Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE TAFSIR TAHLILI


Dosen Pengampu : Dr.H.Ratoni.Lc.Mp.di

Disusun oleh :
Imasfida mustafidah
Ihda rifatul habibah

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala macam nikmat
dankaruniak-Nya sehingga penulis dapat menyalesaikan apa yang sudah
seharusnya menjaditugas seorang mahasiswa, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul“Metode Tafsir At-Tahlili”

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi


kita Nabi Agung Muhammad saw, yang kita nanti-nantikan syafaatnyakelak di
hari akhir.Penulis sangat bersyukur dengan terselesaikannya makalah ini tepat
pada waktunya.Selanjutnya, kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk menyelesaikan makalah
ini. Terutama kepada dosen pengampu matakuliah Metode Studi Al-Qur’an dan
Haidts yakni Dr.H.Ratoni.Lc.Mp.di yangselalu membimbing kami sehingga
makalah ini telah kami selesaikan. Penulis hanya berharap kritik dan saran yang
membangun, karena setiap karya itu tidak lah luput dari kesalahan dan keliputan,
terkecuali karya Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, semoga makalah ini nantinya
menjadi manfaat bagi penulis dan pembaca dikemudian hari.

Amin yaa robbal ‘alamin

Brebes,Maret,2024
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Metode Tafsir Tahlili..........................................................3
B. Ciri-ciri Metode Tafsir Tahlili..............................................................4
C. Kelebihan dan Kekuran Metode Tafsir Tahlili.....................................5
D. Urgensi Metode Tafsir Tahlili..............................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikatJibril
as dalam bahasa Arab dengan segala macam kekayaan bahasanya. Didalamnya
terdapat penjelasan mengenai dasar-dasar aqidah, kaidah-kaidahsyariat,
asas-asas perilaku, menuntun manusia ke jalan yang paling lurusdalam
pemikiran dan amal. Namun, Allah swt. tidak menjamin perincian-
perincian dalam masalah-masalah itu. sehingga banyak lafal al-Qur'an yang
membutuhkan tafsir, apalagi sering digunakan susunan kalimat yang
singkatnamun luas pengertiannya. Untuk itulah diperlukan penjelasan berupa
tafsiral-Qur'an.
Mempelajari tafsir al-Qur'an merupakan suatu yang urgen
untukmengetahui maksud Allah swt. (dalam al-Qur'an) tentu saja dengan
bataskemampuan yang dimiliki menyangkut perintah dan larangan yang
telahdisyari'atkan kepada hamba-hamba-Nya, agar menjalani kehidupan dunia
yanglurus dan dapat mempersiapkan bekal yang cukup untuk akhirat. Juga
untukmenyentuh petunjuk Allah swt. yang menyangkut akidah, ibadah, dan
akhlak dengan harapan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Untuk menggali dan mengungkap isi kandungan Al-Qur'an
tersebut,diperlukan kemampuan memahami dan mengungkap isi serta prinsip
prinsipyang dikandungnya. Kemampuan dan pemahaman itulah yang
diperlukan dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an. Perlu dikemukakan
bahwa metodepenafsiran ayat-ayat Al-Qur'an itu ada bebrapa macam,
yaitu tafsir tahlili,tafsir ijmali, tafsir muqaran, dan tafsir maudhu'i.1Tujuan
utama para ulama menafsirkan al-Qur'an dengan metode tahlili adalah untuk
meletakkan dasar-dasar rasional bagi pemahaman akankemukjizatan al-
Qur'an, sesuatu yang dirasa bukan menjadi kebutuhan mendesak bagi
umat Islam. Oleh karena itu perlu makalah ini akan menjelaskan
metode tafsir tahlili mengingat pentingnya metode ini untuk diketahui
oleh siapa saja yang hendak menafsirkan al-Qur'an

.B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi metode tafsir tahlili ?


2. Bagaimana ciri-ciri metode tafsir tahlili ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode tafsir tahlili?
4. Apa urgensi mempelajari metode tafsir tahlili
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Tafsir Tahlili


Secara harfiah, al-Tahlili berarti menjadi lepas atau terurai.
Metodetahlili disebut juga dengan metode deskriptif Analitis. Yang dimaksud
denganal- tafsir al-tahlili ialah metode penafsiran ayat-ayat al-Qur'an yang
dilakukandengan cara mendeskripsikan uraian-uraian makna yang
terkandung dalamayat-ayat al-Qur'an dengan mengikuti tertib
susunan/urut-urutan surat-suratdan ayat-ayat al-Qur'an itu sendiri dengan sedikit
banyak melakukan analisisdidalamnya.2
Menurut Nashruddin Baidan metode tahlil (analitis)
adalahmenafsirkan ayat-ayat al-Qur'an dengan memaparkan segala aspek
yangterkandung di dalam ayat-ayat yang di tafsirkan itu serta menerangkan
makna-makna yang tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dan
kecenderunganmufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut.3
Dalam metode tafsir tahlili, mufasir menguraikan makna yang
dikandung oleh al-Qur'an, ayat demi ayat dan surat demi surat sesuai
denganurutan letak ayat-ayat dan surat-surat dalam al-Qur'an. Uraian
tersebutmenyangkut berbagai aspek yang dikandung ayat seperti pengertian kosa
kata,konotasi kalimatnya, latar belakang turun ayat (asbabun nuzul),
kaitannyadengan ayat-ayat yang lain, baik sebelum maupun sesudahnya
(munasabah),dan tak ketinggalan pendapat-pendapat yang telah diberikan
berkenaan dengantafsiran ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh Nabi,
sahabat, paratabi'in, maupun ahli tafsir lainnya.
Dari banyaknya metode tafsir yang ada,metode tahlili
merupakanmetode yang paling lama usianya dan paling sering
digunakan. Selainmenjelaskan kosa kata dan lafaz, tahlili juga menjelaskan
sasaran yang dituju dan kandungan ayat, seperti unsur-unsur i'jaz, balaghah, dan
keindahan susunan kalimat, serta menjelaskan apa yang dapat diambil dari ayat
tersebut untuk hukum fikih, dalil syar'i, arti secara bahasa, dan norma-norma
akhlak. Hampir seluruh kitab-kitab tafsir al-Qur'an yang ada sekarang dan yang
digunakan dalam studi tafsir adalah
menggunakan metode tafsir tahlili, yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an secara
berurutan menurut urutan ayat-ayat yang ada dalam mushaf, mulai dari awal surat
al-Fatihah sampai akhir surat al-Nas. Di antara faktor yang mendorong munculnya
metode ini adalah ketidakpuasan terhadap metode ijmali dalam menafsirkan ayat
al-Qur'an karena dianggap tidak memberi ruang dalam mengemukakan analisis
yang memadai."
B. Ciri-ciri Metode Tahlili
Metode tahlili memliki ciri tersendiri dibandingkan dengan metode tafsir
yang lain.
Berikut ini beberapa ciri-diri dari metode tafsir tahlili yaitu :
1. Membahas segala sesuatu yang menyangkut ayat itu dari segala seginya.
Mufasir menafsirkan ayat per ayat sesuai dengan urutan dalam mushaf
ustmani, yaitu dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri oleh surat An-Nas.
Menafsirkan ayat per ayat secara berurutan, dalam pembahasannya selalu
melihat korelasi antar ayat, untuk menemukan makna penafsiran itu.
2. Tafsir tahlili bisa bercorak tafsir bil ma'tsur, kalau titik tekan pembahasannya
pada riwayat, baik berupa hadist, atsar sahabat, atau pendapat ulama yang
kemudian dikuatkan oleh rasio (ra'yu). Sebaliknya,bisa bercorak tafsir bi al-
ra'yi, jika titik tekan uraiannya berdasarkan rasio,sementara riwayat diposisikan
hanya sebagai penguat asumsi-asumsi logika penafsiran tersebut.
3. Mufasir menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur'an
secarakomprehensif dan menyeluruh, baik makna harfiah setiap kata
maupunasbabun nuzulnya.Mengungkapkan asbab an-nuzul ayat yang
ditafsirkannya, jika ayat tersebut memang memiliki asbab an-nuzul
.4. Bahasa yang digunakan metode tahlili tidak sesederhana yang
dipakaimetode tafsir ijmali
C. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Tahlili
Metode tahlili (analisis) adalah salah satu metode tafsir yang dalam
penggunaannya memiliki keunggulan dan kelemahan sebagaimana
metodetafsir sebelumnya, yakni metode ijmali (global) dan dua metode
tafsir setelahnya,
muqaran (perbandingan) dan maudhu'i (tematik).
1. Keunggulan
Keunggulan metode ini dapat dilihat dari ruang lingkup
pembahasannya yang luas oleh karena memiliki dua bentuk tafsir yaitu tafsir bi al-
ma'tsur dan bi al-ra'yi. Hanafi mengemukakan bahwa metode tahlili memiliki
keunggulan dalam penyampaian informasi yang terkait dengan lingkungan
sosial, linguistik dan sejarah dari teks yang dikaji.
Selain itu, tafsir tahlili dalam berbagai segi seperti
linguistik,estetika, i'jaz dan sebagainya, lebih diarahkan pada penjelasan ayat
secara independen membuat ayat lain terabaikan, padahal masih memiliki
keterkaitan. Hal ini adalah sebuah keunggulan karena membuka ruang
bagi mufasir lain untuk memberikan pemikiran-pemikiran mereka dalam
kekosongan tersebut.

Dengan demikian, metode ini sangat memungkinkan


lahirnyaberbagai gagasan dan corak disiplin baru.Mufasir dapat
menggunakanmetode ini, misalnya, tafsir bi al-ra'yi bisa dikembangkan dalam
beberapapenafsiran sesuai keahlian yang dimilikinya

Ahli di bidang bahasa mendapatkan kesempatan yang banyak danluas


dalam menafsirkan al-Qur'an dari aspek kebahasaan seperti kitab Al-Musamma bi
Madarik al-Tanzil wa hagaiq al-Ta'wil karya an-Nasafi, dankitab Al-Bahar al-
Mahit karya Abu Hayan (654- 745 H).
Kemudian ahli di bidang filsafat menafsirkan ayat-ayat al- Qur'an,yang
kemudian melahirkan bahasan yang bersifat falsafi seperti kitab At-Tafsir al-
Kabir li al-Qur'an al-Karim (Mafatih al-Ghayb) karya ar-Razi(554-606
H). Sementara penafsiran al-Qur'an dari sudut teori ilmiah(sains) dapat
ditemukan dalam kitab Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim karangan
al-Jauhari.
2. Kekurangan
Quraish Shihab memiliki pandangan berbeda bahwa metode ini
memiliki kekurangan. Menurutnya, kitab- tafsir yang memakai metode
tahlili terkesan bertele-tele dan dirasakan ada semacam belenggu yang
mengikat generasi setelahnya, karena tidak jarang para mufasir
memberikan
pendapatnya secara teoritis dan mengesankan bahwa itulah pesan al-Qur'an yang
seharusnya di indahkan setiap waktu dan tempat.
Quraish Shihab juga mengatakan metode tafsir tahlili tidak
terlalumemerhatikan rambu-rambu metodologi yang harus diindahkan oleh
2mufasir, terutama pada saat menarik makna dan pesan dari ayat al-Qur'an,bahkan
ketika menyodorkan hidangannya, terkesan bahwa semua yang dalam
benak penulisnya ingin dihidangkannya sehingga mengakibatkan pembacanya
menjadi jenuh. Padahal pada saat yang sama, hidangan tersebut tidak
pernah tuntas dikarenakan mufasir biasanya mengarahkan pandangannya kepada
ayat yang dibahasnya, terlepas dari ayat lain yang memiliki keterkaitan makna
dengan ayat tersebut. Dalam hal ini uraian dalam tafsir tahlili terlalu melebar
sehingga terhidang aneka hidangan yang bisa jadi sebagiannya tidak
diperlukan oleh pembacanya.
D. Urgensi Metode Tafsir Tahlili
Meskipun mengandung kekurangan, keberadaan metode tahlili telah
memberikan sumbangan besar bagi pelestarian dan pengembangan khazanah
intelektual islam. Khususnya di bidang tafsir Al-Quran. Berdasarkan
fakta yang ada,metode ini telah melahirkan karya-karya besar dan
monumental.Sehingga urgensitas metode ini harus diakui.
Karena metode tahlili menjelaskan kandungan Al-Quran dari berbagaisegi,
dapat dikatakan, metode tahlili lebih dapat diandalkan jika tujuan yangingin
dicapai adalah pemahaman yang luas (pemahaman dalam berbagaiaspek)
terhadap kandungan Al-Quran. Dengan kata lain urgensi metode tahliliterletak
pada keberadaanya yang mampu memberi pemahaman lebih
luas(berbagai aspek) dibanding dengan metode yang lain.
Dari pembahasan di atas tentang metode Tafsir tahlili dapat
disimpulkan bahwa metodi ini sangat penting untuk menafsirkan al
quran karena metode ini berusaha menjelaskan ayat al quran secara terperinci
sesuai dengan urutan ayat-ayat al quran dalam mushaf, serta termasuk juga
metode yang paling tua. Pada dasarnya mempelajari al-Quran tidaklah sulit karena
ada banyak cara beserta metode yang akan mempermudah kita untuk mempelajari
lebih dalam lagi tentang cara mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al-
Qur'an.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Metode tafsir tahlili adalah metode penafsiran ayat-ayat al-Qur'an yang
dilakukan dengan cara mendeskripsikan uraian-uraian makna yang terkandung
dalam ayat-ayat al-Qur'an dengan mengikuti tertib susunan/urut-urutan surat-surat
dan ayat-ayat al-Qur'an itu sendiri dengan sedikit banyak melakukan analisis
didalamnya
Adapun ciri-ciri metode tafsir tahlili yaitu membahas segala sesuatuyang
menyangkut ayat itu dari segala seginya, Tafsir tahlili bisa bercorak tafsirbil
ma'tsur dan bisa bercorak tafsir bi al-ra'yi, mengungkapkan asbab an-nuzulayat
yang ditafsirkannya, jika ayat tersebut memang memiliki asbab an-nuzul,bahasa
yang digunakan metode tahlili tidak sesederhana yang dipakai metodetafsir ijmali.
Metode tahlili (analisis) adalah salah satu metode tafsir yang dalam
penggunaannya memiliki keunggulan dan kelemahan, keunggulan metode
inidapat dilihat dari ruang lingkup pembahasannya yang luas oleh
karenamemiliki dua bentuk tafsir yaitu tafsir bi al-ma'tsur dan bi al-ra'yi, selain
itutafsir tahlili dalam berbagai segi seperti linguistik, estetika, i'jaz
dansebagainya, lebih diarahkan pada penjelasan ayat secara independen-
membuatayat lain terabaikan, padahal masih memiliki keterkaitan.
Sedangkan kekurangannya menurut Quraish Shihab yaitu kitab-tafsir yang
memakai metode tahlili terkesan bertele-tele dan dirasakan ada semacam belenggu
yangmengikat generasi setelahnya, karena tidak jarang para mufasir memberikan
pendapatnya secara teoritis dan mengesankan bahwa itulah pesan al-Qur'an yang
seharusnya diindahkan setiap waktu dan tempat. Shihab juga mengatakan
metode tafsir tahlili tidak terlalu memerhatikan rambu-rambu metodologi
yang harus diindahkan oleh mufasir, terutama pada saat menarikmakna dan pesan
dari ayat al-qur’an
Metodi ini sangat penting untuk menafsirkan al quran karena metode ini
berusaha menjelaskan ayat al quran secara terperinci sesuai dengan urutan ayat-
ayat al quran dalam mushaf, serta termasuk juga metode yang paling tua.Pada
dasarnya mempelajari al-Quran tidaklah sulit karena ada banyak cara beserta
metode yang akan mempermudah kita untuk mempelajari lebih dalamlagi tentang
cara mempelajari ilmu-ilmu yang terkandung dalam al-Quran.
DAFTAR PUSTAKA

Aridl, Ali Hasan, 1994, Sejarah dan Metodologi tafsir, Jakarta: Terj. Akhmad
Akram Raja Grafindo Persada.
Baidan, Nashruddin, 2005, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Hanafi, Hasan, 2000, Islam in the Modern World: Religion Ideologi
and devlopment,I
,Heliopolis: dar Kebaa Bookshop.
Jauhari, Tantawi, Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karīm, juz 1, Mesir:
Mustafaal-Babi al-Halabiwa Auladuhu
Khaeruman,Badri, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an, (Bandung: )
PustakaSetia, 2004
Saleh, Ahmad S, 2007, Metodologi Tafsir al-Qur'an Kontemporer
dalamPandangan Fazlur Rahman, Jakarta: Gaung Persada Press.
Suma, 2001, Muhammad Amin, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 2, Jakarta:
PustakaFirdaus
Yuliza, 2020, Mengenal Metode Al-Tafsir Al-Tahlili: Jurnal Kajian Dakwah
danMasyarakat Islam, Vol.10, No

Anda mungkin juga menyukai