Anda di halaman 1dari 8

A.

LatarBelakangMasalah
Al qur’an secara harfiyah berarti bacaan
yang mencapai puncak kesempurnaan. Al
qur’an al karim berarti bacaan yaöng maha
sempurna dan maha mulia. Kemaha muliaan
dan maha sempurnaan “bacaan” ini agaknya
tidak hanya dapat di pahami oleh para pakar,
tetapi juga oleh semua orang yang mau
menggunakan sedikit pikirannya.1
Al qur’an terdiri dari 30 juz, terdapat 114
surat, diantaranya adalah surat Al Kahfi. Surat
Al Kahfi merupakan surat ke 18 dari jumlah
keseluruhan surat di Al Quran, terdiri dari 110
ayat. Merupakan surat Makiyyah,.
Termasuk dari keistimewaan surat Al
Kahfi adalah : di dalamnya diterangkan bahwa
Allah telah menurunkan kitab yang benar
untuk memperingatkan manusia. Didalamnya
juga diceritakan tentang berbagai macam kisah,
diantaranya kisah pemuda- pemuda kahfi yang
tidur digua selama kurang lebih 300 tahun.
1
M. Quraish, Syihab, Lentera Hati, (Bandung; Penerbit Mizan,
1997), Cet, ke-8, h. 24
Ayat selanjutnya Allah memerintahkan kepada
Nabi untuk selalu membaca Al-Qur’an dan
mengajarkannya.2
Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an
adalah sumber bagi semua ilmu pengetahuan,
dan Al-Qur'an tidak terbatas ntuk ilmu-ilmu
keislaman saja, tetapi bahkan untuk ilmu-ilmu
sekitarnya di setiap bidang yang berbeda,
seperti : sosial, politik, matematika, alam, ilmu
pemerintahan, dan lain-lain. Al-Qur'an
diturunkan dalam bahasa Arab, yang telah
terbukti sebagai bahasa pertama berada di
dunia.3
Sebagaimana bahasa Arab adalah bahasa
Al-Qur’an, bahasa Arab tidak dapat dipisahkan
dari umat Islam. Karena pengajaran bahasa
arab hampir mencapai tujuannya untuk
membahas dan memper dalam ajaran buku-
buku Islam melalui buku-buku berbahasa Arab

3
،‫ دار الكتب العلمية‬:‫ )بريوت‬،‫ جامع الدروس العربية‬،‫مصطفي الغالييين‬
7 ‫)ص‬، 2007
seperti Kitab Tafsir, Hadits dan Syahadat, Ilmu
hukum, ilmu kebatinan dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan Al-Mustafa Al-
Ghalayini bahwa ilmu-ilmu bahasa Arab
terbagi menjadi tigabelas catatan diantaranya :
morfologi, sintaksis (kombinasi kata benda),
menggambar, makna, Al-Bayan, Badi’,
Pertunjukan, Sajak, Pinjaman Puisi,
Komposisi, Retorika, Sejarah sastra.4
Setiap ayat dari Al-Qur’an disusun
dengan keindah lafadz dan makna. Al-Qur'an
ditinjau dari keindahan makna yang
dimilikinya akan dijelaskan dalam ilmu
balaghah. Peneliti akan meneliti salah satu ilmu
bahasa Arab yaitu Istifham.
Adapun balaghah secara bahasa yaitu
sampai, balaghah istilah : sifat untuk kalam dan
mutakalim saja bukan kalimat karena tidak
adanya pendengar. 5

4
7 ‫ ص‬،‫ املرجع السابق‬،‫مصطفي الغالييين‬.
5
Sayid Ahmad Al-Hasyimi, Jawahirul Balaghah, (Beirut : Dar Al-
Kotob Al-Ilmiyah, 1971 ) hal 25.
Ilmu balaghah dibagi menjadi tiga
bagian: ilmu ma’ani dan ilmu bayan dan ilmu
badi’. Istifham termasuk dari pembahasan ilmu
balaghah yaitu dari ilmu Ma’ani, istifham
adalah meminta pengertian atau meminta
pemahaman sesuatu yang belum diketahui
sebelumnya. Macm-macam huruf istifham
antara lain :.ّ‫ أي‬،‫ أنّى‬،‫ كم‬،‫ أيّان‬،‫ أين‬،‫ كيف‬،‫ من‬،‫ ما‬،‫متى‬
‫ هل‬،‫زة‬NNNN‫الهم‬، Istifham tidak hanya bermakna
mencari tahu sesuatu yang belum diketahui,
namun istifham juga terkadang bermakna lain
seperti Nafi, Ingkar, Taqrir, Taubikh, Ta’dim,
Istibta’. Ta’ajub, Taswiyah, Tamani, Tasywiq.
Kebanyakan pelajar hanya mengetahui
makna asli istifham saja, Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk mengambil judul “
Analisis Istifham dalam Surat Alkahfi Kajian
Balaghah”. Supaya para pelajar mengetahui
makna lain dari Istifham.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
permasalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja makna lain istifham selain sebagai


kata tanya?.
2. Apa saja huruf istifham dan maknanya yang
terdapat dalam surat Al-Kahfi?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui makna lain istifham


selain sebagai kata tanya.
2. Untuk mengetahui huruf istifham dan
maknanya yang terdapat dalam surat
Al-Kahfi.

Adapun manfaat penelitian ini yaitu:


D. Kajian Pustaka
Setelah mengkaji, mengamati dan menelusuri berbagai
penelitian, tulisan dan referensi, peneliti menemukan
penelitian yang berkaitan dengan, yaitu:

1. Penelitian berjudul:
‫ة‬NN‫القيم التربوية دراس‬NN‫ه ب‬NN‫أسلوب االستفهام في القرأن الكريم وعالقت‬
‫ة بالغية‬NN‫ تحليلي‬yang ditulis oleh Nunung Kumalasari
(2019) mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penelitia ini membahas tentang analisis
ayat-ayat Al-quran yang menggunakan gaya
bahasa interogatif dan meneliti keterkaitannya
dengan nilai-nilai kependidikan yang lazim dalam
kebudayaan Indonesia dan nilai kependidikan
dalam Islam, baik dari nilai kependidikan religius
atau keagamaan, nilai kependidikan moral, ataupun
nilai kependidikan sosial.
2. Penelitian berjudul “Istifham Dalam Al-
Qur’an: Studi analisa Balaghah” yang ditulis
oleh Ade Nurdiyanto mahasiswa STAI
Nahdlatul Ulama Madiun. Penelitian ini berisi:
Uslub istifham dalam ilmu ma'ani memiliki
makna-makna tertentu mengikuti siyaq atau
konteks kalimat. Istifham yang dipahami
dengan mencari pengetahuan tentang sesuatu
yang sebelumnya tidak diketahui mengandung
pengertian bahwa sebuah pertanyaan diberikan
hanya untuk mencari tahu dari orang yang
ditanya. Akan tetapi, bila ditinjau dari ilmu
ma'ani, tidak semua fungsi istifham
menunjukkan arti mencari tahu, namun dapat
berarti perintah (amr) yang tergolong uslub
thalab serta makna-makna yang lainnya.
3. Penelitian berjudul: “Analisis Q.S. Al-Kahfi
Ayat 27-31 Dalam Perspektif Pendidikan
Islam”. Yang ditulis oleh Rosiah Hayati (2020)
mahasiswi UIN Raden Intan Lampung.
Penelitian ini berisi: Penelitian ini dilatar
belakangi oleh masalah-masalah pendidikan
yang berkaitan dengan komponen-komponen
dalam pendidikan Islam. Komponen
pendidikan Islam tersebut terdiri atas pendidik,
peserta didik, materi, metode, lingkungan
pendidikan dan evaluasi. Meskipun dalam Al-
Qur‟an telah banyak disebutkan ayat-ayat yang
berkenaan dengan pendidikan, namun dalam
kenyataannya masih terdapat oknum-oknum
pendidikan yang belum memiliki sifat yang
sesuai dengan norma-norma ajaran agama
Islam.
4. Penelitian berjudul “Konsep Guru Dalam Surat
Al-kahfi Ayat 66-70 Dan Relevansinya dengan
Permendiknas NO. 16 Tahun 2007” ditulis oleh
Uli Wakhidatul Umaroh (2018) mahasiswi
IAIN Ponorogo. Penelitian ini berisi Konsep
Guru dalam Surah Al-Kahfi Ayat 66-70 dan
Relevansinya dengan Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo. Pembimbing Lia Amalia, M.Si.
E. Kajian Teori
1.

F. Sistematik Pembaharu
G. Daftar Pustaka
H. Rencana Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai