Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KUNJUNGAN

TECHNOPARK, GROBOGAN
19 NOVEMBER 2016
Disusun sebagai salah satu syarat untuk keperluan implementasi mata kuliah
Produk dan Merek

Disusun Oleh :
Septian Dwi Cahya
13.30.0252

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata
SEMARANG
2016

A. Pendahuluan
Pada tanggal 19 November 2016, saya beserta teman-teman didampingi oleh bapak dosen
Sentot Suciarto melakukan kunjungan ke Technopark yang bertempat di Kecamatan Wirosari,
Grobogan. Kunjungan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat bagaimana proses
produksi yang ada disana serta memahami mesin-mesin produksi yang canggih yang ada
disana serta untuk membuat pengembangan produk pada produk-produk hasil dari
Technopark Grobokan yang sudah ada. Pengembangan produk merupakan hal yang sangat
penting bagi eksistensi dan berkembangnya suatu perusahaan atau organisasi. Yang
dimaksudkan dengan pengembangan produk adalah bahwa produk yang sudah ada
sebelumnya diberi nilai lebih dengan adanya penambahan fitur atau perubahan bentuk agar
kian menarik dan sempurna di mata konsumen.
Variasi atau inovasi pada sebuah produk sangat dibutuhkan pada perusahaan atau
organisasi agar perusahaan atau organisasi tersebut dapat menjaga eksistensi dan mampu
berkembang dan bersaing serta untuk mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan
kebutuhan konsumen. Untuk melakukan variasi atau inovasi pada produk tentunta juga
dibutuhkan teknologi yang mampu menghasilkan produk dengan cepat serta canggih.
Berbagai daerah lokal menghasilkan produk pangan yang sesuai dengan potensi daerah
masing-masing. Namun hal yang menjadi kendala dalam prosesnya adalah rendahnya
pengetahuan mengenai cara mengolah bahan baku serta teknologi yang diperlukan untuk
membuat olahan dari bahan baku tersebut. Oleh karena itu, pemerintah membuat Technopark
Pangan untuk mengedukasi para petani local agar mengenal dan mempelajari teknologi yang
bisa membantu mereka dalam mengolah bahan yang mereka panen serta bisa meningkatkan
daya saing antar daerah. Padi, jagung, kedelai dan ketela merupakan hasil panen yang biasa
diolah di Technopark. Mesin-mesin yang ada di dalamnya merupakan mesin yang canggih
dan membuat proses produksi lebih efektif. Sehingga para petani tidak hanya memanen saja,
namun bisa belajar mengolahnya menjadi sesuatu yang kreatif dan bisa menjadi peluang
bisnis yang baru. Oleh karena itu, maka hal-hal yang berhubungan dengan Technopark,
Grobogan akan dijelaskan lebih lanjut di dalam laporan ini.

B. Gambaran Umum
Unit Pelaksana Kegiatan : Pusat Teknologi Agroindustri
Mitra Kerjasama : 1. Pemda Kabupaten Grobogan
2. Universitas Semarang
3. Universitas Katolik Soegijapranata
Tujuan Kegiatan : Technopark Kab. Grobogan merupakan kawasan yang ditujukan untuk
pengembangan inovasi teknologi pangan berbasis jagung dan kedelai untuk peningkatan
daya saing daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penjelasan Kegiatan : Bagi Kabupaten Grobogan, Sektor Pertanian merupakan sektor
primer yang amat strategis, karena memberi kontribusi 43,6% .
Dalam pembangunannya

Techno Park Grobogan memiliki 2 sentra pengembangan

produk inovatif yaitu Rumah Jagung sebagai sentra pengembangan produk pangan
berbasis

jagung dan Rumah Kedelai sebagai sentra pengembangan produk pangan

berbasis kedelai. Techno Park Grobogan dirancang sebagai sentra produksi dan
pengembangan produk pangan lokal.
BPPT bersama dengan beberapa universitas yang ada disekitar Grobogan seperti UGM,
USM. UNIKA dan UNS melakukan kolaborasi kegiatan mendorong peningkatan
ekonomi masyarat dan peningkatan daya saing daerah berbasis teknologi melaui program
Kuliah Kerja Nyata, Kuliah Kerja Usaha, dan litbang untuk menghasilkan produk-produk
inovatif dan diharapkan akan tumbuh perusahan pemula berbasis teknologi baru. HIngga
saat ini telah terseleksi 20 tenant yang akan diinkubasi bisnis dan teknologi. Serta
terbentuknya kelembagaan Pusat Inovasi.

