A. 3 konsep dan deskripsinya yang anda temukan di dalam Vidio yang Berjudul
Penjelasan Terjemah, Tafsir, Takwil.
2. Azzarqony mengatakan bahwa Terjemah adalah penerjemahan dari bahasa yang satu ke
bahasa yang lain. Misalnya dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Husein Adz Dzahabi
berpendapat bahwa Terjemah dibagi menjadi 2 Harfiyyah dan Maknawiyyah. Harfiyyah
adalah menerjemahkan sebagaimana sesuai dengan susunan kalimat dalam ayat.
Maknawiyyah: menerjemahkan secara lebih bebas tanpa terikat dengan susunan kalimat
dalam Al-Qur’an akan tetapi tidak jauh meninggalkan arti atau makna literal ayatnya.
4. Takwil artinya kembali kepada asalnya. Takwil juga bermaksud sama dengan Tafsir
yaitu menjelaskan. Yaitu sama-sama menjelaskan ayat Al-Qur’an. Hanya saja diantara
takwil dengan Tafsir ada beberapa perbedaan yang mendasar.
Kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada bahan ajar
• Kelebihannya :
Video disajikan dengan sederhana dan durasi yang tidak terlalu lama menjadikan
uraiannya menjadi lebih mudah dipahami perlahan-lahan, tidak menjenuhkan dan yang
terpenting pesan materi bisa tersampaikan dengan baik.
• Kekurangannya :
Tata bahasa masih ada beberapa belum menggunakan bahasa yang efektif, sehingga ada
beberapa kata atau kalimat yang masih harus diulang-ulang.
Nama : Noviarti Mahaju Salta
Modul : Al-Quran Hadits
A. konsep dan deskripsinya yang anda temukan di dalam Bahan Ajar tersebut!
b) Tahlîlî
Deskriptif Analisis Kata tahlîlî berasal dari kata hala yang berarti membuka sesuatu.31
Tahlîlî tersebut termasuk bentuk infinitive (mashdar) dari kata hallala yang berarti
mengurai, menganalisis serta menjelaskan bagian-bagiannya serta fungsinya masing-
masing.
Kitab-kitab tafsir yang telah menggunakan metode tahlîlî yaitu: Jami’ al-Bayân Ta’wil
Ayi al- Qur’an,, Tafsir Alquranal-‘Azhim, Al-Durr al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur,
Adhwa’ al-Bayan fi Idhah Alquranbi al-Qur’an, dan Al-Kasyf wa al-Bayan ‘an Tafsir
al- Qur’an
Selain dari proses pewahyuannya secara lisan, dan penafsiran Nabi Muhammad SAW.
Banyak dari kalangan sahabat Nabi yang melakukan pemahaman kontekstual, misalnya
Umar ibn Khattab yang tidak menerapkan hukuman potong tangan bagi pencuri karena
konteks berbeda dengan saat ayat potong tangan diwahyukan pada era Nabi Muhammad
SAW.
Pemahaman konteks ini kemudian menjadi perhatian tersendiri oleh para ulama. Di
antaranya, adanya kaidah atau teori yang mengatakan bahwa al-ibrah bi khushushi al-sabab
la bi umumi al-lafdz, maksudnya untuk memahami ayat Al-Qur’an mesti dibarengi dengan
pemahaman konteksnya. Dalam ulumul Qur’an juga memberikan perhatian tersendiri pada
pemahaman konteks, seperti adanya ilmu asbabun nuzul, makki madani, dan seterusnya.
Lebih jauh, ilmu-ilmu terkait konteks Al-Qur’an tersebut senantiasa digunakan oleh para
penafsir Al-Qur’an.
Dari sini, keterlibatan konteks dalam pemahaman Al-Qur’an telah dilakukan secara
substansi, baik oleh para penafsir, ulama ulumul Qur’an, Nabi dan sahabatnya, bahkan
Allah SWT sendiri melalui Al-Qur’an yang disampaikan secara lisan. Upaya melibatkan
konteks ini kemudian menjadi komponen utama bagi penafsir kontemporer, terutama dari
kalangan sarjana, dalam kerangka metode tafsir kontekstual.
Bahan ajar ini dapat digunakan untuk menginformasikan kepada orang lain agar
dapat memahami metode- metode dalam menafsirkan al-qur’an s ebagai
pengantar dalam memahami al-qur’an.
Bahan ajar ini dapat digunakan untuk menginformasikan kepada orang lain agar
dapat memahami metode- metode dalam menafsirkan al-qur’an s ebagai
pengantar dalam memahami al-qur’an.
Kelebihan
1) Dengan belajar melalui vidio pembelajaran mahasiswa atau peserta didik
mampu dengan muda memahami tentang Hadits berdasarkan kualitasnya.
2) Menambah ilmu atau pengetahuan lebih tentang Hadits berdasarkan
kualitasnya.
Kekurangannya
Dimana ada kelebihan pasti ada kekurangan namun hanya butuh proses untuk
menjadi vidio bahan ajar yang lebih baik lagi dan bermanfaat untuk orang
banyak.
