ صيَا
َ ; bentuk mufradnya ٌصة
َ ص ْي
ِ
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ُلOِفَ َعال berasal dari 4
macam bentuk mufrad, yaitu :
ٌفُ ْعلُلَة , seperti ٌُس ْنبُلَة .
22. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َعالِ ْي ُلadalah :
a) ِ َقَن
اط ْي ُر ; bentuk mufradnya َ قِ ْن
طا ٌر
b) ِ قَ َر
ُاطيْس ; bentuk mufradnya َ ْقِر
ٌطاس
c) َُجالَبِيْب ; bentuk mufradnya ٌِج ْلبَاب
d) َس َرابِ ْي ُل ; bentuk mufradnya ِسرْ بَا ٌل
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ُلOْفَ َعالِي berasal dari 1
23. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk أَفَا ِع ُل adalah :
28
24. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk أَفَا ِع ْي ُل adalah :
a) ق ِ َأَب
ُ ار ْي ; bentuk mufradnya ٌ اِب ِْر ْي
ق
b) ُ أَ َحا ِدي
ْث ; bentuk mufradnya ٌ َح ِدي
ْث
c) ِ أَ َس
اط ْي ُر ; bentuk mufradnya ٌأُ ْسطُ ْو َرة
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َأَف
ُلOْاعي berasal dari
25. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk تَفَا ِع ُل adalah :
26. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk تَفَا ِع ْي ُل adalah :
dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu : تِ ْف َعا ٌل , seperti تِ ْمثَا ٌل .
27. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk َمفَا ِع ُل adalah :
29
d) َمفَاتِ ُح ; bentuk mufradnya ِم ْفتَا ٌح
e) َمنَافِ ُع ; bentuk mufradnya ٌَم ْنفَ َعة
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ ََمف
اع ُل berasal dari 4
macam bentuk mufrad, yaitu :
ِم ْف َعا ٌل , seperti ِمصْ بَا ٌح , ٌِمحْ َراب dan ٌ ِم ْي َز
ان .
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.
30. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk يَفَا ِع ْي ُل adalah :
30
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َيَف
ُلOْاعي berasal dari
1 macam bentuk mufrad, yaitu : يَ ْفع ُْو ٌل , seperti ٌ يَ ْنب ُْو
ع .
31. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َوا ِع ُل adalah :
ٌاعلَة
ِ َف , seperti ٌفَا ِكھَة , ٌ فَا ِح َشة, ٌاعقَة
ِ صَ , dan ٌصيَة
ِ نَا .
32. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َوا ِع ْي ُل adalah :
a) ِ قَ َو
ار ْي ُر ; bentuk mufradnya ٌقَار ُْو َرة
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ فَ َو
ُلOْاعي berasal dari 1
macam bentuk mufrad, yaitu : ٌفَاع ُْولَة , seperti ٌقَار ُْو َرة .
31
35. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َعائِ ُل adalah :
فِ َعا ٌل , seperti ِش َما ٌل dan ِش َعا ٌر .
36. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َعالَى adalah :
37. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ َعالِ ْي adalah :
Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.
38. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فُ َعالَى adalah :
32
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk الَىOفُ َع berasal dari 2
39. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk فَ َعالِ ﱡي adalah :
33
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
2. ِ َيَف
اع ُل , seperti يَ َحا ِم ُد ,
3. ِ َفَي
اع ُل , seperti ُ ار
ف ِ َصي
َ ,
Dari 35 bentuk jamak taksir yang terdapat dalam Alquran, penulis menemukan hal-
hal sebagai berikut :
1. Ada jamak taksir yang berasal dari 5 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 2
macam, yaitu :
a. فُ ُع ٌل , terdiri dari bentuk mufrad فِ َعا ٌل, فَع ُْو ٌل, فَ ِع ْي ٌل, ٌفَ ِع ْيلَة , dan فَ ْع ٌل .
b. فِ َعا ٌل , terdiri dari bentuk mufrad فَ ُع ٌل, فَ ْع ٌل, ٌ فَ ْعلَة, فَ َع ٌل , dan فِ ْع ٌل .
2. Ada jamak taksir yang berasal dari 4 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 2
macam, yaitu :
a. فَ َعالِ ُل , terdiri dari bentuk mufrad ٌ فُ ْعلُلَة, فَ ْعلَ ٌل, فَ ْع ٌل , dan ٌفِ ْعلَة .
b. ِ ََمف
اع ُل , terdiri dari bentuk mufrad َم ْف َع ٌل, َم ْف ِع ٌل, ِم ْف َعا ٌل , dan ٌَم ْف َعلَة .
