BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Pendidikan Islam Dalam Surat Al-`Alaq Ayat 1-5 (Tarjamah Tafsir Ibnu
1. Konsep
Kata konsep berasal dari bahasa latin conceptum yang artinya sesuatu
dari peristiwa nyata atau kongkret kepada yang abstrak dari sebuah obyek
maupun proses.1
Konsep dapat kita artikan suatu hal umum yang menjelaskan atau
menyusun suatu peristiwa, obyek, situasi, atau akal pikiran dengan tujuan
1
. Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Bandung : Al-
Maa’rif, 2005, hal. 30.
2
. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: De-
pdiknas, 2008, hal. 748
2
sama.
2. Pendidikan Islam
kesamaan makna.3
maupun ajar yang sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual dan
3
Muhammad Haitsami Salim & Syamsul Hidayat; studi ilmu pendidikan Islam; Jog-
jakarta; Ar-Ruzz Media; 2012; hal. 29.
4
ibid; hal. 33.
3
3. Surat Al-`Alaq
Surat al-`Alaq dinamai juga surat al-Qalam atau surat Iqra`. Surat
Buku tafsir ini ditulis oleh Abu Al-Fida’ Ismail Ibn Katsir, tafsir yang
termasuk tafsir bil ma`tsūr yaitu tafsir dengan menyebutkan riwayat tafsir
wa sallam, para sahabat, para tabiin dan para imam setelahnya. Termasuk
Indonesia dari kitab Lubābut Tafsīr min Ibni Katsīr. Diteliti oleh Dr.
5
. M. M. Al-Hijazi, Terjemah ayat-ayat Tarbiyah, Bandung: CV Senjaya Offset,
1996, hal.1
6
. Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan , Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2002, hal. 40.
4
oleh penyusun adalah “Konsep Pendidikan Islam Dalam Surat Al-`Alaq 1-5
(Tarjamah Tafsir Ibnu Katsir)”, yaitu ide atau rancangan pendidikan Islam
muslim. Hal ini dapat diketahui dari wahyu yang pertama kali turun kepada
pula secara historis empiris, umat Islam telah memainkan peran yang sangat
nilai. Pendidikan Islam berupaya membina pribadi muslim yang terpadu pada
perkembangan dari segi spiritual, jasmasi, emosi, intelektual, dan sosial juga
rahimahullah yaitu dalam bukunya yang membahas tafsir Surat Al-`Alaq. Kitab
Implikasi dari kajian surat al-Alaq ayat 1-5 dapat ditemukan konsep
agar menjadi individu yang mandiri dan memahami pesan-pesan ayat Allah
7
. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Media,
2006, hal. 25-26
6
yang tinggi.
dalam Surat Al-`Alaq sebagai tema dalam penelitian ini. Judul penelitian ini
adalah " Konsep Pendidikan Islam Dalam Surat Al-`Alaq Ayat 1-5 (Tarjamah
1. Menarik, karena ilmu yang bersumber dari kalamulloh, dan firman Allah
nya, paling sesuai dengan realita dan perkembangan zaman. Konsep dalam
pendidikan Islam yang sukses mendidik kaum muslimin dan umat manusia
bisa dijadikan obyek kajian dan bahan rujukan yang sangan menarik bagi
pemerhati pendidikan.
