Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah LGBT

Masalah LGBT (Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender) sangat marak dibahas di media
masa, baik nasional maupun internasional. Banyak studi yang dilakukan oleh lembaga
pemerintah maupun non pemerintah dengan melakukan penelitian, sarasehan dan banyak
kegiatan yang membahas masalah ini. Dalam pembahasan dalam kelompok-kelompok
diskusi ini ada yang mendukung maupun menolak.

Semakin hari pembahasan tentang masalah LGBT sudah sangat meresahkan, banyak di ambil
ayat-ayat dari Al Quran yang di pelesetkan arti dan maknanya untuk menghalalkan gerakan
LGBT ini. Bahkan ada pengajian khusus yang beranggotakan para Gay dan Lesbian, seperti
yang dilakukan JIL ( jamaah Islam Liberal) yang secara terang terangan mendukung dan
menganggap bahwa LGBT merupakan kelompok yang bisa diterima secara Islam. Kelompok
LGBT ini memakai tameng Hak Azazi Manusia (HAM) untuk menjadikan mereka agar dapat
diterima di masayarakat.

Dalam makalah ini, kelompok ini akan mengamati tentang perilaku Homosexsual atau Gay
sebagai bahasan utama dalam penulisannya.

B. Rumusan Masalah

Muncul berbagai pro dan kontra mengenai golongan LGBT. Tak jarang, mereka yang
menginginkan agar LGBT dilegalkan di Indonesia menjadikan Hak Asasi Manusia (HAM)
sebagai tameng utama. Kemerdekaan berekspresi merupakan salah satu hak fundamental
yang diakui dalam sebuah negara hukum yang demokratis dan menjunjung tinggi HAM.
Indonesia sebagai salah satu negara hukum, jaminan mengenai kebebasan berekspresi diatur
dalam UUD 1945 Amandemen II yaitu dalam Pasal 28 E ayat (2) yang menyatakan
bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya”.

1
Selanjutnya dalam ayat (3) diyatakan “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Selain itu UU RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia secara lebih dalam mengatur mengenai kebebasan berekpresi tersebut, dalam
Pasal 22 ayat (3) UU tersebut menyebutkan bahwa “Setiap orang bebas mempunyai,
mengeluarkan dan menyebar luaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan atau
tulisan melalui media cetak maupun media cetak elektronikdengan memperhatikan nilai-nilai
agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa”.

Memang benar bahwa setiap manusia mempunyai kebebasannya masing – masing, namun
jika ditelaah lebih dalam sudah jelas dikatakan bahwa kebebasan yang dimiliki berbanding
lurus dengan batasan – batasan yang harus dipenuhi pula seperti; apakah melanggar agama,
kesusilaan, kepentingan umum, hingga keutuhan bangsa?

Pada kenyataanya, dengan banyaknya desas – desus yang memperbincangkan mengenai


status kaum bendera pelangi ini mengarahkan pada satu kesimpulan bahwasanya masyarakat
Indonesia merasa keamanan dan ketertiban mereka terancam. Bahkan, dengan hanya satu
kata: “LGBT” dapat menimbulkan benih – benih keretakan keutuhan bangsa ini.

Sebagaimana menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada amandemen yang II
sudah secara tegas memasukkan hak atas rasa aman ini di dalam pasal 28A-28I. Juga diatur
dalam Pasal 30 UURI No. 39 Tahun 2009 tentang HAM yang berbunyi: “Setiap orang
berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu”. dan Pasal 35 bahwa “Setiap orang berhak hidup di
dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan tentram yang
menghormati, melindungi dan melaksakan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban
dasar manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”.

Para pihak yang kontra merasa bahwa dengan adanya kaum LGBT yang tak lazim tumbuh di
tengah masyarakat Indonesia dengan adat dan agamanya yang kental, sehingga kenyamanan
mereka untuk bersosialisasi dengan bebas pun terenggut. Masyarakat satu sama lain bersikap
lebih waspada dan mencurigai terhadap kehadiran kaum LGBT. Seolah-olah masyarakat
suatu negara terbagi menjadi 2 golongan, kaum LGBT dan non-LGBT.

2
Dalam agama Islam pun sudah terang Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa melarang keras
hamba-Nya agar tidak masuk ke dalam golongan orang – orang yang menyukai sesama jenis
seperti lesbi maupun gay, biseksual, dan transgender. Al – Qur’an sebagai sumber ajaran
agama Islam yang merupakan representasi kalimat – kalimat Allah SWT. di dalamnya
terdapat berbagai pelajaran mulai dari cerita masa lampau hingga ramalan masa kini.

Salah satunya ialah kisah pada zaman Nabi Luth ‘alaihissalam, kaumnya yang terkenal
sebagai penyuka sesama jenis dilaknat oleh Allah SWT. dengan adzab yang amat pedih.
Merupakan suatu pertanda bahwa Allah SWT. tidaklah menyukai perbuatan tersebut.

Dalam masalah penetapan hukum, sudah tentu ada yang mendukung dan ada yang menolak.
Bahkan dalam upaya menetapkan hukum Allah sebagai hukum positif, mungkin lebih banyak
yang tidak mendukung daripada yang mendukung. Akan tetapi, peringatan Allah
mengharuskan decision maker(pembuat keputusan) agar mendahulukan kehendak Tuhan
daripada selera manusia yang tak ada ujungnya.

Indonesia pun sebagai negara yang berdaulat dan memiliki hukumnya sendiri sudah jelas
tertera dalam pasal 1 Undang – Undang No. 1 Tahun 1974 mengenai perkawinan
bahwa“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa”.

Perkawinan bertujuan salah satunya untuk melestarikan umat manusia. Sangat kontras bila
dibandingkan dengan kaum LGBT yang merupakan penyuka sesama jenis. Apabila
dilegalkan, LGBT tentu akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah di Indonesia.
Mulai dari menurunnya angka kelahiran karena sudah pasti sesama jenis tak bisa bisa
menghasilkan keturunan, hingga masalah lainnya seperti yang sudah disinggung diatas
(keresahan masyarakat yang merasa keamanan hidupnya terusik, hingga retaknya keutuhan
bangsa yang terpecah belah menjadi golongan pro dan kontra LGBT).

Selain itu, dalam UU Perkawinan Indonesia memperhatikan pula dasar agama, yakni
Ketuhanan Yang Maha Esa. Menjadi salah satu alasan memperkuat pandangan hukum Islam
mengenai LGBT yang dilarang Allah SWT.

3
C. Metode Pembahasan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode literatur kaji pustaka terhadap
buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat dan juga bersumber dari
beberapa artikel dari internet.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Homoseksual

Homoseksual atau disebut juga Liwaath adalah hubungan seksual antara orang yang sejenis
kelaminnya, baik sesama pria atau sesama wanita. Namun istilah homoseks ini digunakan
untuk pria. Agar mudah untuk membedakan antara laki-laki dan wanita, untuk wanita disebut
lesbi. Lesbi (As-Sahaaq) adalah wanita-wanita yang melakukan hubungan seksual
sesamanya. Lesbian merupakan kebalikan dari homoseks, artinya para wanita lesbian ini
cenderung untuk mencintai sejenisnya dan mereka akan mendapatkan kepuasan seks bila
dilakukan dengan wanita, bukan dengan laki-laki. Seperti Sabda Rasulullah: ”Wanita yang
lesbi (berhubungan badan dengan sesamanya) itu adalah zina diantara mereka.” (H.R. At-
Thabrani). Homoseksual dan lesbi merupakan penyimpanan dari fitrah manusia karena secara
fitrah manusia cenderung untuk melakukan hubungan biologis secara heteroseks. Dan
perbuatan homoseksual lebih keji daripada zina.

ً ‫س ِّب‬
‫يل‬ َ ‫احشَةً َو‬
َ ‫سا َء‬ ِّ َ‫الزنَا ِّإنَّهُ كَانَ ف‬
ِّ ‫َو ََل ت َ ْق َربُوا‬

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk.”

Al-Qur'an menegaskan betapa hinanya homoseksual, dalam surat Al-A'raf ayat 80, Allah
SWT menegaskan bahwa homoseksual adalah perbuatan keji yang tidak pernah dilakukan
oleh penduduk manapun di muka bumi. Kemudian dalam ayat 81, dikuatkan lagi dengan
menyebutnya sebagai sesuatu yang amat dibenci hati, tidak patut didengar dan dijauhi oleh
tabi'at, yaitu perbuatan menikah sesama lelaki atau sesama perempuan.

Berikut ini terdapat beberapa pemaparan pendapat dari beberapa ahli psikologi mengenai
pengertian homoseksual:

1. Dr. Ali Akbar mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan homoseksual adalah
mencari kepuasan seksual dengan jenis yang sama, baik secara rangsang-merangsang
maupun tindakan yang menyerupai senggama.

5
2. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan : “Homoseksualitas adalah hubungan seks
antara dua orang yang sama jenis kelaminnya.”

3. Moerthiko berpendapat bahwa homoseksual itu terjadi karena pengalaman-pengalaman di


masa lampau tentang seks yang membekas pada pikiran bawah sadarnya.

4. Ann Landers mengatakan bahwa homoseksual atau lesbian dapat terjadi karena salah
asuh di masa kecilnya atau perlakuan orang tua yang salah.

5. Zakiah Darajat mengatakan bahwa homoseksual atau lesbian itu terjadi karena pengaruh
lingkungan, seperti terjadi pada orang-orang yang hidup terpisah, yang jauh dari lawan jenis,
mungkin disebabkan karena tugas, adat kebiasaan, atau peraturan yang sangat keras, yang
tidak memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan lawan jenis.

6. Dr. Cario mengemukakan bahwa menurutnya homoseksual atau lesbian adalah suatu
gejala kekacauan syaraf, yang berasal karena ada hubungan dengan orang-orang yang
berpenyakit syaraf.

B. Sejarah Homoseksual

Dalam sejarah pelaku homoseksual yang pertama kali melakukan hubungan menyimpang ini
adalah kaum Nabi Luth As. Beberapa ayat al-qur’an yang merujuk pada kaum Nabi Luth
As yang melakukan perilaku homoseksual, dan ayat-ayat ini merupakan peringatan bagi
mereka, yaitu:

َ ‫احشَةَ َما‬
‫سبَقَ ُك ْم بِّ َها ِّم ْن أ َ َح ٍد ِّمنَ ا ْلعَالَ ِّمين‬ ِّ َ‫طا إِّ ْذ قَا َل ِّلقَ ْو ِّم ِّه أَتَأْت ُونَ ا ْلف‬
ً ‫َولُو‬

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorang pun di dunia ini sebelummu?.” (QS. Al-A’raf: 80)

Dari ayat tersebut, perilaku homoseksual yang dilakukan oleh kaum Luth belum pernah
dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Kaum Luth memilih sesama laki-laki daripada
perempuan meskipun perempuan-perempuan itu lebih bersih daripadanya, dan Allah SWT
berfirman:

6
‫ت قَا َل يَا قَ ْو ِّم َهؤ ََُل ِّء بَنَاتِّي ُه َّن‬ ِّ ‫س ِّيئ َا‬ َ ُ‫ُون ِّإلَ ْي ِّه َو ِّم ْن قَ ْب ُل َكانُوا يَ ْع َمل‬
َّ ‫ون ال‬ َ ‫َو َجا َءهُ قَ ْو ُمهُ يُه َْرع‬
‫ع ِّل ْمتَ َما َلنَا فِّي‬ َ ‫شي ٌد قَالُوا َل َق ْد‬ َ ‫ض ْي ِّفي أَلَ ْي‬
ِّ ‫س ِّم ْن ُك ْم َر ُج ٌل َر‬ َ ‫ون فِّي‬ َّ ‫أ َ ْط َه ُر لَ ُك ْم فَاتَّقُوا‬
ِّ ‫َّللاَ َو ََل ت ُ ْخ ُز‬
‫ق َوإِّنَّكَ لَت َ ْعلَ ُم َما نُ ِّري ُد‬
ٍ ‫بَنَاتِّكَ ِّم ْن َح‬

“Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan segera padanya. Dan sejak dahulu mereka
selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji, Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-
puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu
hinakan aku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?". Mereka
menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai
keinginan terhadap puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang
sebenarnya kami kehendaki.” (QS. Hud: 78-79)

Nabi Luth merasa tidak mampu untuk mengusir mereka dan ia berdoa agar
keluarganya diselamatkan dari siksaan Allah SWt dan tidak termasuk dalam golongan orang-
orang yang dzalim. Dan ada empat ayat yang menguraikan tentang siksaan Allah terhadap
kaum Luth termasuk istrinya dalam surat Hud ayat 80-83.

Allah SWt telah menyelamatkan Luth dan keluarganya kecuali istrinya dari kaum
yang telah melakukan perbuatan homoseksual dengan menyebut mereka sebagai kaum yang
jahat dan fasik. Dan Luth dianugerahi hikmah dan ilmu serta memasukannya ke dalam
rahmat Allah SWt. Luth termasuk salah satu orang yang sholeh.

Di ayat lain tamu-tamu Nabi Luth yang sesungguhnya para malaikat mengatakan
bahwa mereka diutus kepada kaum yang durhaka yaitu kaum Luth, mereka mendustakan
peringatan Allah dan Allah membutakan mata mereka dengan mengirimkan hujan batu
sebagaimana firman-Nya dalam surat Ad-Dzariyat ayat 32:

َ ‫س ْل َنا ِّإلَى قَ ْو ٍم ُمجْ ِّر ِّم‬


‫ين‬ ِّ ‫قَالُوا ِّإنَّا أ ُ ْر‬

“Mereka berkata, “ Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang durhaka yaitu kaum Luth.”
(QS. Ad-Dzariyat:32)

Sejarah kaum Nabi Luth dengan perilaku homoseksualnya menjadi peringatan bagi
umat manusia setelahnya, bahwa homoseksual tidak sesuai dengan kodrat dan dibenci oleh
Allah SWt.

