Anda di halaman 1dari 3

Persahabatan

Siang itu pada saat jam istirahat sekolah sudah berbunyi, Dilta, Ana, Zita, Ubed, Fikri dan juga
Ajib memesan makanan yang ada di kantin sambil berbincang bersama.

Dilta: kalian tahu tidak jika Ajib sudah tidak masuk sekolah selama 3 hari?, apa mungkin dia
sakit ya?

Ubed: terakhir aku melihat Aib itu kemarin sore, dia duduk termenung di teras depan rumah
ketika aku akan ke warung yang ada di dekat rumahnya. Aku sempat bertanya kenapa dia terlihat
melamun seperti itu dan kenapa tidak masuk sekolah. Namun dia hanya menjawab tidak apa-apa
dan beralasan jika akhir-akhir ini di selalu bangun kesiangan.

Ana: hmm. Seperti tidak mungkin jika Ajib akan terus menerus bangun kesiangan, mengingat
dia itu anak yang rajin dan selalu bangun sebelum azan subuh. Apa Ajib memiliki masalah dan
tidak ingin cerita kepada siapa-siapa?.

Zita: oh iya, aku ingat, sekitar tiga hari yang lalu saat pulang sekolah. Ibuku cerita kalau dia
melihat Ajib sedang ada di pasar membantu ibunya yang sedang berjualan. Bukannya hari itu
adalah hari pertama Ajib tidak sekolah?

Fikri: akan lebih baik, sepulang dari sekolah nanti kita berkunjung ke rumahnya untuk
mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada Ajib.

Akhirnya Ana, Zita, Ubed dan Dilta setuju dengan usulan dari Ari. Sore hari menjelang dan
mereka berlima berkumpul untuk berangkat bersama ke rumah Ajib. Disana mereka melihat Ajib
yang sedang merapikan barang dagangan ibunya.

Ajib: ada apa teman- teman? Kenapa mendadak kalian kesini? Ayo mari duduk dulu.

Dilta: sebenarnya kami kesini ini hanya untuk memastikan saja alasan apa yang membuat kamu
tidak masuk sekolah selama 3 hari. Karena kamu juga merupakan sahabat kami yang paling rajin
jadi kami curiga apa kamu punya masalah.

Ana: akan lebih baik jika kamu menceritakan kepada kami apa sebenarnya masalah kamu ini,
Jib.

Ajib: maaf yang sebelumnya teman- teman, aku memang tidak ingin menceritakan masalah ku
karena malu dan tidak ingin menyusahkan kalian. Aku bekerja membantu ibu agar bisa
meringankan biaya sekolah karena memang sudah tidak kuat membayar spp sekolah dan kasihan
lihat ibuku yang bekerja sendiri.

Zita: jika seperti itu, besok sore kami akan membantu kamu keliling untuk menjual daganganmu.
Iya kan teman-teman?
Dilta: ibuku itu sering sekali membeli dagangannya ibumu karena memang ikan dan sayurnya
selalu segar. Jajanan pasar juga sangat lezat, nanti saya akan mencoba untuk tanya ke ibu
sehingga bisa menawarkan jajanan ibumu kepada teman-teman arisannya.

Ajib: terimakasih ya, kalian memang merupakan sahabat terbaikku

Siang itu ketika jam istirahat sekolah berbunyi, Ari, Dian, Mala, Winda, dan Haris memesan
makanan di kantin sembari mengobrol bersama.

Mala : Kalian tahu tidak kenapa Dika tidak masuk sekolah selama tiga hari? Apa dia sakit?

Haris : Terakhir saya melihat Dika kemarin sore duduk termenung di teras rumahnya ketika saya
hendak ke warung dekat rumahnya. Saya sempat bertanya kenapa dia merenung dan tidak masuk
sekolah. Dia hanya menjawab tidak apa-apa dan beralasan jika akhir-akhir ini dia selalu
kesiangan.

Dian : Hmm, tidak mungkin Dika kesiangan terus menerus, dia kan anak rajin selalu bangun
sebelum azan subuh. Jangan-jangan Dika sedang ada masalah tetapi dia tidak ingin menceritakan
pada kita?

Winda : Ohiya saya ingat, tiga hari yang lalu sepulang sekolah, ibuku bercerita kalau dia melihat
Dika di pasar sedang membantu ibunya berjualan. Bukankah hari itu dimana hari pertama Dika
tidak masuk sekolah?

Ari : Sebaiknya, sepulang sekolah nanti kita mengunjunginya untuk mengetahui apa yang terjadi
pada Dika.

Winda, Haris, Mala, dan Dian setuju dengan usulan Ari. Sore harinya mereka berkumpul dan
berangkat bersama menuju rumah Dika. Disana mereka menemukan Dika sedang merapikan
barang dagangan ibunya.

Dika : Teman-teman ada apa ya? Kenapa kalian mendadak kemari? Mari duduk dahulu.

Dian : Kami hanya ingin memastikan alasan kenapakamutidak masuk sekolah selama tiga hari
berturut-turut karena kami semua tahu bahwa kamu sahabatkami yang paling rajin dan kami
curiga kalau kamu sedang ada masalah.

Ari : Sebaiknya kamu menceritakan kepada kami apamasalahmu sebenarnya, Dik.

Dika : Maaf sebelumnya teman-teman, saya tidak ingin menceritakan karena malu dan tidak
ingin menyusahkan kalian. Saya bekerja membantu Ibu untuk meringankan biaya sekolah karena
saya terancam tidak bisa membayar uang SPP dan saya kasihan melihat Ibu saya bekerja sendiri.
Mala :Kalau begitu besok sore kami akan membantu berkeliling menjualkan sebagian
daganganmu. Bagaimana teman-teman?Haris : Saya setuju!

Winda : Ibuku sering membeli dagangan Ibumu karena ikan dan sayurnya selalu segar. Jajanan
pasarnya juga lezat. Nanti saya tanyakan pada Ibu untuk menawarkan jajanan Ibumu kepada
teman-teman arisannya.

Dika : Terimakasih ya sahabatku, kalian memang sahabat sejatiku.

Anda mungkin juga menyukai