nabi Muhammad juga sebagai suri tauladan, idola bagi umat manusia,
dari Sang Pencipta yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, maka
bagi seluruh umat manusia untuk mencapai hidup yang bahagia di dunia
teori-teori manusia, yang terkadang salah, tidak sesuai dan banyak kelema-
han. Konsep tersebut sangat penting dan diperlukan oleh semua umat
1-5 dan konsep pendidikan Islam dari surat yang lainya, tetapi dari sudut
8
Isnaini, mahasiswi Tarbiyah STAIMS Jogjakarta, Konsep Pendidikan Keluarga dalam
al-Qur`an surat Luqman ayat 12-19 (kajian metode tafsir Maudhu`iy), 2012
8
sep Pendidikan Integral dalam surat al-`Alaq 1-5 (studi terhadap tafsir
Konsep Tarbiyatul Aulad dalam al-Qur`an surah Luqman ayat 12-19 ka-
anak meliputi dua hal yaitu pertama materi pendidikan dan yang kedua
para orang tua dan para pendidik dalam mendidik peserta didik. Dan pen-
D. Rumusan Masalah
9
Mualifah, Konsep Pendidikan Integral dalam Surat al-Alaq 1-5 studi terhadap tafsir al-
Azhar karya HAMKA, Fakultas Taebiyah UIN SUKA, 2008
10
Sugeng Dhanie, fakultas Tarbiyah STAIMS Yogyakarta, Konsep tarbiyatul aulad dalam
al-Qur`an surah Luqman ayat 12-19 kajian tafsir fie Zhilal Qur`an, 2015
9
al-Alaq 1-5 ?
E. Tujuan Penelitian
surat al-`Alaq 1-5 secara benar, agar mengetahui konsep pendidikan secara
lebih sempurna.
F. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
11
Tim Penyusun buku Pedoman Penulisan Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi, STAIMS
Yogyakarta;2017; hal. 15
11
lembaga lainnya.12
esensial.14
12
Ibid; hal. 16
13
Surakhmad Winarno: Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Tenik. Bandung
1982
14
Joseph Komider: Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu Ushuluddin. Jakarta 1995
12
Secara garis besar ada tiga bidang yang dapat dijadikan objek
sesuai dengan fokus yang hendak diteliti oleh penyusun, baik berkaitan
seorang penyusun harus lebih teliti dalam menentukan masalah, setelah itu
sebagai berikut:
(keterkaitan ayat dengan ayat, surat dengan surat dan seterusnya) serta
13
mufasir.15
ditafsirkan
ayat).
tersebut.16
Al Qur’an.17
15
Quraish Shihab; Membumikan Al Qur’an; Bandung; Mizan:1994, hal. 111
16
Ibid, hal. 111
17
ibid; hal. 112
14
ini adalah:
masalah tersebut.
(Madaniyah).
sedang dibahas.
penafsirannya.18
kasus yang berbeda untuk masalah yang sama atau diduga sama atau
c. Bidang sejarah
tahun 1974.
2. Jenis Data
19
Ibid; hal. 118
20
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, 1995, hal. 52
16
a. Sumber acuan umum yang biasanya berisi tentang teori-teori dan konsep-
b. Sumber acuan khusus yaitu berupa jurnal , bulletin penelitian, tesis dan
lain-lain.21
Suryabrata paling tidak ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih
sumber bacaan yaitu (a) prinsip kemutakhiran (recency) dan (b) prinsip
penggunaan sumber bacaan yang yang sudah lama dan dipilih sumber yang
lebih mutakhir.
konsep yang sudah tidak berlaku lagi, karena kebenarnnya telah dibantah oleh
teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih kemudian.22
a. Data Primer
21
Joseph Komider; op cit. hal. 67
22
Ibid; 1995, hal. 67
17
Qur’an Depag RI, terjemehan tafsir juz Amma dan terjemahan lain
b. Data Sekunder
kepustakaan atau variabel berupa teks, catatan, majalah, transkrip, dan bahan-
Analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pola pikir ilmiah
sebagai berikut:
a. Deduktif
b. Induktif
H. Sistematika Skripsi
dari awal hingga akhir pembahasan terdiri dari tiga bagian, dengan rincian
sebagai berikut :
a. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman nota dinas, halaman
23
. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Gajah Mada University, 2007, hal. 15.
24
Ibid., hal. 16.
19
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika skripsi.
modern.
