Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belakangan ini isu LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) menjadi
fenomena dalam masyarakat luas. Banyak perdebatan yang tak kunjung henti
membahas hal tersebut. Ada yang tidak setuju dan tidak sedikit yang setuju dengan
hal ini. Sehingga timbulah undang-undang di beberapa negara yang intinya
menyetujui akan perbuatan tersebut karena menganggap bahwa itu merupakan hak
asasi setiap manusia dan patut untuk dihargai.
Berdasarkan UU RI no. 39 tahun 1999 Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hokum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Pada undang-undang tersebut dikatakan hak asasi manusia adalah
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika LGBT adalah hak asasi manusia,
pertayaannya adalah apakah benar LGBT adalah anugerah dari Tuhan? Walaupun di
Indonesia tidak menerima adanya perkawinan sesama jenis, namun juga tidak
menolak dengan tegas akan keberadaan hal tersebut.
Makalah ini berisikan bagaimana pandangan kekristenan terhadap masalah
LGBT. Makalah yang berjudul ‘LGBT’ ini di harapkan dapat memberikan
pemahaman tentang pandangan kekristenan terhadap tindakan LGBT. Selain itu juga
memberi solusi bagaimana menghadapi pengintas LGBT dalam kehidupan sehari-
hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian LGBT
LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan
transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa
"komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah
disebutkan.

Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya


yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT
digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual,
biseksual, atau transgender. Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer
dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili
(contoh. "LGBTQ" atau "GLBTQ", tercatat semenjak tahun 1996.

LGBT merupakan fenomena yang berkaitan dengan seks. Orientasi seksual


secara umum terbagi 2 yaitu heteroseksual dan homoseksual. Lesbian dan Gay
termasuk pada homoseksual (orientasi seks sesama jenis), sedangkan biseksual dan
transgender bisa saja merupakan seorang homoseksual ataupun heteroseksual.
 Lesbian adalah seorang wanita homoseksual yang emosi utama dan hubungan
seksualnya adalah terhadap wanita lain. Lesbian sendiri mempunyai dua tipe yang
dibedakan, yaitu Butch dan Femme. Butch adalah perempuan maskulin yang
berhasrat meniru laki-laki (tipe ini mengambil peran sebagai laki-laki dalam
hubungan lesbiannya). Femme adalahseorang feminin yang takut terhadap laki-laki
(tipe ini mengambil peran wanita dalam hubungan lesbiannya).
 Gay adalah seorang pria homoseksual yang emosi utama dan hubungan seksualnya
adalah terhadap pria lain. Gay mempunyai dua tipe juga yaitu Top dan Bot. Top
adalah laki-laki yang berpenampilan rapi dan macho (tipe yang mengambil peran
sebagai laki-laki dalam hubungan gaynya). Bot adalah laki-laki yang feminin (tipe
yang mengambil peran sebagai wanita dalam hubungan gaynya).
 Biseksual adalah orientasi seksual yang menunjukkan ketertarikan seseorang
terhadap orang lain tanpa memperdulikan gender. Pelaku biseksual biasanya tidak
mempedulikan seseorang itu pelaku heteroseksual, homoseksual maupun
transgender.
 Transgender adalah orang-orang yang merasa bahwa identitas gender ataupun
orientasi seksualnya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat lahir. Kaum
transgender ini dapat diidentifikasi menjadi banyak jenis seperti heteroseksual,
homoseksual, biseksual, aseksual, dan sebagainya.

2
 Bendera pelangi adalah sebuah simbol dari lesbian, gay, biseksual, dan
transgender (LGBT) dan gerakan sosial LGBT yang digunakan sejak 1970an

2. Faktor yang mempengaruhi LGBT


Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi,
politik, sejarah, agama, dan spiritual (Definisi WHO dalam Ardhanary Institute dan HIVOS).
Interaksi faktor –faktor tersebut menghasilkan 2 pandangan mengenai seksualitas yaitu :
1. Kelompok Esensialism
Kelompok yang meyakini bahwa jenis kelamin, orientasi seksual, dan identitas seksual
sebagai hal yang bersifat terberi dan natural sehingga tidak dapat mengalami
perubahan. Kelompok ini berpandangan bahwa jenis kelamin hanya terdiri dari 2 jenis
yaitu laki-laki dan perempuan; orientasi seksual hanya heteroseksual; dan identitas
gender harus selaras dengan jenis kelamin (perempuan-feminin; laki-laki- maskulin)
menyebabkan kelompok yang berada di luar mainstream tersebut dianggap sebagai
abnormal.
2. Social constructionism
Pandangan dari kelompok ini terbentuk dari hasil konstruksi sosial. Seksualitas bersifat
cair, dan merupakan suatu kontinum sehingga jenis kelamin tidak hanya terdiri dari
laki-laki dan perempuan namun juga intersex dan transgender/transeksual, orientasi
seksual tidak hanya heteroseksual namun juga homoseksual dan biseksual.
Pandangan umum yang diterima di Indonesia adalah pandangan pertama sehingga
kelompok orang yang seksualitasnya tidak sejalan dengan konsep tersebut (kelompok LGBT)
dianggap abnormal.
3. LGBT dari Berbagai Sudut Pandang
a. Pengetahuan : Dari sudut pandang biologi, homoseksualitas (gay dan lesbian)
bukan dianggap penyakit. Para ilmuwan sepakat bahwa homoseksualitas
seseorang dibentuk oleh genetik dan lingkungan secara kompleks. Penelitian
menunjukkan bahwa homoseksual pria cenderung memiliki saudara
homoseksual dari bagian ibunya. Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa
gen gay ada pada kromosom X.
b. Kesehatan: Menurut Menteri Kesehatan dari sisi kesehatan, LGBT itu ialah
masalah kejiwaan (bukan gangguan jiwa). Gay, lesbian dan biseksual tidak
dibenarkan karena hal tersebut dapat membuat angka penyakit di tengah
masyarakat menjadi cukup tinggi terutama adalah Penyakit Menular Seksual
(PMS)
c. Agama: LGBT dianggap sebagai penyimpangan orientasi seksual yang
bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan adat masyarakat di Indonesia.

3
d. Psikologi : Memandang LGBT sebagai suatu yang normal, bukan merupakan
gangguan kejiwaan. APA (American Psychiatric Association) menghapus
homoseksual dari salah satu kelainan jiwa atau kelainan seks. Perubahan
paradigma psikologi dalam melihat homoseksualitas ini memiliki dampak
yang sangat besar pada eksistensi homoseksual dan LGBT secara umum.

4. Pandangan Alkitab mengenai LGBT


Manusia diciptakan segambar dengan Allah sebagai laki-laki dan perempuan.
Segambar dengan Allah itu bukan 2 laki-laki atau 2 perempuan, bukan gay, bukan lesbi.
Hal ini tertulis dengan jelas di kitab Kejadian. Ini adalah design Allah sejak awal,
sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.

Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan karena tidak baik
manusia itu seorang diri. Laki-laki diciptakan untuk memiliki relasi sexual dengan
perempuan (istri) dan sebaliknya perempuan dengan laki-laki (suami), menjadi satu
daging yang terjadi dalam ikatan pernikahan monogami (menjadi satu daging). Satu-
satunya hubungan seksualitas yang sesuai di alkitab adalah antara laki-laki dan
perempuan dalam pernikahan monogami. Tujuan relasi seksual dalam pernikahan
adalah untuk menghasilkan keturunan.

Alkitab secara jelas menolak hubungan sesama jenis. Hal ini tersirat dan tersurat
dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Berikut beberapa teks alkitab
yang secara jelas menentang homoseksualitas.
 Kejadian 19
Perikop ini mengisahkan tentang niat Tuhan untuk memusnahkan kota
Sodom (dan Gomora) karena (kedua) kota ini konon sangat besar dosanya dan
durjana (18:20; 19:15). Dua orang lelaki (= malaikat) diutus Tuhan untuk
menyelidiki keadaan kota ini. Ketika mereka sudah tiba di Sodom, mereka
diterima oleh Lot dan diberi tumpangan di rumahnya pada malam hari itu juga.
Tetapi semua lelaki dari seluruh kota ini, tua dan muda (19:4), pada malam itu
mendatangi rumah Lot dan mengepungnya. Mereka memaksa Lot untuk
menyerahkan kedua tamunya itu kepada mereka untuk mereka “sodomi”
(Ibrani: yada = mengetahui, berhubungan seksual). Tetapi Lot melindungi
mereka, bahkan dia sampai rela menawarkan dua anak perawannya kepada
mereka sebagai pengganti dua orang asing tamunya itu.

Ketika keadaan sudah genting, dua tamu itu menarik Lot ke dalam
rumahnya, dan mereka membutakan mata orang banyak yang mau mendobrak
pintu rumahnya itu sehingga mereka tidak bisa menemukan pintu masuk.
Kisahnya berakhir dengan pemusnahan kedua kota ini melalui letusan gunung
berapi, dan hanya Lot beserta keluarganya diluputkan dari bencana ini. Tuhan
melenyapkan kota Sodom (dan Gomora) karena kaum lelaki penduduknya
mempraktekkan hubungan homoseksual. Dengan demikian, Tuhan mengutuk
dan menghukum segala jenis homoseksualitas, yang merupakan suatu akibat
lanjutan dari “kejatuhan” Adam dan Hawa sebagaimana dikisahkan dalam
Kejadian 2-3.

4
 Imamat 18:22
“Janganlah engkau tidur dengan laki-laki sama seperti engkau bersetubuh
dengan seorang perempuan, karena hal itu suatu kekejian.”
Imamat 20:13
“Jika seorang laki-laki tidur dengan seorang laki-laki seperti dia bersetubuh
dengan seorang perempuan, keduanya telah melakukan suatu kekejian, dan pastilah
mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”
Ayat ini dengan tegas melarang hubungan seksual antar sesama lelaki.
Namun dalam pandangan kristen liberal teks ini dianggap memiliki konteks dalam
penyembahan berhala. Kita bisa mencermatinya satu persatu. Dalam Imamat pasal
18 ayat 6-20 berbicara mengenai larangan Incest, lalu ayat 21 mengenai
penyambahan terhadap dewa molokh, dan baru ayat 22-23 berbicara mengenai
hubungan seksual yang tidak lazim.

Ternyata konteks pasal ini tidak semuanya mengacu pada penyembahan


berhala. Dewa molokh adalah dewa sesembahan bangsa Amon, Asyur, Kanaan dan
bangsa-bangsa lain di sekitar israel. Untuk menyembah Dewa Molokh harus
mengorbankan anak. Hal ini adalah suatu kekejian dihadapan Allah. Tetapi, tidak
ada indikasi bahwa Dewa Molokh menganjurkan untuk melakukan incest, atau
hubungan seksual tidak lazim. Jelas Tuhan menggolongkan perbuatan itu sebagai
tindakan yang merupakan kekejian di mataNya.

 Roma 1:26-27

“Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang


memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tidak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan
yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang
terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman (Yunani: hē
askhēmosunē), lelaki dengan lelaki, dan karena itu mereka menerima dalam diri
mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”

Dalam kitab Roma 1: 18-32 berbicara mengenai orang-orang yang menyembah


berhala. Hal ini tampak didalam ayat 23-25 mereka terang-terangan menyembah
ilah lain. Namun, di ayat 26 dijelaskan bahwa Tuhan menghukum mereka karena
dua hal yaitu penyembahan berhala dan persetubuhan tidak wajar. Hukuman yang
mereka terima ada di dalam diri mereka sendiri. Dalam hal ini Paulus berbicara
mengenai penyakit-penyakit kelamin mengerikan yang akan menimpa mereka.
Hukuman ini adalah akibat dari kesesatan mereka.

 1 Korintus 6:9-10
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit*, pencuri, orang

5
kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah.
*Kata “pemburit” berasal dari teks asli Alkitab bahasa Yunani “arsenokoites”
yang artinya adalah “One who lies with a male as with a female, sodomite,
homosexual.”
Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan homoseks.
homoseksualitas bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti
keinginan dosa mereka.Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas
sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah
kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan. Homoseksualitas hanyalah salah satu dari
sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang menghalangi
seseorang dari Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi
kaum homoseks, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala,
pembunuh, pencuri, dll. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap
dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus
Kristus untuk keselamatan mereka.
Dari uraian diatas, LGBT merupakan sebuah penyimpangan seksual yang
dilakukan manusia yang bertentangan dengan tujuan dan kehendak Allah (tidak
sesuai dengan standard). Oleh karena itu LGBT adalah suatu perbuatan dosa.
5. Sikap hidup orang kristen terhadap pengintas LGBT

Kristen identik dengan prinsip Kasih, yang beranjak dari Matius 22: 37-39.
Maka dengan merujuk bahwa hukum yang terutama adalah Kasih terhadap Tuhan dan
yang Kedua adalah Kasih terhadap sesama manusia seperti diri sendiri. Jadi secara
normatif adaalah merujuk kedaulatan Tuhan.

Dari kisah penciptaan (Kejadian 2) di situ sangat jelas bahwa hubungan


manusia itu adalah heteroseksual, begitu juga melihat dari perintah Allah untuk
beranak-cucu dan penuhi bumi ini. Disini sangat jelas LGBT tidak diterima karena
tidak bisa mengikuti perintah Allah yakni beranak, meskipun akan timbul pertanyaan
bahwa ada dalam hubungan heteroseksual juga terkadang tidak akan memiliki anak.
Memang dalam realitas kasus ini ada, tetapi heterosksual lebih “berpotensi” memiliki
anak, dari pada kaum LGBT. Jadi secara jelas dari hukum yang pertama yakni
terhadap Tuhan LGBT melenceng dari perintah.

Sekarang bagaimana dengan hukum yang kedua yakni menuntut sikap sesama
manusia. Sikap manusia yang bercermin dari diri sendiri pasti menjadi relatif. Para
kaum heteroseksual pasti akan menolak keberadaan LGBT , karena tidak memiliki
kesesuaian dengan sikap pribadi dari kaum hetero, dan pastinya kaum LBGT akan
menerima kaum LGBT karena memiliki kesesuaian. Tetapi kalau bertolak dari hukum
yang utama bahwa tidak akan menjadi relatif karena penolakan LGBT itu adalah
tepat. Lalu bagaimana tindakan penolakan juga menjadi hal harus ditempuh.
Disinilah Kasih ditunjukan yakni dengan menyadarkan para kaum LGBT. Kalau
memang jalur dengan heteroseksual menjadi jalan yang tepat, maka seharusnya kaum
yang mengetahui jalan ini, merangkul kaum LGBT dan berusaha untuk menyadarkan

6
dengan melihat beberapa prespektif di atas guna menyadarkan para LGBT. Jadi
tindakan Kasih “tidak hanya untuk merangkul LGBT tetapi juga menyadarkan dan
menghantarkan mereka ke jalan yang benar. Maka terlihat jelas Etika Teonom yang
dipergunakan kelompok.

Kita harus menghentikan suatu sikap ketakutan, keenggan, diskriminasi


terhadap individu homoseksual. Dampak dari homophobia stigma, prasangka,
kekerasan bahkan sampai pada pembunuhan
Sikap Kristen Terhadap homoseksual Menerima dengan Cinta Kasih Bentuk
Kelompok kecil, doa bersama, Support group Tujuan :
1. Bertobat dan Menerima Kristus
2. Pengendalian nafsu yang membangkitkan kecenderungan untuk berdosa
3. Mengubah orientasi seks menjadi heteroseksual
4. Jika belum bisa Hidup kudus/selibat.

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

LGBT merupakan perilaku menyimpang yang tidak disukai Tuhan. Alkitab


menegaskan bahwa manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan.
Meskipun begitu, Tuhan tetap mengasihi pengintas LGBT sebagai manusia namun
Tuhan membenci dosa LGBT itu sendiri. Kita sebagai sesama manusia harus
menerapkan prinsip kasih dengan tidak memusuhi pengintas LGBT. Namun
membimbingnya agar kembali ke jalan yang benar (bertobat).

2. Saran

Melalui pembahasan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut :


1. Kita harus mempelajari firman Tuhan lebih lagi agar tidak terpengaruh akan
dosa LGBT.
2. Janganlah memusuhi seseorang pengintas LGBT namun kasihi dia sehingga
dia bisa bertobat.
3. Bagi pengintas LGBT supaya dapat bertobat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jesica, 2016, LGBT : Pandangan Alkitab, http://jawabankehidupan.com/lgbt-


pandangan-alkitabiah/

Misade, Dedi, 2016, LGBT DALAM PANDANGAN KRISTEN,


https://dedi2110.blogspot.co.id/2016/10/lgbt-dalam-pandangan-kristen.html

http://www.stikesindramayu.ac.id/read/111/fenomena-lgbt-.html

https://id.wikipedia.org/wiki/LGBT

https://perkantas.net/presentasi/pandangan-alkitab-terhadap-lgbt/

https://datadatakebenaran.blogspot.co.id/2016/05/pandangan-dan-sikap-kristen-
terhadap.html

Anda mungkin juga menyukai