C. Refleksi
GENDER, CADAR
SERTA LGBT
Gender dalam
1 Pandangan
Islam
A. Gender
Konsep dasar gender adalah membedakan dua hal yang
berbeda, yaitu gender dan jenis kelamin. Jenis kelamin adalah
membedakan dua jenis kelamin manusia secara biologis. Sebagai
contoh laki-laki yaitu memiliki organ-organ seperti penis, jakun,
sert menghasilkan sperma. Sedangkan, perempuan juga memiliki
organ-organ sifat perempuan,memiliki vagina, rahim, payudara,
serta menghasilkan ovum; sedangkan Gender adalah yang dimiliki
pada laki-laki dan perempuan dari interaksi sosial dan budaya. Sebagai
contoh bahwa perempuan memiliki sifat feminim, lemah lembut, serta
memiliki sifat-sifat keibuan. Sedangkan laki-laki lebih dipahami sebagai
seseorang yang maskulin, rasionalis, serta memiliki kekuatan y lebih dari
perempuan.
Bentuk-bentuk ketimpangan Gender yaitu proses
peminggiran/pemiskinan, Subordinasi, yaitu jenis kelamin dianggap
lebih cakap dan baik dibanding jenis kelamin lain; Stereotipe, yaitu
labeling (pelabelan) terhadap seseorang atau kelompok yang tidak
sesuai dengan realita yang terjadi; Violence yaitu suatu bentuk
gejolak terhadap fisik maupun psikologis seseorang; dan Beban
ganda yaitu tanggung jawab yang dipikul satu jenis kelamin tertentu
secara berlebihan.
B. Gender dalam Pandangan Islam
Mengenai perempuan dalam pandangan Islam tidak seperti
yang diduga dan dipraktikkan oleh sebagian anggota masyarakat,.
Dalam Al-Qur’an, sangat memuliakan dan memberikan perhatian
serta penghormatan kepada perempuan tidak ada bedanya dengan
laki-laki. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt telah dalam QS. al-
Nisa’ 1, juga dalam QS. Al-Hujurat 13.
Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan ditakdirkan untuk
berpasangan atas dasar persamaan derajat, duduk sama rendah berdiri
sama tinggi, saling melengkapi dan saling memuliakan antara yang
satu dengan yang lain yang dibangun di atas dasar prinsip keadilan,
bukan untuk saling berhadapan dan saling merendahkan. Tidak ada
kelebihan derajat laki-laki atas perempuan dan sebaliknya kecuali
karena ketakwaannya kepada AllahSwt.
Kesalahpahaman di dalam memahami ajaran Islam tentang
gender antara lain disebabkan karena orang tersebut tidak meletakkan
masalah gender itu dalam Islam sebagai suatu sistem, melainkan ia
melihat persoalan gender itu sebagai suatu aspek ajaran Islam yang
terpisah dari aspek-aspek ajaran Islam yang lainnya. Jika hendak
menilai ajaran Islam, seseorang harus melihat Islam sebagai suatu
sistem.