NIM : 1711340013
Fakultas : FUAD
Kata Semit berasal dari Bahasa Ibrani “Sem”, Bahasa Arab سامي,
diterjemahkan dengan arti “nama” adalah suatu istilah yang mula-mula digunakan
dalam linguistik dan etnologi untuk merujuk kepada sebuah keluarga atau rumpun
keluarga asal Timur Tengah yang sekarang disebut dengan rumpun bahasa Semit.
Rumpun ini meliputi bentuk bahasa-bahasa kuno dan modern.
Secara garis besar bahasa samiyah terbagi kepada dua bagian yaitu
Samiyah bagian utara dan Samiyah bagian Barat. Bahasa samiyah bagian barat
adalah bahasa Akkadia dan kedua cabangnya yaitu Babilonia dan Asyuria.
Sedangkan Samiyah bagian barat terbagi kepada dua bagian yaitu barat bagian
selatan dan barat bagian utara. Bahasa yang hidup dibagian selatan adalah bahsa
Kan‟aniyah yang meliputi bahasa Ibrani, Agoriti dan Fainiqi. Sedangkan
Aromiyah meliputi bahasa Suryani dan Nabti. Samiyah bagian barat terbagi
menjadi dua bangsa yaitu, bangsa Habsyah dan bangsa Arab. Bangsa Habsyah
meliputi Lahjah Ja‟jiah, Amhariyah, dan Tijriniyah. Sedangkan bangsa Arab
terbagi dua bagian. Bagian selatan yaitu Yaman kuno yang meliputi Lahjah
Ma‟niyah, Sabaiyah, Humairiyah, Quthbaniyah, dan Hadramiyah. Sedangkan
bagian utara adalah bahasa Arab. Bahasa Arab terbagi menjadi dua bahasa yaitu
bahasa Arab AlBa‟idah yang meliputi Lahjah Lihyaniyah, Tsamudiyah, dan
Syafwiyah. Sedangkan bahasa Arab Al-Baqiyah meliputi bahasa syi‟ir Arab jahili,
Rajaz, bahasa para Hukama, Fusha.
Bahasa arab (al-arabiyah) berasal dari rumpun bahasa bahasa semit dan
mempunyai anggota penutur yang terbanyak. Ia satu keluarga dengan bahasa
Ibrani dan bahasa Neo Arami dan merupakan salah satu bahasa Semit Tengah.
Bangsa Semit berikut bahasanya dinisbahkan dari putra Nabi Nuh yang bernama
Sam ibn Nuh . Garis keturunan Sam inilah yang melahirkan berbagai bangsa dan
bahasa, di antaranya bangsa „Akkadiyyah, Kan„an, Ethopiah, Arab dan
sebagainya. Namun seiring dengan perjalanan umat manusia dari sekian rumpun
bahasa Semit, yang tersisa sampai sekarang hanyalah bahasa Arab, bahasa yang
telah memberi pengaruh yang cukup besar dalam sejarah peradaban umat
manusia, terutama disaat memasuki abad ke VI masehi.
Bahasa Arab adalah salah satu cabang dari sekian banyak cabang bahasa
Semit yang telah berkembang sejak ribuan tahun. Bahasa Arab muncul sebagai
bahasa yang berdiri sendiri, karena salah satu dari pengguna bahasa Semit awal
melakukan perpindahan ke daerah-daerah lainnya, lalu membentuk bangsa
sekaligus bahasa. Proses evolusi yang terjadi dalam pergolakan bahasa Arab
dengan bahasa-bahasa setempat menjadikan bahasa Arab asli menjadi bermacam-
macam dialek, yang serta merta dipergunakan seseorang.
Bahasa Arab yang mendiami Nejed dan Hijaz mempunyai dua kelompok
bahasa, yaitu Baidah dan Baqiyah. Baidah adalah merupakan bahasa yang telah
terkubur dengan masa, sedangkan Baqiyah adalah bahasa yang dipergunakan oleh
masyarakat jahiliyah sampai zaman kita sekarang. Bahasa Arab dapat tumbuh
berkembang dan berdiri sendiri, disebabkan karena banyak faktor pendukungnya,
diantaranya pergaulan dan percampur-bauran antara bangsa-bangsa, juga
didukung oleh berbagai unsur yang sangat potensial mengembangkan bahasa
Arab.