C. Hasil Produk
1. Chiki Chikyas

Chicki Chikyas adalah salah satu hasil produk dari Technopark Grobogan. Chiki
ini berbahan dasar dari jagung yang setelah itu di olah menggunakan mesin-mesin
yang ada di Thecnopark Grobogan. Chiki ini termasuk produk unggulan dari
UKM Kelompok Wanita Tani MURIH SANTOSO yang di ketuai oleh bu
Supini. Bagian yang digunakan dari olahan jagung adalah menir. Chiki ini
memiliki berbagai varian rasa seperti greentea, balado, ayam bawang, dan jagung
manis. Penjualan produk ini dilakukan oleh UKM tersebut yang beranggotakan
masyarakat sekitar.

2. Tepung Mocaf

Tepung mocaf adalah hasil produk dari Technopark Grobogan yang berbahan
dasar dari ketela. Ketela yang melimpah di daerah sana dijadikan bahan untuk
pembuatan produk agar dapat dijual kembali dengan nilai jual yang lebih tinggi
dibanding dengan hanja menjual ketela tersebut. Tepung ini dapat diolah menjadi
berbagai macam makanan seperti kerupuk, roti, dan mie. Untuk roti, tepung mocaf
akan dijadikan pengganti terigu dan dijual dengan haga Rp. 7.000 per kg.
sedangkan untuk mie, dalam proses pembuatannya akan dicampur dengan tepung
jagung.

3. Produk Olahan Padi

Olahan padi tersebut berupa pengeringan padi dengan mesin berskala besar untuk
memudahkan para petani dalam mengeringkan hasil padinya. Mesin yang
digunakan cukup besar dan penyimpanannya bisa mencapai 40 ton. Yang
digunakan sebagai bahan pemanas adalah sekam atau kulit gabah yang kering dan
tidak terpakai.

D. Usulan Pengembangan
Dengan telah dilakukannya kunjungan ke Technopark Grobogan dan
mengetahui berbagi hasil produk dari Technopark tersebut. Saya dapat memberikan
usulan pengembangan produk. Menurut saya, dari produk chiki chikyas yang sudah
ada dapat di kembangkan lagi packagingnya agar dapat meningkatkan nilai jual chiki
tersebut. Packaging pun dapat dibuat dengan menggunakan alumunium foil yang
ramah lingkungan seperti kemasan chikyas yang ada di technopark namun lebih tebal

dan ukurannya pun di perbesar sehingga pangsa pasar pun bukan lagi anak-anak sd
namun berubah menjadi orang dewasa. Perubahan packaging tersebut juga mungkin
dapat meningkatkan daya tahan produk tersebut sehingga tidak cepat mlempem.
Selain itu, perubahan packaging juga dapat menjadikan produk tersebut terlihat lebih
ekslusif sehingga dapat di pasarkan di beberapa swalayan atau mini market seperti
indomart, alfamart, carefour dll. Sebagai tambahan, warna packaging pun dibuat
berbeda-beda sesuai dengan rasa dari chiki tersebut. Contohnya rasa greentea
memakai warna hijau.
Selain perubahan packaging, menurut saya merek produk tersebut juga bisa di
ubah menjadi nama yang lebih universal dan juga lebih terlihat ekslusif. Pada usulan
nama ini saya memiliki ide usulan nama yaitu UNI-CORN dimana nama tersebut
menurut saya lebih mudah di ingat dan lebih universal serta terlihat lebih ekslusif.
Logo produk tersebut pun juga dapat diubah sesuai dengan nama yang telah saya
usulkan, yaitu dengan menggunakan logo yang berbasis dari kuda bertanduk atau
biasa disebut unicorn namun tanduk nya dirubah menjadi jagung sehingga dapat
melambangkan produk tersebut adalah produk yang berbahan dasar jagung.
Berikut contoh pengembangan produk pada bagian packaging dan nama produk :

E. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai