Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS TEKS QIRA’AH DALAM KITAB AL AROBIYAH LIN NAASIIN

JILID 2

(STUDI SEMANTI TERHADAP TEKS)

PENDAHULUAN
Kitab al-Arobiyah Lin Naasiin apabila disesuikan dengan permendikbud nomor
8 Tahun 2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan maka sudah sesuai.
Maka kitab al-Arobiyah Lin Naasiin ini layak dan dapat digunakan sebagai sumber
pembelajaran utama di lembaga pendidikan yang memuat pembelajaran bahasa Arab. 1
Kitab al-Arobiyah Lin Naasiin terdiri dari 6 jilid, tetapi untuk teks yang akan dianalisis
disini diambil dari kitab al-Arobiyah Lin Naasiin jilid II yang dikemas dengan cover
berwarna ungu. Dalam jilid II ini terdapat dua puluh Sembilan judul, dan yang akan
dianalisis disini adalah judul ke 9 tentang ‫إلى المدرسة‬, judul ke 20 tentang ‫المراسلة‬, dan
judul ke 22 tentang ‫العمل‬.
Di dalam kitab al-Arobiyah Lin Naasiin sudah pasti terdapat materi bacaan atau
qira'ah bahasa Arab. Materi qira'ah ini merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa disamping keterampilan mendengarkan,
berbicara dan menulis. Kemudian dikuatkan juga dengan disebutkan pada bagian
muqaddimah di dalam kitab ini bahwa materi yang disajikan dengan membahas bahasa
secara komprehensif serta terpadu karena sudah mencakup empat keterampilan
berbahasa. Kemudian bahasa yang digunakan dalam kitab ini merupakan bahasa Arab
fusha atau baku sehingga terhindar dari berbagai macam lahjah Arab. Materi
pembelajaran yang disajikan dalam buku ini ada dalam bentuk percakapan, dan ada
juga dalam bentuk bacaan atau naratif sebagai alat dalam meningkatkan keterampilan
membaca atau qira'ah.
Membaca memiliki tujuan yang paling utama yaitu untuk mencari dan
memperoleh informasi sebagai perantara dalam membantu memahami teks bacaan.
Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang kompleks dan dapat dikatakan
sebagai keterampilan yang rumit dan sulit karena mencakup beberapa keterampilan lain
yang lebih khusus. keterampilan membaca ini mencakup tiga komponen, yaitu
keterampilan dalam mengenal aksara atau huruf serta tanda-tanda bacaan, kemudian
kemampuan dalam memahami hubungan antara aksara beserta tanda-tanda bacaan
tersebut dengan unsur-unsur linguistik, dan juga keterampilan untuk memahami
korelasi atau hubungan yang lebih jauh antara aksara dan tanda-tanda bacaan beserta
hubungan dengan unsur-unsur linguistnik nya dengan segi makna.
Keterampilan untuk memahami hubungan antara aksara atau huruf atau disebut
juga dengan gambar-gambar berpola pada hakikatnya sifat keterampilan tersebut akan
selalu mengalami perubahan sesuai dengan hakikat unsur-unsur linguistik yang formal.
Unsur-unsur linguistik yang dimaksud tersebut adalah kumpulan bunyi yang kompleks
yang dapat disebut dengan kata, frasa, kalimat, paragraf, bab atau buku.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan membaca melibatkan
keterampilan lain yang lebih khusus sehingga keterampilan ini termasuk keterampilan
yang tidak mudah. Banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya yang paling
1
Nur Halim, Analisis Teks Qira'ah Dalam Kitab al-Arobiyah Lin Naasiib Jilid 2 Dalam Efektifitas
Pembelajaran, Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Volume 8, Nomor 1, Mei
2020, h. 118.
penting yaitu masalah lingustik atau kebahasaan yang ada di dalam materi teks atau
bacaan tersebut. Permasalahan linguistik dalam nembaca atau qira'ah mencakup bunyi-
bunyi bahasa, kata, frasa, klausa, kalimat, makna, dan paragraf. 2
Kata, frasa, klausa dan kalimat merupakan bahasan yang terdapat dalam salah
satu cabang ilmu linguistik teoritis yaitu sintaksis. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani
yaitu sun yang artinya dengan dan tattein yang artinya menempatkan, sehingga secara
etimologis sintaksis adalah menempatkan kata-kata menjadi kelompok kata atau
kalimat. Sedangkan menurut Ramlan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kalimat klausa dan frasa. (Ramlan,
1971:1). Kemudian menurut Bloch dan Trager dalam Tarigan sintaksis adalah analisis
mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikut sertakan bentuk-bentuk bebas.3
Di dalam bahasa Arab padanan kata sintaksis adalah ilmu nahwu. Sedangkan
ilmu nahwu nenurut Abu al-Hasan 'Ali bin Mu'min bin Muhammad bin 'Ali bin Ahmad
al-Isybili atau Ibn 'Usfur al-Isybili dalam bukunya al-Muqarrib adalah:

" ‫ اْلُم ْو ِص َلِة ِإَلى َم ْع ِرَف ِة َأْج َز اِئ ِه اَّلِتْي اْئَتَل َف‬،‫ِع ْلٌم ُم ْسَتْخ َر ٌج ِباْلَم َقاِيْيِس اْلُم ْسَتْنَبَطِة ِم َن اْس ِتْقَر اِء َكاَل ِم اْلَع َر ِب‬
‫"ِم ْنَها‬

