BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul skripsi ini adalah “Makna Huruf Wawu Dalam QS Yaasin dan
1. Makna
Sedangkan fonologi adalah bunyi bahasa yang berfungsi dalam ujaran dan
yang dapat membedakan makna itulah yang menjadi objek salah satu
disiplin linguistik.1
2. Huruf Wawu
Huruf Wawu merupakan salah satu huruf dari tiga puluh huruf
hijaiyyah. Karena Wawu merupakan salah satu huruf yang bisa berdiri
sendiri dan memiliki banyak makna tergantung pada kalimat yang tersusun
atasnya, baik itu sebelum dan sesudahnya.2 Bisa di artikan bahwa huruf
1
Abdul Cher, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),
h.2
Jamalludin bin hisyam al-anshori, Muqnil Adhib, Qum: Markash Mudiriyah Al hauzah
2
3. Qs Yaasin
4. Desain Pembelajaran
Peneliti tertarik untuk meneliti makna huruf wawu dalam Qs Yaasin dan
Wawu. Mereka hanya dapat mengartikan huruf Wawu sebagai huruf Athof
2. Huruf Wawu merupakan huruf yang dapat berdiri sendiri dan memiliki
3. Diharapkan siswa dapat membedakan jenis dan makna huruf wawu itu
sendiri
3
Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: PT Kharisma Putra
Utama, 2017), h.11
3
4. Surat Yaasin merupakan salah satu surat yang tidak asing lagi di kalangan
telah diyakini bahwa ia tidak berbeda sedikit pun dengan al-Qur’an yang di
sampaikan oleh Nabi Muhammad saw pada 15 abad yang lalu. Hakekat ini
tidak hanya di akui oleh umat Islam saja, tetapi juga oleh para orientalis
objektif, walupun tidak sedikit di antara mereka yang selalu berusaha mencari
kelemahan-kelemahan al-Qur’an.4
alam yang belum pernah terpikirkan oleh manusia. Oleh karena itu, tidak salah
rancu terhadap makna yang dimaksud. Akan lebih sulit ketika membaca dan
ilmu Nahwu. Oleh karena itu, mengenal al-Qur’an dari segi nahwunya menjadi
sangat penting agar dapat diketahui benar atau salah nya sebuah kalimat.
Menurut Abadi yang dikutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan, nahwu
menurut bahasa adalah ( و الجهة الطريقةjalan dan arah). Menurut Al-Razi yang
4
H. Abd. Muin Salim, Mardan, Achmad Abu Bakar, Metodologi Penelitian Tafsir
Maudu’i (Jakarta: Pustaka Mapan, 2012), h.1
5
Ibid, h.2
4
dikutip oleh Ahamad Sehri bin Punawan, nahwu adalah القصد و الطريق. Akan
tetapi, nahwu menurut istilah ulama klasik adalah terbatas pada pembahasan
masalah القصد و الطريق. Akan tetapi, nahwu menurut istilah ulama klasik adalah
terbatas pada pembahasan masalah اءQQراب و البنQQ( اإلعi’rab dan bina’), yaitu
penentuan baris ujung sebuah kata sesuai dengan posisinya dalam kalimat (
)الجملة. Menurut Beik yang di kutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan
Menurut Husain yang dikutip oleh Ahmad Sehri bin Punawan, di zaman
nahwu, bukan hanya terpusat pada pemabahasan i’rab dan bina’ bagi sebuah
pertalian interen antara beberapa kata, penyatuan beberapa kata dalam rentetan
bunyi tertentu dan hubungan antara kata-kata yang ada dalam kalimat serta
Dengan ilmu Nahwu itu penulis tertarik untuk mengkaji Huruf Wawu
yang terdapat pada al-Qur’an dalam surat Yaasin dari segi fungsi dan
maknanya. Skripsi ini bermaksud untuk mengetahui jenis Huruf Wawu yang
6
Ahmad Sehri bin Punawan, “Metode Pengajaran Nahwu Dalam Pengajaran Bahasa
Arab”. Jurnal Hunafa, Vol.7 No.1 (April 2010), h.48
7
Ibid, h.49
5
Penulis lebih memilih surat Yaasin karena surat Yaasin adalah sebagai
salah satu surat dalam al-qur’an yang lebih dekat terkaitannya dalam
masyarakat. Dan keutamaan surat yaasin salah satu nya adalah, menurut Imam
Ja’far Ash-Shadiq, “barang siapa yang membacanya sebelum tidur atau pada
siang hari sebelum berpergian, maka siang itu ia termasuk dalam orang-orang
yang dijaga dan diber rezeki hingga sore”. Dan karena telah ada penelitian
sebelumnya ada yang meneliti tentan surat Yaasin, walaupun tidak dikaitkan
Peneliti juga tertarik untuk mengkaji huruf wawu, karena huruf wawu
termasuk dalam huruf yang memiliki jenis dan makna yang berbeda-beda. Jadi
penulis ingin agar siswa dapat membedakan jenis dan makna nya pula. Dengan
teori yang didukung dalam tesis Abdul Wahid , bahwa huruf Wawu merupakan
salah satu huruf yang dapat berdiri sendiri dan memiliki banyak makna
tergantung pada kalimat yang tersusun atasnya, baik sebelum dan sesudahnya.8
adalah aspek qawaid atau framatikal kebahasan, yang meliputi kaidah qur’an
dan kaidah bahasa Arab. Oleh karena itu , pembelajaran bahasa Arab, para ahli
8
Abdul Wahid, “Al-Wawu Dalam Qs Yasin”. (Tesis Program Magister Konsentrasi
Bahasa dan Sastra Arab Pascasarjana UIN Alauddin, Makassar, 2017), h. 10
6
yang harus dipelajari dan saling melengkapi saat proses belajar mengajar
bahasa Arab itu sendiri dengan kadar isi kandungan yang tersusun pada setiap
Dasar pengajaran bahasa ada dua pendekatan teori, yaitu teori tata bahasa
hal tata bahasa. Teori tradisional menekankan adanya satu tata bahasa didunia
morfologi, karena morfologi atau tata bentuk dalam bidang linguistik yang
bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau
skripsi ini, sebab semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang berada
9
Juhaeti Yusuf,”Menulis Terstruktur Sebagai Urgensi Pembelajaran Maharah Al-
Kitabah”. Jurnal An Nabighoh” Vol. 21 No. 02 (2019), h.1
10
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2011), h.171
7
Objek studi semantik adalah makna, atau dengan lebih tepat makna yang
terdapat dalam satuan-satuan ujaran seperti kata, frase, klausa, dan kalimat.
Persoalan makna memang sangat sulit dan tidak mudah, walaupun makna ini
semantique dalam bahasa Perancis yang diserap dari bahasa Yunani. Dalam
linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi
dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena
itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti,
yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika dan
semantik.13
Adapun Wawu merupakan salah satu huruf tiga puluh huruf hijaiyyah,
dari segi hijai maka huruf Wawu ada pada ururtan ke dua puluh tujuh,
sedangkan dari segi abjadi huruf Wawu berada pada urutan ke enam. Dalam
11
Abdul Cher, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Bandung: Rineka Cipta, 1995),
h.27
12
Mansoer Pateda, Semantik Leksikal (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.3
13
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Bandung: Rineka Cipta, 1995),
h.3
8
kajian ilmu Nahwu, huruf Wawu memiliki posisi penting dan tersendiri dalam
pembahasannya, karena Wawu merupakan salah satu huruf yang bisa berdiri
sendiri dan memiliki banyak makna tergantung pada kalimat yang tersusun
atasnya, baik itu sebelum dan sesudahnya, bisa diartikan bahwa huruf Wawu
yang berbeda-beda.
termasuk kategori huruf jar14. Wawu al-Ataf adalah huruf Wawu yang terletak
di antara ma’tuf dan ma’tuf alaihi15. Dan masih banyak lagi kajian al-Wawu
sehingga dengan harapan terkuak semua kajian al-Wawu yang terdapat dalam
QS Yaasin baik itu dari segi gramatikal terlebih juga pada kajian semantik.
wawu. Walaupun tidak semua jenis huruf wawu mereka pelajari. Huruf wawu
pembelajaran.16
14
Lihat Tahr Yusuf al-Khatib, Mu’jam Mufassal fi al-I’rab, h.470
15
Mustafa al-Galayaini, Jami’u al-Durus, Juz 2 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2012),
h.245
16
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran di Sesuaikan Kurikulum
2013 (Jakarta: Kencana, 2013), h.5
9
materi pembelajaran.17
untuk meneliti ” Apa saja makna dan jenis huruf Wawu dalam Qs Yaasin serta
desain pembelajarannya?”.
D. Fokus Penelitian
E. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
17
Ibid, h.10
10
2. Manfaat Penelitian
Yaasin
b. Secara Praktis, sebagai salah satu informasi ilmiah dan referensi bagi