Disusun Oleh:
Vanessa Bulan Aprilia (226161005)
Ilmu perpustakaan dan Informasi Islam
Kelas 1A
BAB II
KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN KEPUSTAKAWANAN DIMASA ISLAM
A. Perkembangan Keputakaan Islam Masa Daulah Bani Umayyah Pada masa Daulah
Bani Umayyah 1 di Suriah (Syria), kepustakaan berada pada istana khalifah dan
keluarganya. Khizanah al-Kutub/Khazain (perbendaharaan buku /khazanah buku-
buku) adalah sebutan untuk kepustakaan islam (dalam wujud perpustakaan).
Pelopor-pelopor Kepustakaan Islam masa Daulah Bani Umayyah adalah Khalifah
Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41- 60 H/662-680 M). Beliau adalah orang pertama
yang mengundang para ahli khabar (hadits) dan sejarah bangsa Arab untuk
menuliskan sejarah bangsa Arab. Tulisan ‘Abid bin Syariah al-Jurhumi tentang
sejarah bangsa Arab kuno, khusunya al-Muluk wa al -Akhbar al-Madin, merupakan
karya pertama dalam sejarah islam. Karya ini konon sampai sekarang masih
tersimpan di Museum Britanian (British) Inggris dengan judul Akhbar al-Yaman wa
Asy’arish wa An-shabih. Sementara karya Wahad bin Munabbih di antaranya al-
Mubtada dan al-Maghazi, kemudian diadopsi oleh Ibn Ishaq dikarya Sirah al-
Nabawiyah.
Pendapat Mackens, Menurut Mackensen seperti dikutip dari Sardar (2002), sejarah
awal berdirinya perpustakaan di dunia islam dimulai pada masa Daulah Bani
Umayyah.Perpustakaan yang pertama adalah perpustakaan al-Zuhri. Al-Zuhri
disebut sudah mengoleksi buku-buku yang dikumpulkan dari murid-muridnya.
B. Kemunculan Perpustakaan dan Istilah-Istilah yang Digunakan Perpustakaan muncul
berwal dari daulah islam. Sebelum perpustakaan, telah muncul lembaga-lembaga
pendidikan awal islam, seperti al-Masjid, al-Kuttab, Majalis al-Munadharah, dan al-
Madrasah. Al-Kuttab adalah lembaga pendidikan dasar yang pertama dalam dunia
islam. Tempat pendidikan Kuttab berawal dari rumah-rumah seorang guru, lalu
beralih ke pekarangan dan mendirikan bangunan sendiri. Sementara Majalis al-
Munadharah adalah tempat untuk mendiskusikan berbagai persoalan
agama.Perpustakaan mempunyai beragam istilah sesuai perbedaan masa kemunculan
dan perkembangan komunitas yang terkait di dalamnya.
Pada masa Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah ini perpustakaan telah berdiri dalam
istana kerajaan sehingga kolektor bukunya adalah khalifah atau keluarganya. Untuk
merjemahkan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab, Khalid bin Yazid telah
mendatangkan kelompok filosof Yunani yang tinggal di Mesir dan memahami
bahasa Arab untuk menerjemahkan buku-buku Filsafat Yunani ke dalam bahasa
Arab. Perkembangan ini beriringan dengan berkembangnya metode penyebaran dan
penghimpunan berbagai ilmu. Selain periwayatan, pada masa ini telah terjadi pula
penukilan, penrjemahan dari bahasa luar Arab (buku-buku Persia, Yunani, dalam
berbagai bidang seperti kedokteran, filsafat, dan lainnya). Oleh karena itu,
penerjemahan, penyusunan, dan penghimpunan telah dimulai secara resmi pada
masa Daulah Bani Umayyah. Istilah Bait al- Hikmah (rumah ilmu
pengetahuan/kebijaksanaan), terjadi pada masa Khalifah Harun al- Rasyid dan
semakin berkembang mencapai puncaknya pada masa Khalifah.