7
C. Pengertian Aqidah

a. Menurut Bahasa

Aqidah menurut bahasa adalah ikatan, pengesahan, penguatan, dan penetapan.

b. Menurut Istilah

Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tentram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

c. Menurut Hasan Al-Banna

Aqidah adalah perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan.

d. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipahami oleh manusia di dalam hati serta
diyakini kebenarannya dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.

D. Gejala Penyimpangan Seksual

Perlakuan homoseksual yang terjadi pada kaum Nabi Luth pada saat itu belum dikenal oleh
bangsa arab jahiliyah. Bertolak dari kisah diatas, Rasulullah senantiasa mengingatkan
umatnya agar waspada terhadap perbuatan keji itu, seakan-akan beliau mendapat ilham
bahwa perbuatan keji ini terus berlangsung di kalangan umat dan sebagian dari mereka
dihukum dengan azab yang telah ditentukan oleh Allah bagi orang yang telah melanggar
aturannya. Kemudian Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sesuatu perbuatan yang aku
takutkan atas umatku adalah perbuatan kaum Luth.”

8
Kemudian Rasulullah bersabda bahwa jika kekejian itu bergabung dengan perbuatan-
perbuatan keji lainnya, pasti akan merusak dan menghancurkan umat. “Jika umatku telah
terkena enam hal maka mereka akan mengalami kehancuran yaitu jika mereka saling
mengutuk, minum-minuman keras, memakai sutra (bagi laki-laki), nyanyian yang porno,
homoseksual, dan perbuatan lesbian.”

E. Pendapat Para Ulama Mengenai Hukuman Bagi Para Pelaku Homoseksual

Para ulama fiqih telah sepakat mengharamkan homoseksual. Akan tetapi mereka berbeda
pendapat tentang hukuman yang diberikan kepada para pelaku homoseksual, diantaranya ada
beberapa perbedaan pendapat yaitu:

1. Imam Abu Hanifah menyatakan bahwa pelaku homoseksual atau lesbi itu hanya
dikenakan ta’zir (peringatan), bukan had (hukuman). Berdasarkan pada metode
istinbath hukum yang digunakan yaitu dengan pendekatan(rayu). Ada beberapa hikmah
dalam penetapan sanksi hukum ta’zir ini,diantaranya:
a. Penetapan ta’zir bagi pelaku homoseksual sesuai dengan kemadzorotan;
b. Memberikan kesempatan untuk bertaubat;
c. Memperbaiki akhlak pelakunya;
d. Hukuman ta’zir lebih fleksibel karena hakim dapat menetapkan ta’zir berupa jilid, rajam,
penjara atau bunuh.

2. Imam Syafi’i menyatakan bahwa pelaku homoseksual atau lesbian harus dihukum mati.
Pendapat ini didasarkan atas hadits Nabi, riwayat khamsah (kecuali An-Nasa’i) dari Ibnu
Abbas: ”Barangsiapa bertemu orang yang berbuat homoseksual seperti pada kaum Nabi Luth,
maka bunuhlah ia dan pasangannya.” Menurut Al-Mundziri, Khalifah Abu bakar dan Ali
pernah menghukum mati pelaku homoseksual.

3. Al-Auza’i, Abu Yusuf dan lain-lain, menyatakan bahwa hukumannya disamakan dengan
hukuman zina, yakni hukuman dera dan pengasingan untuk yang belum menikah (Ghoir
Muhshan) selama satu tahun, dan dirajam bagi yang sudah menikah (Muhshan).

9
4. Imam Hambali, menyatakan bahwa praktik homoseksual dikategorikan zina. Mengenai
jenis hukuman yang dikenakan kepada pelakunya beliau mempunyai dua riwayat (pendapat):
Pertama, dihukum sama seperti pezina, kalau pelakunya muhshan maka dihukum rajam.
kalau pelakunya gair muhshan (bujang), maka dihukum cambuk 100 kali dan diasingkan
selama satu tahun. (pendapat inilah yang paling kuat). Kedua, dibunuh dengan dirajam, baik
dia itu muhshan atau ghair muhshan. [al furu’, juz :11 hal : 145-147, al mughni juz : 10 hal :
155-157 dan al inshaf juz : 10 hal : 178]

F. Faktor Penyebab Homoseksual

Dalam homoseksual banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya homoseksual


diantaranya seperti pemaparan berikut ini:

Penyelidikan epidemiologik memberikan data bahwa homoseksualitas terdapat hampir pada


semua bentuk budaya dan lapisan masyarakat sepanjang sejarah, termasuk kondisi sosial
masyarakat modern dan industrial. Bahkan pada sebuah pengamatan terdapat kecenderungan
semakin modern suatu masyarakat maka akan semakin banyak penyimpangan terutama
homoseksualitas. Hal ini disebabkan masyarakat modern terlampau permisif (bersifat
terbuka) terhadap perilaku seksual warganya dengan alasan kebebasan dan hak-hak asasi
manusia tanpa memperdulikan nilai-nilai etika, moral, dan agama.

Hingga kini belum ada kesepakatan para ahli perihal penyebab penyakit mengapa seseorang
menjadi homoseksual, banyak faktor-faktor penyebab misalnya faktor organobiologik,
psikologik, lingkungan, dan orangtua. Namun penelitian terakhir menyebutkan bahwa faktor
agamalah yang memegang peranan utama (Menurut Gary Remafedi, 1992, University of
Minnesota, Minneapolis, USA). Beliau menyatakan bahwa melalui pendidikan agama sejak
dini, maka peluang anak untuk menjadi homoseksual mejadi sangat kecil.

Melalui pendidikan agama sejak dini, anak diajarkan nilai-nilai moral dan etika. Upaya
tersebut dimaksudkan agar perkembangan psikoseksual anak sejak dini tetap berada dalam
alur yang normal, sehingga resiko ke arah penyimpangan seksual dapat dihindari.

10
BAB III

DAMPAK HOMOSEKSUAL

DAMPAK HOMOSEKSUAL terhadap AQIDAH dan BADANIAH

Sebelum memperdalam kajian mengenai dampak yang ditimbulkan dari perilaku


homoseksual dan lesbi ini, kita harus mengetahui macam-macam dari homoseksual.
Penjelasannya akan dipaparkan sebagai berikut:

A. Macam-Macam Homoseksual

Para ahli membagi homoseksual ke dalam dua kategori yaitu:

1. Homoseksual yang Ego-distonik: Keinginan untuk mendapatkan atau menambah


kegairahan heteroseksual, agar hubungan heteroseksual dapat terbentuk atau dipertahankan
dan yang pola homoseksualnya nyata (overt) dengan jelas dinyatakan oleh individu itu
sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sumber penderitaan bagi dirinya.
Homoseksual yang Ego-distonik ini termasuk gangguan jiwa misalnya stres, kecemasan,
depresi, bahkan sampai psikotik.

2. Homoseksual yang Ego-sintonik: Menganggap dirinya ”normal” dikarenakan tidak ada


keluhan-keluhan kejiwaan yang ia rasakan pada dirinya.

