Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul skripsi ini adalah “Makna Huruf Wawu Dalam QS Yaasin dan

Desain Pembelajarannya”. Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca dan

untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pengertian yang terdapat

dalam judul, maka perlu diuraikan pengertian istilah-istilah yang dirumuskan

dalam judul. Adapun penegasan judul yang dimaksud sebagai berikut:

1. Makna

Makna dapat diartikan sebagai ilmu semantik. Semantik ada pada

ketiga tataran bahasa yakni fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon.

Morfologi dan sintaksis juga termasuk gramatika atau tata bahasa.

Sedangkan fonologi adalah bunyi bahasa yang berfungsi dalam ujaran dan

yang dapat membedakan makna itulah yang menjadi objek salah satu

disiplin linguistik.1

2. Huruf Wawu

Huruf Wawu merupakan salah satu huruf dari tiga puluh huruf

hijaiyyah. Karena Wawu merupakan salah satu huruf yang bisa berdiri

sendiri dan memiliki banyak makna tergantung pada kalimat yang tersusun

atasnya, baik itu sebelum dan sesudahnya.2 Bisa di artikan bahwa huruf

Wawu ini mampu menghubungkan kalimat sebelum dan sesudahnya

dengan makna yang berbeda.

1
Abdul Cher, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),
h.2
Jamalludin bin hisyam al-anshori, Muqnil Adhib, Qum: Markash Mudiriyah Al hauzah
2

Al ilmiyah, 1437H/Q, h.340


2

3. Qs Yaasin

Surat Yaasin merupakaan surat ke-36 yang terdapat di dalam Al-

Qur’an dan tergolong dalam surat Al-Makkiyah. Dan didalam surat

tersebut terdiri dari 83 ayat. Peneliti menganalisi ayat-ayat di dalam Qs

Yaasin yang terdapat huruf Wawunya.

4. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran sebagai suatu proses adalah pengembangan

sistematik tentang spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori

belajar dan pembelajaran untuk mencapai kualitas pembelajaran.3 Dari

definis tersebut desain pembelajara di pandang sebagai keseluruhan proses

analisi terhadap kebutuhan belajar, tujuan, dan pengembangan sistem

penyampaian untuk memenuhi kebutuhan.

B. Alasan Memilih Judul

Peneliti tertarik untuk meneliti makna huruf wawu dalam Qs Yaasin dan

desain pembelajarannya adalah:

1. Pembelajaran Bahasa Arab di MAN 2 Bandar Lampung sudah mempelajari

gramatikal qowaid nahwu. Namun, belum secara mendalam seperti huruf

Wawu. Mereka hanya dapat mengartikan huruf Wawu sebagai huruf Athof

yang berarti “dan”.

2. Huruf Wawu merupakan huruf yang dapat berdiri sendiri dan memiliki

makna dan jenis yang berbeda

3. Diharapkan siswa dapat membedakan jenis dan makna huruf wawu itu

sendiri

3
Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: PT Kharisma Putra
Utama, 2017), h.11
3

4. Surat Yaasin merupakan salah satu surat yang tidak asing lagi di kalangan

masyarakat ataupun siswa. Dengan catatan agar siswa lebih memahami,

karena sering mendengar surat tersebut. Dan tidak terjadi kesalahan

pemahaman terhadap jenis dan makna huruf Wawu itu sendiri.

C. Latar Belakang Masalah

Al-qur’an yang berada di tengah masyarakat pada zaman sekarang ini,

telah diyakini bahwa ia tidak berbeda sedikit pun dengan al-Qur’an yang di

sampaikan oleh Nabi Muhammad saw pada 15 abad yang lalu. Hakekat ini

tidak hanya di akui oleh umat Islam saja, tetapi juga oleh para orientalis

objektif, walupun tidak sedikit di antara mereka yang selalu berusaha mencari

kelemahan-kelemahan al-Qur’an.4

Kemukjizatan lain al-Qur’an adalah sebuah kitab suci yang mampu

berbicara melewati waktunya. Sebagai sebuah mukjizat, al-Qur’an mampu

berbicara tentang kehidupan yang akan datang, membahas kejadian-kejadian

alam yang belum pernah terpikirkan oleh manusia. Oleh karena itu, tidak salah

bila al-Qur’an dikatakan mukjizat akhir zaman.5

Tanpa menggunakan kaidah Nahwu membaca al-Qur’an akan berakibat

rancu terhadap makna yang dimaksud. Akan lebih sulit ketika membaca dan

memahami al-Qur’an bagi orang yang tidak mempunyai kemampuan dalam

ilmu Nahwu. Oleh karena itu, mengenal al-Qur’an dari segi nahwunya menjadi

sangat penting agar dapat diketahui benar atau salah nya sebuah kalimat.

Menurut Abadi yang dikutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan, nahwu

menurut bahasa adalah ‫( و الجهة الطريقة‬jalan dan arah). Menurut Al-Razi yang
4
H. Abd. Muin Salim, Mardan, Achmad Abu Bakar, Metodologi Penelitian Tafsir
Maudu’i (Jakarta: Pustaka Mapan, 2012), h.1
5
Ibid, h.2
4

dikutip oleh Ahamad Sehri bin Punawan, nahwu adalah ‫القصد و الطريق‬. Akan

tetapi, nahwu menurut istilah ulama klasik adalah terbatas pada pembahasan

masalah ‫القصد و الطريق‬. Akan tetapi, nahwu menurut istilah ulama klasik adalah

terbatas pada pembahasan masalah ‫اء‬QQ‫راب و البن‬QQ‫( اإلع‬i’rab dan bina’), yaitu

penentuan baris ujung sebuah kata sesuai dengan posisinya dalam kalimat (

‫)الجملة‬. Menurut Beik yang di kutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan

mendefinisikan nahwu adalah aturan-aturan yang dapat mengenal hal ihwal

kata-kata bahasa Arab, baik dari segi i’rob maupun bina’.6

Menurut Husain yang dikutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan, di zaman

sekarang ini, setelah berkembangnya penelitian dan pengkajian tentang analisis

kebahasaan, para ulama cenderung mengubah dan memperluas pengertian ilmu

nahwu, setelah berkembangnya penelitian dan pengkajian tentang analisis

kebahasaan, para ulama cenderung mengubah dan memperluas pengertian ilmu

nahwu, bukan hanya terpusat pada pemabahasan i’rab dan bina’ bagi sebuah

kata, namun dapat pula mencakup pembahasaan tentang penjaringan kosakata,

pertalian interen antara beberapa kata, penyatuan beberapa kata dalam rentetan

bunyi tertentu dan hubungan antara kata-kata yang ada dalam kalimat serta

komponen-komponen yang membentuk sebuah ungkapan atau frasa.7

Dengan ilmu Nahwu itu penulis tertarik untuk mengkaji Huruf Wawu

yang terdapat pada al-Qur’an dalam surat Yaasin dari segi fungsi dan

maknanya. Skripsi ini bermaksud untuk mengetahui jenis Huruf Wawu yang

terdapat dalam QS Yaasin, mengetahui wadzifah-wadzifah (fungsi-fungsi)

6
Ahmad Sehri bin Punawan, “Metode Pengajaran Nahwu Dalam Pengajaran Bahasa
Arab”. Jurnal Hunafa, Vol.7 No.1 (April 2010), h.48
7
Ibid, h.49
5

Huruf Wawu dalam QS Yaasin, Mengetahui makna-makna Huruf Wawu yang

terdapat dalam QS Yaasin.

Penulis lebih memilih surat Yaasin karena surat Yaasin adalah sebagai

salah satu surat dalam al-qur’an yang lebih dekat terkaitannya dalam

masyarakat. Dan keutamaan surat yaasin salah satu nya adalah, menurut Imam

Ja’far Ash-Shadiq, “barang siapa yang membacanya sebelum tidur atau pada

siang hari sebelum berpergian, maka siang itu ia termasuk dalam orang-orang

yang dijaga dan diber rezeki hingga sore”. Dan karena telah ada penelitian

sebelumnya ada yang meneliti tentan surat Yaasin, walaupun tidak dikaitkan

dengan pembelajaran yang ada disekolah, jadi peniliti tertarik untuk

menerapkan nya di lingkup sekolah.

Peneliti juga tertarik untuk mengkaji huruf wawu, karena huruf wawu

termasuk dalam huruf yang memiliki jenis dan makna yang berbeda-beda. Jadi

penulis ingin agar siswa dapat membedakan jenis dan makna nya pula. Dengan

teori yang didukung dalam tesis Abdul Wahid , bahwa huruf Wawu merupakan

salah satu huruf yang dapat berdiri sendiri dan memiliki banyak makna

tergantung pada kalimat yang tersusun atasnya, baik sebelum dan sesudahnya.8

Salah satu aspek kebahasaan yang terpenting dalam penafsiran al-Qur’an

adalah aspek qawaid atau framatikal kebahasan, yang meliputi kaidah qur’an

dan kaidah bahasa Arab. Oleh karena itu , pembelajaran bahasa Arab, para ahli

Bahasa membagi keterampilan berbahasa Arab yang disebut dengan Maharah

menjadi 4 keterampilan utama, yaitu: Maharah Al-kalam (Keterampilan

Berbicara), Maharah Al Istima’ (Keterampilan mendengar), Maharah Al-

8
Abdul Wahid, “Al-Wawu Dalam Qs Yasin”. (Tesis Program Magister Konsentrasi
Bahasa dan Sastra Arab Pascasarjana UIN Alauddin, Makassar, 2017), h. 10
6

Qira'ah (keterampilan membaca), dan Maharah Al Kitabah (keterampilan

menulis). Keempat keterampilan tersebut merupakan rangkaian keterampilan

yang harus dipelajari dan saling melengkapi saat proses belajar mengajar

bahasa Arab itu sendiri dengan kadar isi kandungan yang tersusun pada setiap

level pembelajaran. Dari semua aspek kebahasaan al-Qur’an, masing-masing

memiliki pengaruh yang signifikan dalam hal menafsirkan ayat-ayat al-qur’an.9

Dasar pengajaran bahasa ada dua pendekatan teori, yaitu teori tata bahasa

tradisional dan struktural. Keduanya memiliki pandangan yang berbeda dalam

hal tata bahasa. Teori tradisional menekankan adanya satu tata bahasa didunia

secara menyeluruh (al-qawa’id al-alamiyyah), sedangkan teori struktural

melihat bahwa struktur bahasa-bahasa di dunia tidak sama.10

Bercerita tentang gramatikal berarti sama dengan bercerita tentang

morfologi, karena morfologi atau tata bentuk dalam bidang linguistik yang

mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Morfologi adalah

bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta

pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau

morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata dan fungsinya perubahan-

perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatikal maupun semantik.

Selain membahas gramatikal Wawu, dalam skripsi ini juga menyertakan

analisis semantik terhadap Wawu untuk menyempurnakan pembahasan dalam

skripsi ini, sebab semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang berada

pada tataran makna.

9
Juhaeti Yusuf,”Menulis Terstruktur Sebagai Urgensi Pembelajaran Maharah Al-
Kitabah”. Jurnal An Nabighoh” Vol. 21 No. 02 (2019), h.1
10
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2011), h.171
7

Semantik menjadikan makna sebagai objek penelitian ataupun kajiannya.

Objek studi semantik adalah makna, atau dengan lebih tepat makna yang

terdapat dalam satuan-satuan ujaran seperti kata, frase, klausa, dan kalimat.

Persoalan makna memang sangat sulit dan tidak mudah, walaupun makna ini

adalah persoalan bahasa, tetapi keterkaitannya dengan segala segi kehidupan

manusia sangat erat.11

Istilah semantik muncul dan diperkenalkan oleh organisasi filologi

Amerika (American Filologi Association) pada tahun 1894 yang judulnya

Reflected Meanings a Point in Semantics. Istilah semantik sepadan dengan

semantique dalam bahasa Perancis yang diserap dari bahasa Yunani. Dalam

kedua istilah tersebut (semantik dan semantique) sebenarnya semantik belum

tegas membahas tentang makna sebagai objeknya.12

Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan

untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda

linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi

dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena

itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti,

yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika dan

semantik.13

Adapun Wawu merupakan salah satu huruf tiga puluh huruf hijaiyyah,

dari segi hijai maka huruf Wawu ada pada ururtan ke dua puluh tujuh,

sedangkan dari segi abjadi huruf Wawu berada pada urutan ke enam. Dalam

11
Abdul Cher, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Bandung: Rineka Cipta, 1995),
h.27
12
Mansoer Pateda, Semantik Leksikal (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.3
13
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Bandung: Rineka Cipta, 1995),
h.3
8

kajian ilmu Nahwu, huruf Wawu memiliki posisi penting dan tersendiri dalam

pembahasannya, karena Wawu merupakan salah satu huruf yang bisa berdiri

sendiri dan memiliki banyak makna tergantung pada kalimat yang tersusun

atasnya, baik itu sebelum dan sesudahnya, bisa diartikan bahwa huruf Wawu

ini mapu menghubungkan kalimat sebelum dan sesudahnya dengan makna

yang berbeda-beda.

Wawu al-Qasam adalah huruf Wawu yang bermakna sumpah dan

termasuk kategori huruf jar14. Wawu al-Ataf adalah huruf Wawu yang terletak

di antara ma’tuf dan ma’tuf alaihi15. Dan masih banyak lagi kajian al-Wawu

tersendiri yang sangat menarik untuk dilakukan pengkajian terhadapnya,

sehingga dengan harapan terkuak semua kajian al-Wawu yang terdapat dalam

QS Yaasin baik itu dari segi gramatikal terlebih juga pada kajian semantik.

Pelajaran mengenai huruf wawu juga terdapat di RPP K13 di MAN 2

Bandar Lampung. Mereka siswa kelas 10 yang memperlajari tentang huruf

wawu. Walaupun tidak semua jenis huruf wawu mereka pelajari. Huruf wawu

yang siswa pelajari hanya lah wawu athof.

Menurut Seels dan Richey, Desain merupakan proses untuk menentukan

kondisi belajar. Pendapat tersebut menekankan pada proses disamping kondisi

belajar, sehingga ruang lingkupnya mencakup sumber belajaratau komponen

sistem, lingkungan, dan berbagai aktivitas yang membentuk proses

pembelajaran.16

14
Lihat Tahr Yusuf al-Khatib, Mu’jam Mufassal fi al-I’rab, h.470
15
Mustafa al-Galayaini, Jami’u al-Durus, Juz 2 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2012),
h.245
16
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran di Sesuaikan Kurikulum
2013 (Jakarta: Kencana, 2013), h.5
9

Desain pembelajaran berhubungan dengan memahami, memperbaiki, dan

menerapkan metode pembelajaran. Sebagai suatu kegiatan profesional yang

dilakukan oleh guru, dosen, atau pengembang pembelajaran, desain

pembelajaran merupakan proses untuk memutuskan metode pembelajaran yang

sesuai untuk membawa perubahan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu

materi pembelajaran.17

Tujuan dalam pembelajaran ini adalah agar siswa mampu

mengidentifikasi dan menangkap makna dan macam-macam huruf wawu yang

terdapat dalam surat Yaasin. Dengan metode pembelajaran diskusi.

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, penulis tertarik

untuk meneliti ” Apa saja makna dan jenis huruf Wawu dalam Qs Yaasin serta

desain pembelajarannya?”.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitin ini, penulis memfokuskan penelitiannya sebagai berikut:

1. Mengindetifikasi makna dan jenis huruf Wawu pada Qs Yaasin

2. Desain pembelajaran huruf Wawu pada Qs Yaasin

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka rumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

1. Apa makna dan jenis huruf Wawu dalam QS Yaasin?

2. Bagaimana desain pembelajaran huruf Wawu pada Qs Yaasin?

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

17
Ibid, h.10
10

Tujuan penelitian ini untuk, mengidentifikasi makna dan jenis huruf

Wawu pada QS Yaasin, dan dapat mengetahui desain pembelajaran huruf

Wawu pada Qs Yaasin.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis, bisa di jadikan sebuah inspirasi bagi pembaca untuk

mengetahui makna dan jenis huruf Wawu yang terkandung dalam Qs

Yaasin

b. Secara Praktis, sebagai salah satu informasi ilmiah dan referensi bagi

peneliti berikutnya yang akan mengadakan penelitian sejenis.

Anda mungkin juga menyukai