Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI PADA


MASA BANI ABBASIYAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Sejarah Peradaban Ilmu
Dosen Pengampu : M. Mukhlis Fahruddin, M.S.I

Oleh :

Shifwa Rifda Nahda (200606110004)

KELAS A
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak wafatnya Rosulullah SAW, tonggak kepemimpinan umat Islam
selalu silih berganti. Baik itu ketika berada di bawah kendali Khulafa’ al-
Rosyidin, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan seterusnya. Dimana Pada
setiap fase ini lah, Islam selalu mengalami perkembangan dan berbagai
kemajuan disegala sector.

Salah satu perkembangan dan kemajuan umat Islam serta menjadi masa
keemasan Islam, yaitu pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-12. Dimana
pada masa ini, ilmu pengetahuan dan peradaban Islam berkembang pesat dan
mencapai puncaknya. Pada masa ini juga, umat Islam menjadi pusat
peradaban dunia, karena perhatiannya yang sangat besar terhadap keilmuwan.
Tidak hanya dari sisi ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu pengetahuan
umum dan lain sebagainya.

Pada masa ini lah, para tokoh dan ilmuwan besar Islam bermunculan.
Seperti al-Kindi, al-Khawarizmi, al-Razi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Biruni, al-
Ghazali dan sederetan ilmuwan besar Islam lainnya. Dalam pandangan
Sayyed Hossein Nasr, para figur-figur ini beliau sebut sebagai figure
universal ilmu pengetahuan Islam. Munculnya ilmuwan-ilmuwan besar di
berbagai bidang ini, tidak terlepas dari peran pemerintahan Islam pada waktu
itu yaitu dinasti Abbasiyah.

Peralihan kekuasaan dari tangan dinasti Umayyah ke dinasti Abbasiyah,


adalah peristiwa terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Hal tersebut
dikarenakan tidak hanya mampu memunculkan zaman keemasan, tetapi juga
sebagai titik balik dari roda perputaran peradaban dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Dinasti Abbasiyah disebut sebagai Masa Keemasan Islam dan
Pilar Sains dan Teknologi?
2. Apa saja Faktor-faktor yang mendukung perkembangan Sains dan
Teknologi pada Masa Dinasti Abbasiyah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Dinasti Abbasiyah sebagai Masa Keemasan Islam dan Pilar
Sains dan Teknologi.
2. Mengetahui Faktor-faktor yang mendukung perkembangan Sains dan
Teknologi pada Masa Dinasti Abbasiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dinasti Abbasiyah sebagai Masa Keemasan Islam dan Pilar Sains dan
Teknologi

Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani adalah kekhalifahan kedua Islam yang


berkuasa di Baghdad. Dinasti Abbasiyah memiliki rentang waktu kekuasaan
yang cukup lama yakni dari tahun 750 M. sampai tahun 1258 M.Tokoh
pendiri pertama dinasti Abbasiyah ialah Abu al-Abbas Abdullah bin
Muhammad as-Saffah (721-754). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan
menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Kekhalifahan ini
berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua
wilayahnya kecuali Andalusia. 1 Dinasti Abbasiyah memiliki rentang waktu
kekuasaan yang cukup lama yakni 750-1258 M, selama itu pula bentuk
pemerintahan yang diterapkan memiliki corak yang berbeda, hal ini
desebabkan adanya perubahan kondisi politik, sosial dan budaya.

Pada masa pemerintahan bani Abbasiyah, islam mencapai puncak masa


kejayaan atau yang disebut dengan “The Golden Age of Islam” yang artinya
sebagai masa keemasan Islam. Saat itu tepat pada masa kepemimpinan Harun
Al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Ma’mun (813-833 M).
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat maju. Sebagaimana penjelasan As-
Suyuti bahwa; pemerintahan Dinasti Abbasiyah di bawah kepemimpinan
Harun al-Rosyid saat itu dapat hidup dengan penuh kebaikan, yang semuanya
kelihatan indah bagaikan solekan penganten baru.2

Sejarah juga mencatat bahwa pada masa kekuasaan kholifah Harun al-
Rosyid, cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti Matematika, Fisika,
Astronomi, dan kemiliteran turut mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Sehingga para sejarawan telah membandingkan bahwa; kholifah Harun al-
Rosyid benar-benar menempati sebuah derajat yang sangat tinggi dan agung
dalam hal kebudayaan dan peradaban, jika dibanding dengan Karel Agung di

1 Wikipedia, Kekhalifahan Abbasiyah


2
Ahmad. Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam-III, Terjemahan Ast. Muhammad Labib Ahmad,
1993, hal. 170
Eropa yang menjalin persahabatan dengannya. Bagdad ketika itu sebagai ibu
kota Dinasti Abbasiyah memang tidak ada yang menyainginya miskipun
dengan Konstantinopel yang merupakan ibu kota Bizantium 3

Perkembangan sains pada masa Dinasti Abbasiyah selain berkembang


pesat pada masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid, juga mencapai
kegemilangannya pada masa pemerintahan khalifah al-Makmun (813-833 M).
Di antara faktor keperibadian khalifah al Makmun yang menonjol adalah
tingkat kecintaan dan intelektualnya serta jasa-jasanya di bidang sains,
sehingga mengorbitkan dirinya di puncak daftar para khalifah Abbasiyah.
Beberapa bukti bahwa pemerintahan di masa dinasti Abbasiyah membangun
infrastruktur, dalam upaya mendukung perkembangan sains dan kemajuan
peradaban Islam adalah dibangunnya kota Baghdad, yang kemudian menjadi
pusat dan kiblat peradaban dunia. Kemudian didirikannya perpustakaan, yang
menjadi pusat-pusat telaah dan referensi ilmu pengetahuan dan juga pusat
diskusi ilmu pengetahuan, perpustakaan tersebut bernama Baitul Hikmah.

Di Baitul Hikamah, Al-Makmun mengumpulkan berbagai pengetahuan


asing, kemudian memerintahkan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Pada zaman itu muncul filosof Arab yang agung, Al-kindi yang telah
menyusun berbagai macam kitab ilmu pengetahuan. Al-Hajjaj yang telah
menterjemahkan untuk al-Makmun beberapa buah karya Euclids dab buku
Ptolemy. Eksistensi literatur-literatur dalam bidang filsafat, kesusastraan,
teologi, farmasi, matematika, kimia dan ilmu pengetahuan lainnya. Adalah
dampak dari adanya gerakan penerjemahan besar-besaran, yang dilakukan
oleh pemimpin dinasti Abbasiyah pada waktu itu.

Kemajuan yang dicapai Dinasti Abbasiyah di bawah kekuasan khalifah


Harun Al-Rasyid beserta putranya tersebut di atas, paling tidak disokong oleh
gaya kepemimpinan yang mereka anut bersifat terbuka. Hal ini dibuktikan
dengan adanya data keperibadian khalifah Harun Al-Rasyid yang terkenal
murah hati, lebih mengedepankan akal dari pada emosi dan senantiasa
berlaku sopan santun serta dermawan terhadap seluruh rakyatnya. Di masa ini

3
Adang Affandi. Islam Konsep dan Sejarahnya. 1994, hal. 269.
kota Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan yang sangat
pesat. Data sejarah juga membuktikan bahwa pada masa pemerintahan beliau,
dibangun pula sebuah perpustakaan sebagai pusat telaah referensi ilmu
pengetahuan dan sebagai pusat diskusi ilmu pengetahuan yang diberi nama
Baitul Hikmah yang berarti gedung ilmu pengetahuan. 4

Dinasti Abbasiyah adalah pilar utama perkembangan sains dalam


peradaban Islam, walaupun pada masa sebelunya sudah dimulai dengan
pembangunan rumah sakit dan lain sebagainya. Namun pada masa dinasti
Abbasiyahlah, ilmu-ilmu pengetahuan umum berkembang sangat pesat. Hal
ini tidak lepas dari gerakan pernerjemahan besar-besaran, yang dilakukan
pada masa dinasti Abbasiyah dan juga factor lainya.

Beberapa Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu diantaranya


adalah: 5
1) Ilmu Tafsir
Perkembangan ilmu tafsir pada masa ini sudah sangat meluas. Hal ini
disebabkan oleh karena sebahagian besar ulama-ulama dalam bidang
ilmu lainnya juga berupaya untuk mengembangkan ilmunya dengan
dalil-dalil ayat al-Qur‘an seperti ilmu nahwu, ilmu fiqih dan lainlain.
2) Ilmu Hadits
dalam masa inilah banyak bermunculan ulama-ulama yang
memfokuskan ilmu dan usaha mereka pada hadits-hadits yang belum
ada tandingannya hingga saat sekarang ini. Para ulama-ulama tersebut
berhasil menyusun kitabkitab hadits yang masih dapat kita temukan
pada masa sekarang ini.
3) Ilmu Kalam (Teologi Islam)
Pada masa ini, bermunculan beberapa orang ulama dari golongan atau
aliran Mu‘tazilah yang lebih apresaitif terhadap akal atau rasio, seperti
Washil bin Atha‘ (81- 131 H.), Abu Huzail (135-235 H.) dan al-
Nadzham (185-221 H.). Uraian-uraian ulama Mu‘tazilah ini lebih

4
Mochamad Muksin, Islam Dan Perkembangan Sains & Teknologi (Studi Perkembangan Sains
dan Teknologi Dinasti Abbasiyah), hal 17
5
Abdullah Manshur, Perkembangan Politik Dan Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasiyah
rasional dan arena itu memiliki potensi untuk lebih mudah dimengerti
oleh orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
4) Ilmu Tasawuf
Perkembangan pesat ilmu ini juga didasari oleh arti pentingnya bagi
ummat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Substansi ilmu ini, manusia boleh mengejar kehidupan dunia asal tidak
melupakan kewajibannya sebagai seorang hamba Allah SWT.
Kehidupan ini bukan hanya di dunia saja akan tetapi masih ada
kehidupan yang lain yang lebih hakiki dan abadi.
5) Ilmu Bahasa
Pada masa Abbasiyah, ilmu bahasa tumbuh dan berkembang dengan
suburnya, karena bahasa Arab yang semakin dewasa dan menjadi
bahasa internasional. Ilmu bahasa memerlukan suatu ilmu yang
menyeluruh. Yang dimaksud dengan ilmu bahasa adalah nahwu, sharaf
ma’a>ni,bayan, bad’i, arudh, qamus, dan insya.
6) Ilmu Fiqih
Dikalangan ulama Ahl alSunnah wa al-Jama‘ah, muncul tokoh-tokoh
seperti Imam Abu Hanifah (80-150 H.). Imam Anas ibn Malik (93-179
H.). Imam Syafii (150-204 H.). Kitab-kitab fiqih karangan ulama-ulama
tersebut hingga hari ini masih dapat ditemukan, seperti al-Muwatha’, al-
Um, al-Risalah dan sebagainya. Bukubuku fiqh yang telah dihasilkan
pada masa ini menjadi patokan bagi para ulama fiqih berikutnya.
7) Filsafat
pada masa ini muncul para filosof-filosof muslim dengan berpuluh-
puluh kitab karangan mereka tentang filsafat. Para filosof muslim yang
terkenal pada masa ini diantaranya al-Kindi, alFarabi dan Ibnu Sina.
8) Ilmu Kedokteran
Pada masa Dinasti Abbasiyah, perkembangan ilmu kedokteran
menunjukkan perkembangan yang demikian maju. Terutama setelah
George Bakhtisyu, seorang dokter dari Yudhisapur berhasil mengobati
khalifah al-Manshur sampai sembuh. Akibatnya, perhatian
khalifahkhalifah Dinasti Abbasiyah bertambah terhadap ilmu
kedokteran ini serta mendorong para ulama dan ilmuan untuk
mendalaminya.
9) Ilmu Optik
Abu ‗Ali al-Hasan bin al-Haithami atau dalam khazanah Barat biasa
dipanggil dengan Al-Hazen (355- 429 H./966-1038 M.) adalah
merupakan ahli mata pada masa Bani Abbasiyahdengan karyanya yang
bertitelkan Optics.
10) Ilmu Matematika
Dalam bidang matematika ini, muncul tokoh-tokoh Islam yang sangat
terkenal hingga sekarang seperti alKhawarizmi (164-235 H./780-850
M.) seorang ahli matematika pertama dalam dunia Islam yang
mengadopsi system angka Sansekerta (Hindi) dan
mentransformasikannya menjadi angka Arab.
11) Ilmu Astronomi
tokoh-tokoh ilmu astronomi yang sangat berpengaruh pada masa ini
seperti Ibrahim alFazari. Ibrahim al-Fazari dikenal dalam sejarah Islam
sebagai astronom Islam yang pertama sekali membuat astrolobe. Al-
Farghani menulis ringkasan ilmu astronomi yang berjudul al-Harkat
alSamawat wa Jawami’ ‘Ilm al Nujum dan al-Mudkhi Ila Ilm Hayat al-
Aflak.
12) Ilmu Kimia
Dalam disiplin ilmu kimia ini, bermunculan ilmuan-ilmuan muslim
yang cukup terkenal diantaranya Jabir Ibn Hayyan, yang dikenal
sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern.
13) Ilmu Sejarah dan Ilmu Bumi
Dalam bidang sejarah dan ilmu bumi muncul beberapa ilmuan yang
terkenal diantaranya Ahman bin Ya‘coubi dengan karyanya alBuldan
(mengenai ilmu bumi) dan al-Tarikh (mengenai sejarah), Abi
Muhammad ‗Abdullah al-Quthubah dengan karyanya antara lain
alImamah wa al-Siyasah, al-Ma’arif, dan ‘Uyun al-Akhbar, Abu Ja‘far
Muhammad bin Ja‘far bin Jabir alThabari dengan karyanya yang
terkenal al-Umam wa al-Mulk.
2. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan Sains dan Teknologi pada
Masa Dinasti Abbasiyah.

faktor pendukung bagi keberadaan Sains pada masa Dinasti Abbasiyah


sehingga dapat mencapai zaman keemasannya, antara lain;6
1) Faktor asimilasi yang telah terjadi di kalangan bangsa Arab dengan
bangsa lain yang telah duhulu mengalami perkembangan dalam ilmu
pengetahuan. Tercatat dalam sejarah bahwa pada saat kekuasaan Bani
Abbas, banyak pemeluk agama Islam yang datang bukan dari kalangan
orang Arab, sehingga hal ini menyebabkan proses asimilasi berlangsung
efektif di antara kalangan bangsa Arab dan non Arab.
2) Adanya gerakan intensif dalam penerjemahan berbagai macam literatur,
hal ini dapat dibagi dalam tiga periode. Pertama, terjadi pada masa al-
Mansur menjadi kholifah Abbasiyah hingga Harun al-Rosyid, fase ini
yang banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang Astronomi
dan mantiq. Kedua, berlangsung pada masa kholifah al-Makmun sampai
tahun 300 hijriyah, buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam
bidang Filsafat dan Kedokteran. Ketiga, berlangsung setelah tahun 300
hijriyah terutamanya setelah adanya pembuatan kertas, dan bidang-
bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas dari yang sebelumnya. 7
3) Keberadaan sains di masa Dinasti Abbasiyah tidak dapat dilepaskan dari
peran aktif dan kesadaran dari para khalifah, khusunya al-Manshur,
Harun al-Rosyid, dan al-Makmun, yang sangat mencurahkan
perhatiaannya pada pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
filsafat di zamannya.8

6
Abdul Wahab Rosyidi, Sains Dalam Sejarah Peradaban Islam Merunut Akar-Akar Sains Islam
Sebagai Dasar Upaya Pengembangan Sains Dan Teknologi Di PTKIN
7
Badri Yatimi. Sejarah Peradaban Islam, 2000, hal. 55
8
Adang Affandi. Islam Konsep dan Sejarahnya. 1994, hal. 269.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Rosyidi, Sains Dalam Sejarah Peradaban Islam Merunut Akar-
Akar Sains Islam Sebagai Dasar Upaya Pengembangan Sains Dan
Teknologi Di PTKIN

Badri Yatimi. Sejarah Peradaban Islam, 2000, hal. 55

Adang Affandi. Islam Konsep dan Sejarahnya. 1994, hal. 269

Mochamad Muksin, Islam Dan Perkembangan Sains & Teknologi (Studi


Perkembangan Sains dan Teknologi Dinasti Abbasiyah), hal 17

Abdullah Manshur, Perkembangan Politik Dan Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti


Abbasiyah

Wikipedia, Kekhalifahan Abbasiyah

Ahmad. Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam-III, Terjemahan Ast.


Muhammad Labib Ahmad, 1993, hal. 170

Nur Hasan, Dinasti Abbasiyah, Pilar Utama Perkembangan Sains dalam


Peradaban Islam, 2018

Anda mungkin juga menyukai