Pendidikan
Drs. Abdul Haris M.Ag
MATERI PENDIDIKAN
2
QS. Al-Ghasyiyah
Ayat 17-21
3
A. Pengertian Sekilas Tentang Surah Al-Ghasyiyah
4
B. Surah Al-Ghasyiyah Ayat 17-21 Beserta Terjemahannya
Artinya: (17). Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan,(18). Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? (19). Dan gununggunung
bagaimana ia ditegakkan? (20). Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (21).
Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan.
5
C. Tafsiran Surah Al-Ghasyiyah menurut para Mufassir
1.Menurut tafsir Al-Maragi dijelaskan bahwa jika mau memikirkan perihal penciptaan unta
tersebut, dan di dalam penciptaan unta terdapat suatu keajaiban yang luar biasa yang
tidak ada atau tidak terdapat dalam penciptaan binatang lainnya.
2. Menurut tafsir al-Azhar menjelaskan bahwa dalam mengendarai onta sambil berjalan
malam itu, selalulah mereka ditudungi langit. Dan terasalah hubungan diri mereka dengan
langit yang tinggi itu.
3. Menurut tafsir Al- Maragi menjelaskan bahwa gunung- gunung di panjangkan dengan
kokohnya sehingga tidak goyah ataupun goncang, supaya bisa mendaki dan berekreasi
kapan saja serta bisa juga dijadikan sebagai patokan dalam mengarungi gurun sahara
yang luas.
4. Menurut tafsir Fi Zhilail-Qur’an menjelaskan bahwa bumi terhampar di depan mata dan
digelar untuk kehidupan, berjalan dan beraktivitas.5.
5. Dan menurut tafsir Al-Maragi dijelaskan bahwa Allah menyuruh Rasul-Nya agar
mengigatkan kaumnya melalui bukti-bukti yang tidak bisa dibantah dan diragukan lagi atas
kebenarannya.
6
D. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Surah Al-Ghasyiyah
7
QS. Ali Imran
Ayat 190-191
8
QS. Ali-Imran ayat 190
9
Dalam QS. Ali Imran ayat 190, Allah menguraikan sekelumit dari
penciptaan-Nya, serta memerintahkan agar memikirkan langit
dan bumi tentang kejadiannya. Hal-hal yang menabjubkan
didalamnya, seperti bintang-bintang, bulan, matahari serta
peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon, dan sebagainya yang
ada di alam semesta ini.
Ayat ini bertujuan untuk membuktikan tentang tauhid, keesaan,
dan kekuasaan Allah.
10
QS. Ali-Imran ayat 191
ِ ت َو ْاْ َ ْر
ض ِ او ا ِ ّْللا َ ق ِي َ ا ًم ا َو ق ُع ُود ًا َو عَل َ ٰى ُج ن ُوب ِ ِه ْم َو ي َت َف َكَّ ُر و َن ف ِ ي خَل
َ ق السَّ َم َّ ال َّ ِذ ي َن ي َذْكُ ُر و َن
ِ َّ اب الن
ار َ َ ط ًَل سُبْ َح ان ََك ف َقِن َا عَذ ِ ٰ ٰ َه ذ َا ب َ ا
َ َْر ب َّن َا َم ا َخ ل َق
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.
11
CIRI-CIRI ULUL ALBAB BERDASARKAN QS. ALI IMRAN AYAT 191
12
Isi Kandungan QS. Ali Imran ayat 190-191
1. Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi
serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah.
2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk penciptaan langit dan
bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui dan dipahami
oleh ulul albab.
3. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan
berpikir. Ulul albab selalu mengingat Allah dalam segala kondisi baik berdiri,
duduk, maupun berbaring. Ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk
bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta.
13
Isi Kandungan QS. Ali Imran ayat 190-191
14
Hadits riwayat
Bukhari
Iman, Islam, dan
Ihsan
15
اِ ََََََا ُُ َِ ٌُُ ََقَا َل ِ َّسلَّ ََ َب ِاِ اًا َي ْْ اًا ِللن َ علَ ْي ِه َو َ ُصلَّى هللا َ َان النَّ ِب ُّيَ ك: قَا َل،َث أَ ِبي ُه َر ْي َرة ُ َح ِد ْي
ًَا:ث» قَا َل ُ ان أَ ْن َ ُ ْؤ ًِ َن ِباهللِ َو ًَ ََلئِ َكتِ ِه َو ِب ِلقَائِ ِه َو ِب ُر
ِ ْْ َس ِل ِه َوَ ُ ْؤ ًِ َن ِبالب ُ اْل ْي َمِ ْ « :ان؟ قَا َل ِ ْ ًَا
ُ اْل ْي َم
َضة َ الزكَاةَ المـَ ْف ُرو َ ِي َ ص ََلةَ َوَُؤَد َّ شركَ ِب ِه َوَ ُ ِق ْي ََ ال ِ ُ َ س ََل ُم أَ ْن ََ ْْبُ َد هللاَ َو ََل ِ ْ « :س ََل ُم؟ قَا َل
ْ اْل ِْ
ْ اْل
» َ ََ ِإ ْن لَ َْ ََك ُْن ََ َراُُ ََ ِإنَّهُ يَ َراك،ُُ «أَ ْن ََ ْْبُ َد هللاَ َكَ َنَّكَ ََ َرا:ان؟ قَا َل
ُ س ِ ْ ًَا:ان» قَا َل
َ اْل ْح َ ض ُ َََو
َ ًَ َِ صْ َم
Dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi SAW pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang
Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi SAW menjawab: "Iman
adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam
itu?" Jawab Rasulullah SAW "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan
suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan
Ramadlan". (Jibril'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi SAW menjawab: "Kamu menyembah Allah
seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu". (HR Al-Bukhari, 1987:
50; Muslim, t.th: 9)
Secara umumnya, hadis ini membicarakan tentang
kesempurnaan agama Islam dengan menyebutkan terdapat
tiga komponen yang menjadi asas dalam Islam yang
mencakupi seluruh aspek kehidupan manusia yang terkandung di
dalamnya ibadah yang menjadi tujuan hidup manusia. Komponen
tersebut adalah. Iman, Islam dan ihsan.
17
Iman, Islam, Ihsan dalam Perspektif Pendidikan
Iman
Iman menurut bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati, atau keteguhan
hati. Materi terkait keimanan terdapat dalam mata pelajaran aqidah di madrasah-
madrasah. Tujuannya ialah memperkokoh keimanan siswa pada tiap jenjang
belajarnya. Redaksi hadist tersebut tentang iman dijelaskan Rasulullah Saw sebagai
berikut: “Iman itu adalah kamu meyakini (iman) kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan mengimani qadha dan qadar yang
baik ataupun yang tidak baik”. Secara konsep memang seperti demikian yang
disampaikan Rasulullah Saw, namun terdapat hadist lain yang mengatakan
bahwa:“Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan melalui lidah, dan
pengenalan dengan anggota badan”. (H.R. Ibnu Majah).
18
Iman, Islam, Ihsan dalam Perspektif Pendidikan
Islam
▫Islam adalah agama yang dilandaskan atas lima dasar, yaitu :
1) Mengucapkan dua kalimat syahadat artinya : Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan Aku bersaksi bahwasanya Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam utusan Allah.
2)Menunaikan shalat wajib pada waktunya, dengan memenuhi syarat, rukun dan memperhatikan
adab dan hal-hal yang sunnah
3)Mengeluarkan zakat.
4) Puasa pada bulan Ramadhan.
5) Haji sekali seumur hidup bagi yang mampu, mempunyai biaya untuk pergi ke tanah suci dan
mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.
19
Iman, Islam, Ihsan dalam Perspektif Pendidikan
Ihsan
Rasulullah Saw bersabda dalam hadist diatas berkaitan dengan ihsan,
bahwa:“Rasul menjawab: ihsan adalah jika kamu beribadah kepada Allah seolah-
olah kamu melihat-Nya, jikalau kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia
melihatmu
20
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
21
THANKS!
Any questions?
22