ABSTRAK
ABSTRACT
LGBT is an abbreviation of Lesby, Gay, Bisexual, and Trangender where this movement or
community has become a phenomenon and this community has dared to reveal themselves
on the surface. Not only in the Western world, even in our homeland Indonesia. With the
eme
rgence of this community get different opinions from the public there are pros and cons.
However, the Al-Quran has explained about same-sex relationships or commonly referred to
as LGBT.
The purpose of this research is to find out how the problems of LGBT in the Al-Quran can
be concluded with the research method in the Qur'an: 1. The various explanations above in
the Qur'an can be concluded that the Qur'an prohibits LGBT relations as described in the
QS. Al-Syu'ara which explains that "why did you leave the type of men among humans and
you left the wives that your god made for you, even you are people who transgress the
limits".
َر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر ٰ ٓ
ٍ ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَ ُكم ِّمن َذك
“Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan
perempuan, dan telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuk-suku supaya kamu
saling kenal mengenal”. (QS. Al Hujurat/49:13).
Ayat tersebut menjelaskan kepasa kita bahwa sesungguhnya manusia ini telah diciptakan
dalam dua jenis, yakni laki-laki dan perempuan. Penciptaan manusia dalam jenis laki-laki
dan perempuan ini, tentunya memiliki alasan dan tujuan sendiri, yaitu agar dapat
mempertahankan spesiesnya dimuka bumi ini, melalui keturunan-keturunan yang membuat
manusia berkembang, membangun peradaban dan komunitas berdasarkan demografi,
kepercayaan, ideologi dan lain sebagainya.
Penolakan terhadap eksistensi LGBT di indonesia bukanlah sesuatu yang tanpa alasan, di
Indonesia LGBT dianggap bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan normakesusilaan
bahkan Al-Quran. Agama islam dengan tegas menolak keberadaan LGBT karena
bertentangan dengan fitrah manusia. Bahkan dalam banyak tulisan LGBT sering
diidentifikasi dengan homoseksual. Penyamaan ini karena mereka memiliki kesenangan
baik secara psikis ataupun bioogis dan orientasi seksual bukan saja degan lawan jenis tetapi
bisa juga dengan sesama jenis (homoseksual), walaupun dari cara mereka memenuhi
kebutuhan seksualnya berbeda-beda. Untuk menghukumi homoseksual para ulama biasanya
berdalil dengan kisah Nabi Luth as. Dan kaum sodom.
“sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsmu (kepada mereka), bukan
kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas” (Q.S Al-A’ruf:81)
Untuk menyelesaikan masalah ini perlu kiranya mengintegrasikan ayat-ayat yang
mengkisahkan kaum sodom dengan tafsir ilmu psikologi seksual agar menghasilkan
kesimpulan yangutuh. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan untuk menyoroti
masalah LGBT yang sedang marak di Negara kita. Melalui tulisan ini, penulis akan
mengkaji ulang ayat-ayat yang berbicara tentang kaum sodom melalui pendekatan tafsir
ilmi.
B. PEMBAHASAN
Pengertian LGBT
Sebelum munculnya istilah LGBT, istilah pertama yang paling banyak digunakan adalah
“homoseksual” namun istilah ini dikatakan mengandung konotasi negatif dan cenderung
digantikan oleh “homofil” pada era 1950-an dan 1960-an dan kemudian gay dan lesbian
pada tahun 1970-an. 1
Homoseksual merupakan ketertarikan seksual berupa disorientasi pasangan
seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbian untuk penderita
perempuan. Ketertarikan seksual ini yang dimaksud dalah orientasi seksual, yaitu
kecenderungan seseorang untuk melakukan perilaku seksual dengan laki-laki atau
perempuan.
Munculnya istilah dalam dunia LGBT berkaitan erat dengan dua hal berikut, yaitu
orientasi seksual dan perilaku seksual. Orientasi seksual menurut Musdah Mulia, adalah
kapasitas yang dimiliki setiap manusia berkaitan dengan ketertarikan emosi, rasa sayang,
dan hubungan seksual. Berikutnya, dinamai homo jika orientasi seksualnya sesama jenis
kelamin: sesama laki-laki dinamakan gay, sesama perempuan disebut lesbian, dan sesama
waria. Biseksual, jika orientasi seksualnya ganda, yaitu seseorang yang tertarik pada
sesama jenis sekaligus juga pada lawan jenis. Sebaliknya, aseksual tidak tertarik pada
keduanya, baik sesama maupun lawan jenis.2
1
Suherry, dkk, Lesbian, Gay, Biseksual, Dan Trangender (Lgbt) Dalamperspektif Masyarakat Dan Agama, dalam
jurnal program Studi Ilmu Pemerintahan, STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang.
2
Siti Musdah Mulia, “Islam dan Homoseksualitas; Membaca Ulang Pemahaman Islam”, dalam Jurnal Gandrung,
Vol. 1, No.1, juni 2010, h. 11-13
Dari penjabaran dua istilah diatas selanjutnya akan dengan mudah dalam penjabaran
istilah LGBT dan istilah-istilah lain yang berkaitan dengannya. Yang pertama yaitu
lesbian. Lesbian adalah label yang diberikan untuk menyebut homoseksual perempuan
atau perempuan yang memiliki hasrat seksual dan emosi kepada perempuan lainnya3.
Yang kedua adalah Gay. Kebalikan dari lesbian, apabila lesbian adalah homoseksual
perempuan yang memiliki kecenderungan dengan kepada perempuan, maka gay adalah
homoseksual laki-laki yang memiliki hasrat dan emosi kepada laki-laki lainnya.4
Selanjutnya adalah istilah biseksual.biseksual adalah orientasi seksual yang berfokus
pada ketertarikan fisik dan romantisme kepada kedua jenis seksualitas baik pria maupun
wanita. Seseorang yang biseksual akan mengalami konflik dengan komuitas homofobia;
tetapi konflik yang demikian bukan merupakan gejala dari gangguan pribadi.5 Idnividu
biseksual adalah mereka yang merasa nyaman dan tertarik dalam kehidupan homoseks
dan heteroseks. Dalam banyak kasus ditemukan bahwa mereka yang mempunyai
orientasi biseksual adalah mereka yang sudah lama menikah. 6
Istilah berikutya adalah trangender . transgender adalah istilah untuk menunjukkan
keinginan tampil berlawan jenis kelamin yang dimiliki. Seseorang trangender bisa saja
mempunyai identitas sosial heteroseksual, biseksual, gay, atau bahkan aseksual.7
Sejarah Homoseksual atau LGBT
Perbuatan homoseksual dan akhirnya disebutkan dalam Al-Qur’an diantara kisah-kisah
umat nabi-nabi yag durhaka dan dijatuhi hukuman oleh Allah, yaitu kisah umat nabi
Luth. Informasi Al-Quran tentang homoseks, liwath atau sodom dalam islam di ungkap
dalam Al-Quran
َال لِقَوْ ِم ٖ ٓه اَتَْأتُوْ نَ ْالفَا ِح َشةَ َما َسبَقَ ُك ْم بِهَا ِم ْن اَ َح ٍد ِّمنَ ْال ٰعلَ ِم ْين
َ ََولُوْ طًا اِ ْذ ق
ُ ُ ْ اْل ۤ ِّ ْ ً َ ُ ْأ َ ُ َّ
َْرفوْ نِ اِنك ْملتَ توْ نَال ِّر َجال َش ْه َوة ِّمن ُدوْ نِالن َسا ۗ ِءبَ َنت ْمقَوْ ٌم ُّمس
“Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata
kepada mereka :”Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum
pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu
mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka ), bukan kepada wanita,
malah kamu ini adalah kamu yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A’raf [7] 80-81)
Ayat ini menjelaskan bagaimana Nabi Luth menegur kaumnya yang melakukan
tindakan yang sangat buruk yang perlu diluruskan yaitu melampiaskan nafsu syahwat
kepada sesama jenis, sehingga perbuatan tersebut disifati sebagai Al-fahisyah.8
3
Sinta Arum Setya, “Fenomena Komunitas Kaum Lesbi Di Kota Klaten” skripsi, Jurusan Pendidikan Sosiologi,
Fakultas Ilmu sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013, hal. 13.
