Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

DISKRIMINASI TERHADAP MASYARAKAT SUKU BADUY

Disusun oleh:
Kelas : XI IPS 1

FITRI
DIRA NANDIA PUTRI
SARI LIDYANTI
FENICA AMELIA HANISA

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PENDAHULUAN
Driskriminasi terhadap Masyarakat suku Baduy masih terus terjadi

Urang Kanekes atau Orang Baduy merupakan masyarakat suku yang berasal dari
Kabupaten Lebak, Banten, Jawa Barat, yang terbagi dalam dua kelompok yaitu Baduy dalam
dan Baduy Luar, Mayarakat baduy juga dikenal dengan keunikkan rumahnya dimana rumah
mereka sama dan tidak ada bedanya. Selain itu masyarakat baduy memiliki ciri Khas
tersendiri yaitu Pakaiannya mereka menggunakan Pakaian Malhan, untuk Orang Baduy
dalam ciri khas mereka adalah Ikat kepala warna putih, baju tidak berkerah, dan bawahan
kain seperti rok, dan untuk Orang Baduy luar memiliki ciri khas ikat kepala yang berwarna
biru dan bercorak, untuk keseniannya mereka masih melestarikan kesenian angklung.

(Suku baduy dalam ) (Suku baduy luar)


Orang Baduy merupakan salah satu suku masyarakat yang mengisolir diri dari dunia
luar. Sebagian besar masyarakat suku baduy sudah mengerti bahasa Indonesia, tetapi
memang masih banyak yang belum mengerti, karena bahasa keseharian mereka
menggunakan bahasa sunda. Selain itu masyarakat suku baduy tidak bersekolah formal, tapi
mereka belajar langsung dari alam, walaupun sempat ada upaya dari pemerintah untuk
membangun sekolah tapi masyarakat Baduy dalam menolak dan memilih untuk benar- benar
belajar langsung dari alam,

(anak dari suku baduy)


Keunikkan masyarakat Baduy membuat para wisatawan baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri sering berkunjung. walaupun begitu masyarakat Baduy sangat
melarang keras untuk Dokumentasik foto atau video dan tidak memperbolehkan memainkan
gadget di area Baduy dalam, tak hanya itu masyarakat baduy juga terkenal akan keindahan
alamnya. Oleh karena itu para wisatawan dilarang untuk memakai hal-hal yang mengadung
bahan kimia yang dalam merusak alam mereka seperti Sabun, Shampo, Pasta Gigi dan lain
sebagainya, sebagai gantinya mereka mandi menggunakan daun honjae sebagai pengganti
sabun, selain itu mereka juga tidak memperbolehkan kendaraan masuk ke daerah mereka
untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti minyak goreng, untuk memasak mereka harus
turun dulu ke Ciboleger yang jarak yang ditempuh dengan jalan kaki bisa mencapai 4-5 jam
perjalanan, untuk masyarakat Baduy dalam sendiri mereka sama sekali belum mengenal IT
dan mengisolir diri dari kemajuan teknologi, tapi untuk masyarakat Baduy luar sebagian
besar sudah mulai mengenal IT.
PEMBAHASAN
1. Mengapa Kaum Minoritas sering mangalimi diskriminasi
Masyarakat baduy juga sering kali mendapat diskriminasi dari warga setempat karena
kepercayaan yang mereka anut adalah kepercayaan ”Sunda Wiwitan” Yaitu kepercayaan
pemujaan terhadap kekuatan alam dan leluhur mereka.
Lembaga yang mengadvokasi demokrasi dan hak asasi manusia - menyebut apa yang
dialami oleh masyarakat suku Baduy yang menganut kepercayaan sunda wiwitan sebagai
“Penyangkalan terhadap eksitensi dan hak” kelompok minoritas penghayat kepercayaan ini
merupakan diskriminasi yang sistematis “Kami merasa hak kami sebagai warga negara
terdiskriminasi secara sistematis, secara terstruktur, dan sistematis,” ujar Djuwita kepada
BBC News Indonesia, Rabu(22/07)
"Diskriminasi terhadap para penghayat agama-agama leluhur ini bisa dikatakan sistematis
dari lahir hingga meninggal. Mayatnya sering ditolak masyarakat untuk dikuburkan di
pemakaman umum," kata Eva.
Komisioner Ombudsman RI, Laode Ida mengecam jajaran Perusahaan Listrik Negara
(PLN). Teguran keras itu dilayangkan terkait tindakan pelayanan masyarakat yang diberikan
oleh pihak PLN kepada warga Baduy,
Seperti yang diberitakan Warta Kota sebelumnya, Yayasan Baitul Maal PLN Distribusi
Banten menggelar aksi peduli kemarin, Mereka lanching Pemberdayaan Mualaf Baduy di
Pondok Pesantren Sultan Hasanudin, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten. Dalam kegiatan aksi peduli ini PLN memberikan bantuan 1.600 bibit pepaya
California kepada para mualaf, serta pemasangan listrik gratis sebanyak 20 kk kepada mualaf
Baduy “saya sangat mengecam ini. Seharusnya pelayanan yang diberikan oleh negara kepada
masyarakat itu tidak ekslusif. Ini jelas diskriminasi terhadap masyarakat Baduy.” ujar Laode
Kepada Warta Kota di Tangerang, Jumat (2/2/2018).
“Ini sangat Prinsip. Nilai-nilai dasar sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan
bernegara kita telah diinjak-injak,”-ucapnya. Menurutnya ini terkait dengan prinsip nilai
toleransi dalam masyarakat plural. Penyelenggara pelayanan publik tak patut merayakan
perubahan keyakinan beragama bagi seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, “Kalau
Suku Baduy yang bukan mualaf berarti tidak dilayani? Mereka tidak dipasangi listrik? Ini
sangat Diskriminaasi,” Kata Laode
Laode menyatakan apa yang dilakukan oleh jajaran PLN sangat merusak kultur kehidupan
berbangsa. Oleh karena itu harus ditindak tegas, Ia menuturkan PLN bertindak sangat politis
“pemimpinnya harus diberikan sanksi keras kalau perlu diberhentikan” Mereka juga harus
meminta maaf atas tindakan pelayanan yang diskriminatif itu “Barangkali pimpinan PLN
ingin menunjukkan kepublik bahwa mereka peduli dan berpihak pada gama islam. Padahal
tindakan peyananan itu merupakan ekspresi lupa diri atau mabuk pujian yang sangat
bertentangan dengan nilai keadilan.”
2. Strategi untuk mengatasi masalah ini
Tantangan dalam masalah ini adalah belum pulihnya kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja aparat pemerintah yang selama ini dipandang diskriminatif dalam
menyelenggarakan pelayanan publik sehingga upaya yang dapat kita lakukan dalam
penghapusan segala bentuk diskriminasi membutuhkan waktu yang lama dan harus dilakukan
dengan komitmen yang kuat karena berkaitan dengan cara pandang dan struktur sosial. Selain
itu kebijakan diperlukan untuk menciptakan penegakkan dan kepastian hukum yang
konsistem, adil dan tidak diskriminatif dapat dilakukan dengan menerapkan hukum yang adil,
melalui perbaikan sistem hukum yang profesional, bersih dan berwibawa.
Mayarakat adat setempat juga berhak memutuskan prioritas pembangunan mereka
semdiri yang akan memperngaruhi kehidupan mereka, dalam menyelesaikan kasus
diskriminasi terhadap etnis perlulah berkonsultasi dengan masyarakat terkait tentang tindakan
apa yang dapat mempengaruhi mereka serta kita dapat membantu pengembangan lembaga
dan inisiatif masyarakat adat dan suku terkait.
3. Sikap partikularisme yang ada dalam kelompok akibat perbedaan sosial
Partikularisme merupakan sikap yang mementingkan diri sendiri atau kelompok
sendiri daripada orang lain, Sikap Partikularisme akibat perbedaan sosial antara lain :
A. Primordialisme
Merupakan pandangan atau paham yang memegang nilai nilai yang dibawa sejak
kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat maupun keprcayaan yang ada di lingkungan
pertamanya. Kelompok sosial yang memiliki sikap primordial yang terlalu kuat akan sulit
beradaptasi dengan pola tata kelakuan, nilai dan norma social yang berbeda dengan
kelompok.
B. Etnosentrisme
Merupakan paham yang memandang budaya kelompoknya lebih baik dibandingkan
budaya kelompok lain. Etnosentrisme menilai budaya lain dengan menggunakan ukuran
budayanya sendiri yang dapat menumbuhkan solidaristas antar anggota kelompok. Akan
tetapi etnosentrisme yang berlebihan dapat berdampak negative seperti menghambat
hubungan sosial antarsuku bangsa, sulit menciptakan integrasi social serta dapat mendorong
terjadinya konflik antarkelompok.
C. Diskriminasi social
Merupakan sikap membeda bedakan golongan sosial yang satu dengan yang lain.
Diskriminasi sosial dapat terjadi karena perbedaan sikap terhadap kelompok lain yang
berbeda ras, agama, etnis atau suku bangsa, serta status sosial dan kepercayaan.
D. Chauvinisme
Merupakan paham yang mengagungkan bangsa atau negara sendiri dan memandang
rendah bangsa atau negara lain. Salah satu dampak negativenya adalah dapat memicu
terjadinya konflik sehingga merusak hubungan bilateral antarnegara, bahkan merusak
perdamaian dunia. Chauvinisme dapat mengarah pada fanatisme extrem terhadap sesuatu
yang diyakini.
E. Nepotisme
Merupakan perbuatan melawan hukum yang menguntungkan kepentingan
keluarganya atau kepentingan kelompoknya diatas kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara. Istilah nepotisme selalu disebut bersamaan dengan istilah korupsi atau kolusi
F. Separatisme
Merupakan paham yang bertujuan memisahkan diri dari daerah tempat tinggalnya,
bahkan negaranya untuk menjadi negara sendiri yang merdeka dan berdaulat. Separatisme
dapat dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan kelompok atau golongan tertentu terhadap kondisi
sosial dan kehidupannya atas perlakuan yang diperolehnya dari pemerintah, terutama yang
berkaitan dengan keadilan dan kesejahteraan. Dampak dari separatisme adalah dapat
menimbulkan kekacauan berupa konflik sosial, merusak integrasi antar daerah dalam negara
dan menimbulkan keresahan bersama.
G. Rasisme
Merupakan sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologi yang melekat pada ras manusia menentukan superioritas. Rasisme memiliki dampak
negatif yaitu dapat menimbulkan diskriminasi, kekerasan, pelecehan dan disintegrasi sosial.
Oleh karena itu rasisme harus dihilangkan agar tercipta harmoni sosial ditengah perbedaan
sosial.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa masyarakat suku baduy
menganut sistem kepercayaan Sunda Wiwitan, yaitu kepercayaan pemujaan terhadap
kekuatan alam dan arwah leluruh, mereka juga tetap mempertahannya kesederhanaan hidup
dengan menjaga warisan leluhur.
DAFTAR PUSTAKA

