Pengertian Tafsir
Secara etimologi tafsir berasal dari bahasa Arab yang berarti penjelasan atau
keterangan, dan berakar dari kata fasr yang berarti pengamatan dokter terhadap air
kemudian di ubah ke dalam bentuk taf’il yaitu menjadi kata al-tafsir1, ada juga yang
berpendapat bahwa kata tafsir berasal dari kata syafara yang berarti perpindahan dan
perjalanan, yang kemudian diperluas menjadi penyingkapan dan pemunculan2. dapat
di simpulkan bahwa kata tafsir bisa berasal dari kata syafara atau dari kata fasyara.
Kedua kata tersebut akhirnya memiliki arti yang merujuk pada pengungkapan sesuatu
yang tersembunyi melalui mediator yang ada. Kata al-tafsir yang dimaksud adalah
penjelasan atau keterangan, seperti yang tersebut dalam surat al-furqan ayat 33 :
“Tafsir ialah : menjelaskan al-Qur’an dan menerangkan maknanya serta merinci hal-
hal yang dekehendaki teksnya, isyarat-isyarat ataupun rahasia-rahasianya yang
terdalam.”
1
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 136
2
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 138
3
Q.S Al-Furqan [25]:33
“Tafsir : ilmu yang di dalamnya membahas mengenai al-Qur’an al-Karim dari segi
dalalahnya (yang berkenaan dengan pemahaman makna) menurut yang dikehendaki
oleh Allah SWT sesuai kadar kemampuan manusia biasa”
“ Tafsir pada hakekatnya ialah: menerangkan maksud lafal yang sulit dipahami oleh
para pendengar (penyimak) dengan uraian yang lebih memperjelas maksudnya baik
dengan mengemukakan sinonim itu atau dengan mengemukakan uraian yang
mempunyai petunjuk kepadanya melalui jalan dalalah4.”
4
Usman, ULUMUL QUR’AN, (Yogyakarta: TERAS, 2009) hlm 314
5
Nur Efendi, Muhammad Fathurohman, STUDI AL-QUR’AN memahami Wahyu Allah secara Lebih
Integral dan Komprehensif, (Yogyakarta, Teras: 2014) hlm296
Para sahabat menafsirkan Al-Qur’an berdasarkan empat sumber :
Al-Qur’an, pembedaan ayat yang global dan terperinci maka para sahabat atau
mufasir wajib melihat penjelasan Al-Qur’an itu sendiri
Hadist Nabi
Ijtihad
Pada masa Tabi’in dimulai tafsir yang diriwayatkan Rasulullah SAW dan para
sahabat tidak mencakup semua ayat Al-Qur’an. Tabi’in hanya menafsirkan bagian-
bagian yang sulit dipahami bagi orang-orang semasa mereka.
C. Macam-macam Tafsir
Berdasarkan sumbernya tafsir terbagi menjadi dua yaitu, tafsir bi al-ma’tsur dan
tafsir bi al ra’yi. Kedua tafsir tersebut dwitunggal maksudnya adalah bisa dibedakan,
tetapi dalam prakteknya tidak bisa di pisahkan, hal ini karena tidak ada kitab tafsir
yang murni tafsir bi al-ma’tsur atau murni tafsir bi al-ra’yi, kecuali sedikit6. Dan para
mufassir kontemporer menyadari hal ini, dan model penafsiran yang paling populer
saat ini adalah model penafsiran yang memadukan antara tafsir bi al-ma’tsur dengan
tafsir bi al-ra’yi7.
1. Tafsir bi al-Ma’tsur
Bersal dari tiga kata ; tafsir(mengungkap/menyingkap), bi(dengan),dan
2. Tafsir bi al-Ra’yi
Bersal dari tiga kata yaitu, tafsir, bi, dan al-ra’yi. Kata al-ra’yi sendiri berarti
6
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 154
7
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 154
8
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 154
keyakinan, pengaturan, dan akal9. Berdasarkan pengertian dari pakar ilmu tafsir yang
dimaksud dengan tafsir bi al-ra’yi adalah menyingkap isi kandungan al-Qur’an dengan
ijtihad yang dilakukan oleh akal.
9
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm 155
Daftar Pustaka
Efendi, Nur. 2014. STUDI AL-QUR’AN Memahami Wahyu Allah secara Lebih
Integral dan Komprehensif, Yogyakarta : TERAS