BAB IV : PENUTUP
20
c. Bagian akhir
biodata penyusun.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Konsep
satu istilah dapat mengandung dua -- yang berbeda; 3 Ling gambaran mental
dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh
mengonsep.25
Kata Konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu
Konsep adalah abstraksi dari sebuah ide atau gambaran mental, yang
dinyatakan dalam sebuah kata atau simbol. Konsep ini dinyatakan juga
Karakteristik.
25
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: De-
pdiknas, 2008, hal. 725
22
mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang
(lambang bahasa).27
26
Ahmad Saiful Bahri, Konsep Pendidikan, 2008; hal. 30
27
Ischak, dkk.;Pendidikan IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka;2004; hal. 14
28
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT
Pustaka LP3ES; hal 34
23
merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang
berupa abstrak, entitas mental yang universal dimana mereka bisa diterapkan
secara merata untuk setiap ekstensinya sehingga konsep membawa suatu arti
yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama dan
membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
dirumuskan”.
B. Pendidikan Islam
29 ?
Woodruff, dalam Rahman, Pengertian Paradigma, 2009; hal 17
24
1. Pengertian Pendidikan
Ada dua istilah yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum
dan bisa kita bedakan. Yang pertama adalah pendidikan (paedagogie) itu
berkaitan satu sama lain dan saling memperkuat peningkatan mutu dan
Didin Kurniadin & Imam Mahali, Menejemen Pendidikan Konsep & Prinsip pengelo-
30
atau hewan yang dididik: anak yang saleh itu ~ orang tuanya; 3 cara
pengetahuan alam...31
31
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: De-
pdiknas, 2008, hal. 326-327
32
Djaka Dt Sati Emma Zain, Rangkuman Ilmu Mendidik, Yogyakarta : Mutiara Sumber
Widya, 2007, hal. 6.
26
bangsa dan membentuk peserta didik dengan akhlaq yang mulia, yang
gung jawab.
3. 33
ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal dan non formal. Secara
etimologi kata tarbiyah berasal dari kata rabaa – yarbuu – rabwan yang
memelihara, membuat.34
sopan, berbudi baik. Dan juga bisa berasal dari kata adaba yang artinya
33
Undang-undang Sidiknas tahun 20/2003
34
Ahmad Warson Munawir, Kamus al-munawwir Arab – Indonesia,; penerbit pustaka
progresip, Yogyakarta, 2008, hal. 426
35
ibid, hal. 9
28
36
Ahmad Warson Munawir; op. cit., hal. 12-13
37
Khalid bin Hamid al-Hazimi; Kitab Ushulut tarbiyatil islamiyyah; Darul `alimul kutub;
Riyadh KSA; 1420 H/2000 M; hal. 17
29
38
Abdu al-Fatah Jalal, Min al-Ushul al-Tarbawiyyah fi al-Islam, Mesir: Dar al-Kutub al-
Mushriyyah, 1977
30
tidak terbatas pada masa bayi dan kanak-kanak, tetapi juga orang dewasa.
penciptaan.39
batas kesempurnaan.41
39
Ibn al-Muqaffa; al-Adab al-Kabir dan al-Adab al-Shaghir; 760 M.
40
Khalid bin Hamid al-Hazimi.; Kitab Ushulut Tarbiyatil Islamiyyah; Darul `alimul ku-
tub; Riyadh KSA; 1420 H/2000 M; hal. 19
41
Ibid, hal. 19
42
Ibid, hal. 19
31
bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,
pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
negara.48
formal, informal dan non formal. Dimana antara satu dengan lainnya
47
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, 2001, Cet. Ke-5, hal. 5
48
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Ban-
dung: Citra Umbara, 2003, hal. 3
49
Abuddinata, Perspektif Islam tentang Strategi pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009,
Cet. I; hal. 2.
33
menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai
kolektif.52
50
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet.4, hal. 10.
51
Dikutip dari Artikel konsep pendidikan Islam, hal.5
52
Asnelly Ilyas. Mendambakan Anak Saleh, Bandung: Al-Bayan, 1995, hal.20
34
Islam.55
akhirat.56
pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan
kepribadian.57
kehidupan manusia yang makmur dan bahagia dunia dan akhirat. Karena
pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis, maka
amal.
sumber ajaran Islam itu sendiri, yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Zakiah
adalah:
) ا ْق َرْأ2( ) َخلَ َق اِإْل نْ َس ا َن ِم ْن َعلَ ٍق1( ك الَّ ِذي َخلَ َق َ ِّاس ِم َربْ ِا ْق َرْأ ب
)5( ) َعلَّ َم اِإْل نْ َسا َن َما مَلْ َي ْعلَ ْم4( ) الَّ ِذي َعلَّ َم بِالْ َقلَ ِم3( ك اَأْل ْكَر ُم
َ َُّو َرب
1. Bacalah dengan menyebut nama Robbmu yang telah menciptakan,
2. Dia telah menciptan manusia dari segumpal darah,
57
Syekh Muhammad An-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, Jakarta:
Mizan, 1984, hal. 10
58
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: Ruhana, 1992,
hal. 19.
36
َم ْن ي ُِر ِد: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َ\م َ ِ قَا َل َرسُوْ ُل هللا: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ َّاس َر ِ ع َْن اِبْنُ َعب
ِ ( َر َواهُ ْالبُخ...... ي ال ِّد ْي ِن َو اِنَّ َما ْال ِع ْل ُم بِاالتَّ َعلُّ ِم
) َْارى ْ ِهللاُ بِ ِه َخ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ ف
59
Q.S. Ali Imran: 79
60
Q.S. al-Anbiya':7
61
Q.S. al-Baqarah: 151
62
HR. Bukhori dalam kitabul ilmi
37
: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َ\م يَقُوْ ُل ُ َس ِمع: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل
َ ِْت َرسُوْ ُل هللا ِ َوع َْن اَبِ ْي َدرْ دَا َء َر
َ ك طَ ِر ْيقًا يَ ْبتَ ِغ ْي فِ ْي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هللاُ طَ ِر ْيقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة اِ َّن ْال َماَل ِئ َكةَ ت
َض ُع اَجْ نِ َحتَهَا َ ََم ْن َسل
ِ ْت َو َم ْن فِ ْي ْال َعر
ض ِ او َ صنَ َع َواَ َّن ْال َعالِ ُم لِيَ ْستَ ْغفِرْ لَهُ َم ْن فِ ْي ال َس َمَ ضاعًا بِ َما َ ب ِرٍ ِلِطَال
ِ َو فَضْ ُل ْال َعالِ ِم َعلَى ْال ِعبَا ِد َكفَضْ ِل ْالقَ َم ِر َعلَى َساِئ ِر ْال َك َوا ِك, الح ْيتَا ِن فِ ْي ْال َما ِء
ب َ َحتَّى
ُ فَ َم ْن َأخَ َذه, ِإنَّ َما َو ِرثُوْ ْال ِع ْل َم, َو اَ َّن ْال ُعلَ َما َء َو َرثَةُ اَأْل ْنبِيَا ِء لَ ْم يَ ِرثُوْ ا ِد ْينَارًا َواَل ِدرْ هَا ًما,
) َْأ َخ َذ بِ َح ٍظ َو اَفِ ٍر ( َر َواهُ اَبُوْ دَا ُو ْد َو ْالتِّرْ ِم ِذي
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu.Anhu, beliau berkata : Saya mendengar
Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang
menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan
baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat
meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu yang ridho terhadap apa yang
ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim dimintakan ampunan
oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada di bumi
hingga ikan-ikan yang ada di air, dan keutamaan yang alim atas orang
yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang, dan
sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para
Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak mewariskan dirham, melainkan
mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengabilnya maka
hendaklah ia mengambil dengan bagian yang sempurna.63
lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia
dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir
pendidikan Islam.