B1, 2012 ”Diskriminasi bagi Penghayat Kepercayaan Masih Terus Terjadi “ diakses melalui
https://www-beritasatu-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.beritasatu.com/amp/nasional/8895
9/diskriminasi-bagi-penghayat-kepercayaan-masih-terus-terjadi pada 10 Febuari 2021 Pukul
14.30 WIB
Panduwinata, Andika, 2018 “PLN Dikecam dan Dinilai Diskriminatif Terhadap Masyarakat
Bauy” diakses melalui https://wartakota.tribunnews.com pada 10 Febuari 2021 Pukul 13.30
WIB
Khoirunas Bagus Muhammad, 2020 “Mengenal Suku Baduy dan Wasiat Leluhurnya Untuk
Menjaga Alam” diakses melalui https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/ Pada 10 Febuari
2021 Pukul 15.00 WIB
Teguh Irfan, 2017 “Mengenal Sunda Wiwitan dan Agama Sunda yang lain” diakses melalui
https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/mengenal-sunda-wiwitan-dan-agama-
sunda-yang-lain- Pada 10 Febuari 2021 Pukul 14.45 WIB
Tracey, Cherish, 2020 “Munculnya Partikularisme Kelompok Akibat Perbedaan sosial”
diakses melalui https://www.scribd.com/persentation/481757118/Munculnya-Partikularisme-
Kelompok-Akibat-Perbedaan-Sosial-XI-IPS-2020 Pada 10 Febuari Pukul 15.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai