Aulia Faradila1, Fadhlullah Makmun2, Faisal Ghufron Hasan3, Hesty Hyldania Azizah4
Magister Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana
Universitas Islam Malang
e-mail: 1aufar2306@gmail.com , 2fadhlullah.ma2207@gmail.com ,
3
faisalghufron251@gmail.com , 4hestyhyldania@gmail.com
Abstrak
Al-Quran adalah sebuah kitab suci yang dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Untuk
mengetahui isi kandungan ajaran yang tertulis di dalam Al-Qur’an dibutuhkan penafsiran. Tanpa
tafsir, seorang muslim tidak dapat menangkap kandungan-kandungan ajaran yang tertulis di Al-
Quran. Tafsir sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam mengetahui makna dari Al-Quran
sepanjang zaman. Berangkat dari hal tersebut, maka dalam penelitian akan dibahas mengenai 4 hal,
di antaranya; 1) bagaimana tinjauan umum tentang tafsir?; 2) apa sebab-sebab timbulnya tafsir?; 3)
bagaimana pendapat para ulama tentang tafsir? 4) apa saja macam-macam bentuk penafsiran?
Adapun tujuan dari penelitian di antaranya; untuk mendeskripsikan tinjauan umum tentang tafsir,
sebab-sebab timbulnya tafsir, pendapat para ulama tentang tafsir, dan macam-macam bentuk
penafsiran. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebab munculnya tafsir yaitu perlunya penafsiran
Al-Quran untuk merinci isi yang terkadung didalamnya. Dan secara umum penafsiran Al-Quran
dibagi menjadi beberapa jenis, ada yang ditinjau dari segi aneka ragam metode penafsiran ayat-
ayat Al-Quran, seperti; Tafsir bil Matsur, Tafsir bir Ra’yi, Tafsir bil Izdiwaj, dan ada juga yang
ditinjau dari segi aneka ragam fokus penafsiran ayat-ayat Al-Quran, seperti; Tafsir Lughowi, Tafsir
Fiqh, Tafsir Shufi, Tafsir Izijali, Tafsir Syi’i, Tafsir Falsafi, dan Tafsir Ilmi.
Abstract
Al-Quran is a holy book that is used as a guide for human life. To find out the contents of the teachings
written in the Qur'an, Tafsir is needed. Without Tafsir, a Muslim cannot grasp the contents of the
teachings written in the Qur'an. Tafsir is needed for Muslims in knowing the meaning of the Qur'an
throughout the ages. Departing from this, the research will discuss 4 things, including; 1) what is the
general overview of tafsir?; 2) what are the causes of tafsir?; 3) what are the opinions of the scholars
regarding tafsir? 4) what are the different forms of tafsir? The objectives of the research include; to
describe an overview of tafsir, the causes of the emergence of tafsir, the opinion of ulama’ abaout
tafsir, and the various forms of tafsir. This study uses a literature study method using a qualitative
approach. The results of the study indicate that the cause of the emergence of tafsir is the need for an
interpretation of the Qur'an to detail the contents contained in it. And in general, the interpretation of
the Qur'an is divided into several types, some of which are viewed in terms of various methods of
interpreting the verses of the Qur'an, such as; Tafsir bil Matsur, Tafsir bir Ra'yi, Tafsir bil Izdiwaj, and
there are also those that are viewed in terms of various focuses on the interpretation of the verses of
the Qur'an, such as; Tafsir Lughowi, Tafsir Fiqh, Tafsir Shufi, Tafsir Izijali, Shi'i Tafsir, Falsafi Tafsir,
and Tafsir Ilmi.
PENDAHULUAN
Al-Quran adalah sebuah perisai untuk umat manusia. Al-Quran sendiri
memiliki julukan al-Furqan, al-Bayan, dan masih banyak berbagai julukan dalam
ayat-ayat lain. Al-Quran bukanlah wahyu yang diturunkan kepada manusia dnegan
nir-sejarah dan kosong budaya. Justu Al-Quran diwahyukan dalam konteks
historisitas dan kebudayaan tertentu, sehingga pantas jika disetiap decade muncul
studi al-Quran dalam variasi kecenderungan dan substansi yang berbeda.
