Anda di halaman 1dari 41

SILABUS FOLLOW UP

MAPABA CAHAYA SEMESTA


PK PMII STAI AL-MASTHURIYAH – KAB. SUKABUMI
MATERI AHLUSSUNNSH WAL JAMA’AH

PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MASTHURIYAH
2022
SILABUS
FOLLOW UP MATERI AHLUSSUNNSH WAL JAMA’AH
PK PMII STAI AL-MASTHURIYAH
2022
1. Identitas Materi Kajian
Nama materi Follow Up : Ahlussunah Wal Jama’ah
Kode Materi Kajian : MW1PK22
Jumlah Pertemuan : 13 Pertemuan
Jenjang : MAPABA
Kelompok Materi Kajian : Wajib
Tempat Kajian : Sekretariat PK PMII STAI Al-Masthuriyah
Waktu kajian : setiap Hari Kamis (09.00 s.d. 12.00 WIB)
Penanggung jawab : Bidang Internal
2. Tujuan
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru atas
materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal Jama’ah, NDP,
KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan untuk membangun skill
dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap organisasiDeskripsi Materi Kajian
3. Pendekatan kajian
Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
Tugas : Pembuatan karya tulis ilmiah dan Manuskrip
Media : Whait Bor, Alat Tulis dan Makalah
4. Evaluasi
• Kehadiran
• karangan ilmiah
• Penyajian diskusi
5. Rincian Materi Kajian Tiap Pertemuan
Pertemuan ke-1: Sosio-Kultur Arab Pra Islam
Pertemuan ke-2: Biografi, Kelahiran, perkembangan Rosulullah serta pengaruh terhadap
: bangsa arab
Pertemuan ke-3: Dakwah Rosullulah
Pertemuan ke-4: Wafatnya Rosulullah serta cikal bakal perpecahan Umat
Pertemuan ke-5: Masa Kepemimpinan Abu Bakar, Umar Bin Khatab Dan Usman Bin Affan
Pertemuan ke-6: Masa Kepemimpinan Ali Dan Timbulnya Firqah-Firqoh Dalam Islam
Pertemuan ke-7: Perkembangan Pirqah-Pirqah dalam Islam
Pertemuan ke-8: Munculnya istilah Ahlussunnah Wal Jamaah
Pertemuan ke-9: Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Madzhab I (Aqidah)
Pertemuan ke-10: Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Madzhab II (Fiqih)
Pertemuan ke-11: Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Madzhab III (Tashawuf)
Pertemuan ke-12: Masuknya Islam Ke Nusantara
Pertemuan ke-13: Perkembangan serta persebaran Islam di Nusantara
Pertemuan ke-14: evaluasi serta penulisan karanagn ilmiah
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
SOSIO-KULTUR ARAB PRA ISLAM
A. Latar Pikir
Dalam memahami intisari dari Ahlussunnah Wal Jamaah teradpat dua pendekatan, yakni
Pendekatan Historis dan pendekatan doktrinal. Dalam mengkaji Ahlussunnah Wal Jamaah
melalui pendekatan Historis kita harus mengkaji literatur sejarah umat islam yang begitu
panjang dimana jika berbicara sejarah umat islam tidak akan terlepas dari pembahasan
jazirah Arab sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad .SAW beserta Agama islam
Semenanjung Arab merupakan semenanjung terbesar dalam peta dunia yang terletak di
Barat Daya Asia, memiliki luas wilayah kurang lebih mencapai 1/4 wilayah Eropa dan 1/3
wilayah Amerika atau 1.745.900 km persegi. Bangsa Arab ini merupakan wilayah tertandus
dan terkering karena banyak gunung batu dan gurun pasir yang membentang luas. Batasan
wilayah Arab di bagian Barat berbatasan dengan laut merah, dibagian Timur berbatasan
dengan Teluk Arab, dibagian Utara berbatasan dengan Gurun Irak dan Syam, dibagian
Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, selain itu bangsa Arab ini berada ditengah-
tengah dua kerajaan besar yakni Persi dan romawi
Lantaran posisi sosiografis bangsa Arab yang terkenal dengan panasnya dan berada
ditengah gurun pasir itu telah membentuk watak bangsa arab untuk saling menindas antara
satu dengan yang lain, bahkan mereka tidak segan-segan saling membunuh hanya karena
persoalan kecil yang dianggap tidak seberapa Disamping itu, kebiasaan buruk bangsa Arab
juga sangat melekat seperti kebiasaan minum-minuman keras, membunuh anak perempuan,
judi dsb. Tapi jika berbicara tentang kesukuan ini memiliki hal yang positif yang membuat
bangsa arab tidak di jajah yakni banyaknya kabilah yang mempunyai loyalitas tinggi dan
saling menjaga. Kuatnya semangat dan ikatan kesukuan Bangsa Arab dikenal dengan
sebutan Ashhabiyah (semangat kesukuan).
B. Permasalahn
Banyaknya penyimpangan sejarah serta kurang dipahaminya literatur sejarah bagi anggota
C. Pokok Bahasan:
1. Definisi sosio-kultur
2. Gambaran sosio-kultur bangsa arab pra islam.
3. Cikal bakal silsilah bangsa Arab(dari nabi Nuh)
4. Kondisi Geografis dan pengaruhnya terhadap penduduk kabilah di Semenanjung Arab.
5. Gambaran bangsa arab pra islam(internal) serta hubungan international (Agama,
Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya)
