Anda di halaman 1dari 7

PERAN KHALIFAH HARUN AR RASYID DALAM

PERKEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN


PADA TAHUN 786 - 808 M

PAPER
Diajukan untuk memenuhi Syarat Mengikuti
Ujian Akhir Tingkat Mu’allimin / MA Persis Cibatu
Pesantren Persatuan Islam 81 Cibatu

Oleh :
Zauhar Labib Mumtaz
NIS :

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


MU’ALLIMIN / MA PERSIS CIBATU
PESANTREN PERSATUAN ISLAM 81 CIBATU KABUPATEN GARUT
1444 H / 2022 M
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam dunia islam, ilmu pengetahuan sangat dijunjung tinggi sebagai karunia

yang telah allah swt limpahkan kepada makhluknya. Tentunya ilmu manusia itu

sangat sedikit dibandingkan dengan ilmu allah swt. Ibaratnya ilmu manusia adalah

paruh buruh yang dipakai untuk mengambil air di lautan, sedangkan ilmu allah

adalah lautan itu sendiri. Maka dari itu manusia tidak pantas sombong akan ilmu

yang dimiliki, karena hakikatnya allah lah yang memberikan karunia berupa ilmu

kepada makhluknya.

Nabi Muhammad diutus oleh allah swt untuk membawa ajaran islam yang

mengubah masyarakat dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang,

yakni al islam. Mereka sangat pintar dalam hal berdagang dan bersyair, akan

tetapi mereka bodoh dalam hal agama. Maka rasul pun diutus sebagai pembawa

perubahan, dengan pengajaran yang langsung dari allah swt. Tak disadari itu

semua membawa arah langkah ilmu pengetahuan sampai saai ini.

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu bagian urgen dalam islam, karena

itulah di dalam setiap kehidupan seorang muslim selalu mengedepankan ilmu

sebelum perbuatan. Tanpa ilmu, perbuatan akan sia sia dan tak tentu arah. Maka

sepatutnya kita sadari bahwa ilmu npengetahuan itu sangat penting dalam tiap lini

kehidupan. ( Ilham,2021:1 )
Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya islam dimulai pada masa

Rasululloh Saw, yang terbagi kepada 2 fase, yaitu fase makkah sebagai fase awal

kegiatan dakwah dengan menjadikan makkah sebagai pusat kegiatannya. Pada

saat itu wahyu turun langsung kepada nabi, kemudian disampaikan kepada para

sahabat didalam sebuah majelis ilmu. Rumah sahabat Arqam bin Abil Arqam

mencatatkan sejarah sebagai tempat majelis ilmu pertama umat islam. Yang kedua

yaitu fase madinah sebagai fase lanjutan dalam menyempurnakan ilmu ilmu

keislaman. Pada saat itu banyak ayat al qur’an yang turun berkaitan dengan

pelaksanaan syari’at sehingga kaum muslimin dituntut untuk mentaati syari’at

tersebut.

Setelah Rasululloh Saw wafat, tongkat kepemimpinan umat islam pun

dipegang oleh para sahabat yang kita kenal sebagai Khulafaur Rasyidin. Yaitu

Abu Bakar As Shiddiq ( 632-634 M ), Umar bin Khattab ( 634-644 M ), Utsman

Bin Affan ( 644-656 M ) dan Ali Bin Abi Thalib ( 656-661 M ). Pada masa

kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, perkembangan ilmu pengetahuan cukup

pesat, terutama pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan ( Basya,2015:63)

Setelah masa Khulafaur Rasyidin berakhir, pemerintahan berlanjut ke penerus

selanjutnya, masih dari golongan sahabat yakni Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Pada

masa pemerintahan beliau berdirilah sebuah era baru dalam islam. Muawiyah

mengubah system kekhalifahan menjadi Monarki, atau budaya kerajaan dan

kebangsawanan. Maka pemerintahannya mulai dikenal dengan nama Dinasti

Umayyah yang memimpin dari tahun 661 M dan berakhir pada tahun 759 M.

mempunyai 14 Khalifah, yang pertama adalah Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan
berakhir pada masa kepemimpinan Marwan bin Muhammad ( 127-132 M ). Pada

saat dinasti Umayyah berkuasa perkembangan ilmu pengetahuan sangat

berkembang, terutama pada saat kepemimpinan khalifah Mu’awiyah bin Abi

Sufyan. (Syalabi,2003:109).

Setelah dinasti Umayyah berakhir, pemerintahan islam berganti ke dinasti

baru. Yaitu Daulah Abbasiyah. Berkuasa sekitar lima abad, antara tahun 750-1258

M. dengan pendiri sekaligus khalifah pertama dinasti abbasiyah adalah Abu

Abbas As Saffah. Selama berkuasa, Dinasti Abbasiyah mempunyai 37 khalifah.

Sejarah mencatat bahwa kemajuan peradaban islam terjadi pada masa

pemerintahan daulah Abbasiyah. Pada saat itu perkembangan sosial, ekonomi,

politik berjalan dengan sangat baik sehingga masa itu disebut sebagai The Golden

Age Islam ( Masa Keemasan Islam ). Hal ini disebabkan karena pemerintahan

pada masa ini lebih menekankan pada pembangunan peradaban daripada

perluasan kekuasaan. Sebaliknya pada saat itu di eropa sedang dalam krisis

ekonomi, sosial, politik sehingga masa itu dijuluki sebagai The Dark Age.

Salah satu khalifah tersukses dalam membawa daulah Abbasiyah ke puncak

kejayaannya adalah khalifah Harun Ar Rasyid. Ia dikenal sebagai khalifah yang

sangat mencintai ilmu sehingga banyak kebijakan harun ar rasyid yang berkaitan

dengan ilmu pengetahuan. Berkat kepemimpinannya Islam mencapai kesuksesan

dalam bidang ekonomi, kedokteran, pendidikan. Perkembangan dalam hal ilmu

pengetahuan mulai dikembangkannya yaitu dengan melakukan penerjemahan


buku buku dan manuskirp, mendirikan lembaga pendidikan yang sangat terkenal,

yaitu Baitul hikmah, Lembaga Kesusatraan, dan lain lain. (Ilham,2021:7)

Ada beberapa faktor dibalik kesuksesan perkembangan ilmu pengetahuan

pada masa dinasti Abbasiyah khususnya khalifah Harun Ar Rasyid. Yaitu karena

hubungan antara islam dan Persia yang menjadi jembatan ilmu pengetahuan,

didikan keluarga Barmaki yang ditugaskan kerajaan untuk mendidik para calon

khalifah, kegiatan penerjemahan buku buku yunani ke dalam bahasa arab secara

besar besaran, dan yang lainnya. Faktor itu semua yang menjadikan peradaban

islam khususnya ilmu pengetahuan sangat digdaya pada masa pemerintahan

Harun Ar Rasyid. (Didin Saefudin, 2009:101)

Dari latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk membuat karya tulis

yang berjudul “Peran Khalifah Harun Ar Rasyid dalam Perkembangan Ilmu

Pengetahuan Pada Tahun 786-808 M”. Sebagai sebuah pembelajaran bahwa

kaum muslimin pernah mencapai puncak peradaban dan memimpin dunia dengan

segala kemajuan dalam ilmu pendidikan, sebelum akhirnya direbut oleh bangsa

barat.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis mencoba untuk merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apa sebab sebab berkembangnya ilmu pengetahuan pada masa khalifah

Harun Ar Rasyid?
2. Bagaimana kebijakan khalifah Harun Ar Rasyid untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan?

3. Bagaimana tradisi keilmuan pada masa khalifah Harun Ar Rasyid?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui sebab sebab berkembangnya ilmu pengetahuan pada

masa khalifah Harun Ar Rasyid

2. Untuk mengetahui kebijakan khalifah Harun Ar Rasyid untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan

3. Untuk mengetahui tradisi keilmuan pada masa khalifah Harun Ar Rasyid.

D. Metode Penelitian

Pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode

penelitian kepustakaan ( Library Research ), yaitu dengan melakukan serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat serta mengolah bahan penelitian ( Mustika Zed, 2003 ).

Anda mungkin juga menyukai