Disusun oleh:
11200140000073
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa arab merupakan salah satu bahasa internasional yang diresmikan oleh organisasi
pendidikan, kelimuan, dan kebudayaan PBB, yaitu UNESCO (United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization) pada tanggal 18 Desember 1973. Dalam bahasa arab
terdapat tata bahasa yang mempelajari pengunaan bahasa arab yang benar. Tata bahasa itu
disebut dengan ilmu nahwu.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenali kalimat
dalam bahasa arab dari sisi i’rab dan bina’-nya. Salah satu pelajaran dasar dari ilmu nahwu
adalah tentang pembagian kata bahasa arab. Dalam bahasa arab klasifikasi kata dibagi tiga,
yaitu isim, fi’il, dan huruf. Dalam makalah ini akan dijelaskan dengan ketiga pembagian
kata tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana penjelasan isim?
2. Bagaimana penjelasan fi’il?
3. Bagaimana penjelasan huruf?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat menjelaskan tentang isim.
2. Dapat menjelaskan fi’il.
3. Dapat menjelaskan huruf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isim ()اسم
Isim secara bahasa artinya kata yang menunjukkan yang dinamai. Isim menurut
istilah adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak diasosiasikan
dengan waktu apa pun. Isim adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia,
hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu atau sifat yang berkaitan dengan waktu.
Secara sederhana, isim bisa diartikan sebagai kata benda.
Isim mempunyai tanda-tanda atau ciri-ciri yang menujukkan bahwa sebuah kata
masuk dalam kelompok isim. Tanda-tanda isim adalah sebagai berikut:
C. Huruf ()حرف
Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika bersama dengan kata
yang lain. Huruf yang dimaksud di sini bukanlah huruf hijaiyah yang berjumlah 26, tetapi
huruf yang dimaksud adalah huruf hijaiyah yang memiliki arti seperti و (dan), من
(dari), ( كseperti) dan msih banyak lagi jenis huruf dalam bahasa arab.
Adapun tanda-tanda huruf, yaitu tidak adanya tanda-tanda dari isim dan fi’il.
Seperti ba’ huruf jar, yang sama sekali tidak memiliki tanda-tanda dari isim dan fi’il,
maka patut disebut sebagai huruf. Disebut huruf sebab tidak adanya indikasi isim dan fi’il
yang diperlihatkannya.
Dalam kaidah ilmu nahwu, huruf dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Huruf mukhtash (khusus), yaitu huruf yang bersifat khusus pada suatu kalimat
tertentu. Huruf mukhtash kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu khusus
pada isim (muktash bil ismi) عن، الي،من dan khusus pada fi’il كي، لن،لم
(mukhtash bil fi’il).
2. Huruf ghairu mukhtash, yaitu huruf yang dapat masuk baik dalam isim maupun
fi’il, seperti هل dan ثم. Kedua huruf tersebut dapat masuk pada isim dan fi’il, tidak
dikhususkan harus masuk pada kalimah tertentu.
KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini.
1. Isim secara bahasa artinya kata yang menunjukkan yang dinamai. Isim menurut istilah
adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak diasosiasikan dengan
waktu apa pun. Isim adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan,
tumbuhan, benda mati, tempat, waktu atau sifat yang berkaitan dengan waktu. Secara
sederhana, isim bisa diartikan sebagai kata benda.
2. Fi’il secara bahasa artinya peristiwa. Adapun fi’il secara istilah adalah kata yang
menunjukkan suatu makna pada waktu tertentu pada tiga waktu. Secara sederhana, fi’il
diartikan sebagai kata kerja.
3. Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika bersama dengan kata yang
lain. Disebut huruf karena tidak ada indikasi tanda-tanda isim dan fi’il yang
diperlihatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Isim, Fi'il, Huruf: Contoh, Tanda, dan Pengertiannya. (2021, Mei 22). Retrieved from Nahwu
Shorof Online: https://www.maskuns.my.id/2021/01/isim-fiil-dan-huruf.html
Muttaqien, W. (Director). (2019). Pembagian Kata dalam Bahasa Arab [Motion Picture].
https://youtu.be/U7HyyBl0vEs
Zubaidillah , M. H. (2018, September 12). PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN KALAM. 3-6.