INFORMATIKA
Disusun oleh:
ABSTRACT
Until now, the development of science has led society to a new era that utilizes
technological equipment. The use of human labor which is getting smaller day by day
often causes people to lose their jobs because their duties have been replaced by
equipment or machines. As a means of delivering information and communication,
computers can be used as a means of surfing the internet. Through the internet, people
can search for various information and communicate. The role that this application of
information technology can play is to obtain information about one's personal life or
information needed for educational purposes. In addition to providing benefits,
information and communication technology also has a negative impact on its users. This
negative impact arises due to errors from the users themselves. To avoid this, we must
be able to think critically in dealing with developments in information and
communication technology.
Keywords: information, communication, technology, critical thinking, technological
developments.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Masalah
1.3. Tujuan
Dalam berbagai literature dapat ditemukan banyak ahli yang membahas tentang
berpikir kritis. Halpern's Framework: Diane Halpern mengembangkan kerangka kerja
yang mencakup lima keterampilan berpikir kritis, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,
penjelasan, dan pengambilan keputusan (1984). Richard Paul dan Linda Elder
mengidentifikasi delapan elemen dasar berpikir kritis, termasuk tujuan, pertanyaan,
konsep, asumsi, implikasi, dan sebagainya (2006).
Dalam menemukan rumusan masalah serta langkah – langkah berpikir kritis penulis
membutuhkan beberapa sumber sebagai berikut antara lain: Internet, Buku paket, dan
Jurnal online.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam menulis makalah ini adalah
penelitian pustaka. Artinya penelitian pustaka adalah suatu proses yang melibatkan
pencarian, analisis, dan sintesis informasi dari berbagai sumber pustaka atau literatur
yang relevan dengan topik penelitian. Tujuan dari penelitian pustaka adalah untuk
memahami perkembangan pengetahuan yang telah ada tentang topik tertentu,
mengidentifikasi kekosongan pengetahuan, dan mengintegrasikan temuan-temuan yang
ada ke dalam kerangka kerja penelitian. Dengan melakukan penelitian pustaka, peneliti
dapat membangun dasar yang kuat untuk penelitian mereka, mengidentifikasi teori-teori
atau konsep-konsep yang relevan, dan merinci kerangka kerja konseptual yang akan
digunakan dalam penelitian selanjutnya.
BAB III
HASIL
3.1 Berpikir Kritis
Keputusan yang tidak tepat: Tanpa berpikir kritis, seseorang cenderung membuat
keputusan berdasarkan emosi, asumsi, atau informasi yang tidak valid. Hal ini
dapat mengarah pada keputusan yang tidak efektif atau bahkan merugikan.
Kerugian finansial: Dalam situasi keuangan, ketidakmampuan untuk berpikir
kritis dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak perlu, investasi yang buruk,
atau kehilangan uang.
Konflik interpersonal: Ketidakmampuan untuk memahami sudut pandang orang
lain atau berdebat dengan berpikir kritis dapat menyebabkan konflik dan
ketegangan dalam hubungan interpersonal.
Kegagalan dalam pemecahan masalah: Berpikir kritis membantu dalam
pemecahan masalah yang efektif. Tanpa kemampuan ini, seseorang mungkin
kesulitan dalam mengatasi hambatan atau menemukan solusi yang tepat.
Penyebaran informasi palsu: Dalam era informasi digital, berpikir kritis penting
untuk mengidentifikasi dan menghindari penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis penting dalam berbagai aspek
kehidupan untuk membuat keputusan yang lebih baik, lebih efektif, dan lebih
cerdas.
3.3 Langkah – Langkah Berpikir Kritis
Berpikir kritis sangat penting di kalangan remaja dalam pengambilan keputusan. Ini
karena remaja seringkali dihadapkan pada banyak pilihan dan keputusan penting yang
akan memengaruhi masa depan mereka. Berikut beberapa alasan mengapa berpikir kritis
penting untuk remaja:
Membuat keputusan yang lebih baik: Berpikir kritis membantu remaja untuk
menganalisis pilihan mereka dengan lebih baik, memahami konsekuensi dari
setiap keputusan, dan membuat pilihan yang lebih informasional dan cerdas.
Menghindari tekanan sebaya: Dalam kelompok teman sebaya, remaja seringkali
dapat terpengaruh oleh tekanan sebaya. Berpikir kritis membantu mereka untuk
mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi, tanpa terlalu
dipengaruhi oleh teman-teman.
Menghadapi masalah dan hambatan: Dalam masa remaja, individu mungkin
menghadapi masalah dan hambatan. Berpikir kritis membantu mereka dalam
pemecahan masalah, mengevaluasi opsi, dan mencari solusi yang efektif.
Penggunaan teknologi: Remaja sering terlibat dalam penggunaan teknologi dan
media sosial. Berpikir kritis membantu mereka untuk mengidentifikasi informasi
palsu atau tidak etis dan membuat keputusan bijak dalam penggunaan teknologi.
Persiapan masa depan: Keputusan yang dibuat selama masa remaja, seperti
pendidikan dan karier, dapat berdampak jangka panjang. Berpikir kritis
membantu remaja merencanakan dan mengambil langkah-langkah yang sesuai
dengan tujuan masa depan.
Mengajarkan dan mendorong remaja untuk berpikir kritis adalah investasi yang
penting dalam perkembangan mereka. Ini membantu mereka menjadi individu yang
lebih mandiri, cerdas, dan mampu menghadapi tantangan yang datang dalam
kehidupan mereka.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengertian Berpikir Kritis.
Definisikan apa yang dimaksud dengan berpikir kritis.
Jelaskan pentingnya berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap-Tahap Berpikir Kritis:
Rinci berbagai keterampilan berpikir kritis, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis.
KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai pentingnya berpikir kritis pada remaja dalam mengambil
keputusan adalah sebagai berikut:
Berpikir kritis adalah keterampilan inti yang diperlukan bagi remaja untuk membuat
keputusan yang bijak dan rasional.
Kemampuan berpikir kritis membantu remaja mengidentifikasi opsi, menganalisis
informasi, dan mengevaluasi konsekuensi dari keputusan mereka.
Remaja yang mampu berpikir kritis cenderung membuat keputusan yang lebih tepat,
mengurangi risiko kesalahan, dan meminimalkan dampak negatif.
Berpikir kritis membantu remaja untuk menghindari pengaruh negatif dari tekanan
teman sebaya, informasi yang salah, atau impulsivitas.
Keterampilan berpikir kritis juga berkontribusi pada perkembangan kepribadian
remaja, termasuk rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi.
Pentingnya berpikir kritis dalam pengambilan keputusan remaja tidak hanya
memengaruhi kualitas keputusan mereka, tetapi juga membantu mereka tumbuh dan
berkembang secara holistik. Dengan memahami pentingnya berpikir kritis, remaja
dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk masa depan mereka.
`
DAFTAR PUSTAKA