DITULIS OLEH:
A. Latar belakang
1. Kata subjek, kata kerja, objek, dan lain dalam bahasa arab dijelaskan dengan
bentuk kata yang jelas. Sebagai contoh خلقadalah kata kerjanya artinya
menciptakan, خالقmerupakan kata yang menerang pelakunya atau
yang melakukan pekerjaan خلقdan dengan kata lain kata yang
adalah kata yang menjelaskan objek dari kata خلقyang artinya makhluk
atau yang diciptakan.
2. Bahasa Arab merupakan bahasa yang sesuai dengan logika manusia.
Contoh, خالق tidak akan pernah menjadi مخلوق, kenapa
demikian? Karena yang melakukan pekerjaan tetap dinamakan subjek
) (خالقtidak akan pernah dikatakan objek ) (مخلوقdan begitu
juga sebaliknya yang namanya sesuatu yang dikenakan pekerjaan atau objek
tidak akan pernah dikatakan pelaku atau subjek.
Melihat karakteristik yang dimiliki oleh bahasa Arab, sangat wajar jika
sebagian orang tertarik mempelajari bahasa Arab, apa lagi dikalangan pecinta
karya sastra.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari uraian latar belakang diatas adalah sebagai berikut.
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
الطابعيات, adalah:
ّالحكمة ّهي ّاستكمال ّالنفس ّاإلنسانية
ّبتصور ّاألمور ّو ّالتصديق ّبالحقائق
ّالنظرية ّو ّالعمالية ّعلى ّقدرالطاقة
ّ.اإلنسانية
“Hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan
menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakiakat baik yang
bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuanmanusia.”
Seperti yang diuraikan oleh Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. dalam buku
“Filsafat Ilmu”. Beliau menyebutkan bahasa memegang peranan penting dan
suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan manusia. Kelaziman tersebut
membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggap sebagai
suatu hal yang biasa, seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai
pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia
dari ciptaan lainnya. Hal ini senanda dengan apa yang diutarakan Ernest
Cassirer, sebagaimana yang dikutip oleh Jujun, bahwa keunikan manusia
bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada
kemampuannya berbahasa. Oleh karena itu, Ernest menyebutkan manusia
sebagai Animak Symbolicum, yaitu makhluk yang mempergunakan simbol.
Secara generik istilah ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari istilah Homo
spesiens, sebab dalam kegiatan berpikir manusia mempergunakan simbol.
Selain sebagai pembeda antara manusia dengan ciptaan lain, bahasa juga
berperan sebagai alat untuk mengutara semua isi pikiran dan ide. Oleh karena
itu bahasa sesuatu yang sangat penting dalam filsafat. Sesuai dengan pengertian
bahasa yang dikemukakan oleh Blonc and Trager mengatakan bahwa a langueg
is system of arbitrary vocal symbol by means of which a social group cooperates
(bahasa adalah suatu simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh
suatu kelompok sosial alat untuk berkomunikasi”.
1. perubahan huruf hidup, contoh ِكتَاب, akar nya adalah ك – ت – بyang selalu
diasosiasikan dengan konsep atau ide atau tulis-menulis. Akar yang sama
terdapat pada kata ِكت َابَةyang bermakna tulisan, ( َم ْكت َبkantor/tempat
menulis), dan seterusnya. Kata lain misalnya د – ر – سyang berkaitan
dengan ide belajar, bisa didapati dalam kata-kata سة َ د َِر, سة
َ َمد َْرdan ُمدَ ِرس.
Pola satu kata merupakan acuan yang bisa berlaku bagi kosa kata lain. Ilmu
yang mempelajari tentang pola kata disebut ilmu sharaf.
2. Perubahan harakah atau baris pada huruf akhir dalam satu kata, serta pola
kalimat dalam bahasa arab dijelaskan dalam ilmu nahwu. Orang yang
pertama kali menulis tentang ilmu adalah Abu Aswad Adduali dari Bani
Kinanah atas perintan Imam Ali Karramallahu Wajhahu.
3. Keindahan gaya bahasa yang diuraikan dalam ilmu Balaghah. Di dalam
ilmu balagha terdapat beberapa cabang ilmu lagi.
Kemudian bahasa Arab dilihat secara epistemologi. Ilmu-ilmu dalam
bahasa Arab diperoleh dengan metode deduktif. Metode yang menyimpulkan
data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang
runtut. Dan dilihat secara aksiologi, ilmu-ilmu bahasa Arab merupakan ilmu
yang sangat berguna dalam mempelajari ilmu lain, diataranya ilmu tafsir, ilmu
matematika (Al-jabar), ilmu kedokteran (Ibnu Sina), dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Bakhtiar , Amsal., Filsafat Ilmu, Cet. XI, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2011.
Arsyad, Azhar., Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, cet. II, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004.
Blonc, Bernard and George L. Trager, Out Line of Liguistik Analysis. Baltimore
Linguistik Sosiety Of America, 1942.