BAB IV
SEJARAH KEPUSTAKAAN PADA MASA DAULAH ABASSIYAH
BAB V
PERKEMBANGAN KEPUSTAKAAN ISLAM PADA MASA DAULAH BANI
UMAYYAH II DAN BANI FATHIMIYAH DI MESIR
Perpustakaan daulah ini didirikan oleh Khalifah al-Hakam II pada dekade akhir abad
ke-10 M terletak di pusat Ibu Kota, Cordova, sehingga nama perpustakaan pun dikenal
dengan Perpustakaan Khalifah al-Hakam II. Perpustakaan ini pada awalnya merupakan
perpustakaan-perpustakaan pribadi milik keluarga istana daulah, yang kemudian
digabungkan menjadi satu perpustakaan besar oleh Khalifah al-Hakam II. Dengan
penggabungan ini, perpustakaan Khalifah al-Hakam II menjadi perpustakaan terbesar
dan terlengkap di Spanyol, memuat berbagai disiplin ilmu. Selain mendirikan
perpustakaan, beliau juga mendirikan 27 sekolah di Cordova untuk masyarakat miskin
secara gratis dan universitas-universitas di berbagai kota Andalusia. Perpustakaan ini
pada awalnya merupakan perpustakaan-perpustakaan pribadi milik keluarga istana
daulah, yang kemudian digabungkan menjadi satu perpustakaan besar oleh Khalifah al-
Hakam II. Dengan penggabungan ini, perpustakaan Khalifah al-Hakam II menjadi
perpustakaan terbesar dan terlengkap di Spanyol, memuat berbagai disiplin ilmu. Selain
mendirikan perpustakaan, beliau juga mendirikan 27 sekolah di Cordova untuk
masyarakat miskin secara gratis dan universitas-universitas di berbagai kota Andalusia.
Khalifah al-Hakam II telah mulai melakukan system pengelolaan (managment system)
perpustakaan dengan merekrut (recruitment) sejumlah besar staf perpustakaan untuk
memperkenalkan, mengelola, dan menambah secara padat jumlah koleksi
kepustakaannya. Selain memiliki jaringan dengan kepustakaan dunia Timur (Arab),
khususnya Suriah (Syria) dan Irak, perpustakaan daulah ini juga memiliki hubungan
dan jaringan yang baik dengan kepustakaan Barat (Eropa) yang lain. Terbukti bahwa
Daulah Bani Umayyah II di bawah kepemimpinan Khalifah Abdurrahman menerima
hadiah dari Kaisar Byzantium berupa suatu karya Yunani yang ditulis di mukanya
dengan tinta emas dan dihias dengan sangat indah.
B. Perkembangan Kepustakaan pada masa Daulah Fathimiyyah Di Mesir
Daulah Fatimiyah didirikan pada 298 H/907 M oleh Ubaidillah. Ia mengklaim sebagai
keturunan Fatimah al-Zahra Binti Rasulullah, meskipun banyak sejarawan yang
menolak kalimnya. 13 Daulah ini pecahan dari Daulah Abbasiyah, yang melepaskan
dan memerdekakan otoritas politiknya dari Daulah Abbasiyah di Baghdad dan
membangun kekuasaan barunya berpusat di Tunisia, Maroko, Afrika Utara. Sekitar 62
tahun berikutnya, pada 358 H/969 M pada masa Khalifah Muiz Lidinillah, pusat
kekuasaan khalifah ini berpindah ke Kairo (al-Qahirah) sebagai pusat ibu kota barunya.
Pada saat pembangunan Kota Kairo (al-Qahirah) ini pula dibangun Masjid Jami’ al-
Azhar. Sejak saat itu, Kairo menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan Islam, yang
berdiri sendiri, selain Baghdad. Berikut adalah Penjelasan mengenai Perpustakaan di
Mesir:
1. Pembangunan Perpustakaan di Mesir
Khalifah al-Aziz, putra Khalifah Muiz Lidinillah, meneruskan kebijakan ayahnya
dengan membangun Khazain al-Qushur (khazanah kekayaan istana) pada 364–365
H/ 975– 976 M sebagai bangunan perpustakaan yang sangat besar. Di dalamnya
terdapat 40 ruangan besar dengan jumlah koleksi kepustakaan mencapai 1.600.000
(satu juta enam ratus ribu buku, dokumen, manuskrip, dan lain-lain).
2. Perpustakaan Selain Dar al-Hikmah
Selain Dar al-Hikmah, perpustakaan milik pribadi dan perpustakaan masjid juga
berkembang pada masa Daulah Fatimiyah. Perpustakaan pribadi dapat berupa
perpustakaan milik keluarga raja, perpustakaan seorang ilmuwan atau paling tidak
pencinta buku. Bahkan, terdapat pula dua perpustakaan pribadi milik orang Yahudi
dan ilmuwan tertentu lainnya.17 Dalam kaitan ini, tampak bahwa Daulah Fatimiyah
lebih terbuka (open minded) dalam konteks pengembangan kepustakaan Islam.
3. Persaingan Perpustakaan dalam Konteks Daulah- Daulah Islam
4. Pengelolaan Perpustakaan
BAB VI
PERIODISASI PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN ISLAM DALAM KONTEKS
SEJARAH PERADABAN ISLAM
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
http://www.ppwalisongo.id/berita/detail/204/menelusuri-jejak- perkembangan-
bahasa-arab
https://mayaliana0912.blogspot.com
https://www.academia.edu/5125925/Sejarah_Tulisan_Arab
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-1-1-87201-231410087-bab1-
06082014071954.pdf
BAB II
Pustaka dan Arsip kabupaten Kampar. 2022. Rumah . [online] Tersedia di:
<https://pustakaarsip.kampparkab.go.id> [Diakses 10 September 2022].
Ejournal.perpusnas.go.id. 2022. e-Journal Perpustakaan Nasional RI . [online]
Tersedia di: <https://ejournal.perpusnas.go.id/> [Diakses 10 September 2022].
Hak, Nurul. "Sains Kepustakaan dan Perpustakaan dalam Sejarah dan Peradaban
Islam (klasik, pertengahan, modern)". Pati: Maghza Pustaka, 2020
BAB III
https://perpustakaan.ump.ac.id (diakses 18 September 2022)
Hak Nurul.2020.Sains,Kepustakaan,dan Perpustakaan dalam Sejarah dan
Peradaban Islam.Pati:MaghzaPustaka.
https://ojs.uinsuka-bjm.ac.id (diakses 18 September 2022)
https://duniaperputakaan.com (diakses 18 September 2022)
Agus Rifai.2013.Perpustakaan Islam konsep, sejarah, dan Kontribusinya dalam
Membangun Peradaban Islam Masa Klasik.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
BAB IV
Rodin, Rhoni (2021). Kajian Historikal Terhadap Perkembangan Perpustakaan di
Masa Dinasti Abassiyah dan Konteksnya di Masa Sekarang. 5(2), 237-238
Yanto, (2015). Sejarah Perpustakaan Bait Al Hikmah Pada Masa Keemasan Dinasti
Abassiyah, 15(1), 242-243
BAB V
Hak, Nurul. “Sains, Kepustakaan dan Perpustakaan dalam Sejarah dan Peradaban
Islam (Klasik, Pertengahan, Modern)”. Pati: Maghza Pustaka, 2020.
Hamadah, Muhammad Mahir, al – maktabat fi al – islam, Beirut:Muassasah al
Risalah, 1981
Kurdi Ali, Ali al –islam wa al- hadharah al Arabiyah, Juz 1, Hlm 238
Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu pengetahuan Islam
Cet. 3 Kencana, Jakarta,2007, hlm 141.
Muhammad Kurdi Ali, al – islam wa al hadharah al – arabiyah, juz 1, hlm, 238.
Diakses Pada 4 Oktober 2022
Nakosten, Mehdi. 1996. History of Islamic Origins of Western Education A.D. 800 –
1350 : With an Introduction to Medieval Muslim Education. Terjemahan Kontribusi
Islam atas Dunia Intelektual Barat : Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam oleh
Joko S. Kahhar & Suriyanto Abdullah. Surabaya: Risalah Gusti.
Sulasman, 2013. Sejarah Islam di Asia Dan Eropa,cet. 1 pustaka setia,
Bandung,2013, hlm 225.
Sulasman. Sejarah Islam di Asia Dan Eropa,cet. 1 pustaka setia, Bandung,2013, hlm
225.
S.M Imamuddin, Some Leading Libraries of the World, (Dhaka: Islamic. foundation,
1983)
BAB VI
Joko Winarto (2010). Perkembangan Islam Abad Pertengahan, dalam
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/55002ee88133112819fa7348/perkembang
an-islam-abad-pertengahan diakses tanggal 29 November 2018.
Rifai, Agus. 2013. Perpustakaan Islam: konsep, sejarah, dan kontribusinya dalam
membangun peradaban Islam masa klasik. Jakarta: Rajawali Press.