Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/332458272

Bahasa Arab dan Peradaban Islam: Telaah atas Sejarah Perkembangan Bahasa
Arab dalam Lintas Sejarah Peradaban Islam

Article in Al-Hikmah · June 2017


DOI: 10.24260/al-hikmah.v11i1.822

CITATIONS READS

8 7,465

2 authors, including:

Buhori Buhori
IAIN Pontianak
10 PUBLICATIONS 20 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Buhori Buhori on 13 February 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BAHASA ARAB DAN PERADABAN ISLAM:
TELAAH ATAS SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA ARAB
DALAM LINTAS SEJARAH PERADABAN ISLAM

Buhori & Besse Wahidah

Abstrak

Tulisan ini berusaha untuk mengungkap peran besar dari bahasa Arab terhadap
kemajuan peradaban Islam. Bahasa Arab yang disebut-sebut sebagai bahasa yang
memperoleh garansi dan “proteksi ilahi” menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam sejarah perkembangan dunia Islam. Dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia,
bahasa Arab dianggap sebagai bahasa yang paling banyak menyandang atribut. Ia sering
dinamai sebagai bahasa agama dan umat Islam, bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan
bahasa warisan sosial dan budaya (lughah at-turâts). Bahasa Arab merupakan anak dari
bahasa Semit, yang notabenenya merupakan kaum yang besar peranannya dalam
sejarah peradaban kuno. Oleh karnanya, bahasa ini memiliki beberapa bahasa serumpun,
seperti bahasa Ibrani yang dipakai dalam kitab Injil dan Taurat, dan bahasa Suryani.
Dalam sejarah peradaban Islam, bahasa Arab menjadi salah satu kunci
keberhasilannya, yang salah satunya ditandai dengan adanya gerakan penerjemahan
besar-besaran berbagai karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan India ke dalam
bahasa Arab, yang kemudian menjadi titik awal kemajuan peradaban dan khazanah
keilmuan umat Islam.

Kata Kunci: Bahasa Arab, Bahasa Agama, Peradaban Islam

A. Pendahuluan merupakan konvensi simbol pada aktifitas


Bahasa merupakan wujud totalitas sosial. Selain itu, bahasa juga memiliki
antar sub-sistem. Karenanya, objek yang peran yang sangat besar dalam
dikaji dalam setiap studi bahasa adalah perkembangan peradaban kehidupan
upaya identifikasi, analisis, korelasi lintas manusia.
sub-sistem tersebut, yang tujuan pokoknya Salah satu bahasa besar di dunia ini
adalah terciptanya kebermaknaan bahasa yang banyak dipergunakan oleh umat
sebagai media komunikasi manusia, baik manusia adalah bahasa Arab. Bahasa Arab
antar individu, masyarakat, dan atau antar dianggap sebagai bahasa yang paling
budaya. Bahasa sebagai bagian dari banyak menyandang atribut. Selain disebut
budaya akan selalu menyertai kehidupan sebagai bahasa kitab suci Al-Qur`an dan
manusia, dimanapun dan kapanpun mereka hadis, bahasa Arab juga sering dinamai
berada. Dengan demikian, bahasa sebagai bahasa agama dan umat Islam,

﴾ 60 ﴿
bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan bahasa perkembangan peradaban Islam tidak
warisan sosial dan budaya (lughah at- hanya terbatas di bidang seni saja. Banyak
turâts). Di samping itu, bahasa Arab hal dari aspek kehidupan yang telah
tercatat sebagai bahasa nasional lebih dari dipengaruhi oleh bahasa Arab, termasuk
25 negara di dunia yang terletak di kawasan peradaban Romawi dalam banyak bidang,
Timur Tengah, dan sebagian Afrika, serta bahkan musik dan syair sekalipun.
menjadi salah satu bahasa resmi di
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). B. Sejarah dan Perkembangan Bahasa
Jabir Qumaihah dalam Muhbib Arab
Abdul Wahab1 menegaskan bahwa bahasa Sebagian para Ahli berpendapat
Arab merupakan bahasa yang memperoleh bahwa teori yang diangap paling baik untuk
garansi dan “proteksi ilahi” (al-himâyah al- mengklasifikasikan dan menggolongkan
ilâhiyah), seiring digunakannya bahasa bahasa yang ada di dunia harus
Arab sebagai wadah ekspresi al-Qur`an berdasarkan pada hubungan kekerabatan,
(wi`â` al-Qur`an). Sebagai bahasa agama maka berdasarkan teori ini bahasa-bahasa
bagi umat Islam, bahasa Arab tidak dapat di dunia dikelompokkan menjadi dua
dilepaskan dari sejarah besar rumpun, yaitu rumpun bahasa Indo-Eropa
perkembangan peradaban Islam. Maju dan dan bahasa Semit-Hamit ditambahkan lagi
berkembangnya peradaban Islam sangat oleh Max Muller dan Brunesen satu
dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahkan Rumpun bahasa ketiga yang di istilahkan
peradaban Barat-pun mampu berkembang dengan rumpun Turania.3
pesat karena memperhatikan bahasa Arab. Salah satu ras manusia yang besar
Pengaruh bahasa Arab terhadap peradaban peranannya dalam sejarah peradaban kuno
Eropa tersebut dapat dilihat dari syair-syair adalah bangsa Semit, dimana bangsa semit
yang ditulis oleh bangsa Eropa. Menurut sendiri terbagi menjadi Semit-Utara dan
Abaniz, penulis asal Spanyol, bahwa Semit-Selatan, Jazirah Arab yang
sesungguhnya sebelum orang Arab datang merupakan tanah kelahiran Islam
ke Andalusia dan menyebarnya para merupakan Tanah air dari bangsa Semit,
pejuang dan pahlawan Muslim ke belahan disamping itu juga karena beberapa Nabi
Selatan, bangsa Eropa tidak mengenal pembawa Risalah juga berasal dari para
syair-syair tentang kepahlawanan dan tidak keturunan bangsa Semit seperti Nabi Musa
juga memperhatikan etika, serta semangat pembawa Risalah Yahudi, Isa pembawa
perjuangan2. Pengaruh bahasa Arab dalam Risalah Nasrani, dan Nabi Muhammad Saw

1 Muhbib Abdul Wahab, Peran Bahasa Arab 2 Musthafa as-Siba’i, Min Rawa’i’
dalam Pengembangan Ilmu dan Peradaban Hadharatina, (Beirut: Darul Irsyad), hlm. 42
Islam, Jurnal Arabiyat, 2014 3 Mudjia, Kholil R, Sosiolinguistik Qur’ani
(Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 38.