Dalam hal homoseksual terdapat dua peran yaitu peran sebagai laki-laki (suami) sedangkan
pasangannya laki-laki berperan sebagai perempuan (istri). Dan dalam homoseksual dan lesbi
ini terdapat perbedaan hal dalam rasa cemburu apabila terjadi perselingkuhan. Cemburu
terhadap homoseksual dan lesbi lebih kuat daripada cemburunya orang yang normal dalam
berhubungan (heteroseksual), bahkan dalam sebuah kasus banyak terjadi sampai
pembunuhan.

11
B. Sebab Dan Akibat Yang Ditimbulkan Dari Homoseksual

Dalam sebuah kehidupan selalu ada perbuatan yang terjadi dengan sengaja ataupun tidak
disengaja. Perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat, baik yang positif maupun yang
negatif, dari sebuah akibat itu pasti ada penyebabnya, penyebab yang ditimbulkan hingga
terjadi akibat-akibat yang tidak diinginkan. Dan pembahasan tentang bagaimana penyebab
terjadinya homoseksual akan dipaparkan sebagai berikut:

A. Penyebab terjadinya Homoseksual

Pada mulanya Allah menciptakan manusia pertama yaitu Adam As, lalu diciptakanlah
istrinya yaitu Siti Hawa yang menurut riwayat berasal dari tulang rusuk Nabi Adam As.
Selanjutnya dari pernikahan Adam dan Hawa terciptalah manusia. Dan Allah memerintahkan
kepada manusia untuk bertaqwa dan memelihara hubungan silaturahmi. Seperti halnya
firman Allah SWt:

‫َّللا الَّذِّي‬
َ َّ ‫سا ًء َواتَّقُوا‬ ً ‫اح َد ٍة َو َخ َلقَ ِّم ْنهَا َز ْو َجهَا َو َب َّث ِّم ْن ُه َما ِّر‬
ً ‫جَاَل َك ِّث‬
َ ‫يرا َو ِّن‬ ُ َّ‫َيا أ َ ُّيهَا الن‬
ِّ ‫اس اتَّقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِّي َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن َن ْف ٍس َو‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِّيبًا‬ َّ َّ‫سا َءلُونَ بِّ ِّه َو ْال َ ْرحَا َم إِّن‬
َ َ‫َّللاَ كَان‬ َ َ‫ت‬

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
(QS. An-Nisa:1).

Dan telah jelas bahwa Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk berpasang-
pasangan, karena itu sesuai dengan fitrah dan kodrat yang telah ditentukan Allah.
Demikianlah tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Dan banyak ayat Al-
Quran yang menjelaskan tentang homoseks ini diantaranya:

‫الدينُ ا ْلقَ ِّي ُم َولَ ِّكنَّ أ َ ْكث َ َر‬


ِّ َ‫َّللاِّ ذَ ِّلك‬
َّ ‫ق‬ ِّ ‫علَ ْي َها ََل ت َ ْبدِّي َل ِّل َخ ْل‬ َ َّ‫َّللاِّ الَّتِّي فَ َط َر الن‬
َ ‫اس‬ ِّ ‫فَأَقِّ ْم َوجْ َهكَ ِّللد‬
َّ َ‫ِّين َحنِّيفًا فِّ ْط َرة‬
َ‫اس ََل يَ ْع َل ُمون‬ ِّ َّ‫الن‬

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum:30).

12
ٍ ‫س ُكنُوا إِّلَ ْي َها َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً إِّنَّ فِّي ذَ ِّلكَ َلَيَا‬
‫ت‬ ْ َ ‫س ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا ِّلت‬
ِّ ُ‫َو ِّم ْن آَيَاتِّ ِّه أ َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِّم ْن أ َ ْنف‬
َ‫ِّلقَ ْو ٍم يَتَفَك َُّرون‬

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum:21)

َّ‫َّللاِّ أَتْقَا ُك ْم إِّن‬


َّ ‫ارفُوا إِّنَّ أَك َْر َم ُك ْم ِّع ْن َد‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ُ ‫اس إِّنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِّم ْن ذَك ٍَر َوأ ُ ْنثَى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬
َ َ‫شعُوبًا َوقَبَائِّ َل ِّلتَع‬
ٌ ِّ‫ع ِّلي ٌم َخب‬
‫ير‬ َ َ‫َّللا‬
َّ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat:13)

َ‫وََ ِّم ْن ك ُِّل ش َْيءٍ َخلَ ْقنَا َز ْو َجي ِّْن لَعَلَّ ُك ْم تَذَك َُّرون‬

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan
kebesaran Allah.” (QS. Ad-Dzariyat:49)

Dari ayat-ayat tersebut telah jelas bahwa Allah telah menciptakan laki-laki dan
perempuan sesuai dengan fitrah dan kodratnya. Dan dari merekalah generasi terus menerus
berkembang dan semua itu tidak lepas dari kuasa Allah SWt. Itulah salahsatu kebesaran Allah
yang Ia telah berikan terhadap umatnya yaitu manusia.

B. Akibat dari Homoseksual

Dr. Nuseimi seorang dokter ahli pada bidang seks mencatat beberapa penyakit yang
membinasakan dan berbahaya pada kelangsungan hidup secara individual maupun sosial,
yang disebabkan oleh hubungan seks secara bebas. Bahaya dan penyakit tersebut ialah:

13
a. Membiarkan manusia bebas dalam melampiaskan hasrat seksualnya demi memuaskan
nafsu syhwatnya, tak salah lagi akan berdampak pada bahaya yang mengancam kesehatan
individu.

b. Perbuatan keji (zina, homoseksual, lesbi, ataupun berganti-ganti pasangan) adalah


salah satu faktor yang berkemungkinan akan menyebabkan seseorang terjangkit penyakit-
penyakit kelamin atau dalam bahasa biologis disebutvenereal, yang faktor-faktor
penyebarannya yang paling utama berupa penyakit sipilis, gonorrhea, dan AIDS.

c. Perlu kita ketahui bahwa homoseksual atau lesbi lebih parah bahayanya dibandingkan
dengan zina. Pelaku yang biasanya melakukan homoseksual dan lesbi memiliki
kecenderungan seksual yang menyimpang. Ia tak berhasrat menggauli lawan jenisnya
(istrinya), bahkan berani untuk tidak menikah dan menggugat cerai (bila yang sudah
menikah) pasangannya. Atau jika tidak menceraikannya pelaku homoseksual lebih suka
mempraktikan senggama dengan cara anal seks. Orang yang melakukan praktik anal seks
atau yang disodomi, lubang anusnya akan melebar dan mengendur. Ia akan menderita susah
buang air besar dan terkadang bisa berdampak pada perubahan psikologis.

d. Maraknya praktik hubungan seks dengan cara yang haram dan mudahnya untuk bisa
melakukan hal itu, akan membuat generasi muda enggan menikah.

Merebaknya penyakit-penyakit menular akibat hubungan seksual telah menjadikan kehidupan


masyarakat terancam. Penyakit-penyakit itu menular melalui alat kelamin. Penyakit itu
menular akibat perilaku seks yang menyimpang, baik homoseksual maupun heteroseksual.

Tidak salah lagi bahwa penyakit kelamin (venereal) tersebut merupakan azab dari Sang Maha
Pencipta yang cepat menimpa pada siapa saja yang melanggar dan menyalahi fitrah manusia
yang normal. Hal ini membuktikan kebenaran apa yang dipikirkan (diprediksikan) Nabi
SAW, sekaligus menunjukkan mukjizat Nabi yang tercermin dalam sabdanya: “Perbuatan
keji itu muncul pada masa Kaum Luth sehingga mereka mendapat laknat karenanya.
Hukumannya mereka terjangkit wabah dan penyakit yang belum pernah ada pada kaum
sebelumnya.” (H.R. Al-Hakim). Dan berikut ini merupakan penyakit akibat perilaku seks
menyimpang, antara lain:

14
1. Sipilis

Sipilis merupakan penyakit radang yang timbul di Eropa pada abad pertengahan. Penyakit ini
disebut dengan pukulan yang mematikan. Penyakit ini sekarang telah menyebar ke seluruh
dunia dengan segala bentuk dan perubahannya dari masa ke masa. Revolusi penyakit ini
berkaitan dengan peperangan dan dampak yang menyertainya, berupa kemiskinan,
kekurangan, pelacuran dan pergaulan bebas. Penyakit ini menular melalui hubungan kelamin,
atau bisa juga pada ibu yang sedang mengandung yang menderita penyakit ini menular
kepada janinnya melalui ari-ari (plasenta).

Sipilis disebabkan oleh kuman-kuman yang halus berbentuk benang, dikenal dengan benang-
benang yang pudar. Ada beberapa lilitan yang ditemukan di sepanjang kuman tersebut,
dengan jumlah mencapai 20 kuman. Kuman-kuman tersebut dapat membinasakan dengan
cepat pada tubuh manusia bagian luar. Oleh karena itu infeksi penularan penyakit ini dari
penderita kepada orang yang sehat, dapat terjadi melalui persetubuhan dan rangsangan
seksual.

2. Gonorrhea

Gonorrhea adalah penyakit radang yang disebabkan oleh kuman-kuman berukuran bulat
ganda menyerupai biji kopi. Indikasinya dimulai setelah masa inkubasi (penularan) sekitar
tiga hari setelah melakukan senggama yang sembarangan. Pada laki-laki gejalanya tampak
berupa radang atau infeksi di saluran kencing (uretra) yang dapat menyebabkan kencing
nanah. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kemandulan. Bagi perempuan, indikasi gonorrhea
iniakan tampak meski sedikit pada saat penderita mengeluarkan air seninya. Jika berpindah
ke vagina maka gonorrhea akan menyerang leher rahim hingga indung telur dan dapat
mengakibatkan pada kemandulan.

3. AIDS (acquired immunodeficiency syndrome)

AIDS adalah tempat terakhir dalam perjalanan seorang manusia yang mengalami berbagai
penyakit kelamin. Penyakit AIDS ini muncul melalui virus khusus yang disebut HIV.
Indikasi dari serangan virus ini adalah pada kondisi tubuh yang lemas dan lemah. Virus ini
mengakibatkan panas pada tubuh. Gejalanya dapat terdeteksi melalui tes darah, sperma,
cairan vagina, dan leher rahim.

15
Virus HIV menular dalam berbagai kondisi pesetubuhan, baik persetubuhan yang normal
antara laki-laki dan perempuan, maupun persetubuhan yang menyimpang (abnormal) antara
sesama jenis. Namun dalam hal ini, hubungan seksual dengan anal seks paling rentan
terhadap terjadinya penularan. Oleh karena itu kaum homoseksual menduduki peringkat
tertinggi golongan orang yang terkena virus HIV.

C. Penelitian Terbaru Mengenai Masalah Penyimpangan Seksual (Menurut


Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis)

Kita akan menelaah sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan pada tanggal 15 Januari
2008 di salah satu situs di Amerika serta penelitian-penelitian modern lainnya yang berkaitan
dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh penyimpangan seksual. Kaum pria yang
memiliki kelainan seksual, kerap disebut sebagai kaum homoseksual atau Luthiyin. Mereka
tidak jera melakukan tindakan yang menyimpang yang bisa menghilangkan harga diri dan
kehormatan diri mereka sendiri. Bahkan pernah dalam situs Aljazeera diungkap suatu
peristiwa yang mengkhawatirkan sekali. Inilah yang menyusun sebuah tema tentang
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh perilaku penyimpangan seksual ini.

Kajian ini dimulai terlebih dulu dengan sebuah laporan yang mengekspos sebuah kajian
kedokteran Amerika. Hasilnya adalah bahwa kaum pria yang memiliki perilaku
penyimpangan seksual lebih banyak terkena serangan bakteri ganas jenis baru yang
menyerang zat antibiotik yang merupakan komponen dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Bakteri tersebut dikenal dengan nama bakteri pemakan daging manusia. Kajian tersebut
menyebutkan bahwa proses terjangkitnya kaum pria homoseksual oleh bakteri jenis ini
adalah melalui penyimpangan dalam hubungan seksual sesama jenis yang dilakukan lebih
dari tiga belas kali.

Dr. Bench Deep, pengkaji dalam bidang ini yang juga sebagai seorang peneliti di pusat
Kedokteran Rumah Sakit San Francisco, mengatakan bahwa penularan bakteri ini biasanya
menimpa kaum homoseksual di beberapa organ tubuh mereka karena adanya persentuhan
kulit lawan saat melakukan penyimpangan hubungan seksual. Masalah yang dikhawatirkan
oleh para dokter adalah bahwa jika kuman ini menyebar dalam jumlah yang banyak, maka
sulit sekali untuk dihentikan.

16
Penemuan ilmiah ini dipublikasikan oleh sebuah situs khusus anti penyimpangan seksual atau
homoseksual. Pendirinya adalah seorang warga Negara Amerika yang berdomisili disana.
Yang mengejutkan pada beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang mati di Amerika akibat
kuman ini lebih banyak presentasenya dibanding orang yang mati karena virus HIV/AIDS.
Dalam tema yang sama, situs BBC Inggris menyebutkan bahwa beberapa penelitian
menunjukkan munculnya bakteri jenis baru yang ganas bernama MRSA. Bakteri MRSA
sangat mematikan dan bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit radang paru-paru akut
dan bernanah.

Salah satu situs Amerika menyayangkan mengapa tidak ada pihak yang mengingatkan
banyak orang tentang bahaya homoseksual terhadap kesehatan. Mereka harus diisoalasi dari
komunitas yang lain. Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) menyatakan bahwa
organisasinya telah mengucurkan dana puluhan juta dollar untuk memerangi penyakit-
penyakit seksual yang disebabkan oleh penyimpangan seksual. Ini dilakukan untuk
melindungi orang-orang yang belum terkena penyakit. Sementara mereka berhubungan
dengan orang yang mengidap penyakit berbahaya tersebut.

