Anda di halaman 1dari 6

KEJAYAAN PERADABAN ISLAM ZAMAN DINASTI ABBASYIAH DAN UMAYYAH

II : PERANAN DAN KONTRIBUSINYA BAGI PERADABAN ISLAM DAN EROPA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas UTS Sejarah Peradaban Islam

Oleh :
Syabil Gema Syuhada
11190331000011
AFI-2A

PRODI AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
A. Kemajuan Peradaban Masa Dinasti Abbasyiah dan Kontribusinya Bagi Peradaban
Islam

Sejak Abu Abbas memprakarsai berdirinya Dinasti Abbasyiah pada tahun 750 M,
peradaban Islam nampaknya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Tanda-
tanda kemajuan tersebut kemudian terlihat dengan jelas tepat pada masa khalifah Harun
Al-Rasyid ( 170-193 H ) dimana perkembangan maupun kemajuan-kemajuan dalam
berbagai bidang sudah terbilang pesat. Pada masa ini yang disebut juga dengan golden
age, umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi,
peradaban dan kekuasaan.1
Fakta tersebut lahir sejak bertransformasinya Baghdad menjadi sentral kemajuan
peradaban, utamanya dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan (Science). Suasana
tumbuhnya peradaban di Abbasiyah terjadi setelah perluasan wilayah secara besar-
besaran. Faktor yang paling dominan mendorong suasana itu adalah interes/kebijakan
ekstensif Khalifah Abu Ja’far dan Harun Al-Rasyid terhadap knowledge yang
termanifestasi dalam sejumlah upayanya menyediakan fasilitas Pendidikan bagi
masyarakat luas, mahasiswa, ulama atau para pencinta ilmu pengetahuan. Ditambah lagi
dengan diadakannya penerjemahan secara besar-besaran buku-buku berbahasa asing ke
bahasa bahasa Arab sehingga mendorong lahirnya budaya literasi (kepenulisan) dan
akademik. Berkat ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau
cendekiawan muslim, maka ditemukanlah berbagai bidang ilmu pengetahuan yang
diantaranya sebgai berikut : 2

1. Ilmu Agama
Di bidang ilmu-ilmu agama, Dinasti Abbasiyah mencatat dimulainya
sistematisasi beberapa cabang keilmuan seperti Tafsir, Hadits dan Fiqh.
Khususnya sejak tahun 143 H, para ulama mulai menyusun buku dalam
bentuknya yang sistematis baik di bidang ilmuTafsir, Hadits maupun Fiqh. Dalam
bidang Fikih misalnya telah lahir empat corak mazhab yang masing-masing
mazhab Hanafi, oleh Imam Abu Hanifah (w. 150 H), madzhab al-Syafi’i oleh
imam Muhammad Idris al-Syafi’i 204 H) dan madzhab Hanbal (w. 241 H). 3
Dalam bidang teologi, lahir aliran Mu’tazilah yang menjadi aliran resmi kerajaan.
Aliran lain adalah Ahlussunnah wal Jama’ah yang dimotori oleh Abu Hasan al-
Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturudi.4 Dalam bidang hadis, juga ditemukan
usaha-usaha untuk penelusuran dan penghimpunan hadis yang terpusat di
Madinah, Mekkah, Basrah, Kufah dan lain-lain.5 Pada masa ini juga, ilmu tafsir
berkembang secara mandiri dan terpisah dari ilmu hadis. Buku tafsir lengkap dari
Al-Fatihah sampai An-Nas mulai disusun pertama kali oleh Yahya bin Ziyād al-
Daylamy (Al-Farra). 6