63
H.R Abu Daud dan Tirmidzi
64
lihat Q.S. Al-Dzariat:56; dan Q.S. Ali Imran: 102
38
kepada Allah.65
Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada
Allah. Seperti dalam surat adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: “Dan Aku
kepada-Ku”.
sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang
65
Abdul Fatah Jalal; Asas-asas Pendidikan Islam dalam Herri Noer Ally trjmh ; Bandung,
Diponegoro; 1988; hal. 28
39
menjadi:
diperinci menjadi :
segi manfaat.
keagamaan.69
Diantara metode yang telah diterapkan oleh Nabi dan para sahabatnya
adalah:
71
Ibid, hal. 26
72
Ibid, hal. 27
42
baik dan benar. Dan juga menunjukkan suatu hal yang penting,
melanggar.73
C. Al-Qur`an
Al-Quran secara bahasa berasal dari kata kerja qara’a yang berarti
mashdar (bentuk kata dasar dalam bahasa Arab, dan diterjemahkan dalam
qur`anan, yang berarti ‘himpunan huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang
lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi’. Kata al-Qur`an itu berwazan
(bacaan yang dilantunkan), dan secara etimologis dalam bahasa Suriah adalah
qeryana (bacaan Kitab Suci, bagian dari Kitab Suci yang dibacakan dalam
ritual keagamaan), dan dalam bahasa Ibrani adalah miqra’ (pembacaan suatu
nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-
D. Surat al-`Alaq
75
Skripsi Ridwanulloh, Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta, hal. 30
76
Ibid , hal.31
44
beberapa ayat yang terkumpul dalam suatu kategori atau seperti pasal-
pasal yang terkumpul dalam sebuah bab. Al-`Alaq artinya darah, sesuatu
Surah Al-‘Alaq ini diambil dari kata al-`alaq yang terdapat dalam
ayat yang ke-2. Surat ini dinamai juga dengan surah Al-Qalam atau Iqra`.
Surah ini termasuk dalam kategori surah Makiyah dengan jumlah ayatnya
sebanyak 19 ayat. Ayat 1-5 merupakan bagian surat yang pertama kali
gua Hiro.79
77
Kamus Munawir Arab – Indonesia, Yogyakarta, 2008; hal. 677
78
Ibid hal. 964
79
Al-Qur`an dan terjemahannya Depag RI, hal. 1078
45
diantaranya:
80
Depaq RI, opcit., hal. 1079-1080
46
Buku tafsir ini ditulis oleh Abu Al-Fida’ Ismail Ibn Katsir, tafsir yang
lengkap 30 juz dan yang membahas Q.S. al-`Alaq terdapat dalam Jilid IV, ter-
masuk buku tafsir yang terkenal dan diterima oleh kaum Muslimin. Buku
hal.528. Tafsir Ibnu Katsir termasuk tafsir bil ma`tsur yaitu tafsir dengan
Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam, para sahabat, para tabiin dan para
Muslimin.
Indonesia dari kitab Lubaabut Tafsir min Ibni Katsiir. Diteliti oleh Dr.
81
Ibid, hal. 1078
47
Bab III
Beliau adalah Imam yang mulia Abul Fida’ ‘Imaduddin Isma’il bin
Umar bin Katsir bin Dhau bin Katsir bin Zara’ al-Qurasyi al-Bashri ad-
ketika beliau baru berusia empat tahun. Kemudian beliau diasuh oleh
pamannya, Syaikh Abdul Wahhab dan dialah yang mendidik beliau di usia
beliau pindah ke Damaskus, negeri Syam pada tahun 706 H, ketika beliau
82
Muqaddimah TarjamahTafsir ibnu Katsir, biografi Ibnu Katsir, Juz I, hal. 16
48
3) Ahmad bin Abi Thalib, terkenal dengan nama Ibnu Syahnah yang
wafat 730H,
6) Ibnu asy-Syirazi,
puterinya.
