Anggota Kelompok:
Mosi :
LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini
digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih
mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Kebanyakan homoseksual (Lesbian, Gay dan
transgender) mulai menyadari dirinya mempunyai kecenderungan berbeda ketika dalam usia muda.
Studi menunjukan perilaku homosexual dan ketertarikan sesama jenis banyak dijumpai sejak usia 15
tahun. Keadaan ini memperlihatkan kelompok usia sekolah adalah usia yang rentan untuk mulai
terlibat dalam hubungan sesama jenis. LGBT kini semakin banyak dikampanyekan di berbagai
platform media masa dan menyasar generasi muda.
Di Indonesia saat ini pelaku LGBT telah berani menunjukan diri secara terang-terangan.
Seiring maraknya pengguna platform digital media sosial di Indonesia. Kelompok LGBT kini turut
mewarnai media sosial di Indonesia. Bebagai konten yang muncul pun hadir dengan tagar khusus
seperti #LGBTIndonesia #gayindonesia #lesbianindonesia #pelangiindonesia dan yang lainnya,
sehingga menjadi trending topic dan viral di berbagai lini masa. Hal ini seolah mewajarkan perilaku
LGBT itu sendiri di tengah masyarakat digital Indonesia.
Kesimpulan
Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragama dan berbudaya. Ada dua hal
yang menghimpit kaum LGBT, yaitu antara norma dan keadilan. Bagi kaum LGBT norma
dan keadilan tidak dapat serta merta berjalan beriringan, keberadaan mereka yang dianggap
berbeda oleh masyarakat «normal» lainnya dianggap tidak sesuai dengan norma agama dan
budaya. Bagi sebagian besar masyarakat individu atau kelompok orang yang kebiasaan dan
budayanya tidak sesuai dengan norma tidak berhak untuk mendapatkan keadilan dalam setiap
segi kehidupan mereka. Tetapi kita berada di negara yang berketuhan yang dimana dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.
Akar masalah munculnya penyimpangan kaum LGBT ini adalah dikarenakan ideologi
sekularisme yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sekularisme adalah ideologi
yang memisahkan antara agama dan kehidupan.
Masyarakat sekuler memandangan pria atau wanita hanya memiliki sebatas hubungan
seksual semata.Oleh karena itu, mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang
menyimpang dari ajaran agama. Mereka menganggap tidak ada pemuasan naluri ini akan
mengakibatkan bahaya pada manusia, baik itu secara fisik ataupun fisik. Tindakan tersebut
menjadi suatu keharusan karena sudah menjadi bagian dari sitem dan gaya hidup mereka
dalam kehidupan sehari-hari.