3. Ada jamak taksir yang berasal dari 3 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 10
macam, yaitu :
a. أَ ْف ُع ٌل , terdiri dari bentuk mufrad فَ ْع ٌل, فِ ْع ٌل , dan ٌفِ ْعلَة .
b. أَ ْف َعا ٌل , terdiri dari bentuk mufrad ِ َ ف, فَ ْع ٌل
اع ٌل , dan فَ َع ٌل .
c. ٌأَ ْف ِعلَة , terdiri dari bentuk mufrad فِ َعا ٌل, فُ َعا ٌل , dan فَ َعا ٌل .
d. ٌفِ ْعلَة , terdiri dari bentuk mufrad فَ َع ٌل, فَ ِع ْي ٌل , dan فُ ْعلِ ٌل .
e. فُ َع ٌل , terdiri dari bentuk mufrad ٌ فُ ْعلَة, فَ ِع ْي ٌل , dan ٌفَ ْعلَة .
34
f. فِ ْعالَ ٌن , terdiri dari bentuk mufrad فُ َعا ٌل, فَ َع ٌل , dan فُ ْع ٌل .
h. ل ِ َ َمف, terdiri dari bentuk mufrad ِم ْف ِع ْي ٌل, ٌ َم ْف ِعلَة, dan ِم ْف َعا ٌل
ُ اع ْي .
ُ ِ فَ َعائ, terdiri dari bentuk mufrad فِ َعا ٌل, ٌ فَ ِع ْيلَة, dan ٌ فِ َعالَة.
i. ل
k. ِ َ أَف, terdiri dari bentuk mufrad اِ ْف ِع ْي ٌل, فَ ِع ْي ٌل, dan ٌاُ ْفع ُْولَة
اع ْي ُل .
4. Ada jamak taksir yang berasal dari 2 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 8
macam, yaitu :
a. فِ َع ٌل , terdiri dari bentuk mufrad ٌفِ ْعلَة , dan فَ ْع ٌل .
b. ٌفِ َعلَة , terdiri dari bentuk mufrad فِ ْع ٌل , dan فَ ْع ٌل .
c. فَ َعالِ ْي ُل , terdiri dari bentuk mufrad فِ ْعالَ ٌل , dan فِ ْعلِ ْي ٌل .
d. ِ َأَف
اع ُل , terdiri dari bentuk mufrad أَ ْف َع ُل , dan فِ َعا ٌل .
e. ِ َتَف
اع ُل , terdiri dari bentuk mufrad ٌفَ ِع ْيلَة , dan ٌفَ ْعلُ َوة .
f. فَ َوا ِع ُل , terdiri dari bentuk mufrad فَ ْو َع ٌل , dan ٌاعلَة
ِ َف .
g. فَ َعالَى , terdiri dari bentuk mufrad فَ ِع ْي ٌل , dan ٌفَ ِع ْيلَة .
h. فُ َعالَى , terdiri dari bentuk mufrad فَ ْعالَ ُن , dan فَ ِع ْي ٌل .
5. Ada jamak taksir yang berasal dari 1 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 12
macam, yaitu :
35
g. فُ ْعالَ ٌن , terdiri dari bentuk mufrad فَا ِع ٌل .
e. ِ َتَف
اع ْي ُل , terdiri dari bentuk mufrad تِ ْف َعا ٌل .
f. يَفَا ِع ْي ُل , terdiri dari bentuk mufrad يَ ْفع ُْو ٌل .
g. ِ فَ َو
اع ْي ُل , terdiri dari bentuk mufrad ٌفَا ُع ْولَة .
h. ِ َفَي
اع ْي ُل , terdiri dari bentuk mufrad فَ ْي َعا ٌل .
جمع - مفرد
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan menambahkan huruf tertentu. Kata ْلOَع َم ‘amal misalnya dapat
dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, dan alif di antara ‘ain
fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌلOَع َم menjadi ا ٌلO أَ ْع َم. Proses demikian berlaku pula
pada kata نَ ْھ ٌر .
Kata ج ٌدOْ
ِ َمس masjid dapat dijamakkan dengan menambah alif di antara ‘ain
36
Pada empat kata jamak taksir di atas, penambahan huruf sebagai proses
pembentukkan jamak taksir terjadi dengan dua jalan; pertama dengan penambahan
hamzah sebelum fa fi’il dan alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il; kedua dengan hanya
menambah alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il.
Kedua : Proses pembentukan jamak taksir melalui pengurangan.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
جمع - مفرد
ٌ ُغ َر
ف - ٌُغرْ فَة
ِن َع ٌم - ٌنِعْ َمة
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan membuang huruf tertentu. Kata ٌةOَُغرْ ف ghurfah misalnya dapat
dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah setelah lam fi’il, sehingga ٌةOَُغرْ ف
menjadi ٌ َرO ُغ. Proses demikian berlaku pula pada kata ٌةOأُ ﱠم
ف , ٌو َرةOُ
ْ ص , ٌةOنِ ْع َم ,
Pada tujuh kata jamak taksir di atas, pengurangan huruf sebagai proses
pembentukkan jamak taksir hanya terjadi pada ta marbuthah yang berada setelah lam
fi’il.
Ketiga : Proses pembentukan jamak taksir melalui perubahan bunyi.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
جمع - مفرد
ٌ ُُسق
ف - ٌ َس ْق
ف
ِح َج ٌج - َحجﱞ
37
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
demikian berlaku pula pada kata َحجﱞ hajj menjadi ِح َج ٌج hijaj.
Pada dua kata jamak taksir di atas, perubahan bunyi sebagai proses
pembentukkan jamak taksir terjadi pada fa fi’il dam ‘ain fi’il .
Keempat: Proses pembentukan jamak taksir melalui penambahan dan perubahan
bunyi.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan menambahkan huruf tertentu sekali gus merubah bunyinya. Kata ٌسOنَ ْف
nafs misalnya dapat dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il,
sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga ٌسOنَ ْف menjadi ٌسOُأَ ْنف .
Proses demikian berlaku pula pada kata َعي ٌْن, َش ْھ ٌر , dan ِرجْ ٌل .
Kata أَ ٌخ akh dapat dijamakkan dengan menambah huruf ta marbuthah
setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga أَ ٌخ menjadi
ٌ اِ ْخ َوة. Proses demikian berlaku pula pada kata قِرْ ٌد , dan َخ ْي ٌر .
38
Kata ٌلOَُرج rajul dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif di antara
‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ٌلOَُرج
menjadi ِر َجا ٌل
Proses demikian berlaku pula pada kata َع ْب ٌد, َجبَ ٌل , ٌحOْ ِري, ٌدO َم ْق َع, ِكي ٌْنOْ ِمس, أَرْ َذ ُل
, ٌ اِب ِْر ْي
ق dan ٌِغرْ بِيْب .
Kata ٌهO َْوج wajh dapat dijamakkan dengan menambah huruf waw di antara
‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga ٌهO َْوج
menjadi ٌوهOُ
ْ ُوج Proses demikian berlaku pula pada kata ٌ ط
نO ْ َ ب, ٌبOقَ ْل , َ
ٌرOْظھ , ﱞدOَح
dan َعي ٌْن .
Kata ٌدOََول walad dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif dan nun
setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga
َولَ ٌد menjadi ٌ ِو ْلد. Proses demikian berlaku pula pada kata فَتًى
َان .
Kata ٌ ْف َدOض
ع ِ dhifda’ dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif di
antara ‘ain fi’lal dan lam fi’lal, sekali gus merubah bunyi fa fi’lal dan ‘ain fi’lal,
sehingga ٌ ْف َدOض
ع ِ menjadi ُ فَا ِدOض
ع َ . Proses demikian berlaku pula pada kata ٌمOَِدرْ ھ ,
Kata َما ٌلOِش syimaal dapat dijamakkan dengan menambah huruf hamzah di
antara alif fi’aal dan lam fi’aal, sekali gus merubah bunyi fa fi’aal dan ‘ain fi’aal
,sehingga ِش َما ٌل menjadi َش َما ِئ ُل. Proses demikian berlaku pula pada kata ِش َعا ٌر .
Pada dua puluh kata jamak taksir di atas, penambahan huruf dan perubahan
bunyi sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan hamzah, ta
marbuthah, alif, waw dan alif dan nun.
Kelima : Proses pembentukan jamak taksir melalui pengurangan dan perubahan
bunyi.
39
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
جمع - مفرد
ص ْف ٌر
ُ - أَصْ فَ ُر
ٌُكتُب - ٌِكتَاب
ُر ُس ٌل - َرس ُْو ٌل
ُسبُ ٌل - َس ِب ْي ٌل
ٌ صح
ُف ُ – ٌص ِح ْيفَة
َ
ُج َد ٌد - َج ِد ْي ٌد
قُرًى - ٌقرْ يَة
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan membuang huruf tertentu sekali gus merubah bunyinya. Kata فَ ُرO ْأَص
ashfar misalnya dapat dijamakkan dengan membuang huruf hamzah sebelum fa fi’il,
sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga فَ ُرO ْأَص menjadi ْف ٌرOُ ص.