10) Beliau menimba ilmu dari Syaikh al-Hafizh, seorang ahli tarikh
11) Dan ulama Mesir yang memberi beliau ijazah adalah Abu Musa
al-Qarafi,
fatwa, pakar ahli hadits, ahli fiqih yang berwawasan luas, ahli tafsir
matan dan rijal hadits. Beliau adalah orang yang memiliki hafalan
Fida’, ulama yang banyak berkarya) terus bekerja, meraup ilmu dan
83
Muqaddimah tafsir al-qur`nul Adhim, biografi penulis, hal. 16
50
beliau. Beliau dikenal sebagai ulama yang memiliki hafalan yang kuat
dan tulisan yang bagus. Ia telah mencapai puncak dalam ilmu sejarah,
Izzi al-Hanafi
zamannya
84
Abdul Qadir ar-Nauth dalam Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Pustaka Ibnu Katsir, hal. 11-12
51
dalamnya terangkum dua kitab dari tulisan guru beliau, yaitu al-
juz darinya.
Imam asy-Syafi’i.
sempat menyelesaikannya.
belum diterbitkan.
10) Beliau meringkas kitab ‘Ulumul Hadits karya Abu ‘Amr bin ash-
dari Mesir disertai penjelasan dari beliau dan diberi judul al-
berbeda.
a. M. Abdul Ghaffar E. M.
2) Farid Okbah
shalallahu alaihi wa sallam ialah berupa mimpi yang benar pada waktu
shubuh telah terbit. Kemudian, timbullah pada diri beliau keinginan untuk
bekalnya habis, maka beliau pulang ke rumah Khadijah, istri beliau untuk
mengambil tambahan bekal, kemudian kembali ke Gua Hira; hal ini beliau
mendekap beliau dengan kuat hingga kepayahan dan sulit bernafas, hal
86
Halaman judul dalam buku tarjamah tafsir Ibnu katsir jilid 8.
55
nabi bagi umat manusia dan jin; lalu malaikat memperkenalkan dirinya
surah al- 'Alaq ayat 1-5 dengan tartil, kemudian nabi menirukannya dan
langsung hafal.
bangun tidur dan mereda rasa takut dan menggigilnya, Khadijah meminta
akan menjadi nabi bagi umat ini. Sesungguhnya Allah tidak akan
ta`ala telah mengutusnya kepada Nabi Musa alaihi salam, seandainya aku
masih dikaruniai hidup sampai saatnya engkau diusir kaummu, aku akan
seorang nabi pun yang diberi wahyu seperti engkau, melainkan akan
dimusuhi kaumnya. Apabila aku masih mendapati engkau, pasti aku akan
87
H.R al- Bukhari, tarjamah Fathul Bari, kitab Bada' ul Wahyi, hadits No. 3
57
2. Konsep Pendidikan Islam dalam surat al-`Alaq 1-5 menurut tafsir Ibnu
Katsir
88
Depag RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, Kerajaan Saudi Arabia, 1971, hal. 1079
58
nama-nama Allah yang Maha indah, asmaul husna yang Allah telah
yang shahih, demikian juga untuk seluruh sifat-sifat Allah yang Maha
sempurna lebih berhak dan lebih layak untuk disembah dari pada yang
lemah dan tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak berhak dan tidak
layak disembah.
suatu yang umum, mencakup segala apa saja yang telah diciptakan
tujuh beserta isinya, bumi yang tujuh beserta isinya, arsy Allah, kursi
Allah, benda-benda yang berada di antara langit dan bumi dan lain
sebagainya. Ayat ini juga menunjukkan bahwa alam semesta ini ada
alam semesta ini tercipta dengan sendirinya, atau ada dengan tiba-tiba.
Dzat yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini. Maka tentu
saja apa yang Allah firmankan lebih benar, lebih akurat, dan sesuai
yang paling baik dan sempurna adalah manusia, karena Allah ciptakan
biak manusia dengan air mani dengan proses sebagaimana yang sudah
Ayat ini juga menjelaskan, bahwa manusia itu dari sesuatu yang
remeh, rendah, hina maka kenapa dia berlaku sombong dan semena-
mani dengan sel telur dalam rahim seorang ibu hingga melahirkan
peribadatannya.
yang kedua kalinya, agar kita belajar dan membaca, ini menunjukkan
huruf), beliau tidak bisa membaca dan menulis. Hal ini untuk menolak
dua kali, yaitu dalam ayat pertama dan ayat ketiga, ini menunjukkan
Maha Pemurah, Maha Mulia. Memberikan apa saja yang diminta oleh
agama, maka Allah akan memberikan ilmu sebagaimana yang dia cita-
citakan; dan jika manusia belajar ilmu dunia, maka Allah akan
orang yang belajar ilmu dunia saja, atau meniatkan belajarnya untuk
neraka.
lupa; ini merupakan rahmat dan karunia Allah yang besar bagi hamba-
dalam mendiagnosa, keliru dalam memberi, atau keliru dalam hal lain
Agar apa yang dilakukannya menjadi amal ibadah yang diterima dan
kepada Allah.
)الَّ ِذي َعلَّ َم ِب ا ْلقَلَ ِمadalah mengajarkan tulisan kepada manusia dengan
perantara alat tulis. Dengan perantara itu dia akan mampu untuk
89
Riwayat Al Hakim dari Umar bin Khaththab dan Anas bin Malik secara mauquf. Atsar
ini shahih
64
tulis.”
Allah ‘azza wa jalla. Kalau bukan karena alat tulis, tidak akan tegak
Kalau bukan karena adanya tulisan, maka tidak akan tegak perkara
semua yang shahih dari nabi adalah wahyu dari Allah subhanahu
91
Depag RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, QS. An-Najm: 3-4; hal. 871
66
92
Merupakan hasil analisis penyusun dari tarjamah tafsir Ibnu Katsir Jilid 8 hal. 503-505
67
yang bisa dibaca, baik tulisan arab, latin, jawa dan lain
sebagainya.
Allah.
atau ahli dalam melukis. Maka menjadi kewajiban bagi kita untuk
syariat.
sifat mulia merupakan salah satu dari sifat Allah swt, yaitu sifat
yang memiliki sifat yang tinggi. Ketika kita meniru sifat mulia
Allah swt, insya Allah kita juga akan menjadi orang yang mulia.
belum kita ketahui. Dengan demikian maka insya Allah kita akan
Allah SWT.
manusia.
1) Mencari tempat yang tenang, nyaman untuk belajar, yang jauh dari
mencari ilham atau jalan keluar dari problematika yang terjadi pada
wangsit atau ilham dengan cara bertapa di gua-gua yang jauh dari
meneruskan studinya.
studinya.
dalam penyampaiannya.
selainnya.
mengenalnya.
Adam dari tanah dan perkembang biakan anak cucu adam dengan
dunia.
dunianya semampunya.
Allah tidak menyebutkan apa yang dibaca atau dipelajari, maka hal
Konsep ini diambil dari ayat 3, dan Rabbmu adalah Dzat yang
mulia.
73
bahwa cara belajar yang bagus, dimulai dari belajar membaca lalu
bertentangan.
ilmu, baik ilmu soaial, ilmu teknologi, ilmu kedokteran dan lain
maka tidak ada pertentangan antara ilmu dari wahyu dengan ilmu
akhirat.
adalah amal Ibadah. Dan amal ibadah akan diterima Allah jika
d. Efektifitas Pendidikan
pikiran siswa. Terkadang pengulangan tidak cukup dua kali, bisa tiga
atau empat bahkan beberapa kali hingga mendapat ilmu yang yakin,
juz. Ini merupakan salah satu dari proses pembelajaran, yang sangat
g. Konsep belajar itu dengan cara bertahap dan berjenjang sesuai usia
Bab IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
meyakinkan pendapatnya.
1-5 adalah:
B. Saran
C. Kata Penutup