KHUTBAH SYA’BAN (4): KEMULIAAN MALAM NISFU SYA’BAN
َو َعلى ٰآل ٰه وصح ٰب ٰه،ان
ْ َ َ َ َ الس ََل ُم َع َلى ُم َح َّمد َس ِّيد َو َلد َع ْد َن َّ الص ََل ُة َو َّ َو،الد َّيان َّ الح ْم ُد هّلِل ْاْلَلك َ ٰ ٰٰ ٍ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ْ ْ ُْ َ َ َ ُ َأ ْش َه ُد َأ ْن ََّّل إ َله إ ََّّل،الز َمان هللا َو ْح َد ُه َّل ش ٰرْي َك ل ُه اْل َن َّـز ُه َع ٰن ال ٰج ْس ٰم َّي ٰة َوال ٰج َه ٰة َّ َو َتابع ْيه َع َلى َم ِّر ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰٰ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َّ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َ َ ِّ َ َّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ٰع َب َاد، أ َّما َب ْع ُد،ان خلق ُه ال ُق ْر ُآن وأشهد أن س ٰيدنا محمــدا عبده ورسوله ال ٰذي ك،والزم ٰان واْلك ٰان ين َآم ُنوا َ َيا َأ ُّي َها َّالذ: ْال َقائل في ك َتابه ْال ُق ْرآن، َفإ ِّني ُأ ْوص ْي ُك ْم َو َن ْفس ي ب َت ْق َوى هللا اْلَ َّنان،الر ْح ٰمن ٰ ٰ ٰٰ ٰ ٰ ٰٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ َّ ُ َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ ْار َك ُعوا َو اع ُب ُدوا َرَّبك ْم َواف َعلوا ال َخ ْي َر ل َعلك ْم ُت ْف ٰل ُحو َن ْ اس ُج ُدوا َو Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam hari yang mulia ini, serta di tempat yang paling mulia di muka bumi ini kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya semampu kita. Karena hanya dengan taqwa lah kita semua berhak mendapatkan kebahagiaan haqiqi dan kesuksesan abadi, di dunia ini sampai kelak di akhirat nanti.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Tiada terasa kita sudah berada di bulan Sya’ban, yang berarti kita akan menyongsong satu malam yang penuh keutamaan, kemuliaan dan keberkahan. Malam itu adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa disebut malam nisfu Sya’ban. Allah Ta’ala berfirman: َ ُ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ )٧٧ :اع ُب ُدوا َرَّبك ْم َواف َعلوا الخ ْي َر ل َعلك ْم ت ْف ٰل ُحون (الحج ْ اس ُج ُدوا َو َ َيا َأ ُّي َها َّالذ ْ ين َآم ُنوا ْار َك ُعوا َو ٰ Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung” (QS al-Hajj: 77) Dalam ayat ini, Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang beriman untuk melakukan amal yang paling utama setelah iman, yaitu shalat. Allah memerintahkan orang-orang beriman agar mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala macam ibadah. Allah perintahkan mereka untuk melakukan kebaikan, dan dengan itu mereka akan memperoleh keberuntungan di akhirat. Allah Ta’ala telah menjadikan bagi hamba-hamba yang beriman pintu-pintu kebaikan yang banyak sebagai rahmat Allah terhadap mereka. Allah juga menjadikan ada waktu-waktu yang diberkahi agar di waktu-waktu tersebut seorang muslim mencari bekal untuk akhiratnya.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Surat al-Hajj ayat 77 tersebut merupakan dalil umum bahwa kita dianjurkan untuk melakukan berbagai kebaikan kapan pun dan di mana pun termasuk pada malam nisfu Sya’ban. Rasulullah bersabda riwayat Ibnu Majah dan al Baihaqi : ُ ْ َ ُّ السن ٰن َوال َب ْي َه ٰق ُّي ٰفي ش َع ٰب ُ ان َف ُق ْو ُم ْوا َل ْي َل َها َو َ ص ْو ُم ْوا َن َه َار َها َ(ر َو ُاه ْاب ُن َم اجه ٰفي َ صف م ْن َش ْع َبْ ِّ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ٰ ٰ ٰإذا كانت ليلة ال ٰن ْ )اْل ْي َم ٰان ٰ Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman) Maknanya, bangunlah di sebagian besar malam itu dan isilah dengan shalat, dengan membaca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan- kebaikan yang lain. Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Rasulullah pun bersabda riwayat al Baihaqi:
1|Khutbah Jumat Bulan Sya’ban ( 4): Kemuliaan Malam Nisfu Sya’ban
ْ َُ َ ْ ََ ْ َ َ ْ ان َل ْي َل ُة ال ِّن َ إ َذا َك َه ْل ٰم ْن َسا ٰئ ٍل فأ ْع ٰط َي ُه َ(ر َو ُاه ال َب ْي َه ٰق ُّي في،ص ٰف ٰم ْن ش ْع َبان ن َادى ُم َن ٍاد َه ْل ٰم ْن ُم ْس َتغ ٰف ٍر فأغ ٰف َر ل ُه ٰ ٰ َ ْ ْ َ ُ ( اْليم ٰان ٰ شع ٰب Maknanya “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman) Oleh karena itulah, Imam Syafi’i menegaskan dalam kitab al-Umm: َ َ َ ْ ْ َ َ َْ َََْ َ ُ ُ ْ ََْ ْ اْل َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ُّ َّ ُ َ ُ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ض َحى َول ْيل ٰة ال ٰفط ٰر َوأ َّو ٰل ل ْيل ٍة س ل َي ٍال ٰفي ليل ٰة الجمع ٰة وليل ٰة ٰ وبلغنا أنه كان يقال ٰإن الدعاء يستجاب ٰفي خم َ صف م ْن َش ْع َبْ ِّ َ ْ َ َ َ ْ ان ٰ ٰ ٰمن َرج ٍب وليل ٰة ال ٰن “Telah sampai berita kepada kami bahwa dulu pernah dikatakan: sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya idul adha, malam idul fitri, malam satu Rajab dan malam nisfu Sya’ban.” Mengomentari pendapat Imam Syafii tesebut, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa
al-Kubra mengatakan: الشا ٰف ٰع ُّي َ ص ٌة َو ٰم ْن َث َّم َق َّ ال ُ است َج َاب ٌة َم ْخ َ ص ْو ْ ص ٌة َو َ ص ْو ْ الل ْي َلة َف َّ هذ َ ه ل ن ٰ ٰ ٰ ٰ ٰٰ ٰ ٰ اب ٰف ْي َها َ َ ُ َ ُّ َّ ُ َرض َي هللا عنه إن الدع َاء ي ْستج ُ ْ َ ُ ٰ ٰ “Kesimpulannya bahwa malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan, dan terjadi pengampunan dosa secara khusus serta pengabulan doa secara khusus. Dari sini-lah Imam Syafi’i mengatakan bahwa doa dikabulkan di malam nisfu Sya’ban.”
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Bahkan dalam sebuah hadits yang shahih riwayat Ibnu Hibban, Thabrani dan al Baihaqi : َ ان َف َي ْغف ُر ل َجميع َخ ْلقه إ ََّّل ْلُ ْشرك َأ ْو ُم َشاحن َ(ر َو ُاه ْاب ُن ح َّب ان َ صف م ْن َش ْع َبْ ِّ َ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َّ َ ٰ ٍ ٰ ٍٰ ٰ ٰ ٰٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ يط ٰلع هللا ٰإلى خل ٰق ٰه ٰفي ليل ٰة ال ٰن ْ َّ ( والط َب َرا ٰن ُّي َوال َب ْي َه ٰق ُّي Maknanya: “Allah merahmati para hamba-Nya di malam nisfu Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan duniawi” (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Makna hadits ini bahwa Allah mengkhususkan malam nisfu Sya’ban dengan sebuah keistimewaan, yaitu Allah merahmati para hamba-Nya yang beriman dengan rahmat yang khusus. Allah mengampuni untuk sebagian kaum muslimin sebagian dosa mereka dan mengampuni untuk sebagian kaum muslimin semua dosa mereka. Sungguh keistimewaan yang Allah berikan kepada kita umat Rasulullah. Maka jangan kita sia-siakan sebuah kesempatan yang mulia, waktu yang sangat berharga tersebut. Sedangkan orang kafir dan musyrik, maka Allah tidak akan mengampuninya. Demikian pula musyahin, yakni seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan dunia, urusan pekerjaan, bisnis, bermasyarakat dan hubungan social lainnya. Oleh karenanya, hendaklah masing-masing kita memperbaiki hubungan dengan saudara sesama muslim, saling memaafkan, berlapang dada dan mengeluarkan serta membuang iri dan kebencian dari hati kita sebelum malam nisfu Sya’ban tiba. Dengan itu, semoga Allah merahmati kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
2|Khutbah Jumat Bulan Sya’ban ( 4): Kemuliaan Malam Nisfu Sya’ban