Seseorang yang memiliki kelainan seksual ketika terkena kanker, kondisi tubuhnya lebih
lemah disbanding orang biasa. Bahkan ada nama jenis penyakit yang khusus menimpa
mereka, bernama Kaposi Sarcoma. Anehnya ditengah gencarnya kajian tentang penyakit
tersebut, di California dan Los Angeles ditemukan banyak pasangan homoseksual dan
lesbian.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Homoseksual

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya homoseksual, diantaranya:

1. Biologis

Kombinasi/rangkaian tertentu di dalam genetik (kromosom), otak , hormon, dan susunan


syaraf diperkirakan mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Deti Riyanti dan Sinly Evan
Putra, S.Si yang merupakan ahli psikologi mengemukakan bahwa berdasarkan kajian ilmiah,
beberapa faktor penyebab orang menjadi homoseksual dapat dilihat dari :

17
a. Susunan Kromosom

Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan kromosomnya yang
berbeda. Normalnya kromosom berjumlah 46 XX untuk wanita dan 46 XY untuk laki-
laki. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom X dari
ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom Y
dari ayah. Kromosom Y adalah penentu seks pria. Jika terdapat kromosom Y, dan sebanyak
apapun kromosom X, dia tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria
penderita Sindrom Klinefelter (kelainan genetic pada laki-laki yang diakibatkan oleh
kelebihan kromosom) yang memiliki tiga kromosom seks yaitu XXY. Dan hal ini dapat
terjadi pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang mempunyai kromosom
47 XX, Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami
kelainan pada alat kelaminnya.

b. Ketidakseimbangan Hormon

Seorang pria memiliki hormon testoteron, tetapi juga mempunyai hormon yang dimiliki oleh
wanita yaitu estrogen dan progesteron. Namun kadar hormon wanita ini sangat sedikit. Tetapi
bila seorang pria mempunyai kadar hormon esterogen dan progesteron yang cukup tinggi
pada tubuhnya, maka hal inilah yang menyebabkan perkembangan seksual seorang pria
mendekati karakteristik wanita.

c. Struktur Otak

Struktur otak pada straight females dan straight males sertagay females dan gay
males terdapat perbedaan. Otak bagian kiri dan kanan dari straight males sangat jelas terpisah
dengan membran yang cukup tebal dan

tegas. Straight females, otak antara bagian kiri dan kanan tidak begitu tegas dan tebal. Dan
pada gay males, struktur otaknya sama dengan straight females, serta pada gay
females struktur otaknya sama dengan straight males, dan gay females ini biasa disebut
lesbian.

18
d. Kelainan susunan syaraf

Berdasarkan hasil penelitian terakhir, diketahui bahwa kelainan susunan syaraf otak dapat
mempengaruhi prilaku seks heteroseksual maupun homoseksual. Kelainan susunan syaraf
otak ini disebabkan oleh radang atau patah tulang dasar tengkorak. Kaum homoseksual pada
umumnya merasa lebih nyaman menerima penjelasan bahwa faktor biologislah yang
mempengaruhi mereka dibandingkan menerima bahwa faktor lingkunganlah yang
mempengaruhi. Dengan menerima bahwa faktor biologislah yang berperan dalam
membentuk homoseksual maka dapat dinyatakan bahwa kaum homoseksual memang terlahir
sebagai homoseksual, mereka dipilih (ditakdirkan) sebagai homoseksual dan bukan memilih
menjadi homoseksual. Namun pernyataan ini terjadi pro-kontra, karena homoseksual terjadi
karena keinginan dari dalam diri seseorang dan bukan takdir dari Tuhan.

2. Lingkungan

Lingkungan diperkirakan ikut mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Faktor lingkungan


yang diperkirakan dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual terdiri atas berikut:

a. Budaya atau Adat Istiadat

Dalam budaya dan adat istiadat masyarakat tertentu terdapat ritual-ritual yang mengandung
unsur homoseksualitas, seperti dalam budaya suku Etoro yaitu suku pedalaman Papua New
Guinea, terdapat ritual keyakinan dimana laki-laki muda harus memakan sperma dari pria
yang lebih tua (dewasa) untuk memperoleh status sebagai pria dewasa dan menjadi dewasa
secara benar serta bertumbuh menjadi pria kuat.

b. Pola asuh

Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual dan lesbi.
Sejak dini seorang anak telah dikenalkan pada identitas mereka sebagai seorang laki-laki atau
perempuan. Dan pengenalan identitas diri ini tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga
pada makna di balik sebutan laki-laki atau perempuan tersebut, dan meliputi:

1. Kriteria penampilan fisik: Pemakaian baju, penataan rambut, perawatan tubuh yang sesuai,
dsb.

19
2. Karakteristik fisik: Perbedaan alat kelamin laki-laki dan perempuan, laki-laki pada
umumnya memiliki kondisi fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan perempuan, laki-laki
pada umumnya tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang mengandalkan tenaga atau otot
sementara perempuan pada umumnya lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan yang
mengandalkan kelembutan.

3. Karakteristik sifat: Laki-laki pada umumnya lebih menggunakan logika atau pikiran
sementara perempuan pada umumnya cenderung lebih menggunakan perasaan dan emosi.

E. Cara Menanggulangi Homoseksual

Cara yang dilakukan untuk menaggulangi homoseksual itu cukup sulit, apalagi jika tidak ada
kesadaran dari dalam diri pelaku homoseksualnya, dan tidak ada kemauan untuk sembuh dari
kelainan yang dideritanya tersebut.

Berbeda dengan pelaku homoseksual yang ingin sembuh dari apa yang dideritanya tersebut,
dan pasti dia ada kerinduan untuk kembali pada jalan yang benar, dan dia menyadari apa
yang dilakukannya itu merupakan dosa. Dan Allah akan mengabulkan do’a hambanya yang
bersungguh-sungguh seperti firman-Nya:

ْ ‫َان فَ ْل َي‬
‫ست َ ِّجيبُوا ِّلي َو ْليُ ْؤ ِّمنُوا ِّبي لَ َعلَّ ُه ْم‬ ِّ ‫َّاع ِّإذَا َدع‬
ِّ ‫يب َدع َْوةَ الد‬ ٌ ‫سأ َ َلكَ ِّع َبادِّي ع َِّني فَ ِّإ ِّني قَ ِّر‬
ُ ‫يب أ ُ ِّج‬ َ ‫َو ِّإذَا‬
َ‫ش ُدون‬ ُ ‫َي ْر‬

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),


bahwasanya Aku itu dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.
Al-Baqarah:186)

Meskipun homoseksual sulit untuk disembuhkan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
mereka dapat sembuh dengan berbagai macam cara. Dan salah satu cara yang banyak dipilih
oleh para pelaku homoseksual yang berkeinginan sembuh yaitu dengan cara melakukan
terapi. Dan cukup banyak terapi untuk menyembuhan homoseksual ini diantaranya:

20
1. Terapi Biologik (obat-obatan)

Pada umumnya para pelaku homoseksual golongan Ego-distonikmengalami gangguan stres,


kecemasan, depresi, bahkan sampai psikotik. Untuk menghilangkan gangguan-gangguan
tersebut diberikan obat-obat anti stres, anti cemas, anti dpresi, dan anti psikotik, atau
kombinasi dari obat-obatan itu. Sedangkan mereka yang termasuk golongan Ego-
sintonikdiberikan terapi anti neurotik atau anti psikotik dengan dasar terdapat terdapat
gangguan pada sinyal penghantar saraf di otak (Neuro-transmitter).

2. Terapi Psikologik (Psikoterapi)

Homoseksual merupakan tekanan kejiwaan (stresor psikososial). Karena mereka mengalami


kelainan orientasi seksual, tidak sebagaimana manusia pada umumnya (heteroseksual).
Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan baik individu, maupun
keluarga, misalnya:

a. Psikoterapi suportif

Dengan psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberi motivasi, semangat dan dorongan agar
pasien yang bersangkutantidak merasa putus asa, dan diberikeyakinan serta percaya diri (self
confidence) bahwa ia mampu mengatasi stesor psikososial yang sedang dihadapinya.

b. Psikoterapi re-edukatif

Dengan psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang, dan koreksi bila
dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi stres, kecemasan dan depresinya itu dikarenakan
faktor psiko-edukatif masa lalu di kala yang bersangkutan dalam periode anak dan remaja.
Dan terapi ini diharapkan yang bersangkutan mampu manghadapi stresor psikososial yang
dihadapinya.

c. Psikoterapi re-konstruktif

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali (re-konstruksi) kepribadian yang
telah mengalami goncangan akibat stresor psikososial yang tidak mampu diatasi oleh pasien
yang bersangkutan.

21
d. Psikoterapi kognitif

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memulihkan fungsi kognitif, yaitu kemampuan untuk
berfikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat. Selain daripada itu yang bersangkutan
dapat membedakan nilai-nilai moral etika mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan
tidak, dan mana yang halal dan haram.

e. Psikoterapi psiko-dinamik

Dengan terapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika
kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang itu tidak mampu menghadari stresor
psikososial sehingga ia jatuh sakit (stres, cemas, dan atau depresi). Dengan mengetahui
dinamika psikologis itu diharapkan yang bersangkutan mampu mencari jalan keluarnya.

f. Psikoterapi perilaku

Dengan terapi ini di maksudkan untuk memuihakn gangguan perilaku yang maladaptif
(ketidakmampuan beradaptasi) akibat stresor psikososial yang di deritanya. Dari terapi ini
diharapkan pasien yang bersangkutan dapat beradaptasi dengan kondisi yang baru, sehingga
bisa berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupaannya sehari-hari baik di rumah,
sekolah/kampus, di tempat kerja dan di lingkungan sosialnya.dalam hal kasus homoseksual
penekanan pada berubahan perilaku dari homoseksual menjadi heteroseksual, sehingga dapat
menikah.

g. Psikoterapi keluarga

Seseorang dapat jatuh dalam keadaan stres, kecemasan atau depresi yang disebabkan oleh
stresor psikososial faktor keluarga. Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki
hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab, dan faktor
keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung bagi pemulihan pasien yang
bersangkutan. Dengan demikian pada terapi ini tidak hanya di tujukan pada pasien yang
bersangkutan saja, tetapi terhadap anggota keluarga lainnya.

22
3. Terapi Sosial

Dengan terapi ini dimaksudkan agar pasien menghindari pergaulan dengan teman-teman
sesama homoseksual. Seperti sebuah ungkapan mengatakan “Jangan bergaul dengan tukang
ikan, karena akan terkena bau amisnya.”

Secara garis besar seseorang yang ingin lepas dari perilaku homoseksual, seharusnya:

a. Hindari bergaul dengan orang-orang sesama homoseksual atau lesbianisme

b. Perbanyak bergaul dengan lawan jenis tetapi tetap menjaga hijab

c. Hindari bacaan, DVD, VCD homoseksual atau lesbianisme

d. Dukungan dari keluarga untuk menjalani terapi

e. Terapi tidak hanya ditujukkan kepada yang bersangkutan (pelaku homoseksual) tetapi
juga kepada keluarga dan ini disebut juga family therapy.

4. Terapi Spiritual (psychoreligious theraphy)

Dengan terapi ini dimaksudkan agar seseorang yang homoseksual dan lesbi agar sadar bahwa
orientasi seksualnya tidak sesuai dengan kodrat alamiah, itu merupakan penyimpangan
seksual dan dilarang oleh agama.

Bagi mereka yang melakukan pelanggaran seksual dan ingin bertaubat, maka pintu-pintu
taubat selalu terbuka. Dan ayat berikut merupakan petunjuk bahwa Allah Maha Pengasih dan
Maha Penyayang dan pengampun dosa terhadap kesalahan manusia, dan berikut ayatnya:

ُ‫َّللا‬
َّ ‫ت‬ ِّ ‫ف يُ ْؤ‬
َ ‫س ْو‬ ُ َ‫اَّللِّ َوأ َ ْخل‬
َ ‫صوا دِّينَ ُه ْم ِّ ََّّللِّ فَأُولَئِّكَ َم َع ا ْل ُم ْؤ ِّمنِّينَ َو‬ َّ ِّ‫ص ُموا ب‬ ْ َ ‫ِّإ ََّل الَّ ِّذينَ تَابُوا َوأ‬
َ َ ‫صلَ ُحوا َوا ْعت‬
‫ا ْل ُم ْؤ ِّمنِّينَ أَجْ ًرا ع َِّظي ًما‬

“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada
(agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu
adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-
orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An-Nisa:146)

Dan ditambah dengan hadis Nabi SAW yang sabdanya: “Sesunggunhnya Allah tetap akan
menerima taubat seorang hamba-Nya selama ruhnya belum sampai di tenggorokannya (dalam
keadaan sakaratul maut).” (HR. At-Tirmidzi)

23
“Semua anak Adam adalah pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan adalah
mereka yang bertaubat.” (HR. Ad-Darami)

“Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa.” (HR. At-
Thabrani)

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (memohon ampun) maka Allah akan


membebaskannya dari kedukaan dan memberi jalan keluar dari kesempitannya dan
memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga. (HR. Abu Dawud)

Dan itulah ayat-ayat al-qur’an dan hadis-hadis yang mencerahkan hidup orang-orang yang
ingin bertaubat.

F. Kontroversi Perbuatan Faahisyah Pada Jaman Sekarang Yang Bertentangan


Dengan Al-Qur’an Dan Hadis

Pada pembahasan sebelumnya, telah dibahas mengenai perbuatan yang dilakukan oleh kaum
Nabi Luth As. Kemudian Rasulullah memperkuat kisah yang dituturkan Allah tersebut
dengan satu ketentuan bahwa kaum pria yang melakukan penyimpangan seksual harus
dikenai sanksi keras dan berat. Rasulullah bersabda dalam beberapa hadisnya dan melaknat
perilaku keji tersebut sebanyak tiga kali. Terkait kaum Luth ini, Allah berfirman sebagai
berikut:

‫سو ٌل‬ ُ ‫) إِّنِّي لَ ُك ْم َر‬161( َ‫ط أ َ ََل تَتَّقُون‬ ٌ ‫) إِّ ْذ قَا َل لَ ُه ْم أ َ ُخو ُه ْم لُو‬160( َ‫س ِّلين‬ َ ‫َكذَّبَتْ قَ ْو ُم لُوطٍ ا ْل ُم ْر‬
‫ب‬ ِّ ‫علَى َر‬َ ‫ي إِّ ََّل‬ َ ‫علَ ْي ِّه ِّم ْن أَجْ ٍر إِّ ْن أَجْ ِّر‬
َ ‫سأَلُ ُك ْم‬
ْ َ ‫) َو َما أ‬163( ‫ون‬ ِّ ُ‫َّللاَ َوأ َ ِّطيع‬
َّ ‫)فَات َّقُوا‬162( ٌ‫أ َ ِّمين‬
ِّ ‫) َوتَذَ ُرونَ َما َخلَقَ لَ ُك ْم َربُّ ُك ْم ِّم ْن أ َ ْز َو‬165( َ‫) أَتَأْت ُونَ الذُّك َْرانَ ِّمنَ ا ْلعَالَ ِّمين‬164( َ‫ا ْلعَالَ ِّمين‬
‫اج ُك ْم بَ ْل أ َ ْنت ُ ْم قَ ْو ٌم‬
َ‫) قَا َل إِّنِّي ِّلعَ َم ِّل ُك ْم ِّمن‬167( َ‫ط لَتَكُونَنَّ ِّمنَ ا ْل ُم ْخ َر ِّجين‬ ُ ‫) قَالُوا لَئِّ ْن لَ ْم ت َ ْنت َ ِّه يَا لُو‬166( َ‫عَا ُدون‬
‫وزا فِّي‬ ً ‫ع ُج‬ َ ‫) إِّ ََّل‬170( َ‫) فَنَ َّج ْينَاهُ َوأ َ ْهلَهُ أَجْ َم ِّعين‬169( َ‫ب نَ ِّجنِّي َوأ َ ْه ِّلي ِّم َّما يَ ْع َملُون‬ ِّ ‫) َر‬168( َ‫ا ْلقَا ِّلين‬
َ‫) إِّنَّ فِّي ذَ ِّلك‬173( َ‫سا َء َم َط ُر ا ْل ُم ْنذَ ِّرين‬ َ َ‫ط ًرا ف‬
َ ‫علَي ِّْه ْم َم‬ َ ‫) َوأ َ ْم‬172( َ‫) ث ُ َّم َد َّم ْرنَا ْالَ َخ ِّرين‬171( َ‫ا ْلغَابِّ ِّرين‬
َ ‫ط ْرنَا‬
)174( َ‫َلَيَةً َو َما كَانَ أ َ ْكث َ ُر ُه ْم ُم ْؤ ِّمنِّين‬

24
“Kaum Luth telah mendustakan para Rasul. Ketika saudara mereka (Luth) berkata kepada
mereka, ‘mengapa kalian tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah Rasul kepercayaan yang
diutus kepada kalian. Bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku sekali-kali tidak
meminta upah kepada kalian atas dakwahku ini. Upahku tidak lain hanya dari Tuhan semesta
alam, mengapa kalian menggauli jenis laki-laki diantara manusia? Kalian tinggalkan istri-istri
yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian. Bahkan kalian adalah orang-orang yang
melampaui batas.’ Mereka menjawab, ‘Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti,
sungguh kamu termasuk orang-orang yang akan diusir.’ Luth berkata, ‘Sesungguhnya aku
sangat benci pada perbuatan kalian,’ Ia berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, selamatkanlah aku beserta
keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.’ Lalu Kami selamatkan ia beserta
semua keluarganya, kecuali seorang perempuan tua (istrinya) yang termasuk kelompok yang
tinggal. Kemudian kami binasakan yang lain, kami turunkan hujan (batu) kepada mereka.
Amat buruklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata.
Kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. As- Syu’ara:160-174)

Mengapa Allah menyandangkan kata faahisyah (perbuatan keji) pada perilaku kaum Luth?
Mengapa Rasulullah melaknat mereka dan memerintah mereka dibunuh? Namun anehnya,
pada masa sekarang ini ada orang yang melindungi (secara hukum) perilaku seksual mereka
yang menyimpang ini. Mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan kaum homoseksual
tersebut merupakan salahsatu bentuk untuk mengekspresikan cinta dan kasih saying. Dan
penyimpangan seksual dianggap bukan masalah lagi. Bahkan sekarang banyak sekali orang-
orang yang ikut-ikutan membela hak-hak mereka termasuk orang-orang muslim. Menurut
para pembelanya mereka bukanlah orang yang menyalahi kodrat akan tetapi mereka hanyalah
orang “sakit” dalam hal seksual (kelainan seksual).

25
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahwa sesungguhnya kaum gay tidak ada tempat untuk hidup di bumi Indinesia.
Karena tidak sesuai dengan Pancasila, sila pertama yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa
“. Undang –Undang juga menyebutkan kebebasan dalam berpendapat memang boleh,
tetapi yang tidak bertentangan dengan norma –norma yang berlaku di Indonesia, baik
norma adat maupun norma agama. Gay masuk dan berusaha diterima di masyarakat
Indonesia terutama di kota-kota besar dengan menggunakan tameng HAM (Hak Azasi
Manuasia ) yang notabene adalah bikinan kelompok mereka sendiri.
Agama manapun tidak mengajarkan hubungan sejenis atau gay, karena setiap agama
mengajarkan bahwa manusia diciptakan berpasangan laki-laki dan perempuan yang
dapat berkembang biak untuk meneruskan keturunan. Dalam Islam tidak ada hukum
pernikahan sejenis, bahkan diharamkan. Dalam ajaran Kristen, menyebutkan bahwa
pernikahan bisa terjadi antara dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan.
Apapun alasan yang dipakai untuk membenarkan keberadaan kelompok pelangi ini,
tidak dapat ditolelir, karena dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kelompok ini sangat banyak, baik penyakit
sebenarnya maupun menciptakan penyakit masayarakat baru yang susah untuk
disembuhkan.

B. SARAN

Gay akan marusak moral masyarakat Indonesia pada umumnya, dan khususnya untuk
generasi penerus bangsa. Maka dari itu gay harus dihapuskan dari bumi pertiwi
negara Indonesia. Supaya masyarakat indonesia hidup tentram damai sejatera dan
diberkahi oleh Allah SWT.
Untuk membetengi generasi penerus dari gaya hidup sesat ala gay, bisa kita mulai dari
lingkungan keluarga dengan menanamkan dasar yang kuat dan benar sesuai dengan
ajaran Al Quran. Dengan iman yang kuat dan lingkungan yang mendukung,

26
perkembangan kelompok ini dapat kita stop dan hancurkan dari muka bumi. Sebelum
datang azab dari Allah yang dapat menimpa semua orang, termasuk yang tidak
berbuat akan merasakan akibatnya.

27
Daftar Pustaka

http://membaca-alquran.blogspot.sg/2011/03/homoseksualitas-lesbian-dan-gay.html

http://ulieblog01082011.blogspot.sg/2012/02/dampak-homoseksual-terhadap-aqidah-
dan.html

http://wikipedia.com

28

Anda mungkin juga menyukai