Studi Al-Quran menguat bukan hanya pada negara-negara muslim saja,
melainkan juga di negara-negara Barat. Tafsir merupakan ilmu syariat yang paling
agung dan tinggi kedudukannya. Ia merupakan ilmu yang paling mulia objek
pembahasannya dan tujuannya, serta sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam
mengetahui makna dari Al-Quran sepanjang zaman. Tanpa tafsir seorang muslim
tidak dapat menangkap kandungan-kandungan ajaran yang tertulis di Al-Quran. .
Upaya menafsirkan al-Quran ini sudah dilakukan di jaman Rasulullah SAW.
Predikat al-Quran sebagai Hudan (petunjuk) dan Rahmatan (rahmat) bagi
manusia, membuka kemungkinan yang luas bagi penafsiran terhadapnya.
Rasulullah sebagai utusan-Nya ditugaskan untuk menyampaikan ayat-ayat
tersebut sekaligus menandainya sebagai mufassir awwal (penafsir pertama).
Sepeninggalan nabi hingga saat ini, tafsir telah berkembang sangat variatif dengan
tidak melepas kategori masanya serta tidak lepas dari keanekaragaman secara
metode (manhaj thariqah), corak (laun’) maupun pendekatan-pendekatan (alwan)
yang digunakan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam sebuah karya
tafsir hasil manusia yang tak pernah sempurna. Sehingga disini penulis akan
membahas tentang tinjaun umum tafsir, sebab-sebab tafsir, pendapat para ulama’
tentang tafsir dan macam-macamnya.
METODE
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang hasil
datanya berupa data deskriptif yang membahas tentang permasalahan yang
diamati1. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library
research), yaitu penelitian yang mengumpulkan data dan informasi yang terdapat
dalam kepustakaan2. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi
literatur dari kajian-kajian buku, kitab-kitab klasik, jurnal, artikel, dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan Al-Manahij At-Tafsiriyah fi Ulum Al Qur’an.
Dalam mengumpulkan data teknik yang digunakan adalah teknik
dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik yang digunakan peneliti
1
Moleong, Metode Penelitian Kulitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal 4
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hal 19.
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
3
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal 135
4
QS. Al-Furqan 33
5
Kadar M Yusuf, Tafsir Tarbawi. (Riau: Zanafa Publishing, 2012) hal 121
6
Ahmad Izzan, Metodologi Ilmu Tafsir. (Bandung: Tafakur, 2007) hal 6
7
Muhammad Ali As-Shobuni, At-Tibyan fi ‘Ulumul Qur’an, (Jakarta: Dar Al-Islamiyah, 2003), 65
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
12
Abu Hayyan Al-Andalusi Al-Gharnathi, Al-Bahru Al-Muhith Fi At-Tafsir, Jilid 1 (Darul Fikr), hal. 13-
14.
13
Ahmad Sarwat, Ilmu Tafsir Sebuah Pengantar (Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2020), hal
14-15.
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
14
Badruddin Muhammad bin Abdullah Az-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Al-Qur’an (Dar At-Turob), hal.
13.
15
Muhammad bin Ahmad bin Juzi Al-Kilbi, At-Tashil Li Ulumi At-Tanzil, Jilid 1 (Beirut: Dar Al-Kutub
Al-’Ilmiyah, 1995), hal 9-10.
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
16
Kadar M Yusuf and Alwizar, Kaidah Tafsir Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2020), hal 122.
17
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 65-67
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
A) Bila ditinjau dari segi penafsiran, maka tafsir Al-Qur’an ada tiga
macam sebagai berikut:
1. Tafsir Bil Al Matsur, yaitu penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang
didasarkan atas sumber penafsiran dari Al-Qur’an, dari hadist,
dari riwayat Sahabat dan riwayat para Tabi’in. 18 Tafsir ini
mengambil riwayat dari sumber yang berhubungan dengan
makna ayat yang akan ditafsirkan tanpa adanya istihad didalam
menjelaskan maksud ayat tadi dan tidaklah mengambil dari
sumber lain.19 Kitab tafsir yang memakai metode bil Ma’tsur
antara lain:
a. Jami’ al Bayan fi tafsir Al-Qur’an, karya Ibnu Jarir Ath-Thabari
(Wafat 310 H)
b. Bahar Al-Ulum, Karya Abu Al-Laits As-Samarqandy.
