MUSLIM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tafsir Maudhu’i
Dosen Pengampu
Azzah Nurin Taufiqotuzzahro, M. A
Oleh:
مناهج المفسرين (التفسير في عهد الصحابة) -من منشورات دار ا لمسلم -ا
.لرياض
تفسير القرآن العظيم (لعبد الرزاق الصنعاني) تحقيق 3مجلدات مكتبة الرشد-
.الرياض
.تربية األسرة المسلمة في ضوء سورة التحريم -دار المنار -مكة المكرمة
التفسير الميسر للقرآن الكريم (الجزء التاسع والعاشر) – طباعة مجمع الملك
.فهد بالمدينة المنورة
2
Diakses pada 25 oktober 2021 https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q= مصطفى
ويكيبيديا- مسلم.html
3
Musthafa Muslim, Al-Mabāhits fī at-Tafsīr al-Maudhū’i, (Damaskus: Dār al-Qalam, 1421 H/
2000 M), 37-39.
8. Hendaknya seorang mufasir bertujuan untuk mengungkap kebenaran dengan
mengungkap hikmah penetapan hukum al-Qur`an dan mengemukakan
kebenaran tersebut secara tepat dan realistis agar pembaca dapat
menerimanya.4
Selain delapan langkah di atas, Mus̩ t̩ āfa Muslim juga memaparkan
tahapan-tahapan menafsirkan surah ataupun mengambil tema pokok dalam
surah, tahapan-tahapan tersebut yaitu:
1. Menjelaskan terlebih dahulu mengenai seluk beluk suatu surah yang akan
dibahas, seperti makkiyyah atau madaniyah, sebab turunnya surah atau ayat
dan sebagainya.
2. Mencari tahu tema poko yang paling utama dan juga paling menonjol dalam
surah tersebut.
3. Melakukan penafsiran dengan cara mengelompokkan ayat menjadi beberapa
bagian serta memberikan penjelasan mengenai ayat tersebut.
4. Menghubungkan bagian-bagian ayat tersebut, lalu diambil istinbatnya, tujuan
pokok yang mendasar dari suatu surah.
Mengenai tujuan atau alasan beliau mengapa menggunakan metode seperti
ini ialah karena metode seperti ini akan tetap actual seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan serta kehidupan manusia. Selain itu, dengan metode ini akan
mempermudah seseorang dan juga seorang mufasir mendapatkan gambaran
perspektif al-Qur`an yang memuaskan mengenai permasalahan-permasalahan
yang muncul.5
F.Tafsir Maudhui Karya Mustafa Muslim
Di daalam kitab tafsirnya, Dr. Mustafa Muslim menyebutkan bahwa, tafsir
maudhui adalah ilmu yang mengkaji satu surat atau lebih untuk memahami
sebuah pembahasan tentang suatu perkara berdasarkan perspektif maqhashid al-
Qur’an. 6Terdapat tiga macam metode tafsir maudhui, dintaranya yaitu:
1. Tafsir Tematik Kata
Tafsir tematik jenis ini fokus pada kata yang akan diteliti. Sehingga,
peneliti menentukan kata yang akan diteliti, kemudian mengumpulkan ayat-
4
Musthafa Muslim, Al-Mabāhits fī at-Tafsīr al-Maudhū’i, (Damaskus: Dār al-Qalam, 1421 H/
2000 M), 40.
5
Ibid, 28.
6
Mustafa Muslim, Mabahis, fi at-Tasir Maudhu’I, (Damaskus: Dar al-Qalam, 1989), 15.
ayat yang berhubungan dengan kata tersebut baik secara tekstual maupun
dalam bentuk derivasi kata. Setelah itu, peneliti menjelaskan penafsiran ayat-
ayat yang telah dikumpulkan serta menentukan konteks makna yang digunakan
dalam setiap ayat. Metode jenis ini akan emnyingkap makna dari suatu kata.
Karena tidak semua kata yang sama memiliki konteks makna yang sama, maka
metode dianggap sangat penting. Contohnya, seperti dalam kitab Islah al-
Wujud wa an-nadhair karya al-Damaghani tentang lafad خيرyang empunya
delapan konteks makna yaitu, harta (Surat al-Baqarah), iaman (Surat al-Anfal,
Hud), islma (Surat al-Baqarah, Qof,, al-Mukminun), kesehatan (Surat al-
an’am), pahala (Surat al-hajj), makanan (surat al-qoshos), kemenangan dan
harta rampasan perang (Surat al-Ahzab)
2. Tafsir Tematik Al-Qur’an
Dalam metode ini, peneliti menenentuan topik yang akan dibahas.
Selanjutnya, penulis mengumpulkan ayat-ayat di dalam al-Quran yang
berkaitan dengan topik yang dibahas. Ayat-ayat tersebut kemudian diananlisis
penafsirannya.
3. Tafsir Tematik Surat Al-Qur’an
Metode ini hampir ssma dengan metode yang kedua. Namun, metode ini
hanya fokus pada satu surat saja. Peneliti mengkaji secara mendalam tema
tertentu dalam suatu surat tersebut mencakup asbabun nuzul, tartib surat
makkiyah dan madaniyah, gaya Bahasa, dan penjelasan tema serta munasabah
pada setiap potongan ayat.
Dr. Mustafa Muslim membagi manhaj tafsir maudhu’i dalam kitabnya
menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tafsir Mudhu’i Tema-Tema di Dalam Keseluruhan al-Qur’an
Dalam manhaj ini, peneliti memilih tema yang akan dikaji. Karena fokus
pada sebuah tema, maka wajib menggambarkan bagian-nagian tema tersebut.
Selain itu, mufassir juga harus mengelompokkan bahan-bahan ilmiah
disekitarnya dengan tetap memperhatikan langkah-langkah yang telah
ditetapkan.
Di dalam kitabnya, Mustafa menjelaskan tentang Uluhiyah. Ia
menjelaskan tentang uluhiyah dan fitrah, urgensi serta kelebihan al-Qur’an
dalam menjelaskan tentang tauhid, tingkatan hukum-hukum aqidah yang
disesuaikan dengan maslahat kehidupan masyarakat juga menyebutka macam-
macam dalil tentang tauhid kepada Allah.
2. Tafsir Maudhu’i Satu Surat
Sebagiamna ulama-ulama terdahulu maupun yang baru juga telah
mengarang tafsir tentang manhaj tafsir ini. Meskipun begitu, dalam
mengaplikasikan manhaj ini juga harus mengikuti langkah-langkah manhaj
ilmiah untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan. Sebelum mulai
mengaplikaskan manhaj ini, mufassir perlu mengetahui asbabun nuzul surat
maupun potongan-potongan di dalam surat. Pengertian hadf asasi surat atau
yang berhubungan seputar surat. Di dalam manhaj ini, Mustafa mengambil
contoh tafsir maudhu’i surat al-Kahfi.
G. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tafsir karya Mus̩ t̩ āfa Muslim
Tafsir karya Mus̩ t̩ āfa Muslim memiliki metode tematik, atau pembahasan
ayat berdasarkan tema-tema yang akan dibahas dan tidak beralih pada
pembahasan lain kecuali pembahasan tersebut telah selesai. Dalam
pembahasannya juga ditambahkan pembahasan ilmiyah yang berkaitan dengan
tema yang sedang dibahas secara rinci.
Selain metode tematik, terdapat juga metode surat yang mana
pembahasannya dimulai secara runtut sesuai urutan dalam al-qur’an. Dalam
metode ini, Mustafa juga melengkapi asbabun nuzul dari surah yang dibahas.
Mustafa juga mencantumkan ayat-ayat al-qur’an yang berhubungan dengan
surah yang sedang dibahas, memberikan penjelasan mengenai perbedaan antara
nama surat dan tema-tema yag ada didalamnya, terdapat pembahasan mengenai
pembuka surah da penutup surah, selain itu didalamnya juga ditambahkan
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan pembahasan surat.
Adapun kekurangan tafsir karya Mus̩ t̩ āfa Muslim, dalam karya tafsirya juga
memiliki kekurangan terlebih dalam metode pembahasan surah, sebab pada metode ini
hanya ditemukan pembahasan pada surah al-kahfi saja.
Daftar Pustaka
Hidayatulloh, Miftah Ilmi. “Konsep dan Metode Tafsir Tematik (Studi Komparasi
antara Al-Kumi dan Musthafa Muslim”. Yogyakarta: Al Bayan 2018
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q= ويكيبي¨¨ديا- مصطفى مسلم.html.
diakses pada 25 oktober 2021
Muslim, Musthafa. “Al-Mabāhits fī at-Tafsīr al-Maudhū’I”. Damaskus: Dār al-
Qalam, 1421 H/ 2000 M.