Proses demikian berlaku pula pada kata ُمO أَ ْب َك, ﱡمOص
َ َ أ, ىOأَ ْع َم , dan semua kata yang
Kata ٌابOَِكت kitaab dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il
40
Kata بِ ْي ٌلOَس sabiil dapat dijamakkan dengan membuang huruf yaa yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il
yang terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, juga ta marbuthah yang terletak setelah
lam fi’il sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ٌح ْيفَةO
ِ صَ menjadi
ٌ صح
ُف ُ .
Kata ٌةOَقَرْ ي qaryah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah
yang terletak setelah lam fi’il sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga
ٌقَرْ يَة menjadi قُرًى.
Pada tujuh kata jamak taksir di atas, pengurangan huruf dan perubahan bunyi
sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan membuang hamzah, alif,
waw, ya, ta marbuthah, dan ya dan ta marbuthah.
Keenam : Proses pembentukan jamak taksir melalui penambahan, pengurangan dan
perubahan bunyi.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
جمع- مفرد جمع- مفرد جمع- مفرد جمع- مفرد جمع- مفرد
قَبِ ْيلَةٌ – قَبَائِ ُل ِم ْفتَا ٌح – َمفَا ِت ُح أَ ْنبِيَا ُء- ن َِب ﱞي ُر ﱠك ٌع- َرا ِك ٌع أَ ْن ُع ٌم- ٌِن ْع َمة
قَالَ ِئ ُد- ٌِقالَ َدة َم ْنفَ َعةٌ – َمنَا ِف ُع س ْنبُلَةٌ – َسنَابِ ُل
ُ عٌ ُزرﱠا- عٌ َار
ِ ز صا ٌر َ ص ْي ٌر – أَ ْن
ِ َل
يَتَا َمى- يَتِ ْي ٌم َم ْع ِذ َرةٌ– َم َعا ِذ ْي ُر ِ ِق ْنطَا ٌر– قَن
َاط ْي ُر ِن َعا ٌج- ٌنَ ْع َجة ٌان – أَ ْل ِسنَةٌ لِ َس
َخطَايَا- ٌَخ ِط ْيئَة ازي ُْن ٌ ِم ْيز
ِ َان– َم َو ِ أَ َس- ِس َوا ٌر
او ُر ٌ ِغ ْل َم- ُغالَا ٌم
ان ٌ أَ ْف ِئ َدة- فُ َؤا ٌد
َس ْك َرانُ – ُسكَا َرى ٌ ْيَ ْنبُو
يَن َِاب ْي ُع- ع ِ أُسْطُوْ َرةٌ أَ َس
اط ْي ُر ٌ ْحُو
ٌ ت – ِح ْيت
َان ٌع – أَ ْم ِت َعة
ٌ َمتَا
أ ُ َسا َرى- أَ ِس ْي ٌر ُفَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكه ُت َِر ْيبَةٌ – تَ َرا ِئب ٌ ََرا ِھبٌ – ُر ْھب
ان ٌظةَ ِغ ْل- ٌَغلِيْظ
ان – أَنَا ِس ﱡي
ٌ إِ ْن َس ِ قَارُوْ َرةٌ–قَ َو
ار ْي ُر ٍ تَ َرا- ٌتَرْ قُ َوة
ق ُشھَدَا ُء- َش ِھ ْي ٌد ٌ ِح ْليَة- ي
ُح ِل ﱞ
أَ َمانِ ﱡي- ٌأُ ْمنِيﱠة ص
ٍ صيَا َ -ٌصة َ ص ْيِ ِت ْمثَا ٌل – تَ َما ِث ْي ُل أَ ْد ِعيَا ُء- َاع
ٍ د ٌ َكفَ َرة- َكافِ ٌر
اطي ُْن ٌ ط
ِ َ َشي-ان َ َش ْي أَ ِش ﱠدا ُء- َش ِد ْي ٌد َ ْ َمر- ٌَم ِريْض
ضى
41
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan menambah dan membuang huruf tertentu sekali gus merubah
merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ٌنِ ْع َمة menjadi أَ ْن ُع ٌم.
Kata ِ َل
ْي ٌرOص nashiir dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang
terletak setelah ‘ain fi’il dan menambah hamzah sebelum fa fi’il, dan alif di antara
‘ain fi’il dan lam
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ِ َل
ْي ٌرOص menjadi َ أَ ْن
ا ٌرOص
Proses demikian berlaku pula pada kata ٌصا ِحب
َ .
