Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUJA MEILISA

RAMADHANTI
KELAS: X.IPA.1
Contoh Teks Anekdot Pendidikan

KANTIN SEKOLAH

Pada suatu pagi yang cerah di sebuah sekolah atau tepatnya dalam kelas, terlihat seorang ibu
guru sedang mengabsen muridnya sebelum memulai pelajaran.

Guru     : “Niken?”

Niken    : “Hadir Bu!”

Guru     : “Ahmad?”

Adit      : “Tidak tahu Bu, sepertinya Ahmad masih berada di luar kelas Bu.”

(Selang beberapa saat masuklah Ahmad ke dalam kelas)

Ahmad  : “Permisi Bu, apakah saya diperbolehkan untuk masuk kelas?”

Guru     : “Kamu habis dari mana saja Ahmad?”

Ahmad  : “Maaf Bu barusan saya membeli makan di luar sekolah Bu.”

Guru     : “Beli makan? Lho mengapa kamu harus keluar sekolah? Sekolah kita kan ada
kantin.”

Ahmad : “Itu gudang Bu, bukan kantin soalnya kotor dan sempit.”

(Mendengar ucapan Ahmad semua murid yang ada di kelas pun tertawa)

Guru     : “kamu itu sudah untung sekolah kita punya kantin. Tapi, betul juga sih itu kantin
sekolah memang sempit dan kotor. Sekolah kita nampaknya kurang memperhatikan
kebersihan kantin.

Mendengar permasalahan tersebut, suasana kelas kembali normal seperti kegiatan belajar
mengajar biasanya. Lantas, ibu guru segera membuat jadwal siswa untuk piket kantin. Ia juga
mengusulkan kepada kepala sekolah untuk memperbaiki kantin tersebut.
Contoh Teks Anekdot

"Pekerjaan Rumah"

Pada suatu hari di sebuah sekolah, seorang guru menegur siswanya yang tidak
mengerjakan PR

Guru   : Jono, kamu tahu apa kesalahanmu hari ini?

Jono   : Tidak Pak!

Guru   : Kamu tidak mengerjakan PR yang bapak berikan minggu yang lalu. Itu
kesalahanmu!

Jono   : Saya tidak mengerti Pak?!

Guru   : Kamu itu bodoh atau mau membangkang teguran bapak, hah?!

Jono   : Apa salah saya Pak?! Bukankah bapak yang bilang minggu kemaren waktu
saya melamun bahwa tidak baik ketika di sekolah masih kepikiran dengan hal-
hal di luar sekolah, apalagi mengerjakan hal-hal di luar pelajaran…

Guru   : (langsung memotong) Ya itu memang tidak baik!

Jono   : (kalem) Itu yang saya terapkan pak. Bila tidak baik mengerjakan
pekerjaan lain di luar mata pelajaran sekolah di sekolah, maka tidak baik pula
mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah, apa lagi di rumah saya banyak
pekerjaan pak, saya harus membantu orang tua saya mencari nafkah, ayah saya
sakit keras, tiga adik saya masih kecil, sementara jika saya mengerjakan
pekerjaan dari sekolah, artinya saya tidak bisa mencari nafkah. Karena itulah
saya tidak mengerti letak kesalahan saya pak. Maaf…

Guru   : (tertegun dan tidak bisa bilang apa-apa).


Contoh Teks Anekdot Pendidikan

"Belajar"

Di sebuah kelas, seorang guru yang bijaksana mengajar murid-muridnya. Guru itu sangat
senang jika ara muridnya banyak yang bertanya dan ia tak pernah membatasi pertanyaan dari
murid-muridnya.

Murid 1   : Bapak, jika nantinya setelah lulus sekolah saya akan meneruskan pekerjaan orang
tua saya mengelola sawah, lalu apa gunanya saya bersekolah dan belajar macam-macam pak?
Toh sekian tahun kedepan saya juga akan lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah
diberikan di sekolah.

Guru     : Semua hal yang ada di dunia ini, dan apa yang telah kita lalui itu tak ada yang sia-
sia muridku, kecuali kita yang menyia-nyiakannya.