c. Al-Kasy fu Wa Al-Bayan, Karya Abi Ishaq Ats Tsa'laby (wafat
427 H )
d. Ad-durr Al-Mantsur. Karya Jalaluddin As-Suyuty20
2. Tafsir Bil Ar-Ra'yi, yaitu penafsiran yang mufassirnya dalam
menerangkan maknanya hanya berlandaskan kepada
pemahamannya yang khusus dan pengambilannya yang hanya
dengan dasar akal saja21. Jenis tarsir ini terbagi menjadi dua yaitu:
a. Tafsir Mahmud, yaitu Tafsir yang sesuai dengan tujuan Syara',
jauh dari kesesatan, sejalan dengan kaidah-kaidah bahasa
arab serta berpegang pada uslub-uslubnya dalam memahami
teks Al-Qur'an.22
b. Tafsir Madz mum yaitu penafsiran Al-Qur'an dengan tanpa
dasar ilmu atau penafsiran yang hanya berdasarkan hawa
nafsunya tanpa mengetahui kaidah-kaidah bahasa arab dan
syara' atau kalam Allah itu ditafsirkan menurut pendapat
yang salah dan bid'ah yang tersesat. 23 Adapun kitab kitab
tafsis yang tergolong terpuji adalah :
1) Matatih Al-Ghoib. Karya Al-Fahru Ar-Razy (wafat 606 H)
18
Subhi Shaleh, Mabahis fi Ulum Al-Qur’an (Beirut Dar Al-Ilmi Al-malayyin, 1988), h 291
19
Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an (Bogor: Litera Antarnusa, 2016), h 482-483
20
Adz-Dzahabi, At-Tafsir wa Al-Mufassir (kairo: Dār al-Kutub al-hadist, 1961), Juz I, h 204
21
Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an (Bogor: Litera Antarnusa, 2016), h 488
22
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis (Jakarta: pustaka amani, 2001), h
214
23
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis (Jakarta: pustaka amani, 2001), h
215
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
24
Adz-Dzahabi, At-Tafsir wa Al-Mufassir (kairo: Dār al-Kutub al-hadist, 1961), Juz I, h 289
25
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 64
26
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 66
27
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 66
28
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 66
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
29
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 67
30
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 68
31
Quraish Shihab, Membumikann Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1997), h 85
32
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 7
33
Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran : tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat (Bandung: Mizan,
2007), h 1
34
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 7
35
Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran : tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat (Bandung: Mizan,
2007), h 1
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
SIMPULAN
Tafsir adalah ilmu yang dengan ilmu itu dapat memahami kitab Allah (Al-
Qur’an) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, menjelaskan makna-makna al-
quran serta menggali hukum di dalam Al-Quran. Sebab munculnya tafsir yaitu
perlunya penafsiran al-Quran untuk merinci isi yang terkadung didalamnya. Secara
umum penafsiran al-Quran dibagi menjadi beberapa jenis yaitu, macam-macam
tafsir yang ditinjau dari segi aneka ragam metode penafsiran ayat-ayat Al-quran
dan macam-macam tafsir ditinjau dari segi aneka ragam fokus penafsiran ayat-ayat
Al-quran.
DAFTAR RUJUKAN
41
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 76
42
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 77
43
Adz-Dzahabi, At-Tafsir wa Al-Mufassir (kairo: Dār al-Kutub al-hadist, 1961), Juz I, h 418
44
Akhmad Syadzali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1997),h 68
Aulia Faradila, Fadhlullah M, Faisal Ghufron Hasan, Hesti Hyldania Azizah
Al-Kilbi, Muhammad bin Ahmad bin Juzi. 1995. At-Tashil Li Ulumi At-Tanzil. Beirut:
Dar Al-Kutub Al-’Ilmiyah
Al-Qattan, Manna’ Khalil. 2016. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. Bogor: Litera Antarnusa
Ash-Shabuni, Syekh Muhammad Ali. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta:
Pustaka Amani
Sarwat, Ahmad. 2020. Ilmu Tafsir Sebuah Pengantar. Jakarta Selatan: Rumah Fiqih
Publishing.
Shaleh, Subhi. 1998. Mabahis fi Ulum Al-Qur’an. Beirut Dar Al-Ilmi Al-malayyin
Shihab, Quraish. 2007. Wawasan Al-Quran : Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan
Umat. Bandung: Mizan
Yusuf, Kadar M, and Alwizar. 2020. Kaidah Tafsir Al-Qur’an. Jakarta: Amzah