KB 4
VIDEO
KB 4 JUDUL: HADIS SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM
4. Imam safi’i pernah melakukan dialog dengan kelompok penolak sunnah yang akhirnya
menerima pandangan imam syafi’i (bertaubat). Jauh setelah kejadian itu,
kelompok penolak sunnah pernah muncul kembali di tahun 80-an di beberapa negara
termasuk Indonesia.
5. Argumen penolak sunnah:
a) Rasulullah pernah melarang para sahabat menulis sunnah (argumen Naqli)
b) Orang-orang Arab yang memiliki pengetahuan bahasa Arab mampu memahami Al-
Qur’an secara langsung tanpa bantuan penjelasan dari Hadis
c) Hadis sebagai penyebab perpecahan dan kemunduran umat Islam
d) Pembukuan hadis terjadi setelah Nabi wafat, dalam masa tidak tertulisnya hadis
tersebut, manusia berpeluang untuk mempermainkan dan merusak
h a d i s sebagaimana yang telah terjadi.
1) Tradisi Tulis
Tradisi tulis-menulis sangat penting dalam perkembangan living-hadis. Tulis-menulis
tidak hanya sebatas sebagai bentuk ungkapan yang sering terpampang dalam tempat-
tempat yang strategis seperti bus, masjid, sekolahan, pesantren, dan fasilitas umum
lainnya. Ada juga tradisi yang kuat dalam khazanah khas Indonesia yang bersumber
dari hadis Nabi Muhammad saw.
2) Tradisi Lisan
Tradisi lisan dalam living-hadis sebenamya muncul seiring dengan praktek yang
dijalankan oleh umat Islam. Seperti bacaan dalam melaksanakan shalat shubuh pada
hari jum'at.Di kalangan pesantren yang kyainya hâfiẓ al-Qur’ân, shalat shubuh hari
Jum'at relatif panjang karena di dalam shalat tersebut dibaca dua ayat yang panjang,
yaitu surat al-Sajadah dan surat al-Insân
C.Refleksi dengan Pembelajaran Bermakna
S e te la h m en yi ma k vi de o y an g b er ju du l h ad is s e ba ga i s u mb er a ja ra n
is la m p en ul is berkomentar bahwa sebelum menonton video ini penulus
belum mengetahui bahwa kelompok penolak hadis pernah ada, sebagai guru
pendidikan agama islam sangat penting untuk mempelajari dasar-dasar yang
menjadikan hadis sebagai sumber ajaran Islam sebagai bahan untuk mengajar
di sekolah. Hidup zaman dengan jumlah penduduk yang sangat besar
memungkinkan munculnya kembali kelompok-kelompok penginkar sunnah
karena itu sebagai guru pendidikan agama Islam harus mampu mencegah
lahirnya bibit kelompok tersebut di sekolah.
Kelebihan Bahan Ajar:
Bahan ajar ini dapat digunakan untuk menginformasikan kepada orang lain tentang
hadis sebagai sumber ajaran Islam. Bahan ajar ini mudah dibagikan kepada orang
lain karena tidak membutuhkan biaya penggandaan. Bahan ajar ini juga baik
digunakan dalam belajar bagi mereka yang buta aksara atau bagi mereka yang
memiliki mata yang sudah tidak sehat karena cukup dengan mendengar
narasumber menyampaikan materi tanpa harus membaca seperti buku. Kekurangan
bahan ajar: M e s k i b a h a n a j a r i n i m u d a h d i s e b a r / d i b a g i k a n k e p a d a
orang lain namun terdapat
Kelemahan Yakni :
Bahan ajar ini bukanlah bahan ajar cetak sehingga membutuhkan ruang penyimpanan
khusus, seperti HP, laptop dll. Kaitan dengan nilai moderasi beragama: Video yang
membahas tentang hadis sebagai sumber ajaran Islam merupakan materi
yang penting untuk dipelajari khususnya oleh guru pendidikan agama islam dan
penting u n t u k d i s e b a r / d i i n f o r m a s i k a n k e p a d a s e t i a p m u s l i m a g a r
dapat meningkatkan pemahamannya tentang hadis. Dalam
b a h a n a j a r i n i t i d a k d i t e m u i u n s u r y a n g mendiskreditkan pendapat-
pendapat tertentu (tidak merendahkan kelompok penolak
Artikel
b) Evaluasi:
Evaluasi: selama ini mungkin kita belum bisa terbuka cakrawala pikir kita ketika
melihat, mendengarkan hadis. Oleh sebab ketidaktahuan kita akan pentingnya posisi
hadis dalam agama kita
C. Kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada bahan ajar
• Kelebihannya :
uraiannya sangat jelas, dengan penulisan yang jelas. Kalimat-kalimat dan diksi katanya
bisa membuat penyampaian isi materinya lebih efektif dan efsien.
• Kekurangannya :
hadis yang menjadi rujukan tidak dituliskan lengkap
D. Mengaitkan isi bahan ajar dengan nilai moderasi beragama
Jika dikaitkan dengan moderasi beragama, jelas bahwa materi ini akan sangat mendukung
bagi terciptanya moderasi beragama.
Pemahaman terhadap Hadis dengan fungsinya yang sangat penting tersebut akan mampu
menjadi modal besar bagi setiap umat islam untuk mempelajari agama dengan lebih tertib.
Pemahaman terhadap fungsi hadis akan membawa kepada pemahaman kita akan essensi
agama yang sesungguhnya.