6. Pengaruh fanatisme kesukuan terhadap perpecahan umat islam kelak.
D. Pertanyaan Pancingan
1. Kenapa untuk mengkaji aswaja harus memahami sejarah?.
2. Apa Pengaruh fanatisme kesukuan terhadap perkembangan islama kelak.?
3. Bagai mana Sosio Kultur Arab Pra Islam.?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama tiga materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP dan KePMIIan). Selain itu, Folow-up juga bertujuan untuk membangun
skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami sosio-kultur Arab pra Islam
dari mulai letak geografis, hubungan internasional Bangsa Arab, watak dan karakter
Bangsa Arab dan Kabilah-kabilah yang ada di Bangsa Arab. Selain anggota bisa
mengambil ibrah dari sejarah sosio kultur arab pra islam, anggota juga diharapkan bisa
berpikir kritis dalam membaca sejarah.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“BIOGRAFI ROSULULLAH, KELAHIRAN, PERKEMBANGAN SERTA
PENGARUH TERHADAP BANGSA ARAB”
A. Latar Pikir
Telah kita yakini bersama bahwa islam adalah agama penyempurna dari segala ajaran yang
di bawa oleh nabi sebelumnya , begitupun Nabi Muhammad SAW yang diturunkan sebagai
penutup para nabi ( ‫)خاتم النبيا‬. Nabi Muhammad SAW adalah seorang keturunan bani
hasyim yang pada saat itu memegang kunci ka’abah dimana suku yang memegang kunci
kabah itu adalah suku yang memiliki pengeruh besar dikalangan bangsa arab. Berbicara
tentang tahun kelahirannya ini masih menjadi perdebatan. Menurut sebagian sejarah Nabi
Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tanggal 20 April 570 M, ada juga yang mengatakan
tahun 571 M bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul Awal. Sejak beliau masih dalam
kandungan dalam usia 7 bulan, beliau ditinggalkan ayahandanya dan pada usia 2 tahun
beliau ditinggalkan ibundanya. Kemudian, beliau diasuh oleh kakeknya Abu Thalib. Pada
usia 8 tahun kakeknya meninggal dunia lalu, beliau diasuh oleh pamannya Abdul
Muthalib.Dari kecil beliau sudah belajar berdagang, teknik berperang dan mengembala
selain itu dari peroses kelahiran kemudian masa kecil beliau sudah dikaruniai
keajaibankeajaiban yang luar biasa sebagai tanda kenabiannya (Irhas)
Disamping itu semua Kedatangan Rasulullah SAW sudah diceritakan dalam kitab-kitab
nabi sebelumnya (Taurat, Injil, Zabur) bahkan sejak Nabi Adamdiciptakan. Menjelang
kelahiran Rasulullah, umat Yahudi sudah mengetahui akan kelahiran Nabi akhir zaman
karena sudah diceritakan dalam kitabnya, sehingga masyarakat Arab pada waktu itu sangat
senang dengan kabar tersebut dan menunggu kelahirannya. Nabi ditakdirkan Allah lahir
dari keturunan bani hasyim dan Siti Aminah yang dipilih Allah untuk menjadi ibunya, hal
ini menunjukkan bahwa beliau merupakan keturunan baik-baik yang terjaga
kesuciannya.Setelah Rasulullah lahir terlebih setelah diangkat menjadi Rasul, keadaan
masyrakat Arab berbalik berpaling dan mengingkari kebenaran yang mereka sepakati.
B. Permasalahn
Banyaknya penyimpangan sejarah serta kurang dipahaminya literatur sejarah bagi anggota
C. Pokok Bahasan:
1. Biografi Rosulullah
a. Perdebatan tahun kelahiran serta kejadian-kejadian yang dialami nabi pada masa
dikandung
b. Perkembangan Rosululah pada masa kecil
c. Perkembangan Rosululah pada masa muda
2. Pengaruh kelahiran rosulullah
a. Terhadap orang yahudi
b. Terhadap suku kuraisy
c. Terhadap perkembangan EkSosPol (Ekonomi, Sosial, Politik) bangsa arab
D. Pertanyaan Pancingan
1. Apa yang dimaksud irhas?.
2. Bagaiman pengaruh kelahiran nabi terhadap orang arab.?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama tiga materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP dan KePMIIan). Selain itu, Folow-up juga bertujuan untuk membangun
skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap organisasi.
2. Tujuan Materi
d. Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peroses kelahiran
nabi serta pengaruhnya terhadap orang arab. Selain anggota bisa mengambil ibrah
dari sejarah Perkembangan Rosululah pada masa kecil, anggota juga diharapkan
bisa berpikir kritis dalam membaca sejarah.

F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Qishasul Anbia
8. Sirah Nabawiyah (all version)
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“DAKWAH ROSULULLAH”
A. Latar Pikir
Pada tahun 610 M beliau menerima wahyu pertamanya ( QS. Al-A’laq : 1-5) melalui
perantara malaikat Jibril menjadi seorang Rasul, tepatnya pada usia 40 tahun di Gua Hiro.
