Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KARAKTERISTIK BAHASA ARAB

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh al-Lughah

Dosen Pengampu: Muhammad Hasyim, MA.

Disusun oleh:

1. Kilmah Azzatna 210301110074


2. Elva Nur Hidayah 210301110099
3. Rufayda Al Fatiya 210301110104

Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………... 1

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 1

1.3. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………….. 1


BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………………………….…...… 2

2.1. Aspek Bunyi………………….……………………………………………………………. 2

2.2. Isytiqoq………………………………………...…………………………………………... 3

2.3. Aspek Kosakata…………………………………………….……………………………… 4

2.4. Aspek Kalimat…………………………………………………………………….……….. 5

2.5. Arabisasi………………………………………………………………………….………... 5

2.6. Pemaknaan Lafazh……………………………………………………………….………… 5

2.7. Keringkasan……………………………………………………………………….……….. 6

2.7.1 Keringkasan pada huruf……………………………………………………….……….. 6

2.7.2 Keringkasan pada kata……………………………………………………….………… 7

2.7.3 Keringkasan pada susunan kalimat………………………………………….…………. 7

2.7.4 Keringkasan pada bahasa yang tertulis…………………………………….…………... 7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………. 8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….… 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. ii

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi. Bahasa diciptakan sebagai alat
komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan
suatu interaksi yang diharapkan agar dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan
suatu interaksi sosial dengan manusia lainya (Fakaubun, 2019).
Bahasa arab merupakan Semit Tengah yang merupakan rumpun dari bahasa semit, dan
berkerabat dengan bahasa ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa arab memiliki lebih
banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainya dalam rumpun bahasa semit (Fakaubun 2019).
Penyebab hal ini salah satunya adalah karena kekhususan karakteristik pada Bahasa arab.
Dengan makalah ini, penulis berharap agar karakteristik bahasa arab dapat lebih dipahami.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah apa saja karakteristik pada bahasa
arab.

1.3.Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini agar mengetahui apa saja karakteristik pada
bahasa arab.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Bunyi

Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara yang keluar dari
paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech atau alat bunyi. Proses
terjadinya bahasa apapun di dunia ini adalah sama. Maka tidak asing apabila ada beberapa
bunyi bahasa yang hampir dimiliki oleh beberapa bahasa di dunia seperti bunyi m, n, l, k, dan
s.

Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki ciri-ciri khusus dalam
aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan bahasa
Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air
Indonesia. Ciri-ciri khusus itu adalah :

1. Vokal panjang dianggap sebagai fonem ( َ ‫ أ‬، ‫ ِي‬، ‫)أُو‬

2. Bunyi tenggorokan (‫)أصوات الحلق‬, yaitu ‫ح‬dan ‫ع‬

3. Bunyi tebal ( ‫)أصوات مطبقة‬, yaitu ‫ض‬, ‫ص‬, ‫ط‬dan ‫ظ‬.

4. Tekanan bunyi dalam kata atau stress ( ‫)النبر‬

5. Bunyi bilabial dental ( ‫)شفوى أسنـانى‬, yaitu ‫ف‬

Dan untuk mengetahui dimana letak ‫نبر‬dalam suatu kata, kita harus mengetahui jenis
syllable atau suku kata dalam bahasa Arab. Ada lima macam syillable atau ‫ مقطع‬yang berlaku
dalam bahasa Arab fusha, yaitu :

1. cv ( ‫ )ص ح‬seperti ‫ب‬

2. cvv ( ‫ )ص ح ح‬seperti ‫فـي‬

3. cvc ( ‫ )ص ح ص‬seperti ‫ُخل‬

4. cvvc ( ‫ )ص ح ح ص‬seperti ‫عِين‬

5. cvcc ( ‫ )ص ح ص ص‬seperti ‫بنت‬

2
Untuk menentukan letak ‫نبر‬dalam suatu kata, para ahli berbeda pendapat.Sebagai contoh,
menurut Ibrahim Anis, letak ‫(نبر‬stress) dalam suatu kata bahasa Arab dapat dilihat dari macam
atau jenis suku kata atau syllable paling akhir dari kata itu. Bila suku kata akhir itu berupa jenis
keempat atau kelima ( cvvc atau cvcc ) maka disitulah letak nabr-nya. Contoh kata ‫نستــعين‬dan
‫مستــقر‬, nabr-nya ada pada suku kata ‫ عين‬dan ‫قـر‬.
ّ

Apabila suku kata terakhir dari jenis keempat atau kelima, lihat suku kata sebelum akhir.
Bila ia berupa jenis syllable kedua atau ketiga (cvv atau cvc), maka disitu letak nabr-nya.
Contoh pada kata ‫يستحيل‬dan ‫استغـفر‬letak nabr-nya pada suku kata ‫ حي‬dan ‫تغ‬.

Dan apabila suku kata sebelum akhir bukan dari jenis kedua atau ketiga, artinya jenis
pertama, maka lihat kembali suku kata ketiga dari akhir, seperti pada kata ‫ جلس‬dan ‫اجتمع‬.

Menurut Brockelmann (linguist Jerman), ‫( نبر‬stress/tekanan) dalam kata bahasa Arab bias
diketahui dengan cara menelusuri jenis suku kata dari akhir suatu kata sampai awal. Kapan
kita menemui suku kata atau ‫ مقطع‬panjang yaitu jenis kedua, ketiga, keempat atau kelima
dalam kata itu, maka disitulah nabr-nya. Dan bila tidak ditemui ‫مقطع‬panjang pada kata
tersebut, berarti nabr-nya ada pada suku kata pertama dari depan dalam kata tersebut. Contoh:

• ‫ يقاتل‬nabr-nya pada ‫قا‬

• ‫ يجتـمع‬nabr-nya pada ‫يَجـ‬

• ‫ جمع‬nabr-nya pada َ ‫جـ‬

Jadi perlu diingat bahwa nabr atau stress itu ada dalam bahasa Arab, meskipun meskipun
bukan merupakan fonem yang membedakan arti.

2.2 Isytiqoq

Yang dimaksud dengan isytiqoq adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang
lain, karena ada persamaan baik dari segi bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan
beberapa tambahan tertentu yang telah ditetapkan.

Ada dua pendapat ulama mengenai isytiqoq ini, antara lain:

1. Ulama Bashrah bahwa sumber isytqoq adalah masdar

3
2. Ulama Kufah bahwa sumber isytiqaq adala kata kerja (fi`il).

Isytiqoq menurut ulama bahasa di bagi tiga macam, antara lain:

1) Isytiqoq shogir yang aplikasinya melalui tasrif yang kita kenal selama ini yaitu
pengembangan lafadz dari lafadz asli dengan syarat adanya kecocokan dari segi makna,
huruf dan juga urutannya. Contohnya: ‫ضرب – ضارب – مضروب‬
2) Istiqoq kabir disebut juga al-qalb al-luqhawi, yaitu adanya persamaan antara dua
kata, baik dari segi lafadz maupun dari segi makna, akan tetapi tidak sama dalam urutan
huruf sebagai contoh : ‫ جبد – جدب‬/ ‫حمد – مدح‬
Isytiqoq Akbar disebut juga al-ibdal al-liqhawi, yaitu menukar suatu huruf yang lain. dalam
proses ini huruf yang mengalami pertukaran tidak disyaratkan memiliki makhroj yang sama.
Boleh saja terjadi pada setiap hurufkarena yang penting disini adanya kesesuaian makna antara
dua lafadz, contoh: ‫السراط – الصراط‬

2.3 Aspek Kosakata

Ciri khas kedua yang dimiliki bahasa Arab adalah pola pembentukan kata yang sangat
fleksibel, baik melalui derivasi ( ‫ )تصريف استـقاقى‬maupun dengan cara infleksi ( ‫تصريف إعرابـى‬
). Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali
dengan kosakata. Misalnya dari akar kata ‫علم‬, bila dikembangkan dengan cara ‫اشتقاقى‬, maka
akan menjadi :

• ‫ يعلَم‬- ‫علِم‬
َ dan seterusnya ( ‫ = )تصريف اصطالحى‬10 kata

• ‫ يعلِّم‬- ‫علّم‬
َ dan seterusnya = 10 kata

• ‫ يع ِلم‬- ‫ أعلَم‬dan seterusnya = 10 kata

• ‫ يتعلم‬- ‫ تعلم‬dan seterusnya = 10 kata

• ‫ يتعالم‬- ‫ تعالم‬dan seterusnya = 10 kata

• ‫ يستعلم‬- ‫ استعلم‬dan seterusnya = 10 kata

Dari masing-masing kata ini dapat lagi kembangkan dengan cara ‫تصريف إعرابـى‬sehingga
akan lebih memperkaya bahasa Arab. Dari kata ‫علم‬saja akan menjadi ratusan kata. Bahkan

4
menurut suatu penelitian, unsur bunyi yang ada pada suatu kata, meskipun urutan letaknya
dalam kata tersebut berbeda akan mengandung arti dasar yang sama.

2.4 Aspek Kalimat

Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki sistem i’râb terlengkap yang mungkin tidak
dimiliki oleh bahasa lain. I’râb adalah perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat atau
pun berupa huruf sesuai dengan jabatan atau kedudukan kata dalam suatu kalimat.I’râb
berfungsi untuk membedakan antara jabatan suatu kata dengan kata yang lain yang sekaligus
dapat merubah pengertian kalimat tersebut.

Contoh :

‫هذا قات ٌل أخى‬

‫هذا قات ُل أخى‬

Dua kalimat itu sangat berbeda sekali artinya, hanya karena perbedaan bunyi akhir kata
qâtil (‫)قاتل‬. Yang pertama dibaca tanwin dan yang kedua tidak dibaca tanwin (di-idlâfat-kan).
Maka kalimat pertama berarti orang ini yang membunuh saudaraku, sedang kalimat kedua
artinya orang ini adalah pembunuh saudaraku. Contoh lain adalah :

ً ‫ ما أحسنَ خالدا‬artinya alangkah baiknya si Khalid

‫ ما أحس ُن خال ٍد‬artinya apa yang baik pada si Khalid ?

ٌ‫ ما أحسنَ خالد‬artinya apa yang diperbuat baik oleh si Khalid ?

2.5 Arabisasi
Arabisasi pada bahasa adalah penyerapan kata dalam bahasa asing ke Bahasa Arab. Proses
arabisasi bisa saja mengurangi atau menambahkan huruf dalam kata agar kata tersebut dapat
menjadi Bahasa Arab asli. Contoh pengarabisasian adalah kata “Fonem” diarabisasi menjadi
"‫"فونيم‬

2.6 Pemaknaan Lafazh


Dalam menentukan sebuah kata dan maknanya, orang-orang bangsa Arab memiliki 3
tahapan cara, yaitu:

5
a. Berdasarkan karakteristik benda, berdasarkan bagian/aspek benda, definisi fungsi
benda, atau isytiqoq dari lafazh yang menunjukkan benda tersebut.
b. Mempertahankan makna asli yang menunjukkan benda tersebut.
c. Mengacu pada karakteristik benda yang paling menonjol atau pada fungsinya yang
paling dasar.

Pemikiran orang arab nampak pada perbendaharaan kosakatanya. Misalkan kata "‫"عامل‬
setelah datangnya islam memiliki makna "‫ حاكم‬،‫ "والي‬yang mana menunjukkan bahwa menjadi
penguasa (‫ )والية‬bukanlah menjadi dictator, tapi melakukan sebuah perbuatan amal, dan bahwa
memerintahkan sesuatu (‫ )حكم‬bukanlah sebuah kehormatan, namun sebuah beban tugas.

Bahasa Arab memiliki cara untuk mengklasifikasi benda. Kosakatanya terklasifikasi pada
klasifikasi yang komprehensif, akurat, dan logis. Terdapat lafazh yang menunjukkan
kemajemukan. Contohnya "‫ العالمين‬،‫ "العالم‬makai a menunjukkan makhluk/ciptaan secara
keseluruhan. Ada juga lafazh yang mrnunjukkan jenis-jenis makhluk, seperti "‫"النبات و الحيوان‬.
Ada juga yang menunjukkan moral dan perasaan, seperti ,"‫ المحاسن والمساوئ‬,"‫"المكارم والمثالب‬
"‫الفرح والحزن‬. Bahkan terkadang orang arab menyebutkan sifat sebuah entitas untuk
menggambarkan sesuatu. Contohnya "‫حر الفح‬
ّ " ,"‫ برد قارس‬,"‫"ريح عاصف‬.

Dapat disimpulkan, bahwasannya spesialisasi dalam struktur bahasa arab dalam kata sifat
(na’at), imbuhan (idhofah), dan isnad adalah semacam ketepatan dalam berekspresi.

2.7 Keringkasan
Keringkasan adalah sifat yang sudah pasti pada bahasa arab. Keringkasan ini terdapat
beberapa macam, yaitu ringkas pada huruf, ringkas pada kata, ringkas pada susunan kalimat,
dan ringkas pada bahasa yang tertulis.
2.7.1 Keringkasan pada huruf
Contoh keringkasan pada huruf bahasa arab adalah pada huruf vocal
(harokat), diletakkan berukuran kecil di atas atau bawah huruf konsonan,
sedangkan pada bahasa lain huruf vokalnya berukuran sama dengan huruf
konsonan. Contoh lainnya adalah pada huruf ‫( خ‬kh) yang dalam bahasa arab hanya
membutuhkan 1 huruf untuk ditulis, sedangkan pada bahasa latin membutuhkan 2

6
huruf. Contoh lain lagi adalah penyingkatan "‫ "عن ما‬menjadi "‫ "عم‬dan "‫ من ما‬menjadi
"‫"مم‬.
2.7.2 Keringkasan pada kata
Contoh keringkasan penulisan bahasa arab pada kata dapat dilihat dengan
membandingkan bahasa arab dengan bahasa inggris dan bahasa perancis.
Bahasa inggris Bahasa perancis Bahsa arab
mother Mere ‫أم‬
Father Père ‫أب‬
brother Frère ‫أخ‬

2.7.3 Keringkasan pada susunan kalimat


Contohnya adalah dalam imbuhan (idhofah) kepemilikan cukup
menambahkan dhomir, seperti pada "‫ "كتابه‬dan "‫ "كنابهم‬. Contoh lainnya adlaah kata
“itu terlalu jauh” atau dalam bahasa inggris “it is too far”, dalam bahasa arab cukup
mengucapkan "‫ "هيهات‬.
2.7.4 Keringkasan pada bahasa yang tertulis
Contohnya pada surat al-fatihah. Di Al-Quran, surat al-fatihah terdiri dari 31
kata, sedangkan ketika diterjemahkan ke bahasa inggris menjadi 70 kata

7
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan
seseorang.

Bahasa Arab memiliki banyak keistimewaan di antaranya:

a. Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki ciri-ciri khusus dalam
aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan
bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang banyak digunakan di seluruh
pelosok tanah air Indonesia.
b.Ciri khas selanjutnya yang dimiliki bahasa Arab adalah pola pembentukan kata yang
sangat fleksibel, baik melalui derivasi ( ‫ )تصريف استـقاقى‬maupun dengan cara infleksi
( ‫)تصريف إعرابـى‬. Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi
sangat kaya sekali dengan kosakata.
c. Isytiqoq/Pengambilan sighot (bentuk kata) dari shighot yang lain, karena ada
persamaan baik dari segi bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan beberapa
tambahan tertentu yang telah ditetapkan. Ada dua pendapat ulama mengenai isytiqoq
ini, antara lain:
o Ulama Bashrah bahwa sumber isytqoq adalah Masdar
o Ulama Kufah bahwa sumber isytiqaq adala kata kerja (fi`il).
d.Bahasa Arab memiliki sistem i’râb terlengkap yang mungkin tidak dimiliki oleh
bahasa lain. I’râb adalah perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat atau pun
berupa huruf sesuai dengan jabatan atau kedudukan kata dalam suatu kalimat.I’râb
berfungsi untuk membedakan antara jabatan suatu kata dengan kata yang lain yang
sekaligus dapat merubah pengertian kalimat tersebut
e. Penyerapan kata dalam bahasa asing ke Bahasa Arab
f. Dan lain sebagainya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N., & Lili, M. A. KARAKTERISTIK BAHASA ARAB.

Bahruddin, U. (2011). Fiqh Lughah Al Arabiyah. Malang: UIN-Maliki Press.

Fakaubun, A. F. F. (2019). Karakteristik Bahasa Arab.

ii

Anda mungkin juga menyukai