Anda di halaman 1dari 26

RUANG LINGKUP MATERI AL-QUR’AN HADIS di MI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring pesatnya perkembangan zaman terutama dalam bidang teknologi banyak


peserta didik lupa akan Al-Qur’an Hadits, berbagai upaya pendidik untuk
memperkenalkan Al-Qur’an  Hadits sejak dini menjadi hal yang sangat penting.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits diarahkan untuk menumbuh kembangkan
pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an Hadits, sehingga memperoleh
pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar. dengan cara mempelajari,
memperdalam serta memperkaya kajian Al-Qur'an Hadits terutama pada ruang
lingkup Al-Qur`an Hadits di MI, dari memahami dan menerapkan tema-tema tentang
manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam perspektif Al-Qur'an Hadits sebagai persiapan
untuk hidup bermasyarakat.

Dalam sebuah mata pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik,
tentunya sebagai seorang guru harus terlebih dahulu mengerti kira-kira apa saja bahan
materi serta sejauh mana ruang lingkupnya yang akan disampaikan. Karena dalam
proses pembelajaran kita tidak boleh mengajarkan sesuatu yang keluar dari  ruang
lingkupnya, jadi sesulit apapun materi yang akan disampaikan harus tetap dalam
koridor mata pelajaran tersebut. Kali ini kami akan membahas tentang ruang lingkup
mata pelajaran Al-qur’an  Hadits MI. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya akan kami
jelaskan dalam pembahasan dibawah ini. Agar sebagai seorang guru kita tidak
bingung dalam menentukan apa yang akan kita sampaikan kepada peserta didik. 

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pembelajaran Al-qur’an Hadis?

2. Bagaimana tujuan pembelajaran Al-qur’an Hadis?

3. Bagaimana ruang lingkup pembelajaran Al-qur’an Hadis?


4. Bagaimana materi pembelajaran Al-qur’an Hadis MI?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Al-qur’an Hadis.

2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran Al-qur’an Hadis.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran Al-qur’an Hadis.

4. Untuk mengetahui materi pembelajaran Al-qur’an Hadis MI.

 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.    Pengertian Pembelajaran Al-quran Hadis
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.
Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belakar dapat terjadi tanpa
guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar
meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas yang pada dasarnya mengatakan
apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancer, bermoral dan
membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara
khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam kelas.
Sementara itu pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja melibatkan dan
mengunakan pengetahuan professional yang dimilki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum.1
      Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar apat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penuasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku
di manapun dan kapanpun.
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa, yaitu:

1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar


kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara 
lebih mandiri

2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar

3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media


pembelajaran

1. Moh suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 6.


4. \Memudahkan guru mengadakan penilaian2
      Secara etimologi kata Al-qur’an bentuk masdar dari qara’ah yang berarti bacaan,
“sesuatu yang dibaca berulang-ulang”.
Para ulama berbeda pendapat mengenai lafadz Al-Qur’an. Sebagian berpendapat,
penulisan lafadz tersebut dibubuhi huruf hamzah (dibaca Al-Qur’an). Pendapat lain
mengatakan penulisannya Zdari akar kata apapun) dan bukan pula berhamzah (tanpa
tambahan huruf hamzah di tengahnya, jadi dibaca Al-Qur’an). Lafadz tersebut sudah
lazim digunakan dalam pengertiannya kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Jadi menurut Al-Syafi’i, lafadz tersebut bukan berasal dari akar kata
Qa-ra-a (membaca), sebab kalau akar katanya Qa-ra-a, maka tentu setiap sesuatu yang
dibaca dapat dinamai Al-Qur’an. Lafadz tersebut memang nama khusus bagi Al-Qur’an,
sama halnya dengan nama Taurat dan Injil.

1. Al-Fara’ berpendapat, lafadz Al-Qur’an adalah pecahan (musytaq) dari


kata Qara’in (kata jamak Qarinah) yang berarti bermakna: kaitan, karena ayat-ayat
Al-Qur’an satu sama lain saling berkaitan. Karena itu jelaslah bahwa
huruf “nun” pada akhir lafadz Al-Qur’an adalah huruf asli, bukan huruf tambahan.

2. Al-Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafadz Al-Qur’an


adalah musytaq (pecahan) dari akar kata Qarn. Ia mengemukakan contoh
kalimat Qarnusy-syai bisy-syai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu). Jadi
kata Qarn dalam hal itu bermakna: gabungan atau kaitan, karena surat-surat dan ayat-
ayat di dalam Al-Qur’an saling bergabung dan saling berkaitan.
Dua pendapat di atas (Al-Fara’, dan  Al-Asy’ari) cukuplah sebagai contoh untuk
menarik kesimpulan bahwa lafadz Al-Qur’an (tanpa huruf hamzah di tengahnya) jauh
dari kaidah pemecahan kata (isytiqaq) dalam bahasa Arab. Di antara para ulama yang
berpendapat bahwa lafadz Al-Qur’an ditulis dengan tambahan huruf hamzah di tengahnya
ialah Al-Zajja, Al-Lihyani serta jama’ah lainnya.3

1. Al-Zajjaj: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya berdasarkan


pola-kata (Wazn) Fu’lan. Lafadz tersebut pecahan (musytaq) dari akar
kata Qar’un yang berarti Jam’un. Ia mengetengahkan contoh kalimat Quri’al Ma’u

2 . Moh suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 7.

3 Abdul hamid, Pengantar Studi Alquran, (Prenada Media Group: Jakarta, 2016), 7-8
fil-Haudhi yang berarti: air dikumpulkan dalam kolam. Jadi dalam kalimat itu
kata Qar’un bermakna Jam’un yang dalam bahasa Indonesia bermakna “kumpul”.
Alasannya Al-Qur’an “mengumpulkan” atau menghimpun intisari kitab-kitab suci
terdahulu.

2. Al-Lihyani: lafadz Al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya


berdasarkan pola-kata Ghufran dan merupakan pecahan (musytaq) dari akar
kata Qa-ra-a yang bermakna Tala’ (membaca). Lafadz Al-Qur’an digunakan untuk
menamai sesuatu yang dibaca, yakni objek, dalam bentuk mashdar.
Pendapat yang belakangan lebih kuat (pendapat Al-Lihyani) dan lebih tepat karena
dalam bahasa Arab, lafadz Al-Qur’an adalah bentuk mashdar yang maknanya sinonim
dengan Qira’ah, yakni “bacaan”. Sebagai contoh, firman Allah SWT dalam QS. Al-
Qiyamah: 17-18.yang artinya:“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17). Apabila
Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”(18). (Al-Qiyamah: 17-
18)
  Adapun secara tertimologi Dr. Subhi as-Shalih mendefinisikan Al-qur’an sebagai
kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan dotulis pada mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya
termasuk ibadah. Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-qur’an sebagai fieman
Allah SWT yang tiada tandngannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup
para Nabi dan Rasul, dengan perantara Malaikat Jibril as, dan ditulis pada mushaf-mushaf
yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajarinya
merupakan ibadah yang dimulai dari surah al-fatihah  dan ditutup dengan surah an-Naas
Dalam pembelajaran Al-qur’an hadis Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an

1. Akidah

Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam adalah


keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh
hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep
dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan
tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu
harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang
yang beriman.
2. Ibadah dan muamalah

Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dean


muamallah.Menurut Al-Qur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah
agar mereka beribadah kepada Allah. Manusia selain sebagai makhluk
pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan berbagai kegiatan
dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum
minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia
dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual
beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu
disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat
Al-Baqarah ayat 82.

a. Hukum

Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan


tentang hukum seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum
perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum
antar bangsa.

b. Akhlak

Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral


.Akhlak,di samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan
manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan
tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan
memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak
Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4.

c. Kisah umat terdahulu

Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an


menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di
dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn
al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur’an
memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang
diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-
Furqan ayat 37-39.

d. Isyarat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Al-Qur’an banyak menghimbau manusia untuk mengali dan


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam
surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.
      Hadis secara etimologis, memiliki mkana sebagai berikut:

a. Jadid, lawan qadim: yang baru (jamaknya hidats, hudatsa dan  huduts);

b. Qarib: yang dekat, yang be,um lama terjadi;

c. Khabar: Iwarta, yakni : sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari


seseorang kepada seseorang yang lain.
        Adapun pengertian hadis secara terminologi menurut ahli hadis ialah “segala
ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau perilaku Nabi SAW”. Definisi
tersebut menyatakan bahwa yang termasuk dalam aktegori hadis adalah perkataan Nabi
(qauliyah), perbuatan Nabi (fi’liyah),  dan segala keadaan Nabi (ahwaliyah).
Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, sempurna
ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal. Illat hadits yang
dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai keshohehan
suatu hadits
2. Hadits Makbul, adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diterima
sebagai Hujjah. Yang termasuk Hadits Makbul adalah Hadits Shohih dan Hadits
Hasan
3. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu
kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat dan
kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan termasuk hadits yang makbul biasanya
dibuat hujjah untuk sesuatu hal yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting
4. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat hadits
shohih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai
perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau  sedikitnya syarat-syarat
hadis shohih atau hasan yang tidak deipenuhi.

Adapun suatu hafis dikatan hadis yang shohih, yaitu:


a.       Rawinya bersifat adil
b.      Sempurna ingatan
c.       Hadis itu tidak berilat
d.      Hadis tidak janggal.4
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Al-qur’an
Hadis merupakan proses belajar mengajar mengenai bagaimana memahami dan
menjelaskan makna dari A-Qur’an Hadis serta mengeluarkan hukum-hukum yang
terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah dalam melaksanakan apa saja perintah dan
larangan yang ada di dalam Al-qur’an dan hadis tersebut.
 
B.     Tujuan Pembelajaran Al-quran Hadis
Tujuan  pembelajaran  adalah  suatu  pernyataan  yang  spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang
meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Di sisi lain pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai
konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik
dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),
serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar
dengan peserta didik.

4 Asep Herdi, Memahami Ilmu Hadis, (Bandung: Tafakur, 2014), 3.


Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga
dengan tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran
menjadi bagian tujuan kulikuler, didefinisikan sebagai kemamuan yang harus dimiliki
oleh peserta didik setelah mereka  mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satukali pertemuan, misalnya pelajaran surat Al-Fatihah dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits. Pembelajaran merupakan salah satu kegoatan dalam proses
pendidikan. Pelaksananya melibatkan komponen-komponen penting seperti guru, peserta
didik, interaksi, bahan, metode, juga penilaian.5
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan
sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan
Al-Qur’an Hadist melalui kegiatan pendidikan. Secara substansial mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai
yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan
sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses mengartikan Al-Qur’an Hadits anak juga harus di beri bekal sejak dini
tentang cara memahaminya, agar anak tidak salah dalam menangkap pemahaman
mengenai arti Al-Qur’an Hadits yang telah ia pelajari. Sedikit saja salah pemahan akan
berakibat fatal bagi anak. Memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits menjadi
keterampilan sangat bagus yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Dengan mampu
memahaminya maka akan memudahkan seseorang untuk mewujudkannya dalam alamiah
praktis.
Pengajaran Al-qur’an Hadis pada Madrasah Tsanawiyah bertujuan agar peserta didik
bergairah untuk membaca Al-qur’an dan Hadis dengan baik dan benar, serta
mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran-ajaran
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam
seluruh aspek kehidupannya.
      Mata pelajaran Al-qur’an Hadis di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari Al-qur’an Hadis yang telah
dipelajari oleh pesertaa didik di MI. peningkatan tersebut dilakukan dengan cara
mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Al-qur’an dan Hadis terutama
menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan

5 Rudi Ahmad Suryadi, Aguslani Muslih, Desain dan Perencanaan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2019),
yang lebih tinggi, serta memahmi dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan
tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam perspektif Al-qur’an dan Hadis sebagai persiapan untuk hidup
bermasyarakat.
      Secara substansial, mata pelajaran Al-qur’an Hadis memiliki kontribusi dalam
memberikan mptivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran
dan nilai-nilai yang trekandung dalam Al-qur’an Hadis sebagai sumber utama ajaran
Islam dan seklaigus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
      Kedudukan Al-qur’an sebagai sumber pokok pendidikan yang diterangkan dalam
surat An-Nahl (16) ayat 64 yang artinya: “Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-
Kitab (Al-qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menajdi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
Mata pelajaran Al-qur’an Hadis bertujuan untuk:

a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur`an Hadits

b. Membekali peseta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur`an dan
Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
c. Meningkatkan pemahaman dam pengamalan isi kandungan al-Qur`an dan Hadits
yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur`an dan Hadits.6
 
C.    Ruang Lingkup Pembelajaran Al-quran Hadis
Meskipun pada bab selanjutnya akan kita ketahui materi apa saja yang akan dibahas
dalam pembelajarn Al-qur’an Hadis baik MI maupun MA secara terperinci, namun
sebagai gambaran awal, tidak ada salahnua juga ditampilkan sekilas tentang materi-materi
yang akan dipelajari itu.

1. Masalah dasar-dasar ilmu Al-qur’an dan Hadis, meliputi:

a. Pengertian Al-qur’an menurut para ahli

b. Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsy

6 Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Quran Hadis MI, (Kudus: STAIN Kudus, 2009), 2-4.
c. Bukti keontetikan Al-qur’an ditinjau daris egi keunikan redalsinya,
kemukjizatannya dan sejarahnya.

d. Isi pk\okok ajaran Al-qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat


yang terkait dengan isi pokok ajaran Al-qur’an

e. Fungsi Al-qur’an dalam kehidupan

f. Fungsi hadis terhadap Al-qur’an

g. Pengenalan kiab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari


surat dan ayat dalam Al-qur’an

h. Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya

2. Tema-tema yang ditinjau dari perspektif Al-qur’an dan hadis,yaitu:

1. Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi

2. Demokrasi

3. Keikhlasan dalam beribadah

4. Nikmat Allah dan cara mensyukurinya

5. Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup

6. Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa

7. Berkompetisi dlam kebaikan

8. Amar ma’ruf nahi munkar

9. Ujian dan cobaan manusia

10. Tanggung jawab mansusia terhadap keluarga dan masyarakat

11. Berlaku adil dan jujur


12. Toleransi dan etika pergaulan

13. Etos kerja

14. Makanan yang halal dan baik

15. Ilmu pengetahuan dan teknologi


Dalam mata pelajaran Al-quran Hadis ada beberapa komponen yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Menjelaskan tentang ayat-ayat Al-quran dan Hadits