Beliau mengemban tugas sebagai da’i ilallah (yang mengajak pada jalan Allah) juga sebagai
basyir (pemberi kabar gembira) dan nadzir (pemberi peringatan). Beliau mengawali
dakwahnya dengan cara sembunyi-sembunyi (Dakwah Sirriyyah) dari orang-orang
terdekat, dari pintu ke pintu. Orang-orang yang masuk Islam pertama pada waktu itu disebut
Assaabiquunal Awwaluun yaitu Siti Khadijah, Abu Bakar, Usman dan Ali dakwah seperti
ini dilakukan selama 3 tahun. Kemudian beliau berdakwah secara terang-terangan. Menurut
Kyai Aqil Siradj, Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan prinsip Laa Ilaaha Illallaah
tidak ada Tuhan yang absolut kecuali Allah. Hal itu berdampak terhadap penolakan
perbudakan, penjajahan, dan intimidasi yang melanggar hak asasi manusia. setelah 13 tahun
berdakwah di Mekah, lalu beliau berhijrah ke Madinah meneruskan kembali dakwahnya
dengan pola yang berbeda. Karena masyarakat yang dihadapinya pun berbeda, masyarakat
Madinah lebih plural atau Bhineka seperti konteks Indonesia saat ini. Keberhasilan dakwah
tidak selamanya akan didapatkan dengan hal yang mudah, begitupun dengan dakwah ajaran
Islam yang dibawakan oleh Rasulullah SAW dan parasahabat-sahabatnya di jazirah arab
pada saat itu, baik di jazirah Mekkah maupun Madinah. Hal yang demikian sangat
dirasakan sekali oleh bangsa arab lantaran ajaran Islam yang pada saat itu disampaikan
berdasarkan nilai-nilai yang sudah menjadi prinsip dasar berdakwah, mendapat tantangan
yang luar biasa dari petinggi-petinggi quraysh, karena bagi mereka hal yang demikian
sangat merugikan mereka. Penyampaian ajaran Islam pertama dilakukan dari mulai
keluarga, tetangga ketetangga, satu kabilah kekabilah yang lain hingga pengaruhnya
menyebar luas sampai seluruh pelosok jazirah arab. Rasulullah yang kurang lebih selama
23 tahun mampu merubah tatanan kehidupan diarab, selanjutnya dilanjutkan oleh para
khulafarasyidin hingga pengaruhnya keluar dari bangsa arab sampai kedua kerajaan besar
pada saat itu yaitu Persia dan Romawi yang menjadi pusat peradaban pada saat itu. Namun
peradaban tersebut masih jauh dari pada ajaran-ajaran keislaman yang diturunkan untuk
dilaksanakan oleh seluruh umat manusia, sehingga menuntut ajaran islam untuk masuk
kesana. Umat bangsa Arab pada waktu itu yang memeluk agama Islam sangatlah banyak
dan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam semua aspek kehidupan. Umat
Islam pada waktu itu menjadi
umat yang beradab. Tidak ada ego kesukuan, tidak ada perbudakan dan penjajahan dll.
B. Pokok Bahasan
1. Definisi dan tujuan dakwah
2. Proses Diturunkannya Wahyu Kepada Rasulullah SAW
3. Klasifikasi dakwah rosulullah
4. Proses dan Metode Dakwah Rasulullah SAW
5. Dakwah rosulullah perspektif ilmu dakwah
6. Perkembangan Bangsa Arab Pasca Dakwah Rasulullah SAW
C. Tujuan:
Peserta dapat memahami tujuan dari dakwah Rasul dan pengaruhnya terhadap
perkembangan bangsa Arab saat itu terutama umat Islam serta bagaimana cara rasul dalam
menyampaikan pesan atau ajarannya sehingga dapat diterima oleh berbagai kalangan
bangsa arab yang mempunyai watak keras kepala.
D. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang peroses serta perjuangan dakwah rosul
E. Pertanyaan Pancingan
1. Apa yang dimaksud dengan dakwah?.
2. Bagaimana dakwah perspektif ilmu dakwah?
F. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama tiga materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP dan KePMIIan). Selain itu, Folow-up juga bertujuan untuk membangun
skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peroses dan prjuangan
dakwah nabi Selain itu anggota bisa mengambil ibrah dari sejarah dakwah rosulullah,
anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dalam membaca sejarah.
G. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
H. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
I. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
J. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
K. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
L. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Qishasul Anbia
8. Sirah Nabawiyah (all version)
9. Pengantar ilmu dakwah
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“WAFATNYA RASULLAH SAW DAN TIMBULNYA PERSELISIHAN
UMAT”
A. Latar Pikir
Terlepas dari perdebatan waktu wafatnya rosulullha, yang harus kita fahami bahwa
Menjelang wafatnya Rasulullah SAW pada waktu itu beliau sedang melaksanakan haji
wada’ kemudian turun ayat QS. Almaidah ayat: 3 tersebut mengabarkan tentang
perpisahan, pertanda bahwa usia beliau tidak lama lagi. Karena Allah telah
menyempurnakan agama Islam dan tugas kerasulannya telah selesai. Akhirnya, pada hari
senin bulan Rabi’ul Awal tahun 11 H Rasulullah wafat. Ada tiga permasalahan yang
muncul ketika Rasulullah wafat. Pertama, apakah benar Rasulullah wafat? Kedua, dimana
Rasulullah akan dimakamkan? Ketiga, siapa yang akan menggantikan Rasulullah?. Pada
waktu itu konsentrasi umat terpecah menjadi tiga yaitu Ahlul Bayt yang sibuk mengurusi
jenazah Rasul, Abu Bakar dan sahahabat Muhajirin sibuk mengumumkan wafatnya Rasul
ke berbagai pelosok negeri, kemudian muncul permasalahan ketiga tentang siapa yang akan
memimpin umat islam setelah wafatnya rosulullah Sementara untuk permasalahan ketiga
mengenai siapa yang akan menggantikan Nabi sebagai khalifah? Ketika itu shahabat
Anshar berkumpul di Tsaqifah Bani Sa’idah untuk memilih Khalifah pengganti Rasulullah
sehingga berita ini terdengar oleh Abu Bakar maka, beliau dan Umar juga shahabat
Muhajirin berangkat menuju Tsaqifah Bani Sa’idah untuk memusyawarahkan siapa yang
berhak untuk menjadi khalifah. Setelah terjadi perdebatan sengit antara pihak Muhajirin
dan Anshar, kemudian Abu Bakar menengahi perdebatan itu dengan argumentasi hadits
Nabi “Alimamah min quraisyin” (pemimpin harus dari Quraisy). Hingga akhirnya,
musyawarah memutuskan bahwa pemimpin harus dari Quraisy (Muhajirin) dan semua
bersepakat Abu Bakar lah yang akan menjadi khalifah sebagai pengganti Rasulullah. Semua
permasalahan yang muncul ketika Rasulullah wafat, ini bisa diselesaikan oleh Abu Bakar
dan para shahabat yang sangat bijaksana. Pasca Rasul wafat umat Islam ada yang kembali
seperti semula dan murtad karena beranggapan ketika Rasulullah telah wafat maka
ajarannyapun ikut lenyap, ada yang tetap istiqomah mempertahankan ajaran Islam, ada
yang tidak sepakat dengan kepemimpinan Abu Bakar dll.
