Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dapat menunjukkan jalan menuju kesejahteraan dan juga menerangi
kehidupan umat manusia, jika pengetahuan pengetahuan tidak berkembang maka
kehidupan akan menjadi tertutup, primitif dan tidak berkembang pula. Kebangkitan
Islam menupakan sebuah fenomena kesejarahan yang kita lihat segala sesuatunya melalui
sejarah. Dengan sejarah, kita akan melihat kembali kejayaan Islam di masa Rasulullah
SAW dan Khulafaurrasyidin serta bagaimana mereka membawa dan mengibarkan panji-
panji Islam di seluruh penjuru dunia. Ilmu pengetahuan juga dipandang sebagai suatu hal
yang sangat mulia dan berharga. Para khalifah dan para pembesar lainnya mengantisipasi
kemungkinan seluas-luasnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada
umumnya khalifah adalah para ulama yang mencintai ilmu, menghormati sarjana dan
memuliakan pujangga.
Selama ini sejarah perkembangan sains dan ilmu pengetahuan yang diajarkan di
sekolah formal pada umumnya didominasi oleh nama-nama para penemu dan ilmuwan Barat.
Padahal faktanya orang-orang Islamlah yang pertamakali menemukan dan mengembangkan
beragam pengetahuan itu. Ratusan tahun silam, sebelum ilmuwan Barat mengenal ilmu
pengetahuan dan sains, ilmuwan muslim telah maju dan berkembang dengan serangkaian
penemuan yang merupakan cikal bakal dari sains modern sekarang. Banyak diantara kita
yang mengaku beragama islam tapi tidak pernah tahu seperti apa Islam berkembang. Bahkan
dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat dimulai nya sejarah Islam. Oleh karena
itu, penting bagi kita sebagai umat Islam mengenal perkembangan islam dari periode ke
periode islam sebagai upaya kecintaan dan eksistensi diri kita sebagai seorang muslim.
Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui sepenuhnya. Pada waktu itu akal
dan pikiran dibebaskan dari belenggu taklid, yang menyebabkan orang sangat leluasa
mengeluarkan pendapat dalam segala bidang, termasuk bidang aqidah, falsafah, ibadah dan
sebagainya. Islam pernah mengalami kejayaan di dalam ilmu pengetahuan di masalalu,
tokoh-tokoh Islam pada masa itu sangat membawa agama Islam pada masa kejayaan.
Pada peradaban kejayaannya Islam masuk ke Eropa, dan bangsa-bangsa Eropa pada
waktu itu sangat primitif, dengan kedatangan tokoh-tokoh Islam bangsa Eropa sangat
tertolong. Walaupun di berbagai sisi terdapat beberapa yang ditunjukkan dalam upaya
kebangkitan Islam pada ranah politik, ekonomi maupun sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa
sejarahlah yang mendasari itu semua.
Agama islam merupakan sebuah kepercayaan yang telah ada sejak manusia di
permukaan Bumi. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, agama islam
senantiasa abadi dan kekal dalam kehidupan manusia. Namun demikian, agama islam yang
awalnya senantiasa abadi dan kekal dalam kehidupan manusia dipertemukan dengan
kemajuan zaman seiring berjalannya waktu dari masa ke masa sehingga mempertemukan
agama islam dan teknologi. Teknologi merupakan salah satu dari hasil perkembangan zaman
dalam kehidupan, dari waktu ke waktu, teknologi terus berkembang dan memberikan inovasi-
inovasi terbaru dalam kehidupan manusia. Seiring pesatnya perkembangan teknologi yang
dikembangkan oleh manusia, sehingga bisa mengantarkan umat manusia ke zaman atau era
yang disebut dengan era modern.
PEMBAHASAN
Fakta sejarah menunjukkan bahwa, pada masa Daulah Abbasiyah dari tahun
132-923H atau 750-1517 M, Islam pernah menguasai dunia selama lebih dari 700
tahun lamanya. Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan
Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk
belajar dari kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dibangun kaum
muslimin terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir
menjadi satu-satunya sumber-sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi
Eropa selama lima atau enam abad.
Dinasti Abbasiyah adalah suatu dinasti (Bani Abbas) yang menguasai daulat
(negara) Islamiah pada masa klasik dan pertengahan Islam Daulat Islamiah
ketika berada di bawah kekuasaan dinasti ini disebut juga dengan Daulat
Abbasiyah. Daulat Abbasiyah adalah daulat (negara) yang melanjutkan
kekuasaan Daulat Umayyah Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para
pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas (Bani Abbas), paman
Nabi Muhammad saw. Pendiri dinasti ini adalah Abu Abbas as-Saffah nama
lengkapnya yaitu Abdullah as-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn
al-Abbas.
2) Periode Kedua (232 H/847 M-234 H945 M), disebut masa pengaruh
Turki Pertama.
5) Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H 1258 M), masa Khalifah bebas
dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar
kota Bagdad.
1) Ilmu berkembang pesat pada masa khalifah: Abu Ja‟far, Harun ar-
Rasyid, al-Makmun dan al-Mahdi. Buku-buku dari barbagai disiplin
ilmu seperti : kedokteran, filsafat, kimia, ilmu alam, matematika dan
lain-lain banyak diterjemahkan dari bahasa asing seperti Yunani,
Mesir, Persia, India ke dalam bahasa Arab, sehingga bisa dipelajari
dengan baik.
a. Ilmu hadits:
b. Ilmu Fiqih :
d. Filsafat
e. Matematika
f. Kedokteran
g. Astronomi
1) Agama Islam.
Fanatisme agama yang kuat ini, memberikan dorongan yang sangat kuat
kepada umatnya untuk melakukan pencapaian - pencapaian di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia
untuk banyak menggunakan akal dalam mengamati alam semesta seperti afala
ta‟qiluun atau afala tatafakkaruun, dan mereka benar-benar menggunakan akal
pikirannya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga umat
islam benar-benar bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan
mencapai kejayaannya pada masa itu.
3) Bahasa arab
6) Maraknya penelitian
7) Perdagangan internasional
1) Kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sangat tinggi. Oleh karena
itu, orang barat ingin mengambil alihkemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari umat islam, karena pada abad ke 9 - abad ke 13 Mumat islam
dengan menguasai iptek bisa lebih baik kesejahteraannya dari pada oranga
barat,sehingga mereka berusaha untuk merebut kemajuan iptek dari umat
islam.
2) Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan pula
bahwa melaluiagama Nasrani merekapun dapat maju dalam bidang iptek
sejajar dengan umat islam. Akan tetapidalam perkembangan selanjutnya
setelah mereka mendapatkan kemajuan dalam bidang iptek,mereka justru
mulai menjauh dari agama mereka. Mereka menjadi sekuler. Urusan agama
berjalan sendiri, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka
mungkin menganggap bahwa agama Nasrani dengan kitab Injil, justru menjadi
penghalang bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mungkin hal ini
disebabkan kerena banyak penemuan-penemuan badu dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidaksesuai dengan ayat-ayat dalam Kitab
Injil.
Pada masa kemunduran iptek di dunia islam, kaum Muslimin tidak lagi
mempunyai semangatyang tinggi dalam menuntut ilmu. Bahkan sebagian mereka
menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan, karena dianggap sekular dan produk Barat.
Menurut Prof DR. Abdus Salam, seorangi lmuwan Muslim asal Pakistan, kemunduran
ilmu pengetahuan dan teknologi di Dunia Islam lebih banyak disebabkan oleh faktor-
faktor internal umat Islam. Misalnya, terjadinya pemisahan dalammempelajari ayat-
ayat Qauliyah dan ayat-ayat Kauniyah, kurang terjalinnya kerjasama antarailmuwan
Muslim dan penguasa setempat untuk menjaga tradisi keilmuan di Dunia Islam,
dansikap mengisolasi diri terhadap perkembangan iptek dunia luar.
Dampak lain dari kemunduran Dunia Islam di bidang iptek ialah tumbuh
suburnya kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan, minimnya pendapatan perkapita,
dan merajalelanya pengangguran. Di samping itu banyak negara-negara Islam yang
terjerat hutang luar negeri. Indonesia misalnya,sekitar 60% hidup di bawah garis
kemiskinan dan 10-20% penduduknya hidup dalam kemiskinanabsolut. Sementara itu
jumlah pengangguran di Indonesia hampir mencapai 40 juta orang. Negara-negara
Islam yang lain, meski tidak separah Indonesia, mereka menghadapi problem yang
tidak jauh berbeda, terutama dalam masalah hutang luar negeri.
KESIMPULAN
W Wisnu, Arya. Melacak Teori Einstein dalam Al Qur'an. Baiquni, A. Al Qur‟an, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi PT Dana Bhakti Prima Yasa. Yogyakarta. 1996. Farhana.
Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah; Kebangkitan dan Kemajuan. Media ilmu.
Ajid Thohir. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2004
Badri, Yatim. Sejarah peradaban Islam (Cet. II, Jakaarta LSIK dan PT Raja Grafindo Persada,
1994
Sayyed Mahmuddin Nasir, Islam: Its Concepts and History, diterjemahkan oleh Addang
Affandi dengan judul Islam: Konsepsi dan Sejarahnya (Cet. IV; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994).
Modul AIK 4 Islam dan IPTEKS um surabaya pusat pengkaji al islam dan
kemuhammadiyahan, Sebab-sebab Kemajuan Umat Islam di bidang IPTEKS. Halaman 12