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah hamzah sebelum fa fi’il, dan
ta marbuthah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il , ‘ain fi’il dan lam
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah ta marbuthah setelah lam
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il , ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga ٌيْظOَِغل
menjadi َ ِغ ْل. Proses demikian berlaku pula pada kata ُحلِ ﱞي
ٌظة .
Kata افِ ٌرOَك kaafir dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ta marbuthah setelah lam fi’il,
sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga افِ ٌرOَك menjadi ٌ َرةOَ َكف.
Proses demikian berlaku pula pada kata فَا ِج ٌر, ٌ َحافِظ, اح ٌر
ِ َس dan بَارﱞ .
Kata ٌريْضO
ِ َم mariidh dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah alif maqshurah setelah lam
42
fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga ٌريْضO
ِ َم menjadi
Kata ٌعOَرا ِك raaki’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ‘ain fi’il sekali gus merubah
bunyi fa fi’il dan‘ain fi’il , sehingga ٌعOَرا ِك menjadi ٌعO ُر ﱠك. Proses demikian berlaku
pula pada kata اج ٌد
ِ َس, dan َخا ِش ٌع .
Kata ٌ ار
ع ِ َز zaari’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ‘ain fi’il dan alif di antara ‘ain
fi’il penambah dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan‘ain fi’il , sehingga
ٌ ار
ع ِ َز menjadi ٌ ُزرﱠا. Proses demikian berlaku pula pada kata اج ٌرO
ع ِ َف , افِ ٌرOَك dan
َحا ِك ٌم .
Kata ٌةOنَ ْع َج na’jah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah
yang terletak setelah lam fi’il dan menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌةOنَ ْع َج menjadi
نِ َعا ٌج.
Kata الَ ٌمOُغ ghulaam dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf alif dan nun setelah lam
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga الَ ٌمOُغ menjadi
ٌ ِغ ْل َم.
ان
Kata ٌ وOُ
ت ْ ح huut dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw yang
terletak di antara fa fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf ya pada tempat waw yang
dibuang, lalu menambah huruf alif dan nun setelah lam fi’il, sekali gus merubah
terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah huruf alif dan nun setelah lam
43
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌبOOَرا ِھ
menjadi ٌ َ ُر ْھب.
ان
Kata ِھ ْي ٌدOَش syahiid dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf alif dan hamzah setelah
lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ِھ ْي ٌدOَش
menjadi ُشھَدَا ُء. Proses demikian berlaku pula pada kata ك
ٌ َش ِر ْي , ٌ عيOِ ض
ْف َ , ٌرOْفَقِي
dan ٌ َسفِ ْيه.
Kata َاع
ٍ د daa’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang terletak
di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, lalu
menambah alif dan hamzah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il,
lalu menambah alif dan hamzah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il lalu menambah huruf alif di antara fa fa’lal,
sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ ْنبُلَةOُس menjadi
َسنَابِ ُل.
Kata َ قِ ْن
ا ٌرOط qinthaar dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara lam fa’lal awal dengan lam fa’lal tsaani, lalu menambah huruf alif
di antara ‘ain fa’lal dan lam fa’lal awal, juga menambah huruf ya di antara lam awal
dengan lam tsaani sekali gus merubah bunyi fa fa’lal,‘ain fa’lal dan lam fa’lal,
44
Kata َوا ٌرOِس siwaar dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, lalu menambah huruf hamzah sebelum
‘ain fi’il, dan alif di antara fa f’il dengan ‘ain fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il
yang terletak di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara
fa fi’ill dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il,
sekali gus merubah bunyi hamzah sebelum fa fi’il,fa fi’ilnya itu sendiri, ‘ain fi’il dan
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, dan huruf ta marbuthah setelah lam fi’il, lalu
menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, juga menambah huruf hamzah
sebelum lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il, dan ‘ain fi’il, sehingga ٌةOَتَ ِر ْيب
menjadi ُ تَ َرائِب.
Kata ٌ َوةOُتَرْ ق tarquwah dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw dan
ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain
fi’il dan lam fi’il dan huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, sekali gus
merubah bunyi huruf sebelum fa fi’il, fa fi’il nya itu sendiri dan ‘ain fi’il, sehingga
ا ٌلOَتِ ْمث menjadi ُلOْتَ َماثِي . Proses morfologis model begini berlaku juga pada kata
Kata ٌةO َم ْنفَ َع manfaah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
45
dan ‘ain fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga
ٌَم ْنفَ َعة menjadi َمنَافِ ُع
Kata ٌ ِذ َرةOَْمع ma’dzirah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus
merubah bunyi fa fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌَم ْع ِذ َرة menjadi َم َعا ِذ ْي ُر.
Kata ٌ َزOِْمي
ان miizaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya sebagai
fa fi’il, kemudian alif yang terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah
huruf waw di tempat fa fi’il, dan alif di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il, juga menambah
huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fa’lal,‘ain fa’lal
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il dan
‘ain fi’il, dan huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf waw setelah fa fi’il,
sekali gus merubah bunyi lam fi’il, sehingga ٌفَا ِكھَة menjadi ُ فَ َوا ِكه.
Kata ٌار ُْو َرةOَق qaaruurah dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw di
antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, kemudian ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il,
lalu menambah huruf waw setelah fa fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il
dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌار ُْو َرةOَق
menjadi ِ قَ َو.
ار ْي ُر
Kata ٌةOص
َ ص ْي
ِ shiishah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ainfi’il
dan lam fi’il, juga menambah huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
46
Kata ٌ ط
ان َ ْيOَش syaithaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara lam fa’lal awal dan lam fa’lal tsani, lalu menambah huruf alif di
antara ‘ain fa’lal dan lam fa’lal awal, juga menambah huruf ya di antara lam awal
dengan lam tsaani sekali gus merubah bunyi‘ain fa’lal dan lam fa’lal, sehingga
ٌ ط
ان َ َش ْي jadi ِ َ َشي.
اطي ُْن
Kata ٌةOَقَبِ ْيل qabiilah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, dan huruf ta marbuthah yang terletak setelah
lam fi’il, lalu menambah huruf alif dan hamzah di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali
gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌقَبِ ْيلَة menjadi قَبَائِ ُل.
Kata ٌالَ َدةOِق qilaadah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf hamzah sebelum lam
fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌقِالَ َدة menjadi قَالَئِ ُد.
Kata ْي ٌمOِيَت yatiim dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il
dan lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus
merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga يَتِ ْي ٌم menjadi يَتَا َمى.
Kata ٌةOََخ ِط ْيئ khathiiah dapat dijamakkan dengan membuang huruf hamzah
dan ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara
‘ain fi’il dan lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali
gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌَخ ِط ْيئَة menjadi َ َخ.
طايَا
Kata ُ ْك َرOَس
ان sakraan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif dan
nun yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan
lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus merubah
di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam
47
fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus merubah
bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga أَ ِس ْي ٌر menjadi أُ َسا َرى .
yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam
fi’il, juga menambah dua huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
marbuthah yang terletak setelah lam fa’lal tsani, lalu menambah huruf alif di antara
fa fa’lal dan ‘ain fa’lal, sekali gus merubah bunyi hamzah sebelum fa fa’lal, fa fa’lal
48
4.3. Kombinasi pengurangan dan penambahan huruf adalah seperti berikut :
Buang Tambah Contoh Buang Tambah Contoh
ة ء ِن ْع َمةٌ – أَ ْن ُع ٌم ي ا،ء َ َص ْي ٌر – أَ ْن
صا ٌر ِ ن
ا ة،ء ٌِل َسانٌ – أَ ْل ِسنَة ي ي ضى َ َْم ِريْضٌ – َمر
ا ة ٌكَا ِف ٌر – َك َف َرة ا ا،عف ع – ُزرﱠا ٌع
ٌ ار
ِ َز
ا ع فعل َرا ِك ٌع – ُر ﱠك ٌع ا ن،ا ٌ ُغالَ ٌم – ِغ ْل َم
ان
ة ا َن ْع َجةٌ – ِن َعا ٌج ا ان ٌ ََرا ِھبٌ – ُر ْھب
ان
و ا ن،ي َان ٌ ْحُو
ٌ ت – ِح ْيت ا اء،ء َاع – أَ ْد ِعيَا ُء
ٍ د
ي ء،ا َش ِھ ْي ٌد – ُشھَدَا ُء ة ا ُس ْنبُلَةٌ – َسنَا ِب ُل
ي اء،ء َش ِد ْي ٌد – أَ ِش ﱠدا ُء ا ا،ء او ُرِ ِس َوا ٌر – أَ َس
ا ي،ا َ قَ ْن
ط َرةٌ – قَنَا ِط ْي ُر ة،ي ء،ا ُت َِر ْيبَةٌ – تَ َرا ِئب
و ي،ا ِ اُسْطُوْ َرةٌ – أَ َس
اط ْي ُر ا ي،ا ِت ْمثَا ٌل – تَ َماثِ ْي ُل
ة،و ي،ا ٍ تَرْ قُ َوةٌ – تَ َر
اق ة ي،ا َم ْع ِذ َرةٌ – َم َعا ِذ ْي ُر
ة ا َم ْنفَ َعةٌ – َمنَا ِف ُع و ي،ا ٌ ْيَ ْنبُو
ع – يَنَابِ ْي ُع
ا،ي ي، ا، و ُازيْن ٌ ِم ْيز
ِ َان – َم َو ة،و ي،و ِ قَارُوْ َرةٌ – قَ َو
ار ْي ُر
ة و ُفَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكه ا ي،ا ُاطيْن َ َش ْي
ٌ ط
ِ َان – َشي
ة ي،ا اص
ٍ َ صي َ – ٌصة َ ص ْي
ِ ة ء ِقالَ َدةٌ – قَالَ ِئ ُد
ة،ي ء،ا قَ ِب ْيلَةٌ – قَبَا ِئ ُل ة،ء ى،ا َ َط ْيئَةٌ – َخ
طا َيا ِ خ
ي ى،ا يَتِ ْي ٌم – يَتَا َمى ي ى،ا أَ ِس ْي ٌر – أ ُ َسا َرى
ان ى،ا َس ْك َرانُ – ُسكَا َرى ة ا أَ َما ِن ﱡي- ٌأ ُ ْم ِنيﱠة
ان ي، ي، ا ِ إِ ْن َسانٌ – أَن
َاس ﱡي
49
2. Kata-kata dan kalimat-kalimat dalam Alquran dirasakan oleh bangsa Arab sebagai
kata-kata dan kalimat-kalimat yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak berbelit-
belit. Tapi begitu mereka ditantang untuk membuat sepertinya, tidak ada seorangpun
yang dapat membuat seperti Alquran.
3. Penggunaan kata jamak dari kata-kata mufrad yang memiliki bentuk jamak lebih dari
satu, dipilihkan bentuk jamak yang sesuai dengan sasaran makna yang dimaksud.
Itulah sebabnya mengapa kata ٌسOُأَ ْنف digunakan di dalam al-Quran sampai 119 kali,
sedangkan kata ٌوسOْ Oُنُف digunakan hanya 2 kali saja. Dan mengapa kata ي ٌُنOأَ ْع
digunakan sampai 17 kali, sementara kata و ٌنOْ ُُعي digunakan hanya 2 kali saja, dan itu
50
kreatifitasnya untuk membuet emacam tabel dan sejenisnya. Guru-guru Sharaf jangan
terpaku dengan hanya menyajikan contoh-contoh yang tersedia di dalam buku
sumber,karena Al-quran dan hadits Nabi sangat kaya dengan contoh-contoh untuk
pengajaran sharaf. Analisis dan sintesis sangat berguna untuk pemantapan materi
perkuliahan.
51
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1. Proses morfologis jamak taksir terdiri dalam 6 macam, yaitu penambahan,
penghilangan, pengubahan bunyi, penambahan dan pengubahan bunyi,
penghilangan dan pengubahan bunyi, serta penambahanpenghilangan dan
pengubahan bunyi. Huruf-huruf yang biasanya terbuang dalam pembentukan
jamak taksir terdiri atas alif, ya, waw, ta marbuthah, hamzah dan nun. Adapun
huruf-huruf yang di tambahkan adalah hamzah, alif, waw, ya, ta marbuthah, alif
makshurah dan tadh’iiful’ai.
5.1.2. Bentuk jamak taksir berjumlah 39 macam, terbagi dalam 3 jenis, yaitu jamak
qillah, jamak katsrah dan muntaha al-jumu. Adapun bentuk jamak taksir yang
digunakan dalam Al-quran hanya ditemukan 35 bentuk. Bentuk jamak taksir
yang tidak ditemukan dalam Alquran ialah bentuk ٌ فُ َعلَةdalam kelompok jenis
5.2. Saran-saran
Kesimpulan di atas berimplikasi pada pengajaran sharaf. Untuk mencapai tujuan
tersebut perlu dikembangkan empat teknik perkuliahan, yakni :
5.2.1. Memudahkan pemahaman kaidah
5.2.2. Menjabarkan kaidah dengan tabel
5.2.3. Memperbanyak contoh untuk pengayaan
5.2.4. Memperbanyak analisis dan sintesis.
52
DAFTAR PUSTAKA
Alqurân al-Karîm
Al-Ashfahani, Raghib. Mu’jam Muyfradât Alfâzh al-Qurân, (Beirut : Dâr al-Fikr), 1985.