﴾ 61 ﴿
sebagai pembawa risalah Islam. Dalam Hampir seluruh bahasa itu kini
kurun waktu yang begitu panjang akhirnya sudah punah, kecuali bahasa Arab yang
keturunan mereka pun berpindah ke sampai saat ini masih hidup dan terus
berbagai wilayah subur yang dikenal digunakan.4 Sedangkan untuk
sebagai bangsa Babylonia, Assyiria, menetukan siapa yang pertama kali
Phonesia dan bangsa Yahudi, begitu pula berbicara bahasa Arab masih banyak
bahasa-bahasa yang mereka pakai juga sekali perdebatan tentangnya, sebagian
dapat digolongkan menjadi beberapa dari mereka berpendapat yang pertama
bagian diantaranya : kali berbahasa Arab adalah Nabi Isma’il
1. Setengah kawasan Bagian utara ; sebagaimana dalam sabda Nabi
Timur : Akkad atau Babylonia; Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh
Assyria Hakim dan Baihaki dari Jabir.

:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬


Utara : Aram dengan Ragam
timurnya dari bahasa Syria
dan bahasa Aram inilah yang ‫الهم إسماعيل هذا اللسان إلهاما‬
dituturkan oleh penduduk
tanah suci Nabi Isa, “Nabi Ismail benar-benar diberi ilham
dengan lisan ini (bahasa Arab)”5
Mandaca, dan Nabatea serta
ragam baratnya dari
Hadis di atas juga dipertegas
Samaritan, Aram yahudi dan
dengan adanya hadis lain yang secara sorih
Palmyra.
menyebut bahwa orang yang pertama kali
Barat : Feonisia, Ibrani Injil, dan
berbicara dengan bahasa Arab yang nyata
dialek kan’an lainnya.
adalah Ismail bin Ibrahim AS.
2. Setengah Kawasan bagian selatan:
Utara : Arab ‫أول من فتق لسانه بالعربية املبينة‬
Selatan : Sabca atau Himyari dengan
‫إسماعيل وهو ابن أربع عشرة سنة‬
ragam dan dialek Minaea,
Mahri, dan Haikili; dan Geez Orang yang pertama kali memperbaiki
atau Etiopik, dengan lisannya (bahasanya) dengan bahasa
Arab yang nyata adalah Isma`il pada
ragamnya dari dialek Tigre, saat beliau berusia empat belas tahun
Amharik, dan Harari. 6.

4 Wildana Wargadinata dkk, Sastra Arab Dan 6 Jalaluddin as-Shuyuthi, Jami`ul Alahdits, Juz
Lintas Budaya, (Malang: UIN Malang Press 10, (Maktabah Syamilah: Isdhar Tsani), hlm.
2008), hlm. 27 303
5 Al-Hakim an-Naishaburi, al-Mustadrak `ala-
Asshohihaini, Juz 2, (Maktabah Syamilah:
Isdhar Tsani), hlm. 476.

﴾ 62 ﴿
Sejarah bahasa Arab tidak bisa kecintaan para Rumpun Semit yang disini
terlepas dari konteks Arab pra Islam (Arab adalah Jazirah Arab terhadap kesenian
Jahili) dimana kata “Arab” dalam masa pra- besar, dengan kata lain jika orang Yunani
Islam berarti bangsa yang hidup di daerah menuangkan watak seninya terutama
semenanjung Arab. Semenanjung Arab dalam bentuk patung dan arsitektur maka
terbagi menjadi dua bagian, yang pertama : orang Arab menuangkan bentuk Seninya
kelompok masyarakat kota seperti dalam bentuk Syair,8 Dalam perlombaan
Mekkah,Yasrib atau Madinah, serta di kota- yang disebut al-Aswaq itu setiap peserta
kota besar Yaman serta negeri Hirah di dituntut untuk terus berupaya memikat para
sebelah selatan Irak dan sebagainya, hadirin dengan tujuan bahasa yang mereka
sedangkan bagian yang kedua : kelompok pakai bisa dipahami dan dimengerti oleh
masyarakat Badui yaitu kelompok semua yang hadir dalam acara itu, Dalam
masyarakat yang tidak menetap dan selalu setiap perlombaan ternyata dialek orang-
berpindah-pindah tempat, dimana diantara orang Quraisy lah yang selalu mampu
dua kelompok tersebut belum terjalin satu mendominasi dan dianggap lebih baik dari
hubungan erat atau satu kesatuan antara dialek-dialek lainnya.
keduanya, sehingga satu sama lain masih Berangkat dari dialek Quraisy ini
saling mempertahankan tradisi serta sistem akhirnya terbentuk suatu bahasa
hidup dan kebiasaannya sendiri, yang kesusastraan yang menjadi bahsa baku
termasuk didalamnya pula dalam bidang (standar) yang selalu digunakan para
bahasa, hal inilah yang memunculkan penyair, pidato serta para cendekiawan dan
banyaknya dialek Arab waktu itu. bahasa itu adalah bahasa Arab Quraisy,
Dalam perkembangannya, ketika sehingga dapat disimpulkan kalau bahasa
Mekkah menjadi pusat aktivitas serta Arab standar berasal dari dialek kabilah
tempat perkumpulan para anggota kabilah, Quraisy yang kemudian dikembangkan dan
disitulah mereka mulai merasakan adanya disempurnakan dengan unsur-unsur dari
satu kebutuhan untuk bisa saling mengerti, dialek lainnya. Oleh karenanya bahasa Arab
termasuk dalam dialek dan bahasa yang standar pada masa pra-Islam termasuk
mereka gunakan, sehingga diadakanlah al- bahasa sastra yang sangat dibanggakan
Aswaq yang menjadi pusat perdagangan oleh semua orang meskipun untuk
sekaligus kebudayaan , yang didalamnya percakapan di lingkungannya masing-
diselenggarakan berbagai perlombaan
serta diskusi tentang karya sastra baik syair
maupun pidato7. Dan ini juga didukung