Sama halnya dengan bekerja, mencari uang, membangun rumah, bila nantinya kita mati dan
meninggalkan hal itu semua, apakah sia-sia jika kita telah bersusah payah membangun
rumah?

Murid 2   : Lalu misalnya Pak, jika saya hanya bercita-cita membuka warung makan, lantas
apa gunanya saya menghafal rumus kimia?

Guru     : Jika kamu benar-benar pandai kimia, kelak kamu akan memiliki cara pandang yang
berbeda mengenai bagaimana mengurus makanan dan bagaimana mengurus warung.

Saat ini kamu menghafal rumus yang sulit dan asing namanya, meski begitu nantinya kamu
bisa mencari bahasa yang mudah untuk memahami hal-hal kimiawi di sekitarmu.

Murid 3   : Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi murid yang baik guru, lalu menjadi
seseorang yang baik?

Guru     : Kita mulai dengan yang tidak baik atau kurang baik atau yang kita sebut sebagai
kesalahan karena ketidaktahuan.

Jangan pernah menutup mata, jangan pernah menutup telinga, karena yang telah kita ketahui
saat ini bukanlah kebenaran satu-satunya.

Seorang murid yang baik adalah murid yang selalu senang mempelajari segala hal baru dan
mempelajari kembali hal lama termasuk kesalahan-kesalahan kita.

Menjadi seseorang yang baik adalah dengan memandang segala hal di luar diri kita sebagai
sesuatu yang baik.

Murid 4   : Singkat saja guru, kenapa kita harus belajar?

Guru     : Agar kita paham bahwa kita semua bukanlah apa-apa. Untuk itulah kita perlu
belajar hingga akhir hayat kita.

Begitulah cara guru itu mengajarkan kehidupan kepada murid-muridnya dan sang guru yang
disebut sebagai Ki Hajar Dewantoro itu telah menciptakan murid-murid yang berperan serta
sebagai para pendiri bangsa Indonesia.
NAMA : M. RAFI ARRIZQI. L
KELAS: X.IPA.1

Contoh Teks Anekdot Lingkungan SMA NEGERI 1 BABAT SUPAT

Manusia Zaman Now

Pada suatu pagi, ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu jalanan di
tengah kota. Tiba-tiba dari arah timur ada mobil melaju dan melemparkan beberapa
sampah dari kaca mobil. Merasa tidak dihormati oleh pengendara mobil, petugas
kebersihan pun menghentikan pekerjaannya dan berteriak kencang.

“Wooooiiii….. kalau buang sampah di tempat sampah. Punya otak atau tidak? Hargai
dong orang yang sedang kerja!” Lalu, mobil tersebut pun berhenti dan keluarlah si
pengendara dengan pakaian kemeja berdasi dan celana kain serba hitam lagi rapi.
Petugas kebersihan tersebut menghampiri pengemudi dengan perasaan kesal.

“Pak bisa tidak ya tertib sedikit. Buang sampah ya pada tempatnya. Ini saya sudah susah
payah membersihkannya.” Kata petugas kebersihan dengan sedikit kesal.

“Sebelumnya maaf pak bukan maksud saya tidak menghormati Bapak,” ucap si
pengendara.

“Bapak ini salah masih aja banyak alasan,” balas petugas kebersihan tak habis pikir.

“Jadi, gini pak saya ini hobinya main basket. Apa-apa saya lempar supaya masuk ke
dalam target. Tidak terkecuali sampah saya tadi. Saya bermaksud melemparnya ke tong
di dekat Bapak. Biasanya sih masuk, namun hari ini nampaknya kurang beruntung deh,”
ucap pengendara menjelaskan sambil menunjuk tong sampah.

Si petugas kebersihan pun undur diri untuk melanjutkan pekerjaannya. Dalam


perjalanan hatinya bergumam “Ada-ada saja. Dasar manusia zaman now banyak alasan.
Sudah tahu salah pintar sekali mengelak. Apa susahnya sih mengaku salah lalu minta
maaf.”

Anda mungkin juga menyukai