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (cet. 23; Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 50.
2
Ibid., h. 51.
3
W. Wontgomery Watt, The Wajesty That Wan Islamic, diterjemahkan oleh Hariono dengan
judul Kerajaan Islam, (Yogyakarta: Tiara wacana, 1990), h. 126
4
Harun Nasution, Teologi Islam, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 8
5
Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, (Bandung: Angkasa, t.th), h.107
6
Ibn al-Nadīm al-Baghdādi, Al-Fihrist, h. 73; Ahmad Shalabi, Mawsū`ah al-Tārikh al-Islāmi
2. Ilmu Sains dan Teknologi
Kemajuan yang dicapai dalam era ini telah memberi kontribusi besar
terhadap sains modern. Dalam bidang matematika misalnya, ada Muhamad ibn
Mūsa al-Khawārizmi sang pencetus ilmu algebra. Algoritma, salah satu cabang
matematika bahkan juga diambil dari Namanya. 7
Selain itu, dalam bidang Astronomi terdapat ilmuwan seperti Al-Fazari
pencipta Astrolube yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang, Abdul Wafak
menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang
Yunani), Al-Farghoni atau Al-Fragenius, dan Al-Battani atau Al-Betagnius.
Pada masa dinasti Abbasyiah, ilmu kedokteran juga berkembang dengan
cukup pesat. Ini ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi di
Horaan Syiria.8 Tokoh-tokoh muslim yang terkenal sukses memberi pengaruh
terhadap dunia kedokteran modern ialah Jabir bin Hayyan (wafat tahun 161 H =
778 M) yang dianggap sebagai bapak ilmu kimia. Ar-Razi atau Razes (251 – 313
H = 809 – 873 M) dengan karangannya tentang penyakit campak dan cacar yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Hunayn Ibn Ishaq, Ali Ibnu Abbas, Ibnu
Sina. 9
3. Ilmu Filsafat
Berkembangnya ilmu filsafat merupakan tidak terlepas dari penerjemahan
naskah-naskah Yunani. Hal tersebut kemudian melahirkan filosof-filosof muslim
seperti al-Kindi (w. 252 H), al-Farabi (w. 337 H), Ibnu Sina (w. 428 H). Dari
kajian filsafat yang memadai, melahirkan ilmuwan Islam yang popular, seperti
ilmuwan astronomi yang menemukan astrolabe, alat pengukur ketinggian bintang
yang dipelopori oleh al-Farazi (w. 777 M). 10
4. Ilmu Sastra dan Seni Ukir
Gaya sastra pada masa Abbasyiah agaknya berbeda dengan masa Dinasti
Umayyah, dimana pada masa Abbasyiah para penyair telah mampu
mengkombinasikan corak sastra Arab dengan yang bukan berasal dari tradisi arab.
Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas
banyak bermunculan penyair terkenal seperti ; Abu Nawas (145-198 H), Abu
Tamam (wafat 232 H), Dabal al-khuza’I (wafat 246 H), Ibnu Rumy (221-283 H),
dan Al-Matanabby (303-354 H).
Sementara itu, dalam bidang seni ukir, seniman ukir yang terkenal yaitu
Badr dan Tariff sekitar tahun 961 – 976 M, pada saat itu juga terdapat sekolah
khusus seni ukir di Kairo yang bernama Sekolah Kairo.

wa al-Hadlārah al-Islāmiyah, Vol. 3, h. 233


7
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn, h. 93.
8
Oemar Amir Husin, Kultur Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 69.
9
Lukman Hadi. “Peran Harun Al-Rasyid Dalam Perkembangan Ilmu Kedokteran” Skripsi S-1 Fakultas
Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019, h. 12
10
Harun Nasution, Akal dan Wahyu, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 65.
5. Perkembangan dalam Bidang Pendidikan
Sebelumnya, kegiatan pembelajaran umumnya dilakukan di masjid-
masjid. Setelah Abbasyiah diri, dimulailah pengembangan Pendidikan dengan
membuat lembaga Pendidikan formal dalam bentuk ma’had. Kurikulum
utamanya mengacu pada Al-Qur’an sebagai Pustaka utama. Selain sebagai pusat
pendidikan,mesjid juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku-buku.11