7 Mudjia Raharjo & Kholil R, hlm. 40 8 Philip K. Hitti, History of the Arab, (Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta, 2008), hlm. 112

﴾ 63 ﴿
masing mereka masih menggunakan dialek Qur’an yang berbahasa Arab standar
mereka sendiri.9 menjadikan bahsa Arab menjadi sesuatu
Menjelang munculnya Islam lahirlah yang sangat penting dan menarik perhatian
bahasa Arab standar yang menjadi bahasa masyarakat. Pada masa ini bahasa Arab
Lingua Franca (al-Lughah al-Musytarikah), masih dipandang bahasa yang terhormat
cepatnya perkembangan bahasa Arab dan berwibawa, ini disebabkan karena
standar ini di sebabkan oleh kebanggan belum adanya sosialisi antara orang-orang
masyarakat terhadap bahasa tersebut, Arab yang menaklukkan sebuah wilayah
sehingga seakan-akan penguasaan bahasa dengan penduduk sekitar, dimana saat
itu akan menjadi syarat bagi yang ingin pemerintahan Umar mereka dilarang
diakui menjadi orang terkemuka dalam memiliki hak milik terhadap daerah yang
masyarakat, sedangkan ciri bahasa Arab baru mereka tempati melainkan mereka
standar ini adalah derajatnya sangat tinggi tetap harus tinggal di perkemahan.
dibanding dengan dialek-dialek atau
percakapan mereka sehari-hari karena 2. Bahasa Arab pada masa bani Umayyah
bahasa Arab standar ini jauh dari ciri-ciri Pada masa ini sudah ada sosialisasi
yang bersifat kedaerahan atau yang ada orang Arab dengan penduduk asli, kondisi
kaitannya dengan daerah tertentu. itu dikarenakan adanya rasa saling
Bahasa Arab bukanlah bahasa yang membutuhkan diantara mereka, kondisi ini
statis, karena bahasa ini terus mengalami menuntut orang Arab (pendatang) untuk
perkembangan seiring dengan terus berkomunikasi dengan penduduk asli
berkembangan ilmu-Sains dan Teknologi, baik dalam hal memasak, berdagang dll.
dan ini di pengaruhi beberapa faktor Meskipun demikian berbicara Bahasa Arab
diantaranya: faktor sejarah, penduduk, dengan fasih masih menunjukkan
geografi, politik dll. ketinggian kelas sosial dan kelas tersendiri
Berdasarkan perkembangan dan di masyarakat, diantara faktor yang
kondisi politik serta sosial-budaya yang menjadikan bahasa Arab pada posisi itu
mengelilinginya bahasa Arab mengalami adalah pengaruh pasca adanya Arabisasi
perkembangan yang begitu pesat, dimana yang berjalan lancar melalui penyebaran
perkembangan itu terbagi menjadi lima fase; Islam. Serta administrasi pemerintahan
1. Bahasa Arab standar sesudah mulai tertata rapi dan profesional sejak kira-
kedatangan Islam kira tahun 87 H, hingga akhirnya bahasa
Agama Islam datang menjadi agama Arab menjadi bahasa resmi negara Islam.
Rahmatan lil ‘Alamin serta diturunkannya al- Bahasa Arab selain menjadi bahasa al-

9 Mudjia, Sosiolinguistik…, hlm. 41.

﴾ 64 ﴿
Qur’an juga menjadi bahasa yang menjadi bahasa politik serta administrasi
digunakan untuk sebagian besar praktek pemerintahan, melainkan hanya menjadi
ibadah, sehingga setiap muslim terus bahasa agama saja, sehingga kesalahan
dituntut untuk mempelajarinya demi dalam berbahasa Arab (lahn) pun menjadi
10
memenuhi kebutuhannya. hal yang biasa, seiring pula dengan
berkurangnya minat masyarakat untuk
3. Bahasa Arab pada masa bani mempelajari bahasa Arab.
‘Abbasiyah
Pada masa ini peranan dan fungsi 5. Bahasa Arab pada zaman baru
bahasa Arab tidak serta merta terjatuh Periode ini diklasifikasikan menjadi
seiring dengan jatuh dan runtuhnya bani dua bagian; pertama yaitu: Classical
‘Abbasiyah, namun pada masa ini bahasa Arabic, yaitu bahasa Arab al-Qur’an, al-
‘Ammiyah atau Arab al-Muwalladah mulai Sunnah dan bahasa Arab zaman kuno
digunakan oleh kalangan terpelajar serta sampai sebelum zaman modern dimulai
digunakan sebagai alat komunikasi, sejak mesir diduduki Prancis, 1798 ),
sehingga bahasa Arab Badui dipandang sedangkan yang kedua adalah: Neo
menjadi bahasa yang bermutu tinggi, Classical atau modern Arab yang secara
sehingga tidak asing jika suatu waktu orang resmi digunakan sebagai bahasa satra Arab
Badui dipanggil ke istana untuk menjadi modern, bahsa buku-buku ilmiah, Surat
guru Bahasa Arab. Pada masa ini juga Kabar, pidato serta bahasa administrasi
menjadi masa kecermelangan penerbitan pemerintahan di Negara Arab, sedangkan
buku-buku berbahasa Arab, sehingga untuk bahasa sehari-hari mereka
belajar bahasa Arab melalui orang Badui menggunakan ‘Ammiyah atau di sebut
tidak dianggap lagi menjadi hal yang ideal bahasa Arab baru.11
untuk proses pembelajaran.
C. Bahasa Arab dan Perkembangan
4. Perkembangan bahasa Arab pada Peradaban Islam
abad ke 5-H Dalam catatan sejarah peradaban
Periode ini dimulai sejak pasca Islam, khususnya sejak masa Khalifah Malik
terpecahnya dunia Arab seiring dengan ibn Marwân, Bahasa Arab tercatat menjadi
masuknya paham sekularisme pada bahasa resmi dan bahasa administrasi
sebagian negara Islam serta pemerintahan pemerintahan. Pada saat itu bahasa Arab
islam telah dipimpin oleh Non-Arab, pada diposisikan sebagai bahasa negara (dawlah
masa inilah bahasa Arab sudah tidak lagi Umayyah). Meskipun Arabisasi ini memang

10 Ibid, hlm.42. 11 Ibid, hlm. 45.

﴾ 65 ﴿
agak bernuansa politis, karena Bani di berbagai bidang keilmuan. Yang menarik
Umayyah tergolong memiliki “fanatisme dalam konteks ini adalah bahwa sang
yang kuat” (taʻashshub qawiy) terhadap khalifah yang menginstruksikan gerakan
kesukuan dan kearabannya, dampaknya penerjemahan besar-besaran berbagai
cukup luas dan signiikan. Namun secara karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan
perlahan, pengaruh bahasa Persia, Qibtia, India ke dalam bahasa Arab. Di antara buku
dan bahasa Romawi sebagai bahasa yang diarabkan saat itu adalah al-Tasyrîh
administrasi di masa lalu (sebelum khilafah (Pembedahan) karya Jalinus, al-Handasah
Umawiyah) kemudian digantikan oleh (Arsitektur) karya Plato, al-Majesti karya
bahasa Arab12. Dengan demikian, pada Ptolemios, dan al-Samâʻ wa al-ʻÂlam karya
masa itu, bahasa Arab tidak sekadar Aristoteles.
bahasa agama, melainkan juga sebagai Pada saat Islam terus berkembang
bahasa negara: bahasa administrasi, ke wilayah di luar Jazirah Arab, dengan
birokrasi, diplomasi, dan bahasa transaksi sendirinya bahasa Arab ikut dikenal oleh
sosial ekonomi. masyarakat luas. Seperti halnya yang terjadi
Ketika dinasti Abbasiyah berkuasa, di Andalusia, bahasa Arab dikenal oleh
menggantikan dinasti Umayyah, orientasi penduduk Andalusia pertama kali seiring
dan tradisi keilmuan mendapat ruang dan dengan masuknya Islam ke wilayah
momentumnya yang relevan dan signiikan. tersebut. Sejalan dengan pesatnya
Bersamaan dengan itu, atas kebijakan kejayaan Islam di Andalusia maka bahasa
khalifah Hâ rû n al-Rasyı̂ d (786-809 M) dan Arab pun mulai dipelajari oleh penduduk
terutama al-Ma’mû n (813-833 M), gerakan setempat. Dan pada akhirnya, bahasa Arab
“intelektualisasi” berjalan mulus dan mampu menggantikan posisi bahasa lokal.
memperlihatkan kesuksesan yang luar Bahasa Arab mampu diterima oleh
biasa. Proses intelektualisasi dan sivilisasi penduduk Andalusia dikarenakan bahasa
(pemeradaban) umat Islam ini, tentu saja Arab telah menjadi bahasa ilmu
tidak dapat dipisahkan dari pergumulan dan pengetahuan, budaya, dan pemikiran13.
interaksi sosial budaya dan pemikiran Untuk itu sangat wajar jika Islam mudah
antara umat Islam dengan berbagai bangsa diterima oleh penduduk lain karena misi
lain, utamanya bangsa-bangsa bekas Islam adalah mengajarkan ilmu
dominasi Romawi (seperti Suriah, Turki, pengetahuan melalui perantara bahasa
Palestina, Yordania) dan Persia yang Arab.
memang meninggalkan khazanah keilmuan

12 C.A. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Basari (Jakarta: Obor Indonesia, 1989), h.
dalam Islam, terj. dari Philosophy and 37
Science in the Islamic World oleh Hasan 13 Philip K.Hitti,… hlm. 138

﴾ 66 ﴿
Seiring dengan semakin diterimanya menerjemahkan karya-karya berbahasa
bahasa Arab, maka berbagai cabang ilmu Persia dalam bidang astrologi (ilmu
pengetahuan pun semakin berkembang. perbintangan). Kemudian ada juga buku
Pada abad ke-9 dan ke-12 banyak karya- tentang ketatanegaraan dan politik serta
karya yang diterbitkan, mulai di bidang moral yang berhasil diterjemahkan dari
kedokteran, sejarah, agama, astronomi, bahasa Persia ke dalam bahasa Arab. Dan
geografi dan lain sebagainya. Mayoritas berbagai manuskrip-manuskrip berharga
karya tersebut ditulis menggunakan bahasa lainnya pun berhasil diterjemahkan ke
Arab. Banyaknya pakar yang lahir di dalam bahasa Arab.
Andalusia tidak dapat terlepas dari suatu
masa yang sangat penting sepanjang D. Bahasa Arab Sebagai Bahasa
sejarah peradaban Islam yaitu era Al-Qur`an dan Hadis
penerjemahan manuskrip. Peradaban Islam Penting kiranya menurut penulis
berkembang pesat dengan adanya gerakan untuk membahas lebih dalam tentang
penerjemahan. Era penerjemahan ini sejarah bahasa Arab terkait dengan
mengalami masa kegemilangan pada masa digunakannya bahasa ini menjadi bahasa
daulah Abbasiyah yang dipelopori oleh kitab suci yang menjadi mukjizat Nabi
Khalifah al-Mansur. Yang mana beliau Muhammad SAW dan seluruh ummat
mempekerjakan orang-orang Persia yang manusia, disamping karena kitab ini adalah
baru masuk Islam untuk pergi ke daerah kitab suci ummat islam yang berisi segala
Bizantium mencari naskah-naskah Yunani pedoman hidup manusia yang tidak akan
dalam berbagai bidang ilmu terutama di pernah punah, kitab ini juga terjaga
bidang filsafat dan kedokteran. Sementara keontetikannya sampai pada akhir zaman.
perburuan manuskrip ke daerah Timur Al-Qur’an bukan hanya sekali
seperti Persia lebih diutamakan mencari menyebut kata Arabiy, dalam artian bahwa
naskah tentang tata negara dan sastra. kitab suci ini benar-benar menggunakan
Tujuan pencarian naskah tersebut ialah bahasa Arab, dalam surat al-Ra’d14
untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab misalnya:15
dengan melakukan proses penyesuaian
‫وكذلك أنزلناه حكما عربيا ولئن‬
terhadap nilai-nilai Islam. Dari masa
penerjemahan tersebut telah didapatkan ‫اتبعت أهواءهم بعد ما جاءك من‬
karya-karya besar. Misalnya, Nawbaht,
Ibrahim al-Fazari, dan Ali Ibn Isa yang telah

14 Ada kurang lebih 14 bacaan dalam al-Qur’an 15 Mudjia Raharjo, Kholil R, Sosiolinguistik
yang menggunakan kalimat ‘Arabiy, Qur’ani (Malang : UIN Malang Press, 2008),
diantaranya al-Ra’d ; 37, Ibrahim :4, an hlm. 35.
Nahl :103, Thaha : 113, as-Syura : 7 dll.

