Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTEMPORER


B. Kegiatan Belajar : GENDER, CADAR SERTA LGBT (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. PETA KONSEP :

Gender

Gender
LGBT
dalam Islam

Cadar

B. Istilah dan Definisi


1. Gender
Peta Konsep Jenis kelamin diartikan suatu hal yang menunjukkan pada
(Beberapa istilah pembagian sifat dua jenis kelamin manusia secara biologis. Sebagai
1
dan definisi) di contoh dari jenis kelamin laki-laki yaitu memiliki organ-organ yang
modul bidang studi menunjukkan sifat kelaki-lakian, yaitu memiliki penis, jakun, serta
mampu menghasllkan sel sperma. Disisi lain, jenis kelamin
perempuan juga memiliki organ-organ yang menunjukkan sifat
perempuan, di antaranya mempunyai vagina, rahim, payudara,
serta menghasilkan ovum.
Sifat gender merupakan sifat dan tingkah laku yang terdapat
dan melekat pada laki-laki dan perempuan. Peran gender adalah
haldan perilaku yang wajar atau tidak dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan yang berlandaskan pada value (nilai), kultur, serta
aturan masyarakat yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan ranah gender yaitu ruang bagi laki-laki dan perempuan
untuk menunjukkan perannya masing-masing. Ranah dalam hal ini
terbagi dua yaitu ranah domestik dan publik Ranah domestik yaitu
kehidupan rumah tangga seperti sumur, dapur dan kasur,
sementara wilayah publik yaitu ruang atau wilayah pekerjaan
umum seperti pekerjaan di kantor, pasar dan pusat-pusat kegiatan
lainnya.

Praktik ketimpangan gender terjadi dalam berbagai macam ,


yaitu:
a. Marginalisasi ekonomi yang mengakibatkan terpinggirkan
secara ekonomi.
b. Subordinasi, yaitu pemahaman yang meyakini salah satu jenis
kelamin dianggap lebih unggul dan urgen dibanding jenis
kelamin lain.
c. Pelabelan terhadap seseorang atau kelompok yang tidak
sesuai dengan realita yang terjadi. Kegiatan ini secara umum
akan selalu melahirkan ketidakadilan. Ini berdamapk kepada
terjadinya penindasan dan ketidakadilan bagi kaum
perempuan.
d. Violence adalah bentuk serangan terhadap fisik maupun
psikologis seseorang. Kekerasan terhadap seseorang tidak
hanya tertuju pada fisik saja seperti tindakan asusila dan lain
sebagainya, namun juga mengarah terhadap kejiwaan
seseorang.
e. Beban ganda yaitu tanggung jawab yang dipikul satu jenis
kelamin tertentu secara berlebihan. Berdasarkan pada
penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan
rumah tangga dikerjakan oleh kaum perempuan.

2. Gender Dalam Islam


Pokok-pokok ajaran Islam salah satunya adalah persamaan
derajat di antaramanusia, baik laki-laki atau perempuan, antar suku
bangsa atau keturunan. Al- Qur’an tidak membeda-bedakan derajat
kemuliaan manusia atas dasar itu semua, melainkan tinggi
rendahnya derajat kemuliaan manusia itu diukur dengan kualitas
tingkat ketakwaan dan nilai-nilai pengabdian terhadap Allah Swt.
Laki-laki maupun perempuan berasal dari satu jenis yaitu manusia,
memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk memperoleh
kebahagiaan dan kemuliaan.

Dalam ajaran Islam terjadi miskonsepsi tentang gender antara


lain disebabkan karena orang tersebut tidak meletakkan masalah
gender itu dalam Islam sebagai suatu sistem, tetapi ia melihat
permasalahan gender itu sebagai suatu aspek ajaran Islam yang
terpisah dari pokok ajaran Islam yang lain. Secara akademis hal
demikian tidak bisa dibenarkan. Misalnya tentang pembagian
warisan yang dinyatakan secara j e l a s di dalam al- Qur’an,
bahwa anak laki-laki mendapat bagian lebih besar, yakni dua kali
dari anak perempuan. Pandangan orang dalam masalah ini segera
mengambil kesimpulan bahwa ajaran Islam tidak adil. Kesimpulan
seperti ini tidak dibenarkan karena ada kesalahan pada segi
epistemologi.