B. Peranan dan Kontribusi Kemajuan Dinasti Umayyah II di Andalusia Terhadap


Peradaban Eropa
Masuknya Islam di Andalusia membawa pengaruh besar terhadap Eropa. Sejak
periode ketiga tahun 912-1013 M Eropa dapat keluar dari masa kegelapannya (dark age). Hal
tersebut merupakan hasil dari pengaruh kemajuan pada zaman Dinasti Umayyah II ( 711
M/92 H -1492 M ) yang tersebar di berbagai sektor yang diantaranya sebagai berikut.
1. Ekonomi
Berkembangnya perekonomian didukung oleh Perkenalan dengan pertanian
irigasi yang didasarkan pada pola-pola negeri Timur mengantarkan pada pembudidayaan
sejumlah tanaman pertanian yang dapat diperjual-belikan. Beberapa kota seperti seville
dan Cordova mengalami kemakmuran lantaran melimpahnya produksi pertanian dan
perdagangan internasional (Alibas & Khotimah, 2013). Berkat hal tersebut tersebut,
Andalusia yang dulunya kering menjadi subur dan masyarakatnya menjadi sejahtera.
2. Intelektual dan Agama
Andalusia pada saat itu menjadi jembatan transfer peradaban Islam ke Eropa.
Berkat perguruan tinggi yang dibangun oleh para khalifah, pelajar-pelajar lintas bangsa
banyak berdatangan untuk mendapatkan pendidik terbaik. Berbagai literatur ilmu
khsusunya bidang kedokteran disebar ke kampus-kampus seperti Universitas Salemo
(1000), Universitas Bologna (1150), dan Universitas Oxford (1168).
Selanjutnya, gerakan Averroeisme (Ibn Rusyd) yang menuntut kebebasan berpikir
melahirkan reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa.
Umat Islam juga berhasil mengolah dan mengembangkan kebudayaan klasik Yunani
dengan penambahan unsur-unsur baru sehingga menjadi sumbangan besar bagi Eropa dan
menjadi inspirasi munculnya zaman Renaissance. Hal tersebut membawa kemajuan
dalam berbagai bidang intelektual.
Dalam bidang filsafat, terdapat Abu Bakar Muhammad Ibn As-Sayiq (Ibn Bajah)
yang mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis, Abu
Bakar Ibn Tufail dengan karyanya Hay Ibn Yaqzan, Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman
Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli Fiqh (Supriyadi, 2008).
Dalam bidang sejarah, terdapat sejarawan mahsyur dari kalangan Islam seperti
Zubari dari Velncia yang menulis sejarah tentang negeri-negeri muslim di Mediterania
serta Sisilia.
11
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, h. 20.
Dalam bidang Sains, bidang Kedokteran, Farmasi, Kimia, Fisika, Pertanian, dan
lain-lain menjadi berkembang. Ilmuwan mahsyur yang terdapat pada masa itu ialah
Abdullah ibn Muhammad Al-Baytar sebagai ahli botani dan farmasi dengan karyanya
yang terkenal ialah tentang penyakit menular dan epidemia. Pada saat itu Al-Khatib
muncul di antara dokter-dokter di Eropa, dia menerangkan dengan baik tentang bentuk
dan penyebab penyakit epidemia (Merduati, 2007).
Dalam bidang musik dan kesenian, indikasi kemajuannya adalah berdirinya
sekolah musik di Cordova oleh Al-Hasan ibn Nafi (Zaryab) seorang artis dan pencipta
lagu di zamannya (Supriyadi, 2008).
3. Infrastruktur dan Arsitektur
Pembangunan infrastruktur gencar dilakuan pada masanya. Gedung-gedung
dibangun dengan memadukan gaya arsitektur Islam dan Eropa seperti yang terdapat pada
Istana Ja’fariyah di Saragossa, Al-Hamra, Masjid Cordova, Sevilla, kota al-Zahra, dll.

Daftar Pustaka
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004
Ibn al-Nadīm al-Baghdādi, Al-Fihrist, Ahmad Shalabi, Mawsū`ah al-Tārikh al-Islāmi wa al-
Hadlārah al-Islāmiyah, tth, Al-Mawsū`ah al-`Arabiyyah al-`Ālamiyah, entry: Tafsīr al-
Qur’ān al-Karīm.
Lukman Hadi. “Peran Harun Al-Rasyid Dalam Perkembangan Ilmu Kedokteran” Skripsi S-1
Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2019
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn,tth
Nasution, Harun, Teologi Islam, Jakarta: UI Press, 1986
Oemar Amir Husin, Kultur Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975
Salmah Intan. “Kontribusi Dinasti Abbasyiah Bidang Ilmu Pengetahuan” dalam Jurnal Rihlah
Vol. 6 No. 2, 2018
Saefuddin, Didin, Zaman Keemasan Islam, Jakarta : PT Grasindo, 2002
Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung: Angkasa, t.th
W. Wontgomery Watt, The Wajesty That Wan Islamic, diterjemahkan oleh Hariono dengan judul
Kerajaan Islam, Yogyakarta: Tiara wacana, 1990
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Anda mungkin juga menyukai