Anda di halaman 1dari 8

Ilmu pengetahuan dalam dunia Islam dimulai sejak diutusnya

Rasulullah untuk menyampaikan risalah dan ajaran Islam kepada umat


manusia. Seiring berjalannya waktu, para sahabat dan tabiin mulai
muncul dan dikenal masyarakat luas karena keilmuannya. Terlebih lagi
ketika munculnya dinasti Umayyah dan Abbasiyah begitu pesatnya ilmu
pengetahuan yang berkembangsaat itu, hingga banyak sekali ilmuan dan
tokoh muslim yang menghasilkan produk-produk pemikiran yang
brilian.Berikut ini akan dijabarkan secara singkat perkembangan ilmu
pengetahuan sejak diutusnya Rasulullah sebagai sang penyampai risalah,
hingga dinasti Abbasiyah yang telah menelurkan begitu banyak pemikir
dan ilmuan muslim.
A. Ilmu Pengetahuan Pada Masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin
Pada masa Rasulullah, ilmu pengetahuan lebih banyak berkembang
dibidang ilmu-ilmu pokok tentang agama (ushuluddin), dan ilmu akhlak
(moral). Akan tetapi ilmu ilmu lainnya tetap berkembang walaupun tidak
sepesat ilmu agama dan akhlak. Saat itu pun mulai terjadi proses
pengkajianilmu yang lebih sistematis, diantaranya dasar-dasar ilmu tafsir
yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah. Jika kita flashback pada
waktu sebelum Islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan
kaum jahiliyah. Hal ini disebabkan karena bangsa Arab sedikit sekali
mengenal ilmu pengetahuan dan kepandaian yang lain. Keistimewaan
mereka hanyalah ketinggian dalam bidang syair-syair jahili yang
disebarkan secara hafalan (Bernard Lewis, 1996: 25 dalam Muh. Asroruddin
A. J (2009)). Dengan kenyataan itu, maka diutuslah nabi Muhammad SAW dengan tujuan
untuk memperbaiki akhlak, baik akhlak untuk berhubungan dengan Tuhan maupun dengan
sesama manusia. Demikian pula dalam masalah ilmu pengetahuan, perhatian Rasul sangat
besar. Rasulullah SAW memberi contoh revolusioner bagaimana seharusnya mengembangkan
ilmu. Diantara gerakan yang dilakukan Rasulullah SAW adalah dengan menggiatkan budaya
membaca, yang merupakan pencanangan dan pemberantasan buta huruf, suatu tindakan awal
yang membebaskan manusia dari ketidaktahuan. Membaca merupakan pintu bagi
pengembangan ilmu.Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada para sahabatnya untuk
menghafal ayat-ayat al-Quran. Dengan cara ini dapat menjaga kemurniandan juga media
memahami ayat-ayat al-Quran. Disamping dengan hafalan, juga membuat tradisi menulis/
mencatat wahyu pada kulit, tulang, pelepahkurma dan lain-lain.(Sunanto, 2003:14-16
dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)) Dengan bimbingan Nabi Muhammad SAW, telah
mendorong semangat belajar membaca, menulis dan menghafal sehingga umat Islam menjadi
umat yang memasyarakatkan kepandaian tulis-baca. Dengan semangat itulah, maka
terbangun jiwa umat Islam untuk tidak hanya beriman tetapi juga berilmu, sehingga nantinya
lahir sarjana-sarjana Islam yang ahli dibidangnya masing-masing. Dengan demikian dapat
dimengerti , salah satu aspek dari peradaban adalah mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kalau pada masa Nabi danKhulafau ar-Rasyidin perhatian terpusat pada usaha untuk
memahami Al-Quran dan Hadits Nabi, untuk memperdalam pengajaran akidah,
akhlak,ibadah, muamalah dan kisah-kisah dalam Al-Quran, maka perhatian sesudah itu
disesuaikan dengan kebutuahn zaman, tertuju pada ilmu-ilmu yang diperoleh dari bangsabangsa sebelum munculnya Islam.(Sunanto,2003:38 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009))
Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuan dan tingkat
kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode
Nabi Muhammad Saw. sampai perkembangan peradaban Islam masa setelahnya. Kedua,
hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesusasteraan, ilmu pengetahuandan
kesenian. Ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi

pandangan hidup Islam, terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan


bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan. (Munthoha, 1998:14 dalam Muh. Asroruddin
A. J (2009)) Pertumbuhan ilmu pengetahuan telah terjadi sejak Rasulullah mendakwahkan
agama islam, wahyu pertamanya yaitu surat Al alaq ayat 1-5 bercerita tentang dasar dasar
ilmu pengetahuan, didalam wahyu tersebut terdapat perintah untuk membaca, Allah pun
menegaskan bahwa hakikat ilmu datangnya dari Allah dan awalnya manusia tidak
mengetahui apa apa. Kata Iqra pada ayat ke-1 surat Al- alaq memiliki makna yang
beragam, seperti menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu,membaca baik teks
maupun bukan teks.
Selanjutnya pada zaman khulafaurrasyidin, pada masa ini sering
disebut dengan masa klasik awal (650 690 M). Pada masa klasik awal
ini,merupakan peletakan dasar-dasar peradaban Islam yang berjalan
selama 40 tahun. Seperti yang telah dijelaskan diawal, bahwa diantara
kemajuan yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan dan sains pada masa
ini adalah terpusat pada usaha untuk memahami Al-Quran dan Hadits
Nabi, untuk memperdalam pengajaran akidah, akhlak, ibadah, muamalah
dan kisah-kisah dalam Al-Quran. Akan tetapi yang perlu dicatat bahwa,
pada masa initelah ditanamkan budaya tulis dan baca. Dengan budaya
baca tulis maka lahirlah orang pandai dari para sahabat rasul, diantaranya
Umar bin Khatabyang mempunyai keahlian dibidang hukum dan jenius
pada ilmu pemerintahan, Ali bin Abi Thalib yang mempunyai keahlian
dibidanghukum dan tafsir.Diantara ahli tafsir dimasa itu adalah khalifah
yang empat (AbuBakar, Umar, Utsman dan Ali), Ibnu Masud, Ibnu Abbas,
Ubay IbnuKaab, Zaid Ibnu Tsabit, Abu Musa Al-Asyari dan Abdullah bin
Zubair.Dan dari kalangan khalifah empat yang paling banyak dikenal
riwayatnyatentang tafsir adalah Ali bin Abi Thalib r.a.Ibnu Abbas adalah
anak paman Rasulullah SAW, sekaligus muriddari Rasulullah. Ia dikenal
sebagai ahli bahasa/penterjemah Al-Quran. Dia adalah sahabat yang
paling pandai/tahu tentang tafsir Al-Quran. Diamempunyai biografi yang
menunjukkan kebolehan ilmunya dan kedudukannya yang tinggi dalam
hal penggalian secara mendalam tentang rahasia-rahasia Al-Quran.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Bani
Umayyah
Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan
Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari
661 sampai 750 diJazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031
diKordoba ,Spanyol. Nama dinasti ini diambil dari nama tokoh Umayyah
bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah,
yaitu Muawiyah I. Masa ini sebagai masa perkembangan peradaban Islam,
yang meliputi tiga benua yaitu, Asia, Afrika, dan Eropa. Masa ini
berlangsung selama 90 tahun (661 750 M) dan berpusat di Damaskus.
Pada masa ini perhatian pemerintah terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan sangat besar. Penyusunan ilmu pengetahuan lebih
sistematis dan dilakukan pembidangan ilmu pengetahuan (Sunanto,2003 :
42 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)) sebagai berikut;
1. Ilmu pengetahuan bidang agama yaitu, segala ilmu yang bersumber
dari Al-Quran dan Hadits.
2. Ilmu pengetahuan bidang sejarah yaitu, segala ilmu yang membahas
tentang perjalanan hidup, kisah dan riwayat.

3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa yaitu, segala ilmu yang mempelajari


bahasa, nahwu, sharaf dan lain-lain.
4. Ilmu pengetahuan bidang filsafat yaitu, segala ilmu yang pada
umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantiq,kedokteran,
kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu lain yang berhubungan dengan
ilmu itu.
Penggolongan ilmu tersebut dimaksudkan untuk mengklasifikasikan
ilmu sesuai dengan karakteristiknya, kesemuanya saling bahu-membahu
satu dengan yang lainnya, karena satu ilmu tidak bisa berdiri sendiri.
Sehingga ilmu pengetahuan sudah menjadi satu keahlian, masuk kedalam
bidang pemahaman dan pemikiran yang memerlukan sitematika dan
penyusunan. Akan tetapi, golongan yang sudah biasa dengan keahlian ini
adalah golongan non-Arab yang disebut Mawali. Sedangkan bangsa Arab
disibukkan dalam pimpinan pemerintahan. Maka dapat kita ketahui tokoh-tokoh ilmu nahwu
seperti Sibawaihi, Al-Farisy dan Al-Zujaj yang kesemuanya mawali. Demikian juga tokoh
Hadits, seperti Al-Zuhry, AbuZubair Muhammad bin Muslim bin Idris, Bukhary dan Muslim.
(Supriyadi,2008 :109 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)) Hal itu dapat dikatakan bahwa
peradaban Islam pada masa itusudah bersifat internasional. Penduduknya meliputi puluhan
bangsa,menganut bermacam-macam agama, yang kesemuanya disatukan dengan bahasa
Arab.
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Bani
Abbasiyah
Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan
kedua Islam yang berkuasa diBagdad (sekarang ibu kotaIrak ).
Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai
pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi
keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini naik kekuasaan setelah
mengalahkan Bani Umayyah dari semua kecuali Andalusia. Bani
Abbasiyah dibentuk oleh keturunan dari paman Nabi Muhammad yang
termuda,Abbas. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari
Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan
meredup setelah naiknya bangsa tentara-tentara Turkiyang mereka
bentuk,Mamluk . Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran,
kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinastidinasti setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan
Andalusia kepada keturunan Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan
Ifriqiya kepada Aghlabid dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun
1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu
Khanyang menghancurkan Bagdad dan tak menyisakan sedikitpun dari
pengetahuan
yang
dihimpun
di
perpustakaan
Bagdad. ( Http://id.wikipedia.org/wiki/bani_abbasiyah, dikutip tanggal 1 Desember 2009
dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)).
Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, Islam mencapai puncak kejayaan (keemasan) yang ditandai dengan masa ekspansi kedaerah-daerah yang sangat luas,integrasi dan
kemajuan dibidang ilmu dan sains. Ilmu pengetahuan dipandang sesuatu yang sangat penting
dan mulia. Para khalifah dan para pembesar pemerintahan membuka kesempatan seluasluasnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Hasilnya ilmu pengetahuan
daulah Islamiyah pada masa ini lebih tinggi kemajuannya dibanding masa sebelumnya.
Gerakan membangun ilmu secara besar-besaran dirintis oleh khalifahJafar al-Mansur, setelah
mendirikan kota Baghdad dan menjadikannya sebagai ibu kota negara, Ia merangsang usaha

a.

b.
c.

d.

pembukuan ilmu agama,seperti fiqh, tauhid, hadits, tafsir dan ilmu lain seperti bahasa dan
sejarah. Adapun ahli tafsir yang termasyhur saat itu diantaranya ibnu Jarir Ath Thabari
dengan model tafsir bil matsur sebanyak 30 juz, dan Abu Muslim Muhammad bin Nashr alIsfahany dengan model tafsir bir Rayi sebanyak 14 jilid. (as-Shiddiqie,2000 : 245
dalam Muh. Asroruddin A. J (2009))
Pada masa itu juga lahir para fuqaha (ahli fiqh) yang hingga sekarangmasih dianut
oleh masyarakat Islam, (Ensiklopedi Islam, 2002 : 134 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009))
yaitu;
Imam Abu Hanifah, yaitu Numan bin Tsabit bin Zauthi,dilahirkan di Kufah
tahun 80 H. Diantara kitab madzab Imam Abu Hanifah, Fiqhul Akbar,
Musnad Abu Hanifah, Washiyyatuhu Ii Binihi, danWashiyyatuhu Ii
Ashhabihi.
Imam Malik, yaitu Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir, lahir di Madinah
tahun 93 H. Kitab-kitab madzab Imam Malik diantaranya, Al-Muwatta,
Risalah Fil Wadhi, Kitabul Masail.
Imam Syafii, yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Idris binAbbas bin Usman
bin Syafii. Lahir 150 H di Ghaza provinsi Askalan,Palestina dan pernah
berguru pada Imam Malik. Diantara kitab-kitabmadzab Imam Syafii
adalah Kitabul Um, As-Sunnah al-Matsur, Ushul Fiqh, dan Musnad AsySyafii.
Imam Ahmad, yaitu Ahmad bin Hambal bin Hilal az-Zahly asy-Syaibany.
Lahir tahun 164 H. Kitab-kitab madzab Imam Ahmad binHambal antara
lain, al-Musnad fil Hadits, Kitab as-Sunnah, kitab Zuhud.
Pada perkembangannya, Ke-empat ahli fiqh tersebut disebut sebagaiImam Madzab
Empat (al-Mazahib al-Arbaah) atau madzab fiqh sebagaialiran pemikiran tentang hukum
Islam yang penetapannya merujuk kepadaAl-Quran dan Sunnah Nabi SAW.

