Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ranieva Okmata Syra

NIM : 1711340013

Prodi : Bahasa Sastra Arab

Fakultas : FUAD

Mata Kuliah : Fiqhu al-Lughah

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang Bahasa Samiyah !


Jawab :

Kata Semit berasal dari Bahasa Ibrani “Sem”, Bahasa Arab ‫سامي‬,
diterjemahkan dengan arti “nama” adalah suatu istilah yang mula-mula digunakan
dalam linguistik dan etnologi untuk merujuk kepada sebuah keluarga atau rumpun
keluarga asal Timur Tengah yang sekarang disebut dengan rumpun bahasa Semit.
Rumpun ini meliputi bentuk bahasa-bahasa kuno dan modern.

Istilah Bahasa Samiyah ditetapkan sebagai sebutan bagi sekumpulan


Bahasa yang dinisbatkan kepada salah satu anak nabi Nuh as yaitu Sam. Orang
yang pertama menetapkan istilah Samiyah ini adalah Schlozer pada tahun 1781,
ketika ia mengkaji tentang penamaan yang menyatu dalam Bahasa orang-orang
Ibria, Arab dan Ethopia. Yang mana tampak keserupaan atau kesamaan dan
kekerabatan dalam Bahasa mereka. Scholzer menyandarkan penamaan ini kepada
berita yang terdapat dalam kitab Taurat tentang keturunan nabi Nuh as setelah
terjadi banjir besar. Bangsa-bangsa dan kabilah-kabilah terbagi menjadi tiga
bagian besar yang semuanya kembali kepada anak-anaknya yaitu Sam, Ham, dan
Yafus. Secara garis besar Bahasa Samiyah dibagi menjadi dua kelompok yaitu,
Samiyah Timur dan Samiyah Barat.
2. Jelaskan cabang-cabang Bahasa Samiyah dan teori tentang tempat awal
bahasa Samiyah !
Jawab :
 Cabang-cabang Bahasa Samiyah

Secara garis besar bahasa samiyah terbagi kepada dua bagian yaitu
Samiyah bagian utara dan Samiyah bagian Barat. Bahasa samiyah bagian barat
adalah bahasa Akkadia dan kedua cabangnya yaitu Babilonia dan Asyuria.
Sedangkan Samiyah bagian barat terbagi kepada dua bagian yaitu barat bagian
selatan dan barat bagian utara. Bahasa yang hidup dibagian selatan adalah bahsa
Kan‟aniyah yang meliputi bahasa Ibrani, Agoriti dan Fainiqi. Sedangkan
Aromiyah meliputi bahasa Suryani dan Nabti. Samiyah bagian barat terbagi
menjadi dua bangsa yaitu, bangsa Habsyah dan bangsa Arab. Bangsa Habsyah
meliputi Lahjah Ja‟jiah, Amhariyah, dan Tijriniyah. Sedangkan bangsa Arab
terbagi dua bagian. Bagian selatan yaitu Yaman kuno yang meliputi Lahjah
Ma‟niyah, Sabaiyah, Humairiyah, Quthbaniyah, dan Hadramiyah. Sedangkan
bagian utara adalah bahasa Arab. Bahasa Arab terbagi menjadi dua bahasa yaitu
bahasa Arab AlBa‟idah yang meliputi Lahjah Lihyaniyah, Tsamudiyah, dan
Syafwiyah. Sedangkan bahasa Arab Al-Baqiyah meliputi bahasa syi‟ir Arab jahili,
Rajaz, bahasa para Hukama, Fusha.

 Tempat awal Bahasa Samiyah

Scholozer (Jerman) adalah orang yang pertama kali menggunakan sebutan


ini dalam penamaan bangsa ini. Seorang ilmuan lainnya yang juga berasal dari
Jerman, Eichorn pada abad 18 menamakan bahasa-bahasa bangsa ini dengan
sebutan Semit. Para peneliti sepakat bahwa bangsa Semit memiliki satu negeri
asal, hanya saja diperebutkan tentang kepastian tempatnya.

Sebagian berpendapat bahwa negeri asalnya itu adalah Lahm, sebuah


daerah di Barat Daya Jazirah Arab (Yaman). Sedangkan yang lainnya mengatakan
kota Kan‟an merupakan negara Suriah dahulu dan itulah tempat asal kaum Semit.
Para pakar berbeda pendapat dalam menentukan bahasa Semit yang pertama dan
diantara mereka juga berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa Semit ibu,
mereka juga mempertahankan bahwa Suria, Babilonia adalah semit pertama dan
perbedaan yang ketiga mengatakan bahasa Arab merupakan bahasa yang paling
dekat dengan bahasa orang-orang Semit terhadap bahasa semit kuno.

3. Jelaskan sejarah Bahasa Arab !


Jawab:

Bahasa arab (al-arabiyah) berasal dari rumpun bahasa bahasa semit dan
mempunyai anggota penutur yang terbanyak. Ia satu keluarga dengan bahasa
Ibrani dan bahasa Neo Arami dan merupakan salah satu bahasa Semit Tengah.
Bangsa Semit berikut bahasanya dinisbahkan dari putra Nabi Nuh yang bernama
Sam ibn Nuh . Garis keturunan Sam inilah yang melahirkan berbagai bangsa dan
bahasa, di antaranya bangsa „Akkadiyyah, Kan„an, Ethopiah, Arab dan
sebagainya. Namun seiring dengan perjalanan umat manusia dari sekian rumpun
bahasa Semit, yang tersisa sampai sekarang hanyalah bahasa Arab, bahasa yang
telah memberi pengaruh yang cukup besar dalam sejarah peradaban umat
manusia, terutama disaat memasuki abad ke VI masehi.
Bahasa Arab adalah salah satu cabang dari sekian banyak cabang bahasa
Semit yang telah berkembang sejak ribuan tahun. Bahasa Arab muncul sebagai
bahasa yang berdiri sendiri, karena salah satu dari pengguna bahasa Semit awal
melakukan perpindahan ke daerah-daerah lainnya, lalu membentuk bangsa
sekaligus bahasa. Proses evolusi yang terjadi dalam pergolakan bahasa Arab
dengan bahasa-bahasa setempat menjadikan bahasa Arab asli menjadi bermacam-
macam dialek, yang serta merta dipergunakan seseorang.

Bahasa Arab yang mendiami Nejed dan Hijaz mempunyai dua kelompok
bahasa, yaitu Baidah dan Baqiyah. Baidah adalah merupakan bahasa yang telah
terkubur dengan masa, sedangkan Baqiyah adalah bahasa yang dipergunakan oleh
masyarakat jahiliyah sampai zaman kita sekarang. Bahasa Arab dapat tumbuh
berkembang dan berdiri sendiri, disebabkan karena banyak faktor pendukungnya,
diantaranya pergaulan dan percampur-bauran antara bangsa-bangsa, juga
didukung oleh berbagai unsur yang sangat potensial mengembangkan bahasa
Arab.

Anda mungkin juga menyukai