B. Pokok Bahasan
1. Wafatnya Rasulullah SAW
2. Wasiat Rosulullah sebelum wafat
3. Permasalahan yang Timbul Paska Rasulullah SAW Wafat
a. Pemakaman Rosulullah
b. Pemberitaan Wafatnya Rosulullah
c. siapa pemimpin umat Islam selanjutnya
4. penyelasaiannya yang dilakukan para sahabat untuk menhadapai permasalahan yang
terjadi
5. dinamika umat islam setelah wafatnya Rosulullah
C. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang pengetahuan sejarah
D. Pertanyaan Pancingan
1. Masalah apa saja yang terjadi pada saat Rosulullah wafat?.
2. Bagaimana cara sahabat menyelesaikan permasalahan umat islam paska Rosulullah
wafat?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peroses dan prjuangan
dakwah nabi Selain itu anggota bisa mengambil ibrah dari sejarah dakwah rosulullah,
anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dalam membaca sejarah.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Qishasul Anbia
8. Sirah Nabawiyah (all version)
9. Kontroversi aswaja
10. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“MASA KEPEMIMPINAN ABU BAKAR, UMAR BIN KHATAB DAN
USMAN BIN AFFAN”
A. Latar Pikir
setelah peristiwa tahkim maka umat terpecah menjadi beberapa golongan diantara
ada Khowarij syiah di tengah situasi kacau tersbutt ada sebuah kelompok yang lebih
memilih keluar dari kekacawan pada waktu itu , yakni kelompok yang di pelopori oleh Al-
Imam Abu Hasan Basri dan Abu Sufyan Ats – tsauri dan Abu Hanifah, kelompok ini lebih
memilih mengembangkan aktifitas Ke Agamaan yang bersifat Kultur dan ilmiah dan
berusaha mencari kebenaran yang jernih dengan doktrin bahwa satu- satunya cara agar tetap
berada di jlan yang benar adalah dengan kembali pada Al- qur’an , kelompok inilah yang
menjadi fondasi awal faham Ahlu Sunnah Wal Jamaah , kemudian kelompok inik di
teruskan oleh Abdullah ibnu Kullab, Harits ibnu Asad Al-Muhasibi dan Abu Bakar Al-
Qolanisi, Selanjutnya, diteruskan oleh Abu Hasan Ali Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-
Mathuridi pada abad ke 3. istilah Ahlusunnh Wal Jama’ah atau yang kinal ASWAJA pada
waktu itu sendiri belum mucul baru pada masa Al Imam Hasan Al- Asyar’I dan abu mansur
Al- Maturidi menggas secara formal istilah Ahlu sunnah Waljamaah sebagai bentuk
perlawanan pada ajaran ajaran yang yeng menyeleweng dari Al-Qur’an dan Sunnah yakni
pada zaman Kholifah Al- Mutawakkil Alallah(kholifah Abbasiah ke 10).yang selanjutnya
di teruskan kepada generasi selanjutnya lalau sampailah kepada kita. yang semula di
jadikan madzhab adalah mu’tazilah lalu di ganti dengan madzhab Ahlusunnah Wal
Jama’ah. Abu Hasan Al -Asyari sendiri lahir di Basrah (Irak). tahun 260 H. Mulanya beliau
adalah murid dari ayah tirinya seorang ulama besar Mu’tazilah yaitu Syeikh Abu Ali
Muhammad bin Abdul Wahab Al-Jaba’i. Akan tetapi, beliau keluar dan bertaubat setelah
40 tahun di Mu’tazilah. Abu Mansur lahir pada tahun 333 H. Beliau berjasa dalam
mengumpulka, memperinci, dan mempertahankan i’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah
bersama Abu Hasan. Jika merenungkan sejarah ASWAJA dari masa ke masa dari sekian
banyak tokoh, mereka mempunyai 4 karakteristik yang sama yaitu tasamuh (toleransi),
tawasuth (pertengahan), tawazun (seimbang) dan ta’adul (adil).
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Munculnya istilah ASWAJA
2. perkembangan ASWAJA dari masa ke masa
a. Masa Hasan Basri
b. Masa Abdullah Ibn Kullab
c. Masa Hasan Al – Asyar’I dan masa Abu Mansur Al- Mathuridi
3. Biografi Abu Hasan Al- Asyar’I dan Abu Mansur Al - Mathuridi
4. Karakteristik ASWAJA Pada masa itu.
C. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang pengetahuan sejarah.
D. Pertanyaan Pancingan
1. mengapa Abu Hasan Al – Asyar’I keluar dari Mu’tazilah
2. siapa saja pelopor ajaran ASWAJA masa ke masa
E. Tujuan
3. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
4. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami proses dan perkembangan
ASWAJA, megetahui b iografi Abu Hasa Al- Asyar’I dan Abu Mansur Al – Mathuridi,
dan memahami Karakteristik AWAJA.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Sirah Nabawiyah (all version)
8. Kontroversi aswaja
9. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
10. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“MASA KEPEMIMPINAN ALI DAN TIMBULNYA FIRQAH-FIRQOH
DALAM ISLAM”
A. Latar Pikir
Sepeninggalnya Utsman ternyata masih banyak menyisakan berbagai masalah, apakah
harus dilakukan pengangkatan khalifah terlebih dahulu? ataukah mengusut pembunuhan
Utsman? Akhirnya kaum pemberontak mengangkat Ali sebagai khalifah meski banyak
pertentangan dari berbagai pihak. Naiknya Ali ke tampuk kekuasaan menuai kontroversi
hingga terjadi perang Jamal (antara kubu Ali dan Siti Aisyah) dan perang Siffin (antara
kubu Ali dan Muawiyah). Ketika perang Siffin kubu Muawiyah mengalami kekalahan
hingga akhirnya melakukan gencatan senjata (tahkim) dan kedua pihak memutuskan untuk
bermusyawarah. Dalam musyawarah tersebut Ali mengalami kekalahan politik hal ini
berlanjut sampai terjadinya persatuan umat pada masa saidina Hasan dan Husain Amul
jama’ah sehingga Ali turun dari tampuk kekuasaan sebagai khalifah dan Muawiyah naik
menjadi khalifah. Besarnya konflik yang dihadapi bukan berarti masa kepemimpinan Ali
tidak memberikan sumbangsih terhadap Negara, dalam masa kepemimpinannya beliau
mengganti pejabat yang kurang cakap, membenahi keuangan Negara, memajukan bidang
ilmu bahasa dan memajukan dalam bidang pembangunan, beliau memerintah selama 5
tahun dan wafat pada tahun 40 H. Tahkim berefek pada terpecahnya umat menjadi tiga
golongan yaitu Syi’ah (pengikut setia Sayyidina Ali), Khawarij (golongan yang keluar dari
Sayyidina Ali) dan Jumhur Muslimin (yang menyepakati hasil tahkim dan mengakui
Muawiyah sebagai khalifah).
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Biografi Ali Bin Abithalib
2. peroses terpilihnya Ali Bin Abithalib serta dinamika yang terjadi
3. terjadinya Perang Jamal dan Perang Siffin
4. Lahirnya Firqoh-Firqah setelah peristiwa Tahkim
C. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang pengetahuan sejarah
D. Pertanyaan Pancingan
1. Masalah apa saja yang terjadi pada saat pemerintahan Ali Bin Abi Thalib?.
2. kenapa Perang jamal dan Perang siffin terjadi?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peroses dan prjuangan
para sahabat Selain itu anggota bisa mengambil ibrah dari sejarah para sahabat, anggota
juga diharapkan bisa berpikir kritis dalam membaca sejarah.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Sirah Nabawiyah (all version)
8. Kontroversi aswaja
9. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
10. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“ PERKEMBANGAN FIRQAH-FIRQOH DALAM ISLAM”
A. Latar Pikir
Pro kontra terhadap putusan tahkim mengakibatkan umat semakin berpecah belah,
pemerintahan Muawiyah pun menjadi tidak stabil kemudian untuk menstabilkan keadaan
tersebut Muawiyah melontarkan tesis bahwa “seandainya Tuhanku tidak melihat diriku
mampu untuk memegang tampuk pemerintahan ini, tentu Ia tidak akan membiarkan aku
untuk memegang kekuasaan ini dan akan merubahnya” pernyataan tersebut dikembangkan
menjadi faham oleh Al-Ja’d ibnu Dirham dan dipopulerkan oleh Jahm bin Sofwan dengan
aliran Jabariyah. Kemudian faham Jabariyah di counter oleh Muhammad bin Ali Al-
Hanafiyah sebagai antitesisnya, lalu Ma’bad dan Ghailam dikenal sebagai pendiri
Qodariyah. Kaum khawarij juga dibantah oleh golongan yang menamakan diri Murji’ah
dan pada perkembangannya banyak faham-faham yang timbul yaitu Muktazilah, Najariyah,
Musyabbihah dan masing-masing faham tersebut mempunyai aliran-aliran sehingga jika
dijumlahkan menjadi 73 golongan seperti yang dikatakan dalam hadits Rasulullah SAW
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Berkembangnya faham Jabariyah
2. Faham Qodariyah
3. Faham Muktazilah
4. Faham Murji’ah
5. Faham Najariyah
6. Faham Musyabbihah
C. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang pengetahuan sejarah
D. Pertanyaan Pancingan
1. Dinamika apa saja yang terjadi pada umat muslim setelah terjadinya tahkim?.
2. kenapa firq-firqah bisa muncul?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peroses dan prjuangan
para sahabat Selain itu anggota bisa mengambil ibrah dari sejarah para sahabat, anggota
juga diharapkan bisa berpikir kritis dalam membaca sejarah.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Sirah Nabawiyah (all version)
8. Kontroversi aswaja
9. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
10. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“MUNCULNYA ISTILAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH ”
A. Latar Pikir
setelah peristiwa tahkim maka umat islam terpecah menjadi beberapa golongan diantara
ada Khowarij syiah di tengah situasi kacau tersbutt ada sebuah kelompok yang lebih
memilih keluar dari kekacuan pada waktu itu , yakni kelompok yang di pelopori oleh Al-
Imam Abu Hasan Basri dan Abu Sufyan Ats – tsauri dan Abu Hanifah, kelompok ini lebih
memilih mengembangkan aktifitas Ke Agamaan yang bersifat Kultur dan ilmiah dan
berusaha mencari kebenaran yang jernih dengan doktrin bahwa satu- satunya cara agar tetap
berada di jlan yang benar adalah dengan kembali pada Al- qur’an , kelompok inilah yang
menjadi fondasi awal faham Ahlu Sunnah Wal Jamaah , kemudian kelompok inik di
teruskan oleh Abdullah ibnu Kullab, Harits ibnu Asad Al-Muhasibi dan Abu Bakar Al-
Qolanisi, Selanjutnya, diteruskan oleh Abu Hasan Ali Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-
Mathuridi pada abad ke 3. istilah Ahlusunnh Wal Jama’ah atau yang kinal ASWAJA pada
waktu itu sendiri secara kebahasaan memang sudah ada namun kata Ahlussunnah Wal
Jamaah di identikan dengan sebuah kelompok itu baru mucul pada masa Al Imam Hasan
Al- Asyar’I dan abu mansur Al- Maturidi mengagas secara formal istilah Ahlu sunnah
Waljamaah hal ini juga merupakana bentuk perlawanan pada ajaran ajaran yang yeng
menyeleweng dari Al-Qur’an dan Sunnah yakni pada zaman Kholifah Al- Mutawakkil
Alallah(kholifah Abbasiah ke 10).yang selanjutnya di teruskan kepada generasi selanjutnya
lalau sampailah kepada kita. yang semula di jadikan madzhab oleh pemerintahan islam
adalah mu’tazilah lalu di ganti dengan madzhab Ahlusunnah Wal Jama’ah. Abu Hasan Al
-Asyari sendiri lahir di Basrah (Irak). tahun 260 H. Mulanya beliau adalah murid dari ayah
tirinya seorang ulama besar Mu’tazilah yaitu Syeikh Abu Ali Muhammad bin Abdul Wahab
Al-Jaba’i. Akan tetapi, beliau keluar dan bertaubat setelah 40 tahun di Mu’tazilah. Abu
Mansur lahir pada tahun 333 H. Beliau berjasa dalam mengumpulka, memperinci, dan
mempertahankan i’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah bersama Abu Hasan. Jika
merenungkan sejarah ASWAJA dari masa ke masa dari sekian banyak tokoh, mereka
mempunyai 4 karakteristik yang sama yaitu tasamuh (toleransi), tawasuth (pertengahan),
tawazun (seimbang) dan ta’adul (adil).
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Definisi etimologi dan terminologi Ahlussunnah Wal Jamaah
2. Perkembangan ASWAJA dari masa ke masa
a. Masa Hasan Bashri (serta biografi)
b. Masa Abdullah ibnu Kullab (serta biografi)
c. Masa Abu Hasan Ali Al-Asy’ari & Abu Mansur Al-Mathuridi
3. Posisi Ahlussunnah Wal Jamaah dalam perpecahan Pirqah
4. Karakteristik ASWAJA pada masa itu
C. Permasalahn
Kurangnya pemahaman anggota tentang sejarah munculnya istilah Karakteristik ASWAJA
pada masa itu
D. Pertanyaan Pancingan
1. bagaimana perkembangan aliran ahlussunnah wal jaamah?.
2. dimana posisi ahlussunnah wal jamaah dalam perpecahna umat?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang munculnya istilah
Ahlussunnah Wal Jamaah, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dalam membaca
sejarah.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
J. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
K. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Ilmu Kalam
8. teologi islam (harunnasution)
9. Kontroversi aswaja
10. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
11. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH SEBAGAI MADZHAB ”
(AQIDAH)
A. Latar Pikir
Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari menyatakan dalam kitabnya Risalah Ahlussunnah Wal
Jama’ah bahwa ASWAJA adalah aliran yang diridhai yang dijalankan oleh Rasulullah dan
pengikutnya. Kemudian dalam Qonun Asasi NU beliau menyatakan bahwa ASWAJA
dalam beraqidah mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Mathuridi, dalam berfiqih mengikuti salah
satu Madzahibul Arba’ah (Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) dan kemudian dalam
ber tasawuf kepada imam al-Ghajali dan Imam Junaidi al Baghdadi. Hal ini sejalan dengan
yang dikatakan oleh ulama Mutaakhirin, bukan tanpa alasan Hadratussyaikh menyatakan
bahwa ASWAJA dalam bertauhid, berfiqih dan bertasawuf mengikuti para tokoh yang telah
disebutkan diatas, melainkan perjalanan yang dilakukan dan ajaran yang dipegang teguh
sesuai dengan nilai-nilai ASWAJA yakni tidak keluar dari hal-hal yang diajarkan oleh Nabi,
para Shahabat dan Tabi’in.
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. makana dari Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai madzhab
2. Argumentasi tentang mengikuti kedelapan tokoh tersebut
a. lulus dalam seleksi sejarah
b. banyak pengikutnya
c. ajaran serta perodaknya masih ada

3. Biografi Al-Asy’ari dan Al-Ma’turidi


4. Konsep ajaran Tauhid Al-Asy’ari dan Al-Ma’turidi
a. perodak pemikiran
b. metodologi berfikir
C. Permasalahn
dalam dinamika sejarah terjadi berbagai perdebatan tentang teologi serta merambaknya
faham yang tidak sesuai dengan ajaran rosul serta sahabatnya
D. Pertanyaan Pancingan
1. kenapa harus delapan tokoh ini?.
2. kenapa hanay fiqih, tasawuf dan akidah saja?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mulai mampu mengetahui dan memahami sedikit demi sedikit
doktrin Ahlussunnah Wal Jamaah, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dan
dapat terbangun mentalnya.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Peserta
Peserta adalah seluruh anggota
J. Mentor
Mentor adalah pengurus yang di tugaskan untuk mengawal berjalannya follow up sesuai
kelompok yang telah di tentukan
K. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
L. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini

M. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Ilmu Kalam
8. teologi islam (harunnasution)
9. Kontroversi aswaja
10. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
11. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH SEBAGAI MADZHAB”
(FIQIH)
A. Latar Pikir
Dalam Qonun Asasi NU beliau menyatakan bahwa ASWAJA dalam beraqidah mengikuti
Al-Asy’ari dan Al-Mathuridi, dalam berfiqih mengikuti salah satu Madzahibul Arba’ah
(Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) dan kemudian dalam ber tasawuf kepada imam
al-Ghajali dan Imam Junaidi al Baghdadi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh ulama
Mutaakhirin, bukan tanpa alasan Hadratussyaikh menyatakan bahwa ASWAJA dalam
bertauhid, berfiqih dan bertasawuf mengikuti para tokoh yang telah disebutkan diatas
dimana tokoh tersebut merupakan tokoh yang mamang memenuhisyarat, maka dari itu
perlu kiranya pembahasan lebih mendalam tentang delapan tokoh tersebut.
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Biografi Tokoh Fikih
a. Imam Hanafi
b. Imam Maliki
c. Imam Syafi’i
d. Imam Hambali
2. Konsep ajaran serta produk
a. Imam Hanafi
b. Imam Maliki
c. Imam Syafi’i
d. Imam Hambali
C. Permasalahn
dalam dinamika sejarah terjadi berbagai perdebatan tentang ajaran serta tata cara beribadah
serta merambaknya faham yang tidak sesuai dengan ajaran rosul serta sahabatnya
D. Pertanyaan Pancingan
1. kenapa harus tokoh ini?.
2. bagaimana perbedaan serta persamaan antara 4 tokoh tersebut?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mulai mampu mengetahui dan memahami sedikit demi sedikit
doktrin Ahlussunnah Wal Jamaah, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dan
dapat terbangun mentalnya.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Peserta
Peserta adalah seluruh anggota
J. Mentor
Mentor adalah pengurus yang di tugaskan untuk mengawal berjalannya follow up sesuai
kelompok yang telah di tentukan
K. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
L. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
M. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Ilmu Kalam
8. teologi islam (harunnasution)
9. Kontroversi aswaja
10. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
11. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH SEBAGAI MADZHAB”
(THASAWWUF)
A. Latar Pikir
Dalam Qonun Asasi NU beliau menyatakan bahwa ASWAJA dalam beraqidah mengikuti
Al-Asy’ari dan Al-Mathuridi, dalam berfiqih mengikuti salah satu Madzahibul Arba’ah
(Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) dan kemudian dalam ber tasawuf kepada imam
al-Ghajali dan Imam Junaidi al Baghdadi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh ulama
Mutaakhirin, bukan tanpa alasan Hadratussyaikh menyatakan bahwa ASWAJA dalam
bertauhid, berfiqih dan bertasawuf mengikuti para tokoh yang telah disebutkan diatas
dimana tokoh tersebut merupakan tokoh yang mamang memenuhisyarat, maka dari itu
perlu kiranya pembahasan lebih mendalam tentang delapan tokoh tersebut.
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Biografi Tokoh Tasawuf
a. Imam Al-Ghajali
b. Imam Junaidi Al-Baghdadi
2. Konsep ajaran serta perodak
a. Imam Al-Ghajali
b. Imam Junaidi Al-Baghdadi
3. Thariqah dalam Tasawuf
C. Permasalahn
dalam dinamika sejarah terjadi berbagai perdebatan tentang ajaran serta tata cara
bertasawwuf serta merambaknya faham yang tidak sesuai dengan ajaran rosul serta
sahabatnya
D. Pertanyaan Pancingan
1. kenapa harus tokoh ini?.
2. bagaimana perbedaan serta persamaan antara 2 tokoh tersebut?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mulai mampu mengetahui dan memahami sedikit demi sedikit
doktrin Ahlussunnah Wal Jamaah, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dan
dapat terbangun mentalnya.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Peserta
Peserta adalah seluruh anggota
J. Mentor
Mentor adalah pengurus yang di tugaskan untuk mengawal berjalannya follow up sesuai
kelompok yang telah di tentukan
K. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
L. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
M. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam persepsi dan tradisi NU
6. Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah (KH. Hasyim Al-Asyari)
7. Ilmu Kalam
8. teologi islam (harunnasution)
9. Kontroversi aswaja
10. Kitab khusnu sunnah (assalafiyah)
11. Khulashoh nurul yaqin dan lan-lain
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA”
A. Latar Pikir
Nusantara (sekarang: Indonesia) merupakan negara kepulauan yang sering dilewati dan
disinggahi oleh para pedagang dari manca negara. Di antara para pedagang itu adalah para
pedagang Muslim dari Arab, India, dan Persia. Mereka pernah singgah di Nusantara sejak
abad ke-7 M (abad perama hijrah) ketika Islam pertama kali berkembang di Timur Tengah.
Nusantara merupakan bagian dari negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Penyebaran Islam di Nusantara tidak jauh berbeda dengan
di negara-negara lain di Asia Tenggara, yakni dengan cara yang ramah, damai, dan toleran.
Hal ini berbeda halnya dengan penyebaran Islam di Timur Tengah yang banyak melibatkan
kekuatan senjata dalam bentuk peperangan. Masuknya Islam ke berbagai wilayah di Asia
Tenggara tidak berada dalam satu waktu yang bersamaan, tetapi berada dalam satu kesatuan
proses sejarah yang Panjang juga berbagai macam metode yang di gunakan. Jauh sebelum
ditaklukkan Portugis, Malaka merupakan pusat utama lalu lintas perdagangan dan
pelayaran. Melalui Malaka, hasil hutan dan rempah-rempah dari seluruh pelosok Nusantara
dibawa ke Cina dan India, terutama Gujarat, yang melakukan hubungan dagang langsung
dengan Malaka pada waktu itu. Dengan demikian Malaka menjadi mata rantai pelayaran
yang penting. Dalam hubungan dagang dunia, Indonesia juga ikut terlibat di dalamnya.
Pada zaman Sriwijaya pedagang-pedagang Nusantara mengunjungi pelabuhan-pelabuhan
Cina dan pantai timur Afrika. Dari sejarah Cina juga diketahui bahwa di masa Dinasti Tang
(abad ke-9-10 M) orang-orang Ta-Shih sudah berada di Kanton (Kan-fu) dan sumatera. Ta-
Shih adalah sebutan untuk orang-orang Arab dan Persia, yang ketika itu jelas sudah menjadi
Muslim. runytutan sejarah tersebut y8ang membuat munculnya berbagai macam teori
tentang masuknya islam di nusantara
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Sosiokultur Nusantara Sebelum Islam Datang
a. Deskripsi Politik (Kerajaan Kerajaan Yang Ada Di Nusantara)
b. Deskeipsi Sosial
c. Deskripsi Ekonomi
d. Budaya
2. Teori Masuknya Islam Keindonesia
a. Teori Arab
b. Teori Persia
c. Teori Gujarat (Anak India)
d. Teori Cina
3. Kemungkinan Jalur Masuknya Islam Keindonesia (Menggunakan Peta)
4. Metode Yang Di Gunakan Oleh Para Penyebar Islam Pertama
C. Permasalahn
dalam dinamika sejarah terjadi berbagai perdebatan Panjang tentang siapa orang yang
pertama kali membawa islam hingga muncul baerbagai macam teori.
D. Pertanyaan Pancingan
1. siapa tokoh yang pertama kali membawa islam ke indonesia?.
2. dari semuah teori yang ada teori mana yang paling kuat?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mulai mampu mengetahui dan memahami tentang bagaimana
masuknya islam ke indonesia, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dan dapat
terbangun mentalnya.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
I. Peserta
Peserta adalah seluruh anggota
J. Mentor
Mentor adalah pengurus yang di tugaskan untuk mengawal berjalannya follow up sesuai
kelompok yang telah di tentukan
K. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
L. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
M. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. kearifan raja raja
6. dan referensi lainya
TERM OF REFERENCES
MATERI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
“PENYEBARAN ISLAM KE NUSANTARA”
A. Latar Pikir
Proses Islamisasi di Jawa terjadi di sekitar Majapahit dan sangat erat kaitannya dengan wali
sanga dan terutama di beberapa kota pelabuhan di Jawa. Hal ini erat kaitannya dengan
perkembangan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Islam yang telah
mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di Samudera Pasai, Malaka, dan Aceh. Di
antara kerajaan-kerajaan di Jawa yang muncul sebagai kerajaan Islam adalah Demak dan
kerajaan-kerajaan di pesisir utara Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.Masuknya
Islam ke wilayah timut Nusantara, khususnya Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalur
perdagangan yang terbentang pada pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka,
Jawa, dan Maluku. Sejak abad ke-14 M, Islam datang ke Maluku, yakni di Ternate yang
kemudian di Banda, Hitu, Makyan, dan Bacan.Penyebaran Islam ke Maluku ini melalui
perdagangan, dakwah, dan perkawinan.Di pulau Kalimantan Islam masuk melalui pintu
timur. Kalimantan Timur pertama kali diislamkan oleh Dautk Ri Bandang dan Tunggang
Parangan. Kedua orang muballigh ini datang ke Kutai (Kalimantan Timur) setelah orang-
orang Makassar masuk Islam. Proses Islamisasi di sini dan daerah sekitarnya diperkirakan
terjadi sekitar tahun 1575 M. Di Sulawesi, terutama bagian selatan, sejak abad ke-15 M
sudah didatangi para pedagan Muslim dari Malaka, Jawa, dan Sumatera. Pada abad ke-16
M sudah mulai ada masyarakat Muslim di Gowa. Proses Islamisasi di Gowa dilakukan
dengan cara damai oleh Datuk Ri Bandang dan Datok Sulaeman. Raja Gowa dan Tallo
secara resmi masuk Islam pada tanggal 22 September 1605 M. Setelah itu kerajaan Gowa
memerangi kerajaan-kerajaan Soppeng, Wajo, dan Bone sehingga ketiganya masuk Islam
B. Pokok-pokok Pembahsan
1. Penyebaran Islam Di Daerah Jawa
a. Tahun
b. Tokoh
c. Metode
d. Deskripsi Peroses Penyebaran
2. Penyebaran Islam Di Daerah sumatra
a. Tahun
b. Tokoh
c. Metode
d. Deskripsi Peroses Penyebaran
3. Penyebaran Islam Di Daerah Kaliamntan
a. Tahun
b. Tokoh
c. Metode
d. Deskripsi Peroses Penyebaran
4. Penyebaran Islam Di Daerah Timur
a. Tahun
b. Tokoh
c. Metode
d. Deskripsi Peroses Penyebaran
C. Permasalahn
dalam dinamika sejarah Islam Di Indonesia Persebaran Islam sangatlah Cepat namun masa
ini hanya sedikit orang yang memahami secara menyeluruh tentang bagaimana islam di
Indonesia menyebar hingga saat ini menjadi agama terbesar di nusantara.
D. Pertanyaan Pancingan
1. bagaimana peroses persebaran islam di nusantara ?.
2. apa sebenarnya makna dari wali di indonesia?
E. Tujuan
1. Folow-Up
Folow-Up bertujuan untuk menggali dan mengembangkan pemahaman anggota baru
atas materi-materi MAPABA terutama Empat materi wajib PMII (Ahlussunnah Wal
Jama’ah, NDP, KePMIIan dan keorganisasian). Selain itu, Folow-up juga bertujuan
untuk membangun skill dan keyakinan anggota agar memiliki loyalitas terhadap
organisasi.
2. Tujuan Materi
Anggota diharapkan mulai mampu mengetahui dan memahami tentang bagaimana
persebaran islam di indonesia, anggota juga diharapkan bisa berpikir kritis dan dapat
terbangun mentalnya.
F. Metode penyampaian
Ceramah dan Dialog interaktif
G. Media
1. Leptop
2. Whait Board
3. Board Marker
4. Buku
H. Pemateri
adalah anggota yang memang sudah di tentukan yang mana pada pertemuan ini adalah
KELOMPOK III
I. Kewajiaban Anggota (Pemateri)
1. Mencari Referensi
2. Membuat Manuskrip
3. Membawa Buku
4. Mengisi diskusi sesuai dengan TOR yang sudah di sediakan
J. Peserta
Peserta adalah seluruh anggota
K. Mentor
Mentor adalah pengurus yang di tugaskan untuk mengawal berjalannya follow up sesuai
kelompok yang telah di tentukan
L. Kewajiban Mentor
1. Mengkordinir Anggota
2. Membantu menyiapkan Referensi
3. Membantu anggota membuat Manuskrip
4. Mengatur jalannya diskusi
M. Langkah Langkah Kegiatan
1. Mentor membuka sesi ini dengan menjelaskan target dan tujuan materi.
2. Mentor mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan materi.
3. Mentor mempersilahkan peserta untuk bertanya, menanggapi dan mengklarifikasi
pokok persoalan
4. Mentor mempersilahkan Narasumber untuk menjawab seluruh pertanyaan.
5. Mentor membuat catatan-catatan penting.
6. Mentor menutup sesi forum ini
N. Daftar Referensi
1. Sejarah Peradaban Islam (Prof. K. Ali)
2. History of The Arabs (philif K Hiti)
3. Khazanah Aswaja (PW NU Jawa Timur)
4. Pengantar Ahlussunnah Wal Jama’ah (Ade Opa Mustopa)
5. kearifan raja raja
6. dan referensi lainya

Anda mungkin juga menyukai