Anda di halaman 1dari 10

ILMU TAFSIR AL-QUR’AN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10 :


 
Mega Fatimah : 18630301
Umi Kalsum : 18630247
Ira Lesmia Putri : 18630305
Mastuah : 18630022
 
PENGERTIAN AL-QU’AN

Al-quran adalah sumber tasyri pertama bagi umat islam . mengandung hal-hal
yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafat,
peraturan-peraturan hingga tingkah laku dan tata cara hidup sehingga bahagia dunia
dan akhirat.
Al-quran dalam menerangkan hal diatas, ada yang ditentukan dengan
terpeinci,seperti hukum perkawinan, dan ahli waris. Ada pula yang ditentukan
secara garis besarnya saja. Yang diterangkan secara umum dan terperinci di jelaskan
oleh hadist-hadist nabi.
Begitu pula dengan tafsir al-quran kian berkembang dengan mengikuti
perkembangan masa dan kebutuhan manusia akan tetapi tetap tidak menyimpang
dari hukum-hukum agama.
Pengertian Tafsir

Pengertian tafsir secara bahasa

Tafsir berasal dari bahasa arab, fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti

penjelasan,pemahaman,dan perincian. Tafsir dapat juga diartikan al-idlah wa at-tabyin yaitu

penjelasan dan keterangan.

Pendapat lain menyebutkan bahwa kata “tafsir” sejajar dalam timbangan (wazan) kata

taf’il diambil dari kata al-fasr yang berarti al-bayan (penjelasan) dan al-kasyif yang berarti

membuka atau menyingkap, dan dapat pula diambil dari kata al-tafsarah yang digunakan untuk

untuk suatu alat yang bias digunakan oleh dokter untuk mengetahui penyakit.

Dalam al-qur’an,kata “tafsir” dapat diartikan sebagai penjelasan, hal ini sesuai dengan lafal

tafsir yang terulang hanya satu kali, yakni dalam surah al-furqan : 33

“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu dengan (membawa) sesuatu yang ganjil

melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya”

 
Pengertisn tafsir menurut istilah

 Menurut al-jurjani bahwa tafsir iyalah menjelaskan makna ayat al-qur’an dari berbagai seginya.
Baik kontek historinya maupun asbabun nujulnya, dengan menggunakan ungkapan dan
keterangan.
 Menurut imam al-zarqani bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan al-qur’an baik
dari segi pemahaman makna atau arti sesuai dikenhendaki ALLAH, menurut qadar
kesanggupan manusia.
 Menurut al-marturidi bahwa tafsir merupakan penjelasan yang pasti dari maksut satu lafal
dengan persaksian bahwa allah bermaksud demikian dengan menggunakan dalil-dalil yang pasti
melalui periwayat yang adil dan jujur.
 Menurut al-zarkasyi bahwa tafsir adalah ilmu yang fungsinya untuk mengetahui kandungan
kitabullah (al-qur’an) yang diturukan kepada nabi Muhammad saw dengan cara mengambil
penjelasan maknanya,hukum,serta hikmah yang dikandung di dalamnya.
 Tafsir diambil dari riwayat dan diriwayat, yakni ilmu lughat, nahwu, saraf, ilmu balaghah, ushul
fiqih dan dari ilmu asbabun nujul serta nasikh mansukh
Macam- macam Tafsir

Berdasarkan tinjauan ilmiah yang mendetail tafsir terbagi menjadi 3 macam :

 Tafsir riwayat lazim dan juga disebut tafsir naql atau dengan tafsir ma’tsur. Tafsir ini adalah tafsir
yang berlandaskan naql yang sahih dengan cara menafsirkan al-qur’an dengan al-qur’an itu sendiri
atau dengan sunah, yang merupakan penjelasan kitabullah atau dengan perkataan para sahabat yang
merupakan orang-orang yang paling tahu tentang kitabullah, atau dengan perkataan tabi’in yang
belajar tafsir dari sahabat.
Cara tafsir bil ma’tsur adalah dengan memakai atsar-atsar yang menjelaskan tentang makna suatu
ayat dan tidak membicarkan hal-hal yang tidak ada faedahnya, selama tidak ada riwayat yang sahih
tentang ini.
Hukum tafsir bil ma’tsur adalah wajib di ketahui dan diambil, karena terjaga dari penyelewengan
makna kitabullah. Ibnu jarir berkata, “ahli tafsir yang paling tepat mencapai kebenaran adalah
yang paling jelas hujjahnya” terhadap sesuatu yang di tafsirkan dengan dikembalikannya tafsir
kepada rasulullah dengan khabar-khabar yang tsabit dari beliau yamg tidak keluar dari perkataan
salab.
 Tafsir diroyah, yang lajimnya disebut dengan tafsir bir ro’yi (dengan akal) adalah
tafsir yang berlandaskan pemahaman pribadi penafsir, istibatnya dengan amal
semata. Tafsir ini banyak dilakukan dengan ahli bid’ah yang menyakini
pemikiran tertentu kemudian membawa lafas-lafas al-qur’an kepada pemikiran
mereka tanpa didahului keterangan dari kalangan sahabat maupun tabi’in.
Seperti kelompok mu’tazilah yang bayak menuliskan tafsir berdasarkan pokok-
pokok pemikiran mereka yang sesat. Seperti tafsir dari abdurrohman bin
kaisar, abu ali al-jubai, al-kabir oleh abdul sabban. Adapun hukum dari
tafsir ini yaitu haram.
 Tafsir bil isyarah, penapsiran al-quran dengan firasat atau kemampuan intuitif
yang biasanya dimiliki oleh tokoh-tokoh shufi, sehingga tafsir jenis ini sering
juga disebut sebagai tafsir suhufi.
Berdasarkan corak penafsiranya , kitab-
kitab tafsir terbagi kepada beberapa macam :

1. Tafsir suhufi / isyari, corak penafsiran ilmu tashawwuf yang dari segi sumbernya termasuk tafsir
isyariy.
2. Tafsir fiqhy, corak penafsiranya lebih banyak menyoroti masalah-masalah fiqih. Dari segi sumber
penafsiranya, tafsir becorak ini termasuk tafsir bil ma’tsur.
3. Tafsir falsafih, yaitu yang dalam penjelasanya menggunakan pendekatan filsafat, termasuk dalam hal
ini adalah tafsir yang bercorak kajian ilmu kalam. Dari segi sumber penafsiranya tafsir ini termasuk
tafsir bir ra’yi.
4. Tafsir ilmiy, yaitu tafsuir yang lebih menekankan pembahasanya dengan pendekatan ilmu-ilmu
pengetahuan umum. Dari segi sumber penafsiranya bercorak “ilmiy ini juga termasuk tafsir bir ra’yi.
5. Tafsir al-adab al-ijtimah’I, yaitu tafsir yang menekankan pembahasanya pada masalah-masalah
sosial kemasyarakatan. Dari segi sumber penafsiranya tafsir bercorak ini termasuk tafsir bir ra’yi.
Namun ada juga sebagian ulama yang mengatagorikan sebagai tafsir bil-izdiwaj (campuran), karena
presentasi atsar dan akal sebagai sumber penafsiran dilihatnya seimbang.
Ruang Lingkup dan Metode ilmu Tafsir

Ilmu tafsir merupakan ilmu yang paling mulia, paling tinggi kedudukanya dan
luas cangkupanya . Paling mulia , karena kemulianya sebuah ilmu itu berkaitan
dengan materi yang di pelajarinya, sedangakan ruang lingkup pembahasan ilmu
tafsir berkaitan dengan kalamullah yang merupakan petunjuk dan pembeda dari
hak dan bathil. Dikatakan paling luas cangkupanya, karena seorang ahli tafsir
membahas berbagai macam disiplin ilmu, dia terkadang membahas akidah ,
fiqih, dan ahlak. Disamping itu , tidak mungkin seorang dapat memetik pelajran
dari ayat ayat alquran, kecuali dengan mengetahui makna-maknanya .
Ilmu tafsir memiliki beberapa metode:

1. Tahlili (analitik)
Metode tahlili adalah metode tafsir alquran yang berusaha menjelaskan alquran
dengan mengurangi berbagai sisinya dan menjelaskan apa yang di maksudkan oleh
alquran . Metode ini merupakan metode yang paling tua dan sering di gunakan
2. Ijmali ( global)
`Metode ini berusaha menafsirkan alquran secara singkat dan global dengan
menjelaskan makna yang di maksud tiap kalimat dengan bahasa yang ringkas
sehingga mudah di pahami. Urutan penafsiran sama dengan metode tahlili , namun
memiliki perbedaan dalam hal penjelasan yang singkat dan tidak panjang lebar.
Keistimewaan tafsir ini ada pada kemudahanya sehingga dapat di konsumsi oleh
tiap lapisan dan tingkat ilmu kaum muslimin.
3. Muqarran
Tafsir ini mengunakan metode perbandingan antara ayat dengan ayat
/ayat dengan hadis . atau antara pendapat- pendapat para ulama tafsir,
dengan menonjolkan perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan
itu.
4. Maudhul ( tematik )
Metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al quran
dengan cara mengumpulkan ayat ayat alquran yang mempunyai tujuan
satu, yang besama sama mebahas topic atau judul tertentu dan
menertibkanya sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab sebab
turunnya, kemudian memperhatikan ayat ayat tersebut dengan
penjelasan-penjelasan , keterangan-keterangan dan hubunganya dengan
ayat-ayat lain kemudian mengambil hukum hukum dari nya.
 

Anda mungkin juga menyukai