Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraan”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
KELOMPOK 9
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia dan kasih
sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Geostrategi Indonesia ini dengan
sebaik mungkin. Selawat serta salam semoga tetap tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW. tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Romlah Abu Bakar Askar,
MAselaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengektikan. Maka dari
itu, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan dalam makalah ini.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari 17.000 lebih pulau diapit oleh Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar kedelapan di
Asia dan negara terbesar di Asia Tenggara. Dengan populasi sebesar 270 juta jiwa saat ini,
Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di
Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama yang berbeda. Semboyan nasional
bangsa Indonesia, “Bhinneka Tinggal Ika” (Berbeda-beda tetapi tetap satu), berarti
keberagaman yang membentuk negara. Hal ini menunujukkan adanya masyarakat Indonesia
yang majemuk dan heterogen, didalmanya teridiri berbgaia ras, suku, bahasa, agama, warna
kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut sehingga dalam
masyarakat Indonesia rawan dengan adanya perpecahan antara daerah satu dengan daerah
yang lain.
Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi untuk menjaga persatuan dan kesatuan
masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya untuk
menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi
segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Rebublik Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah
geostrategi.
Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di
Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi,
sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama
Ketahanan Nasional.
Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
sebagainy sehingga Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan
ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut rumusan masalah yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud geostrategi?
2. Bagaimana konsep Ketahanan Nasional Indonesia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis ialah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud geostrategi
2. Untuk mengetahui konsep Ketahanan Nasional Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geostrategi Indonesia
Pada awalnya, geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Namun, Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa
Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia sebagai ruang
hidup nasional guna merancang arahan tentang kebijakan, sarana, dan sasaran pembangunan
untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional. Selanjutnya, geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional.
1. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada
ruang hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi
diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai.
Atas dasar pengertian sederhana diatas, bangsa Indonesia memandang geostrategi
sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia
untuk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
a) Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada
aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam dan aspek-aspek alamiah bagi
upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
B. Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional memliki latar belakang sejarah kelahirannya di Indonesia.
Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer
angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD (Sunardi: 1997). Masa itu
adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Soviet dan Cina.
Pengaruh komunisme sampai masuk kawasan Indo-Cina sehingga satu per satu kawasan Indo-
Cina menjadi negara komunis seperti Laos, Vietnam, Kamboja. Bahkan, infiltrasi komunis
masuk ke Thailand, Malaysia dan Singapura.
Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Filipina, Mlaysia, Singapura, dan Thailand.
Bhakan, gerakan Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 Sepetember 1965,
tetapi akhirnya bisa diatasi. Menyadari atas berbagai kejadian tersebut, makin kuat gagasan
pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya dan bangsa Indonesia agar kedaulatan dan
keutuhan bangsa Indonesia terjamin di masa yang akan datang. Jawaban atas pertanyaan
eksploratif tersebut adalah adanya kekuatan nasional yang antara lain berupa unsur kesatuan
dan persatuan serta kekuatan nasional.
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan baik dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta untuk mencapai perjuangan nasionalnya
(Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional
yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan
bisa dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran
geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan
nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional
adalah konsep geostrategi Indonesia.
Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945,
Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam
maupun luar yang nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah
bangsa yang bersatu. Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus
berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II
Belanda yang tidak rela melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka
setelah periode berabad-abad penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bisa
menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa awal
kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar,
pemberomntakan RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta di daerah
sulawesi, serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta
pemberontakan PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96).
Gangguan-gangguan integrasi nasional tentu merupakan langkah mundur dan
merupakan batu uji bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan
nasionalnya. Selain itu karena dilihat dari letak geografis, potensi sumber daya alam,
serta besar jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya, Indonesia juga menjadi
ajang perebutan dan persaingan kepentingan dan pengaruh negara-negara besar atau
adikuasa. Terbukti beberapa pergolakan daerah di beberapa wilayah juga tidak lepas dari
dukungan kelompok negara-negara adikuasa yang ikut bermain dan menyokong gerakan-
gerakan tersebut demi keuntungan ekonomi maupun politik dari negara yang
bersangkutan.
Pertimbangan geostrategis bahwa Indonesia menempati kenyataan posisi silang
dari berbagai aspek, disamping aspek geografi juga aspek demografi, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Secara lebih rinci posisi silang Indonesia tersebut
sebagai berikut:
a) Geografi: wilayah Indonesia terletak diantara dua benua yakni benua Asia dan Benua
Australia, serta diantara samudera pasifik dan Samudera Hindia.
b) Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di selatan
(Australia) dan penduduk paling Padat Utara (RRC dan Jepang).
c) Ideologi: Indonesia secara ideologis diapit oleh kekuatan ideologi berbeda, yakni
liberalisme di seletan (australia dan Selandia Baru) dan Komunisme di Utara (RRC,
Vietnam, dan Korea Utara).
d) Politik: di aras Sistem Politik, Indonesia diapit oleh kekuatan demokrasi Liberal di
selatan, dan demokrasi rakyat (proletariat) di utara.
e) Ekonomi: Secara ekonomi, Indonesia di “perbatasan” antara ekonomi kapitalis di
Selatan dan masyarakat sosialis di Utara.
f) Sosial: masyarakat Indonesia diantara masyarakat Individual di selatan dan
masyarakat sosialisme di Utara.
g) Budaya: Budaya Indonesia terletak diantara budaya barat di selatan dan budaya
budaya timur di utara.
h) Hankam: Geopolitik dan geostrategi Hankam Indonesia terletak diantara wawasan
kekuatan maritim di selatan di selatan dan wawasan kontinental di utara (Kaelan,
2007: 132).
Dalam konteks menangkal ancaman baik dari luar dan dalam, karena sifat silang
Indonesia dari berbagai aspek geostrategis maupun aspek lain, Indonesia mempunyai dua
alternatif: yakni hanya menjadi obyek daripada lalu-lintas kekuatan dan pengaruh luar,
atau menjadi subyek yang turut aktif mengatur lalulintas kekuatan-kakuatan pengaruh
luar tersebut untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa merdeka, berdaulat, adil, dan
makmur. Sejauh ini Indonesia, terutama terkait kesatuan resmi wilayah Indonesia secara
umum masih tetap tegak berdiri, meskipun pada wilayah-wilayah penciptaan kemerataan
ekonomi, ancaman korupsi, kesatuan budaya, politik, dan pertahanan kemanan masih
harus perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus. Hal itu tentu tak lepas
dari keuletan dan ketangguhan bangsa Indonesia sendiri dalam mengembangkan kekuatan
nasional dan menghadapi ancaman dan tantangan-tatantangan internalnya sendiri
(Soemarsono dkk, 2001: 102). Oleh karena itu, strategi untuk mengelola dan
mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang ada (yakni berupa keuletan dan ketahanan)
berdasar pertimbangan geostrategis dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang
menerpa Indonesia inilah yang secara umum disebut Ketahanan Nasional. Ketahanan
Nasional ini sangat diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa
dan wilayah tumpah darah Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta
sifat khas wilayah tumpah darah Indonesia. Pandangan Geostrategi Indonesia inilah yang
dikemudian dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional.
2. Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehdupan nasioanal.
Dalam konteks ketahanan nasional :
a) Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
b) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi.
c) Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dwi Sulisworo, T., Wahyuningsih, D., & Baehaqi, A. (2012). Hibah Materi Pembelajaran Non
Konvesional. Jakarta.
Hidayat, & I. Mardiono. (n.d.). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya.
Manda, D., & dkk. (2015). Urgensi Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia. Jurnal
Integrasi, 248.