“Nahwu adalah ilmu tentang standar ukuran yang digali melalui penelusuran
kalām bangsa Arab yang dapat mengantarkan pada pemahaman bagian-bagian kalām
yang selaras dengan standar ukuran tersebut.”
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kajian sintaksis adalah
kajian-kajian berupa frasa, klausa dan kalimat. Sedangkan fungsi dari sintaksis adalah
berupa subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap. Sedangkan dalam bahasa
Arab kajian sintaksis adalah kajian mengenai ilmu bahwu, kajian segingga dalam
bahasan Arab jahian sintaksisnya berupa kajian terhadap susunan idhofat, jumlah dan
kalam.4
Selain itu, penggunaan bahasa dalam materi qira'ah juga harus disesuaikan
dengan tingkat intelektual atau kemampuan anak, karena jika bahasa yang digunakan
tidak sesuai atau terlalu sulit maka anak akan mengalami kesulitan untuk memahami
bacaan teks tersebut atau bahkan akan mengalami frustasi karena tidak sanggup
memahaminya. Hal tersebut dapat terjadi karena bahasa merupakan salah satu unsur
yang paling penting bagi membaca. Maka anak harus memahami dan menguasai
beberapa aspek bahasa yang mencakup kata, frasa, klausa dan kalimat.
Dalam tataran sintaksis kata diartikan sebagai bagian atau penggalan terkecil
dalam sebuah kalimat namun dapat berdiri sendiri dan masih mempunyai arti. 5 Kata
yang berperan sebagai pengisi utama sintaksis perlu dibedakan menjadi dua macam
terlebih dahulu. Pertama kata penuh, kata yang berperan sebagai pengisi yang mana
dari segi leksikal mempunyai makna, mempunyai kemungkinan untuk bisa mengalami
perubahan kata atau yang disebut dengan proses morfologi yang dalam bahasa Arab
padananya sama dengan ilmu sharaf, termasuk kedalam kelas terbuka serta bisa berdiri
sendiri sebagai satuan turunan. Sedangkan kata tugas adalah kebalikan dari kata penuh
2
Siti Innayati Niswatin, ANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS
BAHASA INDONESIA, WAHANA PEDAGOGIKA, Vol. 2, No. 1, Juni 2016, h. 15.
3
Ade Nandang dan Abdul Kosim, Pengantar Linguistik Arab, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2018, h. 82.
4
Edi Kurniawan Farid, sintaksis bahasa Indonesia dan bahasa Arab (studi analisis kontraktif
frasa klausa dan kalimat), niversitas Islam Zainul Hasan Genggong Probolinggo, h. 1.
5
Ade Nandang dan Abdul Kosim, h. 82
yaitu jika ditinjau dari segi leksikal tidak memiliki makna, tidak mengalami proses
perubahan atau morfologi, termasuk kedalam kelas tertutup dan tidak bisa berdiri
sendiri.6
Frasa dalam bahasa Arab disebut juga sebagai tarqib idhofi. Ramlan
mendefinisikan frasa sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih
yang tidak mempunyai batas fungsi. Menurut hasanain gabungan unsur yang saling
terkait dan menempati fungsi tertentu dalam kalimat, atau suatu bentuk yang secara
sintaksis sama dengan satu kata tunggal, dalam arti gabungan kata tersebut dapat
diganti dengan satu kata saja. Frase ini ada dua macam yaitu frasa eksosentri yang
mana dalam bahasa Arab seperti jar majrus atau zharaf mudhafun ilaihi. Frase
elsosentrik ini ada dua macam juga yaitu eksosentrik direktif yang mana berupa
preposisi seperti di, ke, dari, dan yang kedua yaitu eksosentrik nonrirektif yaitu berupa
artikulasi seperti si, sang, yang, para dan kaum. Setelah frasa elsosentrik maka yang
kedua yaitu frasa endosentrik yaitu frasa yang salah satu unsur atau komponen dalam
frasa tersebut mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan seluruhnya. Frasa
endosentrik ini terdiri dari tiga macam. Pertama endosentrik koordinatif yang dalam
bahasa Arab disebut dengan athaf ma'thuf yaitu frasa yang intinya memiliki referensi
yang tidak sama namun terdapat unsur-unsur yang setara atau sebanding dengan
dihubungkan menggunakan kata hubung dan, atau, tetapi. Kedua yaitu endosentris
atribut/modifikatif di dalamnya hanya terkandung satu inti. Yang ketiga yaitu frasa
apositif, yang mana dalam bahasa Arab disebut dengan badal yaitu frasa koordinatif
yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya.7
Klausa dalam bahasa Arab disebut juga sebagai tarkib isnadi. Kemudian istilah
al-Tarkib juga digunakan untuk menyebut istilah klausa oleh Badri (1968) yaitu:

‫يتألف التركيب من طرفين يسمى أولها المسند اليه والثانى المسند‬

"Tarkib adalah satuan linguistic yang terdiri atas dua unsure pokok, yaitu musnad ilah
(pokok kalimat, tema, mubtada, fail, isim inna, dan lain-lain) dan musnad yang
mencakup (predikat, khobar, tema, khabar inna, khabar kana).
Secara umum klausa itu ada empat macam. Klausa transitif, yaitu klausa yang
predikatnya terbentuk dari verba transitif yang dalam bahasa Arab disebut dengan fi'il
muta'addi. Yang kedua yaitu klausa intransitif yang merupakan klausa dengan predikat
terbuat dari verba intransitif yang dalam bahasa Arab disebut dengan fiil lazim. Yang
ketiga yaitu klausa refleksi merupakan klausa dengan predikat yang terbentuk dari
verba refleksif (berpresik-ber). Dan yang terakhir yaitu klausa resiprokal yang dalam
bahasa Arab disebut dengan faedah Lil musyarakah.8
Kalimat dalam bahasa Arab disebut dengan kalam yaitu suatu sintaksis yang
tersusun dari sekelompok kata dasar yang pada umumnya berupa klausa dengan disertai
oleh konjungsi apabila di butuhkan dan juga disertai dengan intonasi final. Ada yang
disebut dengan kalimat inti dan kalimat bukan 9, yang mana kalimat inti merupakan
kalimat yang harus selalu ada dalam artian tidak bisa dibuang dari subjek predikat dan
objek, sedangkan kalimat bukan inti yaitu kalimat yang bisa dibuang atau kalimat yang

6
Ade Nandang dan Abdul Kosim, h. 83.
7
Abdul Muis Ba'dulu dan Herman, morfosintaksis (PT Rineka Cipta, Jakarta), 2005, h.59.
8
Abdul Chaer, Linguistik Umum, (rineka cipta, Jakarta), 1994.
9
Moh Rosyid, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (UPT Unnes press, Semarang), 2004,
h.64.
hanya sebagai keterangan tambahan dari kalimat inti. Ada juga kalimat tunggal dan
kalimat majemuk, yang mana kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa, dan kalimat majemuk adalah kebalikan dari kalimat tunggal yaitu apabila terdiri
lebih dari satu klausa. Selanjutnya ada Kalimat mayor dan minor. Kalimat mayor
adalah kalimat dengan klausa yang lengkap atau setidaknya terdiri dari subjek dan
predikat. Sedangkan kalimat minor adalah kalimat dengan klausa yang tidak lengkap,
yang memiliki subjek saja atau hanya memiliki predikat saja atau hanya memiliki
keterangan saja. Kemudian ada kalimat verbal dan kalimat. Kalimat verbal merupakan
kalimat yang terbuat dari klausa verbal atau yang mana predikatnya berbentuk kata atau
frase dengan kategori verba. Sedangkan kalimat non verbal adalah kebalikan dari
kalimat verba yaitu predikatnya tidak terbentuk dari kata atau frase dengan kategori
verba, tetapi bisa terbentuk dari nomina, adjektiva, adverbial, atau juga numerial. Dan
yang terakhir ada yang disebut dengan kalimat bebas dan kalimat terikat. Kalimat bebas
merupakan kalimat yang berkemungkinan besar untuk menjadi ujaran atau kalimat
lengkap atau berkemungkinan besar untuk memulai sebuah paragraf tanpa memerlukan
bantuan dari kalimat lain untuk menjelaskannya. Sedangkan kalimat terikat merupakan
kalimat tidak bisa berdiri sendi menjadi sebuah ujaran atau kalimat lengkap.
Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa kata, frasa, klausa dan kalimat menjadi
salah satu unsur yang penting di dalam membaca maka dari itu penulis akan membatasi
penganalisisan hanya terfokus pada penggunaan bahasa atau aspek linguistik melalui
studi semantik yang mencakup un sur kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks yang
berjudul…… pada kitab al-Arobiyah Lin Naasiin sehingga tujuan dari penulisan ini
adalah untuk mengetahui (1) materi kata, (2) materi frasa, (3) materi klausa,
(4) materi kalimat dalam teks yang berjudul…… pada kitab al-Arobiyah Lin Naasiin.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif-kualitatif.
Sebagaimana dikemukakan oleh Djajasudarma (1993:7) bahwa pertimbangan dalam
penggunaan metode deskriptif-kualitatif fokus perhatiannya pada ciri-ciri dan sifat-
sifat data bahasa dengan apa adanya. Dan pastinya pertimbangan ini telah selaras
dengan salah satu ciri metode penelitian kualitatif yaitu latar alami. Hal ini sesuai
dengan pendapat bahwa suatu penelitian yang menggunakan metode deskriptif mesti
menghasilkan data yang nyata.10 Data yang disajikan disini adalah data tentang aspek
linguistik pada materi qira'ah yang mencakup kata, frase, klausa dan kalimat. Sumber
data yang disajikan adalah materi... Pada kitab al-Arobiyah Lin Naaskin .Kitab al-
Arobiyah Lin Naaskin telah sesuai dengan Permendikbud nomor 8 tahun 2016 tentang
buku yang digunakan oleh satuan pendidikan sehingga telah layak untuk digunakan
dalam proses pembelajaran. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik
simak dan teknik catat. Disebut dengan istilas teknik simak karena di dalam
pengumpulan data penulis menyimak data-data yang ada pada materi... Di dalam kitab
al-Arobiyah Lin Naaskin Kemudian data yang terkumpul dari hasil menyimak itu
dicatat dalam kartu data yang telah disiapkan, Dan inilah yang disebut dengan teknik
catat.11 kemudian setelah itu dilakukan teknik analisis data dengan langkah-langkah
sebagai berikut: (1) materi yang akan dianalisis dari kitab al-Arobiyah Lin Naaskin
dibaca keseluruhannya secara sekilas. (2) mengidentifikasi materi kebahasaan atau
10
Siti Innayati Niswatin, h. 15.
11
Siti Innayati Niswatin, h.16.
linguistik melalui studi semantik yang mencakup unsur kata, frasa, klausa dan kalimat
dalam teks ... Pada kitab al-Arobiyah Lin Naaskin (3) mengelompokkan materi
kebahasaan yaitu materi kata, materi frasa, materi klausa dan materi kalimat dari materi
qira'ah yaitu... yang telah diidentifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis terhadap teks qira’ah pada materi
… di dalam kitab al-Arobiyah Lin Naaskin. Analisis ini merupakan analisis linguistik
melalui studi semantik yang mencakup: (1) materi kata, (2) materi frasa, (3) materi
klausa dan (4) materi kalimat.
Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis terhadap ke empat materi tersebut. 1.
1. Materi Kata sebagai berikut:

No Kata Penuh Kata Tugas


Nomina Verva Amil Ghair Amil
‫ُمَحَّم ٌد‬ ‫تستلم‬ ‫أمام‬ ‫ماذا‬
‫ُم َتَأِخ ًرا‬ ‫يساعد‬ ‫ال‬ ‫إْن‬
‫الَم ْد َرَس ة‬ ‫تحضر‬ ‫ب‬ ‫سوف‬
‫َو اِلِد ى‬ ‫طلبْت‬ ‫أن‬ ‫ُهَنا‬
‫َدَّراَج ٌة‬ ‫أخبرْت‬ ‫َع ْن‬ ‫ُهَناَك‬
‫َجِم ْيَلٌة‬ ‫قابلْت‬ ‫َو‬ ‫االن‬
‫الُّسْو ِق‬ ‫تعيش‬ ‫ِإَلى‬
‫َخْض َر اُء‬ ‫فّك رت‬ ‫َيا‬
‫َحْمَر اُء‬ ‫انتهى‬ ‫َل‬
‫بَاِئع‬ ‫مات‬ ‫َم َع‬
‫َس ِر ْيَع ٌة‬ ‫تأّخ رت‬ ‫َو‬
‫ُمَبِّك ًرا‬ ‫تبدأ‬ ‫ُثَّم‬
‫َف‬
‫َج ْع ُر‬ ‫جاء‬ ‫ِفْي‬
‫الُمَر اَس َلَة‬ ‫َيْس ُك ُن‬ ‫على‬
‫َق‬
‫ْص ِد اٌء‬ ‫َأ‬ ‫َيِص ُل‬ ‫ِم ن‬
‫َك ِثْيُرْو َن‬ ‫َقاَل‬
‫ُتْو ِنس‬ ‫َأْح َتاُج‬
‫َم اِلْيِزيا‬ ‫َذ َهَب‬
‫ُتركيا‬ ‫َس َأْش َتِر‬
‫الٌصومل‬ ‫ُأِرْيُد‬
‫الِّر سالة‬ ‫َأْح َضَر‬
‫عبد الرحيم‬ ‫َتَفَّضل‬
‫الرياض‬ ‫َرِكَب‬
‫العزيز‬ ‫ُيِح ُّب‬
‫السالم‬ ‫َكَتَب‬
‫صّحة‬ ‫أرجوا‬
‫جيدة‬ ‫تكون‬
‫عدٌد‬ ‫أحّج‬
‫كبيٌر‬ ‫شاء‬
‫الحّجاج‬ ‫ترك‬
‫مّك ة‬ ‫تملك‬
‫المدينة‬ ‫تأكل‬
‫الطائرات‬ ‫تشرب‬
‫الحافالت‬ ‫تلبس‬
‫السيارات‬ ‫تذّك رت‬
‫السفن‬ ‫بكت‬
‫عطلة‬ ‫تستطيع‬
‫عائلتى‬ ‫تعّلم‬
‫اللة‬ ‫وقف‬
‫أخو‬
‫العنوان‬
‫فاطمة‬
‫امرأة‬
‫نشيطة‬
‫زوج‬
‫سنتين‬
‫أوالد‬
‫بتاا‬
‫ماال‬
‫شهرين‬
‫مسؤولة‬
‫شيئا‬
‫الصباح‬
‫مصنع‬
‫المالبس‬
‫مدير‬
‫مشكلة‬
‫غدا‬
‫العمل‬
‫طبيبا‬
‫مهندسا‬
‫معرض‬
‫صغيرة‬

Dari data yang disajikan di atas dapat diketahui bahwa di dalam materi qira’ah
yang berjudul ‫ل‬LL‫ والعم‬،‫لة‬LL‫ والمراس‬،‫ة‬LL‫ إلى المدرس‬di dalam kitab al-Arobiyah Lin Naasiin
mengandung kata yang terdiri dari kata penuh dan kata tugas. Kata penuh merupakan
kata yang secara leksikal memiliki makna dari beberapa kata yang dipaparkan di atas
seperti kata ‫ ُمَحَّم ٌد‬memiliki makna ‘nama seseorang’ atau kata ‫ الَم ْد َرَس ة‬memiliki makna
‘lembaga pendidikan untuk memperoleh pengetahuan tentang agama Islam’. Selain itu
dapat pula mengalami proses morfologi atau dalam bahasa Arab padanannya disebut
dengan ilmu sharaf yaitu perubahan dari satu bentuk e dalam beberapa bentuk yang
lainnya untuk mendapatkan makna yang berbeda, dari beberapa kata yang dipaparkan
dalam data diatas seperti kata nomina ‫ بائع‬yang dapat menjadi ‫ بائعان‬serta ‫بائعون‬. Dan kata
verba ‫ تحضر‬berasal dari kata ‫ حضر‬dan dapat juga berubah menjadi ‫ حضرا‬serta ‫محضر‬.
Selain itu juga, kata penuh merupakan kata yang masuk ke dalam kelas kata
terbukayaitu kata yang melahirkan turunan kata serta dapat berdiri sendiri meskipun
hasil dari turunan.
Sementara itu, kata tugas merupakan kebalikan dari kata penuh, sebernarnya
term ‘kata tugas’ tidak ditemukan padanannya di dalam bahasa Arab. Namun diantara
bahasa Indonesia dan bahasa Arab akan dapat ditemukan titik persamaan meskipun
tidak sama secara persis karena diantara edua bahasa tersebut memiliki karakter dan
tabi’at yang berbeda. Apabila dalam bahasa Indonesia disebut dengan ‘kata tugas’
maka di dalam bahasa dapat dikenal dengan istilah harf. Diantara kedua term ini yaitu
‘kata tugas’ dan harf memiliki unsure yang sama, diantara unsure yang menyamakan
antara keduanya adalah: (1) kedua term ini seraca leksikal tidak memiliki makna, dalam
artian bermakna gramaikal yaitu maknanya akan sangat tergantung kepada kata yang
lain didalam sebuah frasa atau kalimat, (2) kedua term atau istilah ini tidak mengalami
proses morfologi dan juga masuk ke dalam kelas tertutup yang tidak dapat
menghasilkan kata turunan (3) dan kedua istilah ini tidak dapat berdiri sendiri serta
tidak dapat menduduki fungsi pokok dalam sebuah kalimat.12
Mengenai harf dalam bahasa Arab atau sering disebut dengan huruf yang
berupakan bentuk jama’ nya, Ahmad Jamil Syami membedakannya menjadi dua
macam yaitu huruf al-mabani dan huruf al-ma‘ani.13 huruf al-mabani adalah huruf
hija’iyyah dalam bahasa arab, yang merupakan huruf-huruf yang akan membentuk
sebuah kata. Sedangkan huruf al-ma‘ani adalah suatu huruf yang dapat berfungsi
sebagai suatu penghubung di antara kata-kata dalam sebuah kalimat di dalam bahasa
Arab. Dan yang dimaksud dengan huruf yang merupakan ‘kata tugas’ adalah huruf al-
ma‘ani, dan menurut Fu’ad Ni’mah huruf al-ma‘ani atau kata tugas dalam bahasa Arab
ini jumlahnya tidak banyak, hanya berjumlah skurang lebih delapan puluhan macam.14
Kata tugas dalam bahasa Arab atau huruf al-ma‘ani ini apabila ditinjau dari
fungsi serta pengamalannya di dalam kalimat dapat dibedakan menjadi dua kategori
yaitu: (1) al-amil, yaitu huruf-huruf yang memiliki pengaruh hukum di dalam sebuah
struktur sehingga kata yang terletak setelahnya baik dalam bentuk nomina maupun
verba harus dalam keadaan rofa’, nashab, majrur atau majzum, dari hasil analisis yang
dipaparkan dalam data diatas adalah )2 ( .‫ ِم ن‬,‫ على‬, ‫ ِفْي‬, ‫ ُثَّم‬, ‫ َو‬, ‫ َم َع‬, ‫ َل‬,‫ َيا‬,‫ ِإَلى‬, ‫ َو‬, ‫ َع ْن‬,‫ أن‬,‫ ب‬,‫ ال‬,‫أمام‬
Ghair al-amil, merupakan kebalikan dari al-amil yaitu huruf-hurufnya memiliki
pengaruh hukum terhadap struktur kalimat, dalam artian dapat memberikan pengaruh
terhadap penulisan keadaan akhir suatu kata. Dari data yang disajikan diatas sebagai
hasil dari analisis ditemukan beberapa huruf yang termasuk ke dalam kategori ghair al-
amil yaitu: ‫ االن‬, ‫ ُهَناَك‬,‫ ُهَنا‬,‫ سوف‬, ‫ إْن‬,‫ماذا‬.