Termasuk juga masalah poligami atau masalah-masalah lain


yang terkait dengan gender maupun yang tidak. Oleh sebab itu, jika
ada pernyataan bahwa dalam al-Qur’an terdapat unsur
ketidakadilan, maka yang harus dilakukan lalah membaca ulang dan
mencoba memahami al-Qur’an secara komprehensif.

3. Cadar Bagi Wanita


Cadar bagi wanita, menurut Imam Asy Syafi’i ra ditegaskan didalam
al-Umm (1/109):
“Dan setiap wanita adalah aurat kecuali kedua telapak tangan dan
wajahnya”
ImamNawawi ra dalam al-Majmu’ (3/169) mengatakan,
“Pendapat yang masyhur di madzhab kami (Syafi’iyah) bahwa aurat
pria adalah antara pusar hingga lutut, begitu pula budak wanita.
Sedangkan aurat wanita merdeka adalah seluruh badannya kecuali
wajah dan telapak tangan. Demikian pula pendapat yang dianut oleh
Imam Malik dan sekelompok ulama serta menjadi salah satu pendapat
Imam Ahmad.”
Kemudia Ibnu Mundzir melandaskan pendapat ini pada Imam Asy
Syafi’i dalam al- Awsath (5/70), dikatakan dalam kitab yang sama
(5/75), “Wajib bagi wanita menutup seluruh badannya dalam shalat
kecuali wajah dan kedua telapak tangannya”.
Ada beda pendapat antara ulama Syafi’iyah terdahulu dan
belakangan. Ulama Syafi’iyyah membedakan bahwa aurat wanita
adalah seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, ini berlaku
dalam shalat. Sedangkan aurat di luar shalat adalah seluruh badan
termasuk wajah dan telapak tangan. Tetapi dipahami oleh Syaikh
‘Amru di atas, ulama Syafi’iyah terdahulu (Imam Asy Syafi’i dan
Imam Nawawi) mensahihkan aurat wanita adalah seluruh badan
kecuali wajah dan telapak tangan. Jika diperhatikan beda antara
hukum memandang wajah wanita dan hukum menyingkap wajah, ini
dua hal yang berbeda.

Dalam buku berjudul “al-Niqab adah wa laisa ibadah” yang ditulis


Hamdi Zaqzuq, seorang Menteri Perwaqafan pada 2008,
menyatakan para ulama Mesir senior berpendapat bahwa cadar ialah
sebagai tradisi kaum wanita bukan lbadah. pada buku itu dujelaskan
dengan rinci yang mengutip pandangan Syeikh Muhammad al-
Ghazali, dalam bukunya Al-Sunnah al-Nabawiyah baina Ahli al-Fiqh
wa al-Rakyi, bahwa Islam telah mewajibkan bagi wanita untuk
membuka wajah dalam ibadah haji, ibadah shalat dan tidak dalil
dalam al-Qur’an hadis dan akal yang menyuruh menutup wajah.
Ibadah perlu dalil yang tegas, seperti kita ketahui bhwa sebagian
kaum wanita pada zaman jahiliyah dan awal Islam mengenakan
cadar penutup wajah, namun perbuatan ini hanya tradisi bukan
ibadah.

3. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)


1) Lesbian artinya wanita yang mencintai atau merasakan
rangsangan seksual kepada sesama wanita;
2) Gay adalah istilah yang digunakan bagi lelaki yang suka lelaki;
3) Biseksual adalah orang yang memiliki ketertarikan kepada lelaki
sekaligus kepada wanita ; dan
4) Transgender yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk
saat lahir (waria/wadam).
Umumnya, empat istilah di atas disebut homoseksual, yaitu
keadaan tertarik kepada orang lain dari jenis kelamin yang sama.
Wahbah Az-Zuhaili mengidentifikasikan tiga istilah yang relevan
dengan LGBT yaitu zina, liwath dan sihaq. Pertama, Zina yaitu
hubungan kelamin antara laki-laki dengan perempuan yang bukan
pasangan suami istri yang sah. Kedua, liwath (Gay) yaitu
hubungan homoseksual antara lelaki dngan lelaki. Ketiga, sihaq
(lesbi) yaitu hubungan homoseksual antara wanita dan wanita.
Para ulama sepakat bahwa liwath (gay) dan sihaq (lesbi) statusnya
lebih buruk dibndingkan zina. terdapat tiga ayat yang menyebut
perilaku homoseksual (gay dan lesbi) dengan “fahisyah”. Selain pada
kedua ayat di atas (Q.S. al-A’raf [7]: 80 dan Q.S. al-Ankabut [29]: 28
satu ayat lagi terdapat pada Q.S. anNaml [27]: 54.
Menurut Tafsir Jalalain, yang dimaksud “taqtha’ûnas sabîl”
dalam (Q.S. al-Ankabut [29]: 29) adalah melakukan perbuatan
keji di jalan yang dilewati manusia, sehinga manusia tidak mau
lagi melewati jalan itu. Ulama tafsir Al-Qur’an terkemuka
Muhammad Quraish Syihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan
ayat di atas sebagai berikut: “Sesungguhnya yang kalian lakukan
(homoseksual) adalah suatu kemungkaran yang membinasakan,
kalian melakukan perbuatan keji dengan para lelaki, kalian
memutuskan jalan untuk mengembangkan keturunan sehingga
menghasilkan kehancuran. Kalian melakukan kemungkaran-
kemungkaran dalam masyarakat tanpa rasa takut kepada Allah
dan rasa malu di antara kalian”.
Menurut Abdul Hamid Al-Qudah, seorang dokter spesialis
penyakit kelamin menular dan AIDS di Asosiasi Kedokteran Islam
Dunia menjelaskan berbagai yang ditimbulkan LGBT sebagai
berikut:
1) Dampak kesehatan
Sebanayk 78 persen pelaku homoseksual terjangkit penyakit-
penyakit menular dan rentan terhadap kematlan. Secara umum
usia laki-laki yang menikah adalah 75 tahun, sedangkan rata-
rata usia gay adalah 42 tahun, dan menurun jadi 39 tahun jika
menjadi korban HIV/AIDS. Rata-rata usia wanita yang
bersuami dan normal adalah 79 tahun, sedangkan rata-rata
usia lesbian adalah 45 tahun.
2) Dampak social
Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena
selalu berganti ganti pasangan. Kaum homoseksual
menyebabkan 33 persen pelecehan seksual pada anak- anak di
Amerika Serlkat, padahal populasi mereka hanyalah 2 persen
dari keseluruhan penduduk negara itu. Dilain sisi, di Indonesia
melalui penelitian dengan bantuan Google dalam jangka waktu
tahun 2014 hingga 2016, telah terjadi 25 kasus pembunuhan
sadis dilatarbelakangi oleh kehidupan pelaku dan atau korban
dari kalangan pelaku homoseksual.
3) Dampak pendidikan
Hasil penelitian membuktika angka putus sekolah lima kali
lebih besar dari pada siswa normal karena mereka merasakan
ketidakamanan serta 28 persen dari mereka terpaksa
dikeluarkan dari sekolah..
4) Dampak keamanan
Dan atau korban dari kalangan pelaku homoseksual. Seluruh
ulama sepakat (ijma’) atas keharaman homoseksual. Ibnu
Qudamah berkata: “Ulama sepakat atas keharaman liwaath
(sodomi).

Daftar materi
bidang studi yang 1. Laki-laki yang difahami sebagai sosok yang maskuline;
2
sulit dipahami pada 2. Pemahamn jenis kelamin dan gender
modul

1. Gender selama ini difahami sebagai seirang yang feminim, lemah


lembut, serta memiliki sifat keibuan, sementara daIam modul Gender
Daftar materi yang adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Dan istilah
sering mengalami gender diwakili oleh para perempuan;
3
miskonsepsi dalam 2. Terdapat penyalahan kodrat dari Allah (masalah gay dan lesbian).
pembelajaran Bahwa Allah menciptakan laki-laki berpasangan dengan perempuan
dan perempuan berpasangan dengan laki-laki

Anda mungkin juga menyukai