Anda di halaman 1dari 96

Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Tafsir Ilmu Tafsir

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan Pengertian Tafsir al-Qur’an
B. Menjelaskan pengertian Ilmu Tafsir
C. Membedakan Tafsir dan Ilmu Tafsir
D. Unsur-Unsur Pokok Ilmu Tafsir
E. Macam-Macam Tafsir Berdasarkan Sumbernya
F. Macam-Macam Tafsir Berdasarkan Metodenya

MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Tafsir al-Qur’an
B. Pengertian Ilmu Tafsir
C. Perbedaan Tafsir dan Ilmu Tafsir
D. Unsur-Unsur Pokok Ilmu Tafsir
E. Macam-Macam Tafsir Berdasarkan Sumbernya
F. Macam-Macam Tafsir Berdasarkan Metodenya

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
 Mendefinisikan tentang Tafsir al-Qur’an menurut bahasa dan Istilah
 Mendefinisikan tentang Ilmu Tafsir
 Membedakan Tafsir dan Ilmu Tafsir
 Menjelaskan Unsur-unsur Pokok Ilmu Tafsir
 Menjelaskan macam-macam Tafsir Berdasarkan sumbernya
 Menjelaskan Macam-macam Tafsir Berdasarkan Metodenya

BAB I
TAFSIR DAN ILMU TAFSIR

A. Pengertian Tafsir al-Qur’an

Menurut bahasa kata tafsir berwazan dari kata dasar al fasr yang berarti menjelaskan atau
menyingkap makna yang abstrak, kata tafsir bisa juga diambil dari attafsir yaitu suatu ilmu yang digunakan
dokter untuk mengetahui penyakit.
Abu Hayan mendefinisikan tafsir adalah ilmu yang membahas tentang cara pengungkapan kata-
kata al-Qur’an baik petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya secara tunggal atau tarkib, dan
mengungkapkan beberapa makna (kandungan) yang termuat dalam tarkib dan yang menjadi
kesempurnaanya.
Definisi ini menekankan pada tata cara pengungkapan lafadz al-Qur’an dibahas dalam ilmu qiroat,
pembahasan bahasa petunjuk lafadz dibahas dalam bahasa, sedang pembahasan hukum yang teerkandung
dalam al-qur’an dibahas dalam tafsir bayan dan badi;ah dan pembahasan makna yang terkandung dalam
lafadz dan tarkib dibahas dalam majaz serta kesempurnaan pembahasan al-Qur’an dibutuhkan ilmu
nasakh, asbabaun nuzul.
Al-Jurjani dalam kitab Atta’rif mendefinisikan tafsir adalah menjelaskan makna ayat, baik
bentuknya, kisahnya atau sebab diturunkannya al-Qur’an dengan lafadz tersebut yang menunjukkan pada
dalalah dzohir
Definisi al-Jurjani pada tafsir lebih mendekati pada hakekat proses tafsir adalah mengungkap
kandungan al-qur’an baik yang terdapat pada lafadz sebab-sebab turun dan penggunaan lafadz, semua
pengungkapan tersebut dilihat dari adanya petunjuk dzohir.
Dari arti secara bahasa dan definisi diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa Tafsir adalah
suatu ilmu yang digunakan untuk mengungkap kandungan dan rahasa al-Qur’an baik yang terkandung
dalam dzohir lafadz atau kalimat, dengan menggunakan beberapa ilmu yang terkait dengan ilmu-ilmu al-
Qur’an.

B. Pengertian Ilmu Tafsir


Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat bahwa Pengertian Ilmu tafsir adalah Ilmu yang
menerangkan tentang hal nuzulul ayat, keadaan-keadaannya, kisah-kisahnya, sebab-sebab turunnya, tertib

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 1


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

makkiyah-Madaniyyahnya, muhkam mutasyabihnya, mujmal mufassalnya, halal haramnya, wa’ad wa’idnya


dan amar nahinya, serta i’tibar dan amsalnya.
Dalam ilmu-ilmu ini dibicarkan masalah uslub ayat al-Qur’an, kaidah-kaidah untuk menafsirkannya,
syarat-syarat untuk menafsir, istilah-istilah yang digunakan dalam menafsir, macam-macam penafsiran,
ayat muhkam dan mutasyibih, yang berhubungan dengan berbagai ketentuan dan cara menafsirkan al-
Qur’an. Ilmu tafsir adalah salah satu cabang dari Ulumul Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber hukum yang utama sebagai pedoman dan
pegangan hidup setiap muslim agar hidup selamat dan bahagia didunia dan akhirat.
Oleh karena itu setiap muslim harus mengetahui dan memahami hukum ajaran-ajaran dan
kandungan al-qur’an untuk diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari, namun untuk
mengetahui dan memahami kandungan al-qur’an secara tepat dan benar sebagaimana dikehendaki oleh
Allah SWT tidaklah mudah soalnya adalah karena ayat-ayat al-qur’an itu hanya memberi pengertian-
pengertiannya yang bersifat umum banyak ayat-ayat al-qur’an yang sulit dipahami maksud dan makna
yang sebenarnya kecuali melalui tafsirnya. Kitab-kitab tafsir telah banyak disusun para ulama jaman dahulu
sesuai dengan perkembangan ilmu dan kekadaan jaman.
Jadi tafsirlah sesungguhnya yang memegang kunci dalam memahami isi kandungan alqur’an

C. Perbedaan Ilmu Tafsir dan Tafsir


Adapun perbedaan ilmu tafsir dengan tafsir diantaranya ;
1. Dilihat dari segi kedudukan masing-masing, Ilmu Tafsir adalah sebagai ”alat” bagi mufasir dalam
menafsirkan al’Qur’an, sedangkan tafsir adalah merupakan ”pekerjaan” mufassir di dalam usahanya
menafsirkan al-Qur’an atau
2. Ilmu Tafsir : Ilmu yg menerangkan ttg nuzulul ayat, kisah, sebab turunya, makiyah madaniyah, uhkam
mutasyabih,mujmal mufassalnya, halal haram, amar nahinya merupakan ”hasil” dari pekerjaan
menafsir itu, yang serupa kitab-kitab tafsir.
3. Dilihat dari segi tujuan mempelajari keduanya,maka tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah agar orang
dapat menafsirkan al-Qur’an, atau sekurang-kurangnya, mengerti cara mufassir menafsirkan al-Qur’an,
sedangkan tujuan memepelajari tafsir adalah untuk mengetahui ”apa” (what) maksud atau kandungan
ayat-ayat al-Qur’an. Tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah ”bagaimana” (how) untuk memahami
kandungan al-Qur’an.
4. Jika dilihat dari segi kitab-kitabnya atau materinya, kitab-kitab Ilmu Tafsir berupa kitab-kitab yang
memuat Ulumul Qur’an, khususnya unsur-unsur Ilmu Tafsir, sedangkan kitab-kitab tafsir adalah kitab-
kitab yang secara khusus disusun dalam memahami maksud ayat-ayat al-Qur’an itu.
5. Dilihat dari segi sebab-akibat, menguasai Ilmu Tafsir menyebabkan seseorang (mufassir) mampu
menafsirkan al-Qur’an, Sedangkan menguasai tafsir (karena banyak membaca kitab-kitab Tafsir) belum
tentu menyebabkan seseorang pandai Ilmu Tafsir, jika belum pernah mempelajarinya, selain
mengetahui tentang tafsir ayat menurut Kitab Tafsir yang dibacanya.

D. Unsur-Unsur Pokok Ilmu Tafsir


Unsur-unsur pokok ilmu tafsir adalah cabang-cabang ilmu yang jumlahnya banyak sekali, antara lain
sebagai berikut:
1. Bahasa Arab
Penguasaan bahasa arab merupakan modal utama bagi mufassir untuk mmahami kandungan al
Qur’an, karena al Qur’an diturunkan Allah SWT dalam bahasa arab.
Berkaitan dengan hal di atas, Mujahid berkata: “Seseorang yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, tidak boleh bicara tentang al Qur’an jika tidak tahu bahasa arab”.

2. Ilmu Nahwu
Untuk memahami bahasa arab dengan benar diperlukan kemampan ilmu nahwu. Banyak orang
tidak .memahami ilmu nahwu gagal dalam menentukan I’rab (kedudukan kata dalam kalimat) sekaligus
tidak tepat memahami teks arab.

3. Ilmu Saraf
Dengan ilmu ini akan diketahui bentuk-bentuk dan akar-akar kata bahasa arab. Dengan demikian
akan diketahui makna sebuah kata dengan tepat. Berkaitan dalam hal ini ada kaidah: “ziyadatul binak
tadullu ‘ala ziyadatil ma’na” (berubahnya bentuk kata menunjukkan perubahan makna).
4. Ilmu Isytiqaq
Yaitu ilmu untuk menentukan “mustaq/akar (asal) kata dari sebuah kata”
5. Ilmu Balagah (Badi’, Bayan, Ma’ani)
Tidak semua teks bahasa arab dapat dipahami dengan ilmu nahwu dan ilmu saraf. Banyak
ungkapan dalam al Qur’an yang pemahamannya dapat diperoleh hanya dengan ilmu balagah.
Berkaitan dengan hal ini al Zahabi berkata: Ilmu balagah adalah modal yang sangat penting bagi
seorang mufassir”.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 2
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

6. Ilmu Qira’at
Dengan ilmu ini seorang mufassir akan mampu memilih qira’at yang kuat dari yang lainnya,
sehingga dapat menetapkan makna yang sesungguhnya sesuai maksud al Qur’an
7. Ilmu Tauhid
Yaitu Ilmu tentang keEsaan Allah SWT dan mensucikan dari sifat-sifat yang tidak patut bagi-Nya.
Dengan ilmu ini seorang mufassir mampu menegakkan yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
Sehingga dapat menjadi pedoman yang berharga dalam menghadapi ayat-ayat al Qur’an, misalnya
mengenai ayat-ayat mutasyabihat.
8. Ilmu Usul Fiqih
Yaitu ilmu yang untuk mengetahui istinbat (pengambilan hukum) al Qur’an. Tanpa ilmu ini sulit
untuk mencapai rumusan hokum al Qur’an dengan tepat.
9. Ilmu Asbabun Nuzul
Yaitu ilmu untuk mengetahui sebab-sebab diturunkannya suatu ayat. Tanpa ilmu ini ayat-ayat al
Qur’an tidak dapat dipahami dengan tepat.
Berkaiatan dengan ini al wahidi berkata: “tidak mungkin seseorang mengetahui tafsir suatu ayat jika
tidak bersandar pada asbabun nuzuya”.
10. Ilmu Qasas
Yaitu ilmu tentang kisah-kisah (sejarah) masa lampau dalam al Qur’an yang pada umumnya
diungkap secara sepintas dan tidak terinci, baik kisah para nabi beserta umatnya maupun yang lainnya.
11. Ilmu Nasikh wa al Mansukh
Dengan ilmu ini seorang mufassir dapat mengetahui ayat-ayat yang muhkam dan lainnya, sehingga
tidak tumpang-tindih dalam menafsirkan al Qur’an antara ayat-ayat yang nasikh dan ayat-ayat yang
mansukh. Sebab jika seorang mufassir berfatwa tentang suatu hukum dari ayat yang mansukh, maka
akan terperosok dalam kekeliruan dan kesalahan.
12. Ilmu Munasabat
Yakni ilmu yang menjelaskan hubungan suatu ayat dalam suatu surat dengan ayat di surat yang
lain.
13. Hadis-Hadis Tafsir
Yaitu sabda dan penjelasan Rasul kepada sahabat berkenaan dengan ayat-ayat al Qur’an yang sulit
dipahami, karena nas ayat tersebut mujmal atau mubham.
14. Ilmu Mauhibah
Yaitu ilmu yang dilimpahkan lansung oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang
mengamalkan ilmu yang ia ketahui dan diperoleh. Tujuan penafsiran al Qur’an adalah untuk memahami
makna-makna, petunjuk-petunjuknya dan kemudian mengamalkannya secara nyata. Jadi, teladan
seorang mufassir sangat menentukan.

KESIMPULAN

1. Menurut bahasa kata tafsir berwazan dari kata dasar al fasr yang berarti menjelaskan atau menyingkap
makna yang abstrak, kata tafsir bisa juga diambil dari attafsiroh yaitu suatu ilmu yang digunakan dokter
untuk mengetahui penyakit.
2. Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat bahwa Pengertian Ilmu tafsir adalah Ilmu yang menerangkan
tentang hal nuzulul ayat, keadaan-keadaannya, kisah-kisahnya, sebab-sebab turunnya, tertib makkiyah-
Madaniyyahnya, muhkam mutasyabihnya, mujmal mufassalnya, halal haramnya, wa’ad wa’idnya dan amar
nahinya, serta i’tibar dan amsalnya.
3. Dilihat dari segi tujuan mempelajari keduanya,maka tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah agar orang dapat
menafsirkan al-Qur’an, atau sekurang-kurangnya, mengerti cara mufassir menafsirkan al-Qur’an, sedangkan
tujuan memepelajari tafsir adalah untuk mengetahui ”apa” (what) maksud atau kandungan ayat-ayat al-
Qur’an. Tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah ”bagaimana” (how) untuk memahami kandungan al-Qur’an.
4. Unsur-unsur pokok ilmu tafsir adalah cabang-cabang ilmu yang jumlahnya banyak sekali, diantaranya
bahasa arab, ilmu ushul fiqih, nahwu dan sharaf, balaghah, dll

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 3


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

UJI KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR I

UJI KOMPETENSI DASAR.


Bertujuan
Utk menguji daya serap keilmuan anda

I. Aspek Afektif
Buatlah makalah dengan tema ”Pengertian Tafsir dan Ilmu Tafsir menurut Ulama’ Salaf dan Ulama’ Modern”

II. Aspek Psikomotorik


Coba menganalisis pengertian-pengertian Tafsir dan Ilmu Tafsir, kemudian diskusikan dengan teman
kelompok belajar saudara.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Kata tafsir bisa juga diambil dari attafsiroh yang berarti ...
a. suatu ilmu yang digunakan dokter untuk mengetahui penyakit.
b. Suatu ilmu untuk mengetahui isi qur’an
c. Ilmu yang membahas tentang penyakit
d. Ilmu untuk mengetahui tentang kedokteran
e. Dokter penyakit dalam
2. Al-Jurjani dalam kitab Atta’rif mendefinisikan tafsir adalah...
a. menjelaskan makna ayat, baik bentuknya atau kisahnya atau sebab diturunkannya al-Qur’an
b. ayat-ayat, baik bentuk maupun isinya
c. menjelaskan ilmu-ilmu al-qur’an
d. ilmu yang membahas sebab-sebab turunnya al-qur’an
e. ilmu yang membahas tentang makna
3. Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat bahwa Pengertian Ilmu tafsir adalah...
a. Ilmu yang menerangkan tentang hal nuzulul ayat
b. Ilmu yang menerangkan tentang wurudul hadits
c. Ilmu yang menjelaskan tentang diroyah
d. Ilmu yang mengungkap tentang wajib, sunah, mubah, haram
e. Ilmu yang menjelakan amar ma’ruf nahi munkar
2. Ilmu tafsir merupakan cabang dari ilmu ...
a. Fiqih
b. Hadits ilmu hadits
c. Tafsir ilmu Tafsir
d. Fiqih Usul fiqih
e. Al-qur’an
3. Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber hukum yang ... setelah hadits
a. Utama
b. Kedua
c. Pertama
d. Ketiga
e. Keempat
4. Dilihat dari segi kedudukan tafsir dan ilmu tafsir adalah ...
a. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir
b. Tafsir sebagai hasil pekerjaan mufasir
c. Ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
d. Tafsir sebagai alat mufasir
e. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir dan ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
5. Dilihat dari segi tujuan mempelajari keduanya,maka tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah...
a. Agar orang dapat menafsirkan al-Qur’an
b. Agar mengetahui asbabul nuzul
c. Agar mendapatkan ilmu al-qur’an
d. Agar dapat menjelaskan al-qur’an
e. Agar dapat bahagia di dunia akhirat
6. Kitab-kitab tafsir adalah kitab-kitab yang secara khusus disusun dalam memahami maksud ...
a. ayat-ayat al-Qur’an itu.
b. Matan al-qur’an
c. Surat-surat al-qur’an
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 4
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

d. Uslub al-qur’an
e. Keseluruhan al-qur’an
7. Dilihat dari segi sebab-akibat, menguasai Ilmu Tafsir menyebabkan seseorang (mufassir) mampu ...
a. menafsirkan al-Qur’an
b. mendalami al-qur’an
c. mengetahui ulumul qur’an
d. menjelaskan matan qur’an
e. mengetahui asbabun nuzul
8. Yang bukan unsur-unsur pokok ilmu tafsir adalah……
a. Ilmu Tauhid
b. Ilmu Isytiqaq
c. Ilmu Fiqih
d. Ilmu Usul Fiqih
e. Ilmu Munasabat
9. Penafsiran Al Qur’an dengan Qur’an, atau dengan Hadits ataupun perkataan para Shahabat, untuk
menjelaskan kepada sesuatu yang dikehendaki Allah swt disebut tafsir ….
a. Tafsir bil-ma’tsur ( bir-riwayah )
b. Tafsir bir-ra’yi ( bid-dirayah )
c. Tafsirul isyari ( bil-isyarah )
d. Tafsir bil Izdiwaji ( campuran )
e. Tafsi Tahlili
10. orang Islam dapat menguasai tafsir...
a. karena banyak membaca kitab-kitab Tafsir
b. disebabkan belajar al-qur’an
c. dikarenakan banyak membaca asbabun nuzul
d. disebabkan banyak membaca kitab hadits
e. dikarenakan belajar uslub al-qur’an

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan pengertian Tafsir al-Qur’an ?
2. Jelaskan pengertian tafsir menurut al-Jurjani
3. Sebut dan jelaskan unsur-unsur ilmu tafsir. Minimal 3!
4. Jelaskanlah pembagian/klasifikasi tafsir berdasarkan kajian ilmiah minimal 3, serta jelaskan masing-
masing!
5. Tuliskanlah dalil tentang tafsir al-qur’an!

STANDAR KOMPETENSI
1. Menganalisis sejarah penafsiran al-Qur’an Sejak masa Nabi,
Sahabat, Tabi’in, hingga masaTadwin

KOMPETENSI DASAR
A. Mendeskripsikan sejarah tafsir al-Qur’an pada periode Nabi Muhammad SAW
B. Mendeskripsikan sejarah tafsir al-Qur’an pada periode sahabat
C. Mendeskripsikan sejarah tafsir al-Qur’an pada periode tabi’in
D. Mendeskripsikan sejarah tafsir al-Qur’an pada periode tadwiin (Pembukuan)

MATERI PEMBELAJARAN
A. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Nabi Muhammad SAW
B. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Sahabat
C. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tabi’in
D. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tadwin (Pembukuan)

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
A. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Nabi Muhammad SAW
B. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Sahabat
C. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tabi’in
D. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tadwiin (Pembukuan)

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 5


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

BAB II
SEJARAH TAFSIR

A. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Nabi Muhammad


Di dalam sejarah peradaban Islam khususnya sejarah tafsir al-Qur’an pada dasarnya al-qur’an
diturunkan secara berangsur-angsur tidak seluruh ayat yang diturunkan kepada Rasululloh SAW dapat
dipahami dengan mudah oleh para sahabat. Beliaulah yang menerangkannya berdasarkan keterangan-
keterangan yang diperoleh dari Allah SWT, kemudian menjelaskannya dengan bahasa beliau sendiri.
Penjelasan kitab suci ini bukan buah pikiran Rasul, melainkan bersumber dari wahyu, meskipun beliau
menyampaikannya dengan bahasa sendiri.
Allah SWT berfirman dalam QS.An-Najm : 3-4 yang berarti : dan tidaklah yang diucapkannya itu (al-
Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)
Penjelasan di atas membawa dua konsekuensi yang tegas : Pertama, setiap penafsiran al-Qur’an
hendaklah lebih dahulu memerhatikan keterangan-keterangan yang beliau berikan, kemudian baru
diterangkan dengan logika dan rasio. Kedua, Nabi Muhammad SAW merupakan pemegang otoritas tunggal
sebagai penafsir dan penjelas al-Qur’an di masa kerasulan. Kemudian setelah belaiu wafat, ulama sahabat
tampil menggantikan fungsi Rasululloh SAW sebagai penafsir al-Qur’an. Dengan demikian, hendaknya
penafsiran al-Qur’an itu menjadikan keterangan sahabat sebagai pegangan sesudah penafsiran Rasululloh
SAW.

B. Deskripsi Sejarah Tafsir al-Qur’an Periode Sahabat


Sejarah tafsir al-qur’an pada masa sahabat ada perbedaan yang segnifikan dengan pada masa
Rasulullah SAW dikarenakan pada sahabat hanya memahami al-Qur’an secara garis besar. Mereka tidak
memiliki pemahaman yang detil tentang ayat-ayat al-Qur’an, lantaran mereka mengetahui bahasa al-
Qur’an. Sebaliknya, mereka harus melakukan penelitian dan merujuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, tingkatan pemahaman para sahabat terhadap al-qur’an tidak sama. Buktinya, ketika ’Umar
bin Khattab naik mimbar dan membaca firman Allah SWT : ”wa fakihatan wa abban”, maka beliau
bertanya tentang makna kata abban.
Ibnu ’Abbas yang bergelar Tarjuman al-Qur’an pun tidak mengetahui kata Fatir kecuali setelah
mendengar dari orang lain. Banyak sahabat yang dibekali Rasulullah SAW dengan ilmu al-Qur’an, dan ada
pula yang akrab bergaul dengan Rasulullah SAW, sehingga banyak diantara mereka menjadi mufasir di
kalangan sahabat.
Apabila diseleksi untuk menemukan beberapa sahabat yang paling banyak memberikan penafsiran
tentang ayat-ayat al-Qur’an, maka ada sepuluh sahabat yang utama dalam bidang tafsir, yaitu
1. Abu bakar as-Siddiq (573 M – 634 M)
2. Umar bin al-Khattab (584 M – 644 M)
3. Utsman bin Affan (577 M – 656 M)
4. Ali bin Abu Thalib ( 600 M – 661 M )
5. Abdullah bin Mas’ud ( w.625 M )
6. Abdullah bin Abbas ( w. 687 M )
7. Ubai bin Ka’b ( w. 642 M )
8. Zaid bin Tsabit ( 611 M – 655 M )
9. Abu Musa al-Asy’ari
10. Abdullah bin Zubair
Empat orang diantaranya menjadi khalifah Rasul. Keempatnya dinamai Khulafa’ur Rasyidin. Dari
keempat orang ini, Ali bin Abi Tholib tercatat sebagai yang paling banyak menafsirkan al-qur’an.
Sedangkan Abu Bakar, Umar bin Khotob dab Utsman bin Affan sedikit sekali riwayat tafsir yang berasal dari
beliau. Hal itu disebabkan karena mereka terdahulu wafat dan tafsir pada masa itu belum berkembang
dengan pesat. Namun, di antara sepuluh sahabat di atas, Ibnu Abbas adalah sahabat yang paling banyak,
paling utama, dan paling dalam pengetahuannya mengenai tafsir al-Qur’an. Rasululloh SAW pernah
mendo’akan sahabat ini sebagai berikut :
”Ya Allah, berikanlah pemahaman keagamaan kepadanya (Ibnu Abbas) dan ajarkanlah tafsir kepadanya.”
Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, banyak riwayat tafsir yang disandarkan begitu saja
kepada Ibnu Abbas, bahkan tidak kurang pula jumlahnya orang yang sengaja memalsukan riwayat atas
nama sahabat besar ini. Ada pula yang sengaja mencampuradukkan antara perkataannya dan perkataan
Ibnu Abbas. Oleh karena itu, Imam Syafi’i pernah mengeluarkan pernyataan tentang tafsir al-qur’an yang
diriwayatkan dari Ibnu Abbas yaitu ”Riwayat dari Ibnu ’abbas tentang tafsir itu tidak ada yang kuat kecuali
berjumlah sekitar 100 hadits”.
Sebab-sebab terjadinya perbedaan Tafsir pada masa sahabat. Perbedaan penafsiran telah terjadi di
zaman sahabat, meskipun perbedaan mereka ini relatif lebih sedikit dibanding dengan perbedaan yang
terjadi di masa tabi’in dan sesudahnya. Perbedaan sahabat dalam menafsirkan al-Qur’an lebih dikarenakan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 6


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

ketidaksamaan mereka dalam menguasai piranti-piranti yang digunakan untuk memahami al-Qur’an
sebagai berikut;
a. Tata bahasa Arab dan rahasia-rahasianya. Ia membantu memahami ayat-ayat yang pemahamannya
tidak bergantung pada bahasa selain bahasa Arab.
b. Pengetahuan tentang berbagai kebiasaan masyarakat Arab. Ia membantu memahami ayat yang
berhubungan dengan kebiasaan mereka.
c. Pengetahuan tentang kondisi Yahudi dan Nasrani di Jazirah Arab waktu turunnya al-Qur’an, khususnya
untuk memahami ayat-ayat yang mengandung isyarat tentang perbuatan mereka dan bantahan
terhadap mereka.
d. Kekuatan pemahaman dan penalaran. Ini adalah karunia Allah SWT yang sebagian hamba diberi lebih
baik oleh Allah SWT dari pada hamba yang lain.
e. Di antara sahabat ada yang selalu menyertai Nabi Muhammad SAW sehingga ia banyak mengetahui
asbabun nuzul yang tidak diketahui oelh sahabat lain. Alasannya adalah karena penafsiran al-Qur’an itu
tidak bisa dilepaskan dari konteks turunnya.

C. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tabi’in


Periode pertama berakhir ditandai dengan berakhirnya generasi sahabat. Kemudian dimulailah
periode kedua tafsir yaitu periode tabi’in yang belajar langsung dari sahabat.
Adapun sumber-sumber tafsir periode Tabi’in adalah :
1. al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
2. Pendapat Sahabat
3. Informasi ahli kitab yang bersuber dari kitab-kitab suci
4. Ijtihad Tabi’in
Dalam hal ini, ulama berbeda dalam menyikapi penafsiran tabi’in ketika tidak ada riwayat dari
Rasulullah SAW atau
Piranti-piranti yg digunakan untuk memahami alqur’an :
a. Tata bhs arab
b. Pengetahuan ttg kebiasaan masyarakat arab.
c. Pengetahuan kondisi Yahudi dan Nasrani waktu turunnya al-qur’an
d. Kekuatan pemahaman dan penalaran
e. Mengetahui asbabun Nuzul

Sahabat. Secara garis besar, ada dua sikap ulama terhadap penafsiran tabi’in; menerima atau
menolak. Alasan ulama menolak adalah bahwa tidak ada kemungkinan seorang tabi’in mendengar
langsung dari Rasulullah SAW, berbeda dengan penafsiran sahabat yang bisa jadi ia mendengarnya dari
Rasulullah SAW. Juga karena mereka tidak menyaksikan berbagai kondisi yang melingkupi turunnya al-
Qur’an, sehingga bisa jadi mereka salah dalam memahami maksud, dan menduga sesuatu yang bukan dalil
sebagai dalil. Selain itu status adil para tabi’in tidak dinaskan, berbeda dengan status adil para sahabat.
Diriwayatkan dari abu Hanifah bahwa ia berkata, ”Apa yang datang dari Rasulullah SAW, maka kami terima
bulat-bulat. Apa yang datang dari sahabat, maka kami pilah-pilah. Dan, apa yang datang dari tabi’in, maka
sejatinya mereka itu manusia dan kamipun manusia”.
Namun, mayoritas mufasir berpendapat bahwa ucapan tabi’in dalam bidang tafsir itu dapat diterima
sebagai acuan, karena para tabi’in itu menukil sebagian besar penafsiran mereka dari para sahabat.
Mujahid, misalnya, berkata, ”Aku membaca mushaf di hadapan Ibnu abbas sebanyak tiga kali, dari surah al-
Fatihah hingga surah an-Nas. Aku berhenti pada setiap ayat dan menanyakannya.”
Periode kodifikasi tafsir dimulai sejak munculnya pembukuan, yaitu pada akhir masa pemerintahan
Bani Umayyah dan awal masa Bani Abbasiyah. Untuk itu, ada beberapa tahapan yaitu :
Pertama, tafsir ditransfer melalui periwayatan: sahabat meriwayatkan dari Rasululloh SAW,
sebagaimana sebagian sahabat meriwayatkan dari sebagian yang lain; lalu tabi’in meriwayatkan dari
sahabat.
Kedua, setelah masa sahabat dan tabi’in, tafsir memasuki tahap kedua, yaitu ketika hadits Rasululloh
SAW mulai dibukukan. Buku-buku hadits memuat banyak bab, dan tafsir merupakan salah satu bab yang
termuat dalam buku-buku hadits. Pada waktu itu, belum ada karangan khusus tentang tafsir, ayat demi
ayat, dari awal hingga akhir. Para penulis tafsir pada tahap ini diantaranya : Yazid bin Harun as-Sulami,
Syu’bah bin Hajjaj, Waki bin Jarah, dll.
Ketiga, setelah itu tafsir memisahkan diri dari hadits, sehingga ia menjadi ilmu tersendiri. Setiap ayat
dalam al-Qur’an diberikan penafsiran, dan disusun sesuai susunan mushaf.
Keempat, pada tahap ini para penulis tafsir tetap berpegang pada metode bil ma;sur, namun ada
perubahan dari segi sanad, di mana para penulis meringkas sanad dan menulis berbagai pendapat yang
diriwayat kan dari para mufasir pendahuu mereka tanpa menisbatkan pendapat tersebut kepada orang
yang mengemukakannya. Maka, terjadilah banyak pemalsuan dalam tafsir, riwayat sahih bercampur
dengan riwayat cacat, dan pencantuman, israiliyyat dengan asumsi bahwa itu merupakan kebenaran yang
pasti.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 7
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Kelima, terjadinya penulisan tafsir yang mencampuradukkan antara pemahaman rasional dan tafsir
naqli setelah sebelumnya penulisan tafsir terbatas pada riwayat dari salah saja. Hal ini berlangsung sejak
masa Abbasiyah hingga hari ini.

D. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tadwin (Pembukuan)


Sejarah al-Qur’an periode pembukuan pada masa Rasululloh SAW, walaupun secara pribadi tidak
pernah menulis al-Qur’an dikarenakan tidak pandai membaca dan menulis, akan tetapi sangat kuat
mendorong sahabat-sahabatnya untuk belajar baca tulis. Para tawanan perang badar yang pandai menulis
oleh Rasululloh SAW diminta untuk mengajar para sahabat sebagai tebusan bagi kemerdekaan diri
mereka. Selain itu, juga telah ada beberapa sahabat yang pandai baca tulis jauh sebelum mereka masuk
Islam. Sahabat-sahabat yang telah pandai baca tulis inilah yang aktif menuliskan wahyu untuk Rasululloh
SAW. Setiap kali Rasululloh SAW menerima wahyu, para penulis itupun segera dipanggil untuk menulis dan
mencatatnya di samping sahabat-sahabat yang menghafalnya.
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi SAW memiliki juru tulis khusus. Menurut M.M. Azmi ( ahli sejarah )
dalam bukunya Kitab an-Nabi ada sejumlah 48 orang sahabat penulis al-Qur’an. Diantara mereka yang
paling terkenal ialah Zaid bin Sabit. Sebelum Rasululloh SAW wafat, al-Qur’an secara keseluruhan telah
rampung penulisannya dengan urutan surah-surah dan ayat-ayat berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW
sendiri. Penulisannya di masa itu masih menggunakan alat-alat yang sangat sederhana, seperti pelepah-
pelepah kurma, lempengan-lempengan batu dan kepingan-kepingan tulang, sehingga sulit untuk dihimpun
dalam satu kumpulan.
Di masa Abu Bakar as-Sidiq diadakan penulisan ulang al-Qur’an dengan memakai lembaran-lembaran
kertas atau suhuf. Lembaran-lembaran atau suhuf yang bertuliskan ayat-ayat al-Qur’an itu kemudian diikat
dengan benang sehingga membentuk satu mushaf (kumpulan lembaran).
Sampai kepada bentuk mushaf Ustmani, tulisan al-Qur’an tetap memakai huruf-huruf kufi (huruf-
huruf yang berbentuk garis lurus tanpa titik dan baris). Namun, hal ini tidak mempengaruhi pembacaan al-
Qur’an karena umumnya sahabat adalah orang-orang yang fasih dalam bahasa arab, bahkan kebanyakan
mereka menghafal al-Qur’an dengan lancar. Akan tetapi setelah semakin banyak orang-orang non arab
memeluk Islam, timbul kesulitan besar dalam membaca tulisan al-Qur’an. Kalaupun ada yang bisa
membacanya, maka pembacaannya banyak mengandung kesalahan dan kekeliruan akibat tidak adanya
tanda-tanda baca yang memadai. Apabila keadaan ini dibiarkan kekacauan di kalangan umat Islam.
Menanggapi keadaan ini Abu al-Aswad ad-Duwali, salah seorang pemuka tabiin di zaman Mu’awiyah
bin Abu Sufyan, mengambil inisiatif untuk memberi tanda-tanda dalam al-Qur’an dengan tinta yang
erlainan warnanya dengan tulisan al-Qur’an. Tanda-tanda itu berupa titik. Titik yang diletakkan di atas
huruf menandakan baris fatah (bunyi a), titik di bawah menandakan baris kasrah (bunyi i ), titik sebelah kiri
menandakan baris dhomah (bunyi u), dan titik dua menandakan tanwin (bunyi nun mati). Namun karena
tanda-tanda baca ini hanya diberikan pada huruf terakhir dari suatu kata maka penempatan tanda-tanda
baca itu belum banyak menolong bagi orang awam.
Usaha perbaikan tulisan al-Qur’an selanjutnya dilakukan oleh Nasir bin Asim dan Yahya bin Ya’mur di
masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Keduanya menambahkan tanda-tanda untuk huruf-huruf yang
bertitik dengan tinta yang sama dengan tulisan al-qur’an. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan antara
titik Abu al-Aswad ad-Duwali adalah untuk tanda baca titik yang dibuat Nasir bin Asim adalah titik yang
menandakan huruf. Dengan adanya titik huruf ini mudahlah dibedakan huruf-huruf ba,ta,sa, dan ya dalam
pembacaan. Cara penulisan semacam ini tetap berlaku pada masa Bani Umayyah sampai pada permulaan
Dinasti Abbasiyah, bahkan tetap dipakai di Spanyol sampai pertengahan abad ke 4 H.
Pada masa Khalifah al-Ma’mun, para ahli qiraah menambahkan lagi berbagai tanda di dalam tulisan
al-qur’an, seperti membuat tanda-tanda di dalam tulisan al-qur’an,
seperti membuat tanda-tanda ayat, tanda-tanda wakaf (berhenti membaca) serta tanda-tanda ibtida
(memulai membaca), dan menerangkan identitas surat di awal setiap surah, seperti nama surah, tempat
turunnya, dan jumlah ayatnya. Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan al-Qur’an adalah tanda
pemisah antara satu juz dan juz lainnya, berupa kata juz dan diikuti dengan penomorannya (misalnya jus
3), dan tanda hizb untuk membedakan antara satu hizb dan hizb lainnya (misalnya hizb 3). Tiap-tiap tanda
kemudian dibagi ke dalam empat bagian. Perempat pertama dari hizb memakai tanda ar-ruv, perempat
kedua memakai tanda nisf, dan perempat ketiga memakai tanda as-salasah.
(Mushaf ustmani)
Disamping itu dibubuhkan pula tanda-tanda lain yang semuanya dimaksudkan untuk memudahkan
pembacaan dan penghafalan al-Qur’an. Sebelum ditemukan mesin cetak, al-Qur’an disalin dan
diperbanyak dari mushaf Usmani dengan cara tulisan tangan. Keadaan ini berlangsung sampai abad ke 16,
ketika Eropa menemukan mesin cetak yang dapat digerakkan (dipisah-pisahkan). Al-qur’an pertama kali
dicetak di Hamburg (Jerman) pada tahun 1694. Naskah tersebut sepenuhnya dilengkapi dengan tanda
baca. Adanya mesin cetak ini mempermudah umat Islam memperbanyak mushaf al-Qur’an. Mushaf al-
qur’an yang pertama dicetak oleh kalangan Islam sendiri ialah mushaf edisi Malay Usman yang dicetak
pada tahun 1787 dan diterbitkan di St. Petersburg, Rusia. Lalu diikuti oleh percetakan lainnya, seperti di
Kazan pada tahun 1828, Persia (iran) tahun 1838, dan Istanbul tahun 1877. Pada tahun 1858, seorang
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 8
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

orientalis Jerman, Fluegel, menerbitkan al-Qur’an yang dilengkapi dengan pedoman yang amat
bermanfaat. Terbitan al-qur’an itu dikenal dengan edisi Fluegel yang banyak digunakan oleh para orientalis
dari berbagai generasi. Akan tetapi, edisi Fluegel ini ternyata mengandung cacat besar, yaitu sistem
penomoran ayatnya tidak sesuai dengan sistem yang digunakan dalam mushaf standar (mushaf usmani).
Mulai awal abad ke -20, pencetakan al-Qur’an dilakukan di dunia Islam sendiri. Pelaksanaanya mendapat
pengawasan ketat dari para ulama untuk menghindari timbulnya kesalahan cetak dalam pembukuan al-
Qur’an.
Mushaf al-qur’an yang pertama dicetak oleh kalangan Islam sendiri ialah mushaf edisi Malay Usman
yang dicetak pada tahun 1787 dan diterbitkan di St. Petersburg, Rusia.

KESIMPULAN
1. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Nabi Muhamad SAW. tafsir al-Qur’an pada dasarnya diturunkan
secara berangsur-angsur tidak seluruh ayat yang diturunkan kepada Rasululloh SAW dapat dipahami dengan
mudah oleh para sahabat. Beliaulah yang menerangkannya berdasarkan keterangan-keterangan yang
diperoleh dari Allah SWT, kemudian menjelaskannya dengan bahasa beliau sendiri.
2. Deskripsi Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Sahabat, Sejarah tafsir al-qur’an pada masa sahabat ada
perbedaan yang segnifikan dengan pada masa Rasulullah SAW dikarenakan pada sahabat hanya memahami
al-Qur’an secara garis besar.
3. Sejarah al-Qur’an periode pembukuan pada masa Rasululloh SAW, walaupun secara pribadi tidak pernah
menulis al-Qur’an dikarenakan tidak pandai membaca dan menulis, akan tetapi sangat kuat mendorong
sahabat-sahabatnya untuk belajar baca tulis.
4. Periode kodifikasi tafsir dimulai sejak munculnya pembukuan, yaitu pada akhir masa pemerintahan Bani
Umayyah dan awal masa Bani Abbasiyah. Untuk itu, ada beberapa tahapan yaitu :
Pertama, tafsir ditransfer melalui periwayatan: Kedua, setelah masa sahabat dan tabi’in, tafsir memasuki
tahap kedua, yaitu ketika hadits Rasululloh SAW mulai dibukukan. Ketiga, setelah itu tafsir memisahkan diri
dari hadits, sehingga ia menjadi ilmu tersendiri. Setiap ayat dalam al-Qur’an diberikan penafsiran, dan
disusun sesuai susunan mushaf. Keempat, pada tahap ini para penulis tafsir tetap berpegang pada metode
bil ma;sur, Kelima, terjadinya penulisan tafsir yang mencampuradukkan antara pemahaman rasional dan
tafsir naqli setelah sebelumnya penulisan tafsir terbatas pada riwayat dari salah saja. Hal ini berlangsung
sejak masa Abbasiyah hingga hari ini.
5. ada sepuluh sahabat yang utama dalam bidang tafsir, yaitu
1.Abu bakar as-Siddiq (573 M – 634 M)2. Umar bin al-Khattab (584 M – 644 M) 3. Utsman bin Affan (577 M
– 656 M) 4. Ali bin Abu Thalib ( 600 M – 661 M ) 5. Abdullah bin Mas’ud ( w.625 M ) 6. Abdullah bin Abbas (
w. 687 M ) 7. Ubai bin Ka’b ( w. 642 M ) 8. Zaid bin Tsabit ( 611 M – 655 M ) 9. Abu Musa al-Asy’ari 10.
Abdullah bin Zubair

UJI KOMPETENSI

I. Aspek Afektif
Buatlah tugas terstruktur tentang Sejarah Tafsir pada masa Nabi, Sahabat dan Tadwin dengan dasar sumber
valid

II. Aspek Psikomotorik


Coba menganalisis Sejarah Tafsir pada masa Nabi, Sahabat dan Tadwin, kemudian diskusikan dengan teman
kelompok belajar saudara.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d
atau e !
1. Di dalam sejarah peradaban Islam khususnya sejarah tafsir al-Qur’an pada dasarnya al-qur’an
diturunkan secara ...
a. berangsur-angsur
b. langsung dari Allah
c. keseluruhan al-qur’an
d. per surat
e. sebagian al-qur’an
2. Allah SWT berfirman dalam QS.An-Najm : 3-4 Penjelasan ayat diatas membawa dua konsekuensi
yang tegas : Pertama, setiap penafsiran al-Qur’an hendaklah lebih dahulu memerhatikan
keterangan-keterangan yang beliau berikan, kemudian baru diterangkan dengan logika dan rasio.
Kedua ...

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 9


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

a. Nabi Muhammad SAW merupakan pemegang otoritas tunggal sebagai penafsir dan penjelas al-
Qur’an di masa kerasulan
b. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas tafsir
c. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas umat
d. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan
e. Nabi Muhammad SAW sebagai pengatur strategi da’wah
3. Sejarah tafsir al-qur’an pada masa sahabat ada perbedaan yang segnifikan dengan pada masa...
a. Rasulullah SAW
b. Sahabat
c. Tabi’in
d. Tabi’it Tabi’in
e. Modern
4. Sejarah Tafsir al-Qur’an Periode Sahabat Ibnu ’Abbas memiliki gelar ...
a. Tarjuman al-Qur’an
b. Fasihatul Qur’an
c. Mahorijul huruf
d. Al-Ilmu Tajwid
e. Mufasirul qur’an
5. Hadits yang Riwayat dari Ibnu ’Abbas tentang tafsir itu tidak ada yang kuat kecuali berjumlah...
a. Sekitar 100 hadits”.
b. Sekitar 200 hadits
c. Sekitar 300 hadits
d. Sekitar 500 hadits
e. Sekitar 400 hadits
6. Setelah hijrah ke Madinah, Nabi SAW memiliki juru tulis khusus. Menurut M.M. Azmi ( ahli sejarah )
dalam bukunya Kitab an-Nabi ada sejumlah...
a. 48 orang sahabat penulis al-Qur’an
b. 50 orang sahabat penulis al-Qur’an
c. 70 orang sahabat penulis al-Qur’an
d. 100 orang sahabat penulis al-Qur’an
e. 200 orang sahabat penulis al-Qur’an
7. Periode pertama berakhir ditandai dengan berakhirnya generasi sahabat, adapun sumber-sumber
tafsir periode Tabi’in adalah
a. 1. al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW 2. Pendapat Sahabat 3. Informasi ahli kitab yang
bersuber dari kitab-kitab suci 4. Ijtihad Tabi’in
b. Qur’an Hadits
c. Ijtihad Tabi’in
d. Tafsir Ilmu Tafsir
e. Hadits Ilmu Hadits
8. Sejarah al-Qur’an periode pembukuan pada masa Rasululloh SAW, walaupun secara pribadi tidak
pernah menulis al-Qur’an dikarenakan...
a. tidak pandai membaca dan menulis
b. kesibukan di medan perang
c. kesibukan menghafal al-quran
d. kesibukan mengurusin umat Islam
e. menyusun strategi perang dan menyebarkan Islam
9. Usaha perbaikan tulisan al-Qur’an selanjutnya dilakukan oleh Nasir bin Asim dan Yahya bin Ya’mur
di masa ...
a. Khalifah Abdul Malik bin Marwan
b. Khalifah Abu Bakar
c. Khalifah Ustman bin Affan
d. Khalifah Ali bin Abi Thalib
e. Umar bin Khatab
10. Sebelum ditemukan mesin cetak, al-Qur’an disalin dan diperbanyak dari mushaf Usmani dengan
cara tulisan tangan. Keadaan ini berlangsung sampai abad ke 16, ketika Eropa menemukan mesin
cetak yang dapat digerakkan (dipisah-pisahkan). Al-qur’an pertama kali dicetak di Hamburg (Jerman)
pada tahun ...
a. Tahun 1694
b. Tahun 1794
c. Tahun 1594
d. Tahun 1884
e. Tahun 1984

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 10


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Di dalam sejarah peradaban Islam khususnya sejarah tafsir al-Qur’an pada dasarnya
al-qur’an diturunkan secara berangsur-angsur jelaskan !
2. Apabila diseleksi untuk menemukan beberapa sahabat yang paling banyak
memberikan penafsiran tentang ayat-ayat al-Qur’an, maka ada sepuluh sahabat
yang utama dalam bidang tafsir, sebutkan !
3. Perbedaan sahabat dalam menafsirkan al-Qur’an lebih dikarenakan ketidaksamaan
mereka dalam menguasai piranti-piranti yang digunakan untuk memahami al-
Qur’an.
Sebutkan 3 piranti piranti yang digunakan untuk memahami al-Qur’an.
4. Pada masa Khalifah al-Ma’mun, para ahli qiraah menambahkan lagi berbagai tanda
di dalam tulisan al-qur’an jelaskan !
5. Jelaskan Sejarah Tafsir Al-Qur’an Periode Tadwiin

STANDAR KOMPETENSI
Memahami qiroat al-Qur’an

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan qiroat al-Qur’an
B. Menjelaskan macam-macam qiro’at al-Qur’an
C. Menjelaskan kaidah qiroat yang shohih
D. Mengidentifikasi faedah beraneka ragamnya qiro’at al-Qur’an

MATERI PEMBELAJARAN

A. Definisi Ilmu Qiroat


B. Macam-macam qiro’at al-qur’an
C. Kaidah- kaidah Qiroat
D. Faedah beraneka ragamnya qiroat al-Qur’an

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
A. Mendefinisikan Ilmu Qiroat
B. Deskripsi Sejarah Ilmu Qiroat
C. Menjelaskan Kaidah-kaidah qiroat
D. Menjelaskan beraneka ragamnya qiroat al-Qur’an

BAB III
QIRAAT AL-QUR’AN

Sebagian ulama mempersamakan antara al-Qur’an dan Qiraat, karena qiraat yang telah diterima
bacaannya adalah al-Qur’an juga. Namun, sebagian yang lain mengatakan bahwa a-Qur’an dan qiraat ada
perbedaan. Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk dan menjadi mukjizat. Sementara al-Qiraat adalah perbedaan redaksi dan cara membacanya dari
wahyu tersebut.

