Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Dosen Pengampu:
Oleh:
PRATIWI (21200120000018)
1
Daftar Isi
Pendahuluan ............................................................................................................................... 3
Latar Belakang Historis ............................................................................................................. 3
Penyebab Kemunculan............................................................................................................... 4
Periodisasi dan Perkembangan .................................................................................................. 5
Karakteristik Perkembangan .................................................................................................... 11
Nahwu ta’limi ...................................................................................................................... 11
Nahwu Ilmi .......................................................................................................................... 12
Nahwu Qurani...................................................................................................................... 12
Implikasi Sejarah Perkembangan Nahwu kepada Pembelajaran Nahwu ................................ 12
Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 14
2
Sejarah Ilmu Nahwu
Pendahuluan
Ilmu nahwu sebagai bagian dari ilmu kebahasaraban mengalami perkembangan
dari masa ke masa. Awal mula ilmu nahwu hadir untuk menjawab permasalahan –
permasalahan bahasa yang dihadapi umat Islam seiring dengan perluasan wilayah
Islam ke berbagai belahan dunia yang tidak hanya terbatas pada negara – negara di
jahiliyah hingga saat ini. Pada masa jahiliyah dimana bahasa arab berada pada puncak kejayaan
dilihat dari fashohah dan kekuatan argumen begitu juga dengan para sastrawan yang banyak
tersebar. Bahkan di pasar – pasar juga ditemuka para penyair dan saatrawan. Bahasa arab
menjadi bahasa utama yang digunakan oleh semua kabilah dan menjadi bahasa masyarakat.
Lahjah Qurois mendominasi penggunaanya karena faktor agama, ekonomi, dan politik.
Kemudian disusul dengan masa turunnya al quran, bahasa Arab terus tersebar seiring
dengan diperdengarkannya bahasa – bahasa yang sebelumnya hampir belum pernah didengar
dari bahasa dunia yang ada. Begitu juga bagi orang muslim yang meyakini bahwa bahasa arab
merupakan satu – satunya bahasa yang digunakan dalam sholat. Turunnya al Quran juga
sentuhan terhadap bahasa arab yang sudah ada, meluruskan serta memperluas tujuan dari
ungkapan dan keindahan kata. Sehingga mulailah muncul variasi makna dan gaya bahasa.
Masyarakat saat itu tidak mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal berlangsung dari
generasi ke generasi. Anak – anak langsung belajar bahasa dari percakapan yang terjadi di
3
dalam keluarganya. Tidak ada proses belajar maupun mengajar bahasa arab, mereka langsung
Fase selanjutnya adalah masa khulafa ar rosyidin dan ummawiyah. Pasa masa ini
bahasa arab sudah semakin kokoh dan menyebar luas seiring masuknya agama Islam ke daerah
– daerah baru seperti Irak, Syam, dan Mesir. Sehingga bahasa arab mengalahkan bahasa –
bahasa yang telah ada sebelumnya seperti Persia, Romawi, Qibti. Ketika semakin meluasnya
daulah Islamiyah peradaban mulai dipenuhi dengan ladafz – lafadz dan ungkapan – ungkapan
yang baru, pendirian kantor – kantor serta penggunaan nama Arab. selanjutnya adalah masa
daulah abasiyah. Pada masa ini bangsa arab sudah mulai berhubungan dengan negara lain
seperti Persia, India, serta masuknya imu Yunani seperti Filsafat, kedokteran, matematika,
astronomi dll. Kondisi ini menyebabkan semakin banyaknya cara – cara dalam menyampaikan
yang belum diketahui sebelumnya. Hal yang menyebabkan bahasa arab menjadi bahasa
internasional berdiri sejajar dengan bahasa Romawi dan bahasa Yunani, serta berubah dari
yang sebelumnya bahasa umat dan agama menjadi bahasa yang digunakan untuk
Bahasa arab tersebar meluas ke berbagai belahan dunia seiring dengan masuknya
agama Islam ke negara – negara non arab. Guna membantu umat muslim untuk memahami
Penyebab Kemunculan
Masuknya Islam ke negara – negara non arab membuat para ulama menyadari
pentingya penyusunan kaidah – kaidah bahasa. Dalam hal ini para ulama menyebutnya dengan
4
untuk berkhidmat kepada al Quran. Sehingga kemunculan ilmu nahwu dilatarbelakangi oleh
1. Merebaknya kesalahan pengucapan orang arab seperti lahn terutama orang arab yang sudah
berinteraksi dan berbaur dengan non arab. Begitu juga pada orang -orang nonarab yang
masuk Islam. Meningkatnya kesalahan lahn ini terus meningkat seiring dengan
bercampurnya barbagai macam yang berbeda. Kesalahan lahn yang ada meliputi kesalan
i’rab, kesalahan pengucapan seperti pengucapan huruf حdibaca dengan ه, begitu juga
dengan kesalahan struktur kata seperti توضيتpengganti توضأت, selain itu juga kesalahan
dalam wazan kata seperti pada kata برق أبرق، رعد أرعد. Fenomena kesalahan lahn ini tidak
hanya memunculkan kekhawatiran dari aspek struktur kata namun kekhawatiran pada
aspek pembacaan al quran yakni kesalahan pemberian harakat pada kata – kata yang
terdapat dalam al quran. Sehingga munculnya nahwu uantuk pertama kali lebih
2. Dorongan untuk mengajarkan bahasa Arab untuk non arab yang berada di dalam daerah
nahwu saat ini. Menurut riwayat Ali bin Abi Thalib pernah menyatakan :4
والنجوم لمعرفة األزمان، والنحو للسان، والطيب لألديان، الفقة لألديان:العلوم أربعة
Perkembangan ilmu nahwu terbagi menjadi 4 fase yaitu : (1) dasar dan pembentukan;
dimulai oleh Abu Al Aswad, (2) fase pertumbuhan dan perkembangan; terjadi pada periode
3
Ibid h 10
4
Muhbib Abdul Wahab, Kontoversi di Seputar Otentisitas Nahwu, h 7
5
basrah dan Kuffah, (3) fase kematangan dan kesempurnaan; terjadi pada periode Basrah dan
Kuffah, (4) serta fase perluasan; terjadi pada periode Bagdad. Setelah seratus tahun
Periodesasi ilmu nahwu terdiri dari lima tahapan yang terdiri dari : (1) periode Basrah,
(2) periode Kuffah, (3) Periode Baghdad, (4) Periode Andalus, (5) Periode Mesir
Peletakan dasar – dasar ilmu nahwu dimulai oleh Abu Al Aswad pada abad 1
H. Al Muzarbani mengungkapakan bahwa pada suatu hari Abu Al Aswad bahwa pada
suatu hari dia menghadap Ali bin Abi Thalib dan mendapatinya sedang berfikir keras
mengenai banyaknyanya kesalahan bahasa orang – orang yang ada disekitarnya dan dia
ingin menyusun sebuah kitab tentang kalam orang – orang Arab. Kemudian beliau
Kemudian atas izin dari Sayyidina Ali Abu Al Aswad menuliskannya. Beliau
Periode Basrah terdiri dari delapan generasi. Ulama yang berperan pada
generasi ini diantaranya : Abu Al Aswad ad Duali, Abd ar Rahman bin Hurmuz (w. 117
H), Yahya bin Ya’mur al al-’Udwan al-Laitsi (w. 189 H), Abu Abdullah Maimun al-
Aqran, Anbasah al-Fîl, Nashr bin ‘Ashîm al-Laitsi (w. 89 H), Abdullah bin Abi Ishaq
(w. 117 H), Abu ‘Amr bin ‘Ula (70-159 H), ‘Isa bin Umr ats-Tsaqafi, al-Akhfas al-
5
Yeni Ramdani, Kajian Historis; Perkembangan Ilmu Nahwu Mazhab Basrah, 2015, h 293
6
Akbar (w. 177 H), al-Khalîl bin Ahmad (w. 170 H), Yunus bin Habîb, Sibawaih (w.
adalah ulama yang berperan dalam perkembangan nahwu berangkat dari kalangan qari
Al Quran dan perawi hadits, mereka sangat ahli dalam mempelajari hukum – hukum Al
Quran. Sehingga sangat memberi perhatian terhadap kesalahan lahn dalam pembacaan
Al Quran. Usaha – usaha yang dilakukan seperti memberi tanda pada mushaf berupa
titik dengan i’rab. Para ulama pada generasi dua masih dari kalangan ahli qiroat dan
ahli hadits. Mulai ada kesepakatan pemberian titik dan harakat pada mushaf Al Quran.
diterapkan pada pembacaan Al Quran dan puisi Arab, serta mulai muncul perbedaan
dengan karakteristik seperti : munculnya istilah – istilah dalam ilmu nahwu dan sharaf
yang hingga sekarang masih dipakai, adanya pembagian – pembagian bab dalam nahwu
dan sharaf, dimulainya penyebutan tanda – tanda i’rab dan bina, dan tersusunnya
nahwu, tersusunya materi – materi bahasa Arab secara sistematis, puncaknya adalah
dengan adanya kitab dari Sibawaih yang tersusun dari 820 bab sebagai kitab pokok
Ilmu nahwu terus berkembang hingga ke generasi delapan hingga mulai ada
pemisahan antara nahw dan tashrif (pada generasi ke 7) serta semakin mengarah kepada
7
kemudahan dalam merumuskan kaidah tatabahasa, dan digunakannya teknik simak,
Pada periode ini terjadi pergeseran makna tentang nahwu. Sebelumnya tidak
pernah ada pernyataan dari para ulama yang mengatakan bahwa nahwu adalah
pembahasan tentang konteks yang dikenal saat ini sebagai gramatika. Bahkan di dalam
lebih dimaknai sebagai cara orang berbicara. Peralihan makna nahwu sebbagai
Periode Kuffah tertinggal dari Basrah sekitar seratus tahun, mulai berkembang
pada abad ke -2 H. Hal ini karena ulama Kuffah kurang memberi perhatian terhadap
ilmu bahasa sebagaimana ulama Basrah. Ulama Kuffah lebih banyak mempelajari
tentang fiqih, hadits, qiroat, sastra dan periwayatan syair. Pada saat yang sama ulama
Basrah sudah mengkaji tentang ilmu linguistik, nahwu, al kalam, filsafat, dan mantiq.
Dikatakan juga bahwa ketertinggalan Kuffah karena mereka memegang kuat dengan
Karakteristik dari periode ini adalah adanya penolakan yang kuat terhadap
sumber – sumber bahasa yang berasal dari bahasa yang disandarkan pada akal, bukti –
6
Yeni Ramdani, Kajian Historis; Perkembangan Ilmu Nahwu Mazhab Basrah, 2015, h 293
7
Michael G. Carter, When Did the Arabic Word Nahw First Come to Denote Grammar? Langguage &
Communication, 1985
36 ص، جدة، كلية األدب والعلوم اإلنسانية جامعة الملك عبد العزيز، المذاهب النحوية، مصطفى عبد العزيز السخرجي8
9
Ibid
8
Tokoh – tokoh peride Kuffah seperti Ja’far al-Ruwasi (187 H.), Mu’adz al-
Harra’ (187 H), al-Kisa’i (189 H) dan muridnya al-Farra’ (207 H), Hamzah Muhammad
ibn Sa’dan (194 H), Ali ibn Hazim al-Lihyani (220 H), Hisyam ibn Mu’awiyah al-Darir,
Ibn al-Sikkit (220 H), al-Thiwal (207 H) dan Tsa’lab (291 H).10
Periode ini diawali dengan hijrahnya para ulama dari Bashrah dan Kuffah ke
Baghdad. Awalnya mereka tetap membawa fanatisme aliran masing – masing. Namun
lambat laun terjadi kompromi antara dua madzhab ini dan lahirlah madzhab baru yang
Periode ini dirintis oleh Abu Hanîfah Ahmad bin Dâwud al-Dinawari, Abu al-
Thayyib Muhammad bin Ahmad bin Ishâq al-A’rabi al-Wasyâ’, Ibnu Kaisân
Muhammad bin Ahmad bin Ibrâhim bin Kaisân, al-Akhfash al-Shagîr, Ali bin Sulaiman
bin al-Fadhl al-Nahwiyyi. Tokoh yang terkenal pada masa ini seperti Al
Zamakhsyary.12
Karakteristik periode ini adalah kombinasi antara Basrah yang rasional dan
Kuffah yang tekstual. Selain itu madzhab ini menerapkan ijtihad untuk menetapkkan
dengan benar. Para ahli qiroat mengetahui ilmu nahwu untuk membantu mereka
10
Taufik, Mazhab-Mazhab Ilmu Nahwu Dalam Sastra Arab Klasik, Al-Af’idah, Vol. 4, No. 1 Maret 2020
11
Ibid
12
Ibid
13
M. Kamal, Mazhab – mazhab sintaksis Bahasa Arab “Nahwu” (Basrah, Kufah, Bagdag, Andalus, Mesir), Jurnal
Bina Ilmu Cendekia, 2021
9
mempelajari tajwid Al Quran.14 Usaha yang dilakukan seperti memberi tanda titik pada
tahun 117 H, Imam Wars ahli qiroat (w 197 H).16 Abu Ja’far An-Nuhas (w 338 H)
penulis “Fi al -‘Arabiyyah wal ‘Ulumul Qur’an” yang menjelaskan tentang puisi di
dalamya, Ibnu Hisyam dengan nama asli Jamaluddin Abdullah bin Yusuf bin Ahmad
bin Abdullah bin Hisyam Al-Anshori Al-Mishriy (w 761) Beberapa karya beliau seperti
Mughni al-Labib ‘an Kutub al-A’arib, Awdloh al-Masalik ila Alfiyyah ibn Malik,
Syudzur adz-dzahab, Qathru an-Nada wa Ballu ash-Shada, dan al-I’rab ‘an Qawaid al-
Kuffah pada abad ke – 2 H yaitu meninggikan ilmu qiroat, tafsir, dan hadits. Karena
Mazhab ini merupakan gabungan dari Basrah dan Kuffah maka dia memliki ciri
Para ulama meyesuaikan keadaan para penuntut ilmu sehingga mereka melakukan
kombinasi antara madzhab Basrah dan Kuffah. Selain itu dalam pembahasan nahwu
dilakukan dengan lebih mudah dengan menggunakan metode baru dalam bentuk
Setelah dikuasainya Andalus pada abad ke-2 H para sastrawan mulai melakukan
kajian sastra yang tujuan utamanya adalah untuk membantu membaca Al Quran,
، جدة، كلية األدب والعلوم اإلنسانية جامعة الملك عبد العزيز، المذاهب النحوية، مصطفى عبد العزيز السخرجي14
15
Taufik, Mazhab-Mazhab Ilmu Nahwu Dalam Sastra Arab Klasik, Al-Af’idah, Vol. 4, No. 1 Maret 2020
جدة، كلية األدب والعلوم اإلنسانية جامعة الملك عبد العزيز، المذاهب النحوية، مصطفى عبد العزيز السخرجي16
17
Taufik, Mazhab-Mazhab Ilmu Nahwu Dalam Sastra Arab Klasik, Al-Af’idah, Vol. 4, No. 1 Maret 2020
18
Ibid
19
Albi Trisnadi Ramadhan, Sejarah Generasi Awal Madrasah Nahwu Bashrah dan Pengaruhnya terhadap
Metode Pengajaran Nahwu di Mesir Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains – Vol. 9 No. 2 2020
10
menyelematkankan dari kesalahan lahn. Sehingga banyak dari kalangan sastrawan yang
Tokoh yang terkenal pada mazhab ini adalah Jaudi bin Utsman al Maururi
kemudian Abu Abdullah. Baru pada abad ke -3 H al Ufushniq Muhammad bin Musa
bin Hisyam (w. 307 H) hadir memperkenalkan madzhab Bashrah, dia mempelajari kitab
Sibawaihi.
awalnya karena madzhab ini yang pertama hadir. Pada perkembangannya terjadilah
integrasi dengan madzhab Basrah dan madzhab Bagdad. Madzhab Andalus lebih
obyektif dalam menetukan teori. Madzhab ini terus berkembang pada abad ke -6 dan
Karakteristik Perkembangan
Nahwu ta’limi
Nahwu ta’limi disebut juga dengan istilah ilmu nahwu pedagogi. Sesuai dengan
ucapan dari kesalahan, serta menulis dengan benar. Ilmu nahwu pedagogik ini disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik dengan mengambil materi dari kaidah – kaidah nahwu
teoritis sesuai dengan tujuan pengajaran. Pada tataran ilmu nahwu disusun kolaborasi antara
ilmu nahwu, ilmu bahasa, ilmu jiwa, dan ilmu pendidikan. Sehingga dalam ilmu nahwu
، جدة، كلية األدب والعلوم اإلنسانية جامعة الملك عبد العزيز، المذاهب النحوية، مصطفى عبد العزيز السخرجي20
21
M. Kamal, Mazhab – mazhab sintaksis Bahasa Arab “Nahwu” (Basrah, Kufah, Bagdag, Andalus, Mesir), Jurnal
Bina Ilmu Cendekia, 2021
22
, Arif Rahman Hakim, Mempermudah Pembelajaran Ilmu Nahwu pada Abad 20, Jurnal al-Maqoyis, 2013
11
Nahwu Ilmi
Ilmu nahwu Ilmi disebut juga nahwu analitis atau nahwu teoritis. Disusun berdasar
pada teori kebahasaan yang sangat teliti dan seksama dalam diskripsi dan penafsirannya,
disusun secara sisematis. Karakteristiknya adalah mempelajari dirinya sendiri dengan sangat
Nahwu Qurani
Ilmu nahwu qurani mengkaji bahasa Arab dalam kapasitasnya sebagai bahasa agama,
bukan sebagai bahasa komunikasi. Tujuan utama pembelajaran nahwu untuk memahami teks
– teks keagamaan bukan untuk alat kounikasi baik lisan maupun tulisan. Sehingga pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan gramatika. Hal ini mengakibatkatkan nahwu sebagai focus
kajian. Padahal di dalam ilmu nahwu sendiri terdapat perbedaan pendapat diantara ahli
nahwu.24
madzhab Mesir,
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Khaldun bahwa dalam kitab Sibawaih selain
tata bahasa kitab ini juga dipenuhi dengan peribahasa – peribahasa arab, syair
dan ungkapan orang -orang Arab, hal ini sangat baik untuk mengasah naluri
23
Arif Rahman Hakim, Mempermudah Pembelajaran Ilmu Nahwu pada Abad 20, Jurnal al-Maqoyis, 2013
24
Fuad Munajat, Pembelajaran Nahwu dalam Perspektif Fungsional, Arabia, 2015
12
selain dia paham tata bahasanya dia juga tahu cara menggunakannya serta
dalam tata bahasa secara teori namun tidak mendapatkan naluri kebahasaan.
menggunakan teori ilmu nahwu ini agar tujuan fungsionalnya bisa dicapai maka
saja. Hal ini seperti yang dikatakan Ibnu Khaldun bahwa penguasaan ilmu
mengetahui kaidah-kaidah yang telah disusun dan disimpulkan oleh para ulama.
Karena kaidah-kaidah ini hanya bisa memberi manfaat ketika digunakan dengan
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa arab tersebar meluas
ke berbagai belahan dunia seiring dengan masuknya agama Islam ke negara – negara non arab.
Penyebab munculnya ilmu nahwu adalah merebaknya kesalahan pengucapan orang arab.
Selain itu juga adanya dorongan untuk mengajarkan bahasa Arab untuk nonarab yang berada
di dalam daerah kekuasaan daulah Islamiyah. Disamping itu juga sebab sosial, budaya, dan
25
Ibnu Khaldun, Mukaddimah, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2014, h 1038 – 1040
26
Arif Rahman Hakim, Mempermudah Pembelajaran Ilmu Nahwu pada Abad 20, Jurnal al-Maqoyis, 2013
13
politik. Periodisasi perkembangan ilmu nahwu meliputi periode Basrah, Kuffah, Baghdad,
Mesir, dan Andalus. Karakteristik perkembangannya mulai dari nahwu ta’limi, nahwu ilmi,
dan nahwu qurani. Adapun implikasi diantaranya: Perlunya penyerderhanaan materi – materi
nahwu, perlunya peninjauan kembali tehadap tujuan pembelajaran nahwu,tata bahasa sebagai
Daftar Pustaka
Carter, M. G. (1985). When Did The Arabic Word Nahw First Come to Denote Grammar.
Langguage & Communication.
Hadi, N. (2015). Kontribusi Al Quran terhadap Perkembanga Bahasa Arab. Jurnal Ael
Furqona.
Hakim, A. R. (2013). Mempermudah Pembelajaran Ilmu Nahwu pada Abad 20. Jurnal al-
Maqoyis.
Kamal, M. (2021). Mazhab – mazhab sintaksis Bahasa Arab “Nahwu” (Basrah, Kufah,
Bagdag, Andalus, Mesir). Jurnal Bina Ilmu Cendekia.
Khaldun, I. (2014). Mukaddimah. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.
Ramadhan, A. T. ( 2020). Sejarah Generasi Awal Madrasah Nahwu Bashrah dan
Pengaruhnya terhadap Metode Pengajaran Nahwu di Mesir . Jurnal Intelektualita:
Keislaman, Sosial, dan Sains.
Ramdiani, Y. (2015). Kajian Historis; Perkembangan Ilmu Nahwu. 293.
Taufiq. (2020). Mazhab-Mazhab Ilmu Nahwu Dalam Sastra Arab Klasik. Al-Af’idah, 2020.
Wahab, M. A. (n.d.). Kontroversi di Seputar Otentisitas Nahwu. 7.
. كلية األدب والعلوم اإلنسانية جامعة الملك عبد العزيز:جدة. المذاهب النحوية. (n.d.). ع. م,السخرجي
. المذكرة األصول النحو و فقة اللغة و البالغة. (n.d.). هديات
14