Ayat-ayat Al-quran atau Hadis yang diambil sebagai bahan materi atau bahan
ajar yang telah disesuaikan dengan tingkat pendidikan di satuan pendidikan dasar
(MI)

b. Mufrodat
Untuk mufrodat, biasanya tidak disebutkan smeuanya melainkan hanya beberapa
mufrodat saja yang dianggap suka bagi siswa. Hal ini bertujuan untuk memudakan
para peserta didik dalam hal pemahaman.
c)      Terjemah
Terjemah merupakan menyalin atau memindahkan dari suatu bahasa ke bahasa
yag lain. Dengan ini akan membantu siswa dalam memahami ayat Al-quran dan
Hadis yang berkaitan dengan mata pelajarab karena menghafalkan terjemah
biasnaya lebih mudah daripada teks aslinya.
d)     Tafsir atau penjelasan
Tafsir atau penjelasan juga dapat memudahkan siswa dalam memahami ayat Al-
quran dan Hadis yang berkiatan dnegan mata pelajaran karena menghafalkan saja
tidak cukup, harus mengetahui apa saja yang terkandung dalam materi Al-quran
Hadis yang diajarkan. Sehingga materi akan lebih kuat tersimpat dalam ingatan
siswa dan sulit terlupakan.
e)      Tajwid
Pengertian tajwid menurut bahasa adalah memperindah sesuatu. Sedangkan
menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara
membaca Al-quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid adalah
memelihara bacaan Al-quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara isan
(mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardli kifayah,
sedangkan membaca Al-quran dnegan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu
hukumnya fardlu ‘ain.[8]

D. Materi Pembelajaran Al-quran Hadis

Dalam rangka memberikan gambaran yang utuh dan komprehensif terkait dengan
materi-materi yang akan dipelajari oleh para siswa, maka setiap materi akan
dikelompokkan sesui dengan kelas dan semesternya. Adapun materi-materi
pembelajaran Qur’an Hadis MI dapat  dilihat di bawah ini:
a)      Semester Gasal
1.1. Menjelaskan pengertian dan fungsi al-Qur’an dan Hadis
1.2. Menjelaskan cara-cara memfungsikan al-Qur’an dan Hadis
1.3. Menerapkan al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup
2.1. Menjelaskan cara mencintai al-Qur’an dan Hadis
2.2. Menjelaskan perilaku orang yang mencintai al-Qur’an dan Hadis
2.3. Menerapkan perilaku mencintai al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan
3.1. Memahami isi kandungan surat al Fatihah, an Nas, al Falaq dan al Ikhlas
tentang tauhid rububiyah dan uluhiyah
3.2. Menerapkan kandungan surat al Fatihah, an Nas, al Falaq dan al Ikhlas dalam
kehidupan sehari-hari
4.1. Menulis Hadis tentang iman dan ibadah
4.2. Menghafal Hadis tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah SWT
4.3. Mengartikan Hadis tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah
SWT
4.4. Menerapkan isi kandungan ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah
SWT
b)      Semester Genap
1.1. Menetapkan hukum bacaan mim sukun dalam Q.S. al Bayyinah dan al
Kafirun
2.1. Memahami isi kandungan Q.S. al Bayyinah dan al Kafirun
2.2. Memahami keterkaitan isi kandungan Q.S. al Bayyinah dan al Kafirun
tentang membangun kehidupan umat beragam dalam fenomena kehidupan
2.3. Menerapkan keterkaitan isi kandungan Q.S. al Bayyinah dan al Kafirun
tentang toleransi dalam kehidupan
3.1. Memahami isi kandungan Q.S. al Lahab dan an Nasr tentang problematika
dakwah
3.2. Menerpakan isi kandungan Q.S. al Lahab dan an Nasr dalam kehidupan
a)      Semester Gasal
1.1. Menerapkan hukum bacaan qalqalah, tafkhim, dan mad aridl lissukun dalam
al-Qur’an
1.2. Menerapkan hukum bacaan nun mati dan mim mati dalam al-Qur’an
2.1. Memahami isi kandungan QS al Quraisy dan al Insyiroh tentang ketentuan
rezeki dari Allah
2.2. Memahami keterkaitan isi kandungan QS al Quraisy dan al Insyiroh tentang
ketentuan rezeki dari Allah dalam kehidupan
2.3. Menerapkan isi kandungan QS al Quraisy dan al Insyiroh tentang ketentuan
rezeki dari Allah dalam kehidupan
3.1. Memahami isi kandungan QS al Kautsar dan al Ma’un tentang kepedulian
sosial
3.2. Memahami keterkaitan isi kandungan QS al Kautsar dan al Ma’un tentang
kepedulian sosial dalam fenomena kehidupan
4.1. Menulis Hadis tentang tolong-menolong dan mencintai anak yatim
4.2. Menerjemahkan makna Hadis tentang tolong-menolong dan mencintai anak
yatim
4.3. Menghafal Hadis tentang tolong-menolong dan mencintai anak yatim
4.4. Menjelaskan keterkaitan isi kandungan Hadis dalam perilaku tolong
menolong dan mencintai anak yatim dalam fenomena kehidupan dan
akibatnya
 
b)      Semester Genap
1.1. Menerapkan hukum bacaan lam dan ra’ dalam QS ak Humazah dan at
Takatsur
2.1. Memahami isi kandungan QS al Humazah dan at Takatsur
2.2. Memahami keterkaitan isi kandungan QS al Humazah dan at Takatsur tentang
sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki dalam fenomena
kehidupan
2.3. Menerapkan kandungan QS al Humazah dan at Takatsur dalam fenomena
kehidupan sehari-hari dan akibatnya
3.1. Menulis Hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
3.2. Menerjemahkan makna Hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dunia dan
akherat
3.3. Menghafal Hadis tentang keseimbangan hidup di dunia dan akherat
3.4. Menjelaskan keterkaitan isi kandungan Hadis dalam perilaku keseimbangan
hidup di dunia dan akherat dalam fenomena kehidupan dan akibatnya
3.      Kelas IX
a)      Semester Gasal
1.1. Menerapkan Hukum mad shilah dalam Q.S. al Zalzalah dan al Qori’ah
1.2. Menerapkan hukum mad lazim mukhoffaf kalimi dan mad farq dalam al-
Qur’an
2.1. Memahami isi kandungan Q.S. al Zalzalah dan al Qori’ah tentang hukum
fenomena alam
2.2. Memahami keterkaitan isi kandungan surat Q.S. al Zalzalah dan al Qori’ah
tentang hukum fenomena alam
2.3. menerapkan kandungan Q.S. al Zalzalah dan al Qori’ah dalam fenomena
kehidupan sehari-hari dan akibatnya
3.1. Menulis Hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
3.2. Menerjemahkan Hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
3.3. Menghafalkan Hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
3.4. Menjelaskan isi keterkaitan kandungan hadis dalam perilaku menjaga dan
melestarikan alam fenomena kehidupan dan akibatnya
 
b)      Semester Genap
1.1. Menerapkan bacaan mad lam dan ro’ dalam Q.S al Ashr dan al Alaq
1.2. Menerapkan hukum bacaan mad lazim mukhoffaf harfi dan mad lazim
musyba’ harfi dalam al Qur’an
2.1. Memahami isi kandungan Q.S al Zalzalah dan al Qari’ah tentang menghargai
waktu dan menuntut ilmu
2.2. Memahami keterkaitan isi kandungan Q.S al Ashr dan al Alaq tentang
menghargai waktu menuntut ilmu dalam fenomena alam
3.1. Menulis Hadis tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu
3.2. Menerjemahkan tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu
3.3. Menghafalkan Hadis tentng menghargai waktu dan menuntut ilmu
3.4. Menjelaskan isi keterkaitan kandungan Hadis dalam perilaku menuntut ilmu
dan menghargai waktu dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.[9]
 
E.     Materi Pembelajaran Al-quran Hadis MI
 Dalam rangka memberikan gambaran yang utuh dan komprehensif terkait dengan
materi-materi yang akan dipelajari oleh para siswa, maka setiap materi akan
dikelompokkan sesui dengan kelas dan semesternya. Adapun materi-materi pembelajaran
Qur’an Hadis MI dapat  dilihat di bawah ini:

1. Kelas 1 – 3
a. Semester Gasal
1.    Memahami pengertian al-Qur`an dan bukti keotentikannya
1.1. Menjelaskan pengertian al-Qur`an menurut para ahli
1.2. Membuktikan keotentikan al-Qur`an ditinjau dari segi keunikan
redaksinya, kemukjizatannya dan sejarahnya
1.3. Menunjukkan perilaku orang yang meyakini kebenaran al-Qur`an
2.    Memahami isi pokok ajaran al-Qur`an
2.1. Mengidentifikasi isi pokok ajaran al-Qur`an
2.2. Menunjukkkan ayat yang terkait deengan isi pokok ajaran al-Qur`an
2.3. Menjelaskan ayat kandungan yang terkait dengan isi pokok ajaran al-
Qur`an
3.    Memahami fungsi al-Qur`an dalam kehidupan
3.1. Mendeskripsikan fungsi al-Qur`an
3.2. Menunjukkan perilaku orang yang memfungsi al-Qur`an
3.3. Menerapkan fungsi al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari
4.    Memahami cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-Qur`an
4.1. Menunjukkan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari
surat dan ayat dalam al-Qur`an
4.2. Menerapkan cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-Qur`an
5.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an tentang manusia dan tugasnya sebagai
hamba allah dan khalifah di bumi
5.1. Mengartikan QS al Mu`minun: 12-14, QS an Nahl: 78, QS al Baqarah:
30 dan QS adz Dzariyat: 56
5.2. Menjelaskan kandungan QS al Mu`minun: 12-14, QS an Nahl: 78, QS
al Baqarah: 30 dan QS adz Dzariyat: 56
5.3. Menerapkan perilaku sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS al Mu`minun: 12-14, QS an Nahl: 78, QS al
Baqarah: 30 dan QS adz Dzariyat: 56
6.    Memahami ayat-ayat al-Quran tentang demokrasi
6.1. Mengartikan QS Ali Imran: 159 dan QS asy Syuura: 38
6.2. Menjelaskan kandungan QS Ali Imran: 159 dan QS asy Syuura: 38
6.3. Menerapkan perilaku hidup demokrasi seperti terkandung dalam QS
Ali Imran: 159 dan QS asy Syuura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
 
b)      Semester Genap
1.    Memahami istilah-istilah hadits
1.1. Mendefinisikan pengertian hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits
qudsi
1.2. Membandingkan pengertian hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits
qudsi
1.3. Menerapkan pengertian hadits, sunnah (sunnah qauliyah, sunnah
fi`liyah dan sunnah taqririyah), khabar, atsar dan hadits qudsi
2.    Memahami sanad dan matan hadits
2.1. Menjelaskan pengertian sanad dan matan hadits
2.3. Menerapkam pengertian sanad dan matan dalam hadits
3.    Mendeekripsikan fungsi hadits terhadap al-Qur`an
3.1. Menjelaskan fungsi hadits terhadap al-Qur`an
3.2. Menunjukkan contoh fungsi hadits terhadap al-Qur`an
3.3. Menerapkan fungsi hadits terhadap al-Qur`an
4.    Memahami pembagian hadits dari segi kualitas dan kuantitasnya
4.1. Menjelaskan pembagian hadits dari segi kuantitasnya
4.2. Menjelaskan pembagian hadits dari segi kualitasnya
5.    Memahami ayat-ayat al-qur`an tentang keikhlasan dalam beribadah
5.1. Mengartikan QS al An`am: 162-163, al-Bayyinah: 5 dan hadits tentang
keikhlasan dalam beribadah
5.2. Menjelaskan kandungan  QS al An`am: 162-163, al-Bayyinah: 5 dan
hadits tentang keikhlasan dalam beribadah
5.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al An`am: 162-
163, al-Bayyinah: 5 dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah
5.4. Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung
dalam QS al An`am: 162-163, al-Bayyinah: 5 dan hadits tentang
keikhlasan dalam beribadah

2. Kelas 4 - 5

b. Semester Gasal
1.    Memahami ayat-ayat al-qur`an dan hadits tentang nikmat allah
dan cara mensyukurinya
1.1. Mengertikan QS az Zuhruf: 9-13, QS al Ankabut: 17 dan hadits tentang
syukur
1.2. Menjelaskan kandungan QS az Zuhruf: 9-13, QS al Ankabut: 17 dan
hadits tentang syukur
1.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS az Xuhruf: 9-13,
QS al Ankabut: 17 dan hadits tentang syukur
1.4. Mengidentifikasi macam-macam nikmat allah sebagaimana terkandung
dalam QS az Zuhruf: 9-13, QS al Ankabut: 17 dan hadits tentang
syukur
1.5. Melaksankan cara-cara mensyukuri nikmat allah seperti terkandung
dalam QS az Zuhruf: 9-13, QS al Ankabut: 17 dan hadits tentang
syukur
2.    Memehami ayat-ayat al-Qur`an tentang perintah menjaga kelestarian
lingkungan hidup
2.1. Mengartikan QS ar Ruum: 41-42, QS al A`raaf: 56-58, QS al Furqan:
45-50 dan QS al-Baqarah: 204-206
2.2. Menjelaskan kandungan QS ar Ruum: 41-42, QS al A`raaf: 56-58, QS
al Furqan: 45-50 dan QS al-Baqarah: 204-206
2.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS ar Ruum: 41-42,
QS al A`raaf: 56-58, QS al Furqan: 45-50 dan QS al-Baqarah: 204-206
2.4. Menerapkan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup
sebagaimana terkandung dalam QS ar Ruum: 41-42, QS al A`raaf: 56-
58, QS al Furqan: 45-50 dan QS al-Baqarah: 204-206
 
b)      Semester Genap
1.    Memahami ayat-ayat al Qur`an dan hadits tentang pola hidup
sederhana dan perintah menyantuni para du`afa
1.1. Mengartikan QS al Qashash: 79-82, QS al Israa`: 26-27, 29-30, QS al
Baqarah: 177 hadits tentang pola hidup sederhana dan perintah
menyantuni para du`afa
1.2. Menjelaskan kandungan QS al Qashash: 79-82, QS al Israa`: 26-27, 29-
30, QS al Baqarah: 177 hadits tentang pola hidup sederhana dan
perintah menyantuni para du`afa
1.3. Mengidentifikasi perilaku orang-orang yang mengamalkan QS al
Qashash: 79-82, QS al Israa`: 26-27, 29-30, QS al Baqarah: 177 hadits
tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para du`afa
1.4. Menerapkan perilaku hidup sederhana dan menyantuni kaum du`afa
sebagaimana tercantum dalam QS al Qashash: 79-82, QS al Israa`: 26-
27, 29=30, QS al Baqarah: 177 hadits tentang pola hidup sederhana dan
perintah menyantuni para du`afa
2.    Memahami ayat-ayat al Qur`an tentang berkompetisi dalam kebaikan
2.1. Mengartikan QS al Baqarah:148, QS al Faathir: 32 dna QS an Nahl: 97
2.2. Menjelaskan kandungan QS al Baqarah:148, QS al Faathir: 32 dna QS
an Nahl: 97
2.3. Menceritakan perilaku orang yang mengamalkan QS al Baqarah:148,
QS al Faathir: 32 dan QS an Nahl: 97
2.4. Mengidentifikasi hikmah perilaku berkompetisi dalam kebaikan
2.5. Menerapkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti terkandung
dalam QS al Baqarah:148, QS al Faathir: 32 dna QS an Nahl: 97
3.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang amar ma`ruf nahi
munkar
3.1. Mengartikan QS ali Imran: 104 dan hadiits tentang amar ma`ruf nahi
munkar
3.2. Menjelaskan kandungan QS ali Imran: 104 dan hadiits tentang amar
ma`ruf nahi munkar
3.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS ali Imran: 104
dan hadiits tentang amar ma`ruf nahi munkar
3.4. Melaksankan amar ma`ruf nahi munkar seperti yang terkandung dalam
QS ali Imran: 104 dan hadiits tentang amar ma`ruf nahi munkar
4.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang ujian dan cobaan
4.1  Mengartika QS al Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian dan cobaan
4.2. Menjelaskan kadungan QS al Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian
dan cobaan
4.3. Menunjukkan perilaku orang yang tabah dan sabra dalam menghadapi
ujian dan cobaan sebagaimana terkandung dalam QS al Baqarah: 155
dan hadits tentang ujian dan cobaan
4.4. Menerapkan perilaku orang yang tabah dan sabra dalam menghadapi
ujian dan cobaan sebagaimana terkandung dalam QS al Baqarah: 155
dan hadits tentang ujian dan cobaan
 

3. Kelas 6

a. Gasal
1.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang kawajiban
berdakwah
1.1. Mengartikan QS an Nahl:125, QS asy Syu`araa 214-216, al Hijr: 94-96
dan hadits tentang kewajiban berdakwah
1.2. Menjelaskan kandungan QS an Nahl:125, QS asy Syu`araa 214-216, al
Hijr: 94-96 dan hadits tentang kewajiban berdakwah
1.3. Menunjukkan perilaki orang yang mengamalkan QS an Nahl:125, QS
asy Syu`araa 214-216, al Hijr: 94-96 dan hadits tentang kewajiban
berdakwah
1.4. Menerapkan stratefi berdakwah seperti yang teerkandung dalam QS an
Nahl:125, QS asy Syu`araa 214-216, al Hijr: 94-96 dan hadits tentang
kewajiban berdakwah
2.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang tanggung jawab
manusia terhadap keluarga dan masyarkat
2.1. Mengartikan QS at Tahriim: 6, QS Thaha: 132, QS al An`am:70, an
Nisa`: 36, QS al Hud: 117-119 dan hadits tentang tanggung jawab
manusia terhadap keluarga dan masyarakat
2.2. Menjelaskan kandungan QS at Tahriim: 6, QS Thaha: 132, QS al
An`am:70, an Nisa`: 36, QS al Hud: 117-119 dan hadits tentang
tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
2.3. Mengidentifikasi perilaku orang yang mengamalkan QS at Tahriim: 6,
QS Thaha: 132, QS al An`am:70, an Nisa`: 36, QS al Hud: 117-119
dan hadits tentang tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat
2.4. Menerapkan tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat seperti yang terkandung dalam QS at Tahriim: 6, QS
Thaha: 132, QS al An`am:70, an Nisa`: 36, QS al Hud: 117-119 dan
hadits tentang tanggung jawab manusia dalam kehidupan sehari-hari
3.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang perilaku adil dan
jujur
3.1. Mengartikan QS al Maidah: 8-10, QS an Nahl: 90-92, QS an Nisa`: 105
dan hadits tentang perilaku adil dan jujur
3.2. Menjelaskan kandungan QS al Maidah: 8-10, QS an Nahl: 90-92, QS
an Nisa`: 105 dan hadits tentang perilaku adil dan jujur
3.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al Maidah: 8-10,
QS an Nahl: 90-92, QS an Nisa`: 105 dan hadits tentang perilaku adil
dan jujur
3.4. Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkataan dan perbuatan
sseperti terkandung dalam QS al Maidah: 8-10, QS an Nahl: 90-92, QS
an Nisa`: 105 dan hadits tentang perilaku adil dan jujur
 
b)      Semester Genap
1.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang toleransi dan etika
pergaulan
1.1. Mengartikan QS al Kafirun : 1-6, QS Yunus: 40-41, QS al Kahfi: 29,
QS al Hujurat: 10-13 dan hadits tentang toleransi dan etika pergaulan
1.2. Menjelaskan kandungan QS al Kafirun : 1-6, QS Yunus: 40-41, QS al
Kahfi: 29, QS al Hujurat: 10-13 dan hadits tentang toleransi dan etika
pergaulan
1.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al Kafirun : 1-6,
QS Yunus: 40-41, QS al Kahfi: 29, QS al Hujurat: 10-13 dan hadits
tentang toleransi dan etika pergaulan
1.4. Menerapkan perilaku bertoleransi dan beretika dalam pergaulan seperti
yang terkandung dalam QS al Kafirun : 1-6, QS Yunus: 40-41, QS al
Kahfi: 29, QS al Hujurat: 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan
dalam kehidupan sehari-hari
2.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang etos kerja
2.1. Mengartikan QS al Mujadalah: 11. QS al Jumu`ah: 9-11, QS al
Qashash: 77 dan hadits tentang etos kerja
2.2. Menjelaskan kandungan QS al Mujadalah: 11. QS al Jumu`ah: 9-11,
QS al Qashash: 77 dan hadits tentang etos kerja
2.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al Mujadalah: 11.
QS al Jumu`ah: 9-11, QS al Qashash: 77 dan hadits tentang etos kerja
2.4. Menerapkan perilaku beretos kerja seperti yang terkandung dalam QS
al Mujadalah: 11. QS al Jumu`ah: 9-11, QS al Qashash: 77 dan hadits
tentang etos kerja
3.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang makanan yang halal
dan baik
3.1. Mengartikan QS al Baqarah: 168-169, 172-173 dan hadits tentang
makanan yang halal dan baik
3.2. Menjelaskan kandungan QS al Baqarah: 168-169, 172-173 dan hadits
tentang makanan yang halal dan baik
3.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al Baqarah: 168-
169, 172-173 dan hadits tentang makanan yang halal dan baik
3.4. Mengidentifikasi makanan yang halal dan baik seperti terkandung
dalam QS al Baqarah: 168-169, 172-173 dan hadits tentang makanan
yang halal dan baik
3.5. Menerapkan kandungan QS al Baqarah: 168-169, 172-173 dan hadits
tentang makanan yang halal dan baik dalam kehidupan sehari-hari
4.    Memahami ayat-ayat al-Qur`an dan hadits tentang Ilmu pengetahuan
dan teknologi
4.1. Mengartikan QS al `Alaq: 1-5, QS Yunus: 101, QS al Baqarah: 164
4.2. Menjelaskan hubungan QS al `Alaq: 1-5, QS Yunus: 101, QS al
Baqarah: 164
4.3. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al `Alaq: 1-5, QS
Yunus: 101, QS al Baqarah: 164
4.4. Melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
terkandung dalam QS al `Alaq: 1-5, QS Yunus: 101, QS al Baqarah:
164.7
 
 

7 Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Quran Hadis MI, (Kudus: Stain Kudus, 2009), 10-17.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran Al-qur’an Hadis merupakan proses belajar mengajar mengenai
bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari A-Qur’an Hadis serta mengeluarkan
hukum-hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah dalam melaksanakan apa
saja perintah dan larangan yang ada di dalam Al-qur’an dan hadis tersebut.
Mata pelajaran Al-qur’an Hadis bertujuan untuk:
1.      Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur`an Hadits
2.      Membekali peseta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur`an dan
Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3.      Meningkatkan pemahaman dam pengamalan isi kandungan al-Qur`an dan
Hadits yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur`an dan Hadits.
Ruang Lingkup Pembelajaran Al-quran Hadis
1.      Masalah dasar-dasar ilmu Al-qur’an dan Hadis, meliputi:
a)      Pengertian Al-qur’an menurut para ahli
b)      Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsy
c)      Bukti keontetikan Al-qur’an ditinjau daris egi keunikan redalsinya,
kemukjizatannya dan sejarahnya.
d)     Isi pk\okok ajaran Al-qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat yang
terkait dengan isi pokok ajaran Al-qur’an
e)      Fungsi Al-qur’an dalam kehidupan
f)       Fungsi hadis terhadap Al-qur’an
g)      Pengenalan kiab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat
dan ayat dalam Al-qur’an
h)      Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya
2.      Tema-tema yang ditinjau dari perspektif Al-qur’an dan hadis,yaitu:
a)      Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
b)      Demokrasi
c)      Keikhlasan dalam beribadah
d)     Nikmat Allah dan cara mensyukurinya
e)      Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
f)       Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa
g)      Berkompetisi dlam kebaikan
h)      Amar ma’ruf nahi munkar
i)        Ujian dan cobaan manusia
j)        Tanggung jawab mansusia terhadap keluarga dan masyarakat
k)      Berlaku adil dan jujur
l)        Toleransi dan etika pergaulan
m)    Etos kerja
n)      Makanan yang halal dan baik
o)      Ilmu pengetahuan dan teknologi
  
DAFTAR PUSTAKA
 

Efferi, Adri.  Materi dan Pembelajaran Quran Hadis MI Ma. (Kudus: Stain Kudus). 2009.

Hamid, Abdul. Pengantar Studi Alquran. (Prenada Media Group: Jakarta). 2016.

Herdi, Asep. Memahami Ilmu Hadis. (Bandung: Tafakur). 2014.

Suardi, Moh. Belajar dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Deepublish). 2018.

Suryadi, Rudi Ahmad, Aguslani Muslih. Desain dan Perencanaan Pembelajaran. (Yogyakarta:
Deepublish). 2019.

Anda mungkin juga menyukai