2. Materi Frasa, untuk data hasil analisis terhadap teks ‫ والعمل‬،‫ والمراسلة‬،‫ إلى المدرسة‬di
dalam kitab al-Arobiyah Lin Naasiin mengenai materi frasa akan dipaparkan di bawah
ini.

No Eksosentrik Endosentrik
Direktif Non- Koordinatif Artikulatif/ Apositif
Direktif Modifikatif
1 ‫عن المدرسة‬ ‫دّراجة سريعة وجميلة‬ ‫دّراجة جميلة‬ ‫محمد يسكن‬

12
Sabaruddin Garancang, Kata Tugas Dalam Bahasa Arab, Volume III,Nomor 2, Januari-Juni
2015, h. 3.
13
Ahmad Jamil Syami, Mu`jam Huruf al-Ma`ani, (Beirut: Muassasah `Izzu al-Din, 1992), h. 7.

14
Fu’ad Ni`mah, Mulakhas Qawaid al-Lughah al-Arabiyah, (Damsyiq: Dar al-Hikmah), Jilid I, h.
147.
‫بعيدا عن‬
‫المدرسة وهو‬
‫يصل دائما‬
‫متأخرا إلى‬
‫المدرسة‬
‫‪2‬‬ ‫إلى المدرسة‬ ‫وله أصدقاء كثيرون في تونس‬ ‫هذه دّراجة‬
‫وماليزيا وتركيا والصومال‬
‫‪3‬‬ ‫إلى دّراجة‬ ‫أرجو أن تكون بخير وصّحة‬ ‫دراجة كبيرة‬
‫جيدة‬
‫‪4‬‬ ‫إلى السوق‬ ‫من الحّجاج إلى مّك ة والمدينة‬ ‫تلك دّراجة‬
‫وجّد ة‬
‫‪5‬‬ ‫مع والده‬ ‫وجاء بعضهم بالحافالت‬ ‫دّراجة صغيرة‬
‫والسيارات والسفن‬
‫‪6‬‬ ‫أمام معرض‬ ‫أرجو أن تكتب لي سريعا‬ ‫دّراجة خضراء‬
‫بأخبارك وأخبار الدراسة‬
‫والعطلة هناك والسالم‬
‫‪7‬‬ ‫للدراجات‬ ‫دّراجة حمراء‬
‫‪8‬‬ ‫للبائع‬ ‫هذه دّراجة‬
‫‪9‬‬ ‫لمحّم د‬ ‫دّراجة سريعة‬
‫‪10‬‬ ‫إلى صديقه‬ ‫هذه الرسالة‬
‫‪11‬‬ ‫عبد الرحيم‬ ‫صّحة جّيدة‬
‫‪12‬‬ ‫في ماليزيا‬ ‫عدٌد كبيٌر‬
‫‪13‬‬ ‫في يوم‬ ‫صديقي العزيز‬
‫‪14‬‬ ‫يوم األربعاء‬ ‫أخوك المخلص‬
‫‪15‬‬ ‫بخير‬ ‫المملكة العربية‬
‫السعودية‬
‫‪16‬‬ ‫من الرياض‬ ‫امرأة نشيطة‬
‫‪17‬‬ ‫في موسم‬ ‫ماال قليال‬
‫الحّج‬
‫‪18‬‬ ‫من الحّجاج‬ ‫عائلة كبيرة‬
‫‪19‬‬ ‫إلى مّك ة‬ ‫سعيدة جدا‬
‫‪20‬‬ ‫بالطائرات‬
‫‪21‬‬ ‫بالحافالت‬
‫‪22‬‬ ‫عطلة‬
‫المدارس‬
‫‪23‬‬ ‫بعد أسبوعين‬
‫‪24‬‬ ‫مع عائلتي‬
‫‪25‬‬ ‫قبل سنتين‬
‫‪26‬‬ ‫ثالثة أوالد‬
‫‪27‬‬ ‫أربع بنات‬
‫‪28‬‬ ‫بعد شهرين‬
‫‪29‬‬ ‫عن عائلة‬
‫‪30‬‬ ‫من المال‬
‫‪31‬‬ ‫في الصباح‬
‫‪32‬‬ ‫إلى مصنع‬
‫‪33‬‬ ‫مصنع‬
‫المالبس‬
34 ‫مدير‬
‫المصنع‬