Al-Asmar, Jarjas Isa. Qamus al-I’râb. (Beirut : Dâr al-‘Ilm li- al-Malayin), 1986.
Al-Munjid fî al-Lughah wa al-A’lâm (Beirut : Dâr al-Masyriq), 1926, cet 28.
Abbas, Hasan, Al-Nahwu al-Wâfî , (Beirut :Dâr Ihya al-Turâs), 1986.
Abu Sa’id, Ahmad dan Husen Syararah, Dalîl al-I’râb wa al-Imlâ, (Beirut : Dâr al-Ilmi li
al-Malâyin), 1980.
Abdu al-Mujib, M. Kunci Ilmu Nahwu : Intisari Ibnu Mâlik. (Surabaya : Mahkota), 1980.
Abdul Hamid, M.M. Audhah al-Masâlik ilâ Alfîyyah ibn Mâlik, (Beirut : Dâr Ihyâ al-Turâs
al-‘Arabiy), 1966.
Abdu al-Karim, Mujahid. Al-Dalâlah al-Lughawiyyah ‘inda al-‘Arab. (Mesir : Dâr al-
Diya), tt.
Abdu al-Tawwab, Ramadhan. Fushûl fî Fiqh al-‘Arabiyyah. (Kairo : Maktabah al-Khanji),
1983.
Al-Zarkasyi, Muhammad, Al-Burhân fî’ Ulum al-Qurân (Beirut : Dâr al-Ma’ârif), 1994.
Badri, K. Bunyah al-Kalimât wa Nuzhum al-Jumlah Muthâbiqan ‘alâ al’Lughah al-
‘Arabiyyah al-Fushâ. (Jakarta : LIPIA), 1988.
Basyir, Ahmad bin Abdullah. Al-Tahlîl al-Taqâbuli baina al-Nazhariyât wa al-Tathbîq.
(Jakarta : LIPIA), 1988.
Bogdan, R.C. and Biclen, S.K. Qualitative Research for Education : An Introduction to
Theory and Methods. (Boston : Allyn and Bacon), 1982.
Chaer, A. Linguistik Umum. (Jakarta : PT Rineka Cipta), 1994.
--- Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. (Jakarta : Rineka Cipta), 2002.
Dahdah, A. Mu’jam Qawâ’id al-Lughah al-‘Arabiyyah fî Mu’jam wa Lauhât, (Beirut :
Maktabah Libnan), 1981.
Depdikbud. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka), 1992.
Al-Fadli, A.H. Dirâsât fî al-I’râb. (Jeddah : Tihamah), 1984.
Al-Ghalayaini. M. Jami’u al-Durûs al-‘Arabiyyah. (Beirut : Dâr al-Fîkr), 1990.
Hasanaen, Salahuddin. Dirâsât fî ‘Ilmi al-Lughah. (Riyad : Dâr al-‘Ulum), 1989.
Hidayat, D. Jawâhir al-Alfîyah li Ibni Mâlik. (Ciputat), 2001.
53
Ibnu Jinni. Al-Khashâish. (Kairo : Dâr al-Kutub al-Mishriyyah), 1956.
Kridalaksana, H. Kamus Linguistik, (Jakarta : Gramedia), 1993.
M.Ramlan. Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif, (Yogyakarta : CV Karyono), 1987.
--- Sintaksis, (Yoyakarta. : CV. Karyono), 2001.
Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah. Mu’jam Alfâzh al-Qurân al-Karîm, (Mesir), 1990.
Ni’mah, Fuad. Mulakhkhash Qawâ’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut : Dar al-Tsaqafah
al-Islamiyyah), 1988.
Samsuri. Morfologi dan Pembentukan Kata. (Jakarta : DIKTI), 1988.
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Jakarta : Puspa Swara), 1997.
Tamam, Hasan. Al-Lughah al-‘Arabiyyah Ma’nâhâ wa Mabnâhâ. (Mesir : Al-Haiah al-
Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab), 1979.
Tarigan, Henri Guntur. Pengajaran Morfologi, (Bandung : Angkasa), 1995.
Umam, Chatibul. Aspek-Aspek Fundamental dalam Bahasa Arab, (Bandung : Al-Ma’arif),
1980.
Verhaar, J.W.M. Asas-Asas Linguistik Umum. (Yogyakarta : Gadjahmada University
Press), 1996
54