A. Definisi Ilmu Qiroat


Menurut Imam Ibnu al-Jazari Ilmu Qiroat adalah Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan redaksi
al-Qur’an dan perbedaannya dengan menyandarkan bacaan tersebut kepada perowi-perowinya.
Sedangkan pengertian Ilmu Qiroat adalah Ilmu riwayah atau ilmu yang berdasarkan penukilan dari
para ahli qiroat secara bersambung sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak ada unsur ijtihad dalam
ilmu ini, karena semua bacaan berdasarkan pengucapan dari mulut orang-orang yang ahli qiroat secara
berkesinambungan.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 11
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Fokus dan objek ilmu qiroat adalah redaksi al-Qur’an bukan maknanya yaitu bagaimana cara
membaca redaksi tersebut. Berbeda dengan ilmu tafsir yang menitik beratkan kepada cara memahami
redaksi al-Qur’an.

B. Macam-macam Qiraat al-Qur’an


Adapun macam-macam qiraat al-Qur’an sebagai berikut :
1. Qiraat Tujuh (al-Qira’at as-Sab’)
Ibnu alJazari dalam kitab an-Nasyr menggambarkan situasi pada abad-abad kedua dan ketiga
hijriyah dalam hal qiraat yang beredar di masyarakat, bahwa keadaannya sudah mulai tidak kondusif,
hampir saja kebenaran bercampur dengan kebatilan. Pada sisi lain, adanya mushaf usmani yang ditulis
pada masa Usmani tidak mengandung tanda baca, dalam hal ini, bisa menjadi pintu gerbang yang
mulus bagi ahli bid’ah untuk membaca apa saja yang mereka kehendaki, tanda harus mengaitkan hal
tersebut dengan sohihnya sanad dan
Imam Ibnu al-Jazari berpendapat bahwa Ilmu Qiroat adalah Ilmu yang mempelajari tata cara
pengucapan redaksi al-Qur’an dan perbedaannya dengan menyandarkan bacaan tersebut kepada
perowi-perowinya. Kemasyhuran bacaan tersebut Muhammad al-Jawwad al-“aili menambahkan
bahwa minat masyarakat untuk mempelajari qiraat dengan banyak riwayat telah menurun. Melihat
situasi ini para ulama qira’at mulai tanggap lalu memilah dan memilih bacaan yang bisa dianggap betul-
betul bacaan yang sah.
Pada permulaan abad keempat hijriyah, ulama qiraat memilih orang-orang yang dipandang
mumpuni dalam hal qiraat, terpercaya, masyhur, mempunyai pengalaman yang cukup lama dalam
pengajaran ilmu qiraat. Mereka memilih ahli qiraat dari setiap negeri di mana mushaf “Usmani” dikirim
kepada mereka sebagai orang yang bisa mewakili bacaan penduduk negeri tersebut. Dipilihnya tujuh
iman yang mewakili setiap negeri diantaranya :
1. Imam Nafi’ Ibn Abi Nu’aim al-Asfahani (w. 169 H)
2. Imam Abdullah Ibn Kasir (w. 120 H)
3. Imam Abu Amr al-Basri (w.154 H)
4. Imam Abdullah Ibn Amir (w.118H)
5. Imam Asim Ibn Abi an-Najud (w.129 H)
6. Hamzah bin Habib az- Zayyat ( w. 156 H )
7. Al-Kisa’I Ali Bin Hamzah (w. 189 H )

Patut dicatat bahwa orang pertama yang memprakarsai untuk memilih tujuh imam qira’at atau
penggagas pertama munculnya al-qira’at as-sab (qiraat as sab’ah) adalah Imam Abu Bakar bin Mujahid
al-Bagdadi (w. 324 H). kitab as-Sab’ah yang ditulisnya berisi bacaan imam-imam tujuh akhirnya menjadi
rujukan banyak kalangan. Ibnu Mujahid pada saat menentukan tujuh imam qiraat berpijak pada
ketokohan seseorang dalam bidang Ilmu qiraat dan keseuaian bacaan mereka dengan mushaf Usmani
yang ada pada negeri mereka dan bacaan mereka betul-betul masyhur di kalangan ulama di negerinya
masing-masing.
Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah diantaranya :
a. banyaknya riwayat tentang qiraat yang beredar di masyarakat, sehingga menjadi rancu bagi
kalangan awan
b. adanya mushaf Usmani yang tidak berbaris menjadi pintuk masuk bagi kalangan ahli bid’ah untuk
membaca sesuai dengan apa yang mereka kehendaki tanpa harus melihat sahihnya sanad
c. Menurunnya semangat untuk mempelajari qiraat dengan banyaknya qiraat, sehingga diperlukan
penyederhanaan dalam periwayatan.
Setelah kemunculan kitab as-Sab’ah, terjadi perubahan positif yang mengarah pada penyusunan
kitab qiraat. Para ulama qiraat mulai meneliti riwayat yang akhirnya bermuara kepada imam tujuh.
Ternyata para perawi dari imam tujuh cukup banyak. Dengan adanya banyak rawi dari imam tujuh yang
mengakibatkan banyaknya variasi bacaan, hal ini bisa menyusahkan bagi para peminat ilmu qiraat
sehingga Imam Abu ‘Amr ad-Dani (w. 444H) menyederhanakan jumlah perawi dari setiap imam
menjadi dua rawi saja. Dalam kitab at-Taysir fil Qira’at as-Sab’ ad-Dani hanya mencantumkan dua
perawi dari setiap imam diantaranya ;
1. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
2. Ibnu Kasir : Rawinya al-Bazzi dan Qunbul
3. Abu ‘Amr : rawinya ad-Duri dan as-Susi
4. Ibnu ‘Amir : rawinya : Hisyam dan Ibnu Zakwan
5. ‘Asim: rawinya : Su’bah dan Hafs
6. Hamzah : rawinya : Khalaf dan Khallad
7. Al-Kisa’i: rawinya : abul Haris dan ad-Duri al Kisa’i
Dengan penyederhanaan ini, lebih mudah mengenal qiraatnya imam tujuh tersebut, untuk lebih
memudahkan menghafal materi qiraat tujuh menurut Imam asy-Syatibi (w.591 H) dalam kitab Hirzul

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 12


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

amani wa Wajhut-Tahani yang isinya nazm (syair) yang memuat 1071 bait syair yang berisi materi
qiraatnya imam tujuh. Kitab ini sangat terkenal dan bahan rujukan untuk kalangan masyarakat.

2. Qira’at Sepuluh (al-Qira’at al-‘Asyr)


Disamping qiraat tujuh, masih ada lagi qiraat yang juga masyhur di kalangan para ulama adalah
Qira’at Sepuluh (al-Qira’at al-‘Asyr). Mereka adalah imam tujuh ditambah tiga imam yaitu ;’
1. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
2. Ibnu Kasir : Rawinya al-Bazzi dan Qunbul
3. Abu ‘Amr : rawinya ad-Duri dan as-Susi
4. Ibnu ‘Amir : rawinya : Hisyam dan Ibnu Zakwan
5. ‘Asim: rawinya : Su’bah dan Hafs
6. Hamzah : rawinya : Khalaf dan Khallad
7. Al-Kisa’i: rawinya : abul Haris dan ad-Duri al Kisa’i
Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah :
a. banyaknya riwayat tentang qiraat yang beredar di masyarakat
b. adanya mushaf Usmani yang tidak berbaris menjadi pintuk masuk bagi kalangan ahli bid’ah
untuk membaca.
8. Imam Abu Ja’far Yazid bin al-Qa’qa’ (w. 130 H) guru Imam Nafi’, dengan kedua rawinya yang
masyhur : Ibnu Wardan (w.sekitar 160 H) dan Ibnu Jammaz (w.setelah 170 H)
9. Imam Ya’kub al-Hadrami (w.205 H) dengan kedua rawinya : Ruwais (w.238 H) dan Rauh.
10. Imam Khalaf bin Hisyam al-Bazzar (w.229 H) dengan dua perawinya : Ishaq (w.286 H) dan Idris
(w.292 H)

Bacaan mereka dari segi kualitas bisa disamakan dengan qira’at tujuh. Bacaan mereka memenuhi
tiga persyaratan diterimanya dan sahihnya sebuah qira’at sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Bacaan imam sepuluh dihimpun dengan sangat baik dan sangat teliti oleh Imam Ibnu al-Jazari (w.
833 H), seorang yang dijuluki pamungkas dan penuntas masalah qira’at pada abad ke 9 H. Beliau
mengarang kitab an-Nasyr fil Qira’at al-‘Asyr. Karya puncak dari Ilmu Qira’at yang ada saat ini. Kitab ini
hasil telaah mendalam dari sekitar 64 kitab qira’at sebelumnya yang menjadi rujukannya. Ibnu al-Jazari
mengaku bahwa jumlah riwayat imam sepuluh yang dilibatkan dalam kitab ini 980 riwayat. Banyaknya
riwayat yang menopang qira’at sepuluh ini menjadikan qira’at sepuluh ini kokoh dan tidak
terbantahkan.

3. Qira’at Empat Belas (al-Qira’at al-Arba’ah ‘Asyr)


Para ulama qira’at masih terus berupaya menghimpun qira’at imam lainnya. Lalu muncul empat
iman lain. Hanya saja, bacaan mereka di bawah kualitas bacaan imam sepuluh oleh karena itu ulama
qira’at sepakat bahwa qira’atnya imam empat terakhir ini syaz. Artinya, tidak boleh dibaca sebagai al-
Qur’an karena tidak memenuhi tiga kriteria yang disebut dimuka. Mereka adalah ;
1. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
2. Ibnu Kasir : Rawinya al-Bazzi dan Qunbul
3. Abu ‘Amr : rawinya ad-Duri dan as-Susi
4. Ibnu ‘Amir : rawinya : Hisyam dan Ibnu Zakwan
5. ‘Asim: rawinya : Su’bah dan Hafs
6. Hamzah : rawinya : Khalaf dan Khallad
7. Al-Kisa’i: rawinya : abul Haris dan ad-Duri al Kisa’i
8. Imam Abu Ja’far Yazid bin al-Qa’qa’ (w. 130 H) guru Imam Nafi’, dengan kedua rawinya yang
masyhur : Ibnu Wardan (w.sekitar 160 H) dan Ibnu Jammaz (w.setelah 170 H)
9. Imam Ya’kub al-Hadrami (w.205 H) dengan kedua rawinya : Ruwais (w.238 H) dan Rauh.
10. Imam Khalaf bin Hisyam al-Bazzar (w.229 H) dengan dua perawinya : Ishaq (w.286 H) dan Idris
(w.292 H)
11. Ibn Muhaisin (w.122 H) dengan dua rawinya yang masyhur yaitu ; al-Bazzi dan Ibnu Syannabuz
12. Al-Yazidi (dengan dua rawinya: Sulaiman bin al-Hakam dan Ahmad bin Farah)
13. Al-A’masy (w.147 H) dengan rawinya : al-Muttawwi’i dan asy-Syanabuzi.
14. Al-Hasan al-Basri (w.110 H) dengan rawinya : Syuja’ al-Balkhi dan ad-Duri.

C. Kaidah Qira’at yang Shahih


Muhammad al-Jawwad al- Amili berpendapat tentang minat masyarakat untuk mempelajari
qiraat dengan banyaknya riwayat telah menurun sebabkan banyak qiraat yang berkembangan, dalam
situasi seperti ini para ulama qira’at mulai tanggap kemudian memilah dan memilih bacaan yang teruji
validitasnya/ yang betul-betul bacaan shohih.
Adapun kaidah qiraat yang bisa diterima diantaranya ;
1. Bacaan betul-betul mutawatir dan masyhur dikalangan ulama qiraat. Bacaan tersebut
diriwayatkan oleh banyak orang dari banyak orang dan seterusnya samapai kepada Nabi
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 13
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Muhammad SAW. Sebab al-Qur’an adalah kalamullah yang menjadi sumber utama dalam agama
Islam. Sebagai sumber utama satu bacaan harus betul-betul meyakinkan. Jika ada satu bacaan
yang tidak masyhur seperti bacaan ahad, maka bacaan tersebut tidak dapat diterima.
2. Harus sesuai dengan Rasm Usmani. Sebab para sahabat telah sepakat dengan mushaf Usmani. Apa
yang tidak tertera dalam mushaf Usmani dianggap bacaan yang tidak masyhur. Jika ada satu
bacaan tidak sesuai dengan Rasm Usmani dianggap bacaan yang tidak masyhur. Jika ada satu
bacaan tidak sesuai dengan Rasm Usmani, maka bacaan tersebut ditolak walaupun ada dalam
kitab-kitab hadits yang sohih, karena para sahabat sudah sepakat dengan Rasm Usmani.
3. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah bahasa Arab, karena al-Qur’an adalah berbahasa Arab. Jika hal
tersebut terpenuhi maka bacaan tersebut wajib diterima sebagai bacaan sahih, apakah berasal dari
Imam tujuh, sepuluh atau lainnya. Sebaliknya jika salah satunya tidak terpenuhi, seperti tidak
sesuai dengan Rasm Usmani atau tidak masyhur atau tidak sesuai dengan kaedah Bahasa Arab,
maka bacaan itu tidak bisa diterima dan anggap syaz.

D. Identifikasi Faedah Beraneka Ragamnya qira’at al-Qur’an


Dengan perkembangan ilmu-ilmu keislaman terutama Qiroat yang bermacam-macam
diantaranya al-qiroat as-sab, al-qira’at al-‘Asyr, al-Qira’at al-Arba’ah ‘Asyr.
Adapun faedah beraneka ragam qiroat al-qur’an sebagai berikut :
1. menambah hasanah pengetahuan tentang qiro’at al-qur’an
2. meningkatkan pemahaman pengetahuan qiro’at al-qur’an
3. menghindari pengetahuan-pengetahuan qiro’at yang tidak soheh
4. menghindari perbedaan-perbedaan pendapat tentang qiro’ah al-qur’an

Dengan demikian walaupun beragam qiro’at akan selalu dipedomani sesuai dengan kaidah-
kaidah yang telah ditetapkan.
Faedah beraneka ragam qiroat al-qur’an:
a. menambah hasanah pengetahuan
b. meningkatkan pemahaman pengetahuan qiro’at
c. menghindari perbedaan-perbedaan pendapat tentang qiro’ah al-qur’an

KESIMPULAN
1. Menurut Imam Ibnu al-Jazari Ilmu Qiroat adalah Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan redaksi al-
Qur’an dan perbedaannya dengan menyandarkan bacaan tersebut kepada perowi-perowinya
2. Macam-macam Qiraat al-Qur’an
a.Qiraat Tujuh (al-Qira’at as-Sab’)
Dipilihnya tujuh iman yang mewakili setiap negeri diantaranya :
1. Imam Nafi’ Ibn Abi Nu’aim al-Asfahani (w. 169 H)
2. Imam Abdullah Ibn Kasir (w. 120 H)
3. Imam Abu Amr al-Basri (w.154 H)
4. Imam Abdullah Ibn Amir (w.118H)
5. Imam Asim Ibn Abi an-Najud (w.129 H)
6. Hamzah bin Habib az- Zayyat ( w. 156 H )
7. Al-Kisa’I Ali Bin Hamzah (w. 189 H )
3. Kaidah qiraat yang bisa diterima diantaranya ;
a. Bacaan betul-betul mutawatir dan masyhur dikalangan ulama qiraat
b. Harus sesuai dengan Rasm Usani.
c. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah bahasa Arab

UJI KOMPETENSI

I. Aspek Afektif
Tugas kelompok buatlah laporan tentang Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah

II. Aspek Psikomotorik


Coba menganalisis Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah, kemudian diskusikan dengan teman
kelompok belajar saudara.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 14


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

III. Aspek Kognitif

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d
atau e !
1. Menurut Imam Ibnu al-Jazari Ilmu Qiroat adalah...
a. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan redaksi al-Qur’an
b. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan matan al-Qur’an
c. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan uslub al-Qur’an
d. Ilmu yang mempelajari tata cara asbabul nuzul al-Qur’an
e. Ilmu yang mempelajari tata cara wurudul hadits al-Qur’an
2. Fokus dan objek ilmu qiroat adalah...
a. Redaksi al-Qur’an bukan maknanya
b. Makna bukan redaksi al-Qur’an
c. Maknanya saja
d. Isi al-qur’an
e. Susunan kalimat dan isi al-qur’an
3. Macam-macam qiraat al-Qur’an adalah
a. al-Qira’at as-Sab’
b. Qiroatul Hamsah
c. Qiroatul tsaniyah
d. Qiroatul Tsalisah
e. Qira’atul tis’ah

4. Orang pertama yang memprakarsai untuk memilih tujuh imam qira’at atau penggagas pertama
munculnya al-qira’at as-sab (qiraat as sab’ah) adalah...
a. Imam Abu Bakar bin Mujahid al-Bagdadi
b. Imam Abu Hanifah
c. Imam Syafi’i
d. Imam Abu Bakar bin madani
e. Imam Abu Bakar Assidiq
5. Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah diantaranya adalah …
a. Banyaknya riwayat tentang qiraat yang beredar di masyarakat, sehingga menjadi rancu bagi
kalangan awan
b. Teruji validitas dan realibilitas
c. Banyaknya riwayat tentang munculnya ide-ide yang bagus dikalangan awan
d. Banyaknya riwayat tentang banyaknya pendapat dikalangan orang ‘alim
e. Banyaknya riwayat tentang banyaknya gagasan dikalangan ahli qira’at
6. Para ulama qiraat mulai meneliti riwayat yang akhirnya bermuara kepada imam....
a. Imam Tujuh
b. Imam Enam
c. Imam Sepuluh
d. Imam Dua
e. Imam Empat
7. Kaidah-kaidah qiraat yang bisa diterima adalah …
a. Harus sesuai dengan Rasm Usani. Sebab para sahabat telah sepakat dengan mushaf Usmani
b. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah al-qur’an
c. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah fiqih ushul fiqih
d. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah tafsir
e. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah manteq
8. Dalam kitab at-Taysir fil Qira’at as-Sab’ ad-Dani hanya mencantumkan dua perawi dari setiap imam …
a. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
b. Nafi : rawinya amr dan an-najih
c. Nafi : rawinya ahmad
d. Nafi : rawinya warsy
e. Nafi : rawinya abu bakar
9. Kitab Hirzul amani wa Wajhut-Tahani yang isinya nazm (syair) yang memuat 1071 bait syair yang berisi
materi qiraatnya...
a. Imam tujuh
b. Imam empat belas
c. Imam delapan
d. Imam sebelas
e. Imam tujuh belas

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 15


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

10. Pendapat tentang minat masyarakat untuk mempelajari qiraat dengan banyaknya riwayat telah
menurun sebabkan banyak qiraat yang berkembanga oleh …
a. Muhammad al-Jawwad al- Amili
b. Muhammad Abduh
c. Imam Ghozali
d. Imam Abu Hanifah
e. Muhammad al-Jawwad al- Amr

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan Definisi Ilmu Qiroat!
2. Sebutkan dan uraikan Macam-macam qiro’at al-qur’an!
3. Uraikan dengan jelas dan tepat Kaidah- kaidah Qiroat!
4. Jelaskan Faedah beraneka ragamnya qiroat al-Qur’an!

STANDAR KOMPETENSI
1. Ayat-ayat al-Qur’an tentang makanan yang halal, sehat dan bergizi, dan bahaya minuman keras

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan makanan yang halal dan bergizi QS.Al-Baqarah : 172-173 dan QS. Al-Maaidah : 87-88
B. Menjelaskan pentingnya makanan sehat dan bergizi QS An-Nahl : 66, 68-69
C. Menghindari Bahaya minuman keras dan perbuatan keji.
D. QS. Al-Baqarah : 219 dan Al-Maaidah : 90-91

MATERI PEMBELAJARAN
A. QS.Al-Baqarah : 172-173 tentang makanan yang halal dan bergizi
B. QS. Al-Maaidah : 87-88 tentang makanan yang halal dan bergizi
C. QS.An-Nahl : 66,68-69 tentang pentingnya makanan yang halal dan bergizi
D. QS.Al-Baqarah : 219 menghindari Bahaya Minuman Keras dan Perbuatan Keji
E. dan QS. Al-Maaidah : 90-91 menghindari Bahaya Minuman Keras dan Perbuatan Keji

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
A. Menjelaskan, Membaca, menghafal, menterjemahkan QS.Al-Baqarah : 172-173 dan QS. Al-Maaidah : 87-88
tentang makanan yang halal dan bergizi
B. Menjelaskan, Membaca, menghafal, menterjemahkan QS.An-Nahl : 66,68-69 tentang pentingnya
makanan yang halal dan bergizi
C. Menjelaskan, Membaca, menghafal, menterjemahkan QS.Al-Baqarah : 219 dan QS. Al-Maaidah : 90-91
menghindari Bahaya Minuman Keras dan Perbuatan Keji

BAB IV
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG MAKANAN YANG HALAL, SEHAT DAN BERGIZI,
DAN BAHAYA MINUMAN KERAS

A. Menjelaskan QS.Al-Baqarah : 172-173 dan QS. Al-Maaidah : 87-88 tentang makanan yang halal dan
bergizi
‫) ِإنَّ َما َح َّر َم‬١٧٢( َ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا ِ َّّلِلِ ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ِإيَّاهُ ت َ ْعبُد ُون‬ َ ‫ي ََا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن‬
ِ ‫ط ِيِّ َبا‬
َ ‫عا ٍد فَال ِإثْ َم‬
‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ط َّر َغي َْر َباغٍ َوال‬ ُ ‫ض‬ْ ‫َّللاِ فَ َم ِن ا‬ َّ ‫ير َو َما أ ُ ِه َّل ِب ِه ِلغَي ِْر‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوالد ََّم َولَ ْح َم ْال ِخ ْن ِز‬
َ
)١٧٣( ‫ور َر ِحي ٌم‬ ٌ ُ‫غف‬ َّ ‫إِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬
Artinya :
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa
(memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada
dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Al-Baqarah : 172-
173)
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 16
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

QS. Al-Maaidah : 87-88


‫َّللاَ الَّذِي‬
َّ ‫طيِِّبًا َواتَّقُوا‬ َ ٨٧( َ‫َّللاَ ال يُحِ بُّ ْال ُم ْعتَدِين‬
َّ ‫)و ُكلُوا مِ َّما َرزَ قَ ُك ُم‬
َ ‫َّللاُ َحالال‬ َّ ‫ت َما أ َ َح َّل‬
َّ ‫َّللاُ لَ ُك ْم َوال ت َ ْعتَدُوا إِ َّن‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ال ت ُ َح ِ ِّر ُموا‬
ِ ‫طيِِّبَا‬
)٨٨( َ‫أ َ ْنت ُ ْم ِب ِه ُمؤْ مِ نُون‬
Artinya :
87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan
bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas.\
88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maaidah : 87-88)

Penjelasan Materi QS. AlBaqarah : 172-173


Orang Islam diperintahkan makan makanan yang baik-baik dan bersyukur kepada Allah SWT atas rizki
yang diberikan-Nya. Ada dua perintah makan-makanan yang baik. Pertama : ditujukan kepada manusia pada
umumnya dikarenakan perintah itu diringi dengan larangan mengikuti setan. Kedua ditujukan kepada orang
mukmin saja agar mereka makan rizeki Allah SWT yang baik-baik. Disebabkan perintah ini diiringi dengan
perintah mensyukuri.
Menurut penafsiran Umar bin Abdul Aziz yang dimaksud QS. AlBaqarah : 172 adalah segala macam usaha
yang halal, bukan semata-mata makanan saja. Menurut jumhur ulama, makanan yang haram dimakan, haram
pula diperjualbelikan, dikarenakan najis, kecuali ulama Hanafi dan Zahiri yang mengatakan bahwa segala yang
dapat dimanfaatkan, boleh diperjualbelikan, seperti jual beli kotoran hewan dan sampah-sampah yang najis,
karena dibutuhkan penggunaannya dikebun-kebun dan lain-lain.
Pada QS. AlBaqarah : 173 Allah SWT, menerangkan tentang hal-hal yang haram dimakan adalah:
1. Bangkai
2. Darah
3. Babi
4. Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah SWT

Orang Islam dilarang memakan bangkai, darah dan daging babi. Darah dan bangkai sudah jelas, karena di
dalamnya banyak mengandung racun. Sedangkan mengenai daging babi menurut saintis, babi adalah binatang
yang berbentuk seperti tong, dengan kaki yang pendek. Babi hutan yang saat in i diduga sebagai nenek moyang
babi peliharaan. Babi hutan dapat berlari sangat cepat dan pandai berenang. Mereka termasuk pemakan segala
macam makanan, mulai dari rumput sampai bangkai. Bahkan babi ternak menyukai kotorannya sendiri. Dengan
demikian, bukan persoalan kebersihan peternak babi yang perlu dibicarakan, akan tetapi memang babi secara
alami bukan binatang yang bersih. Bagaimanapun canggihnya sistem kebersihan yang diterapkan, sifat babi
tersebut tidak berubah.
QS. AlBaqarah : 173 Allah SWT, menerangkan tentang hal-hal yang haram dimakan adalah:
1. Bangkai
2. Darah
3. Babi
4. Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah SWT

Beberapa penyakit yang ditimbulkan babi adalah wabah virus flu burung, menularkan penyakit
influensa, radang otak (Japanese B Encephalitis), peradang mulut dan hati ( Stomatitis dan Myocarditis), cacing
Trichine yang dapat masuk dan berdiam di tubuh manusia selama bertahun-tahun.
Lemak babi mengandung complicated fats antara lain triglycerides, dan dagingnya mengandung kolestrol
yang sangat tinggi, mencapai lima belas kali lipat lebih banyak dari daging sapi. Dalam Encydopedia Americana
dijelaskan perbandingan antara kadar lemak yang terdapat pada babi, domba, dan kerbau. Dalam kadar berat
yang sama, babi mengandung 50% lemak, domba 17%, dan kerbau tidak lebih dari 5%.
Beberapa bagian babi diketahui dapat digunakan untuk menggantikan organ manusia. Misalnya saja
katup jantung babi adalah pengganti katup jantung manusia yang terbaik. Tetapi perlu dicermati, karena babi
juga merupakan tempat hidupnya banyak bakteri, virus dan parasit yang berbahaya untuk manusia, maka
kemungkinan akan menulari manusia yang menerima organ babi tersebut menjadi sangat tinggi.

Kesimpulan ;

1. Allah memerintahkan agar orang mukmin memakan rezeki yang baik-baik dan mensyukuri nikmat Allah
SWT
2. Makanan yang diharamkan Allah adalah bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan
menyebut selain nama Allah SWT.
3. Bagi orang-orang yang berada dalam keadaan darurat, dibolehkan memakan makanan yang diharamkan
oleh Allah SWT, untuk menyelamatkan dirinya.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 17


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

4. Beberapa penyakit yang ditimbulkan babi adalah wabah virus flu burung, menularkan penyakit influensa,
radang otak (Japanese B Encephalitis), peradang mulut dan hati ( Stomatitis dan Myocarditis),

QS An-Nahl : 66, 68-69 tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi

َ‫اربِين‬
ِ ‫ش‬َّ ‫سائِغًا ِلل‬ ً ‫ث َودَ ٍم لَ َبنًا خَا ِل‬
َ ‫صا‬ ُ ُ‫َوإِ َّن لَ ُك ْم فِي األ ْنعَ ِام لَ ِعب َْرة ً نُ ْس ِقي ُك ْم ِم َّما فِي ب‬
ٍ ‫طو ِن ِه ِم ْن َبي ِْن فَ ْر‬
)٦٦(
66. dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi
dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS An-Nahl : 66)

َ‫سنًا ِإ َّن فِي ذَ ِل َك آل َيةً ِلقَ ْو ٍم َي ْع ِقلُون‬ َ ‫س َك ًرا َو ِر ْزقًا َح‬ َ ُ‫ب تَت َّ ِخذُونَ ِم ْنه‬ ِ ‫ت النَّ ِخي ِل َواأل ْعنَا‬ ِ ‫َو ِم ْن ثَ َم َرا‬
‫)ث ُ َّم ُك ِلي‬٦٨( َ‫شون‬ ُ ‫ش َج ِر َو ِم َّما يَ ْع ِر‬ َّ ‫)وأ َ ْو َحى َرب َُّك إِلَى النَّ ْح ِل أ َ ِن ات َّ ِخذِي ِمنَ ْال ِجبَا ِل بُيُوتًا َو ِمنَ ال‬ َ ٦٧(
‫اس ِإ َّن‬ ِ َّ‫ف أَ ْل َوانُهُ ِفي ِه ِشفَا ٌء ِللن‬ ٌ ‫اب ُم ْخت َ ِل‬ ُ ُ‫سبُ َل َر ِب ِِّك ذُلُال َي ْخ ُر ُج ِم ْن ب‬
ٌ ‫طو ِن َها ش ََر‬ ُ ‫ت فَا ْسلُ ِكي‬ ِ ‫ِم ْن ُك ِِّل الث َّ َم َرا‬
)٦٩( َ‫فِي ذَ ِل َك آليَةً ِلقَ ْو ٍم َيتَفَ َّك ُرون‬
68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,
dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
(QS An-Nahl : 68,69)

a. Penjelasan Materi QS An-Nahl : 66


Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar memperhatikan binatang ternak karena
sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang berharga yaitu bahwa Allah SWT
memisahkan susu dari darah dan kotoran. Binatang ternak itu memakan rerumputan, lalu dari makanan itu
dihasilkan darah kotoran. Di antara keduanya, Allah SWT memproduksi susu yang bersih dan bergizi. Itu
menunjukkan bahwa Allah SWT maha kuasa dan Maha luyas Rahmat-Nya bagi para hamba-Nya.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa pada buah dada binatang menyusui terdapat sebuah kelenjar
yang berfungsi untuk memproduksi air susu. Melalui urat-urat nadi atau arteri, kelenjar-kelenjar itu
mendapatkan pasokan berupa zat yang terbentuk dari darah dan zat-zat dari sari makanan yang telah
dicerna (chyle). Kedua komponen ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Kelenjar air susu akan
memproses kedua komponen ini dengan enzim-enzim yang ada, dan menghasilkan air susu yang dapat
dikonsumsi secara langsung. Air susu yang dihasilkannya mempunyai warna dan aroma yang sama sekali
berbeda dengan zat aslinya.
Air susu ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat guna memenuhi keperluan nutrisi bayi dan
perlindungan terhadap penyakit yang mungkin timbul. Perimbangan nutrisi yang terkandung di dalam ASI
sangatlah ideal bagi tubuh bayi yang masih sangat muda. Pada saat yang sama, susu bayi juga mengandung
nutrien yang memacu perkembangan otak dan sistem syaraf. Susu bayi buatan yang dibuat berdasarkan
tekhnologi tinggi saat ini tidak dapat menggantikan makanan bayi yang satu ini.
Unsur anti infeksi lainnya adalah bahwa ASI memberikan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya
bakteri yang ”Baik” yang diberi nama ’normal flora”. Peran dari bakteri ini adalah menjadi pelindung
terhadap bakteri, virus dan parasit penyebab penyakit. Lebih lanjut, ASI juga mengatur terjadinya sistem
imunitas (kekebalan tubuh) terhadap berbagai penyakit infeksi.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa pada buah dada binatang menyusui terdapat sebuah kelenjar
yang berfungsi untuk memproduksi air susu
Dalam hal ini, kita analisisn bahwa sebagai generasi penerus perjuangan terdahulu harus bisa
menteladani hakikat sebenarnya binatang ternak yang didalamnya terdapat pelajaran yang berharga buat
kita semua. Seperti lebah yang memiliki sifat-sifat yang baik diantaranya menghisap saripati bunga tanpa
merusaknya. Sesuai dengan akar katanya, lebah memiliki sifat yang baik dan patut dicontoh oleh orang-
orang mukmin, dikarenakan memberikan hasil yang baik kepada orang lain, baik dalam ucapan maupun
perbuatan.

b. Penjelasan materi QS An-Nahl: 68


Aristoteles adalah orang pertama yang menekuni dan mempelajari lebah madu. Walaupun banyak
teorinya yang tidak masuk akal, apabila dikaji dengan pengetahuan saat ini, namun harus diakui bahwa
dialah pioner dalam penelitian dan pengungkapan perikehidupan lebah. Perhatian manusia diperkirakan
sudah dimulai antara 8.000 sampai 15.000 tahun yang lalu. Banyak lukisan-lukisan di dinding gua

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 18


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

prehestorik yang memperlihatkan bagaimana manusia memanen madu dari sarang lebah madu.
Pemeliharaan lebah diduga dimulai di mesir sekitar tahun 2400 SM.
Buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, dipohon-pohon, kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin
manusia. Kelompok lebah diperkirakan terdiri atas, paling tidak, 20.000 jenis. Masing-masing jenis memiliki
cara sendiri-sendiri dalam membuat sarangnya. Mereka menggunakan semua sarana, mulai dri gua-gua
yang terletak dipegunungan, lubang-lubang pada pohon tua, atau membuat sarang sendiri dan
menggantungkannya pada cabang pohon. Mengingat ayat ini ditujukan khusus untuk lebah madu.
Sarang lebih madu, atau lebah pada umumnya, merupakan tempat yang strategis dan sentral untuk
seluruh kehidupan kelompok. Mulai dari tempat mengasuh anakan 9larva) sampai dengan pusat informasi,
semuanya ada di sarang.
Sarang lebah madu terdiri atas bilik-bilik yang berupa lubang-lubang segi enam (hexagonal) yang
nyaris sempurna. Para ahli konstruksi mengakui bahwa bentuk segi enam adalah bentuk yang paling kuat,
menghemat bahan dan ruangan. Bentuk tersebut juga mencegah serangga lain masuk di sela-sela bilik dan
membuat sarang.
Dalam ayat diatas, petunjuk Allah SWT adalah untuk membuat sarang (lebah) pada tempat-tempat
yang dibuat manusia.
Ini artinya bahwa Allah SWT menolong manusia untuk membudidayakan dan memanfaatkannya
segala yang ada di dunia.

c. Penjelasan Materi QS An-Nahl : 69


Bahan utama yang dijadikan makanan lebah madu adalah nektar, suatu cairan manis yang terdapat
pada bunga, sedangkan jenis-jenis lebah lainya ada juga yang memperoleh makanan dari sari buah-buahan.
Allah selalu meminta perhatian para hamba_Nya agar memikirkan bagaiman Allah telah
memberikan kemahiran kepada lebah untuk mengumpulkan makanan dari berbagai macam bunga-bungaan
dan mengubahnya menjadi madu yang tahan lama dan bergizi. Kemahiranan ini diwariskan lebah secara
turun-temurun.
Lebah-lebah mengisap makanan dari bunga-bungaan kemudian masuk ke dalam perutnya dan dari
perutnya dikeuarkan madu yang bermacam-macam warnanya. Ada yang putih, ada yang kekuning-
kuningan, dan ada pula yang kemerah-merahan, sesuai dengan jenis lebah itu dan bunga-bungaan yang ada
di sekitarnya.
Di antara manfaat madu ialah untuk ketahanan tubuh dan mungkin pula sebagai obat berbagai
penyakit. Hal ini dapat diterima oleh ilmu pengetahuan, antara lain karena madu mudah dicerna dan
mengandung berbagai macam vitamin.
Beberapa manfaat yang diberikan lebah sebagai berikut :
1. Madunya merupakan minuman yang lezat berguna bagi kesehatan, sarangnya dapat dibuat lilin, bahan
untuk membatik, dan lain-lain.
2. Lebah membantu penyerbukan bunga sehingga menjadi pembuahan.
Beberapa manfaat yang diberikan lebah :
a. Madunya merupakan minuman yang lezat
b. Lebah membantu penyerbukan bunga

Kesimpulan

1. Tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah yang dapat dilihat dari ciptaan_Nya ialah :
a. Menurunkan hujan yang menumbuhkan berbagai macam tanaman.
b. Menghasilkan air susu yang bersih dari antara darah dan kotoran binatang-binatang ternak.
c. Menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang sangat lezat dan bisa dibuat menjadi minuman
memabukkan yang diharamkan dan minuman baik yang dihalalkan.
d. Memberikan naluri kepada lebah untuk membuat sarang yang kokoh dan madu yang menyehatkan.
2. Tanda-tanda kekuasaan itu hanyalah dapat dibaca oleh orang-orang yang mempergunakan akal
pikirannya.

B. QS. Al-Baqarah : 219 dan Al-Maaidah : 90-91 Tentang Menghindari Bahaya minuman keras dan perbuatan
keji.
‫اس َوإِثْ ُم ُه َما أ َ ْك َب ُر ِم ْن َن ْف ِع ِه َما َويَسْأَلُون ََك‬ ٌ ‫ع ِن ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْيس ِِر قُ ْل فِي ِه َما إِثْ ٌم َك ِب‬
ِ َّ‫ير َو َمنَافِ ُع ِللن‬ َ ‫يَسْأَلُون ََك‬
)٢١٩( َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَت َ َف َّك ُرون‬ َّ ‫َماذَا يُ ْن ِفقُونَ قُ ِل ْال َع ْف َو َكذَ ِل َك يُ َب ِي ُِّن‬
ِ ‫َّللاُ لَ ُك ُم اآل َيا‬
219. mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa
yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".
dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 19


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, (QS. Al-
Baqarah : 219)

ُ‫اجتَنِبُوه‬ ْ َ‫ف‬ ‫ان‬


ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ع َم ِل ال‬
َ ‫س ِم ْن‬ ٌ ‫األزال ُم ِر ْج‬ ْ ‫اب َو‬ ُ ‫ص‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِ َّن َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْيس ُِر َواأل ْن‬
‫َو ْال َم ْيس ِِر‬ ‫ضا َء ِفي ْالخ َْم ِر‬ َ ‫ان أ َ ْن يُو ِق َع َب ْي َن ُك ُم ْال َعدَ َاوة َ َو ْال َب ْغ‬
ُ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬ َّ ‫) ِإنَّ َما ي ُِريدُ ال‬٩٠( َ‫لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
)٩١( َ‫صالةِ فَ َه ْل أ َ ْنت ُ ْم ُم ْنتَ ُهون‬ ِ َّ ‫ع ْن ِذ ْك ِر‬
َّ ‫َّللا َو َع ِن ال‬ َ ‫صدَّ ُك ْم‬
ُ َ‫َوي‬
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). ( QS. Al-Maaidah : 90-91)

Asbabun Nuzul QS. Al-Baqarah : 219

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari abu hurairah diterangkan sebab turun
ayat ini sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW telah berada di madinah dilihatnya para sahabat ada yang
minum khamr dan berjudi, dan hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak nenek moyang mereka. Para
sahabat bertanya kepada Rasululloh SAW mengenai hukumnya, maka turunlah ayat ini. Mereka memahami
dari ayat-ayat ini bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan oleh agama Islam, melainkan hanya
dikatakan bahwa bahayanya lebih bebsar, lalu mereka masih terus minum khamr. Ketika waktu sholat maghrib,
tampillaj Yuhdi, seorang Muhajirin menjadi imam. Di dalam sholat, bacaanya banyak yang salah karena dia
sedang mabuk sesudah minum khamar, maka turunlah firman Allah SWT yang artinya: Wahai orang yang
beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang
kamu ucapkan… (Annisa 4:43)
Sesudah turun ayat yang melarang khamar ini, turun ayat yang lebih tegas lagi menyuruh mereka berhenti
sama sekali dari meminum khamar.

Penjelasan Materi QS. Al-Baqarah : 219


Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minuman khamr itu bagi orang Arab
sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging sejak jaman jahiliah. Kalau dilarang sekaligus
dikhawatirkan akan sangat memberatkan bagi mereka.
Mula-mula dikatakan bahwa dosanya besar, kemudian dikatakan orang mabuk tidak boleh mengerjakan
sholat dan terakhir dikatakan bahwa minuman khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan setan. Kemudian
mereka dicela dengan mengatakan, ‘apakah kamu belum mau juga berhenti meminumnya? Tegasnya : minum
khamr dan main judi itu dilarang, dan haram hukumnya.
Yang dimaksud dengan khamar menurut pendapat jumhur ulama adalah semua minuman yang
memabukkan, walaupun terbuat dari bahan apa saja. Jadi minum apa saja yang memabukkan, hukumnya
haram, baik sedikit ataupun banyak, semua ahli kesehatan sependapat, baik dulu maupun sekarang, bahwa
minum khamar itu banyak sekali bahayanya. Allah SWT tidak akan melarang sesuatu, kalau tidak berbahaya
bagi manusia.
Minuman khamar sudah tidak diragukan bahwa itu berbahaya bagi kesehatan, akal pikiran dan urat
syaraf, serta harta benda dan keluarga. Minuman khamar sama dengan menghisap candu, narkotika, dan obat-
obatan terlarang (narkoba) yang menimbulkan ketagihan. Seseorang yang telah ketagihan minuman khamar,
baginya tidak ada nilainya harta benda, berapa saja harga khamr itu akan dibelinya.
Dengan demikian, khamar membahayakan dalam pergaulan masyarakat, menimbulkan permusuhan,
perkelahian, dan sebagainya. Rumah tangga akan kacau, tetangga tidak aman dan masyarakat akan rusak
karena minum khamar. Penyakit kecanduan khamr erat sekali hubungannya dengan segala perbuatan maksiat
dan kejahatan. Seorang yang sudah mabuk, tidak akan malu-malu berzina di tempat-tempat maksiat seperti
night club, bar dan lain-lain. Kedua perbuatan mesum itu biasa disatukan tempatnya. Bahaya minum khamar
akan lebih besar kalau sudah bercampur dengan zina. Bukan saja menghambur-hamburkan harta dan berfoya-
foya memperturutkan hawa nafsu, tapi segala macam penyakit kelamin akan merebak, lahirnya anak-anak
tanpa bapak yang sah, serta pembunuhan bayi-bayi yang tidak berdosa. Pekerjaan seperti ini merupakan
perbuatan yang terkutuk yang tidak berprikemanusiaan, perbuatan keji yang lebih keji dari perbuatan hewan.
Sebagaimana halnya minum khamar, Allah SWT juga melarang main judi sebab bahayanya lebih besar
daripada manfaatnya. Judi ialah semua permainan yang menggunakan pertaruhan yang kalah harus membayar
kepada yang menang. Taruhan itu berupa apa saja: uang, barang-barang dan lain-lain. Bahaya main judi tidak
kurang dari bahay minum khamar. Main judi cepat sekali menimbulkan permusuhan dan kemarahan, dan tidak
jarang menimbulkan pembunuhan. Bahaya itu sudah terbukti sejak dahulu sampai sekarang.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 20


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Bilamana di suatu tempat telah berjangkit perjudian, maka ditempat itu selalu terjadi perselisihan, permusuhan
dan pembunuhan. Pekerja nekad, kerap kali terjadi pada pemain-pemain judi, seperti bunuh diri,
merampok,dll, lebih-lebih bila ia mengalami kekalahan.
Khamar membahayakan dalam pergaulan masyarakat, menimbulkan permusuhan, perkelahian, dan
sebagainya. Rumah tangga akan kacau, tetangga tidak aman dan masyarakat akan rusak karena minum
khamar
Judi adalah perbuatan berbahaya, akibat berjudi seseorang yang baik dapat menjadi jahat, malas
mengerjakan ibadah, dan jenuh hatinya dari mengingat Allah SWT. Dia jadi malas, pemarah, matanya merah,
dan badannya lemas. Dengan sendirinya akhlaknya menjadi rusak, tidak mau bekerja untuk mencari rizki
dengan jalan yang baik, dan selalu mengharap kalau-kalau mendapat kemenangan. Dalam sejarah perjudian,
tidak ada orang yang kayak arena judi. Malahan sebaliknya yang terjadi, banyak orang kaya tiba-tiba jatuh
miskin dan melarat karena berjudi. Banyak pula rumah tangga yang bahagia, tiba-tiba hancur berantakan
karena judi.
Allah SWT menganjurkan agar seseorang berusaha mencari rizki untuk keperluan anak dan istri serta
orang-orang yang di bawah tanggungannya. Tapi kalau rizki yang diberikan Allah SWT sudah lebih dari
kebutuhan tersebut, Allah SWT menganjurkan agar ia berinfak, yaitu memberikan sebagian dari kelebihan
harta itu untuk keperluan fi sabilillah. Umpamanya untuk membangun rumah-rumah ibadah, seperti masjid,
musholla atau untuk membangun rumah-rumah yatim atau pendidikan.
Dalam memelihara anak yatim, tergantung kepada kemampuan yang memelihara, namun yang pokok
adalah terjaminnya keselamatan anak-anak yatim tersebut, dan jangan sampai mereka itu tersia-sia, baik
mengenai keperluan makan minumnya, lebih-lebih mengenai harta bendanya, bila ada. Itu harus dipelihara
sebaik mungkin.

Kesimpulan

1. Allah SWT melarang minum khamar dan main judi karena sangat besar bahayanya
2. Menafkahkan atau bersedekah yaitu memberikan sebagian dari harta yang sudah berlebihan dari
keperluan pokok sehari-hari sangat dianjurkan
3. Berbuat baik kepada anak yatim adalah suatu kebajikan, yaitu memelihara mereka. Bersama-sama
tinggal serumah lebih baik dan lebih terjamin pemeliharaannya sebab dengan demikian anak yatim
sudah merupakan anggota keluarga.
Akibat berjudi seseorang yang baik dapat menjadi jahat, malas mengerjakan ibadah, dan jenuh hatinya
dari mengingat Allah SWT. Dia jadi malas, pemarah, matanya merah, dan badannya lemas. Dengan sendirinya
akhlaknya menjadi rusak

QS. Al-Maaidah : 90-91

ُ‫اجتَنِبُوه‬ ْ َ‫ان ف‬ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬


َّ ‫ع َم ِل ال‬
َ ‫س ِم ْن‬ ٌ ‫األزال ُم ِر ْج‬ ْ ‫اب َو‬ ُ ‫ص‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِنَّ َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْيس ُِر َواأل ْن‬
‫ضا َء فِي ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْيس ِِر‬ َ ‫ان أ َ ْن يُوقِ َع َب ْي َن ُك ُم ْال َعدَ َاوة َ َو ْال َب ْغ‬
ُ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬َّ ‫) ِإنَّ َما ي ُِريدُ ال‬٩٠( َ‫لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
)٩١( َ‫صالةِ فَ َه ْل أ َ ْنت ُ ْم ُم ْنتَ ُهون‬ ِ َّ ‫ع ْن ِذ ْك ِر‬
َّ ‫َّللا َو َع ِن ال‬ َ ‫صدَّ ُك ْم‬
ُ َ‫َوي‬
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). ( QS. Al-Maaidah : 90-91)

Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah
yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.
Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu
dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat
dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci
ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak
melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang
tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.

Penjelasan materi QS. Al-Maaidah : 90-91

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 21


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Allah menjelaskan hukum-hukum-Nya mengenai empat macam perbuatan adalah minum khamar,
berjudi, mempersembahkan kurban kepada patung-patung dan mengundi nasib dengan menggunakan alat-alat
yang menyerupai anak panah yang biasa dilakukan oleh bangsa Arab sebelum datangnya agama Islam.

Mengenai pengharaman minum khamar, para ahli tafsir berpendapat bahwa ayat ini merupakan tahap
terakhir dalam menentukan hukum haramnya meminum khamar. Al-qur’an mengemukakan hukum meminum
khamar itu dalam empat tahap diantaranya :
Pertama : berupa informasi tentang adanya kandungan alkohol pada buah anggur pada surah an-Nahl : 67
)٦٧( َ‫سنًا إِ َّن فِي ذَ ِل َك آليَةً ِل َق ْو ٍم يَ ْع ِقلُون‬ َ ُ‫ب تَت َّ ِخذُونَ ِم ْنه‬
َ ‫س َك ًرا َو ِر ْزقًا َح‬ ِ ‫َو ِم ْن ثَ َم َرا‬
ِ ‫ت النَّ ِخي ِل َواأل ْعنَا‬
Artinya : dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik.
Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
memikirkan.

Kedua : Manfaat dan madarat minuan keras ; pada QS. Al-Baqarah : 219 :
‫اس َو ِإثْ ُم ُه َما أ َ ْك َب ُر ِم ْن َن ْف ِع ِه َما َو َيسْأَلُون ََك َماذَا‬ ٌ ‫ع ِن ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْيس ِِر قُ ْل ِفي ِه َما ِإثْ ٌم َك ِب‬
ِ َّ‫ير َو َمنَا ِف ُع ِللن‬ َ ‫َيسْأَلُون ََك‬
)٢١٩( َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّك ُرون‬ َّ ‫يُ ْن ِفقُونَ قُ ِل ْال َع ْف َو َكذَ ِل َك يُ َب ِي ُِّن‬
ِ ‫َّللاُ لَ ُك ُم اآليَا‬
Artinya : mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan
mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
Allah menjelaskan hukum-hukum-Nya mengenai empat macam perbuatan adalah minum khamar,
berjudi, mempersembahkan kurban kepada patung-patung dan mengundi nasib. Ayat ini turun pada masa
permulaan Islam, ketika iman kaum muslimin belum begitu kuat untuk dapat meninggalkan apa yang telah
menjadi kegemaran dan kebiasaan mereka, yang sebenarnya tidak dibolehkan oleh aama Islam. Maka setelah
turun ayat ini, sebagian dari kaum muslimin telah meninggalkan kebiasaan minum khamar karena ayat tersebut
telah menyebutkan bahwa perbuatan itu merupakan dosa besar.
Akan tetapi sebagian masih melanjutkan kebiasaan inum khamar, karena menurut pendapat mereka ayat
itu belum melarang mereka dari perbuatan itu, karena masih menyebutkan bahwa khamar itu mengandung
banyak manfaat bagi manusia.
Alkhohol atau khamar yang dimaksud adalah etanol yang diproduksi dengan fermentasi sari buah seperti
anggur, nanas dan sebagainya. Juga dapat diproduksi dari tetes, limah dari pabrik gula tebu, dan ini merupakan
bahan baku yang paling banyak digunakan untuk memproduksi alkohol di Indonesia.

Ketiga : Larangan melaksanakan shalat ketika mabuk, QS.an-Nisa :43


‫س ِبي ٍل‬َ ‫عا ِب ِري‬ َ ‫ارى َحتَّى تَ ْعلَ ُموا َما تَقُولُونَ َوال ُجنُبًا ِإال‬ َ ‫س َك‬ُ ‫صالة َ َوأ َ ْنت ُ ْم‬َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ال ت َ ْق َربُوا ال‬
َ ِِّ‫سفَ ٍر أ َ ْو َجا َء أ َ َحد ٌ ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَا ِئ ِط أ َ ْو ال َم ْست ُ ُم الن‬
‫سا َء فَلَ ْم‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ضى أ َ ْو‬ َ ‫َحتَّى تَ ْغت َ ِسلُوا َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْر‬
)٤٣( ‫ورا‬ ً ُ ‫غف‬ َ ‫عفُ ًّوا‬ َ َّ ‫س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْيدِي ُك ْم ِإ َّن‬
َ َ‫َّللا َكان‬ َ ‫ام‬ َ ‫ص ِعيدًا‬
ْ َ‫ط ِِّيبًا ف‬ َ ‫ت َ ِجدُوا َما ًء فَتَ َي َّم ُموا‬
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga
kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub,
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang
junub yang belum mandi.
Ayat ini melarang mereka melakukan sholat dalam keadaan mabuk, maka ini berarti bahwa mereka tidak
dibolehkan minum khamar sebelum sholat, agar mereka dapat melakukan sholat dalam keadaan tidak mabuk.
Perlu diketahui bahwa alkohol adalah minuman berenergi tinggi tetapi tanpa gizi atau disebut ”epty
calories”. Juga alkohol penyebab tubuh tidak dapat menyerap vitamin dan ineral atau keduanya dibuang ke
dala urin. Akibatnya pemabuk menjadi malnutrisi. Dan ini pula penyebab utama bahwa anak-anak para
peminum atau pemabuk menderita cacat fisik atau mental karena sperma atau ovumnya kekurang gizi.
Detoksikasi alkohol dalam tubuh oleh lever terus enerus dapat merusak sel-sel. Kerusakan sel akan
mengganggu kinerja lever. Selain itu kelebihan lemak disimpan dalam hati yang dapat menyebabkan kanker
hati atau cirrosis yang belum ada obatnya.
Alkohol merusak sistem syaraf, melemahkan koordinasi otot dan atau (penyebab kecelakaan). Juga
menghilangkan ingatan sehingga melakukn segala kejahatan tanpa kesadaran, seperti memperkosa, berkelahi,
merampok dan membunuh.
Mengundi nasib, juga suatu perbuatan yang telah lama dikenal manusia, bahkan sampai sekarang masih
dilakukan dan dipercayai oleh sebagian orang. Ada berbagai cara yang digunakan untuk keperluan itu. Ada
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 22
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

kalanya dengan menggunakan alat, atau dengan menelitik telapak tangan, atau dengan memperhatkan
tanggal dan hari kelahiran bintang-bintang, sebagaimana sering dicantumkan dalam majalah hiburan atau
surat-kabar. Bangsa arab di zaman jahiliyah biasa mengundi nasib dengan menggunakan azlam, yaitu anak
panah yang belu memakai bulu. Mereka menggunakannya untuk mengambil keputusan apakah mereka akan
melakukan sesuatu perbuatan atau tidak. Caranya adalah meeka mengambil tiga buah anak panah yang belum
emakai bulu tersebut lalu pada anak panah yang pertama mereka tuliskan kata-kata ”lakukanlah” sedang pada
anak panah yang kedua meeka tuliskan kata-kata ”jangan lakukan” adapun anak panah yang ketiga tidak
ditulisi apa-apa. Ketiga anak panah tersebut diletakkan dala suatu wadah lalu disimpan di dalam Ka’bah. Bila
mereka hendak melakukan satu pekerjaan, maka mereka meminta kepada tukang kunci Ka’bah untuk
mengambil satu di antara ketiga anak panah tersebut.
Alkohol merusak sistem syaraf, melemahkan koordinasi otot dan atau (penyebab kecelakaan),
menghilangkan ingatan sehingga melakukn segala kejahatan tanpa kesadaran. Apakah mereka akan
melakukan perbuatan itu atau tidak, tergantung kepada ulisan yang didapati pada anak panah yang diambil
itu. Jika ternyata bahwa yang diambil itu adalah anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian itu diulang
sekali lagi. Demikianlah mereka menggantungkan nasib kepada undian tersebut dan mereka sangat
mempercayainya.
Pada akhir ayat ini Allah SWT memerintahkan agar orang beriman menjauhi minuman khamar, berjudi,
berkorban untuk patung-patung serta mengundi nasib, diharapkan dengan menjauhi perbuatan-perbuatan itu,
mereka akan menjadi orang-orang yang sukses dan beruntung di dunia dan akhirat.
ِ َّ ‫ع ْن ِذ ْك ِر‬
‫َّللا َو َع ِن‬ ُ َ‫ضا َء فِي ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْيس ِِر َوي‬
َ ‫صدَّ ُك ْم‬ َ ‫ان أ َ ْن يُوقِ َع بَ ْي َن ُك ُم ْالعَدَ َاوة َ َو ْالبَ ْغ‬
ُ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬َّ ‫إِنَّ َما ي ُِريدُ ال‬
)٩١( َ‫صالةِ فَ َه ْل أ َ ْنت ُ ْم ُم ْنت َ ُهون‬
َّ ‫ال‬
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (al Maidah:91)

Ayat ini menyebutkan alasan mengapa Allah SWT mengharamkan meminum khamar dan berjudi bagi
orang mukmin diantaranya :
1. Dengan kedua perbuatan itu setan ingin menimbulkan permusuhan dan rasa saling membenci di antara
sesama manusia
2. Akan melalaikan mereka dari mengingat Allah dan Sholat.

KESIMPULAN

1. Allah SWT melarang orang beriman mengkonsumsi khamar, narkoba dan obat-obat adiktif lainnya, berjudi,
menyembelih korban untuk berhala-berhala, serta mengundi nasib dengan menggunkan anak panah dan
lain sebagainya, serta menegaskan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut adalah keji, dan termasuk
perbuatan setan yang harus dijauhi ole orang beriman agar mereka memperoleh keberuntungan dunia dan
akhirat.
2. Dengan membujuk manusia untuk minum khamar dan berjudi, serta bermaksud menimbulkan
permusuhan dan rasa saling membenci di antara mereka, serta melalaikan mereka dari ibadah dan
mengingat Allah SWT. Maka selayaknyalah orang mukmin menjauhi perbuatan itu.
3. Allah SWT memperingatkan orang beriman agar senantiasa mematuhi hukum-hukum Allah SWT dan Rasul-
Nya. Allah SWT mengancam orang-orang yang menyeleweng dari hukum-hukum yang telah diturunkan-
Nya.
4. Perbuatan-perbuatan buruk di masa lalu sebelum masuk Islam dapat dihapuskan dosanya dengan
keimanan, ketaqwaan, amal soleh, dan kebajikan yang dilakukan terus menerus setelah orang yang
bersangkutan mengetahui adanya larangan agama terhadap perbuatan yang buruk itu

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Tugas kelompok buatlah laporan tentang Bahaya minuman keras dan perbuatan keji

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 23


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

II. Aspek Psikomotorik


Cari ayat-ayat yang berhubungan dengan bahaya minuman keras, kemudian diskusikan dengan teman
kelompok belajar saudara.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Makanan yang halal dan bergizi dijelaskan dalam al-Quran pada...
a. QS. Al-Baqarah : 172-173
b. QS, An-Nisaa : 127-128
c. QS. Al-Maidah : 172-173
d. QS. Al-Baqarah : 92- 93
e. An-Nahl: 72-73
2. Pada QS. AlBaqarah : 173 Allah SWT, menerangkan tentang hal-hal yang haram dimakan adalah.... kecuali
a. Bangkai
b. Darah
c. Babi
d. Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah SWT
e. Binatang yang disembelih dengan menyebut asma Allah SWT
3. Allah memerintahkan agar orang mukmin memakan rezeki yang baik-baik dan
a. Mensyukuri nikmat Allah SWT
b. Mengkufuri
c. Mencela
d. Mengkianati
e. Melaksanakan apa yang diberikan Allah SWT

4. Beberapa penyakit yang ditimbulkan babi adalah kecuali ....


a. Wabah virus flu burung
b. Menularkan penyakit influensa
c. Radang otak (Japanese B Encephalitis)
d. Peradang mulut dan hati ( Stomatitis dan Myocarditis),
e. Spilis (Penyakit Kelamin)
5. Dalam QS. An-Nahl 66 dijelaskan bahwa Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar
memperhatikan....
a. Binatang ternak
b. Binatang melata
c. Binatang yang hidup dua alam
d. Binatang yang ada di laut
e. Binatang yang ada di hutan
6. Allah SWT melarang minum khamar dan main judi karena..
a. Sangat besar bahayanya
b. Hukumnya haram
c. Nikmat rasanya
d. Menghangatkan tubuh
e. Menambah kekuatan tubuh
7. Terjemahkan ayat dibawah ini ....
    .8
  
. 
a. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk
b. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu shalat dalam keadaan mabuk
c. Hai orang-orang yang beriman janganlah shalat ketika mabuk
d. Hai orang-orang Islam, janganlah mabuk ketika shalat
e. Hai orang-orang yang beriman, janganlah shalat, dalam keadaan mabuk
9. Dengan membujuk manusia untuk minum khamar dan berjudi, serta bermaksud menimbulkan
permusuhan dan rasa saling membenci di antara mereka adalah perbuatan
a. Orang muttaqin
b. Orang beriman
c. Syaitan
d. Amal shaleh
e. Orang bijaksana
10. QS. Al-Baqarah : 219 : Allah SWT menjelaskan tentang...

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 24


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

a. Manfaat dan madarat minuan keras


b. Larangan melaksanakan shalat ketika mabuk
c. Shalat berjamaah
d. Manfaat dan madarat judi
e. Larangan berzina

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan QS.Al-Baqarah : 172-173 tentang makanan yang halal dan bergizi
2. Tulis dan terjemahkan QS. Al-Maaidah : 87-88 tentang makanan yang halal dan bergizi
3. Tulis dan terjemahkan serta uraikan QS.An-Nahl : 66,68-69 tentang pentingnya makanan yang halal
dan bergizi
4. Jelaskan cara- cara menghindari Bahaya Minuman Keras dan Perbuatan Keji
5. Tulis dan terjemahkan serta jelaskan kandungan QS. Al-Maaidah : 90-91 menghindari Bahaya Minuman
Keras dan Perbuatan Keji

STANDAR KOMPETENSI
1. Ayat-ayat al-Qur’an tentang Taat Kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
B. Menjelaskan kandungan QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
C. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya
D. Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya seperti yang
terkandung dalam QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

MATERI PEMBELAJARAN
1. QS.an-Nuur : 54; tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
2. QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
1. Membaca, menghafal, mengartikan, menjelaskan menerapkan dalam kehidupan taat kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya seperti yang terkandung dalam QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya

BAB V
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG TAAT KEPADA ALLAH DAN RASULNYA

A. Mengartikan QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya
ُ‫علَ ْي ُك ْم َما ُح ِ ِّم ْلت ُ ْم َو ِإ ْن ت ُ ِطيعُوه‬ َ ‫سو َل فَإ ِ ْن ت َ َولَّ ْوا فَإِنَّ َما‬
َ ‫علَ ْي ِه َما ُح ِ ِّم َل َو‬ َّ ‫َّللاَ َوأ َ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫قُ ْل أ َ ِطيعُوا‬
)٥٤( ‫ين‬ ُ ‫سو ِل ِإال ْالبَالغُ ْال ُم ِب‬ َّ ‫علَى‬
ُ ‫الر‬ َ ‫ت َ ْهتَد ُوا َو َما‬
Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya
kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah
semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
(QS. An-Nuur : 54)

ً ‫علَ ْي ِه ْم َح ِفي‬
)٨٠( ‫ظا‬ َ ‫س ْلن‬
َ ‫َاك‬ َ ‫َّللاَ َو َم ْن تَ َولَّى فَ َما أ َ ْر‬
َّ ‫ع‬ َ َ ‫سو َل فَقَ ْد أ‬
َ ‫طا‬ َّ ِ‫َم ْن ي ُِطع‬
ُ ‫الر‬
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS.
An-Nisaa : 80)

B. Menjelaskan Kandungan QS. An-Nuur : 54


Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 25
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada mereka untuk
taat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya dengan sungguh-sungguh. Jangan selalu berpura-pura beriman, tetapi
perbuatan dan tingkah laku mereka bertentangan dengan kat-kata yang mereka ucapkan. Ini adalah sebagai
peringatan terakhir kepada mereka. Apabila mereka tetap juga berpaling dari kebenaran dan melakukan
hal-hal yang merugikan perjuangan kaum Muslimin maka katakanlah kepada mereka dosa perbuatan
mereka itu akan dipikul diatas pundak mereka sendiri dan tidak akan membahayakan Nabi dan kaum
Muslimin sedikitpun. Mereka akan mendapatkan kemurkaan Allah SWT dan siksanNya. Bila mereka benar-
benar taat dan keluar dari kesesatan dengan menerima petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya niscaya mereka
akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Kewajiban rasul hanya menyampaikan petunjuk dan
nasihat. Menerima atau menolak adalah keputusan masing-masing, diluar tanggung jawab rasul.

Kesimpulan :

1. Allah SWT melarang Nabi menerima sumpah mereka dan menyuruh Nabi memberi peringatan terakhir
agar mereka benar-benar beriman serta taat dan patuh menerima perintah Allah dan Rasul-Nya
2. Apabila mereka tidak insaf, maka nabi dibebaskan dari tanggungjawab terhadap perbuatan mereka
karena rasul hanya berkewajiban menyampaikan petunjuk dan nasihat.

1. Menjelaskan kandungan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya

)٨٠( ‫ظا‬ َ ‫َّللاَ َو َم ْن ت َ َولَّى فَ َما أ َ ْر‬


َ َ‫س ْل َناك‬
ً ‫علَ ْي ِه ْم َح ِفي‬ َّ ‫ع‬ َ َ ‫سو َل فَقَ ْد أ‬
َ ‫طا‬ َّ ‫َم ْن يُ ِط ِع‬
ُ ‫الر‬
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS.
An-Nisaa : 80)

Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan umpamanya yang
berhubungan dengan keduniaan seperti urusan pertanian dan pertahanan, maka rasul sendiri bersedia
menerima pendapat dari sahabatnya yang lebih mengetahui masalahnya.
Menurut sejarah, dalam menjaga kesopanan terhadap rasul para sahabat bertanya lebih dahulu
apakah hal itu datangnya dari Allah SWT atau pendapat Rasul sendiri. Jika ditegaskan oleh Rasul bahwa ini
adalah dari Allah SWT maka mereka menaati tanpa ragu-ragu dan jika dikatakan bahwa ini pendapat
Muhammad maka para sahabat menemukakan pula pendapat mereka. Peristiwa ini pernah terjadi karena
sahabat menghadapi perintah Rasul dalam memilih suatu tempat yang dekat ke mata air untuk
kepentingan strategi pertahanan ketika perang Badar.
Ketika menerangkan sebab turunnya ayat ini Muqatil meriwayatkan bahwa ketika Nabi Bersabda
yang artinya :
”Barang siapa mencintai aku sesungguhnya ia mencintai Allah. Dan barang siapa yang menaati aku
sesunnguhnya ia menaati Allah. Orang munafik berkata, “Tidaklah kamu mendengar kata laki-laki ini
(Muhammad)? Sesungguhnya ia telah mendekati syirik. Sesungguhnya ia melarang kita menyembah selain
Allah dan ia menghendaki kita menjadikannya tuhan sebagaimana orang-orang Nasrani menjadikan Isa
tuhan. Maka Allah menurunkan ayat ini.” (Riwayat Muqatil).
Menaati Rasul tidak dapat dikatakan perbuatan syirik, karena Rasul penyampai perintah Allah.
Dengan demikian menaati Rasul adalah menaati Allah, bukan mempersekutukannya dengan Allah.
Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam. Pertama, syirik
uluhiyah, yaitu mempercayai adanya adanya sesuatu selain Allah yang mempunyai kekuatan gaib dan
dapat memberi manfaat dan memberi mudarat. Kedua, syirik rububiyah, mempercayai bahwa ada sesuati
selain Allah yang mempunyai hak menetapkan hukum haram dan halal, karena semua mahluk tunduk
kepada kehendak_Nya.
Allah menghendaki agar Rasul-Nya (Muhammad) tidak mengambil tindakan kekerasan atau
paksaan terhadap orang yang tidka mneaatinya, karena ia diutus hanya sekedar menyampaikan berita
gembira dan peringatan keras. Keimanan manusia pada kerasulannya tidak digantungkan kepada paksaan,
tetapi kepada kesadaran setelah menggunakan pikiran.

C. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat
kepada Allah dan RasulNya
Orang mukmin laki-laki maupun perempuan harus takut kepada Allah SWT dimana berada dengan
maksud takut kepada Allah SWT disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan selalu memelihara diri
dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.
Siapa yang mentaati semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya disebabkan
meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah SWT itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup
didunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 26


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

malapetaka di dunia dan akhirat dan selalu bertaqwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama
manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridloaan Ilahi dan bebas dari
segala siksaan-Nya di akhirat nanti. Hal ini sesuai dengan QS. An-Nuur : 52 :
َ ‫َّللاَ َويَت َّ ْق ِه فَأُولَئِكَ ُه ُم ا ْل َفائِ ُز‬
)٥٢( ‫ون‬ َّ ‫ش‬ َ ‫سولَهُ َويَ ْخ‬ َ َّ ‫َو َم ْن يُ ِط ِع‬
ُ ‫َّللا َو َر‬
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-
Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan (QS. An-Nuur : 52)

Disamping itu juga, Allah SWT menyuruh yang baik dan mencegah dari yang munkar, mendirikan
sholat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah.

‫وف َويَ ْن َه ْو َن ع َِن ا ْل ُم ْنك َِر‬ َ ‫ض يَأ ْ ُم ُر‬


ِ ‫ون ِبا ْل َم ْع ُر‬ ٍ ‫أ َ ْو ِليَا ُء بَ ْع‬ ُ ‫ون َوا ْل ُم ْؤ ِم َناتُ بَ ْع‬
‫ض ُه ْم‬ َ ُ‫َوا ْل ُم ْؤ ِمن‬
ٌ ‫َّللا ع َِز‬
‫يز‬ َ َّ ‫َّللاُ إِ َّن‬ َ َ‫سولَهُ أُولَئِك‬
َّ ‫سيَ ْر َح ُم ُه ُم‬ ُ ‫َّللاَ َو َر‬
َّ ‫ون‬َ ُ‫َويُ ِطيع‬ َ‫الزكَاة‬َّ ‫ون‬ َ ُ ‫صالةَ َويُ ْؤت‬ َ ‫َويُ ِقي ُم‬
َّ ‫ون ال‬
)٧١( ‫َح ِكي ٌم‬
dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong
bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi
rahmat oleh Allah;. (QS. Al Taubah: 71)

)٦٦( ‫سوال‬ َ َ ‫َّللاَ َوأ‬


َّ ‫ط ْع َنا‬
ُ ‫الر‬ َ َ ‫ون يَا لَ ْيتَنَا أ‬
َّ ‫ط ْعنَا‬ ُ َّ‫يَ ْو َم تُقَل‬
َ ُ‫ب ُو ُجو ُه ُه ْم فِي النَّ ِار يَقُول‬
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya,
andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". (QS. Al Ahzab: 66

‫س َل ْم َنا َو َل َّما يَ ْد ُخ ِل اإلي َما ُن فِي قُلُو ِب ُك ْم َو ِإ ْن‬ْ َ‫اب آ َمنَّا قُ ْل َل ْم ت ُ ْؤ ِمنُوا َو َل ِك ْن قُولُوا أ‬ ُ ‫ت األع َْر‬ ِ ‫َقا َل‬
)١٤( ‫ور َر ِحي ٌم‬ ٌ ُ‫غف‬ َ َ‫َّللا‬ َ ‫سولَهُ ال يَ ِلتْ ُك ْم ِم ْن أَ ْع َما ِل ُك ْم‬
َّ ‫ش ْيئ ًا إِ َّن‬ َ َّ ‫ت ُ ِطيعُوا‬
ُ ‫َّللا َو َر‬
Artinya :
14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi
Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat: 14)

D. Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah dan RasulNya seperti yang terkandung
dalam QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya

ُ‫ع َل ْي ُك ْم َما ُح ِ ِّم ْلت ُ ْم َوإِ ْن ت ُ ِطيعُوه‬ َ ‫سو َل فَ ِإ ْن ت َ َولَّ ْوا فَ ِإنَّ َما‬
َ ‫علَ ْي ِه َما ُح ِ ِّم َل َو‬ َّ ‫َّللاَ َوأ َ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫قُ ْل أ َ ِطيعُوا‬
)٥٤( ُ‫غ ا ْل ُمبِين‬ ُ ‫سو ِل إِال ا ْلبَال‬ َّ ‫علَى‬
ُ ‫الر‬ َ ‫ت َ ْهتَدُوا َو َما‬
Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya
kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah
semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
(QS. An-Nuur : 54)

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada mereka
untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan sungguh-sungguh. Jangan selalu berpura-pura
beriman, akan tetapi perbuatan dan tingkah laku mereka bertentangan dengan kata-kata yang mereka
ucapkan. Ini adalah sebagai peringatan terakhir kepada mereka. Apabila mereka tetap juga berpaling
dari kebenaran dan melakukan hal-hal yang merugikan perjuangan kaum muslimin maka katakanlah
kepada mereka bahwa dosa perbuatan mereka itu akan dipikulkan diatas pundak mereka sendiri dan
tidak akan membahayakan Nabi dan kaum muslimin sedikitpun. Mereka akan mendapat kemurkaan
Allah SWT dan siksaanNya. Apabila mereka benar-benar taat dan keluar dari kesasesatan dengan
menerima petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya niscaya mereka akan termasuk golongan orang-orang
yang beruntung. Kewajiban Rasul hanya menyampaikan petunjuk dan nasehat. Menerima atau
menolak adalah keputusan masing-masing, diluar tanggung jawab Rasul.
Dalam dunia pendidikan, tentunya kita melaksanakan dasar-dasar aturan-aturan telah
ditetapkan oleh pendidikan nasional.
Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah dan RasulNya seperti yang
terkandung dalam QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 27


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

)٨٠( ‫ظا‬ َ ‫َّللاَ َو َم ْن ت َ َولَّى فَ َما أ َ ْر‬


َ َ‫س ْلنَاك‬
ً ‫علَ ْي ِه ْم َح ِفي‬ َّ ‫ع‬ َ َ ‫سو َل فَقَ ْد أ‬
َ ‫طا‬ َّ ‫َم ْن يُ ِط ِع‬
ُ ‫الر‬
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS.
An-Nisaa : 80)

Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan umpamanya yang
berhubungan dengan keduniaan seperti urusan pertanian dan pertahanan, maka Rasul sendiri bersedia
menerima pendapat dari sahabatnya yang lebih mengetahui masalahnya.
Akhlak atau sopan santun sahabat berhadap Rasul ketika ada permasalahan lebih dahulu bertanya
apakah hal itu datangnya dari Allah SWT atau pendapat Rasul sendiri. Jika ditegaskan oleh Rasul bahwa ini
adalah dari Allah SWT maka mereka menaati tanpa ragu-ragu dan jika dikatakan bahwa ini pendapat
Muhammad maka para sahabat mengemukakan pula pendapat mereka. Peristiwa ini pernah terjadi ketika
sahabat menghadapi perintah Rasul dalam memilih suatu tempat yang dekat ke mata air untuk
kepentingan strategi pertahanan ketika perang Badar.
Allah SWT menghendaki agar Rasul-Nya (Muhammad) tidak mengambil tindakan kekerasan atau
paksaan terhadap orang yang tidak menaatinya, karena ia diutus hanya sekedar menyampaikan berita
gembira dan peringatan keras. Keimanan manusia pada kerasulannya tidak digantungkan kepada paksaan,
akan tetapi kesadaran setelah menggunakan pikiran.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah dan RasulNya seperti yang terkandung
dalam QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS. An-Nuur : 54 dan QS. An-Nisaa : 80 Tentang taat kepada Allah
dan RasulNya

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e

1. Allah SWT melarang Nabi menerima sumpah mereka dan menyuruh Nabi memberi peringatan terakhir agar
mereka benar-benar beriman dan taat kepada ....
a. Perintah Allah dan Rasul-Nya
b. Ulil amri
c. Orang tua (Bapak/Ibu)
d. Guru, Kyai
e. Rasul saja
2. Apabila seseorang menolak ajakan nabi untuk beriman dan taat kepada Alah dan rasl-Nya, maka nabi ....
a. Nabi masih mempunyai tanggung jawab
b. Nabi dibebaskan dari tanggungjawab terhadap perbuatan mereka
c. Tanggungjawab pada nabi dan mereka
d. Tangungjawab ada pada mereka
e. Semua bebasa dari tanggungjawab
3. Allah SWT memberi rahmat kepada hamba-Nya disebabkan selalu berbuat baik kepada sesamanya
diantaranya
a. menyuruh yang baik dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
b. Orang yang melalaikan sholat
c. Tidak mau memberi makan dan minum bagi anak yatim
d. Tidak menjalankan perintah Allah dan selalu berbuat munkar
e. Meninggalkan perintah Allah dan bersedekah tidak di jalan Allah
4. Kita juga diperintahkan untuk taat kepada orang selama ….
a. Dalam kebaikan
b. Dalam kemanfaatan
c. Permusuhan
d. Selama tidak melanggar al Qur’an dan Sunnah rasul
e. Selama saling menguntungkan
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 28
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

5. Tata kepada nabi hakekatnya ….


a. Benar
b. Selamat
c. Taat kepada Allah
d. Selamat
e. Belum sempurna
6. Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan yang termaktub pada QS. An-Nisaa :
80 adalah ....
a. Urusan pertanian dan pertahanan
b. Perdagangan
c. Politik dan sosial
d. Pendidikan
e. Keagamaan
7. Perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu termasuk perbuatan ….
a. Musyrik
b. Syirik
c. Zalim
d. Kafir
e. Fasik
8. Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam. Pertama, syirik
uluhiyah, yaitu.....
a. Mempercayai adanya adanya sesuatu selain Allah yang mempunyai kekuatan gaib dan dapat memberi
manfaat dan memberi mudarat.
b. Mempercayai adanya batu, pohon yang besar
c. Mempercayai adanya jin, setan
d. Mempercayai adanya patung yang bisa menjadi penolong dalam kehidupannya
e. Atheis atau anti Tuhan
9. Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam, kedua : syirik rububiyah,
adalah...
a. mempercayai bahwa ada sesuatu selain Allah yang mempunyai hak menetapkan hukum haram dan
halal, karena semua mahluk tunduk kepada kehendak-Nya.
b. Mempercayai adanya Allah semata
c. Mempercayai adanya surga, neraka, alam kubur
d. Mempercayai adanya batu, pohon besar dapat membantu dirinya
e. Mempercayai adanya Tuhan bapak, anak ruhul kudus
10. Syirik yang mentuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi, yang hanya percaya pada fakta-fakta kongkrit yang
berasal dari pengalaman lahiriah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam
berbagai bentuk kegiatan. Syirik tersebut termasuk....
a. Syirk al-‘ilm
b. Syirk al -Tasarruf
c. Syirk al-Ibadah
d. Syirk al-‘Addah
e. Syirk al-Adl

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Tulis dan Artikanlah QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
2. Jelaskan dan analisis kandungan QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya
3. Buatlah makalah tentang perilaku orang yang mengamalkan QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80
tentang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
4. Jelaskanlah bagaimana cara Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya seperti yang terkandung dalam QS.an-Nuur : 54; QS. An-Nisaa’ : 80 tentang taat kepada Allah
SWT dan Rasul-Nya
STANDAR KOMPETENSI
1. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30
tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
B. Menjelaskan kandungan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-
Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
C. Menunjukkan perilkau orang yang mengamalkan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl :
72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 29
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

D. Menerapkan dalam kehidupan untuk meningkatkan keimanan dengan adanya kebesaran dan kekuasaan
Allah seperti yang terkandung dalam QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-
Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI PEMBELAJARAN
1. QS. An-Nahl : 65-70. tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
2. QS.al-Baqarah : 164 ; tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
3. QS.An-Nahl : 72; QS. tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
4. Al-Israa: 12 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
5. QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
1. Membaca, menghafal, mengartikan, menjelaskan menerapkan seperti yang terkandung dalam QS. An-Nahl
: 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT

BAB VI
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH

A. Mengartikan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa :
30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
1. QS. An-Nahl : 65-70
‫)وإِ َّن‬
َ ٦٥( ‫ون‬ َ ُ‫س َمع‬ْ َ‫ض بَ ْع َد َم ْوتِ َها إِ َّن فِي ذَ ِلكَ آليَةً ِل َق ْو ٍم ي‬ َ ‫األر‬ْ ‫اء َما ًء فَأَحْ يَا ِب ِه‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫َّللاُ أ َ ْن َز َل ِم َن ال‬َّ ‫َو‬
‫ين‬ َ ِ‫سائِغًا ِللش َِّارب‬ َ ‫صا‬ ً ‫ث َود ٍَم لَبَنًا َخا ِل‬ ٍ ‫طونِ ِه ِم ْن بَ ْي ِن فَ ْر‬ ُ ُ‫س ِقي ُك ْم ِم َّما فِي ب‬ ْ ُ‫لَ ُك ْم فِي األ ْنعَ ِام لَ ِع ْب َرةً ن‬
‫ون‬ َ ُ‫سنًا ِإ َّن فِي ذَ ِلكَ آليَةً ِلقَ ْو ٍم يَ ْع ِقل‬ َ ‫سك ًَرا َو ِر ْزقًا َح‬ َ ُ‫ون ِم ْنه‬ َ ُ‫ب تَت َّ ِخذ‬
ِ ‫ت النَّ ِخي ِل َواأل ْعنَا‬ ِ ‫)و ِم ْن ثَ َم َرا‬ َ ٦٦(
‫)ث ُ َّم ُك ِلي‬٦٨( ‫ُون‬ َ ‫ش َج ِر َو ِم َّما يَ ْع ِرش‬ َّ ‫)وأ َ ْو َحى َربُّكَ إِلَى النَّحْ ِل أ َ ِن ات َّ ِخذِي ِم َن ا ْل ِجبَا ِل بُيُوتًا َو ِم َن ال‬ َ ٦٧(
‫اس‬ ِ َّ‫شفَا ٌء ِللن‬ ِ ‫ف أ َ ْل َوانُهُ ِفي ِه‬ٌ ‫اب ُم ْخت َ ِل‬ ٌ ‫طو ِن َها ش ََر‬ ُ ُ‫ج ِم ْن ب‬ ُ ‫سبُ َل َر ِِّب ِك ذُلُال َي ْخ ُر‬ُ ‫سلُ ِكي‬ ْ ‫ت فَا‬ ِ ‫ِم ْن ُك ِ ِّل الث َّ َم َرا‬
‫َّللاُ َخلَقَ ُك ْم ث ُ َّم يَت َ َوفَّا ُك ْم َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ َر ُّد إِلَى أ َ ْرذَ ِل ا ْلعُ ُم ِر ِلك َْي ال‬
َّ ‫)و‬
َ ٦٩( ‫ون‬ َ ‫إِ َّن فِي ذَ ِلكَ آليَةً ِلقَ ْو ٍم يَت َ َفك َُّر‬
)٧٠( ‫ِير‬ ٌ ‫ع ِلي ٌم قَد‬ َ َّ ‫ش ْيئ ًا إِ َّن‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫يَ ْعلَ َم بَ ْع َد ِع ْل ٍم‬
65. dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
66. dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi
dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
67. dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik.
Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
memikirkan.
68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,
dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan
kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah
diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. An-Nahl : 65-70)

2. QS.al-Baqarah : 164
‫الف ال َّل ْي ِل َوالنَّ َه ِار َوا ْلفُ ْل ِك الَّتِي تَجْ ِري فِي ا ْلبَحْ ِر ِب َما يَ ْن َف ُع‬
ِ ِ‫اخت‬ ْ ‫ض َو‬ ِ ‫األر‬ْ ‫ت َو‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫س َم‬
َّ ‫ق ال‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
‫ث فِي َها ِم ْن ُك ِ ِّل دَابَّ ٍة‬َّ َ‫ض بَ ْع َد َم ْوتِ َها َوب‬ ْ ‫اء ِم ْن َماءٍ فَأَحْ يَا بِ ِه‬
َ ‫األر‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫اس َو َما أ َ ْن َز َل‬
َّ ‫َّللاُ ِم َن ال‬ َ َّ‫الن‬
)١٦٤( ‫ون‬ َ ُ‫ت ِلقَ ْو ٍم َي ْع ِقل‬
ٍ ‫ض آل َيا‬ِ ‫األر‬
ْ ‫اء َو‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫س َّخ ِر َب ْي َن ال‬َ ‫ب ا ْل ُم‬
ِ ‫س َحا‬َّ ‫الر َياحِ َوال‬ِّ ِ ‫يف‬ ِ ‫َوتَص ِْر‬
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 30
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS.al-Baqarah : 164)

3. QS.An-Nahl : 72
‫ت‬ َّ ‫ين َو َحفَ َدةً َو َر َزقَ ُك ْم ِم َن ال‬
ِ ‫ط ِيِّ َبا‬ ِ ‫س ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا َو َج َع َل لَ ُك ْم ِم ْن أ َ ْز َو‬
َ ‫اج ُك ْم َب ِن‬ ِ ُ‫َّللاُ َج َع َل َل ُك ْم ِم ْن أ َ ْنف‬
َّ ‫َو‬
)٧٢( ‫ون‬ َ ‫َّللا ُه ْم يَ ْكفُ ُر‬ َ ُ‫اط ِل يُ ْؤ ِمن‬
ِ َّ ‫ون َو ِبنِ ْع َم ِة‬ ِ َ‫أَفَ ِبا ْلب‬
72. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri
kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka
beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?" (QS.An-Nahl : 72)

4. QS. Al-Israa: 12:

ْ َ‫ار آيَتَ ْي ِن فَ َم َح ْونَا آيَ َة اللَّ ْي ِل َو َجعَ ْلنَا آيَ َة النَّ َه ِار ُم ْب ِص َرةً ِلت َ ْبتَغُوا ف‬
‫ضال ِم ْن َر ِبِّ ُك ْم‬ َ ‫َو َجعَ ْلنَا اللَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
)١٢( ‫ص ْلنَاهُ ت َ ْف ِصيال‬ َّ َ‫اب َو ُك َّل ش َْيءٍ ف‬ َ ‫س‬ َ ‫ين َوا ْل ِح‬
َ ِ‫سن‬ َ ‫َو ِلت َ ْعلَ ُموا‬
ِّ ِ ‫ع َد َد ال‬
dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami
jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui
bilangan tahun-tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. ( QS. Al-
Israa: 12 )

5. QS. Al-Anbiyaa : 30:


ِ ‫ض كَانَتَا َرتْقًا فَفَت َ ْقنَا ُه َما َو َج َع ْل َنا ِم َن ا ْل َم‬
ٍ ‫اء ُك َّل ش َْيءٍ َح ِّي‬ َ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫ِين َكفَ ُروا أ َ َّن ال‬
َ ‫س َم‬ َ ‫أ َ َولَ ْم َي َر الَّذ‬
)٣٠( ‫ون‬ َ ُ‫أَفَال يُ ْؤ ِمن‬
30. dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS.al-Anbiyaa:30)

B. Menjelaskan kandungan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS.
Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT

1.QS. An-Nahl : 65
Allah SWT mengajak para hamba-Nya untuk memperhatikan dalil dan bukti yang menunjukkan
kebenaran bahwa Allah SWT itu Maha Esa dan dialah yang berhak dipertuhan dan pantas disembah. Dalam
hal ini, Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah yang menurunkan hujan dari langit, yang dibutuhkan berbagai
macam tanaman dipermukaan bumi. Andaikan tidak ada hujan, tentulah bumi itu menjadi kering, tandus,
dan tak mungkin ditumbuhi oleh tanam-tanaman dan rerumputan.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT berkuasa menghidupkan tanah dan menyuburkannya
setelah tidak adanya tanda-tanda kehidupan. Orang-orang yang memperhatikan kejadian itu tentu akan
melihat bukti-bukti yang jelas dan tanda yang pasti tentang adanya Allah SWT. Hal ini hanya dapat
dipahami oleh orang yang mau mendengarkan penjelasan Allah SWT, memperhatikan dan memikirkan
tanda-tanda keesaan-Nya. Hal itu terkadang dapat dilakukan dengan penelitian secara langsung atau
mendengarkan dan memahami pengalaman-pengalaman atau hasil penelitian orang lain dengan sebaik-
baiknya.

2.QS. An-Nahl : 66
Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar memperhatikan binatang ternak karena
sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang berharga, adalah bahwa memisahkan susu
dari darah dan kotoran. Binatang ternak itu memakan rerumputan, kemudian dari makanan itu dihasilkan
darah dan kotoran. Diantara keduanya, Allah SWT memproduksi susu bersih dan bergizi. Itu menunjukkan
bahwa Allah SWT Maha kuasa dan Maha luas Rahmat-Nya bagi para hamba-Nya.
Secara ilmiah dapat diterangkan bahwa pada buah dada binatang menyusui terdapat sebuah
kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air susu. Melalui urat-utat atau arteri, kelenjar-kelenjar itu
mendapatkan pasokan berupa zat yang terbentuk dari darah dan zat-zat dari sari makanan yang telah
dicerna (chyle). Kedua komponen ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Kelenjar air susu akan
memproses kedua komponen ini dengan enzim-enzim yang ada, dan menghasilkan air susu yang dapat
dikonsumsi secara langsung. Air susu yang dihasilkannya mempunyai warna dan aroma yang sama sekali
berbeda dengan zat aslinya.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 31


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Menjelaskan kandungan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-
Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Air Susu Ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat guna memenuhi keperluan nutrisi bayi dan
perlindungan terhadap penyakit yang mungkin timbul. Perimbangan nutrisi yang terkandung di dalam ASI
sangatlah ideal bagi tubuh bayi yang masih sangat muda. Pada saat yang sama, susu bayi juga mengandung
nutrien yang memacu perkembangan otak dan sistem syaraf. Susu bayi buatan yang dibuat berdasarkan
tekhnologi tinggi saat ini tidak dapat menggantikan makanan bayi yang satu ini.
Unsur anti infeksi lainnya adalah bahwa ASI memberikan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya
bakteri yang baik, yang diberi nama “normal flora”. Peran dari bakteri ini adalah menjadi pelindung
terhadap bakteri, virus dan parasit penyebab penyakit. ASI juga mengatur terjadinya sistem imunitas
(kekebalan tubuh) terhadap berbagai penyakit infeksi.

3.QS. An-Nahl : 67
Allah SWT meminta para hamba-Nya agar memperhatikan buah kurma dan anggur. Dari kedua
buah-buahan itu, manusia dapat memproduksi sakar, adalah minuman memabukkan dan diharamkan dan
minuman baik yang dihalalkan. Riwayat dari Ibnu ‘Abbas menjelaskan bahwa “Sakar adalah minuman yang
diharamkan yang berasal dari buah kurma dan anggur. Rezeki yang baik adalah makanan halal yang bisa
diproduksi dari kurma dan anggur.
Dalam hal ini, dari kurma dan anggur, manusia dapat memproduksi berbagai jenis makanan.
Diantaranya ada yang memudaratkan dan ada yang bermanfaat. Sedangkan yang madlorot dilarang oleh
agama, yang bermanfaat dibolehkan untuk diproduksi. Ayat ini sudah mengandung isyarat bagi mereka
yang berpikiran suci bahwa meminum minuman keras haram hukumnya dan tidak boleh diproduksi.

4.QS. An-Nahl : 68
Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar memperhatikan lebah. Allah SWT telah
memberikan naluri kepada lebah sehingga mempunyai kemahiran untuk membuat sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang didirikan manusia. Seorang yang mau memperhatikan
bagaimana kemahiran lebah membuat sarangnya, tentu akan takjub. Sarang lebah terbuat dari bahan
serupa lilin dan mempunyai bentuk segi enam berangkai yang menurut para ahli struktur bangunan
merupakan ruang yang paling banyak memuat isi dibanding dengan segi-segi lain. Apabila diperhatikan
bobotnya, sarang lebah itu sangat ringan,
Air Susu Ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat guna memenuhi keperluan nutrisi bayi dan
perlindungan terhadap penyakit yang mungkin timbul. akan tetapi dapat menahan beban yang berat yaitu
madu, telur, dan embrio-embrionya. Dalam hal ini menjadi bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT.

5.QS. An-Nahl : 69
Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar memikirkan bagaimana Allah SWT telah
memberikan kemahiran kepada para lebah untuk mengumpulkan makanan dari berbagai macam bunga-
bungaan dan mengubahnya menjadi madu yang tahan lama dan bergizi. Kemahiran ini diwariskan lebah
secara turun-temurun.
Lebah-lebah mengisap makanan dari bunga-bungaan kemudian masuk ke dalam perutnya dan dari
perutnya dikeluarkan madu yang bermacam-macam warnanya. Ada yang putih, ada yang kekuning-
kuningan, dan ada pula yang kerah-merahan, sesuai dengan jenis lebah itu dan bunga-bungaan yang ada di
sekitarnya.
Adapun manfaat madu adalah untuk ketahanan tubuh dan mungkin pula sebagai obat berbagai
penyakit. Hal ini dapat diterima oleh ilmu pengetahuan, antara lain karena madu mudah dicerna dan
mengandung berbagai macam vitamin.

6.QS. An-Nahl : 70
Allah SWT menciptakan manusia dan menentukan usianya. Diantara manusia ada yang meninggal
pada waktu masih berada dalam kandungan, ada yang meninggal pada waktu lahir, ada yang meninggal
pada waktu kecil, ada yang meninggal ketika mencapai puncak kejayaan, dan ada pula yang meninggal
setelah mencapai usia tua kondisi lemah dan pikun.
Pada saat manusia diberi umur lanjut/tua, kekuatan tubuh mereka berkurang secara bertahap
sampai pada taraf dimana mereka seperti dikembalikan pada masa kecil lagi. Mereka menjadi lemah, pikun
dabn tidak bisa mengingat lagi apa yang pernah diketahuinya.

Kesimpulan :

1. Tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah SWT yang dapat dilihat dari ciptaan-Nya adalah
a. Menurunkan hujan yang menumbuhkan berbagai macam tanaman
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 32
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

b. Menghasilkan air susu yang beresih dari antara darah dan kotoran binatang-binatang ternak
c. Menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang sangat lezat dan bisa dibuat menjadi minuman
memabukkan yang diharamkan dan minuman baik yang dihalalkan.
d. Memberikan naluri kepada lebah untuk membuat sarang yang kokoh dan madu yang menyehatkan
2. Tanda-tanda kekuasaan itu hanyalah dapat dibaca oleh orang-orang yang mempergunakan akal pikirannya.
3. Proses kehidupan adakalanya mati sewaktu dikandungan, pada waktu lahir, waktu mencapai puncak
kejayaan, usia lanjut.

7.QS. An-Nahl : 72
Allah SWT menjelaskan nikmat-Nya, yaitu bahwa Allah SWT telah menciptakan pasangan untuk
mereka dari jenis mereka sendiri. Pasangan-pasangan itu merupakan mitra dalam kerja sama membina
keluarga dan masyarakat. Dengan pasangan itui, manusia dapat memiliki keturunan untuk memelihara dan
mengembangkan jenis manusia dalam mengemban tugas sebagai kholifah dimuka bumi. Allahlah yang telah
memberi rezki dalam makanan dan minuman yang baik dan berguna. Oleh karena itu manusia tidak boleh
takut akan kesulitan memperoleh rezeki karena anak. Sebaliknya mereka harus mendidik anak-anak itu agar
mampu nantinya setelah dewasa untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

8.QS. Al-Israa: 12
Allah SWT menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di alam semesta, maksudnya agar
manusia memikirkan dan merenungkan semua ciptaan-Nya di alam ini. Allah SWT menjelaskan bahwa Dia
menciptakan malam dan siang, masing-masing sebagai tanda kekuasaan-Nya. Siang dan malam merupakan
dua peristiwa yang selalu silih berganti yang sangat berguna bagi kemaslahatan hidup manusia dalam
menjalankan kewajiban agama dan urusan-urusan duniawi. Pergantian yang teratur seperti itu merupakan
tanda kekuasaan Allah yang sangat jelas bagi manusia. Barang siapa yang memperhatikan dan memikirkan
pergantian siang dan malam tentu yakin bahwa alam semesta ini ada yang mengaturnya dengan aturan-
aturan yang sangat baik dan tepat, dan juga menunjukkan bahwa pengaturnya sangat teliti. Manusia akan
terbimbing untuk mengakui adanya Pencipta jagat raya ini dan seluruh isinya.
Adanya pergantian siang dan malam merupakan anugerah yang dapat dirasakan secara langsung
oleh manusia dalam kehidupan mereka sehari-hari. Di waktu malam mereka dapat beristirahat untuk
melepaskan lelah. Allah juga menjadikan tanda-tanda malam datang adalah hilangnya cahaya matahari dari
ufuk barat, sehingga lama kelamaan hari menjadi gelap gulita. Hal ini merupakan tanda kekuasaan-Nya.
Allah SWT menjadikan siang yang terang benderang sebagai tanda kekuasaan-Nya pula guna memberikan
kesempatan kepada manusia untuk mencari kebutuhan hidup diri mereka sendiri dan keluarganya. Disisi
lain, perubahan siang dan malam itu sangat berguna bagi manusia untuk mengetahui bilangan tahun, bulan,
dan hari serta perhitungannya, terkecuali di daerah kutub utara dan selatan.

9.QS. Al-Anbiyaa : 30
Allah SWT mengungkapkan bahwa kaum musyrikin dan kafir Mekah tidak memperhatikan keadaan
alam ini, dan tidak memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang luas, padahal dari berbagai
peristiwa yang ada di alam ini dapat diperoleh bukti-bukti tentang adanya Allah SWT serta kekuasaan-Nya
yang mutlak. Langit dan bumi yang dulunya merupakan suatu kesatuan yang padu, kemudian Allah SWT
pisahkan keduanya. Bumi sebelum menjadi tempat hidupnya berbagai makhluk hidup adalah sebuah satelit
yaitu benda angkasa yang mengitari matahari. Satelit bumi yang semula panas sekali ini karena berputar
terus menerus maka lama kelamaan menjadi dingin dan berembun. Embun yang lama menjadi gumpalan
air. Inilah yang menjadi sumber kehidupan makhluk.
10.QS.al-Baqarah : 164
Dialah yang menciptakan langit dan bumi untuk keperluan manusia,
maka seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah
SWT itu karena dengan memperhatikan isi alam semuanya akan bertambah
yakinlah dia pada keesaan dan kekuasaan-Nya, pengetahuan itu dapat
dimanfaatkan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang Maha
Mengetahui.
QS.al-Baqarah : 164 Allah SWT ”menuntun” manusia untuk mau melihat, memperhatikan dan
memikirkan segala yang ada dan terjadi di sekitarnya dengan menyebutkan ciptaan-Nya. Pencipta langit dan
bumi sungguh syarat akan rahasia dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Ciptaan Allah SWT itu ada yang
bisa langsung terlihat dan nyata kemanfaatannya sehingga mudah kita memahaminya, akan tetapi sedikit
untuk memahaminya perlu melalui prosesi pemikiran dan perenungan yang panjang.
Upaya manusia untuk mengetahui rahasia dan tanda kebesaran Allah SWT, telah pula mendorong
mereka untuk semakin dekat kepada-Nya. Memahami kehebatan, kecanggihan dan keharmonisan jagat raya
ini telah membuat tidak sedikit ilmuwan semakin menyadari dan yakin bahwa sesungguhnya semua yang
ada di alam semesta ini sengaja direncanakan, dibuat, diatur, dan dipelihara oleh-Nya.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 33


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

C. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl :
72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT

1.QS. An-Nahl : 65-70


Pada ayat 65 Allah SWT menyuruh hamba-Nya untuk memperhatikan dalil yang menunjukkan
kebenaran bahwa Allah SWT berhak disembah dan berkuasa menurunkan hujan yang menyebabkan
tumbuh berbagai macam jenis tanaman, sehingga bumi menjadi kelihatan hidup dan subur untuk dinikmati
oleh seluruh manusia di alam semesta.
Pada ayat 66 Allah SWT menciptakan air susu dari binatang ternak yang menjadi minuman lezat
bagi manusia, mudah ditelan dan amat bermanfaat bagi kesehatan. Bagi orang yang benar-benar
memperhatikan akan dapat mengambil pelajaran betapa Mahakuasanya Allah SWT memisahkan susu yang
bersih itu dari darah dan kotoran binatang. Makanan binatang itu adalah rerumputan, yang dari rumput
diserap sari-sari makanan oleh butiran-butiran darah merah di perut besar binatang itu dan ampasnya
dikeluarkan sebagai kotoran. Kemudian dari darah itu dipisahkan air susu sebagai minuman lezat lagi
mudah ditelan bagi yang meminumnya.
Pada ayat 67 Para hamba Allah SWT agar memperhatikan buah kurma dan anggur yang dapat
dijadikan sakar, adalah minuman yang mengandung zat gula, zat tepung dan zat asam. Sakar ini dapat
berubah-ubah bentuk, adakalanya menjadi gula, tepung ataupun khamer tergantung pada formulasi
kimianya. Berkenaan dengan sakar, ada riwayat dari Ibnu Abas RA.: Sakar adalah minuman yang
diharamkan yang berasal dari buah korma dan anggur,
Sedangkan yang dimaksudkan rezki yang baik adalah makanan halal yang berasal dari korma dan
anggur seperti cuka. Jadi dari korma dan anggur itu dapat dijadikan makanan yang terlarang oleh syara’
dan dapat pula dijadikan jenis makanan atau minuman yang baik dan halal serta menyehatkan tubuh.
Pada ayat 68 menurut ahli konstruksi bangunan, bahwa sarang lebah berbentuk segi enam, hanya
segi enamlah yang paling banyak memuat isi dari pada segi-segi lain. Lebah merupakan binatang yang kuat
dan mahir membuat sarang-sarangnya dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan dari rumah yang dibuat
manusia.
Adapun orang yang memperhatikan kemahiran lebah membuat sarang, niscaya akan heran,
takjub, dan mengaguminya. Hal inilah yang merupakan bukti betapa hebat kekuasaan Allah SWT dalam
memberikan kemampuan kepada lebah.
Pada ayat 69 kemahiran lebah untuk mengumpulkan sari makanan dari buah-buahan dan bunga-
bungaan lalu diubahnya menjadi madu yang tahan lama dan tidak membusuk. Adapun manfaat madu
diantaranya : 1. Sebagai obat berbagai macam penyakit 2. Meningkatkan ketahanan tubuh manusia 3.
Mudah dicerna dan mengandung banyak vitamin.
Pada ayat 70 proses kehidupan manusia ditentukan dengan adanya umur. Ada yang dipanjangkan
usianya menjadi pikun atau usia lanjut, sehingga menjadi lemah dan tidak berdaya.
Manusia yang berusia lanjut keadaannya kembali pada masa bayi lagi, tidak mengetahui sesuatu
yang pernah diketahuinya. Dengan mengamati manusia pada usia lanjut, dijadikan bukti, hanya Allah SWT
sajalah yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa atas segala sesuatu yang lahir di alam fana’ ini.

2.QS.al-Baqarah : 164
Upaya manusia untuk mengetahui rahasia dan tanda kebesaran Allah, telah pula mendorong
mereka untuk semakin dekat kepada-Nya. Memahami kehebatan, kecanggihan dan keharmonisan jagat raya
ini telah membuat tidak sedikit ilmuwan semakin menyadari dan yakin bahwa sesungguhnya semua yang
ada di alam semesta ini sengaja direncanakan, dibuat, diatur, dan dipelihara oleh-Nya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa manusia pada kesimpulan bahwa
sistem Tata Surya yang terdiri dari jutaan bintang bahkan mungkin lebih hanyalah menjadi bagian kecil dari
Galaksi Bima Sakti yang memuat lebih dari 100 milyar bintang.
Dan Bima Sakti-pun hanyalah satu dari 500 milyar lebih galaksi dalam jagat raya yang diketahui.
Dalam dinamika kehidupan didunia fanak ini, adanya kehidupan yang baik dan jelek, kaya miskin, pejabat
tinggi dan bawahan akan tetapi kita harus bisa menunjukkan dan mensyukuri kebesaran dan kekuasaan
Allah SWT semata.

D. Menerapkan dalam kehidupan untuk meningkatkan keimanan dengan adanya kebesaran dan kekuasaan
Allah seperti yang terkandung dalam QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-
Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berkuasa segala sesuatu yang ada di dunia diantaranya menghidupkan tanah dan
menyuburkannya , menciptakan binatang ternak (sapi) , menciptakan buah kurma dan anggur ,
menciptakan lebah, setelah tidak adanya tanda-tanda kehidupan. Orang-orang yang memperhatikan
kejadian itu tentu akan melihat bukti-bukti yang jelas dan tanda yang pasti tentang adanya Allah SWT. Hal
ini hanya dapat dipahami oleh orang yang mau mendengarkan penjelasan Allah SWT, memperhatikan dan
memikirkan tanda-tanda keesaan-Nya. Hal itu terkadang dapat dilakukan dengan penelitian secara
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 34
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

langsung atau mendengarkan dan memahami pengalaman-pengalaman atau hasil penelitian orang lain
dengan sebaik-baiknya.
a. Allah SWT menurunkan hujan yang digunakan untuk menyuburkan tanah sehingga berbagai jenis
tanaman dan tumbuhan-tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang untuk dinikmati oleh seluruh
kehidupan manusia. Sehingga kehidupan manusia dapat tenang/istiqomah dalam melaksanakan ibadah
maupun muamalah dalam meningkatkan keimanan dengan adanya kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT.
a. Allah SWT menciptakan binatang ternak (sapi) dengan air susunya dapat menjadi minuman yang lezat
dan bermanfaat bagi kesehatan manusia.
b. Allah SWT menciptakan buah kurma dan anggur yang dapat dijadikan sakar, adalah minuman yang
mengandung zat gula, zat tepung dan zat asam. Sakar ini dapat berubah-ubah bentuk, adakalanya
menjadi gula, tepung ataupun khamer tergantung pada formulasi kimianya.
c. Allah SWT menciptakan lebah merupakan binatang yang kuat dan mahir membuat sarang-sarangnya
dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan dari rumah yang dibuat manusia.
Adapun orang yang memperhatikan kemahiran lebah membuat sarang, niscaya akan heran, takjub, dan
mengaguminya. Hal inilah yang merupakan bukti betapa hebat kekuasaan Allah SWT dalam
memberikan kemampuan kepada lebah. . Adapun manfaat madu diantaranya : 1. Sebagai obat
berbagai macam penyakit 2. Meningkatkan ketahanan tubuh manusia 3. Mudah dicerna dan
mengandung banyak vitamin.
d. proses kehidupan manusia ditentukan dengan adanya umur. Ada yang dipanjangkan usianya menjadi
pikun atau usia lanjut, sehingga menjadi lemah dan tidak berdaya.

e. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa manusia pada kesimpulan bahwa
sistem Tata Surya yang terdiri dari jutaan bintang bahkan mungkin lebih hanyalah menjadi bagian kecil
dari Galaksi Bima Sakti yang memuat lebih dari 100 milyar bintang.

E. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl :
72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Upaya manusia untuk mengetahui rahasia dan tanda kebesaran Allah SWT, telah pula mendorong
mereka untuk semakin dekat kepada-Nya. Memahami kehebatan, kecanggihan dan keharmonisan jagat
raya ini telah membuat tidak sedikit ilmuwan semakin menyadari dan yakin bahwa sesungguhnya semua
yang ada di alam semesta ini sengaja direncanakan, dibuat, diatur, dan dipelihara oleh-Nya.

a. Allah SWT menurunkan hujan, para petani dapat menanam padi, jagung, palawija, cabe, bawang dan
lain sebagainya sehingga petani dapat menikmati tanaman dan buah-buah yang ada.
b. Manusia memelihara (diberi makan, minuman, digembala) binatang ternak (sapi) jikalau sudah usia
untuk diperas air susunya sehingga dapat diproses menjadi air susu yang dapat menjadi minuman yang
lezat dan bermanfaat bagi kesehatan manusia.
c. Manusia menanam buah kurma dan anggur yang dapat dijadikan sakar, adalah minuman yang
mengandung zat gula, zat tepung dan zat asam.
Sakar ini dapat berubah-ubah bentuk, adakalanya menjadi gula, tepung ataupun khamer tergantung
pada formulasi kimianya.
d. Manusia memelihara lebah merupakan binatang yang kuat dan mahir membuat sarang-sarangnya
dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan dari rumah yang dibuat manusia. Adapun orang yang
memperhatikan kemahiran lebah membuat sarang, niscaya akan heran, takjub, dan mengaguminya.
Hal inilah yang merupakan bukti betapa hebat kekuasaan Allah SWT dalam memberikan kemampuan
kepada lebah. .
Adapun manfaat madu diantaranya :
1. Sebagai obat berbagai macam penyakit
2. Meningkatkan ketahanan tubuh manusia
3. Mudah dicerna dan mengandung banyak vitamin.
e. proses kehidupan manusia ditentukan dengan adanya umur. Ada yang dipanjangkan usianya menjadi
pikun atau usia lanjut, sehingga menjadi lemah dan tidak berdaya.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 35


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Menerapkan dalam kehidupan untuk meningkatkan keimanan dengan adanya kebesaran dan kekuasaan
Allah seperti yang terkandung dalam QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-
Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 dalam kehidupan sehari-hari.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-
Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 Tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT

III. Aspek Kognitif


II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e
1. Tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah SWT yang dapat dilihat dari ciptaan-Nya menurut An-Nahl :
65 adalah...
a. Menurunkan hujan yang menumbuhkan berbagai macam tanaman
b. Menurunkan lebah
c. Menciptakan binatang ternah
d. Menurunkan binatang melata
e. Menciptakan tanaman kurma dan anggur
2. Tanda-tanda kekuasaan itu hanyalah dapat dibaca oleh orang-orang...
a. yang mempergunakan Logika ( Akal pikirannya).
b. Bertaqwa
c. Beriman
d. Beradab dan adil
e. Munafik
3. Pada ayat 68 menurut ahli konstruksi bangunan, bahwa sarang lebah berbentuk ...
a. Segi enam
b. Segi empat
c. Segi lima
d. Bujur sangkar
e. Buntar
4. Berkenaan dengan sakar, ada riwayat dari Ibnu Abas RA.: Sakar adalah minuman yang berasal dari buah
korma dan anggur, hukum sakara adalah ...
a. Haram
b. Mubah
c. Makruh
d. Halal
e. Subhat
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa manusia pada kesimpulan bahwa
sistem Tata Surya yang terdiri dari jutaan bintang bahkan mungkin lebih hanyalah menjadi bagian kecil
dari Galaksi Bima Sakti yang memuat berapa bintang ....
a. 100 milyar bintang
b. 200 milyar bintang
c. 500 milyar bintang
d. 900 ribu bintang
e. 100 ribu bintang

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !

1. Artikanlah, terjemahkan serta hafalkanlah QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72;
QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
2. Jelaskan kandungan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl : 72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-
Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
3. Tunjukkan perilkau orang yang mengamalkan QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl :
72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
4. Terapkanlah dalam kehidupan untuk meningkatkan keimanan dengan adanya kebesaran dan
kekuasaan Allah seperti yang terkandung dalam QS. An-Nahl : 65-70. QS.al-Baqarah : 164 ; QS.An-Nahl :
72; QS. Al-Israa: 12 QS. Al-Anbiyaa : 30 dalam kehidupan sehari-hari.

STANDAR KOMPETENSI
1. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 36


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur
B. Menjelaskan kandungan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur
C. Menunjukkan perilkau orang yang mengamalkan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang
syukur
D. Mengidentifikasikan macam-macam nikmat Allah SWT sebagaimana terkandung dalam QS. Az-Zuhruf :
9-13
E. Melaksanakan cara-cara mensyukuri nikmat Allah SWT seperti yang terkandung dalam QS.al-Ankabuut
: 17 tentang syukur nikmat

MATERI PEMBELAJARAN
1. QS.Az-Zuhruf: 9-13; tentang syukur
2. QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur
3. QS.Az-Zuhruf: 9-13; tentang macam-macam nikmat Allah SWT

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat :
1. Membaca, menghafal, mengartikan, menjelaskan menerapkan dalam kehidupan QS.Az-Zuhruf: 9-13;
QS. Al-Ankabuut: 17 tentang nikmat Allah dan cara mensyukurinya

BAB VII

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA

A. Mengartikan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur

1. QS.Az-Zuhruf: 9-13:

‫ض‬َ ‫األر‬ ْ ‫)الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم‬٩( ‫يز ا ْل َع ِلي ُم‬ ُ ‫ض لَ َيقُولُ َّن َخلَقَ ُه َّن ا ْل َع ِز‬ َ ‫األر‬ ْ ‫ت َو‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫س َم‬ َّ ‫سأ َ ْلت َ ُه ْم َم ْن َخ َلقَ ال‬
َ ‫َولَئِ ْن‬
ً‫اء َما ًء ِبقَد ٍَر فَأ َ ْنش َْرنَا ِب ِه بَ ْل َدة‬ َّ ‫)والَّذِي نَ َّز َل ِم َن ال‬
ِ ‫س َم‬ َ ١٠( ‫ُون‬ َ ‫سبُال لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْهتَد‬ ُ ‫َم ْهدًا َو َجعَ َل لَ ُك ْم فِي َها‬
َ ُ‫األز َوا َج ُكلَّ َها َو َجعَ َل لَ ُك ْم ِم َن ا ْلفُ ْل ِك َواأل ْن َع ِام َما ت َ ْر َكب‬
‫ون‬ ْ َ‫)والَّذِي َخلَق‬ َ ١١( ‫ون‬ َ ‫َم ْيتًا َكذَ ِلكَ ت ُ ْخ َر ُج‬
‫س َّخ َر لَنَا‬ َ ‫ان الَّذِي‬ ُ ‫علَ ْي ِه َوتَقُولُوا‬
َ ‫س ْب َح‬ ْ ‫ور ِه ث ُ َّم ت َ ْذك ُُروا نِ ْع َم َة َر ِبِّ ُك ْم ِإذَا ا‬
َ ‫ست َ َو ْيت ُ ْم‬ ِ ‫ظ ُه‬ُ ‫علَى‬ َ ‫ستَ ُووا‬ ْ َ ‫) ِلت‬١٢(
)١٣( ‫ين‬ َ ِ‫َهذَا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرن‬
9. dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?",
niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui".
10. yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi
untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk.
11. dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air
itu negeri yang mati, seperti Itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
12. dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang
ternak yang kamu tunggangi.
13. supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua
ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, (QS.Az-Zuhruf: 9-13)

2. QS. Al-Ankabuut: 17

‫ُون لَ ُك ْم ِر ْزقًا‬
َ ‫َّللا ال يَ ْم ِلك‬ ِ ‫ُون ِم ْن د‬
ِ َّ ‫ُون‬ َ ‫ون إِ ْفكًا إِ َّن الَّذ‬
َ ‫ِين ت َ ْعبُد‬ َ ُ‫َّللاِ أ َ ْوثَانًا َوت َ ْخلُق‬ ِ ‫ُون ِم ْن د‬
َّ ‫ُون‬ َ ‫إِنَّ َما ت َ ْعبُد‬
)١٧( ‫ون‬ َ ُ‫شك ُُروا لَهُ ِإلَ ْي ِه ت ُ ْر َجع‬
ْ ‫الر ْزقَ َوا ْعبُدُوهُ َوا‬ َّ ‫فَا ْبتَغُوا ِع ْن َد‬
ِّ ِ ِ‫َّللا‬
17. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta.
Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu;
Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya
kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan. (QS. Al-Ankabuut: 17)

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 37


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

B. Menjelaskan kandungan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur

1. QS.Az-Zuhruf: 9
Allah SWT berfirman kepada Muhammad, Rasul-Nya, “Dan jika engkau tanyakan kepada orang-
orang musyrik itu, hai Muhammad, “Siapakah yang menciptakan langit dan Bumi? Tentu mereka akan
menjawab, “Tuhan yang Maha Perkasa dan yang Mengetahui yang menciptakan semua itu.” Mereka
mengatakan demikian itu, karena di dalam hati mereka mengakui kebenaran apa yang telah mereka
ucapkan, namun mereka masih tetap mempunyai sesembahan selain Allah SWT berupa arca-arca dan
berhala-berhala yang berupa benda-benda mati, tidak dapat memberikan manfaat ataupun menolak
kemudaratan.
2. QS.Az-Zuhruf: 10
Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan dan
menyiapkan bagi makhluk-Nya untuk tempat mereka menetap, berpijak dan mengayunkan kaki,
diperlengkapi dengan jalan-jalan agar mereka dapat berjunjung dari satu tempat ke tempat yang lain,
baik yang dekat maupun yang jauh untuk kepentingan hidup dan penghidupan, kepentingan ekonomi
dan perdagangan.
3. QS.Az-Zuhruf: 11
Allah SWT menurunkan hujan dari langit sesuai dengan keperluan untuk menghidup suburkan
tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Dia menurunkan hujan tidak lebih dari yang diperlukan
sehingga tidak melimpah ruah melampaui batas dan akhirnya menjadi bencana, seperti halnya air bah
yang merusak dan membinasakan, dan tidak pula terlalu sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan
untuk kesuburan tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan kering dan layu, dan
mengakibatkan timbulnya bencana kelaparan yang menimpa makhluk Allah SWT dimana-mana.
Dengan turunnya hujan dari langit sesuai dengan kadar yang diperlukan, maka hidup dan
makmurlah negeri yang telah mati yang tidak lagi ditumbuhi tanam-tanaman dan pohon-pohonan.
Sebagaimana Allah kuasa menghidupkan negeri yang telah mati, begitu pula Dia kuasa menghidupkan
dan mengeluarkan orang-orang mati itu dari kubur dalam keadaan hidup.
4. QS.Az-Zuhruf: 12
Di antara sifat Allah yang disebut dalam ayat ini ialah Dia-lah yang ,menciptakan semua
makhluk berpasang-pasangan, laki-laki perempuan, baik dari jenis tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan,
buah-buahan, bunga-bungaan dll maupun dari jenis hewan dan manusia. Dia pula yang menjadikan
kendaraan berupa perahu, kapal yang dapat dipergunakan untuk mengangkut manusia dan keperluan
barang dagangan di laut, dan binatang ternak yang dapat dipergunakan sebagai alat pengangkutan di
darat dan di laut.
5. QS.Az-Zuhruf: 13
Andaikata Allah SWT tidak menundukkan alam semesta dengan ilmu yang dianugerahkan-Nya
tentu manusia tidak dapat melakukannya, karena yang demikian itu diluar kemampuan mereka.
Ayat diatas mengajarkan agar manusia mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan
berupa binatang dan memperlakukannya dengan baik. Kesetaraan di antara makhluk, terutama antara
binatang dan manusia, sangat ditekankan Tuhan. Dalam hal ini juga menjelakan bahwa binatang juga
umat Tuhan, sama dengan manusia. Walau mereka mempunyai ciri, kekhususan dan sistem yang
berbeda-beda, pada hakikatnya, mereka sama dengan manusia di mata Tuhan. Dan manusia
diwajibkan untuk mengingatnya.

C. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang
syukur
Dinamika kehidupan di alam yang fana’ beragam aktifitas bumi tempat berpijak untuk mencari dan
menyiapkan pekerjaan baik bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, perdagangan, pertanian
dll.
Allah SWT menurunkan hujan dari langit untuk dimanfaat oleh manusia baik untuk menghidup
suburkan tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi tidak boleh berlebihan atau melampau
batas yang akan menimbulkan bencana. Allah SWT menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan, laki-
laki perempuan, jantan betina, baik dari jenis tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, buah-buahan,bunga-
bungaan dari jenis hewan maupun manusia.
Bacaan do’a merupakan suatu untuk mengingatkan manusia agar selalu bersiap-siap menghadapi
hari pembalasan saat seluruh manusia akan menghadapi dan mengalaminya serta jangan lalai mengingat
Allah SWT baik waktu sempit maupun lapang, bepergian atau tidak, bekerja atau di rumah.

D. Mengidentifikasi macam-macam nikmat Allah SWT sebagaiana terkandung dalam QS. Az-Zuhruf : 9-13
Bumi sebagai hamparan dan menyiapkan bagi makhluk-Nya untuk tempat mereka menetap,
berpijak dan mengayunkan kaki, diperlengkapi dengan jalan-jalan agar mereka dapat berkunjung dari satu
tempat ke tempat yang lain, baik dekat maupun yang jauh untuk kepentingan hidup dan penghidupan,
kepentingan ekonomi dan perdagangan.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 38
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Adapun macam-mcam nikmah Allah SWT sebagai berikut :


1. Bumi sebagai tempat tinggal
2. Udara sebagai sumber pernafasan
3. Menjadikan bumi sebagai hamparan dalam melaksanakan segala kegiatan.
4. Bumi dipergunakan untuk melancarkan perhubungan
5. Hujan untuk menghidupi bumi yang mati kering menjadi subur.
6. Manusia untuk berpasang-pasangan baik laki-laki dan perempuan
7. Alat transportasi yang dapat membawa manusia ketempat yang dimaksud

Secara garis besar nikmat Allah SWT dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam diantaranya
sebagai berikut ;
1. Nikmat fitrah, karena kita diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang paling indah dan mulia dibanding
dengan makhluk lainya.
2. Nikmat rohaniah, kita diberi akal untuk berfikir
3. Nikmat alamiah, kita ditempatkan di alam yang subur, makmur dan indah
4. Nikmat hayat, kita diberi kesehatan dan kehidupan
5. Nikmat ikhtiariyah, kita diberikan kemampuan usaha yang bermacam-macam
6. Nikmat huriyah, kita diberi kemerdekaan
7. Nikmat diniyah, kita diberi petunjuk hidup beragama atau pedoman hidup.

Allah SWT mengingatkan manusia agar kalau menaik kendaraan selalu ingat adanya nikmat Allah
SWT dan juga menikmati pemandangan atau sesuatu yang ada disekeliling kita dengan mengagumi
kebesaran dan karunia Allah SWT termasuk sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

E. Melaksanakan cara-cara mensyukuri nikmat Allah seperti yang terkandung dalam QS. Al-Ankabuut: 17
tentang syukur nikmat
Syukur nikmat adalah menjaga dan memelihara dengan sebaik-baik semua yang telah dikaruniakan
Allah SWT dan tidak menyia-nyiakannya sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Bagi semua umat Islam, wajib bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan kepada-Nya, sehingga
akan ditambahkan kenikmatan, dan sebaliknya jika ingkar nikmat akan ditimpakan adzab yang amat pedih.
Kita semua tahu bahwa segala kenikmatan yang dirasakan oleh manusia itu anugerah Allah SWT
dengan Cuma-Cuma. Oleh karena itu, kelak akan dipertanyakan di alam akhirat semua akibat dari
kenikmatan tersebut.
Adapun cara-cara mensyukuri nikmat Allah SWT diantaranya :
1. Memohon rezeki dan penghasilan hanya kepada Allah SWT.
2. Ketika kita mendapatkan rizqi wajib bersyukur dan melaksanakan sujud syukur.
3. Manusia dianjurkan untuk mencari keridloan-Nya dengan
jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Syukur kepada Allah SWT dengan melihat dan memandang tingkatan orang yang ada di bawah kita.
5. Jika ada orang naik mobil lihatlah orang yang naik sepeda, jika ada orang naik sepeda kita lihat orang
yang berjalan, jika kita berjalan kaki, kita lihat orang yang tidak mampu berjalan, begitu seterusnya.

Manusia wajib bersikap syukur terhadap nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya. Oleh
sebab itu, seharusnya manusia memandang ke bawah atau lebih rendah dalam maslah keduniaan yang
terdapat di dalamnya, kedudukan, pangkat, dan harta benda.
Manusia harus sadar bahwa, kedudukan atau pangkat serta harta kekayaan yang lebih tinggi yang
dimiliki orang lain itu semata-mata anugerah Allah SWT, sehingga manusia tidak boleh memandang ke atas
dalam hal tersebut. Sehingga, terhindar dari sikap mengandai-ngandaikan yang menimbulkan manusia
terjauh dari syukur nikmat, padahal orang kalau ingkar nikmat Allah SWT akan mendapat adzab yang pedih.

KESIMPULAN

1. Dinamika kehidupan di alam yang fana’ beragam aktifitas bumi tempat berpijak untuk mencari dan
menyiapkan pekerjaan baik bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, perdagangan,
pertanian dll
2. Macam-mcam nikmah Allah SWT sebagai berikut :
1. Bumi sebagai tempat tinggal, 2. Udara sebagai sumber pernafasan, 3. Menjadikan bumi sebagai
hamparan dalam melaksanakan segala kegiatan, 4. Bumi dipergunakan untuk melancarkan
perhubungan, 5. Hujan untuk menghidupi bumi yang mati kering menjadi subur. 6. Manusia untuk
berpasang-pasangan baik laki-laki dan perempuan 7. Alat transportasi yang dapat membawa manusia
ketempat yang dimaksud.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 39
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

3. Adapun cara-cara mensyukuri nikmat Allah SWT diantaranya :


a. Memohon rezeki dan penghasilan hanya kepada Allah SWT.
b. Ketika kita mendapatkan rizqi wajib bersyukur dan melaksanakan sujud syukur.
c. Manusia dianjurkan untuk mencari keridloan-Nya dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah
SWT.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e !
1. Cara mensyukuri nikmat Allah SWT termaktub pada Qur’an...
a. QS. Az-Zuhruf : 9-13
b. QS. Al-Ankabut : 16
c. QS. Az-Zuhruf : 9-13
d. QS. Al-Ankabut : 19
e. QS. Al-Baqarah ; 20
2. Apa yang kita terima/dapatkan baik yang bersifat rohani maupun rohani apapun bentuknya harus kita
syukuri dan kita tasarufkan sesuai dengan perintah-Nya. Mentasarufkan segala yang dianugerahkan
Allah sesuai dengan perintah-Nya dinamakan ….
a. Nikmat
b. Syukur
c. Terimakasih
d. Kufur
e. Syakir
3. Tatkala menerima anugerah kita harus bersyukur, diantara mentasarufkan anugerah/nikmat yang telah
kita terima dan menambah amal ibadah kepada Allah SWT. Syukur yang demikian itu dinamakan
syukur dengan ….
a. Syukur nikmat
b. Syukur dengan hati
c. Syukur dengan lisan
d. Syukur dengan perbuatan
e. Syukur yang sebenarnya
4. Mensyukuri anugerah/nikmat yang telah kita terima dengan membaca hamdalah/ungkapan syukur
lainnya dinamakan syukur dengan ….
a. Syukur nikmat
b. Syukur dengan hati
c. Syukur dengan lisan
d. Syukur dengan perbuatan
e. Syukur yang sebenarnya
5. Ketika kita tidak mensyukuri anugerah/nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, maka janji Allah
kita akan mendapatkan ….
a. Murka
b. Balasan
c. Imbalan
d. Siksa
e. Siksa yang pedih
6. Dinamika kehidupan di alam yang fana’ beragam aktifitas bumi tempat berpijak untuk mencari dan
menyiapkan pekerjaan baik bidang ...
a. Pendidikan, Sosiali Budaya
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Ketertiban
e. Kehakiman

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 40


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

7. Allah SWT menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan, laki-laki perempuan, jantan betina, baik
dari jenis tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, buah-buahan,bunga-bungaan dari jenis hewan maupun
manusia
Dipergunakan untuk ...
a. Mensyukuri nikmah Allah SWT
b. Merusak bumi
c. Mensyukuri sesuatu yang tidak benar
d. Menkufuri nikmah Allah SWT
e. Menikmati jagad raya

UJI KOMPETENSI DASAR


Bukan ajang sontek menyontek tapi ajang
utk mengukir prestasi

8. Secara garis besar nikmat Allah SWT dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam diantaranya... kecuali
a. Nikmat fitrah
b. Nikmat rohaniah
c. Nikmat alamiah
d. Nikmat hayat
e. Nikmat badaniah

9. Begitu banyak nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Maka tatkala kita akan
menghitungnya akan ….
a. lelah
b. mencapainya
c. tidak akan dapat menghitungnya
d. dapat menghitung yang kelihatan saja
e. Dapat menghitung yang kita ingat saja

10. Bagi semua umat Islam, wajib bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan kepada-Nya, sehingga akan
ditambahkan kenikmatan, dan sebaliknya jika ingkar nikmat akan ditimpakan ...
a. Adzab yang amat pedih.
b. Kenikmatan surga
c. Kenikmatan dunia
d. Kenikmatan neraka
e. Adzab yang nikmat

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Artikanlah, terjemahkan serta hafalkanlah QS.Az-Zuhruf: 9-13; QS. Al-Ankabuut: 17 tentang syukur
2. Sebutkan dan jelaskan cara-cara mensyukuri nikmat Allah seperti yang terkandung dalam QS. Al-
Ankabuut: 17 tentang syukur nikmat
3. Buatlah contoh perilaku orang yang mensyukuri nikmat Allah SWT QS. Al-Ankabuut: 17

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG POLA HIDUP SEDERHANA DAN PERINTAH MENYANTUNI PARA
DUAFA

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah
Menyantuni Para Duafa.
B. Menjelaskan Kandungan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan
Perintah Menyantuni Para Duafa
C. Mengidentifikasi Perilaku Orang yang Mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS.
Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa
D. Menerapkan Perilaku Hidup Sederhana dan Menyantuni Kaum Duafa QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa:
26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa dalam Kehidupan sehari-hari.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 41
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

MATERI PEMBELAJARAN
A. Mengartikan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah
Menyantuni Para Duafa.
B. Menjelaskan Kandungan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan
Perintah Menyantuni Para Duafa
C. Mengidentifikasi Perilaku Orang yang Mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS.
Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa
D. Menerapkan Perilaku Hidup Sederhana dan Menyantuni Kaum Duafa QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa:
26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa dalam Kehidupan sehari-hari.

BAB VIII

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG POLA HIDUP SEDERHANA DAN PERINTAH MENYANTUNI DUAFA

A. Mengartikan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah
Menyantuni Para Duafa.

1.QS. Al-Qashash: 79-82:

ُ‫ُون ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْن َيا َيا لَيْتَ لَنَا ِمثْ َل َما أُوتِ َي قَا ُرو ُن إِنَّه‬ َ ‫ِين يُ ِريد‬ َ ‫علَى قَ ْو ِم ِه فِي ِزينَتِ ِه قَا َل الَّذ‬ َ ‫ف ََ َخ َر َج‬
‫صا ِل ًحا َوال‬ َ ‫َّللاِ َخ ْي ٌر ِل َم ْن آ َم َن َوع َِم َل‬ ُ ‫ِين أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم َو ْي َل ُك ْم ث َ َو‬
َّ ‫اب‬ َ ‫)وقَا َل الَّذ‬ َ ٧٩( ‫يم‬ ٍ ‫ظ ع َِظ‬ ِّ ٍ ‫لَذُو َح‬
‫َّللا‬
ِ َّ ‫ُون‬ ِ ‫ص ُرونَهُ ِم ْن د‬ ُ ‫َان َلهُ ِم ْن فِئ َ ٍة يَ ْن‬ َ ‫ض فَ َما ك‬ َ ‫األر‬ ْ ‫س ْفنَا ِب ِه َو ِبد َِار ِه‬ َ ‫)فَ َخ‬٨٠( ‫ون‬ َ ‫صا ِب ُر‬ َّ ‫يُلَقَّا َها ِإال ال‬
َ‫الر ْزق‬
ِّ ِ ‫ط‬ ُ ‫س‬ َّ ‫ون َو ْي َكأ َ َّن‬
ُ ‫َّللاَ َي ْب‬ َ ُ‫األم ِس يَقُول‬ ْ ‫ِين تَ َمنَّ ْوا َمكَا َنهُ ِب‬ َ ‫صبَ َح الَّذ‬ ْ َ ‫)وأ‬ َ ٨١( ‫ين‬ َ ‫َان ِم َن ا ْل ُم ْنت َ ِص ِر‬ َ ‫َو َما ك‬
)٨٢( ‫ون‬ َ ‫ف ِبنَا َو ْي َكأَنَّهُ ال يُ ْف ِل ُح ا ْلكَا ِف ُر‬
َ ‫س‬ َ ‫علَ ْينَا لَ َخ‬ َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫ِل َم ْن َيشَا ُء ِم ْن ِع َبا ِد ِه َو َي ْقد ُِر لَ ْوال أ َ ْن َم َّن‬
79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah
diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
80. berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah
adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,
kecuali oleh orang- orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu
golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang
dapat) membela (dirinya).
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai,
benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan
menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah
membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari
(nikmat Allah)". (QS. Al-Qashash: 79-82)

2.QS.al-Israa: 26-27,29-30:

‫ان‬ َ ‫) ِإ َّن ا ْل ُم َب ِذِّ ِر‬٢٦( ‫ِيرا‬


َ ‫ين كَانُوا ِإ ْخ َو‬ ً ‫س ِبي ِل َوال ت ُ َب ِذِّ ْر ت َ ْبذ‬
َّ ‫ين َوا ْب َن ال‬
َ ‫س ِك‬ ْ ‫ت ذَا ا ْلقُ ْر َبى َحقَّهُ َوا ْل ِم‬
ِ ‫و ََآ‬
)٢٧( ‫ورا‬ َ ‫ش ْي‬
ً ُ‫طانُ ِل َر ِبِّ ِه َكف‬ َ ‫ين َوك‬
َّ ‫َان ال‬ ِ ‫اط‬
ِ َ‫شي‬
َّ ‫ال‬
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya.

ُ ‫س‬
‫ط‬ ُ ‫) ِإ َّن َربَّكَ َي ْب‬٢٩( ‫ورا‬
ً ‫س‬ُ ْ‫س ِط فَت َ ْقعُ َد َملُو ًما َمح‬
ْ ‫س ْط َها ُك َّل ا ْل َب‬ ُ ‫َوال تَجْ َع ْل َيدَكَ َم ْغلُولَةً ِإ َلى‬
ُ ‫عنُ ِقكَ َوال ت َ ْب‬
)٣٠( ‫يرا‬ ً ‫يرا بَ ِص‬ َ ‫الر ْزقَ ِل َم ْن يَشَا ُء َو َي ْقد ُِر إِنَّهُ ك‬
ً ‫َان ِب ِعبَا ِد ِه َخ ِب‬ ِّ ِ
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 42


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya;
Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS.al-Israa: 26-
27,29-30 )

3.QS. Al-Baqarah : 177:


‫اآلخ ِر‬
ِ ‫اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم‬
َّ ‫ب َولَ ِك َّن ا ْل ِب َّر َم ْن آ َم َن ِب‬ ِ ‫ق َوا ْل َم ْغ ِر‬ ِ ‫س ا ْل ِب َّر أ َ ْن ت ُ َولُّوا ُو ُجو َه ُك ْم قِبَ َل ا ْل َمش ِْر‬ َ ‫لَ ْي‬
َّ ‫ين َوا ْب َن ال‬
‫سبِي ِل‬ َ ‫سا ِك‬َ ‫علَى ُحبِِّ ِه ذَ ِوي ا ْلقُ ْربَى َوا ْليَتَا َمى َوا ْل َم‬ َ ‫ين َوآتَى ا ْل َما َل‬ َ ‫ب َوالنَّبِ ِِّي‬ ِ ‫َوا ْل َمالئِ َك ِة َوا ْل ِكتَا‬
‫ين فِي‬ َ ‫صا ِب ِر‬َّ ‫ون ِبعَ ْه ِد ِه ْم ِإذَا عَا َهدُوا َوال‬ َ ُ‫الزكَاةَ َوا ْل ُموف‬ َّ ‫صالةَ َوآتَى‬ َّ ‫ب َوأَقَا َم ال‬ ِ ‫الرقَا‬
ِّ ِ ‫ين َوفِي‬ َ ‫سائِ ِل‬ َّ ‫َوال‬
)١٧٧( ‫ون‬ َ ُ‫ص َدقُوا َوأُولَئِكَ ُه ُم ا ْل ُمتَّق‬ َ ‫ين ا ْلبَأ ْ ِس أُولَ ِئكَ الَّذ‬
َ ‫ِين‬ َ ‫اء َو ِح‬ َّ ‫اء َوال‬
ِ ‫ض َّر‬ ِ ‫س‬َ ْ ‫ا ْلبَأ‬
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-
orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah : 177)

B. Menjelaskan Kandungan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan
Perintah Menyantuni Para Duafa

1. Menjelaskan Kandungan QS. Al-Qashash: 79-82


Ayat ini menerangkan bahwa pada suatu hari Karun keluar ke tengah-tengah kaumnya dengan
pakaian megah dan perhiasan yang berlebihan dalam suatu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal,
hamba sahaya, dan inang asuh untuk mempertontonkan ketinggian dan kebesarannya kepada manusia.
Hal yang demikian itu adalah sifat yang amat tercela, kebanggaan yang terkutuk bagi orang yang berakal
dan berpikiran sehat. Hal itu menyebabkan kaumnya terbagi dua.
Pertama, orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi yang selalu berpikir dan berusaha
sekuat tenaga bagaimana caranya supaya bisa hidup mewah di dunia ini. Menurut anggapan mereka,
hidup yang demikian itu adalah kebahagiaan. Mereka itu berharap juga dapat memiliki sebagaimana
yang dimiliki Karun yaitu harta yang bertumpuk-tumpuk dan kekayaan yang berlebih-lebihan, karena
yang demikian itu dianggap sebagai keberuntungan yang besar.
Demikian mereka akan hidup senang, dan berbuat sekehendak hatinya merasakan kenikmatan
dunia dengan segala variasinya. Keinginan manusia seperti ini sampai sekarang tetap ada, bahkan tumbuh
dengan subur ditengah-tengah masyarakat. Dimana-mana kita dapat menyaksikan bahwa tidak sedikit
orang yang berkeinginan keras untuk memiliki seperti apa yang telah dimiliki orang-orang kaya,
pengusaha besar dan lainnya,
Ayat ini menerangkan kelompok kedua adalah orang-orang yang berilmu dan berpikiran waras.
Mereka menganggap bahwa cara berpikir orang-orang yang termasuk golongan pertama tadi sangat
keliru, bahkan dianggap sebagai satu bencana besar dan kerugian yang nyata, karena lebih mementingkan
kehidupan dunia yang fana dari kehidupan akhirat yang kekal. Golongan kedua berpendapat bahwa
pahala di sisi Allah bagi orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya serta beramal saleh, jauh
lebih baik daripada menumpuk harta. Apa yang di sisi Allah kekal abadi, sedangkan apa yang dimiliki
manusia akan lenyap dan musnah.
Ayat 80 dijelaskan bahwa orang-orang yang sabar dan tekun mematuhi perintah Allah, menjauhi
larangan-Nya. Mereka juga menerima baik apa yang telah diberikan Allah kepadanya serta
membelanjakannya untuk kepentingan diri dan masyarakat.
Ayat 81 Allah menerangkan akibat kesombongan dan keangkuhan karun. Ia beserta rumah dan
segala kemegahan dan kekayaannya dibenamkan ke dalam bumi. Tidak ada yang dapat
menyelematkannya dari azab Allah itu, baik perorangan maupun secara bersama-sama. Karun sendiri
tidak dapat membela dirinya. Tidak sedikit orang yang sesat jalan, dan keliru paham tentang harta yang
diberikan kepadanya. Mereka menyangka harta itu hanya untuk kemegahan dan kesenangan sehingga
mereka tidak menyalurkan penggunaanya ke jalan yang diridhai Allah. Oleh karena itu, Allah menimpakan
azab-Nya kepada mereka.
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang semula bercita-cita ingin mempunyai kedudukan
dan posisi terhormat seperti yang pernah dimiliki Karun, dengan seketika mengurungkan cita-citanya
setelah menyaksikan azab yang diimpakan kepada karun. Mereka menyadari bahwa harta benda yang
banyak dan kehidupan duniawi yang serba mewah, tidak mengantarkan mereka pada keridaan Allah. Dia
memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya, dan tidak memberi kepada yang tidak dikehendaki. Allah

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 43


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

meninggikan dan merendahkan orang yang dikehendaki-Nya. Kesemuanya itu adalah berdasarkan
kebijakanaan Allah dan ketetapan yang telah digariskan-Nya.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Allah telah memberikan kepada manusia watak masing-masing
sebagaimana Dia telah membagi-bagikan rezeki di antara mereka. Sesungguhnya Allah itu memberikan
harta kepada orang yang disenangi, dan tidak menganugerahkan iman kecuali kepada orang yang
disenangi dan dikasihi-Nya.

Kesimpulan ;
1. Gambaran kekayaan dan kemewahan karun mengakibatkan kaumnya terbagi menjadi dua;
a. Ada yang ingin kaya seperti dia karena menganggap hal itu merupakan keberuntungan yang besar
b. Ada yang menganggap hal itu merupakan bencana sdangkan pahala di sisi Allah lebih baik.
2. Allah membenamkan Karun dan hartanya ke dalam bumi karena kesombongannya, dan tiada satupun
yang dapat menolongnya.
3. Setelah menyaksikan azab yang menimpa Karun, orang-orang yang ingin kaya seperti dia
berkata,”Kalau bukan karena karunia Allah,ia akan binasa seperti dia.”
4. Tidak akan beruntung orang yang mengingkari nikmat Allah dan mendustakan Rasul.

2. Menjelaskan Kandungan QS.al-Israa: 26-27,29-30


Ayat 26 menjelaskan Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin agar memenuhi hak
keluarga dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan. Hak yang harus dipenuhi itu
adalah mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, mengunjungi rumahnya dan bersikap
sopan santun, serta membantu meringankan penderitaan yang mereka alami. Sekiranya ada diantara
keluarga dekat, ataupun orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan itu memerlukan
biaya untuk keperluan hidupnya maka hendaklah diberi bantuan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Orang-orang yang dalam perjalanan yang patut diringankan penderitaannya adalah orang yang
melakukan perjalanan karena tujuan-tujuan yang dibenarkan oleh agama. Orang yang demikian
keadaannya perlu dibantu ditolong agar bisa mencapai tujuannya.
Allah SWT melarang kaum muslimin bersikap boros yaitu membelanjkan harta tanpa perhitungan
yang cermat sehingga menjadi mubadzir. Larangan ini bertujuan agar kaummuslimin mengatur
pengeluarannya dengan perhitungan yang secermat-cermatnya, agar apa yang dibelanjakan sesuai
dengan keperluan dan pendapat mereka. Kaum muslimin juga tidak boleh menginfakkan harta kepada
orang-orang yang tidak berhak menerimannya, atau memberikan harta melebihi dari yang seharusnya.
Ayat ke 27 Allah SWT menyatakan bahwa para pemboros adalah saudara setan. Ungkapan serupa
ini biasa dipergunakan oleh orang-orang Arab. Orang yang membiasakan diri mengikuti peraturan suatu
kaum atau mengikuti jejak langkahnya, disebut saudara kaum itu. Jadi orang-orang yang memboroskan
hartanya berarti orang-orang yang mengikuti langkah setan. Sedangkan yang dimaksud pemboros adalah
orang-orang yang menghambur-hamburkan harta bendanya dalam perbuatan maksiat yang tentunya
diluar peintah Allah. Orang-orang yang serupa inilah yang disebut kawan-kawan setan. Didunia mereka
tergoda oleh setan, dan diakhirat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.
Ayat ke 29 menjelaskan cara-cara yang baik dalam membelanjakan harta. Allah menerangkan
keadaan orang-orang yang kikir dan pemboros dengan menggunakan ungkapan jangan menjadikan
tangan terbelenggu pada leher, akan tetapi juga jangan terlalu mengulurkannya. Kedua ungkapan ini lazim
digunakan orang-orang arab. Yang pertama berarti larangan berlaku bakhil atau
Kikir, sehingga enggan memberikan harta kepada orang lain, walaupun sedikit. Ungkapan kedua
bearti melarang orang berlaku boros dalam membelanjakan harta, sehingga melebihi kemampuan yang
dimilikinya. Kebiasaan memboroskan harta akan mengakibatkan seseorang tidak mempunyai simpanan
atau tabungan yang bisa digunakan ketika dibutuhkan.
Dalam hal ini, bahwa cara yang terbaik dalam membelanjakan harta adalah dengan cara yang
hemat, layak dan wajar, tidak terlalu bakhil dan tidak terlalu boros. Terlalu bakhil akan menjadikan
seseorang tercela, sedangkan terlalu boros akan mengakibatkan pelakunya pailit atau bangkrut.
Ayat ke 30 Allah SWT menjelaskan bahwa dialah yang melapangkan rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan dia pula yang membatasinya. Semuanya berjalan menurut ketentuan yang telah
ditetapkan Allah terhadap para hamba-Nya dalam usaha mencari harta dan cara mengembangkannya. Hal
ini berhubungan erat dengan alat dan pengetahuan tentang pengolahan harta itu. Yang demikian adalah
ketentuann Allah SWT yang bersifat umum dan berlaku bagi seluruh hamba-Nya. Namun demikian, hanya
Allah SWT yang menentukan menurut kehendak-nya.
Allah SWT menegaskan bahwa dia maha mengetahui para hamba-Nya, siapa di antara mereka
yang memanfaatkan kekayaan demi kemaslahatan dan siapa pula yang menggunakannya untuk
kemudaratan. Dia juga mengetahui siapa di antara hamba-hambaNya yang dalam kemiskinan, menjadi
orang-orang yang berputus asa, dan jauh dari rahmat Allah. Allah Maha Melihat bagaimana mereka
mengurus dan mengatur harta benda, apakah mereka itu membelanjakan harta pemberian Allah SWT itu
dengan boros ataukah bakhil.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 44
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Kaum muslimin hendaknya tetap berpegang kepada ketentuan-ketentuan Allah SWT, dengan
menaati segala perintah-Nya dan menjauhi laranga-Nya. Dalam membelanjakan harta hendaklah berlaku
wajar. Hal itu termasuk sunnah Allah SWT.

Kesimpulan ;

1. Kaum muslimin diperintahkan Allah SWT untuk membantu keluarga dekatnya yang membutuhkan
pertolongan, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan (musafir)
2. Allah SWT mengingatkan agar tidak berlaku boros sehingga menjadi mubazir, atau sebaliknya, terlalu
kikir
3. Kaum muslimin diperintahkan untuk mempergunakan harta kekayaan secara wajar dan untuk
beribadah kepada Allah SWT
4. Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluk yang ada di dunia ini. Dia pula yang berkuasa untuk
melapangkan atau membatasinya.

3. Menjelaskan kandungan QS. Al-Baqarah : 177


Ayat 177 Allah SWT menjelaskan kepada semua umat manusia, bahwa kebajikan itu bukanlah
sekedar menghadap muka kepada suatu yang tentu, baik ke arah timur maupun ke arah barat, akan tetapi
kebajikan yang sebenarnya adalah beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, iman yang bersemayam
di lubuk hati yang dapat menunjukkan kebenaran dan mencegah diri dari segala macam dorongan hawa
nafsu dan kejahatan. Beriman kepada hari akhirat sebagai tujuan terakhir dari kehidupan dunia yang serba
kurang dan fana. Beriman kepada semua nabi tanpa membedakan antara seorang nabi dengan nabi yang
lain.
Iman tersebut harus disertai dan ditandai dengan amal perbuatan yang nyata, sebagaimana yang
diuraikan dalam ayat ini diantaranya ;
1. Memberikan harta yang dicintai kepada karib kerabat yang membutuhkannya. Anggota keluarga yang
mampu hendaklah lebih mengutamakan memberi nafkah kepada keluarga yang lebih dekat.
2. Memberikan bantuan harta kepada anak-anak yatim dan orang-orang yang tidak berdaya.
3. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan, sehingga mereka tidak terlantar dalam
perjalanan dan terhindar dari pelbagai kesulitan.
4. Memberikan harta kepada orang yang terpaksa meminta minta karena tidak ada jalan lain baginya
untuk menutup kebutuhannya
5. Memberikan harta untuk menghapus perbudakan, sehingga ia dapat memperoleh kemerdekaan dan
kebebasan dirinya yang sudah hilang.

C. Mengidentifikasi Perilaku Orang yang Mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30,
QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa.
Perilaku orang yang mengamalkan dan perintah menyantuni para duafa diantaranya sebagai
berikut ;
a. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi yang selalu berpikir dan berusaha sekuat tenaga
bagaimana caranya supaya bisa hidup mewah di dunia ini.
b. Orang-orang yang sabar dan tekun mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya. Mereka juga
menerima baik apa yang telah diberikan Allah kepadanya serta membelanjakannya untuk kepentingan
diri dan masyarakat.
c. Tidak ada orang yang dapat menyelematkannya dari azab Allah itu, baik
perorangan maupun secara bersama-sama.
d. Kaum muslimin agar memenuhi hak keluarga dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam
perjalanan. Hak yang harus dipenuhi itu adalah mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih
sayang, mengunjungi rumahnya dan bersikap sopan santun, serta membantu meringankan penderitaan
yang mereka alami.
e.Pemboros adalah orang-orang yang menghambur-hamburkan harta bendanya dalam perbuatan maksiat
yang tentunya diluar perintah Allah.
f. Orang-orang yang kikir dan pemboros dengan menggunakan ungkapan jangan menjadikan tangan
terbelenggu pada leher, akan tetapi juga jangan terlalu mengulurkannya.
g. Ketentuann Allah SWT yang bersifat umum dan berlaku bagi seluruh hamba-Nya.
h. Semua umat manusia, bahwa kebajikan itu bukanlah sekedar menghadap muka kepada suatu yang
tentu, baik ke arah timur maupun ke arah barat, akan tetapi kebajikan yang sebenarnya adalah
beriman kepada Allah dengan sesungguhnya.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 45


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

D. Menerapkan Perilaku Hidup Sederhana dan Menyantuni Kaum Duafa QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-
Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa dalam Kehidupan sehari-
hari.

Orang-orang berilmu yang tidak meminta harta benda, melainkan agar Allah SWT
menganugerahkan kepada mereka orang-orang beriman dan beramal shaleh pahala yang tidak putus-
putusnya.
1. Kaum muslimin diperintahkan Allah SWT untuk membantu keluarga dekatnya yang membutuhkan
pertolongan, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan (musafir)
2. Allah SWT mengingatkan agar tidak berlaku boros sehingga menjadi mubazir, atau sebaliknya, terlalu
kikir.
3. Kaum muslimin diperintahkan untuk mempergunakan harta kekayaan secara wajar dan untuk
beribadah kepada Allah SWT
4. Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluk yang ada di dunia ini. Dia pula yang berkuasa untuk
melapangkan atau membatasinya.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177
dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah :
177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

III. Aspek Kognitif


1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dgn memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e
1. Kikir, sehingga enggan memberikan harta kepada ….
a. orang lain, walaupun sedikit
b. fakir miskin
c. mustahiq
d. kerabat
e. orang membutuhkan
2. Semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah semata dan manusia hanya diamanati dan
hanya mengaku memilikinya. Oleh karena itu kita tidak boleh menjadi orang yang ….
a. Berlebihan
b. Menahan harta
c. Kikir
d. Tamak
e. Sombong

3. Karena sikap dan perbuatan Karun yang demikian maka kaumnya karun terbagi menjadi ….
a. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi
b. orang-orang yang berilmu
c. Orang-orang yang mementingkan kehidupan ukhrawi
d. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi dan orang-orang yang berilmu
e. Orang beriman dan kafir
4. Ayat yang menjelaskan bahwa orang-orang yang sabar dan tekun mematuhi perintah Allah, menjauhi
larangan-Nya adalah ….
a. QS. Al-Qashash: 79
b. QS. Al-Qashash: 80
c. QS. Al-Qashash:81
d. QS. Al-Qashash: 82
e. QS. Al-Baqarah:177
5. Ayat yang menjelaskan akibat kesombongan dan keangkuhan karun adalah ….
a. QS. Al-Qashash: 79
b. QS. Al-Qashash: 80
c. QS. Al-Qashash:81
d. QS. Al-Qashash: 82
e. QS. Al-Baqarah:177
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 46
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

6. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Allah memberikan harta kepada orang yang disenangi, dan tidak
menganugerahkan iman kecuali kepada orang yang ….
a. Yang sabar
b. Beramal saleh
c. Yang disenangi dan dikasihi-Nya.
d. Pemurah
e. Tidak sombong
7. Allah tidak akan menganugerahkan iman kecuali kepada orang yang ….
a. Yang sabar
b. Beramal saleh
c. Yang disenangi dan dikasihi-Nya.
d. Pemurah
e. Tidak sombong
8. Allah membenamkan Karun dan hartanya ke dalam bumi karena….
a. Kekikirannya
b. Keteledorannya
c. Kesombongannya
d. Tidak beriman
e. Kufur
9. Dalam membelanjakan harta hendaknya kita harus …
a. dengan cara yang hemat, layak dan wajar,
b. bakhil dan tidak terlalu boros
c. sesuai kebutuhan
d. sesuai tuntunan
e. sesuai kemauan
a. Kaum muslimin diperintahkan Allah SWT untuk membantu ….
a. Kerabatnya saja
b. Keluarga dekat saja
c. Orang fakir miskin
d. Orang yang dicintai
e. Keluarga dekatnya yang membutuhkan pertolongan, orang-orang miskin, dan orang-orang yang
dalam perjalanan (musafir)

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan isi kandungan surat al Qasas ayat 80!
2. Bagaimanakah cara membelanjakan harta sesuai tuntunan agama! Jelaskan
3. Jelaskan mengapa Qarun dan pengikutnya ditenggelamkan di bumi oleh Allah SWT?
4. Kaum muslimin diperintahkan untuk mempergunakan harta kekayaan secara wajar dan untuk
beribadah kepada Allah SWT. Jelaskan maksudnya!
5. Jelaskan bagaimana sikap anda tatkala teman anda bersifat kikir!.

LATIHAN KOMPETENSI AKHIR SEMESTER 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya
dengan memberi tanda silang (X) pada kolom lembar jawaban yang tersedia !

1. Kata tafsir bisa juga diambil dari attafsiroh yang berarti ...
a. suatu ilmu yang digunakan dokter untuk mengetahui penyakit.
b. Suatu ilmu untuk mengetahui isi qur’an
c. Ilmu yang membahas tentang penyakit
d. Ilmu untuk mengetahui tentang kedokteran
e. Dokter penyakit dalam
2. Al-Jurjani dalam kitab Atta’rif mendefinisikan tafsir adalah...
a. Ayat-ayat, baik bentuk maupun isinya
b. Menjelaskan ilmu-ilmu al-qur’an
c. Ilmu yang membahas sebab-sebab turunnya al-qur’an
d. Ilmu yang membahas tentang makna
e. Menjelaskan makna ayat, baik bentuknya atau kisahnya atau sebab diturunkannya al-Qur’an
3. Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat bahwa Pengertian Ilmu tafsir adalah...
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 47
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

a. Ilmu yang menerangkan tentang hal nuzulul ayat


15.Ilmu yang menerangkan tentang wurudul hadits
16.Ilmu yang menjelaskan tentang diroyah
17.Ilmu yang mengungkap tentang wajib, sunah, mubah, haram
18.Ilmu yang menjelakan amar ma’ruf nahi munkar
4. Ilmu tafsir merupakan cabang dari ilmu ...
a. Fiqih
b. Hadits ilmu hadits
c. Tafsir ilmu Tafsir
d. Fiqih Usul fiqih
e. Al-qur’an
5. Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber hukum yang ... setelah hadits
a. Utama
b. Kedua
c. Pertama
d. Ketiga
e. Keempat
6. Dilihat dari segi kedudukan tafsir dan ilmu tafsir adalah ...
a. Tafsir sebagai hasil pekerjaan mufasir
b. Ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
c. Tafsir sebagai alat mufasir
d. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir
e. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir dan ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
7. Dilihat dari segi tujuan mempelajari keduanya,maka tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah...
a. Agar mengetahui asbabul nuzul
b. Agar mendapatkan ilmu al-qur’an
c. Agar dapat menjelaskan al-qur’an
d. Agar dapat bahagia di dunia akhirat
e. Agar orang dapat menafsirkan al-Qur’an
8. Kitab-kitab tafsir adalah kitab-kitab yang secara khusus disusun dalam memahami maksud ...
a. ayat-ayat al-Qur’an itu.
b. Matan al-qur’an
c. Surat-surat al-qur’an
d. Uslub al-qur’an
e. Keseluruhan al-qur’an
9. Di dalam sejarah peradaban Islam khususnya sejarah tafsir al-Qur’an pada dasarnya al-qur’an
diturunkan secara ...
a. langsung dari Allah
b. berangsur-angsur
c. keseluruhan al-qur’an
d. per surat
e. sebagian al-qur’an
10. Allah SWT berfirman dalam QS.An-Najm : 3-4 Penjelasan ayat diatas membawa dua konsekuensi yang
tegas : Pertama, setiap penafsiran al-Qur’an hendaklah lebih dahulu memerhatikan keterangan-
keterangan yang beliau berikan, kemudian baru diterangkan dengan logika dan rasio. Kedua ...
a. Nabi Muhammad SAW merupakan pemegang otoritas tunggal sebagai penafsir dan penjelas al-
Qur’an di masa kerasulan
b. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas tafsir
c. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas umat
d. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan
e. Nabi Muhammad SAW sebagai pengatur strategi da’wah
11. Sejarah tafsir al-qur’an pada masa sahabat ada perbedaan yang segnifikan dengan pada masa...
a. Rasulullah SAW
b. Sahabat
c. Tabi’in
d. Tabi’it Tabi’in
e. Modern
12. Sejarah Tafsir al-Qur’an Periode Sahabat Ibnu ’Abbas memiliki gelar ...
a. Tarjuman al-Qur’an
b. Fasihatul Qur’an
c. Mahorijul huruf
d. Al-Ilmu Tajwid
e. Mufasirul qur’an
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 48
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

13. Hadits yang Riwayat dari Ibnu ’Abbas tentang tafsir itu tidak ada yang kuat kecuali berjumlah...
a. Sekitar 200 hadits
b. Sekitar 300 hadits
c. Sekitar 500 hadits
d. Sekitar 400 hadits
e. Sekitar 100 hadits”.
14. Setelah hijrah ke Madinah, Nabi SAW memiliki juru tulis khusus. Menurut M.M. Azmi ( ahli sejarah )
dalam bukunya Kitab an-Nabi ada sejumlah...
a. 48 orang sahabat penulis al-Qur’an
b. 50 orang sahabat penulis al-Qur’an
c. 70 orang sahabat penulis al-Qur’an
d. 100 orang sahabat penulis al-Qur’an
e. 200 orang sahabat penulis al-Qur’an
15. Periode pertama berakhir ditandai dengan berakhirnya generasi sahabat, adapun sumber-sumber tafsir
periode Tabi’in adalah
a. 1. al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW 2. Pendapat Sahabat 3. Informasi ahli kitab yang
bersuber dari kitab-kitab suci 4. Ijtihad Tabi’in
b. Qur’an Hadits
c. Ijtihad Tabi’in
d. Tafsir Ilmu Tafsir
e. Hadits Ilmu Hadits
16. Sejarah al-Qur’an periode pembukuan pada masa Rasululloh SAW, walaupun secara pribadi tidak
pernah menulis al-Qur’an dikarenakan...
a. tidak pandai membaca dan menulis
b. kesibukan di medan perang
c. kesibukan menghafal al-quran
d. kesibukan mengurusin umat Islam
e. menyusun strategi perang dan menyebarkan Islam
17. Usaha perbaikan tulisan al-Qur’an selanjutnya dilakukan oleh Nasir bin Asim dan Yahya bin Ya’mur di
masa ...
a. Khalifah Abdul Malik bin Marwan
b. Khalifah Abu Bakar
c. Khalifah Ustman bin Affan
d. Khalifah Ali bin Abi Thalib
e. Umar bin Khatab
18. Sebelum ditemukan mesin cetak, al-Qur’an disalin dan diperbanyak dari mushaf Usmani dengan cara
tulisan tangan. Keadaan ini berlangsung sampai abad ke 16, ketika Eropa menemukan mesin cetak yang
dapat digerakkan (dipisah-pisahkan). Al-qur’an pertama kali dicetak di Hamburg (Jerman) pada tahun ...
a. Tahun 1794
b. Tahun 1594
c. Tahun 1884
d. Tahun 1984
e. Tahun 1694
19. Menurut Imam Ibnu al-Jazari Ilmu Qiroat adalah...
a. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan redaksi al-Qur’an
b. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan matan al-Qur’an
c. Ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan uslub al-Qur’an
d. Ilmu yang mempelajari tata cara asbabul nuzul al-Qur’an
e. Ilmu yang mempelajari tata cara wurudul hadits al-Qur’an
20. Fokus dan objek ilmu qiroat adalah...
a. Makna bukan redaksi al-Qur’an
b. Maknanya saja
c. Isi al-qur’an
d. Redaksi al-Qur’an bukan maknanya
e. Susunan kalimat dan isi al-qur’an
21. Macam-macam qiraat al-Qur’an adalah
a. al-Qira’at as-Sab’
b. Qiroatul Hamsah
c. Qiroatul tsani
d. Qiroatul Tsalis
e. Qiroatul wahdah
22. Orang pertama yang memprakarsai untuk memilih tujuh imam qira’at atau penggagas pertama
munculnya al-qira’at as-sab (qiraat as sab’ah) adalah...
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 49
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

a. Imam Abu Bakar bin Mujahid al-Bagdadi


b. Imam Abu Hanifah
c. Imam Syafi’i
d. Imam Abu Bakar bin madani
e. Imam Abu Bakar Assidiq
23. Makanan yang halal dan bergizi dijelaskan dalam al-Quran pada...
a. QS. Al-Baqarah : 172-173
b. QS, An-Nisaa : 127-128
c. QS. Al-Maidah : 172-173
d. QS. Al-Baqarah : 92- 93
e. An-Nahl: 72-73
24. Pada QS. AlBaqarah : 173 Allah SWT, menerangkan tentang hal-hal yang haram dimakan adalah....
kecuali
a. Bangkai
b. Darah
c. Babi
d. Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah SWT
e. Binatang yang disembelih dengan menyebut asma Allah SWT
25. Allah memerintahkan agar orang mukmin memakan rezeki yang baik-baik dan..
a. Mensyukuri nikmat Allah SWT
b. Mengkufuri
c. Mencela
d. Mengkianati
e. Melaksanakan apa yang diberikan Allah SWT
26. Beberapa penyakit yang ditimbulkan babi adalah kecuali ....
a. Wabah virus flu burung
b. Menularkan penyakit influensa
c. Radang otak (Japanese B Encephalitis)
d. Peradang mulut dan hati ( Stomatitis dan Myocarditis),
e. Spilis (Penyakit Kelamin)
27. Dalam QS. An-Nahl 66 dijelaskan bahwa Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar
memperhatikan....
a. Binatang ternak
b. Binatang melata
c. Binatang yang hidup dua alam
d. Binatang yang ada di laut
e. Binatang yang ada di hutan
28. Allah SWT melarang minum khamar dan main judi karena..
a. Hukumnya haram
b. Sangat besar bahayanya
c. Nikmat rasanya
d. Menghangatkan tubuh
e. Menambah kekuatan tubuh
29. Terjemahkan ayat dibawah ini yang tepat adalah …
     .30
.   
a. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk
b. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu shalat dalam keadaan mabuk
c. Hai orang-orang yang beriman janganlah shalat ketika mabuk
d. Hai orang-orang Islam, janganlah mabuk ketika shalat
e. Hai orang-orang yang beriman, janganlah shalat, dalam keadaan mabuk
30. QS. Al-Maaidah : 90 dibawah ini menjelaskan .....
    .31
  
    
   
a. Larangan minuman keras
b. Makanan yang halal
c. Persatuan dan Kesatuan
d. Ta’at kepada Allah SWT dan Rasul
e. Berlomba dalam kebaikan
31. Larangan melaksanakan shalat ketika mabuk,termaktub pada...
a. QS.an-Nisa :43

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 50


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

b. QS. An-Nahl : 43
c. QS. An-Biyaa: 45
d. QS. Al-Baqarah : 44
e. QS. An-Nisaa : 46
32. Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah diantaranya adalah …
a. Teruji validitas dan realibilitas
b. Banyaknya riwayat tentang munculnya ide-ide yang bagus dikalangan awan
c. Banyaknya riwayat tentang banyaknya pendapat dikalangan orang ‘alim
d. Banyaknya riwayat tentang banyaknya gagasan dikalangan ahli qira’at
e. Banyaknya riwayat tentang qiraat yang beredar di masyarakat, sehingga menjadi rancu bagi
kalangan awan
33. Para ulama qiraat mulai meneliti riwayat yang akhirnya bermuara kepada imam ….
a. Imam Tujuh
b. Imam Enam
c. Imam Sepuluh
d. Imam Dua
e. Imam Empat
34. Kaidah-kaidah qiraat yang bisa diterima adalah …
a. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah al-qur’an
b. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah fiqih ushul fiqih
c. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah tafsir
d. Harus sesuai dengan Rasm Usani. Sebab para sahabat telah sepakat dengan mushaf Usmani
e. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah manteq
35. Dalam kitab at-Taysir fil Qira’at as-Sab’ ad-Dani hanya mencantumkan dua perawi dari setiap imam …
a. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
b. Nafi : rawinya amr dan an-najih
c. Nafi : rawinya ahmad
d. Nafi : rawinya warsy
e. Nafi : rawinya abu bakar
36. Kitab Hirzul amani wa Wajhut-Tahani yang isinya nazm (syair) yang memuat 1071 bait syair yang berisi
materi qiraatnya...
a. Imam empat belas
b. Imam tujuh
c. Imam delapan
d. Imam sebelas
e. Imam tujuh belas
37. Allah SWT memberi rahmat kepada hamba-Nya disebabkan selalu berbuat baik kepada sesamanya
diantaranya
a. menyuruh yang baik dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
b. Orang yang melalaikan sholat
c. Tidak mau memberi makan dan minum bagi anak yatim
d. Tidak menjalankan perintah Allah dan selalu berbuat munkar
e. Meninggalkan perintah Allah dan bersedekah tidak di jalan Allah
38. Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan yang termaktub pada QS. An-
Nisaa : 80 adalah ....
a. Urusan pertanian dan pertahanan
b. Perdagangan
c. Politik dan sosial
d. Pendidikan
e. Keagamaan
39. Berkenaan dengan sakar, ada riwayat dari Ibnu Abas RA.: Sakar adalah minuman yang berasal dari buah
korma dan anggur, hukum sakara adalah ...
a. Mubah
b. Makruh
c. Halal
d. Subhat
e. Haram

40      .6


    
  

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 51


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

QS. An-Nisaa : 80 diatas menjelaskan Tentang ...taat kepada Allah dan RasulNya
a. Taat kepada Allah dan rasul-Nya
b. Minuman keras dan berjudi
c. Mensyukuri nikmat Allah SWT
d. Berprestasi
e. Taat kepada pemerintah

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Apakah yang anda ketahui tentang tafsir menurut al-Jurjani
2. Jelaskanlah Pengertian Ilmu tafsir menurut Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi ?
3. Apabila diseleksi untuk menemukan beberapa sahabat yang paling banyak memberikan penafsiran
tentang ayat-ayat al-Qur’an, maka ada sepuluh sahabat yang utama dalam bidang tafsir, sebutkan !
4. Sebutkan dan uraikan Macam-macam qiro’at al-qur’an
5. Tulis dan terjemahkan QS. Al-Maaidah : 87-88 tentang makanan yang halal dan bergizi

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PEMANFAATAN KEKAYAAN ALAM

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 9-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan
Alam
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang
Pemanfaatan Kekayaan Alam
D. Menerapkan Cara Memanfaatkan Kekayaan alam seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah: 267-268;
QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam

MATERI PEMBELAJARAN
A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 9-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan
Alam
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang
Pemanfaatan Kekayaan Alam
D. Menerapkan Cara Memanfaatkan Kekayaan alam seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah: 267-268;
QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 52


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

BAB IX

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PEMANFAATAN KEKAYAAN ALAM

A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 9-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam
1. QS.al-Baqarah: 267-268:

‫يث‬َ ‫ض َوال ت َ َي َّم ُموا ْال َخ ِب‬ ْ َ‫س ْبت ُ ْم َو ِم َّما أ َ ْخ َر ْجنَا لَ ُك ْم ِمن‬
ِ ‫األر‬ َ ‫ت َما َك‬ َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن ِفقُوا ِم ْن‬
ِ ‫ط ِيِّ َبا‬
‫ان َي ِعد ُ ُك ُم‬
ُ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫)ال‬٢٦٧( ٌ ‫ي َح ِميد‬ َّ ‫ضوا فِي ِه َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
َ َ‫َّللا‬
ٌّ ‫غ ِن‬ ُ ‫آخذِي ِه إِال أ َ ْن ت ُ ْغ ِم‬ِ ِ‫ِم ْنهُ ت ُ ْن ِفقُونَ َولَ ْست ُ ْم ب‬
)٢٦٨( ‫ع ِلي ٌم‬ َّ ‫َّللاُ َي ِعد ُ ُك ْم َم ْغ ِف َرة ً ِم ْنهُ َو َفضْال َو‬
َ ‫َّللاُ َوا ِس ٌع‬ ِ ‫ْالفَ ْق َر َو َيأ ْ ُم ُر ُك ْم ِب ْالفَ ْحش‬
َّ ‫َاء َو‬
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-
baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. ( QS.al-Baqarah: 267-268)

2. QS. Al-Ma’aarij: 9-25:


‫) ِإال‬٢١( ‫عا‬ ً ‫سهُ ْال َخي ُْر َمنُو‬ َّ ‫)وإِذَا َم‬ َ ٢٠( ‫عا‬ ً ‫ش ُّر َج ُزو‬
َّ ‫سهُ ال‬ ً ‫سانَ ُخ ِلقَ َهلُو‬
َّ ‫)إِذَا َم‬١٩( ‫عا‬ َ ‫إِ َّن اإل ْن‬
َّ ‫) ِلل‬٢٤( ‫)والَّذِينَ فِي أ َ ْم َوا ِل ِه ْم َح ٌّق َم ْعلُو ٌم‬
‫سائِ ِل‬ َ ‫علَى‬
َ ٢٣( َ‫صالتِ ِه ْم دَا ِئ ُمون‬ َ ‫ْال ُم‬
َ ‫)الَّذِينَ ُه ْم‬٢٢( َ‫ص ِلِّين‬
ِ ‫َو ْال َم ْح ُر‬
)٢٥( ‫وم‬
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,


21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau
meminta),

B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan
Alam
1. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 267-268
Ayat 267 menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman, niscaya akan menafkahkan sesuatu
yang baik, apabila dia bermaksud dengan infaknya itu untuk menyucikan diri dan meneguhkan jiwanya.
Sesuatu yang diinfakkan, diumpamakan dengan sebutir benih yang menghasilkan tujuan ratus butir, atau
yang diumpamakan dengan sebidang kebun yang terletak di dataran tinggi, yang memberikan hasil yang
baik, tentulah sesuatu yang baik, bukan sesuatu yang buruk yang tidak disukai oleh yang menafkahkan atau
yang dia sendiri tidak akan mau menerimanya, andaikata dia diberi barang semacam itu.

Pada akhir ayat ini Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut ; “Ketahuilah, bahwasanya Allah
Maha Kaya dan Maha Terpuji”. Ini merupakan suatu peringatan, terutama kepada orang yang suka
menafkahkan barang yang buruk-buruk, bahwa Allah tidak memerlukan sedekah semacam itu. Dia tidak
akan menerimanya sebagai suatu amal kebaikan. Apabila seseorang benar-benar ingin berbuat kebaikan
dan mencari keridlaan Allah SWT, mengapa dia memberikan barang yang buruk, yang dia sendiri tidak
menyukainya? Allah Maha Kaya. Maha terpuji dan pujian yang layak bagi Allah adalah bahwa kita rela
menafkahkan sesuatu yang baik dari harta milik kita, yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita.

Kesimpulan ;
1. Kita diperintahkan untuk menginfakkan sesuatu yang baik di antara harta yang kita peroleh dari usaha
yang halal, baik berupa uang, makanan, buah-buahan, atau binatang ternak
2. Sedekah berupa barang-barang yang diperoleh dari perbuatan haram tidak akan diterima Allah sebagai
amal saleh
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 53
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

3. Kita harus ingat bahwa Allah Maha kaya dan Maha Terpuji. Menginfakkan harta yang baik adalah
merupakan rasa syukur dari kita terhadap Allah SWT yang telah mengaruniakan harta benda itu kepada
kita.

Ayat 268 setan selalu menakut-nakuti orang yang berinfak dan membujuk mereka agar bersifat
bakhil dan kikir. Setan membayangkan kepada mereka bahwa berinfak atau bersedekah akan
menghabiskan harta benda dan akan menyebabkan mereka harus disimpan untuk persiapan di hari depan.

Menafkahkan barang yang jelek, dan keengganan untuk menafkahkan barang yang baik, oleh Allah
disebut sebagai suatu kejahatan, bukan kebajikan, karena orang yang bersifat demikian berarti
mempercayai setan dan tidak mensyukuri nikmat Allah serta tidak percaya akan kekayaan Allah dan
kekuasaan-Nya untuk memberi tambahan rahmat kepadanya.
Allah menjanjikan kepada hamba-Nya melalui rasul-Nya, untuk memberikan ampunan atas
kesalahan-kesalahan yang banyak, terutama dalam masalah harta benda. Karena sudah menjadi tabiat
manusia mencintai harta benda sehingga berat baginya untuk menafkahkannya.

2.Menjelaskan kandungan QS. Al-Ma’aarij: 19-25


Ayat 19 dijelaskan bahwa manusia memiliki sifat suka berkeluh kesah dan kikir. Sifat ini dapat
diubah jika menuruti petunjuk Tuhan.
Manusia bisa sesat dari jalan Allah karena sifatnya yang tergesa-gesa, gelisah, dan kikir. Hal ini
bukanlah ketentuan dari Allah terhadapnya, akan tetapi mereka menjadi mukmin atau menajdi kafir karena
usaha dan pilihan mereka sendiri. Kepada manusia dibentangkan jalan lurus menuju keridaan Allah dan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat seperti yang disampaikan Rasullah SAW, sebagaimana yang termuat
dalam al-Qur’an dan Hadits.
Di samping itu, terbentang pula jalan yang sesat, jalan yang dimurkai Allah SWT dan menuju ke
tempat yang penuh derita dan sengsara di akhirat. Manusia boleh memilih salah satu dari kedua jalan itu;
jalan mana yang akan ditempuhnya, apakah jalan yang lurus atau jalan yang sesat. Kemudian mereka diberi
balasan sesuai dengan pilihan mereka.
Ayat 20-21 dijelaskan jika manusia ditimpa kesusahan, mereka tidak sabar dan tabah, kadang-
kadang berputus asa. Akan tetapi, jika memperoleh rezeki dan karunia yang banyak dari Allah, ia menjadi
kikir. Kegelisahan dan kekikiran itu timbul pada diri manusia lantaran mereka tidak beriman dengan
sungguh-sungguh kepada Allah. Ia merasa seakan-akan dirinya terpencil, tidak ada sesuatu pun yang dapat
menolongnya dalam kesukaran itu. Namun apabila mendapatrezeki, ia merasa bahwa rezeki itu
diperolehnya semata-mata karena usahanya sendiri, tanpa pertolongan dari orang lain. Mereka
beranggapan bahwa rezeki dan karunia yang diperolehnya itu bukan karunia dari Allah. Oleh karena itu
timbullah sifat kikir.
Ayat 22-23 dijelaskan bahwa sifat-sifat manusia pada umumnya, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat. Shalat merupakan rukun islam ke dua; tanda yang membedakan antara orang yang
beriman dengan orang kafir. Jika seseorang shalat, berarti ia mempunyai hubungan dengan Tuhannya. Dia
akan selalu teringat kepada Tuhannya. Sebaliknya jika ia tidak shalat, ia akan lupa kepada Tuhannya
sehingga hubungannya terputus.
      
  
 
14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat aku.

Jika orang benar-benar khusyuk dalam shalatnya, berarti hati dan pikirannya tertuju kepada Allah
semata. Dia merasa berhadapan langsung dengan Allah SWT dalam shalatnya. Timbul dalam hatinya takut
karena dosa-dosa yang telah diperbuatnya disamping penuh harap akan limpahan pahala, rahmat, dan
karunia-Nya. Oleh karena itu, ia berjanji dalam hatinya akan menjauhi dan menghentikan larang-larang-Nya.
Hatinya pasrah dan tenteram menyerahkan diri kepada-Nya. Orang yang shalat secara demikian akan
terhindar dari perbuatan keji dan perbuatan munkar.
    
    
   
     
    
45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 54


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Dalam ayat ini disebutkan shalat dalam arti yang umum, termasuk di dalamnya shalat wajib yang
lima waktu dan shalat-shalat sunah. Hal ini berarti bahwa semua shalat yang diperintahkan Allah SWT untuk
dikerjakan dapat menghilangkan kegelisahan, menenteramkan hati, dan menambah kekuatan iman orang
yang mengerjakannya. Sekalipun demikian, tentu shalat yang paling diutamakan mengerjakannya adalah
shalat lima waktu.
Kemudian diteruskan bahwa shalat itu selalu dikerjakan pada setiap waktu yang ditentukan, terus-
menerus, tidak ada yang luput dikerjakan walaupun satu shalat. Inilah syarat mengerjakan shalat yang dapat
menghilangkan kegelissahan hati dan kekikiran.
Ayat 24-25 dijelaskan bahwa mengerjakan shalat untuk mengingat dan menghambakan diri kepada
Allah SWT, manusia diperintahkan agar selalu meneliti harta yang telah dianugerahkan Allah SWT
kepadanya; apakah dalam harta itu telah atau belum ada hak orang miskin yang meminta-meminta, dan
orang miskin yang tidak mempunyai sesuatu apapun. Jika ada hak mereka, ia segera mengeluarkannya
karena dia percaya bahwa selama ada hak orang lain dalam hartanya itu, berarti hartanya belum suci.

    


    
      
 
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkandan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Maksudnya ayat diatas adalah sedekah wajib, yaitu zakat. Hal ini diperkuat dengan
penyebutannya dalam ayat ini diiringi dengan kata shalat. Di dalam al-Qur’an terdapat dua puluh tujuh
tempat yang menyebutkan secara beriringan perintah mengerjakan shalat dengan perintah mengerjakan
zakat. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat. Dengan shalat, seorang
dapat menyucikan dirinya dari segala perbuatan syirik dan terlarang, serta menyerahkan dan
menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Sedangkan dengan zakat, seseorang dapat menyucikan
hartanya dan milik orang lain serta menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa harta yang dikaruniakan
Allah SWT itu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk jalan yang diridlai-Nya.

C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25
Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam
Allah SWT menciptakan langit dan bumi baik tumbuh-tumbuhan, batu-batuan, hewan dan
sebagainya. Orang Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengamalkan dan menafkahkan sebagian
dari hasil usahanya untuk sebagian orang lain. Disamping itu juga orang Islam jangan mengamalkan
sesuatu yang buruk-buruk seperti, hasil korupsi, mencuri, merampok, atau yang diperoleh selain di jalan
Allah SWT untuk dinafkahkan kepada pada duafa diantaranya fakir miskin sehingga mengakibatkan ketidak
manfaatkannya disisi Allah SWT.
Melihat kronologis adanya penciptaan syaitan adalah untuk menjadi penghuni neraka dengan
catatan harus mencari teman daiantaranya adalah manusia dan syaitan selalu menggoda untuk
menjerumuskannya maka dari itu syaitan selalu menakut-nakuti, kikir, berbuat kejahatan.

Sifat suka berkeluh kesah dan kikir itu dimiliki manusia. Sifat ini dapat diubah jika menuruti
petunjuk Allah yang termaktub dalam al-Qur’an dan Hadits. Terbentang dua jalan yaitu pertama jalan lurus
menuju keridlaan Allah SWT dan kebahagiaan hidup didunia dan akhirat dan kedua yang sesat, jalan yang
dimurkai Allah SWT dan menuju ke tempat yang penuh derita dan sengsara di akhirat. Manusia boleh
memilih salah satu dari kedua jalan itu; jalan mana yang akan ditempuhnya, apakah jalan yang lurus atau
jalan yang sesat. Kemudian mereka diberi balasan sesuai dengan pilihan mereka.

D. Menerapkan Cara Memanfaatkan Kekayaan alam seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah: 267-
268; QS. Al-Ma’aarij: 19-25 Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam
1. Kita diperintahkan untuk menginfakkan sesuatu yang baik di antara harta yang kita peroleh dari usaha
yang halal, baik berupa uang, makanan, buah-buahan, atau binatang ternak.
2. Sedekah berupa barang-barang yang diperoleh dari perbuatan haram tidak akan diterima Allah
sebagai amal saleh.
3. Kita harus ingat bahwa Allah Maha kaya dan Maha Terpuji. Menginfakkan harta yang baik adalah
merupakan rasa syukur dari kita terhadap Allah SWT yang telah mengaruniakan harta benda itu
kepada kita.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 55


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

4. Setiap manusia harus memiliki sifat istiqomah, konaah, tawakkal, tawadlu, berakhlakul karimah.
Jangan selalu berkeluh kesah dan kikir.
5. Orang Islam akan menjadi kafir karena memiliki sifat tergesa-gesa, gelisah dan kikir.

Manusia dibentangkan jalan lurus menuju keridlaan Allah SWT dan kebahagiaan hidup didunia
dan akhirat, samping itu juga terbentang pula jalan yang sesat, jalan yang dimurkai Allah SWT dan menuju
ketempat yang penuh derita dan sengsara di akhirat.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 9-25 Tentang Pemanfaatan
Kekayaan Alam

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.al-Baqarah: 267-268; QS. Al-Ma’aarij: 9-25 Tentang
Pemanfaatan Kekayaan Alam

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya dengan mengharap ridla Allah SWT disebut ….
a. Zakat
b. Infak
c. Sadaqah
d. Hadiah
e. Wasiat

2. Shadaqah semata-mata mengharap… Allah.


a. Ridla
b. Pahala
c. Pujian
d. Terkenal
e. Surga

3. Infak selalu berbentuk…


a. lisan
b. harta
c. tenaga
d. pikiran
e. semua benar

4. Shadaqah berupa sikap/perbuatan contohnya….


a. uang
b. mengucap salam
c. ceramah
d. menyingkirkan duri dari jalan
e. mendoakan sesama
5. Sesuatu yang baik di antara harta yang kita peroleh dari usaha yang halal, baik berupa uang, makanan,
buah-buahan, atau binatang ternak harus kita …. Di jalan Allah SWT.
a. Zakatkan
b. Infakkan
c. Sadaqahkan
d. Hadiahkan
e. Wasiatkan
6. Sedekah berupa barang-barang yang diperoleh dari perbuatan haram . . . sebagai amal saleh
a. Berkahi
b. Ridloi
c. Rahmati
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 56
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

d. tidak akan diterima Allah


e. semua benar
7. Kita harus ingat bahwa Allah Maha kaya dan Maha Terpuji. Menginfakkan harta yang baik adalah
merupakan bentuk …. Kepada Allah SWT.
a. rasa syukur
b. hormat
c. tata
d. kedekatan
e. semua benar
8. Sedekah wajib ada yang wajib dan ada yang sunah, sedekh wajib yaitu ….
a. Zakat
b. Infak
c. Sadaqah
d. Hadiah
e. Wasiat
9. Shalat itu dapat menyucikan dirinya dari segala perbuatan….
a. syirik
b. Nifak
c. Fisq
d. Kufur
e. Zolm
10. Berdasarkan QS. Al Baqarah Ayat 267 bahwa orang yang benar-benar beriman, niscaya akan ….
a. Menafkahkan sesuatu yang baik
b. Menafkahkan hartanya
c. Menafkahkan jiwanya
d. Menafkahkan raganya
e. Menafkahkan jiwa raganya

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


a. Jelaskan fungsi salat dan zakat berdasarkan QS. Al Ma’arij ayat 24-25!
b. Jelaskan kandungan QS. Al Baqarah Ayat 268!
c. Jelaskan kandungan QS al Ma’arij Ayat 24-25!
d. Sedekah wajib dan yang sunnah. Jelaskan!
e. Dalam al Qur’an banyak ayat yang menjelaskan hubungan salat dan zakat. Jelaskan maksud dari
hubungan tersebut!

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 57


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97
C. Menceritakan Perilaku Orang-orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-
Nahl : 97
D. Menerapkan Perilaku Berkompetisi dalam Kebaikan. Seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah: 148;
QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97

MATERI PEMBELAJARAN
A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97
C. Menceritakan Perilaku Orang-orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-
Nahl : 97
D. Menerapkan Perilaku Berkompetisi dalam Kebaikan. Seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah: 148;
QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97

BAB X
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

A. Mengartikan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97

1.QS.al-Baqarah: 148:
َ ‫علَى ُك ِِّل‬
ٍ‫ش ْيء‬ َ َ‫َّللا‬ ِ ْ ‫ت أ َ ْينَ َما تَ ُكونُوا َيأ‬
َّ ‫ت ِب ُك ُم‬
َّ ‫َّللاُ َج ِميعًا ِإ َّن‬ ِ ‫َو ِل ُك ٍِّل ِو ْج َهةٌ ُه َو ُم َو ِلِّي َها َفا ْست َ ِبقُوا ْال َخي َْرا‬
)١٤٨( ‫ِير‬ ٌ ‫قَد‬
148. dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan
kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( QS.al-
Baqarah: 148)

2.QS al-Faathir: 3
ِ َ ‫ظا ِل ٌم ِلنَ ْف ِس ِه َو ِم ْن ُه ْم ُم ْقت‬
َ ‫صد ٌ َو ِم ْن ُه ْم‬
‫سا ِب ٌق‬ َ ‫طفَ ْينَا ِم ْن ِع َبا ِدنَا فَ ِم ْن ُه ْم‬ ْ ‫اب الَّذِينَ ا‬
َ ‫ص‬ َ َ ‫ث ُ َّم أ َ ْو َرثْنَا ْال ِكت‬
)٣٢( ‫ير‬ ُ ‫ض ُل ْال َك ِب‬
ْ َ‫َّللاِ ذَ ِل َك ُه َو ْالف‬ ِ ‫بِ ْال َخي َْرا‬
َّ ‫ت بِإ ِ ْذ ِن‬
32. Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami,
lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.
yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar.( QS al-Faathir: 32)

3.QS al-Faathir: 3
‫س ِن َما‬ َ ً ‫صا ِل ًحا ِم ْن ذَ َك ٍر أ َ ْو أ ُ ْنثَى َو ُه َو ُمؤْ ِم ٌن فَلَنُ ْحيِ َينَّهُ َحيَاة‬
َ ‫ط ِِّيبَةً َولَن َْج ِز َينَّ ُه ْم أ َ ْج َر ُه ْم بِأ َ ْح‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫ع ِم َل‬
)٩٧( َ‫َكانُوا َي ْع َملُون‬
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman,
Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya
akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (QS.an-Nahl : 97)

B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir:32 dan QS.an-Nahl : 97


1.Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 148
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap umat mempunyai kiblat masing-masing. Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail as, menghadap ke Ka’bah. Bani Israil menghadap ke Baitulmakdis dan orang Nasrani
menghadap ke timur, yang prinsip adalah beriman kepada Allah SWT dan mematuhi segala perintah-
Nya. Karena Allah SWT telah memerintahkan agar kaum Muslimin menghadap ke Ka’bah dalam shalat,
maka fitnah dan cemoohan dari orang yang ingkar itu tidak perlu dilayani, akan tetapi hendaklah kaum
muslimin bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba membuat kebajikan. Allah SWT nanti
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 58
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

akan menghimpun umat manusia untuk menghitung serta membalas segala amal perbuatannya, dan
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu; tidak ada yang dapat melemahkan-Nya untuk mengumpulkan
semua manusia pada hari akhir.

Kesimpulan;

1. Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as memilik kiblat menghadap ke Ka’bah


2. Umat Islam harus giat bekerja, beramal dan berlomba-lombalah dalam hal kebaikan dan taqwa.

2.Menjelaskan Kandungan QS al-Faathir: 32

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT mewahyukan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.
Kemudian ajaran-ajaran al-Qur’an itu diwariskan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih. Mereka
itu adalah umat Nabi Muhammad SAW, sebab Allah SWT telah memuliakan umat ini melebihi
kemuliaan yang diperoleh umat sebelumnya. Kemuliaan itu tergantung kepada sejauh mana ajaran
Rasulullah itu mereka amalkan, dan sampai di mana mereka sanggup mengikuti petunjuk Allah SWT.
Berikut ini dijelaskan tingkatan-tingkatan orang mukmin yang mengamalkan al-Qur’an diantaranya;
1. Orang yang dzalim kepada dirinya. Maksudnya orang yang mengerjakan perbuatan wajib dan jkuga
tidak meninggalkan perbuatan yang haram.
2. Muqtasid, artinya orang-orang yang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan larangan-
larangannya, akan
tetapi kadang-kadang ia tidak mengerjakan perbuatan yang dipandang sunah atau masih
mengerjakan sebagian pekerjaan yang dipandang makruh.
3. Sabiqun bil khairat artinya, orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah,
meninggalkan segala perbuatan yang haram dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah
(dibolehkan)
Menurut al-Maragi pembagian diatas dapat pula diungkap dengan kata-kata lain adalah ;
a. Orang yang masih sedikit mengamalkan ajaran Kitabullah dan terlalu senang menuruti hawa
nafsunya, atau orang yang masih banyak perbuatan kejahatannya dibanding dengan amal
kebaikannya.
b. Orang yang seimbang antara amal kebaikan dan kejahatannya
c. Orang yang terus menerus mencari ganjaran Allah SWT dengan melakukan amal kebaikan.

Warisan mengamalkan kitab suci dan kemuliaan yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad
SAW itu merupakan suatu karunia yang amat besar dari Allah SWT, yang tidak seorang pun dapat
menghalangi ketetapan itu.

3.Menjelaskan Kandungan QS.an-Nahl : 97


Ayat ini menjelaskan Allah SWT berjanji bahwa Allah SWT benar-benar akan memberikan kehidupan
yang bahagia dan sejahtera di dunia kepada hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, yang
mengerjakan amal shaleh adalah segala amal yang sesuai petunjuk al-Qur’an dan sunnah Rasul, sedang hati
mereka penuh dengan keimanan.
Kehidupan bahagia dan sejahtera di dunia ini adalah suatu kehidupan di mana jiwa manusia
memperoleh ketenangan dan kedamaian karena merasakan kelezatan iman dan kenikmatan keyakinan.
Jiwanya penuh dengan kerinduan akan janji Allah SWT, akan tetapi rela dan ikhlas menerima takdir. Jiwanya
bebas dari perbudakan benda-benda duniawi, dan hanya tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
mendapatkan limpahan cahaya dari-Nya.
Jiwa selalu merasa puas terhadap segala yang diperuntukkan baginya, karena ia mengetahui bahwa
rezeki yang diterimanya itu adalah hasil dari ketentuan Allah SWT. Adapun di akhirat dia akan memperoleh
balasan pahala yang besar dan paling baik dari Allah SWT karena kebijakan dan amal shaleh yang telah
diperbuatnya serta iman yang bersih yang mengisi jiwanya.

C. Menceritakan Perilaku Orang-orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan


QS.an-Nahl : 97
Rasulullah SAW bersama kaum Muhajirin sesudah setahun setengah, Allah SWT memerintahkan
supaya beliau berkiblat ke Baitul Mukaddas dalam sembayang. Maksudnya adalah supaya kaum muslimin
yang waktu itu hanya terdiri dari orang-orang Arab membersihkan akidahnya dari fanatisme kedaerahan
dan keturunan yang melekat pada diri mereka sejak zaman jahiliyah. Justru Ka’bah/kiblat mereka berada di
Mekah. Selain itu juga, mudah-mudahan kaum Yahudi mau masuk Islam, karena mereka mereasa Baitul
Mukaddas yang menjadi kiblat mereka dihormati. Begitu juga perasaan kaum Nasrani.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 59


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Tapi ternyata harapan Nabi Muhammad SAW sia-sia. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan
: Muhammad sekarang sembahyang menghadap Baitul Mukaddas/Kiblat kita. Hal itu merupakan bukti
tentang kebenaran agama Yahudi/Nasrani dan Muhammad mengakui kekeliruan agama Islam yang
diajarkannya. Karena omongan Yahudi dan Nasrani seperti itu, maka Allah SWT memerintahkan supaya
Nabi kembali menghadap Ka’bah dalam sembahyang, sesuai dengan permohonannya.
Tapi ternyata peralihan Kiblat itu juga dibuat alasan oleh orang-orang Yahudi untuk memfitnah.
Mereka mengatakan : “Yang mendorong Muhammad kembali berkiblat ke Ka’bah karena ia cenderung lagi
kepada agama kaumnya dan karena cinta kepada tanah airnya. Andaikata ia benar, niscaya ia akan tetap
menghadap Kiblat Nabi-nabi sebelumnya.”
Padahal justru Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim as, yang diakui oleh kaum Yahudi sebagai leluhur
mereka. Orang msuyrik mengatakan : “Muhammad telah kembali ke kiblat kita dan nanti pasti ia akan
kembali pula kepada agama nenek moyang kita,” orang munafik mengatakan : “Muhammad ragu, bimbang
dan tidak mantap akan kiblatnya.”

D. Menerapkan Perilaku Berkompetisi dalam Kebaikan. Seperti yang terkandung dalam QS.al-Baqarah:
148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97
1. Perilaku berkompetisi Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as memilik gagasan untuk mengarahkan kepada
kaumnya untuk menghadap ke kiblat yaitu ka’bah di makatul mukaromah.
2. Umat Islam harus giat bekerja, beramal dan berlomba-lombalah dalam hal kebaikan dan taqwa.
3. Orang yang masih sedikit mengamalkan ajaran Kitabullah dan terlalu senang menuruti hawa nafsunya,
atau orang yang masih banyak perbuatan kejahatannya dibanding dengan amal kebaikannya.
4. Orang yang terus menerus mencari ganjaran Allah SWT dengan melakukan amal kebaikan
5. Kehidupan bahagia dan sejahtera di dunia ini adalah suatu kehidupan di mana jiwa manusia
memperoleh ketenangan dan kedamaian karena merasakan kelezatan iman dan kenikmatan
keyakinan. Jiwanya penuh dengan kerinduan akan janji Allah SWT, akan tetapi rela dan ikhlas
menerima takdir. Jiwanya bebas dari perbudakan benda-benda duniawi, dan hanya tertuju kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta mendapatkan limpahan cahaya dari-Nya.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.al-Baqarah: 148; QS al-Faathir: 32 dan QS.an-Nahl : 97

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Kiblat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as adalah ….
a. Baitul Maqdis
b. Ka’bah.
c. Palestina
d. Makkah
e. Madinah
2. Kiblat Bani Israil adalah ….
a. Baitul Maqdis
b. Ka’bah.
c. Palestina
d. Makkah
e. Madinah
3. Mengerjakan perbuatan wajib dan juga tidak meninggalkan perbuatan yang haram termasuk zalim
kepada ….
a. Kepada dirinya.
b. Allah
c. Rasul
d. Orang lain
e. Sesama

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 60


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

4. Orang yang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan larangan-larangannya dinamakan ….


a. Muqtasid
b. Musri’
c. Mubti’
d. Muhmil
e. Mujtahid
5. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
haram dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan) dinamakan ….
a. Muqtasid
b. Musri’
c. Mubti’
d. Muhmil
e. Sabiqun bil khairat

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan Kandungan QS.al-Baqarah: 148!
2. Jelaskan Kandungan QS al-Faathir: 32!
3. Jelaskan Kandungan QS.an-Nahl : 97!
4. Berilah contoh perilaku Orang-orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah: 148! Minimal 3
5. Kapankah kita dianjurkan dan diperbolehkan berkompetisi? Jelaskan!

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi
Munkar.
B. Menjelaskan Kandungan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf
Nahi Munkar.
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf:
3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
D. Melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar seperti yang terkandung QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-
80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan sehari-hari.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Mengartikan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi
Munkar.
B. Menjelaskan Kandungan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf
Nahi Munkar.
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf:
3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
D. Melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar seperti yang terkandung QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-
80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan sehari-hari.

BAB XI
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

A. Mengartikan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi
Munkar.

1.QS.Ali Imran: 104:

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 61


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

َ‫ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوأُولَئِ َك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬ ِ ‫َو ْلت َ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَ ْدعُونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬
َ َ‫وف َو َي ْن َه ْون‬
)١٠٤(
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
(QS.Ali Imran: 104)

2.QS.al-Maa’idah: 78-80:

‫ص ْوا َو َكانُوا‬ َ ‫ع‬َ ‫سى اب ِْن َم ْر َي َم ذَ ِل َك ِب َما‬َ ‫ان دَ ُاودَ َو ِعي‬ ِ ‫س‬ َ ‫ع َلى ِل‬ َ ‫لُعِنَ الَّذِينَ َكفَ ُروا ِم ْن َب ِني ِإس َْرا ِئي َل‬
ً ‫)ت َ َرى َك ِث‬٧٩( َ‫س َما َكانُوا يَ ْف َعلُون‬
‫يرا ِم ْن ُه ْم‬ َ ْ‫ع ْن ُم ْن َك ٍر فَ َعلُوهُ لَ ِبئ‬ َ َ‫) َكانُوا ال َيتَنَاه َْون‬٧٨( َ‫يَ ْعتَد ُون‬
َ‫ب ُه ْم خَا ِلد ُون‬ ِ ‫علَ ْي ِه ْم َو ِفي ْالعَذَا‬ َّ ‫ط‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫س ُه ْم أ َ ْن‬
َ ‫س ِخ‬ ُ ُ‫ت لَ ُه ْم أ َ ْنف‬ْ ‫س َما قَدَّ َم‬َ ْ‫يَتَ َولَّ ْونَ الَّذِينَ َكفَ ُروا لَبِئ‬
)٨٠(
78. telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang
demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
79. mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya
Amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
80. kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik).
Sesungguhnya Amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, Yaitu kemurkaan Allah
kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.

3.QS. Ash-Shaaf: 3:
)٣( َ‫َّللاِ أ َ ْن تَقُولُوا َما ال ت َ ْفعَلُون‬
َّ ‫َكبُ َر َم ْقت ًا ِع ْن َد‬
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

B. Menjelaskan Kandungan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar
Ma’ruf Nahi Munkar.
1.Menjelaskan Kandungan QS.Ali Imran : 104
Ayat ini menjelaskan bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat
Islam yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana tampak gejala-
gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar diantara umat
Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dengan demikian umat
Islam akan terpelihara dari perpecahan dan infiltrasi pihak manapun
Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan
menghilangkan sifat-sifat buruk. Siapa saja yang ingin mencapai kemenangan, maka ia lebih dahulu
harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya, adalah kemenangan tidak
akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan
persatuan. Persatuan yang kukuh dan kuat tidak akan tercapai kecuali dengan sifat-sifat keutamaan.
Tidak terpelihara keutamaan itu melainkan dengan terpeliharanya agama dan akhirnya tidak mungkin
agama terpelihara melainkan dengan adanya dakwah. Maka kewajiban pertama umat Islam itu adalah
menggiatkan dakwah agar agama dapat berkembang baik dan sempurna sehingga banyak pemeluknya.
Dengan dorongan agama akan tercapailah bermacam-macam kebajikan sehingga terwujud
persatuan yang kukuh kuat. Dari persatuan yang kukuh kuat tersebut akan timbullah kemampuan yang
besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. Mereka yang memenuhi syarat-syarat
perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan beruntung.

2.Menjelaskan Kandungan QS.al-Maa’idah: 78-80


Ayat ini menjelaskan bahwa orang kafir dari kalangan Yahudi mendapat kemurkaan dan
kutukan Allah SWT melalui ucapan Nabi Daud as dan Isa as. Ketika orang-orang Yahudi membuat
kedurhakaan pada hari Sabat (hari larangan terhadap orang Yahudi menangkap ikan), Nabi Daud as
mengutuk mereka pada khususnya, karena melanggar kehormatan hari Sabat dan pada umumnya
terhadap mereka yang membuat kedurhakaan biasa.(Mazmur cix.17-18,/xxviii. 21-22,31-33/xiv. 22-
28,dan pasim) Nabi Isa as pun pernah mengutuk mereka sebagai “keturunan pembunuh nabi-nabi” dan
“kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak.” (matius xxiii. 31-35). Pada akhirnya ayat ini
dijelaskan, bahwa kutukan itu disebabkan mereka membuat maksiat dan melanggar hukum-hukum
Allah SWT dengan cara melampau batas.
Ayat 79 menjelaskan bahwa kebiasaan Yahudi adalah membiarkan kemungkaran terjadi di
hadapan mereka disebabkan mereka tidak melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar. Demikianlah
buruknya perbuatan mereka itu, sehingga hal itu menjadi sebab adanya kutukan Allah SWT pada
mereka.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 62
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Ayat 80 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyaksikan sendiri tingkah laku orang-
orang kafir Bani Israil yang ada pada zamannya, adalah kebanyakan mereka tolong menolong dengan
orang musyrik dari kalangan Arab (kaum Nabi sendiri) dalam usaha memerangi Nabi Muhammad SAW.
Pekerjaan yang mereka lakukan itu adalah sangat buruk sekali karena hanya mengikuti perintah hawa
nafsu dan hasutan. Perbuatan itu menimbulkan kemurkaan Allah SWT yang karenanya mereka pasti
mendapat balasn daripada-Nya berupa azab api neraka untuk selama-lamanya. Orang-orang yang lepas
dari api neraka adalah mereka yang mengerjakan pekerjaan yang diridlai Allah SWT.

3.Menjelaskan Kandungan QS. Ash-Shaaf: 3


Ayat ini, Allah SWT memperingatkan bahwa sangat besar dosanya orang mengatakan sesuatu,
akan tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Hal ini berlaku baik dalam pandangan Allah SWT maupun
dalam pandangan masyarakat.
Menepati janji merupakan perwujudan iman yang kuat. Budi pekerti yang agung, dan sikap
yang berperikemanusiaan pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat.
Sebaliknya, perbuatan menyalahi janji tanda iman yang lemah, serta tingkah laku yang jelek dan sikap
yang tidak berperikemanusiaan, akan menimbulkan saling mencurigai dan dendam di dalam
masyarakat. Oleh karena itulah, agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi
janjinya.
Agar sifat tercela itu tidak dipunyai oleh orang-orang beriman, alangkah baiknya jika menepati
janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama yang diajarkan kepada anak-anak di
samping beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan melatih diri mengerjakan berbagai bentuk
ibadah yang diwajibkan.

C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-
Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Allah SWT mengingatkan kepada manusia tentang kewajibannya, adalah selain memikirkan
nasib dirinya sendiri juga memikirkan nasib orang lain. Maksudnya seorang berkewajiban mengajak
orang lain berbuat baik sesuai ajaran agama Islam.
Allah SWT mengharuskan bagi umat Islam untuk mengamalkan dan melaksanakan amar ma’ruf
nahi munkar dengan syarat-syarat diantaranya 1. Mengetahui dan memahami isi kandungan al-Qur’an
dan sunnah Nabi serta sejarah da’wah nabi Muhammad SAW. 2. Mengetahui dan memahami keadaan
orang-orang yang menjadi objek dakwah 3. Mengetahui dan memahami dialek dan bahasa orang yang
menjadi objek dakwah. 4. Mengetahui dan memahami agama dan madzhab yang berkembang dalam
masyarakat serta sosial budayanya.

D. Melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar seperti yang terkandung QS.Ali Imran: 104; QS.al-
Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan sehari-hari.
Orang yang beramal shaleh dengan landasan imam kepada Allah SWT akan mendapat
kehidupan yang layak di dunia dan akhirat. Dalam hal ini melaksanakan dan mempelajari kewajiban
amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan sebagai orang Islam.
Amar ma’ruf merupakan suatu perbuatan untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan
kebaikan yang diperintah Allah SWT baik perintah wajib maupun sunah yang akan membawa
kebahagiaan dunia akhirat. Sedangkan Nahi munkar merupakan suatu perbuatan untuk mencegah
perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, baik perbuatan yang diharamkan maupun dimakruhkan yang
akan menjerumuskan ke neraka.
Kewajiban berda’wah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan kewajiban setiap orang islam,
paling tidak dapat memberikan teladan yang baik bagi orang lain, sehingga orang tersebut mau
mengikutinya.
Dengan kewajiban ini, terwujudlah pribadi-pribadi dan masyarakat yang baik sesuai dengan
ajaran agama, yang akhirnya tercapai kedamaian, kesejahteraan serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Nabi Muhammad SAW dalam HR.Bukhori menjelaskan bahwa orang mukmin yang mengetahui
kemungkaran diperintahkan segera merubahnya sampai menjadi benar. Untuk merubah hal tersebut
jika mampu dengan kekuasaannya, apabila tidak mampu dengan nasihat, apabila masih tidak mampu
yaitu dengan hati, maksudnya hati kita berharap akan berubahnya kemungkaran menjadi baik dan
jangan sampai hati kita berkeyakinan membenarkan kemungkaran itu.
Kebiasaan orang Yahudi adalah membiarkan kemungkaran terjadi di hadapan mereka
disebabkan mereka tidak melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar. Demikianlah buruknya
perbuatan mereka itu, sehingga hal itu menjadi sebab adanya kutukan Allah SWT pada mereka.
Agar sifat tercela itu tidak dipunyai oleh orang-orang beriman, alangkah baiknya jika menepati
janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama yang diajarkan kepada anak-anak di
samping beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan melatih diri mengerjakan berbagai bentuk
ibadah yang diwajibkan.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 63
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Kesimpulan :

1. Ayat ini menjelaskan bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang
bergerak dalam bidang dakwa.
2. orang kafir dari kalangan Yahudi mendapat kemurkaan dan kutukan Allah SWT melalui ucapan Nabi Daud
as dan Isa as. Ketika orang-orang Yahudi membuat kedurhakaan pada hari Sabat (hari larangan terhadap
orang Yahudi menangkap)
3. Allah SWT memperingatkan bahwa sangat besar dosanya orang mengatakan sesuatu, akan tetapi ia sendiri
tidak melaksanakannya. Hal ini berlaku baik dalam pandangan Allah SWT maupun dalam pandangan
masyarakat.
4. Allah SWT mengharuskan bagi umat Islam untuk mengamalkan dan melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkar dengan syarat-syarat diantaranya 1. Mengetahui dan memahami isi kandungan al-Qur’an dan
sunnah Nabi serta sejarah da’wah nabi Muhammad SAW.
5. Amar ma’ruf merupakan suatu perbuatan untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan yang
diperintah Allah SWT baik perintah wajib maupun sunah yang akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.
Sedangkan Nahi munkar merupakan suatu perbuatan untuk mencegah perbuatan yang dilarang oleh Allah
SWT, baik perbuatan yang diharamkan maupun dimakruhkan yang akan menjerumuskan ke nerak

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3 tentang
Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.Ali Imran: 104; QS.al-Maa’idah: 78-80; QS. Ash-Shaaf: 3
tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada huruf a,b,c,d atau e !
1. ‫ َويَأ ْ ُم ُرونَ ِبا ْل َم ْع ُروف‬,arti potongan ayat di samping adalah ….
a. Mereka menyeru amar ma’ruf
b. Mereka amar menyeru kebajikan
c. Mereka yang menyeru kepada kebajikan,
d. Mereka memerintah kebajikan
e. Semua benar
2. Amar ma’ruf nahi munkar hukumnya adalah ….
a. Wajib ain
b. Wajib kifayah
c. Sunnah
d. Mubah
e. Wajib
3. Suatu perbuatan untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan yang diperintah Allah SWT
disebut
a. Amar ma’ruf
b. Menyeru kebajikan
c. Amal ma’ruf
d. Memerintah kebajikan
e. Semua benar
4. QS.Ali Imran: 104 Allah SWT mengharuskan bagi umat Islam untuk mengamalkan dan melaksanakan….
a. Amar ma’ruf nahi munkar
b. Menyeru kebajikan mencegah kemunkaran
c. Amal ma’ruf Semua benar nahi munkar
d. Memerintah kebajikan mencegah kemunkaran
e. Semua benar
5. Untuk mencapai maksud dalam dakwah hendaknya adanya segolongan umat Islam yang bergerak
dalam ….
a. Bidag social
b. Bidang budaya
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 64
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

c. Social budaya
d. Bidang dakwah
e. Semua benar
6. Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan ….
a. Dendam
b. Prasangka
c. Hasud
d. Emosi
e. Sifat-sifat buruk
7. Persatuan yang kukuh dan kuat tidak akan tercapai kecuali dengan ….
a. Lemah lembut
b. Sopan
c. Sopan santun
d. Sifat-sifat keutamaan
e. Doa
8. menjelaskan bahwa orang kafir dari kalangan Yahudi mendapat …. Allah SWT
a. Peringatan
b. Himbauan
c. Teguran
d. Kemurkaan
e. Kemurkaan dan kutukan
9. menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyaksikan sendiri tingkah laku orang-orang kafir Bani
Israil yang ada pada zamannya, adalah kebanyakan mereka tolong menolong dengan
a. Orang arab
b. Orang Quraisy
c. Orang kafir
d. Orang musyrik
e. Orang musyrik dari kalangan Arab
10. QS. Ash-Shaaf: 3 Ayat ini, Allah SWT memperingatkan bahwa sangat besar dosanya orang mengatakan
sesuatu, akan tetapi ia sendiri ….
a. Lupa
b. Malas
c. Enggan
d. Terlena
e. Tidak melaksanakannya

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan pokok kandungan QS.al-Maa’idah: 78-80!
2. Terjemahkan QS.al-Maa’idah Ayat 80!
3. Jelaskan manfaat yang didapatkan seseorang yang budi pekerti yang agung!
4. Apakah Amar ma’ruf nahi munkar itu? Jelaskan
5. Sebutkan syarat-syarat diantaranya Amar ma’ruf nahi munkar, minimal 3!

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG UJIAN DAN COBAAN

KOMPETENSI DASAR
A. Mengartikan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
D. Menerapkan Perilaku Tabah dan Sabar dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan seperti yang Terkandung
dalam QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Mengartikan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
B. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
C. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 65


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

D. Menerapkan Perilaku Tabah dan Sabar dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan seperti yang Terkandung
dalam QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
BAB XII
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG UJIAN DAN COBAAN

A. Mengartikan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.

)١٥٥( َ‫ش ِِّر الصَّابِ ِرين‬ ِ ‫ص ِمنَ األ ْم َوا ِل َواأل ْنفُ ِس َوالث َّ َم َرا‬
ِ َ‫ت َوب‬ ٍ ‫ف َوا ْل ُجوعِ َونَ ْق‬
ِ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِش َْيءٍ ِمنَ ا ْل َخ ْو‬
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.

1. Menjelaskan Kandungan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.


Ayat 155 menjelaskan bahwa Allah SWT akan menguji kaum Muslimin dengan berbagai
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini,
kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan
menghadapi ujian dan cobaan. Mereka akan mendapat predikat sabar, dan merekalah orang-orang yang
mendapat kabar gembira dari Allah SWT.
Kaum muslimin di dalam perjuangan menegakkan kebenaran dan mempertahankan agama
akan menghadapi berbagai macam cobaan, ujian, kesukaran, dan tantangan serta pengorbanan harta
dan jiwa dengan kesabaran dan ketabahan. Ketenangan jiwa di saat menanggung suatu penderitaan,
baik penderitaan itu datang pada saat menemukan sesuatu yang tidak diinginkan atau di kala kehilangan
sesuatu yang dicintai dan disayangi. Imam Ghozali menyatakan, bahwa sabar dan tabah itu adalah suatu
kondisi mental dalam mengendali nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran dan aturan agama.
Disebabkan ia merupakan kondisi mental spiritual dalam mengendalikan diri, maka sabar merupakan
salah satu tingkatan yang harus dijalani oleh sufi dalam taqarub ilallah. Ada kata maqolah yang
mengatakan : “sabar itu tidak ada batasnya sedangkan marah wajib ada batasnya” dengan maksud
jikalau sabar itu tidak ada batasnya tentunya akan selalu sabara sepanjang masa, sedangkan marah wajib
ada batasnya tentunya akan selalu sabara sepanjang hayatnya.
Cobaan dan ujian itu harus dilandasi dengan sabar dan tabah yang berdasarkan pedoman hidup
yaitu al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW dikarenakan sabar merupakan suatu situasi dan
kondisi baik spiritual maupun material seseorang dalam mengendalikan diri nafsu baik amarah, birahi,
mutmainah.
Perjuangan itu hanyalah dapat dimenangkan dengan kesabaran dan ketabahan, sajaah nafsiyah
maupun harbiyah dan segala kesukaran hanya dapat diatasi dengan kesabaran, ketabahan dan
menjalankan shalat.

2. Menunjukkan Perilaku Orang yang Mengamalkan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
Orang Islam apabila ditimpa musibah baik lahir maupun batin seperti terjadinya penyakit, gempa
bumi tektonik, vulkanik, tsunami, gunung meletus, maka hendaklah mengucapkan “Inna lillahi wa inna
il;aihi raji’un” ( Sesungguhnya kami adalah milik Allah SWT dan kepada-Nyalah kami kembali)
Perjuangan kaum muslimin dalam menegakkan kebenaran akan terus meningkat dan akan
menghadapi berbagai ujian, cobaan, dan tantangan bahkan sampai kepada peperangan.
Orang Islam akan di uji dan di coba dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan, bahan makanan itu menjadikan orang Islam menjadi umat yang kuat mentalnya,
kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan menghadapi hal tersebut.

3. Menerapkan Perilaku Tabah dan Sabar dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan seperti yang Terkandung
dalam QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
Orang Islam akan terus meningkat derajat di hadapan Allah SWT apabila mendapat ujian dan
cobaan baik berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, bahan makanan
selalu sabar dan tabah. Allah SWT berfirman yang artinya “ Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-
orang yang sabar”.
Orang yang gugur di dalam memperjuangkan kebenaran dan mempertahankan agama sebenarnya
tidaklah mati, akan tetapi mereka itu hidup dialam yang tidak kita ketahui hakikatnya dikarenakan tulus
ikhlas dengan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian dan cobaan.
Kaum muslimin dalam melaksanakan kehidupan di dunia yang fana’ ini selalu menegakkan
kebenaran, sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan, ujian, kesukaran, dan
tantangan serta pengorbanan harta dan jiwa.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 66


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Coba.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Coba.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Ketenangan jiwa saat menanggung suatu penderitaan itu datang pada saat menemukan sesuatu yang
tidak dinginkan disebut ....
a. Ujian
b. Sabar
c. Cobaan
d. Tabah
e. Ikhlas
2. Sesuatu perbuatan seseorang yang mendapatkan sesuatu kebahagiaan atau kesengsaraan di sebut....
a. Cobaan
b. Ujian
c. Sabar
d. Ikhlas
e. Tabah
4. ِ‫ف َوا ْل ُجوع‬
ِ ‫ ا ْل َخ ْو‬memiliki arti ....
a. Ketakutan
b. Kelaparan
c. Kesengsaraan
d. Ketabahan
e. Ketakutan dan kelaparan
5. َ‫ش ِِّر الصَّابِ ِرين‬
ِ َ‫ َوب‬arti yang benar menurut QS. al-Baqarah:155 adalah ....
a. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
b. Gembiran dan sabar
c. Dan orang-orang yang sabara dalam memiliki kegembiraan
d. Dan orang-orang yang melihat dan mengetahui
e. Dan orang-orang yang diberikan berita gembira dan sabara

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan pengertian ujian, cobaan, sabar
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam cobaan dan ujian menurut QS.al-Baqarah:155
3. Jelaskan perilaku yang orang mengamalkan QS.al-Baqarah:155
4. Jelaskan Perilaku Tabah dan Sabar dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan seperti yang Terkandung
dalam QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan.
5. Tulis dan terjemahkan QS.al-Baqarah:155 tentang Ujian dan Cobaan

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PENDAYAGUNAAN AKAN PIKIRAN

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan Pentingnya Pendayagunaan akal Fikiran dengan Baik ( QS.al-Faathir : 27-28)
B. Menjelaskan Pentingnya Pengembangan Ilmu Pengetahuan (QS. Al-‘Alaq : 1-5; QS. Fushshilat : 53-54)
C. Menjelaskan Pemanfaatan Alam Semesta bagi Kesejahteraan Hidup Manusia (QS. Al-Baqarah: 29, QS.al-
Jaatsiyah: 12)

MATERI PEMBELAJARAN
A. 13.1.Menjelaskan Pentingnya Pendayagunaan akal Fikiran dengan Baik ( QS.al-Faathir : 27-28)
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 67
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

B. 13.2.Menjelaskan Pentingnya Pengembangan Ilmu Pengetahuan (QS. Al-‘Alaq : 1-5; QS. Fushshilat : 53-54)
C. 13.3.Menjelaskan Pemanfaatan Alam Semesta bagi Kesejahteraan Hidup Manusia (QS. Al-Baqarah: 29,
QS.al- Jaatsiyah: 12)

BAB XIII
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PENDAYAGUNAAN AKAN PIKIRAN

A. Menjelaskan Pentingnya Pendayagunaan akal Fikiran dengan Baik ( QS.al-Faathir : 27-28)

1.QS.al-Faathir : 27-28:

ٌ ‫ت ُم ْخت َ ِلفًا أَ ْل َوانُ َها َو ِم َن ا ْل ِج َبا ِل ُج َد ٌد ِب‬


‫يض‬ ٍ ‫اء َما ًء فَأ َ ْخ َرجْ نَا ِب ِه ث َ َم َرا‬ِ ‫س َم‬ َّ ‫َّللا أ َ ْن َز َل ِم َن ال‬
َ َّ ‫أَلَ ْم ت َ َر أ َ َّن‬
َ‫ف أ َ ْل َوانُهُ َكذَ ِلك‬
ٌ ‫ب َواأل ْن َع ِام ُم ْخت َ ِل‬ ِ َّ‫)و ِم َن الن‬
ِِّ ‫اس َوالد ََّوا‬ َ ٢٧( ‫سو ٌد‬ ُ ‫يب‬ ُ ‫غ َرا ِب‬ َ ‫ف أ َ ْل َوانُ َها َو‬ ٌ ‫َو ُح ْم ٌر ُم ْخت َ ِل‬
)٢٨( ‫ور‬ ٌ ُ‫غف‬ َ ‫يز‬ ٌ ‫ع ِز‬ َ َّ ‫َّللاَ ِم ْن ِع َبا ِد ِه ا ْلعُلَ َما ُء إِ َّن‬
َ ‫َّللا‬ َّ ‫إِنَّ َما يَ ْخشَى‬
27. tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan
hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-
garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
28. dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada
yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Pada ayat ini, Allah SWT menguraikan beberapa hal yang menunjukkan kesempurnaan dan
kekuasaan-Nya, yang dapat dilihat manusia setiap waktu. Jika mereka menyadari dan menginsyafi
semuanya itu, tentu mereka akan menyadari pula keesaan dan kekuasaan Allah SWT. Antara tanda-tanda
itu adalah Allah SWT menjadikan sesuatu yang beraneka ragam macamnya yang bersumber dari yang
satu. Allah SWT menurunkan hujan dari langit, sehingga tanaman bisa tumbuh dan mengeluarkan buah-
buahan yang beraneka ragam warna, rasa, bentuk, dan aromanya, sebagaimana yang kita saksikan. Buah-
buahan itu warnanya ada yang kuning, merah, hijau, dan sebagainya.
Allah SWT menciptakan gunung-gunung yang kelihatan seperti garis-garis, ada yang kelihatan
putih, merah, dan hitam pekat. Di antara gunung-gunung itu terbentang pula jalan-jalan yang beraneka
ragam warnanya.
Menurut para saintis, garis-garis berwarna pada batuan paling umum dijumpai pada jenis batuan
sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari hasil pengendapkan bahan yang terangkut oleh aliran air atau
angin. Bahan yang diendapkan adalah butir-butir halus berupa pasir, debu, atau lempung sebagai hasil
pelapukan batuan di tempat lain, yang kemudian terlepas dari batuan induknya dan terangkut oleh aliran
air atau tiupan angin. Tempat pengendapan bahan sedimen ini umumnya terletak pada bagian-bagian yang
rendah di mana kecepatan tenga pengangkut (arus air, hembusan angin) berkurang. Daerah-daerah yang
umum dikenal sebagai tempat pengendapan adalah dataran, pesisir terutama daerah delta, dan dasar laut.
Pada proses pengangkutan (transportasi) dan pengendapan (sedimentasi) terjadi pula mekanisme
pemilahan (sorting) di mana pada umumnya bahan dengan karakteristik fisik yang sama (misalnya dalam
hal ukuran butir atau berat jenis) akan diendapkan pada lingkungan pengendapan yang sama
Proses pelapukan, pengangkutan, dan pengendapan yang sama, menerus sepanjang sejarah
bumi yang dapat memakan waktu ribuan bahkan jutaan tahun. selama proses ini berjalan terdapat pula
perubahan-perubahan baik dalam hal lingkungan pengendapan maupun jenis bahan yang diendapkan,
sehingga pada batuan sedimen terbentuk lapisan-lapisan yang juga melukiskan urutan sejarah (waktu)
pengendapan. Mekanisme geologi lain yang biasa terjadi pada batuan sedimen adalah mengalami
pengangkatan oleh adanya gaya tektonik sehingga batuan sedimen yang biasanya terbentuk di tempat-
tempat yang rendah bisa dijumpai dipuncak-puncak gunung. Pada puncak-puncak gunung yang tertoreh,
baik oleh pengikisan maupun oleh terjadinya rekahan, lapisan-lapisan sedimen ini akan tempak ke
permukaan.
Setiap lapisan pada batuan sedimen dapat memiliki warna yang berbeda karena tersusun dari
material yang berbeda. Perbedaan warna ini terutama dicirkan oleh perbedaan susunan mineralogisnya.
Misal: mineral-mineral yang mengandung senyawa besi oksida (hematit) berwarna merah, mineral yan
berwarna putih antara lain alumino-silika (kaoline), mineral-mineral logam hidroksida (goethite, brucite,
diaspore, boehmite) dapat memberikan berbagai warna (kuning, hijau, abu-abu, hitam, merah muda), yang
berwarna bening antara lain silika (kuarsa). Batuan atau mineral keras yang berwarna-warna biasa digosok
menjadi batu perhiasan.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 68


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Ayat 28 ini menjelaskan menambah penjelasan lagi tentang hal-hal yang menunjukkan
kesempurna dan kekuasaan-Nya. Allah SWT menciptakan binatang melata dan binatang ternak, yang
bermacam-macam warnanya sekalipun berasal dari jenis yang satu. Bahkan ada binatang yang satu, akan
tetapi memiliki warna yang bermacam-macam. Maha suci Allah SWT pencipta alam semesta dengan
sebaik-baiknya.
Demikianlah Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti tersebut di atas untuk
dapat diketahui secara mendalam. Hanya ulama yang benar-benar menyadari dan mengetahui tanda-
tanda kekuasaan Allah SWT, sehingga mereka benar-benar tunduk kepada kekuasaan-Nya dan takut
kepada siksa-Nya.
Ibnu ‘Abbas berkata, “Yang dinamakan ulama adalah orang-orang yang mengetahui bahwa Allah
itu Mahakuas atas segala sesuatu.” Di dalam riwayat lain, Ibnu ‘Abbas berkata, “Ulama itu ialah orang yang
tidak mempersekutuhan Tuhan dengan sesuatu apapun, yang menghalalkan yang telah dihalalkan Allah
SWT dan mengharamkan yang telah diharamkan-Nya, menjaga peintah-perintah-Nya, dan yakin bahwa dia
akan bertemu dengan-Nya yang akan menghisab dan membalas semua amalan manusia.”
Ayat ini ditutup dengan suatu penegasan bahwa Allah SWT menindak orang-orang yang kafir
kepada-Nya. Dia tidak mengazhab orang-orang yang beriman dan taat kepada-Nya, akan tetapi maha
pengampun kepada mereka. Dia kuasa mengazab orang-orang yang selalu berbuat maksiat dan
bergelimang dosa, sebagaimana dia kuasa memberi pahala kepada orang-orang yang taat kepada-Nya dan
mengampuni dosa-dosa mereka, maka sepatutnya manusia itu takut kepadanya.

B. Menjelaskan Pentingnya Pengembangan Ilmu Pengetahuan (QS. Al-‘Alaq : 1-5; QS. Fushshilat : 53-54)
1. QS. Al-‘Alaq : 1-5;

َ ‫)الَّذِي‬٣( ‫)ا ْق َرأْ َو َرب َُّك األ ْك َر ُم‬٢( ‫ق‬


‫علَّ َم‬ ٍ َ‫عل‬ َ ‫) َخلَقَ اإل ْن‬١( َ‫ا ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِب َِّك الَّذِي َخلَق‬
َ ‫سانَ ِم ْن‬
َ )٤( ‫بِ ْالقَلَ ِم‬
َ ‫علَّ َم اإل ْن‬
)٥( ‫سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat 1 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia membaca (mempelajari,


meneliti, dan sebagainya) apa saja yang telah ia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah),
adalah al-Qur’an, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat,maksudnya alam semesta (kauniyah). Membaca itu
harus dengan nama-Nya, artinya karena Dia dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dengan demikian,
tujuan membaca dan mendalami ayat-ayat Allah SWT itu adalah diperolehnya hasil yang diridai-Nya,
adalah ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.
Ayat 2 Allah SWT menyebutkan bahwa di antara yang telah Ia ciptakan adalah manusia, yang
menunjukkan mulianya manusia itu dalam pandangan-Nya. Allah SWT menciptakan manusia itu dari
‘alaqah (zigot), adalah telur yang sudah terbuahi sperma, yang sudah menempel di rahim ibu. Oleh
karena sudah menempel itu, asal usul manusia itu adalah sesuatu yang tidak ad artinya, akan tetapi
kemudian ia menjadi manusia yang perkasa.
Asal usulnya itu juga labil, zigot itu bisa tidak menempel di rahim, atau bisa terlepas lagi dari
rahim itu, sehingga pembentukan manusia terhenti prosesnya. Oleh karena itu, manusia seharusnya
tidak sombong dan ingkar, akan tetapi bersyukur dan patuh kepada-Nya, karena dengan
kemahakuasaan dan karunia Allah-lah, ia bisa tercipta.
Menurut kajian ilmiah, ‘alaqah merupakan bentuk perkembangan pra embrionik, yang terjadi
setelah percampuran sel mani (sperma) dan sel telur. Moore dan Azzindani menjelaskan bahwa
‘alaqah dalam bahasa arab berarti lintah (leech) atau suatu suspensi (suspended thing) atau segumpal
darah (a clot of blood). Lintah merupakan binatang tingkat rendah, berbentuk seperti buah per, dan
hidup dengan cara menghisap darah. Jadi ‘alaqah merupakan tingkatan (stadium) embrionik, yang
berbentuk seperti buah per, di mana sistem kardiovaskuler (sistem pembuluh jantung) sudah mulai
tampak, dan hidupnya tergantung dari darah ibunya, mirip dengan lintah ‘alaqah terbentuk sekitar 24-
25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan pra embrionik ‘alaqah ini diambil keluar (digugurkan), memang
tampak seperti segumpal darah (a blood clot like).
Ayat ke 3 Allah SWT meminta manusia membaca lagi, yang mengandung arti bahwa membaca
yang akan membuahkan ilmu dan iman itu perlu dilakukan berkali-kali, minimal dua kali. Apabila al-
Qur’an atau alam ini dibaca dan diselidiki berkali-kali, maka manusia akan menemukan bahwa Allah
SWT itu pemurah, adalah bahwa Ia akan mencurahkan pengetahuan-Nya kepadanya dan akan
memperkokoh imannya.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 69


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Ayat ke 4-5 menjelaskan bentuk kepemurahan Allah SWT adalah ia mengajari manusia
mampu menggunakan alat tulis. Mengajari di sini maksudnya memberinya kemampuan
menggunakannya. Dengan kemampuan menggunakan alat tulis itu, manusia bisa menuliskan
semuannya sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan generasi berikutnya. Dengan dibaca oleh orang
lain, ilmu itu dapat dikembangkan. Dengan demikian, manusia dapat mengetahui apa yang
sebelumnya belum diketahuinya artinya ilmu itu akan terus berkembang. Demikianlah besarnya fungsi
baca-tulis.

2. QS. Fushshilat : 53-54


‫علَى ُك ِِّل‬ ِ ‫ق َو ِفي أَ ْنفُ ِس ِه ْم َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَ ُه ْم أَنَّهُ ْال َح ُّق أ َ َولَ ْم َي ْك‬
َ ُ‫ف ِب َر ِب َِّك أ َنَّه‬ ِ ‫سنُ ِري ِه ْم آيَاتِنَا فِي اآلفَا‬
َ
)٥٤( ‫ط‬ ٌ ‫ش ْيءٍ ُم ِحي‬ َ ‫اء َربِِّ ِه ْم أَال إِنَّهُ بِ ُك ِِّل‬
ِ َ‫)أَال إِنَّ ُه ْم فِي ِم ْريَ ٍة ِم ْن ِلق‬٥٣( ٌ‫ش ِهيد‬
َ ٍ‫ش ْيء‬ َ
53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
54. ingatlah bahwa Sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang Pertemuan dengan Tuhan
mereka. ingatlah bahwa Sesungguhnya Dia Maha meliputi segala sesuatu.

Ayat 53 menjelaskan bahwa orang musyrik yang ragu-ragu kepada al-Qur’an dan Rasulullah itu
akan melihat dengan mata kepala mereka bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Allah SWT disegenap
penjuru dunia dan pada diri mereka sendiri. Mereka melihat dan menyaksikan sendiri kaum muslimin
dalam keadaan lemah dan tertindas selama berada di Mekah, kemudian Rasulullah dan para
sahabatnya hijrah ke Madinah meninggalkan kampung halaman yang mereka cintai. Rasulullah SAW
selama di Medinah bersama kaum Muhajirin dan Ansar membentuk dan membina masyarakat Islam.
Masyarakat baru itu semakin lam semakin kuat dan berkembang. Hal ini dirasakan oleh orang-orang
musyrik di Mekah, karena itu mereka pun selalu berusaha agar kekuatan baru itu dapat segera
dipatahkan. Kekuatan Islam dan kaum muslimin pertama kali dirasakan oleh orang musyrik Mekah
adalah ketika Perang Badar dan kemudian ketika mereka dicerai-beraikan dalam perang khandak. Yang
terakhir ialah pada waktu Rasululloh SAW dan kaum muslimin menaklukan kota Mekah tanpa
perlawanan dari orang-orang musyrik. Akhirnya mereka menyaksikan manusia berbondong-bondong
masuk Islam, termasuk orang-orang musyrik, keluarga, dan teman mereka sendiri. Semuanya itu
merupakan bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Allah SWT.
Allah SWT menegaskan bahwa Dia menyaksikan segala perilaku hamba-hamba-Nya, baik
berupa perkataan, perbuatan, atau tingkah laku, dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati manusia. Dia
menyatakan bahwa Muhammad SAW adalah seorang yang benar, tidak pernah berbohong, dan semua
yang disampaikannya sungguh benar.
Banyak orang mengatakan bahwa dengan mempelajari alam, termasuk diri kita sendiri, dapat
membawa kepada pemahaman tentang adanya Tuhan. Alam adalah buku yang menanti untuk
dipelajari. Akan tetapi, harapan Tuhan dalam menurunkan ayat di atas tidak selalu dipahami manusia.
Surah Yunus : 101 adalah salah satu di antara banyak ayat yang memberitahu kita bahwa hanya
ilmuwan yang memiliki keimananlah yang dapat memahami Tuhan dengan mempelajari alam.

    


    
     
101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Ayat 54 ini menjelaskan bahwa keragu-raguan mereka tentang adanya hari kebangkitan dan
hari pembalasan, karena menurut mereka, mustahil orang yang telah mati dapat hidup kembali dan
mustahil pula tubuh-tubuh yang telah hancur bersama tanah itu dapat dikumpulkan, dikembalikan
seperti semula dan dapat hidup kembali. Karena keragu-raguan itulah mereka menjadi tidak mampu
memperhatikan kebenaran al-Qur’an dan kerasulan Muhammad SAW.
Allah SWT memperingatkan orang-orang musyrik dengan peringatan yang keras bahwa DiaMaha
Mengetahui segala sesuatu. Tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Karena itu Dia akan
memberikan balasan dengan seadil-adilnya kepada hamba-hamba-Nya.

C. Menjelaskan Pemanfaatan Alam Semesta bagi Kesejahteraan Hidup Manusia (QS. Al-Baqarah: 29,
QS.al- Jaatsiyah: 12)
1.QS. Al-Baqarah: 29:

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 70


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

َ ‫ت َو ُه َو ِب ُك ِِّل‬
ٍ‫ش ْيء‬ ٍ ‫س َم َاوا‬ َ ‫س َّوا ُه َّن‬
َ ‫س ْب َع‬ َ َ‫اء ف‬ َّ ‫ض َج ِميعًا ث ُ َّم ا ْست َ َوى إِلَى ال‬
ِ ‫س َم‬ ْ ‫ُه َو الَّذِي َخلَقَ لَ ُك ْم َما فِي‬
ِ ‫األر‬
)٢٩( ‫ع ِلي ٌم‬
َ
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Ayat 29 ini menjelaskan bahwa Allah SWT menyempurnakan langit yang satu dan masih berupa
asap itu menjadi tujuh langit. Angka tujuh dalam bahasa Arab dapat berarti enam tambah satu, bisa
juga berarti banyak sekali lebih sekadar enam tambahan satu. Jika kita mengambil arti yang pertama
(enam tambah satu) maka berarti Allah SWT menjadikan langit yang tadinya satu lapis menjadi tujuh
lapis, atau Allah SWT menjadikan benda langit ini beredar mengelilingi matahari menurut jalannya
pada garis edar yang tetap sehingga tidak ada yang berbenturan. Akan tetapi matahari hanya berputar
dan beredar pada garis porosnya saja karena matahari menjadi pusat dalam sistem tata surya ini.
Sungguh Allah SWT mengatur alam yang besar dan luas ini.
Dalam pemahaman astronomi, langit adalah seluruh ruang angkasa semesta,yang didalamnya
ada berbagai benda langit termasuk matahari, bumi, planet-planet, galaksi-galaksi, supercluster dan
sebagainya. Hal ini dikemukakan oleh Allah di dalam Surah Al-Mulk/67:5,
)٥( ‫ير‬
ِ ‫س ِع‬
َّ ‫اب ال‬ َ ‫ين َوأ َ ْعت َ ْدنَا لَ ُه ْم‬
َ َ‫عذ‬ ِ ‫اط‬ َّ ‫صا ِبي َح َو َج َع ْلنَاهَا ُر ُجو ًما ِلل‬
ِ َ‫شي‬ َّ ‫َولَقَ ْد زَ يَّنَّا ال‬
َ ‫س َما َء الدُّ ْنيَا ِب َم‬
Artinya :
... sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat (langir dunia) dengan bintang-bintang dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala.. (al-Mulk/67:5)

Jadi, langit yang berisi bintang-bintang itu memang disebut sebagai langit dunia. Itulah yang kta
kenal selama ini. Dan itu pula yang dipelajari oleh para ahli astronomi selama ini, yang diduga
diameternya sekitar 30 miliar tahun cahaya. Dan mengandung triliyunan benda langit dalam skala tak
terhingga.
Namun demikian, ternyata Allah menyebut langit yang demikian besar dan dahsyat itu baru
sebagian dari langit dunia, dan mungkin langit pertama. Maka dimanakah langit kedua sampai ke tujuh
?
Sejauh ini belum ada temuan ilmiah “yang tidak dicari-cari” mengenai hubungan antara angka
tujuh dan “langit” yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal dengan alam semesta. memang ada
beberapa skala benda langit, misalnya ada satu tata surya (solar system) ada “matahari” (bintang yang
menjadi pusat tata surya yang bersangkutan) dan ada planet beserta satelitnya. Milyaran tata surya
membentuk galaksi. Milyaran galaksi meembentuk alam semesta. ini baru enam, untuk menjadikannya
tujuh, bisa saja ditambah dengan dimensi alam semesta, yaitu bahwa seluruh alam ini berisikan
sejumlah alam semesta. jadi ada tujuh dimensi dalam alam, dan ini mungkin yang dimaksud dengan
langit yang tujuh lapis. Tetapi masalahnya adalah dalam perjalanan mi’raj Nabi Muhammad saw,
beliau melalui lapis demi lapis dari langit itu secara serial, dari lapis pertama, ke lapis kedua dan
seterusnya sampai lapis ketujuh dan akhirnya keluar alam makhluk menuju Sidratil Muntaha. Jadi lapis
demi lapis langit itu seperti kue lapis yang berurutan dari dalam (lapisan pertama) sampai lapisan
ketujuh. Kenyataan ini berbeda dengan temuan ilmiah. T. Djamaludin, salah seorang astronom
indonesia, yang cenderung memahami “tujuh langit” sebagai benda-benda langit yang tak terhitung
jumlahnya dan bukan berlapis-lapis. Dalam bahasa Arab, bilangan tujuh biasanya dipakai untuk
menggambarkan jumlah yang sangat banyak. Di sisi lain tujuh langit, kemungkinan adalah tujuh
lapisan-lapisan atmosfer yang dekat dengan bumi ini yaitu : (1) Troposphere (Troposfer), (2)
Tropopause (Tropopaus) (3) Stratosphere (stratosfer) (4) stratopause (stratopaus) (5) Mesosphere
(Mesofer) (6) Mesopause (Mesopause) dan (7) Thermosphere (termosfer). Pembagian ini berdasarkan
temperatur (suhu) tiap-tiap lapis atmosfer dan jaraknya dari permukaan bumi. Lapisan-lapisan tersebut
bersifat kokoh dalam pengertian menyeliputi dan melindungi bola bumi kita secara kokoh karena
adanya gaya gravitasi bumi. (lihat pula tafsir ilmiah Surah ar-Ra’d/13:2), surah an-Naba’/78:12). Dalam
tafsir surah ar-Ra’d/13:2 di jelaskan pembagian lapisan atmosfer sedikit berbeda dengan yang
dijelaskan disini, dimana ionosfer dan eksofer disatukan dalam Termosfer.
Namun apabila pengertian tujuh langit dalam hal ini dikaitkan dengan Mi’raj Nabi Muhammad
saw, nampaknya kurang tepat. Tujuh langit mungkin pula dapat ditafsirkan sebagai tujuh dimensi
ruang-waktu dalam Kaluza-Klein Theory (KKT). Dalam ilmu fisika terdapat terdapat empat (4) gaya
fundamental yang ada di jagat raya ini, yaitu Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir Lemah, Gaya Nuklir
Kuat dan Gaya Gravitasi. Jika ke-empat Gaya ini terbentuk dari ledakan Besar (Big Bang) dari suatu
Singularity, maka mestinya ke-empat gaya ini dahulunya ‘menyatu’ sebagai Satu Gaya Tunggal (Grand
Unified Force), ini yang dikenal dalam Grand Unified Theory (GUT, Teori Ketersatuan Agung). KKT
menjelaskan bahwa untuk dapat menerangkan ketersatuan gaya-gaya yang empat itu, maka adanya
geometri ruang-waktu yang kita berada didalamnya sekarang ini tidaklah cukup. Geometri ruang-waktu
yang kita berada di dalamnya sekarang ini hanya mampu menjelaskan sedikit tentang gaya-gaya
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 71
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

Elektromagnetik dan dalam beberapa hal Gaya Gravitasi. Untuk bisa menjelaskan keempat gaya
tersebut, maka KKT menyatakan harus ada tujuh dimensi ruang-waktu (time-space dimensions) yang
lain. Dengan demikian bersama empat dimensi yang sudah dikenal, yaitu : garis bidang, ruang dan
waktu, Maka total dimensi ada sebelas dimensi (11 dimensi).
Pernyataan ini berbasiskan pada perhitungan Matematika-Fisika. Berbasiskan pada KKT ini para
scientists telah mampu pula menghitung ‘garis tengah’ salah satu dimensi ruang-waktu itu, yaitu
sebesar 10-32 cm, jadi dimensi itu sangat kecil sekali. Dengan demikian, tidaklah mungkin dengan
instrumen yang ada sekarang ini kita dapat menembus tujuh dimensi ruang waktu yang lain itu.
Kaluza-Klein Theory telah memberikan gambaran adanya tujuh dimensi Ruang-Waktu, yang
kesemuanya ini akan mengokohkan geometri jagad-raya dengan empat gaya-gaya fundamentalnya.
Mungkinkah tujuh langit tersebut adalah tujuh dimensi ruang-waktu menurut Kaluza-Klein Theory?
Wallahu a’lam bis-sawab.
Pada akhir ayat Allah menyebutkan, “Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”, maksudnya
bahwa alam semesta ini diatur dengan hukum-hukum Allah, baik benda itu kecil maupun besar,
tampak atau tidak tampak. Semuanya diatur, dikuasai dan diketahui oleh Allah.
Ayat ini mengisyaratkan agar manusia menuntut ilmu untuk memikirkan segala macam ciptaan
Allah, sehingga dapat menambah iman dan memurnikan ketaatannya kepada Allah.

2.QS.al- Jaatsiyah: 12
Ayat ini menjelaskan bahwa Dialah yang menundukkan laut untuk keperluan manusia. Hal ini
berarti bahwa Allah SWT menciptakan laut hanyalah untuk manusia. Dalam ayat yang lain diterangkan
bahwa Allah SWT menjadikan bumi dan semua isinya untuk manusia.

‫ت َو ُه َو ِب ُك ِِّل‬
ٍ ‫س َم َاوا‬ َ ‫س َّوا ُه َّن‬
َ ‫س ْب َع‬ َ َ‫اء ف‬ َّ ‫ض َج ِميعًا ث ُ َّم ا ْستَ َوى ِإلَى ال‬
ِ ‫س َم‬ ْ ‫ُه َو الَّذِي َخلَقَ لَ ُك ْم َما فِي‬
ِ ‫األر‬
)٢٩( ‫ع ِلي ٌم‬َ ٍ‫ش ْيء‬ َ
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Karena itu, ayat ini seakan-akan mendorong manusia untuk berusaha dan berpikir semaksimal
mungkin, dimana laut dan segala isinya itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, demikian pula
alam semester ini. Sebagai contoh dikemukakan beberapa hasil pemikiran manusia yang telah digunakan
dalam memanfaatkan lautan, misalnya kapal yang berlayar dari sebuah negeri ke negeri yang lain,
mengangkut manusia dan barang-barang keperluan hidup mereka sehari-hari. Tentu saja lalu lintas di
laut itu akan dapat mempereret hubungan antara penduduk suatu negeri dengan penduduk negeri
yang lain.
Manusia juga dapat memanfaatkan laut ini sebagai sumber penghidupan. Di dalamnya terdapat
bahan-bahan yang dapat dijadikan makanan, seperti ikan, rumput-rumput laut, dan sebagainya. Juga
terdapat bahan perhiasan seperti mutiara, marjan, dan semacamnya. Air laut dapat diuapkan sehingga
menghasilkan garam yang berguna untuk menambah tenaga dan menyedapkan makanan, dan dapat
diusahakan menjadi tawar untuk dijadikan air minuman dan untuk mengairi tanaman, dan untuk lain-
lain. Batu karang yang beraneka warna dan ragam bentuk dan jenisnya dikeluarkan dari laut, diijadikan
kapur untuk bahan bangunan rumah.
Pada masa sekarang, semakin banyak yang ditemukan dari dalam laut seperti minyak, besi dan
logam yang bermacam-macam. Dalam menghadapi ledakan perkembangan penduduk dewasa ini, orang
telah mulai mengarahkan pikirannya ke lautan. Mereka telah mulai memikirkan kemungkinan-
kemungkinan memanfaatkan dan menggali hasil lautan sebagai sumber bahan makanan karena produksi
bahan makanan di daratan diduga dalam waktu yang tidak lama lagi akan berkurang dan tidak seimbang
dengan jumlah dan pertambahan penduduk.
Semua itu adalah karunia Allah SWT yang dianugerahkan kepada manusia sebagai tanda
kemurahan-Nya, agar dengan demikian manusia mensyukurinya. Amat banyak lagi karunia Allah SWT
yang lain yang belum diketemukan manusia, karena itu hendaklah manusia berusaha dan berpikir
bagaimana menemukannya.
Allah SWT menundukkan lautan agar kapal-kapal dapat berlayar padanya. Salah satu yang
merupakan sekian banyak karunia-Nya adalah kemampuan manusia dengan izin Allah SWT untuk
menyelam pada kapal selam. Kapal selam, yang kini juga banyak digunakan dalam penelitian, merupakan
suatu kendaraan air yang bisa beroperasi di dalam air pada tekanan-tekanan yang mampu ditahan oleh
manusia. Kapal selam berada dalam keadaan terapung secara positif dan bobotnya lebih kecil dari
volume air yang dipindahkannya. Untuk menyelam secara hidrostatis, suatu kapal harus mendapatkan
keterapungan negatif dengan cara menambah bobotnya sendiri atau dengan memperkecil volume air
yang dipindah.
Untuk mengendalikan bobotnya, sebuah kapal selam harus dilengkapi dengan tangki ballast yang
dapat diisi baik dengan air dari sekelilingnya, atau dengan udara tekan. Untuk gerakan penyelaman dan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 72


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

pengapungan secara umum, maka kapal selam menggunakan tangki maju dan mundur yang dinamakan
Tangki Balas Utama (Main Ballast Tank) yang bisa dibuka dan diisi penuh dengan air untuk bisa
menyelam atau diisi dengan udara tekan untuk mengapung.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177
dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah :
177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

III. Aspek Kognitif


1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Semua ciptaan Allah SWT itu ….
a. Bermanfaat
b. Ada yang yang bermanfaat dan ada yang sia-sia
c. Sebagian sia-sia
d. Tergantung manfaatnya
e. Semua benar

2. ‫َّللاَ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ا ْلعُلَ َما ُء‬


َّ ‫ َِ َّن َما يَ ْخشَى‬, berdasarkan potongan ayat di samping, hamba Allah yang paling takut
adalah ….
a. Alim
b. Ulama
c. Alim ulama
d. Cendikiawan
e. Waliyullah
3. Cipataan Allah berupa ayat qauliyyah dan ayat kauniyyah (fenomena alam). Semua itu sebagai ….
a. Peringatan
b. Pelajaran
c. Tanda-tanda kekuasaan Allah
d. Amal ibadah
e. Tanda-tanda kehidupan
6. Menurut Ibnu ‘Abbas berkata yang dinamakan ulama adalah orang-orang yang mengetahui bahwa
Allah itu ….
a. Orang yang cerdas
b. Orang yang punya ilmu
c. cendekiawan
d. Mahakuasa
e. Maha adil
7. QS. Al-‘Alaq Ayat 1 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk ….
a. Menulis
b. membaca
c. membaca dan menulis
d. meneliti
e. berkreasi
8. QS. Al-‘Alaq Ayat 2 Allah SWT menyebutkan kemulian
a. Allah
b. Malaikat
c. Rasul
d. Ciptaan Allah
e. Manusia
9. Menurut kandungan QS. Al-‘Alaq, diantar kunci sukses adalah ….
a. Menulis
b. membaca
c. membaca dan menulis
d. meneliti
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 73
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

e. berkreasi
10. QS. Fushshilat Ayat 53 menjelaskan bahwa orang yang ragu-ragu kepada al-Qur’an dan Rasulullah
adalah ….
a. Orang kafir
b. Orang musyrik
c. Orang fasik
d. Orang zalim
e. Semua benar

11. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Terjemahkan QS. Al-‘Alaq Ayat 1!
2. Tulislah pokok kandungan QS. Al-‘Alaq Ayat 2!
3. Tulislah pokok kandungan QS. Fushshilat Ayat 53!
4. Tulislah proses kejadian manusia menurut kajian ilmiah!
5. Setiap manusia ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya. Tulislah diantara kunci sukses menurut QS.
Al-‘Alaq!

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG TATA CARA MENYELESAIKAN PERSELISIHAN, MUSYAWARAH,
DAN TAARUF DALAM KEHIDUPAN.

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan Tata Cara Menyelesaikan Perselisihan dan Masalah dengan Baik (QS.Ali Imran:159; QS.al-
Hujuraat:9)
B. Mendeskripsikan Konsep Taaruf dalam Kehidupan (QS. Al-Hujuraat : 13)

MATERI PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan Tata Cara Menyelesaikan Perselisihan dan Masalah dengan Baik (QS.Ali Imran:159; QS.al-
Hujuraat:9)
B. Mendeskripsikan Konsep Taaruf dalam Kehidupan (QS. Al-Hujuraat : 13)

BAB XIV
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG TATA CARA MENYELESAIKAN PERSELISIHAN, MUSYAWARAH, DAN TAARUF
DALAM KEHIDUPAN.

A. Menjelaskan Tata Cara Menyelesaikan Perselisihan dan Masalah dengan Baik (QS.Ali Imran:159; QS.al-
Hujuraat:9)

1.Menjelaskan QS.Ali Imran:159:

‫ع ْن ُه ْم َوا ْست َ ْغ ِف ْر‬ ُ ‫ب ال ْنفَضُّوا ِم ْن َح ْو ِل َك فَاع‬


َ ‫ْف‬ ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬
َ ‫غ ِلي‬
َ ‫ظا‬ ًّ َ‫ت ف‬َ ‫ت َل ُه ْم َولَ ْو ُك ْن‬
َ ‫َّللاِ ِل ْن‬
َّ َ‫فَ ِب َما َر ْح َم ٍة ِمن‬
)١٥٩( َ‫َّللاَ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِ ِّكلِين‬ َّ ‫علَى‬
َّ ‫َّللاِ إِ َّن‬ َ ‫ت فَتَ َو َّك ْل‬
َ ‫عزَ ْم‬ ْ ‫لَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم فِي‬
َ ‫األم ِر َفإِذَا‬
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena
itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Ayat 159 ini jelaskan, hanyalah karena rahmat Allah SWT, Rasulullah SAW dapat memiliki sikap
lemah lembut dan tidak kasar terhadap para pengikutnya (para sahabat) meskipun mereka melakukan
kesalahan dalam perang Uhud, dengan meninggalkan posisi yang strategis di atas bukit, hal ini
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 74
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

menyebabkan kegagalan dipihak kaum Muslimin. Dengan sikap ini, orang-orang yang ada di
sekelilingnya tidak akan menjauh dan akan semakin dekat denganya.
Dalam hal ini, meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam perang Uhud sehingga menyebabkan kaum
Muslimin menderita, akan tetapi Rasulullah SAW tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah
terhadap para pelanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan ampun dari Allah SWT untuk
mereka. Andaikata Nabi Muhammad SAW bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan
menjauhkan diri dari beliau.
Disamping itu Nabi Muhammad SAW selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal,
apabila dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum Muslimin patuh melaksanakan keputusan-
keputusan musyawarah itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Nabi.
Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah SWT dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan
bahaya dan kkesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakal sepenuhnya kepada Allah SWT, oleh
karena itu tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah SWT.

2.Menjelaskan QS.al-Hujuraat:9:

‫األخ َرى فَقَاتِلُوا الَّتِي‬


ْ ‫علَى‬ َ ‫َت ِإ ْحدَا ُه َما‬ ْ ‫ص ِل ُحوا َب ْينَ ُه َما َفإ ِ ْن َبغ‬ْ َ ‫ان ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنِينَ ا ْقتَتَلُوا َفأ‬ َ ‫َو ِإ ْن‬
ِ َ ‫طائِ َفت‬
َ‫ِطين‬ِ ‫َّللا ي ُِحبُّ ْال ُم ْقس‬
َ َّ ‫طوا ِإ َّن‬ُ ‫ص ِل ُحوا بَ ْينَ ُه َما بِ ْالعَ ْد ِل َوأ َ ْق ِس‬
ْ َ ‫ت فَأ‬ ِ َّ ‫ت َ ْب ِغي َحتَّى ت َ ِفي َء إِلَى أ َ ْم ِر‬
ْ ‫َّللا فَإ ِ ْن فَا َء‬
) ٩(
Artinya :
9. dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan
antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang
melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil;
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.

Ayat 9 ini menjelaskan bahwa jika ada dua golongan orang mukmin berperang, maka harus
diusahakan perdamaian antara kedua pihak yang bermusuhan itu dengan jalan berdamai sesuai
ketentuan hukum Allah SWT berdasarkan keadilan untuk kemaslahatan mereka yang bersangkutan.
Jika setelah diusahakan perdamaian itu masih ada yang membangkang dan tetap juga berbuat aniaya
terhadap golongan yang lain, maka golongan yang agresif yang berbuat aniaya itu harus diperangi
sehingga mereka kembali untuk menerima hukum Allah SWT.
Jika golongan yang membangkang itu telah tunduk dan kembali kepada perintah Allah SWT,
maka kedua golongan yang tadinya bermusuhan itu harus diperlakukan dengan adil dan bijaksana,
penuh kesadaran sehingga tidak terulang lagi permusuhan seperti itu di masa yang akan datang. Allah
SWT memerintahkan supaya mereka tetap melakukan keadilan dalam segala urusan mereka, karena
Allah SWT menyukainya dan akan memberi pahala kepada orang-orang yang berlaku adil dalam segala
urusan.

Kesimpulan ;

1. Jika ada dua golongan beriman bersengketa, maka harus diusahakan suapaya mereka berdamai, dan jika
yang segolongan tidak mau diajak damai, maka yang membangkang itu harus diperangi hingga tunduk dan
bersedia mengadakan perdamaian.
2. Usaha perdamaian harus diusahakan antara perseorangan yang bersengketa mengingat mereka semua
bersaudara
3. Semua usaha perdamaian itu harus dilandasi keadilan dan diselesaikan secara tuntas
4. Kaum mukmin semuanya bersaudara dan mereka berkewajiban memelihara persaudaraan itu.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah : 177
dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS. Al-Qashash: 79-82 ; QS.al-Israa: 26-27,29-30, QS. Al-Baqarah :
177 dan Perintah Menyantuni Para Duafa.

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 75


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

III. Aspek Kognitif


1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. Menurut kandungan QS.Ali Imran:159; ketika ada masalah dianjurkan untuk di selesaikan dengan ….
a. Bijaksana
b. Musyawarah
c. Voting
d. Suara terbanyak
e. Mufakat
2. Dapat dikatakan bahwa QS.Ali Imran:159 menjelaskan tentang sistem pemerintahan ….
A. Demokrtis
B. Parlementer
C. Presidensial
D. Monarki
E. Kerajaan
3. ‫ ْر ُه ْم فِي األ ْم ِر‬Potongan ayat di samping menjelaskan akan pentingnya ….
a. Diskusi
b. Mufakat
c. Voting
d. Musyawarah
e. Halaqah
4. QS.al-Hujuraat:9 menjelaskan tentang ….
a. Perdamaian
b. Voting
c. Musyawarah
d. Halaqah
e. Mufakat
5. QS.Ali Imran Ayat 159 ini jelaskan bahwa dalam berdakwah dan bermusyawarah hendaknya kita ….
a. Bersikap sabar
b. Tidak kasar
c. Lemah lembut
d. lemah lembut dan tidak kasar
e. semua benar
6. Keika ada dua golongan orang mukmin berperang, maka kewajiban kita adalah ….
a. Mengingatkan
b. Menasehati
c. Membantu kelompok kita
d. Mendamaikan
e. Membiarkan
7. Usaha perdamaian harus diusahakan antara perseorangan yang bersengketa karena hakekatnya
mereka semua ….
a. Berteman
b. Sesama muslim
c. Keturunan Adam
d. Akan rugi
e. Bersaudara
8. Semua usaha perdamaian itu harus dilandasi … dan diselesaikan secara tuntas
a. Persatuan
b. perdamaian
c. keadilan
d. kebersamaan
e. semua benar
9. Ketika kita tidak memelihara persaudaraan, maka kita sendiri yang akan ….
a. Dosa
b. Rugi
c. Menyesal
d. Dicemooh
e. Menang sendiri

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Mengapa kita dianjurkan untuk selalu bermusyawarah?. Jelaskan
2. Jelaskan pokok kandungan QS.Ali Imran:159!
3. Jelaskan pokok kandungan QS.al-Hujuraat:9!
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 76
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

4. Sebutkan manfaat yang dapat kita ambil dari adanya musyawarah!


5. Bagaimanakah sikapmu ketika dalam musyawarah ada peserta yang selalu memaksakan
pendapatnya? Jelaskan!

STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEPEMIMPINAN, SYARAT-SYARAT, TUGAS DAN
TANGGUNGJAWAB PEMIMPIN

KOMPETENSI DASAR
A. Menjelaskan Tentang Kepemimpinan (QS.an-Nisaa’:59, QS.al-Baqarah: 247)
B. Mengidentifikasi syarat-syarat Pemimpin (QS.al-Maaidah: 57, QS. At-Taubah:71)
C. Menjelaskan Tugas dan Tanggungjawab Pemimpin (QS. An-Nisaa’: 58)

MATERI PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan Tentang Kepemimpinan (QS.an-Nisaa’:59, QS.al-Baqarah: 247)
B. Mengidentifikasi syarat-syarat Pemimpin (QS.al-Maaidah: 57, QS. At-Taubah:71)
C. Menjelaskan Tugas dan Tanggungjawab Pemimpin (QS. An-Nisaa’: 58)

BAB XV
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PENDAYAGUNAAN AKAN PIKIRAN

A. Menjelaskan Tentang Kepemimpinan (QS.an-Nisaa’:59, QS.al-Baqarah: 247)


1.Menjelaskan QS.an-Nisaa’:59:

ْ ‫سو َل َوأُو ِلي‬


َ ‫األم ِر ِم ْن ُك ْم فَإ ِ ْن تَنَازَ ْعت ُ ْم فِي‬
ٍ‫ش ْيء‬ َّ ‫َّللاَ َوأ َ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا‬
)٥٩( ‫س ُن تَأ ْ ِويال‬ ِ ‫اّلِلِ َو ْال َي ْو ِم‬
َ ‫اآلخ ِر ذَ ِل َك َخي ٌْر َوأ َ ْح‬ َّ ‫سو ِل ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم تُؤْ ِمنُونَ ِب‬
ُ ‫الر‬ ِ َّ ‫فَ ُردُّوهُ ِإلَى‬
َّ ‫َّللا َو‬
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Ayat 59 ini memerintahkan agar kaum muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan
kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum. Untuk
kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, hendaklah kaum
muslimin ;
1. Taat dan patuh kepada perintah Allah SWT dengan mengamalkan isi kitab suci al-Qur’an, melaksanakan
hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, sekalipun dirasa berat, tidak sesuai dengan keinginan dan
kehendak pribadi. Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah SWT itu mengandung maslahat dan apa
yang dilarang-Nya mengandung mudarat.
2. Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW pembawa amanat dari Allah SWT untuk
dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi al-
Qur’an.
3. Patuh kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri adalah orang-orang yang
memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka kaum
muslimin berkewajiban melaksanakannya dengan syarat bahwa keputusan mereka tidak bertentangan
dengan kitab al-Qur’an dan hadits. Kalau tidak demikian halnya, maka kita tidak wajib
melaksanakannya, bahkan wajib menentangnya, karena tidak dibenarkan seseorang itu taat dan patuh
kepada sesuatu yang merupakan dosa dan maksiat pada Allah SWT.
4. Kalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka wajib dikembalikan
kepada al-Qur’an dan hadits. Kalau tidak terdapat di dalamnya haruslah disesuaikan dengan (kiaskan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 77


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

kepada) hal-hal yang ada persamaan dan persesuaiannya di dalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah
SAW

2.QS.al-Baqarah: 247:
َ ُ‫ون لَهُ ْال ُم ْلك‬
‫علَ ْينَا َون َْح ُن أَ َح ُّق‬ ُ ‫وت َم ِل ًكا قَالُوا أَنَّى َي ُك‬
َ ُ ‫طال‬ َ ‫ث لَ ُك ْم‬ َ َّ ‫َوقَا َل لَ ُه ْم نَ ِبيُّ ُه ْم إِ َّن‬
َ َ‫َّللا قَ ْد بَع‬
‫طةً فِي ْال ِع ْل ِم َو ْال ِجس ِْم‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم َوزَ ادَهُ َب ْس‬ َ ‫ص‬
َ ُ‫طفَاه‬ َّ ‫س َعةً ِمنَ ْال َما ِل قَا َل ِإ َّن‬
ْ ‫َّللاَ ا‬ َ ‫ت‬ َ ْ‫ِب ْال ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم يُؤ‬
)٢٤٧( ‫ع ِلي ٌم‬ َّ ‫َّللاُ يُؤْ ِتي ُم ْل َكهُ َم ْن يَشَا ُء َو‬
َ ‫َّللاُ َوا ِس ٌع‬ َّ ‫َو‬
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut
menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup
banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.

Ayat ini menjelaskan bahwa ada kisah Talut dan Jalut, samuel mengatakan kepada Bani Israil,
bahwa Allah SWT telah mengatakan Talut (dalam Bibel Saul) sebagai raja. Orang-orang Bani Israil tidak
mau menerima Talut sebagai raja dengan alasan, bahwa menurut tradisi yang boleh dijadikan raja
hanyalah dari kabilah Yehuda, sedangkan Talut dari kabilah Bunyamin. Lagi pula disyaratkan yang boleh
menjadi raja itu harus seorang hartawan, sedang Talut bukan hartawan. Oleh karena itu secara spontan
mereka menolak, “Bagaimana Talut akan memerintah kami, padahal kami lebih berhak untuk
mengendalikan pemerintahan daripada dia, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup untuk
menjadi raja?” Samuel menjawab bahwa Talut diangkat menjadi raja atas pilihan Allah SWT karena itu
Allah SWT menganugerahkan kepadanya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa sehingga ia mampu
memimpin Bani Israil.
Dari ayat ini dapat diambil pengertian bahwa seorang yang akan dijadikan raja itu hendaklah :
1. Mempunyai kekuatan fisik sehingga mampu untuk melaksanakan tugas-tugasnya sebagai kepala
negara
2. Menguasai ilmu pengetahuan yang luas, mengetahui letak kekuatan umat dan kelemahannya, sehingga
dapat memimpinnya dengan penuh bijaksana.
3. Memiliki kesehatan jasmani dan kecerdasan pikiran.
4. Bertaqwa kepada Allah SWT agar mendapat taufik dan hidayah-Nya, untuk mengatasi segala kesulitan
yang tidak mungkin diatasinya sendiri, kecuali dengan taufik dan hidayah-Nya.

Adapun harta kekayaan tidak dimasukkan menjadi syarat untuk menjadi raja, karena bila syarat-
syarat yang empat tersebut telah dipenuhi maka mudah baginya untuk mendapatkan harta yang
diperlukan, sebab Allah SWT Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.

B. Mengidentifikasi syarat-syarat Pemimpin (QS.al-Maaidah: 57, QS. At-Taubah:71)


1. QS.al-Maaidah: 57:
َ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ال تَت َّ ِخذُوا الَّذِينَ ات َّ َخذُوا دِي َن ُك ْم ُه ُز ًوا َولَ ِعبًا ِمنَ الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
‫اب ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم‬
َ َّ‫َو ْال ُكف‬
َّ ‫ار أ َ ْو ِليَا َء َواتَّقُوا‬
)٥٧( َ‫َّللاَ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين‬
57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang
membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi
kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika
kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

Ayat 57 ini melarang orang beriman untuk menjadikan orang kafir yang suka mengejek dan
mempermainkan agama Islam, untuk menjadi teman setia, pelindung dan penolong. Baik orang-orang
kafir asli, penyembah api, berhala dsb, maupun yang tidak asli seperti ahli kitab, adalah orang-orang
Yahudi dan Nasrani.
Sebagian ahli tafsir menerangkan antara lain sebagai berikut ; Islam membedakan antar ahli Kitab
dengan orang-orang kafir musyrik Arab, yaitu memperolehkan makan hewan sembelihan ahli kitab dan
mengawini wanita-wanita mereka dengan syarat-syarat tertentu seperti tersebut dalam surah al-
maidah:5, dan dilarang berdebat dengan mereka yang dzalim, ahli kitab adalah sebutan bagi orang-orang
yang beragama Yahudi dan Nasrani, sekalipun Taurat dan Injil yang menjadi kitab suci mereka itu telah
dicampuri oleh perkataan manusia dan mereka tidak beriman kepada al-Qur’an.
Selanjutnya Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin untuk bertaqwa dan menjauhi
larangan-Nya, yaitu berteman akrab dengan orang-orang kafir baik kafir asli maupun kafir dari ahli kitab
karena tidak ada alasan lagi bagi orang-orang yang benar-benar beriman untuk berteman akrab atau
tolong menolong dengan orang-orang kafir yang mengejek dan mempermainkan agama lain.
Adapun syarat-syarat pemimpin ;
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 78
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT


2. Bukan orang Yahudi atau Nasrani
3. Bukan orang Kafir baik asli maupun ahli kitab
4. Memiliki rencana strategis
5. Memiliki program kerja yang jelas
6. Memiliki pengawasan yang inten dan efektif
7. Memiliki dedikasi dalam segala program
8. Memiliki tanggungjawab yang tinggi
9. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP/Tupoksi yang ada

2. QS. At-Taubah:71:
َ‫ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َويُ ِقي ُمون‬
َ َ‫وف َو َي ْن َه ْون‬ِ ‫ض يَأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬ ُ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َو ْال ُمؤْ ِمنَاتُ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أ َ ْو ِليَا ُء بَ ْع‬
)٧١( ‫يز َح ِكي ٌم‬ ٌ ‫َّللاَ َع ِز‬
َّ ‫َّللاُ ِإ َّن‬ َ ‫سولَهُ أُولَ ِئ َك‬
َّ ‫س َي ْر َح ُم ُه ُم‬ َّ َ‫الز َكاة َ َوي ُِطيعُون‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ َّ َ‫صالة َ َويُؤْ تُون‬ َّ ‫ال‬
71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari
yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat ini menjelaskan bahwa orang mukmin, pria maupun wanita saling menjadi pembela di
antara mereka. Selaku mukmin ia membela mukmin lainnya karena hubungan agama. Wanita pun
selaku mukminah turut membela saudara-saudaranya dari kalangan laki-laki mukmin karena hubungan
seagama sesuai dengan fitrah kewanitaannya. Istri-istri Rasulullah SAW dan istri-istri para sahabat turut
ke medan perang bersama-sama tentara Islam untuk menyediakan air minum dan menyiapkan
makanan karena orang-orang mukmin itu sesama mereka terikat oleh tali keimanan yang
membangkitkan rasa persaudaraan, kesulitan, saling mengasihi dan saling menolong. Kesemuanya itu
didorong oleh semangat setia kawan yang menjadikan mereka sebagai satu tubuh atau satu bangunan
yang saling menguatkan dalam menegakkan keadilan dan meninggikan kalimat Allah SWT. Sifat
mukmin yang seperti itu banyak dinyatakan oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, saling menyantuni dan saling
membantu seperti satu jasad, apabila salah satu anggota menderita, seluruh anggota jasad itu
merasakan demam dan tidak tidur. (Riwayat al-Bukhari dan Muslimi dari Nu’man bin Basyir)
Sifat saling membela tidak terdapat pada orang-orang munafik karena mereka diliputi oleh
keraguan dan sifat pengecut. Persaudaraan ini di kalangan mereka sekadar ucapan permainan lidah.
Sifat-sifat yang dimiliki orang mukmin berbeda dari sifat-sifat orang munafik pada hal-hal
berikut:
a. Orang mukmin selalu mengajak berbuat baik dan melarang pebuatan munkar, sedang orang
munafik selalu menyuruh berbuat mungkar dan melarang berbuat baik.
b. Orang mukmin mengerjakan shalat dengan khusyuk dengan hati yang ikhlas sedang orang munafik
mengerjakan shalat dalam keadaan terpaksa dan riya.
c. Orang mukmin selain mengeluarkan zakat, tangan mereka selalu terbuka untuk menciptakan
kesejahteraan umat dan memberikan sumbangan sosial, sedang orang munafik kikir, jika mereka
mengeluarkan zakat atau derma adalah karena ria bukan karena ikhlas kepada Allah, sebagaimana
dinyatakan dalam Firman Allah SWT sebagai berikut ;
    
    
    
     
 
Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan
karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang,
melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa
enggan.

d. Orang mukmin selalu taat kepada Allah SWT dengan cara meninggalkan perbuatan-perbuatan
maksiat dan mengerjakan segala perintah menurut kesanggupan mereka, sedang orang munafik
terus-menerus berbuat maksiat.

Akhir ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT pasti akan melimpahkan rahmat-Nya baik di dunia
maupun di akhirat kepada orang-orang mukmin, sedang ayat-ayat yang lalu Allah SWT melaknati
orang-orang munafik dan mengancam mereka dengan api neraka. Sesungguhnya Allah SWT
Mahaperkasa, tidak seorang pun yang dapat menolak siksaan-Nya. Dia Mahabijaksana melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki sesuai dengan namalan-amalan yang
telah dikerjakannya.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 79
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

C. Menjelaskan Tugas dan Tanggungjawab Pemimpin (QS. An-Nisaa’: 58)


1.QS. An-Nisaa’: 58:
َّ ‫اس أ َ ْن تَ ْح ُك ُموا بِ ْالعَ ْد ِل إِ َّن‬
َ‫َّللا‬ ِ ‫َّللا يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤدُّوا األ َمانَا‬
ِ َّ‫ت إِلَى أ َ ْه ِل َها َوإِذَا َح َك ْمت ُ ْم بَيْنَ الن‬ َ َّ ‫إِ َّن‬
)٥٨( ‫يرا‬ ً ‫ص‬ِ ‫س ِميعًا َب‬ َّ ‫ظ ُك ْم ِب ِه ِإ َّن‬
َ َ‫َّللاَ َكان‬ ُ ‫ِن ِع َّما َي ِع‬
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

Ayat ini memerintahkan agar menyampaikan “amanat” kepada yang berhak. Pengertian
“amanat” dalam ayat ini, adalah sesuatu yang dipercayakan kepada sesseorang untuk dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Kata “amanat” dengan pengertian ini sangat luas, meliputi “amanat” Allah SWT
kepada hamba-Nya, amanat seseorang kepada sesamanya dan terhadap dirinya sendiri.
Amanat Allah SWT terhadap hamba-Nya yang harus dilaksanakan antara lain ; melaksanakan
apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua nikmat Allah SWT berupa apa saja
hendaklah kita manfaatkan untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya.
Amanat seseorang terhadap sesamanya yang harus dilaksanakan antara lain ; mengembalian
titipan kepada yang punya dengan tidak kurang suatu apapun, tidak menipunya, memelihara rahasia
dan lain sebagainya dan termasuk juga di dalamnya ialah :
a. Sifat adil penguasa terhadap rakyat dalam bidang apapun dengan tidak membeda-bedakan antara
satu dengan yang lain di dalam pelaksanaan hukum, sekalipun terhadap keluarga dan anak sendiri,
sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam ayat ini.
     
  
58. dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil.

b. Sifat adil ulama (yaitu orang yang berilmu pengetahuan) terhadap orang awan, seperti
menanamkan ke dalam hati mereka akidah yang benar, membimbingnya kepada amal yang
bermanfaat baginya di dunia dan di akhirat, memberikan pendidikan yang baik, menganjurkan
usaha yang halal, memberikan nasihat-nasihat yang menambah kuat imannya, menyelamatkan dari
perbuatan dosa dan maksiat, membangkitkan semangat untuk berbuat baik dan melakukan
kebajikan, mengeluarkan fatwa yang berguna dan bermanfaat di dalam melaksanakan syari’at dan
ketentuan Allah SWT
c. Sifat adil seorang suami terhadap istrinya, begitu pun sebaliknya, seperti melaksanakan kewajiban
masing-masing terhadap yang lain, tidak membeberkan rahasia pihak yang lain, terutama rahasia
khusus antara keduanya yang tidak baik diketahui orang lain.

Amanat seseorang terhadap dirinya sendiri; seperti berbuat sesuatu yang menguntungkan dan
bermanfaat bagi dirinya dalam soal dunia dan agamanya. Janganlah ia membuat hal-hal yang
membahayakannya di dunia dan akhirat, dan lain sebagainya.
Ajaran yang sangat baik ini yaitu melaksanakan amanah dan hukum dengan seadil-adilnya,
jangan sekali-kali diabaikan, akan tetapi hendaklah diindahkan, diperhatikan dan diterapkan dalam
hidup dan kehidupan kita, untuk dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

UJI KOMPETENSI DASAR

I. Aspek Afektif
Perilaku orang yang mengamalkan QS.an-Nisaa’:59, QS.al-Baqarah: 247

II. Aspek Psikomotorik


Hafalkan, terjemahkan dan menganalisis QS.an-Nisaa’:59, QS.al-Baqarah: 247.

III. Aspek Kognitif


II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau
e!
1. QS.an-Nisaa’:59, memerintah kita untuk … kepada Allah, Rasul dam pemimpin
a. Patuh

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 80


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

b. Taat
c. Dekat
d. Mengikuti
e. Semua benar
2. Setiap ketaatan akan melahirkan....
a. Manfaat
b. Kerjasama
c. Pahala
d. Kemaslahatan kelompok
e. kemaslahatan umum
3. Cara taat dan patuh kepada perintah Allah SWT dengan . . . isi kitab suci al-Qur’an
a. membaca
b. menulis
c. membaca dan menulis
d. mengamalkan
e. menghayati
4. Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW sebagai bentuk … kepadanya.
a. Harapan
b. Ketaatan
c. Kebersamaan
d. Kepedulian
e. Kerjasama
5. Orang-orang yang memegang kekuasaan di antara kita disebut …
a. Pemimpin
b. Penguasa
c. Ulil amri
d. Atasan
e. Suri tauladan
6. Kalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka langkah terakhir dan
terbaik adalah dikembalikan kepada ….
a. Allah
b. Rasul
c. Ulil amri
d. Allah dan rasulnya
e. Alalh, rasul dan ulil amri
7. Orang beriman tidak diperbolehkan menjadikan pemimpin … yang suka mengejek dan
mempermainkan agama Islam,
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir
e. Semua benar
8. Antar ahli Kitab dengan orang-orang . . . terdapat perbedaan, yaitu memperolehkan makan hewan
sembelihan ahli kitab dan mengawini wanita-wanita mereka dengan syarat-syarat tertentu
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir musyrik
e. Semua benar
Sifat-sifat yang dimiliki orang mukmin berbeda dari sifat-sifat ….
f. Orang fasik
g. Orang musyrik
h. Orang zalim
i. Orang kafir
j. Orang munafik
9. Memerintahkan agar menyampaikan “amanat” kepada yang berhak adalah definisi ….
a. Adil
b. Amanat
c. Janji
d. Wasiat
e. Pesan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 81


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan perbedaan antar ahli Kitab dengan orang-orang kafir musyrik Arab!
2. Tuliskan ayat yang berhubungan dengan tanggungjawab!
3. Sebut dan jelaskan syarat-syarat seorang pemimpin!. Minimal 3
4. Jelaskan perbedaan sifat-sifat orang mukmin dengan orang munafik!
5. Kita diperintahkan untuk menyampaikan amanat kepada orang yang berhak. Jelasakan apakakah
amanat itu?

LATIHAN MATERI AKHIR SEMESTER

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya
dengan memberi tanda silang (X) pada kolom lembar jawaban yang tersedia !
1. Kata tafsir bisa juga diambil dari attafsiroh yang berarti ...
a. suatu ilmu yang digunakan dokter untuk mengetahui penyakit.
b. Suatu ilmu untuk mengetahui isi qur’an
c. Ilmu yang membahas tentang penyakit
d. Ilmu untuk mengetahui tentang kedokteran
e. Dokter penyakit dalam
2. Al-Jurjani dalam kitab Atta’rif mendefinisikan tafsir adalah...
a. menjelaskan makna ayat, baik bentuknya atau kisahnya atau sebab diturunkannya al-Qur’an
b. ayat-ayat, baik bentuk maupun isinya
c. menjelaskan ilmu-ilmu al-qur’an
d. ilmu yang membahas sebab-sebab turunnya al-qur’an
e. ilmu yang membahas tentang makna
3. Prof. TM. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat bahwa Pengertian Ilmu tafsir adalah...
a. Ilmu yang menerangkan tentang hal nuzulul ayat
b. Ilmu yang menerangkan tentang wurudul hadits
c. Ilmu yang menjelaskan tentang diroyah
d. Ilmu yang mengungkap tentang wajib, sunah, mubah, haram
e. Ilmu yang menjelakan amar ma’ruf nahi munkar
4. Ilmu tafsir merupakan cabang dari ilmu ...
a. Fiqih
b. Hadits ilmu hadits
c. Tafsir ilmu Tafsir
d. Fiqih Usul fiqih
e. Al-qur’an
5. Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber hukum yang ... setelah hadits
a. Utama
b. Kedua
c. Pertama
d. Ketiga
e. Keempat
6. Dilihat dari segi kedudukan tafsir dan ilmu tafsir adalah ...
a. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir
b. Tafsir sebagai hasil pekerjaan mufasir
c. Ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
d. Tafsir sebagai alat mufasir
e. Ilmu tafsir sebagai alat untuk mufasir dan ilmu tafsir sebagai pekerjaan mufasir
7. Dilihat dari segi tujuan mempelajari keduanya,maka tujuan mempelajari Ilmu Tafsir adalah...
a. Agar orang dapat menafsirkan al-Qur’an
b. Agar mengetahui asbabul nuzul
c. Agar mendapatkan ilmu al-qur’an
d. Agar dapat menjelaskan al-qur’an
e. Agar dapat bahagia di dunia akhirat
8. Di dalam sejarah peradaban Islam khususnya sejarah tafsir al-Qur’an pada dasarnya al-qur’an
diturunkan secara ...
a. berangsur-angsur
b. langsung dari Allah
c. keseluruhan al-qur’an
d. per surat
e. sebagian al-qur’an
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 82
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

9. Allah SWT berfirman dalam QS.An-Najm : 3-4 Penjelasan ayat diatas membawa dua konsekuensi yang
tegas : Pertama, setiap penafsiran al-Qur’an hendaklah lebih dahulu memerhatikan keterangan-
keterangan yang beliau berikan, kemudian baru diterangkan dengan logika dan rasio. Kedua ...
a. Nabi Muhammad SAW merupakan pemegang otoritas tunggal sebagai penafsir dan penjelas al-
Qur’an di masa kerasulan
b. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas tafsir
c. Nabi Muhammad SAW sebagai penjelas umat
d. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan
e. Nabi Muhammad SAW sebagai pengatur strategi da’wah
10. Sejarah tafsir al-qur’an pada masa sahabat ada perbedaan yang segnifikan dengan pada masa...
a. Rasulullah SAW
b. Sahabat
c. Tabi’in
d. Tabi’it Tabi’in
e. Modern
11. Sejarah Tafsir al-Qur’an Periode Sahabat Ibnu ’Abbas memiliki gelar ...
a. Tarjuman al-Qur’an
b. Fasihatul Qur’an
c. Mahorijul huruf
d. Al-Ilmu Tajwid
e. Mufasirul qur’an
12. Hadits yang Riwayat dari Ibnu ’Abbas tentang tafsir itu tidak ada yang kuat kecuali berjumlah...
a. Sekitar 100 hadits”.
b. Sekitar 200 hadits
c. Sekitar 300 hadits
d. Sekitar 500 hadits
e. Sekitar 400 hadits
11. Orang pertama yang memprakarsai untuk memilih tujuh imam qira’at atau penggagas pertama
munculnya al-qira’at as-sab (qiraat as sab’ah) adalah...
a. Imam Abu Bakar bin Mujahid al-Bagdadi
b. Imam Abu Hanifah
c. Imam Syafi’i
d. Imam Abu Bakar bin madani
e. Imam Abu Bakar Assidiq
12. Penyebab kemunculannya al-Qira’at as-Sab’ah diantaranya adalah …
a. Banyaknya riwayat tentang qiraat yang beredar di masyarakat, sehingga menjadi rancu bagi
kalangan awan
b. Teruji validitas dan realibilitas
c. Banyaknya riwayat tentang munculnya ide-ide yang bagus dikalangan awan
d. Banyaknya riwayat tentang banyaknya pendapat dikalangan orang ‘alim
e. Banyaknya riwayat tentang banyaknya gagasan dikalangan ahli qira’at
13. Para ulama qiraat mulai meneliti riwayat yang akhirnya bermuara kepada imam....
a. Imam Tujuh
b. Imam Enam
c. Imam Sepuluh
d. Imam Dua
e. Imam Empat
14. Kaidah-kaidah qiraat yang bisa diterima adalah …
a. Harus sesuai dengan Rasm Usani. Sebab para sahabat telah sepakat dengan mushaf Usmani
b. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah al-qur’an
c. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah fiqih ushul fiqih
d. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah tafsir
e. Harus sesuai dengan kaedah-kaedah manteq
15. Dalam kitab at-Taysir fil Qira’at as-Sab’ ad-Dani hanya mencantumkan dua perawi dari setiap imam …
a. Nafi : rawinya qalun dan Warsy
b. Nafi : rawinya amr dan an-najih
c. Nafi : rawinya ahmad
d. Nafi : rawinya warsy
e. Nafi : rawinya abu bakar
16. Kitab Hirzul amani wa Wajhut-Tahani yang isinya nazm (syair) yang memuat 1071 bait syair yang berisi
materi qiraatnya...
a. Imam tujuh
b. Imam empat belas
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 83
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

c. Imam delapan
d. Imam sebelas
e. Imam tujuh belas
17. Pendapat tentang minat masyarakat untuk mempelajari qiraat dengan banyaknya riwayat telah
menurun sebabkan banyak qiraat yang berkembanga oleh …
a. Muhammad al-Jawwad al- Amili
b. Muhammad Abduh
c. Imam Ghozali
d. Imam Abu Hanifah
e. Muhammad al-Jawwad al- Amr
18. Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan yang termaktub pada QS. An-
Nisaa : 80 adalah ....
a. Urusan pertanian dan pertahanan
b. Perdagangan
c. Politik dan sosial
d. Pendidikan
e. Keagamaan
19. Perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu termasuk perbuatan ….
a. Musyrik
b. Syirik
c. Zalim
d. Kafir
e. Fasik
20. Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam. Pertama, syirik
uluhiyah, yaitu.....
a. Mempercayai adanya adanya sesuatu selain Allah yang mempunyai kekuatan gaib dan dapat
memberi manfaat dan memberi mudarat.
b. Mempercayai adanya batu, pohon yang besar
c. Mempercayai adanya jin, setan
d. Mempercayai adanya patung yang bisa menjadi penolong dalam kehidupannya
e. Atheis atau anti Tuhan
21. Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam, kedua : syirik
rububiyah, adalah...
a. mempercayai bahwa ada sesuatu selain Allah yang mempunyai hak menetapkan hukum haram
dan halal, karena semua mahluk tunduk kepada kehendak-Nya.
b. Mempercayai adanya Allah semata
c. Mempercayai adanya surga, neraka, alam kubur
d. Mempercayai adanya batu, pohon besar dapat membantu dirinya
e. Mempercayai adanya Tuhan bapak, anak ruhul kudus
22. Syirik yang mentuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi, yang hanya percaya pada fakta-fakta kongkrit
yang berasal dari pengalaman lahiriah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap
Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan. Syirik tersebut termasuk....
a. Syirk al-‘ilm
b. Syirk al -Tasarruf
c. Syirk al-Ibadah
d. Syirk al-‘Addah
e. Syirk al-Adl
23. Cara mensyukuri nikmat Allah SWT termaktub pada Qur’an...
a. QS. Az-Zuhruf : 9-13
b. QS. Al-Ankabut : 16
c. QS. Az-Zuhruf : 9-13
d. QS. Al-Ankabut : 19
e. QS. Al-Baqarah ; 20
24. Apa yang kita terima/dapatkan baik yang bersifat rohani maupun rohani apapun bentuknya harus kita
syukuri dan kita tasarufkan sesuai dengan perintah-Nya. Mentasarufkan segala yang dianugerahkan
Allah sesuai dengan perintah-Nya dinamakan ….
a. Nikmat
b. Syukur
c. Terimakasih
d. Kufur
e. Syakir

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 84


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

25. Tatkala menerima anugerah kita harus bersyukur, diantara mentasarufkan anugerah/nikmat yang telah
kita terima dan menambah amal ibadah kepada Allah SWT. Syukur yang demikian itu dinamakan
syukur dengan ….
a. Syukur nikmat
b. Syukur dengan hati
c. Syukur dengan lisan
d. Syukur dengan perbuatan
e. Syukur yang sebenarnya
26. Mensyukuri anugerah/nikmat yang telah kita terima dengan membaca hamdalah/ungkapan syukur
lainnya dinamakan syukur dengan ….
a. Syukur nikmat
b. Syukur dengan hati
c. Syukur dengan lisan
d. Syukur dengan perbuatan
e. Syukur yang sebenarnya
27. Ketika kita tidak mensyukuri anugerah/nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, maka janji Allah
kita akan mendapatkan ….
a. Murka
b. Balasan
c. Imbalan
d. Siksa
e. Siksa yang pedih
28. Dinamika kehidupan di alam yang fana’ beragam aktifitas bumi tempat berpijak untuk mencari dan
menyiapkan pekerjaan baik bidang ...
a. Pendidikan, Sosiali Budaya
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Ketertiban
e. Kehakiman
29. Allah SWT menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan, laki-laki perempuan, jantan betina, baik
dari jenis tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, buah-buahan,bunga-bungaan dari jenis hewan maupun
manusia
Dipergunakan untuk ...
a. Mensyukuri nikmah Allah SWT
b. Merusak bumi
c. Mensyukuri sesuatu yang tidak benar
d. Menkufuri nikmah Allah SWT
e. Menikmati jagad raya
30. Sesuatu yang baik di antara harta yang kita peroleh dari usaha yang halal, baik berupa uang, makanan,
buah-buahan, atau binatang ternak harus kita …. Di jalan Allah SWT.
a. Zakatkan
b. Infakkan
c. Sadaqahkan
d. Hadiahkan
e. Wasiatkan
31. Sedekah berupa barang-barang yang diperoleh dari perbuatan haram . . . sebagai amal saleh
a. Berkahi
b. Ridloi
c. Rahmati
d. tidak akan diterima Allah
e. semua benar
32. Kita harus ingat bahwa Allah Maha kaya dan Maha Terpuji. Menginfakkan harta yang baik adalah
merupakan bentuk …. Kepada Allah SWT.
a. rasa syukur
b. hormat
c. tata
d. kedekatan
e. semua benar
33. Mengerjakan perbuatan wajib dan juga tidak meninggalkan perbuatan yang haram termasuk zalim
kepada ….
a. Kepada dirinya.
b. Allah
c. Rasul
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 85
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

d. Orang lain
e. Sesama
34. Orang yang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan larangan-larangannya dinamakan ….
a. Muqtasid
b. Musri’
c. Mubti’
d. Muhmil
e. Mujtahid
35. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
haram dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan) dinamakan ….
a. Muqtasid
b. Musri’
c. Mubti’
d. Muhmil
e. Sabiqun bil khairat
36. Suatu perbuatan untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan yang diperintah Allah SWT
disebut
a. Amar ma’ruf
b. Menyeru kebajikan
c. Amal ma’ruf
d. Memerintah kebajikan
e. Semua benar
37. QS.Ali Imran: 104 Allah SWT mengharuskan bagi umat Islam untuk mengamalkan dan melaksanakan….
a. Amar ma’ruf nahi munkar
b. Menyeru kebajikan mencegah kemunkaran
c. Amal ma’ruf Semua benar nahi munkar
d. Memerintah kebajikan mencegah kemunkaran
e. Semua benar
38. Untuk mencapai maksud dalam dakwah hendaknya adanya segolongan umat Islam yang bergerak
dalam ….
a. Bidag social
b. Bidang budaya
c. Social budaya
d. Bidang dakwah
e. Semua benar
39. Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan ….
a. Dendam
b. Prasangka
c. Hasud
d. Emosi
e. Sifat-sifat buruk
40. Ketenangan jiwa saat menanggung suatu penderitaan itu datang pada saat menemukan sesuatu yang
tidak dinginkan disebut ....
a. Ujian
b. Sabar
c. Cobaan
d. Tabah
e. Ikhlas
41. Sesuatu perbuatan seseorang yang mendapatkan sesuatu kebahagiaan atau kesengsaraan di sebut....
a. Cobaan
b. Ujian
c. Sabar
d. Ikhlas
e. Tabah
42. ِ‫ف َوا ْل ُجوع‬ِ ‫ ا ْل َخ ْو‬memiliki arti ....
a. Ketakutan
b. Kelaparan
c. Kesengsaraan
d. Ketabahan
e. Ketakutan dan kelaparan
43. َ‫ش ِِّر الصَّا ِب ِرين‬
ِ َ‫ َوب‬arti yang benar menurut QS. al-Baqarah:155 adalah ....
a. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
b. Gembiran dan sabar
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 86
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

c. Dan orang-orang yang sabara dalam memiliki kegembiraan


d. Dan orang-orang yang melihat dan mengetahui
e. Dan orang-orang yang diberikan berita gembira dan sabara
44. Cara taat dan patuh kepada perintah Allah SWT dengan . . . isi kitab suci al-Qur’an
a. membaca
b. menulis
c. membaca dan menulis
d. mengamalkan
e. menghayati
45. Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW sebagai bentuk … kepadanya.
a. Harapan
b. Ketaatan
c. Kebersamaan
d. Kepedulian
e. Kerjasama
46. Orang-orang yang memegang kekuasaan di antara kita disebut …
a. Pemimpin
b. Penguasa
c. Ulil amri
d. Atasan
e. Suri tauladan
47. Kalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka langkah terakhir dan
terbaik adalah dikembalikan kepada ….
a. Allah
b. Rasul
c. Ulil amri
d. Allah dan rasulnya
e. Alalh, rasul dan ulil amri
48. Orang beriman tidak diperbolehkan menjadikan pemimpin … yang suka mengejek dan
mempermainkan agama Islam,
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir
e. Semua benar
49. Antar ahli Kitab dengan orang-orang . . . terdapat perbedaan, yaitu memperolehkan makan hewan
sembelihan ahli kitab dan mengawini wanita-wanita mereka dengan syarat-syarat tertentu
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir musyrik
e. Semua benar
50. Sifat-sifat yang dimiliki orang mukmin berbeda dari sifat-sifat ….
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir
e. Orang munafik
51. Memerintahkan agar menyampaikan “amanat” kepada yang berhak adalah definisi ….
a. Adil
b. Amanat
c. Janji
d. Wasiat
e. Pesan
4. ‫َّللاَ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ا ْلعُلَ َما ُء‬
َّ ‫ نَّ َما يَ ْخشَى‬, berdasarkan potongan ayat di samping, hamba Allah yang paling takut
adalah
a. Alim
b. Ulama
c. Alim ulama
d. Cendikiawan
e. Waliyullah
52. Cipataan Allah berupa ayat qauliyyah dan ayat kauniyyah (fenomena alam). Semua itu sebagai ….
a. Peringatan
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 87
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

b. Pelajaran
c. Tanda-tanda kekuasaan Allah
d. Amal ibadah
e. Tanda-tanda kehidupan
53. Menurut Ibnu ‘Abbas berkata yang dinamakan ulama adalah orang-orang yang mengetahui bahwa
Allah itu ….
a. Orang yang cerdas
b. Orang yang punya ilmu
c. cendekiawan
d. Mahakuasa
e. Maha adil
54. QS. Al-‘Alaq Ayat 1 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk ….
a. Menulis
b. membaca
c. membaca dan menulis
d. meneliti
e. berkreasi
55. QS. Al-‘Alaq Ayat 2 Allah SWT menyebutkan kemulian
a. Allah
b. Malaikat
c. Rasul
d. Ciptaan Allah
e. Manusia
56. Menurut kandungan QS. Al-‘Alaq, diantar kunci sukses adalah ….
a. Menulis
b. membaca
c. membaca dan menulis
d. meneliti
e. berkreasi
57. Menurut kandungan QS.Ali Imran:159; ketika ada masalah dianjurkan untuk di selesaikan dengan ….
a. Bijaksana
b. Musyawarah
c. Voting
d. Suara terbanyak
e. Mufakat
58. Dapat dikatakan bahwa QS.Ali Imran:159 menjelaskan tentang sistem pemerintahan ….
a. Demokrtis
b. Parlementer
c. Presidensial
d. Monarki
e. Kerajaan
59. ‫ َوشَا ِو ْر ُه ْم فِي األ ْم ِر‬Potongan ayat di samping menjelaskan akan pentingnya ….
a. Diskusi
b. Mufakat
c. Voting
d. Musyawarah
e. Halaqah
60. QS.al-Hujuraat:9 menjelaskan tentang ….
a. Perdamaian
b. Voting
c. Musyawarah
d. Halaqah
e. Mufakat
61. QS.Ali Imran Ayat 159 ini jelaskan bahwa dalam berdakwah dan bermusyawarah hendaknya kita ….
a. Bersikap sabar
b. Tidak kasar
c. Lemah lembut
d. lemah lembut dan tidak kasar
e. semua benar
62. Keika ada dua golongan orang mukmin berperang, maka kewajiban kita adalah ….
a. Mengingatkan
b. Menasehati
c. Membantu kelompok kita
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 88
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

d. Mendamaikan
e. Membiarkan
63. Usaha perdamaian harus diusahakan antara perseorangan yang bersengketa karena hakekatnya
mereka semua ….
a. Berteman
b. Sesama muslim
c. Keturunan Adam
d. Akan rugi
e. Bersaudara
64. Semua usaha perdamaian itu harus dilandasi … dan diselesaikan secara tuntas
a. Persatuan
b. perdamaian
c. keadilan
d. kebersamaan
e. semua benar
65. Ketika kita tidak memelihara persaudaraan, maka kita sendiri yang akan ….
a. Dosa
b. Rugi
c. Menyesal
d. Dicemooh
e. Menang sendiri
62. Kalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka langkah terakhir dan
terbaik adalah dikembalikan kepada ….
a. Allah
b. Rasul
c. Ulil amri
d. Allah dan rasulnya
e. Alalh, rasul dan ulil amri
66. Orang beriman tidak diperbolehkan menjadikan pemimpin … yang suka mengejek dan
mempermainkan agama Islam,
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir
e. Semua benar
67. Antar ahli Kitab dengan orang-orang . . . terdapat perbedaan, yaitu memperolehkan makan hewan
sembelihan ahli kitab dan mengawini wanita-wanita mereka dengan syarat-syarat tertentu
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir musyrik
e. Semua benar
68. Sifat-sifat yang dimiliki orang mukmin berbeda dari sifat-sifat ….
a. Orang fasik
b. Orang musyrik
c. Orang zalim
d. Orang kafir
e. Orang munafik

III. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e
!
1. Arti Qur’an Surat al-Israa: 26 dibawah ini yang benar adalah ....

‫ين‬
ِ ‫اط‬ َّ ‫إِ َّن ْال ُمبَ ِذِّ ِرينَ َكانُوا إِ ْخ َوانَ ال‬
ِ َ‫شي‬
a. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan
b. Pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan
c. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah syaitan
d. Sesungguhnya pemboros-pemboros adalah temannya syaitan
e. Sesungguhnya pemboros-pemboros temannya syaitan

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 89


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

2. Orang yang memiliki pakaian megah dan perhiasan yang berlebihan dan mempertontonkan ketinggian dan
kebesarannya kepada manusia. Hal yang demikian itu adalah termasuk sifat...
a. Terpuji
b. Orang yang amat tercela/Karun
c. Orang yang beriman
d. Orang yang memiliki kekayaan
e. Orang yang membanggakan dirinya
3. Ayat al-Qur’an yang menjelaskan Pola Hidup Sederhana dan Perintah menyantuni Para Duafa termaktub
pada ...
a. QS. Al-Qashash: 79-82
b. QS. Al-Baqarah : 1-2
c. QS. Al-Alaaq : 5-6
d. QS. Al-Qashash : 78
e. QS. Al- Israa : 1-2
4. Gambaran kekayaan dan kemewahan karun mengakibatkan kaumnya terbagi menjadi ...
a. Tiga
b. Empat
c. Dua
d. Lima
e. Enam
5. Kaum muslimin diperintahkan Allah SWT untuk membantu keluarga dekatnya diantaranya adalah yang
membutuhkan pertolongan, orang-orang miskin, dan ...
a. Orang Kafir
b. Orang Fakir
c. Orang-orang yang dalam perjalanan (musafir)
d. Orang yang membantu keluarganya
e. Orang yang beriman
6. Perilaku orang yang mengamalkan dan perintah menyantuni para duafa diantaranya sebagai berikut ...
a. Orang-orang yang mementingkan kehidupan akhirat
b. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi dan akhirat
c. Orang-orang yang sabar dan tawakal
d. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi yang selalu berpikir dan berusaha sekuat tenaga
e. Orang-orang yang mementingkan kehidupan duniawi yang selalu berpikir dan malas beribadah
7. Orang-orang yang kikir dan pemboros biasanya menggunakan ungkapan kata-kata diantaranya ...
a. Jangan terlalu mengulurkan tangannya
b. Air beriyak tanda tak dalam
c. Jadikan tanganmu terbelenggu di lehermu
d. Bagaikan air di daun talas
e. Jangan menjadikan tangan terbelenggu pada leher
8. Semua umat manusia, bahwa kebajikan itu bukanlah sekedar menghadap muka kepada suatu yang tentu,
baik ke arah timur maupun ke arah barat, akan tetapi kebajikan yang sebenarnya adalah ...
a. Beriman kepada Allah dengan sesungguhnya
b. Bertaqwa dimana berada
c. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
d. Beriman kepada malaikat Allah
e. Beriman kepada qado dan qadarNya
9. Orang-orang yang sabar dan tekun mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya. Mereka juga
menerima baik apa yang telah diberikan Allah kepadanya serta membelanjakannya untuk kepentingan diri
dan masyarakat termasuk ...
a. Perilaku orang bijaksana
b. Perilaku orang yang mengamalkan dan perintah menyantuni para duafa
c. Perilaku orang yang sabar dan tawakal
d. Orang yang dermawan
e. Orang yang adil dan bijaksana
10.Kaum muslimin diperintahkan untuk mempergunakan harta kekayaan secara wajar dan bijaksana
dipergunakan untuk...
a. Shodaqoh, zakat
b. Dirinya sendiri
c. Beribadah kepada Allah SWT
d. Kekayaan yang melimpah ruah
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 90
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

e. Kebahagiaan diri sendiri


11.Orang-orang berilmu yang tidak meminta harta benda, melainkan agar Allah SWT menganugerahkan kepada
a. Orang beriman dan berilmu
b. Orang yang taqwa kepada Allah SWT
c. Orang yang berbuat baik didunia dan akhirat
d. Mereka orang-orang beriman dan beramal shaleh
e. Mereka orang yang syukur dan beramal shaleh
12. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Allah memberikan harta kepada orang yang disenangi, dan tidak
menganugerahkan iman kecuali kepada orang yang ….
a. Yang sabar
b. Beramal saleh
c. Yang disenangi dan dikasihi-Nya.
d. Pemurah
e. Tidak sombong
13. Memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya dengan mengharap ridla Allah SWT disebut ….
a. Zakat
b. Infak
c. Sadaqah
d. Hadiah
e. Wasiat
14. Ayat 267 QS. Al-Baqaraah menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman, niscaya akan
menafkahkan sesuatu yang baik, adapun tujuan infak adalah ...
a. Menyucikan diri dan meneguhkan jiwanya
b. Disanjung orang lain
c. Meneguhkan kekayaan yang dimiliki
d. Mensucikan badan dan rohani
e. Memperoleh kebahagiaan di dunia
15. Dalam QS. Al-Nahl : 97 dibawah ini arti yang benar adalah...
َ ‫َولَن َْج ِز َينَّ ُه ْم أ َ ْج َر ُه ْم بِأ َ ْح‬
)٩٧( َ‫س ِن َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
a. Dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan. (QS.an-Nahl : 97)
b. Dan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
lakukan. (QS.an-Nahl : 97)
c. Dan Sesungguhnya di beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. (QS.an-Nahl : 97)
d. Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(QS.an-Nahl : 97)
e. Dan Kami beri Balasan kepada mereka dengan dosa yang lebih baik dari apa yang telah mereka
lakukan. (QS.an-Nahl : 97)
16. QS. Al-Baqarah: 148 menjelaskan bahwa setiap umat mempunyai kiblat masing-masing. Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail as, menghadap ke Ka’bah. Adapun kiblat Bani Israil adalah ...
a. Menghadap ke Baitulmakdis
b. Menghadap ke Ka’bah
c. Menghadap ke Timur
d. Menghadap ke Barat
e. Menghadap ke Selatan
17. Sabiqun bil khairat artinya adalah ...
a. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
haram dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan)
b. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang makruh dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
haram dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan)
c. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang mubah dan wajib, meninggalkan segala perbuatan yang
haram dan makhruh.
d. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
mubah dan makhruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan)
e. Orang yang selalu mengerjakan amalan yang sunah dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang
wajib dan mubah, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan)
18. Rasulullah SAW bersama kaum Muhajirin sesudah setahun setengah, Allah SWT memerintahkan supaya
beliau berkiblat ke Baitul Mukaddas dalam hal ...
a. Peperangan
b. Sembayang
c. Berdo’a

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 91


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

d. Berda’wah
e. Berlomba-lomba dalam kebaikan
19. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan : Muhammad sekarang sembahyang menghadap Baitul
Mukaddas/Kiblat kita. Hal itu merupakan bukti tentang...
a. Kebenaran agama Yahudi/Nasrani
b. Kebenaran agama Islam
c. Kebenaran agama Sinto
d. Kebenaran agama Kristen
e. Kebenaran agama Hindu Budha
20. Perilaku berkompetisi Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as memilik gagasan untuk mengarahkan kepada
kaumnya untuk menghadap ke kiblat yaitu
a. Baitul Muqaddas
b. Ka’bah di makatul mukaromah.
c. Madinatul Munawaroh
d. Palestina
e. Saudi Arabiyah
21. Kehidupan bahagia dan sejahtera di dunia ini adalah suatu kehidupan di mana jiwa manusia memperoleh
ketenangan dan kedamaian disebabkan ...
a. Merasakan kelezatan iman dan kenikmatan keyakinan.
b. Merasakan ketentraman batin
c. Merasakan kenikmatan dunia
d. Meraskan kelezatan Islam
e. Meraskan ketenangan batin
22. Ayat QS. al-Maidah menjelaskan bahwa orang kafir dari kalangan Yahudi mendapat kemurkaan dan
kutukan Allah SWT melalui ucapan...
a. Nabi Adam as
b. Nabi Daud as dan Isa as.
c. Nabi Sulaiman as
d. Nabi Ismail as
e. Nabi Idris dan Nuh as
23. Setiap Umat Islam berda’wah, amar ma’ruf nahi munkar hukumnya adalah ...
a. Sunnah
b. Makruh
c. Wajib
d. Fardu kifayah
e. Sunnah Muakad
24. Allah SWT memperingatkan bahwa orang mengatakan sesuatu, akan tetapi ia sendiri tidak
melaksanakannya dalam hal ini hukumnya adalah ...
a. Dosa kecil
b. Sangat besar dosanya
c. Dosa mukhofafah
d. Dosa mugholadhoh
e. Dosa mutawasitoh
25. Ayat 79 QS. Al-Maidah menjelaskan bahwa kebiasaan Yahudi adalah...
a. Membiarkan kemungkaran terjadi di hadapan mereka
b. Membiarkan kebaikan terjadi di hadapan mereka
c. Membiarkan kejahatan untuk berkembang
d. Membiarkan judi, zina, minuman keras berkembang
e. Menganjurkan kejahatan meraja lela
26. Orang Islam apabila ditimpa musibah baik lahir maupun batin seperti terjadinya penyakit, gempa bumi
tektonik, vulkanik, tsunami, gunung meletus, maka hendaklah mengucapkan ...
a. “Tahmid”
b. “Tahlil”
c. “Inna lillahi wa inna il;aihi raji’un”
d. “Subhanallah”
e. “Alhamdulillah”
27. Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW pembawa amanat dari Allah SWT untuk
dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. ditugaskan ...
a. Untuk menjelaskan kepada manusia isi al-Qur’an.
Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 92
Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

b. Untuk menjelaskan isi hadits


c. Untuk menjelaskan isi qiyas
d. Untuk menjelaskan isi ijma’
e. Untuk menjelaskan keputusan para ulama’
28. Ayat 155 QS. Al-Baqarah menjelaskan bahwa Allah SWT akan menguji kaum Muslimin ...
a. Dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta
b. Ilmu Pengetahuan
c. Ilmu Politik dan ketatanegaraan
d. Gempa vulkanik
e. Dengan berbagai indahan, kebahagiaan
29. Ayat 1 QS. Al-Alaq menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia membaca (mempelajari,
meneliti, dan sebagainya) apa saja yang telah ia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah),
adalah ...
a. al-Qur’an, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat
b. al-Hadist dan sanad, matan
c. al-Qur’an dan tafsirnya
d. al-Hadits dan rowinya
e. al-Qur’an dan surat-suratnya
30. Orang yang gugur di dalam memperjuangkan kebenaran dan mempertahankan agama sebenarnya
tidaklah mati, akan tetapi mereka itu hidup dialam yang tidak kita ketahui hakikatnya maka disebut orang
yang mati ....
a. Jihad fi sabilillah
b. Syahid dunia akhirat
c. Syahid dunia
d. Syahid akhirat
e. Pahlawan tanpa tanda jasa
31. Ibnu ‘Abbas berkata, “Yang dinamakan ulama adalah ...
a. Orang-orang yang mengetahui bahwa Allah itu Maha kuasa atas segala sesuatu.
b. Orang yang pinter atas segala sesuatu
c. Orang yang mengerti tentang ilmu agama
d. Orang yang mengetahui ilmu pengetahuan umum
e. Orang yang paham dan mengerti tentang ilmu umum dan agama
32. Ayat 2 QS. Al-Alaq Allah SWT menyebutkan bahwa di antara yang telah Ia ciptakan adalah manusia, yang
menunjukkan mulianya manusia itu dalam pandangan-Nya. Allah SWT menciptakan manusia itu dari
‘alaqah (zigot), adalah ...
a. Bakal makhluk baru
b. Telur yang sudah terbuahi sperma, yang sudah menempel di rahim ibu
c. Bercampurnya sperma dan ovarium
d. Sperma yang menempel di rahim
e. Pertemuan antara suami istri
33. Ayat ke 3 QS. Al-Alaq Allah SWT meminta manusia membaca lagi, yang mengandung arti ....
a. Membaca untuk mengetahui sesuatu
b. Mengetahui segala sesuatu
c. Membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman itu perlu dilakukan berkali-kali
d. Mengerti segala sesuatu yang dipelajari
e. Membaca akan mendapatkan ilmu
34. QS. Fushshilat ayat. 53 menjelaskan Kekuatan Islam dan kaum muslimin pertama kali dirasakan oleh orang
musyrik Mekah adalah ...
a. Perang Badar
b. Perang khondak
c. Perang Badri
d. Perang Diponegoro
e. Perang Khudaefah
35. QS. Surah Yunus : 101 adalah salah satu di antara banyak ayat yang memberitahu kita bahwa hanya
ilmuwan yang memiliki keimananlah yang dapat memahami...

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 93


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

a. Tuhan dengan mempelajari alam.


b. Manusia dan alam
c. Tuhan dan alam
d. Alam sekitarnya
e. Iman dan Iman
36. Ayat 159 QS. Ali Imran ini jelaskan, hanyalah karena rahmat Allah SWT, Rasulullah SAW memiliki sikap ...
a. Suri Tauladan
b. Berhati Kasar
c. Lemah Lembut
d. Selalu musyawarah
e. Selalu menasehati
37. Jika ada dua golongan beriman bersengketa, maka harus diusahakan suapaya mereka berdamai, dan jika
yang segolongan tidak mau diajak damai maka yang membangkang itu harus ....
a. Di musyawarahkan sampai ada perdamaian
b. Dinasehati dengan benar dan dinasehati dengan sabar
c. Diperangi hingga tunduk dan bersedia mengadakan perdamaian.
d. Dibiarkan agar mengerti mana yang hak dan yang bathil
e. Diperangi sampai titik darah penghabisan
38. Asbabub nuzul QS.al-Baqarah: 247 menjelaskan adanya kisah ....
a. Talut dan Jalut
b. Nabi Ibrahim dan nabi Isa as
c. Nabi Adam dan Hawa
d. Talut dan Malut
e. Munkar dan Nangkir
39. Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa Islam membedakan antar ahli Kitab dengan orang-orang kafir
musyrik Arab, yaitu...
a. Memperolehkan makan hewan sembelihan ahli kitab dan mengawini wanita-wanita mereka
b. Tidak boleh mengawini wanita-wanita mereka
c. Tidak boleh makan hewan sembelihan ahli kitab
d. Dianjurkan untuk mengawini mereka
e. Tidak ada perbedaan dalam hal muamalah
40. QS.al-Maaidah: 57 Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin untuk bertaqwa dan menjauhi
larangan-Nya, yaitu ...
a. Berteman akrab dengan orang-orang kafir baik kafir asli maupun kafir dari ahli kitab
b. Bersaudara karena bukan musuh kita
c. Tidak berteman sebabkan tidak seiman dan seagama
d. Tidak bersaudara pedoman hidupnya berbeda
e. Agamamu dan agamaku berbeda

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas

41. Tulislah dan terjemahkanlah QS. Al-Qashash: 80?


َّ ‫صا ِل ًحا َوال يُلَقَّاهَا إِال ال‬
. َ‫صابِ ُرون‬ َ ‫َّللاِ َخي ٌْر ِل َم ْن آ َمنَ َو َع ِم َل‬
َّ ‫اب‬ُ ‫َوقَا َل الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َو ْيلَ ُك ْم ثَ َو‬
42. Jelaskan kandungan QS. Al-Ma’aarij: 19 tentang Pemanfaatan kekayan Alam ?
43. Apa yang anda ketahui tentang : a. Muqtasid, b. Sabiqun bil khairat
44. Jelaskanlah pengertian ‘Ulama menurut Ibnu Abas ?
45. Sebut dan Jelaskan Sifat Adil menurut QS. An-Nisaa’: 58?

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 94


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

MODUL TAFSIR XI
JURUSAN ILMU AGAMA

KUSUN DAHARI
NIP. 19720715 200501 1 004

MAN SUKOHARJO

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 95


Kusun Dahari – MAN Sukoharjo

DAFTAR ISI

Hal
BAB I Pengertian Tafsir dan Ilmu Tafsir ........................................................... 1
BAB II Sejarah Tafsir ......................................................................................... 6
BAB III Qiraat Al-Qur’an ..................................................................................... 11
BAB IV Ayat Tentang Makanan Halal dan Sehat ................................................ 16
BAB V Ayat Tentang Taat Kepada Allah dan Rasul ........................................... 25
BAB VI Ayat Tentang Kebesaran dan Kekuasaan Allah ..................................... 30
BAB VII Ayat Tentang Nikmat Allah dan Bersyukur ............................................ 37
BAB VIII Ayat Tentang Pola Hidup Sederhana dan Menyantuni Duafa ............... 42
BAB IX Ayat Tentang Pemanfaatan Kekayaan Alam .......................................... 53
BAB X Ayat Tentang Berkompetisi Kebaikan .................................................... 58
BAB XI Ayat Tentang Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ............................................ 61
BAB XII Ayat Tentang Ujian dan Cobaan ............................................................ 66
BAB XIII Ayat Tentang Pendayagunaan Akal Pikiran ........................................... 68
BAB XIV Ayat Tentang Tata Cara Penyelesaian Masalah dan Musyawarah ........ 74
BAB XV Ayat Tentang Kepemimpinan dan Tanggung Jawab .............................. 77

Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI 96

Anda mungkin juga menyukai