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa frasa terdapat dua macam yaitu


frasa eksosentrik dan frasa endosentrik. Frasa eksosentrik ada du macam, yaitu
eksosentrik direktif dan eksosentrik nondirektif. Frasa endosentrik ada tiga macam,
yaitu endosentrik koordinatid atau dalam bahasa Arab disebut dengan athaf ma’thuf
dan juga zharaf mudhafun ilaihi, endosentrik atribut/modifikatif, dan endosentrik
apositif dan dalam bahasa Arab disebut dengan badal. Hasil analisis terhadap teks…
did lam kitab… ditemukan banyak frasa eksosentrik direktif, jumlahnya kurang lebih
34. Namun tidak ditemukan frasa eksosentrik nondirektif. Kemudian untuk frasa
endosentrik, ditemukan enam frasa endosentrik koordinatif, sembilan belas frasa
endosentrik artikulatif/modifikatif, dan satu frasa endosentrik apositif

3. Materi Klausa, klausa secara umum terdapat empat macam yaitu klausa transitif,
intransitif, refleksif dan resiplokal. Namun untuk data hasil analisis terhadap teks ‫إلى‬
‫ والعمل‬،‫ والمراسلة‬،‫ المدرسة‬di dalam kitab al-Arobiyah Lin Naasiin ini dikelompokkan lebih
spesifik lagi ke dalam beberapa bagian, sebagaimana berikut:

Pertama, klasifikasi berdasarkan struktur internnya


No Klausa Lengkap Klausa Tidak Lengkap
Versi Inversi
1 ‫محّم د يسكن‬ ‫قال مخّم د‬ ‫يا ولدي أحتاج إلي دّراجة‬
2 ‫وهو يصل‬ ‫قال والده‬ ‫سأشتري لك‬
3 ‫ذهب محّم د‬ ‫أريد تلك الدراجة‬
4 ‫وقف محّم د‬ ‫سأصل إلى المدرسة‬
5 ‫أحضر البائع‬ ‫أرجو أن تكون‬
6 ‫ركب محمد‬ ‫ترك لها‬
7 ‫يحّب جعفر‬ ‫انتهى بعد شهرين‬
8 ‫كتب جعفر‬ ‫فّك رت فاطمة‬
9 ‫مات زوجها‬ ‫ماذا تأكل‬
10 ‫تعيش عائلتها‬ ‫ماذا تشرب‬
11 ‫تذّك رت فاطمة‬ ‫ماذا تلبس‬
12 ‫استطاعْت فاطمة‬ ‫وبكْت‬
13 ‫وقابلْت‬
14 ‫وأخبرْت‬
15 ‫طلبْت‬
16 ‫أن يساعد‬
17 ‫أن تحضر‬
18 ‫جاءْت مبّك را‬
19 ‫وبدأْت‬
20 ‫تستطيع‬

Klausa lengkap merupakan klausa yang berisi semua unsure inti. Dan klausa
lengkap ini dibedakan menjadi dua macam apabila dilihat dari posisi subjek dan
predikatnya, yaitu klausa lengkap versi dan inversi. Klausa versi posisi subjeknya
mendahului predikat, di dalam teks ‫ والعمل‬،‫ والمراسلة‬،‫ إلى المدرسة‬hanya ditemukan 2 yaitu
‫ وهو يصل‬,‫محّم د يسكن‬. Sedangkan klausa inversi merupakan klausa yang posisi predikatnya
mendahului subjek, ada sekitar 12 klausa inversi misalnya seperti ‫استطاعْت فاطمة‬.
Selain klausa lengkap ada juga klausa tidak lengkap, yaitu merupakan klausa
yang tidak semua unsure intinya hadir, apabila ada subjek berarti predikatnya
dihilangkan, dan apabila predikatnya ada berarti subjeknya dihilangkan. Dari hasil
analisis ditemukan sekitar 20 klausa tidak lengkap, salah satunya seperti ‫ماذا تأكل‬.

Kedua, klasifikasi berdasarkan ada tidaknya unsur negasi yang secara gramatik
menegatifkan predikat.

Positif Negatif
‫محّم د يسكن‬ ‫ال تملك‬
‫وهو يصل‬
‫قال محمد‬
‫قال والده‬
‫ذهب محّم د‬
‫وقف محّم د‬
‫أحضر البائع‬
‫ركب محّم د‬
‫مات زوجها‬
‫ترك لها‬
‫فّك رْت فاطمة‬
‫تعيش عائلتها‬
‫تذّك رْت فاطمة‬
‫ذهبْت فاطمة‬
‫استطاعْت فاطمة‬

Klausa positif merupakan klausa yang di dalamnya tidak terdapat unsure negasi
yang berfungsi menjadkan predikat negatif. Sedangkan klausa negatif merupakan
kebalikan dari klausa positif yaitu terdapat unsure negasi yang membuat negatif
predikat di dalam klausa. Dari hasil analisis ditemukan lebih banyak klausa positif
dibandingkan klausa negatif. Klausa negative hanya berjumlah satu yaitu ‫ال تملك‬.

Ketiga, klasifikasi berdasarkan kategori frasa yang menduduki fungsi predikat

No Nomina Verba
1 ‫محّم د يسكن‬ ‫أحتاج إلى دّراجة‬
2 ‫وهو يصل‬ ‫سأشتر لك دّراجة‬
3 ‫قال محّم د‬ ‫ذهب محمد إلى السوق‬
4 ‫قال والده‬ ‫أريد تلك دّراجَة‬
5 ‫وقف محّم د‬ ‫أحضر البائع الدراجة‬
6 ‫مات زوجها‬ ‫ركب محّم د الدراجة‬
7 ‫انتهى بعد شهرين‬ ‫يحّب جعفر المراسلة‬
8 ‫فّك رْت فاطمة‬ ‫كتب جعفر هذه الرسالة‬
9 ‫تعيش عائلتها‬ ‫أكتب لك هذه الرسالة‬
‫‪10‬‬ ‫جاء بعض الحّجاج بالطائرة‬
‫‪11‬‬ ‫وترك لها‬
‫‪12‬‬ ‫تذّك رْت فاطمة زوجها‬
‫‪13‬‬ ‫وقابلْت مديَر المصنع‬
‫‪14‬‬ ‫طلب منها المديُر‬
‫‪15‬‬ ‫أن تحضر إلى المصنع‬
‫‪16‬‬ ‫أن تساعد عائلَتها‬
‫‪17‬‬ ‫أن تعٌلم أوالَدها‬

‫‪Klausa nomina sesuai dengan namanya bahwa predikatnya terbentuk dari‬‬


‫‪kategori frasa nomina, dan klausa verba terbentuk dari kategori frasa verba. Klausa‬‬
‫‪.‬ركب محّم د الدراجة ‪ dan klausa verba seperti‬مات زوجها ‪nomina seperti‬‬

‫‪ di‬إلى المدرسة‪ ،‬والمراسلة‪ ،‬والعمل ‪4. Materi Kalimat, untuk data hasil analisis terhadap teks‬‬
‫‪dalam kitab al-Arobiyah Lin Naasiin mengenai materi kalimat ada tiga macan yang‬‬
‫‪akan dipaparkan di bawah ini.‬‬

‫‪a. Kalimat Inti dan Kalimat Bukan Inti‬‬


‫‪No‬‬ ‫‪Kalimat Inti‬‬ ‫‪Kalimat Bukan Inti‬‬
‫‪1‬‬ ‫محّم د يسكن بعيدا عن المدرسة‬
‫‪2‬‬ ‫وهو يصل متأخرا إلى المدرسة‬
‫‪3‬‬ ‫قال مّحمد ياولدي أحتاج إلى دّراجة‬
‫‪4‬‬ ‫سأشتري لك دّراجة جميلة‬
‫‪5‬‬ ‫ذهب محّم د إلى السوق مع والده‬
‫‪6‬‬ ‫وقف محمد أمام معرض الدراجات‬
‫‪7‬‬ ‫قال مخّم د للبائع‬
‫‪8‬‬ ‫أريد تلك الدّراجة الحمراء‬
‫‪9‬‬ ‫أحضر البائع الدّراجة‬
‫‪10‬‬ ‫وقال لمحّم د تفّضل‬
‫‪11‬‬ ‫سأصل إلى المدرسة دائما مبّك را‬
‫‪12‬‬ ‫يحّب جعفر المراسلة‬
‫‪13‬‬ ‫كتب جعفر هذه الرسالة إلى صديقه عبد الرحيم‬
‫‪14‬‬ ‫أرجو أن تكون بخير وصّحة جّيدة‬
‫‪15‬‬ ‫أكتب لك هذه الرسالة من الرياض في يوم الحّج‬
‫‪16‬‬ ‫جاء بعض الحّجاج بالطائرات‬
‫‪17‬‬ ‫تبدأ عطلة المدارس هنا بعد أسبوعين‬
‫‪18‬‬ ‫مات زوجها قبل سنتين‬
‫‪19‬‬ ‫وترك لها ثالثة أوالد وأربع بنات‬
‫‪20‬‬ ‫وترك لعا ماال قليال‬
‫‪21‬‬ ‫فّك رت فاطمة كثيرا‬
‫‪22‬‬ ‫ذهب فاطمة إلى مصنع المالبس‬
‫‪23‬‬ ‫وقابلْت مدير المصنع وأخبرته بمشكلتها‬
‫‪24‬‬ ‫طلب منها المدير أن تحضر إلى المصنع غدا‬
‫‪25‬‬ ‫استطاعت فاطمة أن تعّلم أوالدها‬
‫‪Kalimat inti banyak ditemukan sedangkan kalimat bukan inti belum ditemukan.‬‬

‫‪b. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk‬‬

‫‪Kalimat Tunggal‬‬ ‫‪Kalimat Majemuk‬‬


‫سأشتري لك دّراجة جميلة‬ ‫محّم د يسكن بعيدا عن المدرسة وهو يصل دائما‬
‫ماأخرا إلي المدرسة‬
‫ذهب مخّم د إلى السوق مع والده‬ ‫قال محّم د يا والدي أحتاج إلى دّراجة‬
‫وقف محّم د أمام معرض الدّراجات‬ ‫أحضر البائع الدراجة وقال لمحّم د تفضل‬
‫قال محّم د للبائع‬ ‫ركب محّم د الدّراجة ثّم قال لوالده‬
‫أريد تلك الدّراجة الحمراء‬ ‫ّك‬
‫قال محّم د ياوالدي سأصل إلى المدرسة دائما مب را‬
‫يحب جعفر المراسلة‬ ‫جاء بعض الحّجاج بالطائرات وجاء بعضهم‬
‫‪.‬بالحافالت والسيارات والسفن‬
‫كتب جعفر هذه الرسالة إلي صديقه عبد الرحيم‬ ‫تبدأ عطلة المدارس هنا بعد أسبوعين وسوف أحّج‬
‫هذه السنة مع عائلتي إن شاء هللا‬
‫أرجو أن تكون بخير وصّحة جّيدة‬ ‫مات زوجها قبل سنتين وترك لها ثالثة أوالد وأربع‬
‫بنات‬
‫أكتب لك هذه الرسالة من الرياض قدفي موسم الحّج‬ ‫ترك لها ماال قليال‪ ،‬انتهى بعد شهرين‬
‫فّك رت فاطمة كثيرا‬ ‫ذهبت فاطمة إلى مصنع المالبس وقابلت مدير‬
‫المصنع وأخبرته بمشكلتها وطلبت منه أن يساعدها‬
‫كيف تعيش عائلتها‬ ‫طلب منها المدير أن تحضر إلى المصنع غدا لتسترم‬
‫العمل‬
‫تذّك رت فاطمة زوجها وباكت‬ ‫جاءت مبكرا إلى المصنع وبدأت عملها‬
‫استطاعت فاطمه الن تعلم أوالدها‬

‫ذهب مخّم د إلى السوق مع ‪Disebut kalimat tunggal karena hanya memiliki satu klausa, seperti‬‬
‫‪. Sedangkan kalimat majemuk memiliki lebih dari satu klausa dan dapat dipisahkan‬والده‬
‫جاءت مبكرا إلى ‪dengan konjungsi koordinatif seperti ‘dan’, ‘atau’, ‘tetapi’, ‘lalu’ seperti‬‬
‫‪, dan juga dapat dibedakan subordinatif seperti ‘kalau’, ‘ketika’,‬المصنع وبدأت عملها‬
‫‪‘meskipun’, ‘karena’.‬‬

‫‪c. Kalimat Mayor dan Kalimat Minor‬‬

‫‪Kalimat Mayor‬‬ ‫‪Kalimat Minor‬‬


‫محّم د يسكن بعيدا عن المدرسة وهو يصل دائما‬ ‫هذه دراجة كبيرة وتلك دّراجة صغيرة‬
‫متاخرا إلى المدرسة‬
‫قال محّم د يا والدي أحتاج إلى دّراجة‬ ‫هنا دّراجه خضراء وهناك دّراجة حمراء‬
‫قال والده حسنا سأشتري لك دراجة جميلة‬ ‫هذه دّراجه سريعة يا والدي‬
‫ذهب محّم د إلى السوق مع والده‬ ‫هذه دّراجة سريعة وجميلة‬
‫وفق محمد أمام معرض الدراجات‬ ‫صديقي العزيز عبد الرحيم طه المحترم‬
‫قال محّم د للبائع أريد تلك الدراجه الحمراء‬ ‫السالم عليكم ورحمة هللا تعالى‬
‫أحضر البائع الدراجه وقال لمحمد تفضل‬ ‫أرجو ان تكون بخير وصحه جيدة‬
‫ركب محّم د الدراجه ثم قال لوالده‬ ‫أكتب لك هذه الرسالة من الرياض في موسم الحج‬
‫قال محّم د يا والدي سأصل إلى المدرسة دائما مبكرا‬ ‫وصل االن عدد كبير من حجاجي الى مكة‬
‫والمدينة‬
‫يحّب جعفر المراسلة‬ ‫المملكة العربية السعودية‬
‫وله أصدقاء كثيرون في تونس وماليزيا وتركيا‬ ‫فاطمة امرأة نشيطة‬
‫والصومال‬
‫كتب جعفر هذه الرساله إلى صديقه عبد رحيم في‬ ‫انتهى بعد شهرين‬
‫ماليزيا‬
‫جاء بعض الحجاج بالطائرات وجاء بعضهم‬ ‫ماذا تأكل؟‬
‫بالحافالت والسيارات والسفن‬
‫تبدأ العطلهدة المدارس هنا بعد أسبوعين‬ ‫وماذا تشرب؟‬
‫مات زوجها قبل سنتين وترك لها ثالثة أوالد وأربع‬ ‫وماذا تلبس؟‬
‫بنات‬
‫فكرت فاطمة كثيرا هي االن مسؤوله عن عائله‬ ‫جاءت مبكرة إلى المصنع وبدات عملها‬
‫كبيره وهي ال تملك شيئا من المال‬
‫كيف تعيش عائلتها‬ ‫كانت سعيدة جدا‬
‫تذّك رت فاطمة زوجها وبكت‬
‫ذهب فاطمه إلى مصنع المالبس‪ ،‬وقابلت مدير‬
‫المصنع وأخبرته بمشكلتها وطلبت منه أن يساعدها‬
‫طلب منها المدير أن تحضر إلى المصنع لتستلم‬
‫العمل‬
‫فهي االن تستطيع أن تساعد عائلتها‬
‫استطاعت فاطمه أن تعلم أوالدها‬

‫‪Kalimat mayor berarti dengan klausa lengkap, dalam artian minimal terdapat‬‬
‫‪predikat dan subjek. Sedangkan kalimat minor terdiri dari klausa yang tidak lengkap,‬‬
‫‪hanya ada predikat saja, atau hanya ada subjek saja, atau hanya ada keterangan saja.‬‬
‫‪, dan kalimat‬محّم د يسكن بعيدا عن المدرسة وهو يصل دائما متاخرا إلى المدرسة ‪Kalimat mayor seperti‬‬
‫‪.‬كانت سعيدة جدا ‪minor seperti‬‬

Anda mungkin juga menyukai