﴾ 67 ﴿
‫العلم ما لك من هللا من ولي وال واق‬ mereka menggunakan bahasa Arab
Quraisy, dengan artian al-Qur’an juga telah
] 37 ‫ اآلية‬- ‫[ سورة الرعد‬ terkontaminasi oleh budaya Arab, dan kalau
benar adanya mengapa tantangan Allah
“Dan Demikianlah, kami Telah untuk membuat hal yang serupa dengan al-
menurunkan Al Quran itu sebagai
peraturan (yang benar) dalam bahasa Qur’an tidak pernah terjawab, sebagaimana
Arab, dan seandainya kamu mengikuti dalam surat al-Isra:
hawa nafsu mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu, Maka sekali-
kali tidak ada pelindung dan
‫قل لئن اجتمعت اإلنس والجن على‬
pemelihara bagimu terhadap (siksa)
Allah.”
‫أن يأتوا بمثل هـذا القرآن ال يأتون‬
‫بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهيرا‬
Dalam banyak kitab Tafsir, lafadz
‘Arabi disini ditafsiri dengan bahasa Arab [88‫ اآلية‬- ‫[ سورة اإلسراء‬
dengan maksud untuk mempermudah
“Katakanlah: "Sesungguhnya jika
pemahaman dan hafalan untuk orang Arab manusia dan jin berkumpul untuk
itu sendiri.16 membuat yang serupa Al Quran ini,
niscaya mereka tidak akan dapat
Diturunkannya al-Qur’an dengan membuat yang serupa dengan Dia,
bahasa Arab bukan berarti al-Qur’an sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain”.
bersifat lokal hanya untuk orang Arab saja,
dan bukan berarti Allah tidak tahu kalau di Tantangan inilah yang tidak pernah
bumi akan ada ribuan bahasa yang di pakai mampu mereka jawab padahal para penyair
oleh seluruh ummat di dunia ini, namun dan pakar bahasa Arab saat diturunkannya
Allah telah menetapkan satu bahasa yaitu al-Qur’an berhamburan dan tidak terhitung
bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci jumlahnya, atau dengan kata lain kalau
ummat Islam, sehingga wajar kiranya kalau benar adanya al-Qur’an telah terpengaruh
bahasa Arab pada akhirnya menjadi obyek oleh budaya Arab bahkan menjunjung tinggi
menarik sebagai penelitian dari berbagai superioritas suku Quraisy karena al-Qur’an
aspek dan dari sisi mana kita melihatnya, turun dengan bahasa mereka tapi kenapa
baik dari segi huruf, kata, tata bahasa dan justru orang-orang kafir Quraisy sendiri
lain-lain. Berangkat dari pemahaman ini saling melarang satu sama lain untuk
pulalah orang-orang Orientalis terus mendengarkan al-Qur’an.17
merongrong Islam dari dalam dengan cara
menyebarkan anggapan-anggapan keliru
tentang bahasa al-Qur’an yang menurut

16 Wahbah Zuhaili, al-Tafsir al-Munir (Kairo : Dar 17 Henri Shalahuddin, al-Qur’an Dihujat,
al-Fikr, 2003 ), vol. 7. hlm. 195 ( Jakarta : Al-Qalam, 2007 ), hlm. 110-111.

﴾ 68 ﴿
E. Perbandingan bahasa Al-Qur’an
‫ [ سورة‬.‫أولئك ينادون من مكان بعيد‬
dengan Taurat dan Injil
Pada dasarnya al-Qur’an adalah ] 44 ‫ اآلية‬- ‫فصلت‬
pembenaran tentang keberadaan kitab-
"Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu
kitab sebelumnya, sehingga tidak ada suatu bacaan dalam bahasa selain
sebuah perbedaan yang mencolok antara Arab, tentulah mereka mengatakan:
"Mengapa tidak dijelaskan ayat-
beberapa kitab-kitab suci tersebut dalam hal ayatnya?" apakah (patut Al Quran)
sumber dan kontekstual dari kitab-kitab suci dalam bahasa asing sedang (rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al
itu kecuali hanya keberadaan kitab suci al- Quran itu adalah petunjuk dan
Qur’an yang diturunkan dengan bahasa penawar bagi orang-orang mukmin.
dan orang-orang yang tidak beriman
Arab yang jelas sesuai dengan firman Allah, pada telinga mereka ada sumbatan,

‫نزل به الروح األمين** على قلبك‬ sedang Al Quran itu suatu kegelapan
bagi mereka"

‫لتكون من املنذرين * *بلسان عربي‬ Sedangkan makna lisan Arabiyy itu

- 193‫مبين [ سورة الشعراء – اآلية‬ haruslah dimaknai dengan pemaknaan


yang lebih kompleks, makna Arabiy tidak
] 195 hanya berkisar pada bahasanya namun
"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al- lebih kepada peradaban yang ada pada
Amin (Jibril), Ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi waktu itu. Oleh karenanya, maka semua
salah seorang di antara orang-orang kitab-kitab suci sebelum al-Qur’an
yang memberi peringatan,Dengan
bahasa Arab yang jelas." bersumber dari satu yaitu Allah, hanya saja
ada beberapa perbedaan dari segi bahasa
Namun yang perlu dicermati yang perlu di cermati, al-Qur’an dalam
turunnya al-Qur’an dengan bahasa Arab keberadaannya adalah sebuah
bukan berarti akan menonjolkan satu percampuran dalam artian mempunyai dua
bahasa tertentu dibandingkan dengan sisi yaitu: Arabiyyatul lisan, namun
bahasa yang lain, hanya saja efektifitas kandungannya tetap kandungan ketuhanan,
dakwah dengan didukung bahasa yang dan sulit kita temukan adanya perpaduan ini
komunikatif akan lebih efisien hasilnya, pada kitab-kitab suci yang lainnya, karena
sebagaimana firman Allah: meskipun semua kitab suci itu turun sesuai

‫ولو جعلناه قرآنا أعجميا لقالوا لوال‬ dengan bahasa kaum tempat dimana kitab
itu diturunkan , namun mereka hanya
‫فصلت آياته أأعجمي وعربي قل هو‬ memuat ke Arabannnya saja dan tidak

‫للذين آمنوا هدى وشفاء والذين ال‬ mengandung kearaaban yang mempunyai
daya sastra yang begitu kuat, baik dari segi
‫يؤمنون في آذانهم وقر وهو عليهم عمى‬ keindahan dan adanya keserasian antara

﴾ 69 ﴿
satu ayat dengan yang lainnya seperti apa diperlihatkannya beberapa mukjizat berupa
yang dimiliki oleh al-Qur’an, dimana dia pembelahan air laut, lalu dia meninggalkan
memilki sifat I’jaz al-lughawi yang membuat kaumnya hanya dalam kurun waktu yang
para pakar ahli balaghah dimasanya pun terhitung amat singkat yaitu 40 hari mereka
tidak mampu untuk menandinginya. sudah mendirikan patung anak sapi emas
Berbeda dengan keberadaan kitab- untuk disembah, ini memperkuat adanya
kitab suci yang lain seperti Taurat dan Injil keraguan tentang ketaatan Yahudi terhadap
yang sama sekali tidak memiliki unsur I’jaz ajaran yang dibawa Nabi musa terlebih
al-lughawi, sebab kalaupun ada mukjizat di setelah masa hidupnya. Terlebih lagi Teks
dalamnya itu bukanlah bersumber dari isi kitab-kitab suci mereka itu telah hilang lebih
dan keberadaan kitab itu sendiri, melainkan dari satu kali dimana tiap sekalinya
lebih kepada mukjizat yang timbul dari sang berlangsung berabad-abad sedangkan para
pembawa kitab suci, seperti tongkat yang pembesar mereka hanyut dalam
dimiliki Nabi Musa ataupun kemampuan penyembahan berhala.
Nabi Isa untuk menyembuhkan orang buta Bahasa yang digunakan Yahudi
18
dan bisu. masa pra-pengasingan (pre-exilic
Banyak kemungkinan adanya Language) adalah dialek Kan’an dan tidak
penyelewengan dalam kitab-kitab suci lain dikenal sebagai bahasa Ibrani, dan
menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut sebagian Ulama berpendapat memang
tentang bahasa yang ada pada kitab-kitab pada kenyataannya tulisan-tulisan Yahudi
suci selain al-Qur’an yaitu kitab Taurat dan pun berbahasa Kan’an, walaupun secara
Injil. Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak salah pada saat ini dianggap sebagai
mendukung adanya iman kepada teks bahasa Ibrani lama atau Paleo Ibrani,19
Perjanjian Lama, ini disebabkan karena sehingga pada intinya dalam perjanjian
kebanyakan dari para penguasa adalah lama ada sebuah evolusi penulisan :
penyembah berhala, berbagai cara mereka Kan’an, Aram ( Asyur)20, dan setelah itu
lakukan untuk memalingkan diri dari Tuhan, akhirnya Square, yang kemudian pada
Nabi Musa sendiri pun harus merasa puas belakangan ini dianggap sebagai bahsa
dengan sebuah bangsa yang sama sekali Ibrani, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan dasar-dasar kesusastraan dan keagamaan
dan kepadanya, bagaimana tidak, setelah yahudi itupun berasal dari masyarakat lain

18 Muhammad ‘Abid al-Jabiri, al-Madkhal ila al- 20 karena pada awal masa Pra-Pengasingan
Qur’an al-Karim, ( Beirut : Markaz Dirasat al- tulisan yahudi berbahsa Kan’an namun
Wahdah al-‘Arabiyah, .2007 ),hlm. 196 setelah bahasa Aram menjadi bahasa
19 M.M. Al-A’zami, The History The Qur’anic Text dominan kawasan timur dekat kuno orang
From Revelation To Compilation, ( Jakarta : Yahudi juga mengadopsi bahasa ini dan
Gema Insani, 2005 ) terj.Sohirin Solihin Dkk, segera mengambil tukisannya juga yang saat
hlm. 259 itu dikenal sebagai Asyur.

﴾ 70 ﴿
yang menyebabkan adanya infiltrasi lebih pembaruan-pembaruan sosial yang ia
jauh kedalam Perjanjian Lama mulai dari canangkan, karangan inilah yang akhirnya
permulaan sejarah bangsa Israel yang dinamakan Injil Q, Injil Q adalah lapisan
paling awal misalnya: yang sangat mencolok, dalam bahasanya
1. Bahasa Ibrani diambil dari bahasa Funisia penuh kata-kata simple tapi padat, tanpa
2. Orang-Orang Yahudi tidak adanya ajakan terhadap agama baru dan
mengembangkan tulisan mereka sendiri, juga tidak pernah menjelaskan tentang
tapi sekedar menyesuaikannya dengan Yesus Kristus adalah anak Tuhan, kondisi
bahsa Aram dan Asyur. Injil pada abad pertama seperti inilah yang
3. Sistim diakritik Taurat Ibrani dipinjam dari akhirnya memaksa orang-orang untuk
bahasa Arab menyisipkan lapisan-lapisan yang berbeda
4. Kitab perjanjian itu secara umumnya kepada Q, dimana lapisan yang kedua berisi
kemungkinan diadopsi dari Hammurabi, tentang pergeseran nada yang menjanjikan
dst, dimana teks itu masih bersifat cair sebuah kehancuran bagi mereka yang
( fluid ) sampai abad ke -10 M, hampir menolak pergerakan itu, dan yang lebih
2300 tahun setelah wafatnya Musa, mencolok adalah yang terdapat pada
dimana cair mempunyai arti teks itu lapisan ketiga dan terakhir yang disitu jelas
masih terus terbuka untuk perubahan- disisipkan Yesus telah di up-Grade dari
perubahan sesuai dengan justifikasi seorang Nabi yang bijak menjadi seorang
doktrinal yang cukup, dimana sekali teks anak tuhan ( Son Of God), akan tetapi
itu mengalami perubahan yang meski demikian tetap saja dalam lapisan
perubahan itu menjadi sempurna maka ketiga ini tidak ada perintah untuk
yang asli akan dirusak sehingga menyembah Kristus, Oleh karena itu Q
menghapus semua jejak yang sebenarnya adalah Injil yang telah hilang
mengantarkan kembali pada sesuatu dengan sangat cepat. dimana teks-teks
yang lebih tua.21 yang kemudian menggantikanya berupa
Pra-munculnya empat Injil seperti riwayat hidup kristus yang dramatis
yang ada sekarang, para pengikut Yesus sehingga mengantarkan pada suatu
telah menyusun buku-buku mereka masing- pergeseran dalam fokus dan membantu
masing, dimana disana tidak pernah ada hal menghidupkan mitos-mitos dan spekulasi
yang dramatis seputar kehidupan Yesus yang sejak saat itu telah menutupi figur
serta riwayat-riwayat pengorbanan spiritual, Yesus yang sebenarnya.
fokusnya hanya terbatas pada ajaran- Mitos-Mitos Yesus ini terus beredar
ajaranya saja, serta menjelaskan tentang baik sebelum dan sesudah hilangnya Q, dan

21 M,M The History The Qur’anic…,hlm. 293.

﴾ 71 ﴿
dari sekian Injil yang terinspirasi dengan sekaligus membenarkan apa yang telah
mito-mitos tersebut hanya empat yang diselewengkan dalam kitab-kitab suci
mampu mencuat dan menonjol diantara sebelumnya sesuai firman Allah,
yang lainnya: Injil Matius, Lukas, Markus
‫نزل عليك الكتاب بالحق مصدقا ملا‬
dan Yohanes.22 Oleh karenanya Injil yang
ada sekarang hanyalah merupakan tradisi ** ‫بين يديه وأنزل التوراة واإلنجيل‬
dari lingkungannya serta bayangan mitos-
‫من قبل هدى للناس وأنزل الفرقان‬
mitosnya tentang Yesus, disamping juga
tidak satupun dari para pengarang- ‫إن الذين كفروا بآيات هللا لهم عذاب‬
pengaranya mampu mengklaim orang lain
‫شديد وهللا عزيز ذو انتقام [ سورة أل‬
untuk menjadi saksi mata, namun
sayangnya buku-buku yang disangsikan ] 4- 3‫عمران – اآلية‬
akurasinya pada masa-masa awal Gereja
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran)
belakangan justru diberi otoritas besar kepadamu dengan Sebenarnya;
melalui klaim bahwa buku-buku tersebut membenarkan Kitab yang Telah
diturunkan sebelumnya dan
adalah karya-karya yang terinspirasikan menurunkan Taurat dan Injil,
Tuhan, dengan tujuan demi membenarkan
tradisi-tradisi oral Kristen.23 Sebelum (Al Quran), menjadi

Dari sini jelas bahwa keontetikan petunjuk bagi manusia, dan Dia

kitab suci ini justru sangatlah diragukan menurunkan al-Furqan (kitab yang

disamping dari sisi bahasa yang terus membedakan antara yang benar da yang

berkembang mengikuti periodeisasi juga salah).sesungguhnya orang-orang yang

mereka selalu menyisipkan beberapa teks- kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
teks yang dianggap sesuai untuk memperoleh siksa yang berat; dan Allah

mendukung apa yang sedang diminati Maha Perkasa lagi mempunyai balasan

pengarangnya untuk mampu dijadikannya (siksa)”

sebagai kekuatan yang mendukung segala Makna Mushaddiq disini

keinginannya. Oleh karenanya sangatlah mengandung dua pengertian pertama ; al-

wajar kiranya ketika al-Qur’an dinobatkan Qur’an membenarkan adanya kitab- kitab

sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad yang turun kepada para Nabi sebelum Nabi

serta ummat manusia di dunia, disamping Muhammad Saw, hanya saja perlu

karena keberadaannya yang selalu terjaga dicermati bahwasanya pembenaran ini


sejak awal di turunkannya sampai akhir terbatas kepada kita-kitab yang masih

zaman, pun karena al-Qur’an turun untuk bersifat otentik dan bukan keberadaan

22 Ibid, hlm. 311-312. 23 Ibid, hlm. 313

﴾ 72 ﴿
kitab-kitab suci itu pada masa sekarang keselarasan yang sempurna sehingga
yang penuh dengan perubahan. kedua ; al- seolah-olah diwahyukan sekaligus.
Qur’an datang untuk mengoreksi isi 2. Meskipun al-Qur’an diturunkan dalam
kandungan kitab-kitab Allah sbelumnya kurun waktu 23 tahun di dalam
yang telah diselewengkan oleh para peristiwa-peristiwa yang berbeda-beda,
manusia yang tidak bertanggung jawab bagian-bagiannya saling mendukung
setelah Nabi penerima wahyu tersebut satu sama lain sehingga seolah-olah al-
wafat.24 Qur’an diturunkan sekaligus
Al-Qur’an adalah kitab sastra 3. Meskipun terkadang al-Qur’an turun
terbesar yang pernah dimiliki seluruh ummat untuk menjawab pertanyaan yang
yang kesusastraanya juga tidak ada sama (berulang ) dan berbeda-beda
tandingannya, apalagi jika dibandingkan namun tetap ada keselarasan diantara
dengan beberapa kitab suci sebelumnya. al- satu dengan yang lain sehingga seolah-
Qur’an adalah sebuah kitab dengan olah menjadi jawaban untuk satu
kefasihan yang sempurna, adanya pertanyaan saja
keterkaitan antara satu dengan yang lain 4. Meskipun al-Qur’an berbicara kepada
terjalin kuat, serta adanya keselarasan berbagai jenis orang yang tak terhitung
antara satu ayat dengan ayat yang lain jumlahnya, yang terpisah jauh antara
terlihat sangat jelas, sehingga betul-betul satu dengan yang lainnya dalam
memperindah kesusastraan yang waktu, ruang dan karakter yang
dimilikinya. Disamping itu pula karena berbeda , ia mempunyai satu
lafadz-lafadz al-Qur’an yang selalu sarat penjelasan, gaya bahasa, dan cara
akan makna yang terkandung didalamnya. penggambaran yang sangat jelas
Ada beberapa fakta yang sedemikian rupa sehingga seolah-olah
membuktikan tentang indahnya ia ditujukan pada satu kelompok yang
kesusastraan yang dimiliki kitab suci al- homogen (sama )
Qur’an dibandingkan dengan kitab-kitab 5. Meskipun al-Qur’an diwahyukan denga
suci yang lain: gaya bahasa yang bermacam-macam
1. Meskipun al-Qur’an diturunkan atau untuk menyesuaikan dengan tingkat
diwahyukan dalam kurun waktu 23 pemahaman, suasana hati, dan
tahun untuk kebutuhan dan tujuan yang tempramen yang berbeda dari banyak
berbeda-beda, ia memiliki satu sekali orang, bagian-bagiannya
menunjukkan kesamaan, persesuaian,

24 Ibnu Ahmad ‘Alimi, Menyingkap Rahasia


Mukjizat al-Qur’an, (Sidoarjo, : Mashun Press
t.t ), hlm.17

﴾ 73 ﴿
dan kefasihan yang sangat indah Keberadaan bahasa Arab sendiri
sehingga seolah-oleh ia sedang tidak dapat dilepaskan dalam sejarah
menyapa satu tingkat pemahaman dan peradaban Islam. Proses intelektualisasi
tempramen.25 dan sivilisasi (pemeradaban) umat Islam ini,
tidak dapat dipisahkan dari pergumulan dan
F. Penutup interaksi sosial budaya dan pemikiran
Berdasarkan uraian di atas dapat antara umat Islam dengan berbagai bangsa
disimpulkan bahwa bahasa Arab, sebagai lain, utamanya bangsa-bangsa bekas
salah satu bahasa besar di dunia, dominasi Romawi. Dalam hal ini bahasa
merupakan bahasa yang memiliki peran Arab menjadi salah satu kunci
besar dalam kemajuan peradaban Islam. keberhasilannya, yang salah satunya
Bahasa Arab tidak hanya “dinobatkan” ditandai dengan adanya gerakan
sebagai bahasa agama, namun ia juga penerjemahan besar-besaran berbagai
memiki berbagai macam atribut atau karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan
penamaan lainnya. Bahasa Arab yang India ke dalam bahasa Arab.
tercatat sebagai bahasa nasional lebih dari
25 negara di dunia serta menjadi salah satu G. Daftar Pustaka
bahasa resmi di Perserikatan Bangsa- Al-Hakim an-Naishaburi, al-Mustadrak
Bangsa (PBB) ini, juga sering dinamai `ala- Asshohihaini, Juz 2,
sebagai bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan (Maktabah Syamilah: Isdhar
bahasa warisan sosial dan budaya (lughah Tsani).
at-turâts). Bediuzzaman Said Nursi, Dari Balik
Dari aspek sejarah, bahasa Arab Lembaran Suci, (Jakarta: Siraja,
sendiri disebut sebagai bahasa turunan dari 2003).
bangsa Semit, dimana bangsa semit sendiri
C.A. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam
terbagi menjadi Semit-Utara dan Semit- Islam, terj. dari Philosophy and Science in
Selatan, Jazirah Arab yang merupakan the Islamic World oleh Hasan Basari
tanah kelahiran Islam merupakan Tanah air (Jakarta: Obor Indonesia, 1989).
dari bangsa Semit. Selain itu, manusia yang Henri Shalahuddin, al-Qur’an Dihujat,
dianggap pertama kali menggunakan (Jakarta: Al-Qalam, 2007).
bahasa Arab adalah nabi Isma`il putra Nabi Ibnu Ahmad ‘Alimi, Menyingkap Rahasia
Ibrahim `alaihimassalam, yang sekaligus Mukjizat al-Qur’an, (Sidoarjo:
menjadi nenek moyang bangsa Arab. Mashun Press t.t).

25 Bediuzzaman Said Nursi, Dari Balik Lembaran


Suci, ( Jakarta : Siraja, 2003 ), hlm. 191-192

﴾ 74 ﴿
Jalaluddin as-Shuyuthi, Jami`ul Alahdits, Muhbib Abdul Wahab, Peran Bahasa Arab
Juz 10, (Maktabah Syamilah: dalam Pengembangan Ilmu dan
Isdhar Tsani). Peradaban Islam, Jurnal Arabiyat,
M.M. Al-A’zami, the History the Qur’anic 2014.
Text from Revelation Musthafa
to as-Siba’i, Min Rawa’i’ Hadharatina,
Compilation, (Jakarta: Gema (Beirut: Darul Irsyad).
Insani, 2005) terj.Sohirin Solihin Philip K. Hitti, History of the Arab, (Jakarta:
Dkk. PT Serambi Ilmu Semesta, 2008).
Mudjia Raharjo, Kholil R, and Wahbah Zuhaili, al-Tafsir al-Munir (Kairo:
Sosiolinguistik Qur’ani (Malang: Dar al-Fikr, 2003), vol. 7.
UIN Malang Press, 2008). Wildana Wargadinata dkk, Sastra Arab
Muhammad ‘Abid al-Jabiri, al-Madkhal ila Dan Lintas Budaya, (Malang: UIN
al-Qur’an al-Karim, (Beirut: Markaz Malang Press 2008).
Dirasat al-Wahdah al-
‘Arabiyah, .2007).

﴾ 75 ﴿

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai