Anda di halaman 1dari 8

kelompok 2

1.Faiz syah ramadhan


2. Mhd. Rizki Al Ghifari Htb
3. Ahmad Dzaky Rafif Siregar
4. Ricky pasha ibrahim lbs
•lembaga pendidikan islam
pada masa Dinasti Abbasiyah
Lembaga Pendidikan Islam di Masa Dinasti Abbasiyah
1. Lembaga Pendidikan Dasar (Kuttab atau Makttab)
Kutab atau Makttab berasal dari kata kataba yang berarti menulis atau tempat
menulis. Namun akhirnya memiliki pengertian sebagai lembaga pendidikan dasar.
2. MasjidMasjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga
berfungsi sebagai kegiatan pendidikan dan kebudayaansejalan dengan munculnya
bermacam-macam pengetahuan agama sehingga terkadang di dalam suatu masjid
besar terdapat beberapa halakah dengan materi pembelajaran berbeda seperti
nahwu, ilmu kalam, fikih, dan lain-lain. Ini terjadi di masjid al-Kasai dan al-Manshur
di Baghdad.
3.Khizanah al-Hikmah dan Baitul Hikmah
Pada masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid, ia memiliki perhatian sangat baik
terhadap ilmuwan dan budayawanKhizanah al-Hikmah berfungsi sebagai
perpustakaan dan lembaga pendidikan yang banyak melakukan penelitian yang
dilengkapi dengan observatorium
4. Universitas Nizhamiyah
Universitas Nizhamiyah didirikan oleh Nizam al-Mulk di dekat sungai Dijlah di tengah-tengah pasar Salasah (Suq al-
Salasah) di Baghdad. Universitas Nizhamiyah Baghdad mulai dibangun pada 457 H/1065 M dan selesai pada 459 H/1068
M untuk "menyaingi" Universitas Cordova dan al-Azhar di Cairo.
Universitas Nizhamiyah merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam yang resmi pada masa ini dan dianggap sebagai
prototipe awal pembangunan lembaga pendidikan tinggi setelahnya.
5. Pendidikan Rendah di Istana
Munculnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para pejabat kerajaan didasarkan atas pemikiran bahwa
pendidikan itu harus menyiapkan peserta didik agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya kelak setelah dewasa.
6. Rumah Para Ulama
Sebenarnya rumah bukanlah tempat yang baik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi dengan alasan
tertentu dan tidak memungkinkan ulama mengajar murid ke tempat belajar maka prosesnya bisa dikerjakan di rumah
7. Toko-toko Buku (Al-Hawarit Al-Waraqin)
Selama masa kejayaan Daula Abbasiyah, toko-toko buku berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Toko-toko ini tidak hanya menjual buku, tetapi juga menjadi pusat lingkungan studi yang berkembang.
Metode Pendidikan dan Pengajaran
Pada masa Dinasti Abbasiyah metode pendidikan atau pengajaran yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu lisan, hafalan dan tulisan
sejarah mencatat empat mazhab fikih tumbuh dan berkembang pada masa Daulah Abbasyiah. Imam Abu Hanifah
(meninggal di Baghdad tahun 150 H/677 M) adalah pendiri mazhab Hanafi. Imam Malik bin Anas banyak menulis hadits
dan pendiri mazhab Maliki (Wafat di MAdinah tahun 179H/795 M). Muhammad bin Idris Ash-Syafi'i (wafat di Mesir tahun
204 H/819 M) adalah pendiri mazhab Syafi'i. Dan Ahmad bin Hanbal pendiri mazhab Hanbali.
Selain itu berkembang pula ilmu filsafat, logika, metafisika, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar, aritmatika,
mekanika, astronomi, musik, kedokteran dan kimia.
•perkembangan ilmu pengetahuan pada masa
Dinasti Abbasiyah
• Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.
• Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan.
• Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan mendirikan baitul
hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
• Kemudian muncul para ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu agama dan
sains.
• Seperti Al-Khawarizmi menemukan angka nol, Al- Farazi penemu astrolabe, Imam Bukhari dan
Imam Muslim yang menyusun hadis shahih yang menjadi panduan umat islam hingga saat ini.
Berdasarkan bukti sejarah tersebut, nilai keteladanan untuk memajukan ilmu pengetahuan
masa kini adalah pemerintah harus berperan aktif dalam memberi penghargaan terhadap jasa
para ilmuwan.
• Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, pemerintah membangun berbagai infrastruktur
dan lembaga, termasuk lembaga pendidikan. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan
yang ditunjukkan para khalifah pun terlihat jelas. Para khalifah yang memimpin turut
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan kebijakan-kebijakannya.
ILMU PENGETAHUAN PADA
MASA DAULAH ABBASIYAH
Pada masa Daulah Abbasiyah perkembangan ilmu pengetahuan sangat menakjubkan.
Salah satu cirinya yaitu mereka telah membangun interaksi antara agama keilmuan Yunani
hellenisme dan persia. Dan juga adanya gerakan penerjemahan buku-buku ataupun
warisan pra Islam juga gerakan penulisan Ilmu Tafsir hadis fiqih sastra dan sejarah

Dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah telah melakukan


hal-hal sebagai berikut
A. Menjadikan bahasa Arab bahasa alquran sebagai pergaulan administrasi dan bahasa ilmu
pengetahuan
B. Mendirikan Baitul hikmah atau umat kebijaksanaan sebagai pusat pembelajaran
C.Menerjemahkan:
1. Naskah Yunani mengenai filsafat dan ilmu pengetahuan
2. Karya tentang astronomi astrologi kedokteran dan matematika
3. Buku-buku Plato Aristoteles galenius apolonius dan Archimedes tentang filsafat
astronomi geometri mitologi ilmu mekanik dan teologi
4. Karya politik dari Persia
D. Ilmu Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, "Philo", yang berarti cinta dan
Sophia yang berarti kearifan. Filsafat berarti "cinta kearifan". Dalam
Islam, ilmu filsafat dikenal dengan Ulum Al-Hikmah.
Pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid (786-809) dan al-Makmun
(813-833), kitab-kitab filsafat Yunani banyak yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab. Dengan filsafat manusia dapat mengetahui inti
perintah dari Allah SWT. Dan Rasul-Nya.
Tokoh-tokoh filsafat terkenal yang ada pada masa Daulah Abbasiyah
antara lain sebagai berikut.
1.) Al-Kindy
2.) Al-Faraby
3.) Ibnu Sina
E.Ilmu astronomi
Ilmu astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perjalanan
matahari , bulan, bumi dan bintang bintang. Dalam islam astronomi di
kenal dengan ilmu falak yang berarti orbit, garis, atau tempat perjalanan
bintang. Di antara nama nama astronom pada masa Dinasti Abbasiyah
antara lain al-Farghani, al-Fazari, dan al-khawarizmi, al-Fazari inilah yang
merupakan penyusun astrolobe pertama kalinya.
F. Ilmu Kedokteran
Selama lima abad kepemimpinannya, Daulah Abbasiyah
melahirkan banyak tokoh Muslim yang ikut memajukan dunia
Islam. Beberapa di antaranya adalah tokoh cendekiawan Islam
di bidang kedokteran.
1.) Ibnu Sina
Ibnu Sina adalah seorang dokter di istana Amr Nuh ibn
Mansur di Bukhara. Karya tulisnya di bidang kedokteran yang
amat terkenal adalah al-Qanun fi At-Tibb (kitab tentang
pengobatan), yang merupakan ensiklopedia kedokteran.
2.) Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau Ar-Razi
3.) Abu al-Qasin Khalaf ibn al-Abbas al-Zahrawi
4.) Ibnu al-Nafis

Anda mungkin juga menyukai