1. Ibn al-Haytham (Alhazen)


Dikenal sebagai bapak optik modern karena penemuan dan karya-karnya dibidang ilmu optik
dan pencahayaan benda. Penemuannya menjadi cikal bakal kamera yang masih digunakan
sampai sekarang ini. Alhazen juga dikenal dengan nama Al-Basri karena dia lahir di kota
Basra. Alhazen adalah seorang ilmuwan matematika, astronomi, meteorologi dan metode
sains.
Al-haytham dalam bahasa arab artinya adalah burung elang muda.
Lahir tahun 965 di Basra Meninggal tahun 1040 di Kairo

2. Abu Nasr Al-Farabi


Al-Farabi adalah ilmuwan dan filosofi yang sekaligus sebagai seorang musisi. Kehebatannya
dikenal hingga orang-orang barat pada jaman keemasan islam, di barat beliau lebih dikenal
dengan sebutan Alpharabius. Al-Farabi juga dikenal sebagai bapak kedua yang merupakan
suksesor dari bapak pertama yang disandang oleh Aristoteles. Beliau juga dianggap sebagai
seorang filosofi islam terbesar dalam sejarah dengan keaslian pemikiran-pemikirannya.
Nasr atau Nasri artinya adalah pertolongan atau kemenangan.
Lahir tahun 872 di Otrar, Kazakhstan
Meninggal tahun 950 di Damascus, Siria

3. Al-Battani
Al-Battani (Muh ammad ibn Jabir al-Harrani al-Battani) adalah ilmuwan muslim terkenal
dalam masa keemasan islam dibidang astronomi, astrologi dan matematika, dalam latin
dikenal juga dengan nama Albategnius. Menurut penelitian dia lahir dari keluarga miskin
dari kalangan budak arab. Namun pemikirannya dibidang astronomi luar biasa dengan
pengetahuan matematik dan trigonometrinya. Dia melakukan perbaikan perhitungan lamanya
waktu dalam satu tahun dan menemukan rumus matematika tentang hubungan trigonometri.
Lahir tahun 858 di Harran
Meninggal tahun 929 di Qasr al-Jiss

4. Ibn Sina
Ibn Sina adalah seorang muslim berkebangsaan persia, dalam dunia ilmu pengetahuan
dikenal juga dengan nama Avicenna. Dalam karirnya sebagai ilmuwan ibn sina menghasilkan
banyak karya yaitu sebanyak 450 penelitian dan 240 diantaranya masih dipakai hingga
sekarang. Beberapa buku terkenalnya adalah The book of healing dan The cannon of
medicine, dimana buku tersebut masih dipakai pada universitas-universitas kedokteran. Ibn
Sina adalah seorang filosofi, astrononi, geologi, teologi islam, metematika dan fisikawan.
Lahir tahun 980 di Uzbekistan
Meninggal tahun 1037 di Iran

5. Ibn Battuta
Ibn Battuta lahir di moroko dari keluarga muslim dan kuliah di universitas Tangier. Battuta
adalah seorang petualang sejati dengan melakukan perjalanan sejauh 117.000 km dengan
mengunjungu 44 kota modern diberbagai negara. Beliau melakukan perjalanan tidak hanya
mengunjungi kota-kota islam tapi juga non islam. Bukunya yang sangat terkenal adalah The
Rihla atau artinya adalah petualangan.
Lahir tahun 1304 di Tangier, Moroko
Meninggal tahun 1369 di Moroko

6. Ibn Rushd
Nama lengkap Ibn Rushd adalah Ab l-Wald Muh ammad bin Ah mad bin Rud, dalam
bahasa latin atau orang barat mengenalnya dengan sebutan Averroes. Ibn Rushd merupakan
seorang master filosofi terutama teori dari aristoteles, beliau juga seorang teologi islam dan
ahli hukum. Ibn Rushd menulis sekitar 20 ribu halaman tentang berbagai macam ilmu seperti
kedokteran, filosofi, astronomi dan psikologi. Beliau merupakan pembela teori islam
melawan teologi yang diutarakan oleh Al-Ghazali.
Arti nama Ibn Rushd adalah orang dengan perilaku masuk akal atau bijaksana.
Lahir tahun 1126 di Spanyol
Meninggal tahun 1198 di Moroko

7. Al-Khwarizmi
Nama lengkap Al-Khwarizmi adalah Muh ammad ibn Ms al-Khwrizm, seorang
kebangsaan persia yang sekolah di baghdad. Beliau adalah seorang ahli astronomi,
matematika dan geografi. Karya yang masih dipakai hingga sekarang adalah dibidang
metematika dengan teori linier dan rumus trigonometri dalam bukunya yang terkenal
Algebra. Beliau juga menghasilkan karya-karya dibidang lain yaitu bidang astronomi dan
geografi.

Lahir tahun 780


Meninggal tahun

850

8. Al-Kindi
Al-Kindi menyandng sebutan sebagai sang filosofi arab, sementara nama lengkapnya adalah
Abu Ysuf Yaqb ibn Ish q as -S abbh al-Kind dalam bahasa latin disebut juga dengan
nama Alkindus. Al-kindi adalah ilmuwan islam dengan pemikiran yang menghasilkan teori
hampir pada semua bidang keilmuwan. Sebut saja, matematika, kimia, kedokteran, teori
musik, kriptografi, metafisika, optik, epistemologi, astronomi dan tentu saja filosofi.

Lahir tahun 801 di Basra, Irak


Meninggal tahun 873 di Baghdad, Irak

9. Ibn Khaldun
Ibn Khaldun lahir dari keluarga muslim arab, dia lahir dari kalangan atas yang membuat dia
bisa mendapatkan guru terbaik. Dia belajar disebuah masjid dan mendalami Al-Quran sejak
kecil. Ibn Khaldun merupakan seorang ahli sosiologi, sejarah dan ekonomi. Buku pertamanya
Lubabu tentang teologi islam dibuatkan saat dia masih berumur dibawah 19 tahun yang
mengkritik beberapa teologi islam pada saat itu. Keaslian dan pemikiran yang luar biasa
membuatnya sangat dihargai dan dipelajari diberbagai universitas dieropa sampai sekarang.
Disebutkan beliau adalah seorang ilmuwan yang orisinil dan tidak akan ditemukan pemikiran
seperti dirinya didunia ini dimanapun dan kapanpun.
Arti nama Ibn Khaldun adalah kekal atau abadi.
Lahir 27 Mei 1332 di Tunisia
Meninggal 19 Maret 1406 di Kairo

10. Omar Khayyam


Khayym adalah ilmuwan islam berkebangsaan persia, beliau adalah seorang
matematikawan, astronomi, seorang filosofi dan pembuat puisi. Karya-karyanya merupakan

sumbangan besar dalam ilmu pengetahuan dunia, misalnya adalah teori paparel, teori
binomial dan penataan ulang kalender iran.
Arti nama Khayym adalah pembuat tenta, karena ayahnya adalah seorang pengrajin.
Lahir tahun 1048 di Khorasan, Iran
Meninggal tahun 1131 di Khorasan, Iran

11. Jabir ibn Hayyan


Jabir ibn Hayyan adalah tokoh terkenal islam dalam hal kimia pada abad ke 8. Sebenarnya
banyak teori dan pemikirannya dibidang lain seperti astronomi, fisika, geografi dan dan
seorang insinyur. Beliau dikenal juga dengan nama Geber, karyanya dibidang ilmu kimia
adalah tentang percampuran sulfur dan dia juga menemukan alat-alat kimia yang digunakan
dalam penelitian yang metodenya masih dipakai sampai sekarang.
Arti nama Hayyan adalah hidup, terjaga atau orang yang punya harga diri.
Lahir tahun 722 dan meninggal tahun 804.

12. Al-Razi
Muhammad ibn Zakariya al-Razi adalah nama lengkap dari Al-Razi atau dikenal juga dengan
nama Abu Bakr Al-Razi, orang barat atau latin mengenalnya juga dengan nama Rhazes. AlRazi adalah ilmuwan islam dibidang fisika, kimia, filosofi, farmasi dan kedokteran. Al-Razi
menyumbangkan banyak sekali buku tentang pengobatan dan kedokteran dalam hidupnya.
Arti nam Razi adalah orang yang berasal dari kota Rey, sebuah kota di Iran atau Persia dalam
jaman dulu.
Lahir tahun 854 dan meninggal tahun 932.
Nama-nama tokoh islam diatas adalah beberapa contoh tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu
pengetahuan. Sebenarnya banyak sekali tokoh islam atau muslim yang memberikan
pemikiran-pemikiran besar dalam ilmupengetahuan dan filosofi. Dalam masa keemasan Islam
lahir begitu banyak ilmuwan yang menjadikannya dikenal tidak hanya oleh orang islam
namun juga eropa, asia dan dunia.
Beberapa contoh lain nama-nama tokoh ilmuwan islam yang ternekal adalah Al-Ghazali,
Ibn Zuhr, Ibn Al-Baitar, Al-Biruni, Al-Jazari, Al-Khazini dan Ibn al-Nafis. Nama nama
tokoh ini bisa dijadikan inspirasi bagi kita untuk memberikan nama bayi pada sang buah hati.
Semoga nama-nama tokoh islam diatas memberikan manfaat dan merupakan doa kebaikan
bagi anak kita.

Anda mungkin juga menyukai