4
Sinyo, Anakku Bertanya Tentang LGBT (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), hal 5-6
5
Tobias A. Dese, “Representasi Pesan Lgbt Dalam Video Musik Populer “Born This Way” Dan “If I Had You”, skiripsi,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen PetraSurabaya, 2013.
6
A. Supratiknya, Teori-Teori Psikodinamik (klinis), Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993, hal.95.
7
Sinyo, Anakku Bertanya Tentang LGBT (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), hal.9.
8
Selain liwat dan sodomi, Al-Quran juga menggunakan kata fahisyah untuk menunjukkan perbuatan homoseks
karena homoseksual merupakan perbuatan yang sangat buruk. Lihat M. Quraish Shibab, Tafsir al-Mishbah (Pesan,
Kesan dan Keserasian Al-Quran), Vol. 5 (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h. 161. Menurut Imam Raghib Al-Ishfani (w.
502 H/1108 M), ahli kamus Al-Quran yang termahsyur, mengatakan bahwa baik al-fahsy, al-fahsya maupun al-
fahisyah mengandung arti yang sama, yaitu sesuatu yang mengandung kekotoran atau kejijikannya luar biasa
besar, baik berupa perbuatan maupun perkataan. Sebagian ulama mengartikan fahisyah sebagai sesuatu yang
ditolak oleh naluri yang sehat, serta dianggap sebagai sesuatu yang tidak sempurna menurut akal yang sehat. Lihat
Nina Surtiretna, Retna dan Problem Seks: Tinjauan Islam dan Medis (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 126
Di ayat ini, dijelaskan bunyi teguran Nabi Luth as. kepada mereka, bahwa perbuatan
mereka yang keji, buruk dan busuk itu belum pernah dikerjakan oleh seorangpun seisi
alam yang ada waktu itu. Sehingga bisa dikatakan bahwa kaum yang pertama kali
melakukan perbuatan homoseks di dunia ini adalah kaum Nabi Luth as. yang menempati
wilayah di sekitar laut mati yaitu Sadum (sodom) dan Amurah (Gamurrah).
Inilah yang mempertegas pendapat banyak ahli bahwa kaum Nabi Luth as. Adalah
golongan manusia pertama sepanjang sejarah kemanusiaan yang melakukan perilaku
menyimpang yaitu homoseksual. Perilaku lebih menyenangi sesama jenis, bukan lawan
jenis. Perbuatan mana tidak pernah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya, karena
perbuatan itu melanggar fitrah manusia dan tujuan penciptaannya, yaitu memiliki
kecendrungan kepada lawan jenisnya untuk memelihara kesinambungan jenis manusia di
dunia. Allah berfirman dalam persoalan ini.
9
Mustaqim, Abdul. Homoseksual dalam perspektif al-Quran Pendekatan Tafsir Kontekstual al-maqasidi. Artikel
Jurnal, 2016, h.37
الذك ََر َوااْل ُ ْن ٰثى
َّ ق ال َّزوْ َجي ِْن
َ ََواَنَّهٗ َخل
“Dan Dia (Allah) menciptakan dua pasang dari dua jenis laki-laki dan perempuan.”
(Q.S. An-Najm, 53:45)
ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر
َ َر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َع ٰ ٓ
ٍ ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَ ُكم ِّمن َذك
“Wahai manusia kami menciptakan kamu yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.”
(Q.S. Al-Hujurat, 49:13)
Kedua ayat di atas telah menunjukkan bahwa manusia di dunia ini hanya terdiri dari
dua jenis saja, laki-laki dan perempuan, dan tidak ada jenis lainnya. Tetapi di dalam
kenyataannya, kita dapatkan seseorang tidak mempunyai status yang jelas, bukan laki-
laki dan bukan perempuan.
Alasan apa pun yng dilakukan oleh seseorang untuk tujuan mengubah ciptaan Allah
maka hal tersebut dilarang sebagaimana firman Allah Swt:
ق هّٰللا ِ ۗ َو َم ْن يَّتَّ ِخ ِذ ال َّشي ْٰطنَ َولِيًّا ِّم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ فَقَ ْد َخ ِس َر
َ ضلَّنَّهُ ْم َواَل ُ َمنِّيَنَّهُ ْم َواَل ٰ ُم َرنَّهُ ْم فَلَيُبَتِّ ُك َّن ٰا َذانَ ااْل َ ْن َع ِام َواَل ٰ ُم َرنَّهُ ْم فَلَيُ َغيِّر َُّن خَ ْل
ِ ُ َّواَل
ُخس َْرانًا ُّمبِ ْينًا
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka dan akan membangkitkan angan-
angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya, barang siapa yang menjadikan
syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang
nyata.”(Q.S. An-Nisa’, 4:119).10
14
Ibid, Kuswana,...
15
Ibid, Kuswana,...
16
Ibid, Kuswana,...
17
Analisa Perilaku Imitasi Di Kalangan remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea, Journal Ilmu
Komunikasi, 1 (3), Hal. 66-80. 2013.
18
Peer group adalah kelompok teman sebaya yang dimiliki remaja. Biasanya beranggotakan lebih dari 3 orang, bisa
berjenis kelamin sama atau berjenis kelamin yang berbeda. Peer group dapat terbentuk karena kesamaan hobi,
pandangan, misi atau kesamaan nasib
Kemungkaran ialah ucapan atau perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah Swt 19.
Homoseksual adalah kemungkaran yang wajib dicegah dan penyakit yang wajib
dicegah oleh semua pihak masyarakat. Allah Swt berfriman
“Dan orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau
hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
Tetapi, barang siapa mencari dibalik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Ma’ārij/70: 29-31)”.
)٨١( َْرفُون َ ) ِإنَّ ُك ْملَتَْأتُون٨٠( ََولُوطًاِإ ْذقَالَلِقَوْ ِم ِهَأتَْأتُون َْالفَا ِح َشةَ َما َسبَقَ ُك ْمبِهَا ِم ْنَأ َح ٍد ِمن َْال َعالَ ِمين
ِ َالرِّجالَ َشه َْوةً ِم ْندُونِالنِّ َسا ِءبََأْل ْنتُ ْمقَوْ ٌم ُمس
)٨٣( َ) فََأ ْن َج ْينَاه َُوَأ ْهلَهُِإالا ْم َرَأتَهُكَانَ ْت ِمن َْالغَابِ ِرين٨٢( ََو َماكَان ََج َوابَقَوْ ِمهِِإالَأ ْنقَالُواَأ ْخ ِرجُوهُ ْم ِم ْنقَرْ يَتِ ُك ْمِإنَّهُ ْمُأنَا ٌسيَتَطَهَّرُون
٨٤( ََوَأ ْمطَرْ نَا َعلَ ْي ِه ْم َمطَرًافَا ْنظُرْ َك ْيفَكَانَ َعاقِبَةُ ْال ُمجْ ِر ِمين
24
Sebagian muffasir mengartikan taqta ;unas sabil dengan “melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang
dalam perjalnan”, karena mereka sebagian besar melakukan homoseksual ini dengan tamu-tamu yang datang ke
kampung mereka. Ada pula yang mengartikan dengan “merusak jalan” keturunan karena mereka berbuat
homoseksual
4. Kecaman Al-Quran terhadapPel;akuHomoseksual
Allah memberikanhukumankepadaumat Nabi Lūthdenganhukuman yang berat. Allah
Swtberfirman:
نسجِّ يِإٍل نَّفِى ٰ َذلِك ََل َءا ٰيَتٍلِّ ْل ُمتَ َو ِّس ِمينَوَِإنَّهَالَبِ َسبِيلٍ ُّمقِ ٍيم َ َص ْي َحةُ ُم ْش ِرقِينَفَ َج َع ْلنَا ٰ َعلِيَهَا َسافِلَه
َ اوَأ ْمطَرْ نَا َعلَ ْي ِه ْم ِح َج
ِ ارةً ِّم َّ فََأخَ َذ ْتهُ ُمٱل
C. ANALISIS (CONTOH)
Macam-MacamPerilakuHomoseksual
Homoseksualdibagimenjadiduamacam, yaitu:
a) Homoseksual Ego Sintonik
Seoranghomoseksual ego sintonikadalahhomoseksual yang tidakmerasaterganggu
olehorientasiseksualnya, tidakadakonflikbawahsadar yang ditimbulkan, sertatidakadadesakkan,
doronganataukeinginanuntukmengubahorientasiseksualnya.
b) Homoseksual Ego Distonik
Homoseksual ego distonikadalahhomoseksual yang mengeluh
danmerasatergangguakibatkonflikpsikis. Iasenantiasatidakatausedikitsekaliterangsang oleh
lawanjenis. Hal itumenghambatnya
untukmemulai dan mempertahankanhubunganheteroseksual yangsebetulnyadidambakan.
Secaraterusterangiamenyatakandoronganhomoseksualnyamenyebabkaniamerasatidakdisukai,ce
mas dan sedih. Konflikpsikistersebutmenyababkanperasaanbersalah, kesepian, malu, cemas, dan
depresi.26
Ada lebih banya khubungan dalam homoseksualitas dari pada sekedar level seksual yang
serbadiperbolehkan. Secara psikologisada yang berasumsiuntukkebahagiaan,
perkawinanantarjenis kelamin yang sama secara biological menemukan karakter yang berbeda di
25
Imam Sayyid Quthub, Tafsir Fi Zilail Quran, (Jakarta: Robbani press), Cet 1, 2009, h. 847
26
Sulistiowati Budi Santoso, “Tingkat Homoseksual Pada Narapidana Ditinjau dari Lama Menjalani Pidana
Penjara”, (Semarang: Unika Soegijapranata), 2000, h.34
dalam diri mereka dan akhirnya merasacocok satu dengan yang lain. Duapria yang
satuberperansebagaisisimaskulinsedangkan yang satulagiberperandalamsisi yang feminin.
Merekabisaberinteraksidalamsuatuhubunganintimlayaknyapasangan normal.27
Berdasarkanperilaku yang diperlihatkan, adabeberapamacamtipehomoseksual, yaitu:
1. HomoseksualTulen (Blantant Homosexual)
Homoseksualjenisinidengankaumhomoseksualsejati, yang laki-
lakidenganpersonalitisepertiwanitaataufeminin. Jenisinimemenuhigambaranstereotipik popular
tentanglelaki
yang keperempuan-puanan, atausebaliknyaperempuan yang kelaki-lakian. Bagipenderita yang
memilikikecendrunganhomoseksualini,
dayatariklawanjenissamasekalitidakmembuatnyaterangsang,
bahkaniasamasekalitidakmempunyaiminatseksualterhadaplawanjenisnya.
2. Homoseksual Malu-malu (Desperate Homosexual)
Biasanyakaumhomoseksualinisudahmenikahakantetapitetapmenjalanihomoseksualitasnyadengan
sembunyi-sembunyidariistrinya. Homoseksualjenisinibiasanyakaumlelaki yang sukamendatangi
WC umumatautempat mandi uap, terdorong oleh hasrathomoseksualnamuntidakmampu dan
tidakberanimenjalinhubungan personal yang cukupintimdengan orang lain
untukmempraktikkanhomoseksualitas.
3. HomoseksualTersembunyi (Secret Homosexual)
Kaumhomoseksualiniterdiridarimacam-macamras dandaritingkatsosial yang berbeda-beda,
walaupunkebanyakandarimerekaitutermasukgolonganekonomimenengah yang berkecukupan.
Sering juga merekaituada yang menikah dan punya anakberpenghasilancukup dan
mempunyaipekerjaan yang mapan.
Kaumhomoseksualinipandaisekaliberkamuflasesehingatakseorang pun
tahukalausesungguhnyamerekahomoseksual. Hanyabeberapatemandekatataukekasihnyasaja yang
tahusebenarnya.28
4.Homoseksual Situasional (Situasional Homosexual)
Ada kalanyaseseorangberada pada
situasisehinggaindividuitubertingkahlakusepertihomosekskarenakeadaanlah yang
memaksamerekaberbuatdemikian. Misalnyasepertidalampenjara, pesantren dan
institusisejanislainnya. Setelah merekakeluar, tingkahlakuseksualmerekaakankembali normal
tapitakjarang pula kalaumerekatetapmelanjutkanpolahomoseksualitu.
5. Biseksual (Bisexual)
Individu yang engage dengankehidupanhomoseks dan juga heteroseks. Biasanya yang
termasukgolonganiniadalahkaumhomoseksual yang sudahmenikah lama. Merekasama-
samamenikmatiduakehidupanitubaiksebagaihomoseksmaupunheteroseks.
Biseksualadalahsuatugejalapenyimpangantingkahlakuseksual. Seseorangbisamerasatertarik dan
kemudianterlibatdalamperbuatan-
perbuatanseksualbaikkepadasesamajenismaupunkepadalawanjeniskelamin.
6. HomoseksualMapan (Adjusted Homosexual)
Golonganhomoseksualinilebihterang-teranganhidupdiantarasesamakaumminoritasnya. Banyak
kaumhomoseksual yang hidupdalamtingkatkeintiman yang tinggidibandingkanheteroseksual.
27
Tobing, Eskalakasi Hubungan Percintaan Pasangan Homoseksual, h.5
28
Coleman, dkk, “Abnormal Psychology and Modern Life”, Scoot Foresman and Company, 1980, h.76
Jadi, tingkat “perceraian” antarapernikahanhomoseksualdenganheteroseksuallebihtinggi
yangheteroseksual.29
Namunmenurutpenulis, kendati dasebagian yang
mendukungpraktikhomoseksualtapimayoritasmenolakpraktikhomoseksualtersebutkarenapraktikh
omoseksualtersebutdianggapsebagaiperbuatan yang dilarang dan melawankodratTuhan.
Homoseksualitasadalahsebuahperilakumenyimpang dan takadakeraguansedikitpunbahwa Islam
melarangperilakutersebut. Al-Qur’an sendirijelasmengutukperbuatanhomoseksualtersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkanuraian yang telahdijelaskan pada bab-babsebelumnya, jawabanatasrumusanmasalah
1. Al-Quran menjelaskanbahwahomoseksualtermasukperbuatan yang mungkardalam surah al-
Ma’arij [70] ayat 29-31
2. Dalam Surah al-A’rāf [7] ayat 80-84, Al-Qur’an
membahasbahwahomoseksualmerupakanperbuatanfahisyah, fahisyah yang dimaksudkan di
siniialahSodomi, dalamayatini juga al-Qur'an
menjelaskanbahwahomoseksualmerupakanperbuatan yang melampauibatas.
3. Dalam Surah al-Ankabut [29] ayat 28-30, Al-Qur'an
membahashomoseksualmerupakanperbuatan yang keji, karenabelumpernahseorang pun
melakukannya pada zaman itu. Dan Allah
punmenamakankaumhomoseksdengankaumperusak dan orang yang dzalim.
Penyimpanganseksualdapatterjadi pada siapasajatanpapandangbulu. Salah
satubentukpenyimpanganseksadalah LGBT. LGBT dapatdisebabkan oleh
pengaruhlingkunganpertemanan, perlakuan orang tuaterhadapanak, tayanganpornografi, dan
problem hidupsepertihimpitanekonomi dan kejiwaan. Hal-
haltersebutmenjadipenyumbangterbesardariterjadinyaperilakuseks
menyimpangmaupun LGBT.
29
Tobing, Eskalasi Hubungan Percintaan Pasangan Homoseksual, h. 56-58
DAFTAR PUSTAKA
A. Supratiknya, Teori-Teori Psikodinamik (klinis), Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993, hal.95.
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir ath-thabari, (Jakarta: Pustaka Azzan), Cet 1, jil 15, 2009, h.674
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir ath-thabari, (Jakarta: Pustaka Azzam), Cet 1,jil 15, 2009, h.675
Analisa Perilaku Imitasi Di Kalangan remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea, Journal Ilmu
Komunikasi, 1 (3), Hal. 66-80. 2013.
Byrd, A. Dean Dan Stony Olsen, Homosexuality: Innate And Immutable
Coleman, dkk, “Abnormal Psychology and Modern Life”, Scoot Foresman and Company, 1980, h.76
Ibid, Kuswana,...
Ibid, Kuswana,...
Ibid, Kuswana,...
Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, Jakarta: Darus Sunnah, Cet.2, 2014, h.113
Imam Sayyid Quthub, Tafsir Fi Zilail Quran, (Jakarta: Robbani press), Cet 1, 2009, h. 847
Khilman Rofi Azmi, Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, Vol.1 Nomor 1 Juni 2015. ISSN 2443-2202. Diunduh
Tanggal 20 februari 2016.
Kuswana, W, S., Biopsikologi, Pembelajaran Perilaku, (Bandung: Alfabeta), 2014.
Mustaqim, Abdul. Homoseksual dalam perspektif al-Quran Pendekatan Tafsir Kontekstual al-maqasidi. Artikel
Jurnal, 2016, h.37
Perbuatan ini dalam al-Qur’an disebut sebagai fahisyah
Sinta Arum Setya, “Fenomena Komunitas Kaum Lesbi Di Kota Klaten” skripsi, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas
Ilmu sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013, hal. 13.
Sinyo, Anakku Bertanya Tentang LGBT (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), hal 5-6
Sinyo, Anakku Bertanya Tentang LGBT (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014), hal.9.
Siti Musdah Mulia, “Islam dan Homoseksualitas; Membaca Ulang Pemahaman Islam”, dalam Jurnal Gandrung, Vol.
1, No.1, juni 2010, h. 11-13
Suherry, dkk, Lesbian, Gay, Biseksual, Dan Trangender (Lgbt) Dalamperspektif Masyarakat Dan Agama, dalam
jurnal program Studi Ilmu Pemerintahan, STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang.
Sulistiowati Budi Santoso, “Tingkat Homoseksual Pada Narapidana Ditinjau dari Lama Menjalani Pidana Penjara”,
(Semarang: Unika Soegijapranata), 2000, h.34
Syekh asy-Syarif al-Jurjani, At-Ta’rifat, h. 232
Tobias A. Dese, “Representasi Pesan Lgbt Dalam Video Musik Populer “Born This Way” Dan “If I Had You”, skiripsi,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen PetraSurabaya, 2013.
Tobing, Eskalakasi Hubungan Percintaan Pasangan Homoseksual, h.5
Tobing, Eskalasi Hubungan Percintaan Pasangan Homoseksual, h. 56-58