Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN PMII DI KAMPUS

SYARBAINI SIREGAR

NIM. 170200086

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


KOMISARIAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
tugas penulisan makalah tentang pengembangan PMII dikampus

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Adapun penulisan paper ini merupakan bentuk dari pemenuhan syarat dalam
mengikui pelatian kader dasar pergerakan mahasiwa islam indonesia .  Pada
makalah ini akan menjelaskan tetang bagaimana strategi pengembangan PMII di
kampus.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang


telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga paper ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca
untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan
makalah kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan paper
ini di waktu berikutnya.

Medan, 28 Agusutus 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian pengembangan........................................................................................4
2.2 Strategi-strategi pengembngan PMII di kampus.......................................................6
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10

2
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/
Pergerakan_Mahasiswa_Islam_Indonesia#Latar_belakang_pembentukan_PMII

http://kaulapmii.blogspot.com/p/sejarah-pmii.html

https://www.academia.edu/4832768/DEFINISI_PENGEMBANGAN

http://msfoundation.blogspot.com/2012/04/strategi-pengembangan-pmii.html

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu
kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para
mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi
Ahlusssunnah wal Jama’ah. Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat
dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:

1. Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-
1959.
2. Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang
ada.
3. Pisahnya NU dari Masyumi.
4. Ketika PSI (Partai Sosialis Indonesia) dan Masyumi dibubarkan oleh Bung
Karno, Bung Karno meminta kepada NU untuk mendirikan oganisasi
mahasiswa Islam yang 'Indonesia' maka berdirilah Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia

Hal-hal tersebut di atas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat


dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri
sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-
mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari
kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi
Ahlussunnah Wal Jama’ah. Dengan berasaskan Pancasila.
Tujuan PMII sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar (AD PMII) BAB IV
pasal 4 "Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah
SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia".1

Oleh karena itu gagasan legalisasi organisasi mahasiswa NU senantisa muncul


dan mencapai puncaknya pada konferensi besar (KONBES) IPNU I di Kaliurang
pada tanggal 14-17 Maret 1960. Dari forum ini kemudian kemudian muncul
keputusan perlunya mendirikan organisasi mahasiswa NU secara khusus di
perguruan tinggi. Selain merumuskan pendirian organ mahasiswa,

1
https://id.wikipedia.org/wiki/
Pergerakan_Mahasiswa_Islam_Indonesia#Latar_belakang_pembentukan_PMII

4
KONBES Kaliurang juga menghasilkan keputusan penunjukan tim perumus
pendirian organisasi yang terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU. Mereka adalah:

1. A. Khalid Mawardi (Jakarta)


2. M. Said Budairy (Jakarta)
3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Makmun Syukri (Bandung)
5. Hilman (Bandung)
6. Ismail Makki (Yogyakarta)
7. Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
9. Laily Mansyur (Surakarta)
10. Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
11. Hizbulloh Huda (Surabaya)
12. M. Kholid Narbuko (Malang)
13. Ahmad Hussein (Makassar)

Pada tanggal 14-16 April 1960 diadakan musyawarah mahasiswa NU yang


bertempat di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya. Peserta musyawarah
adalah perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Bandung, Semarang,Surakarta,
Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, serta perwakilan senat Perguruan Tinggi
yang bernaung dibawah NU. Pada saat tu diperdebatkan nama organisasi yang
akan didirikan. Dari Yogyakarta mengusulkan nama Himpunan atau Perhimpunan
Mahasiswa Sunny. Dari Bandung dan Surakarta mengusulkan nama PMII.
Selanjutnya nama PMII yang menjadi kesepakatan. Namun kemudian kembali
dipersoalkan kepanjangan dari ‘P’ apakah perhimpunan atau persatuan. Akhirnya
disepakati huruf “P” merupakan singkatan dari Pergerakan sehingga PMII
menjadi “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. Musyawarah juga
menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta
memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum,

M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris
umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun
kelengkapan kepengurusan PB PMII. Adapun PMII dideklarasikan secara resmi
pada tanggal 17 April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal
1379 Hijriyah.2

Pengkaderan merupakan tanggung jawab sebuah organisasi apabila organisasi


tersebut ingin tetap ada dan tunbuh berkembang. Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) merupakan organisasi pengkaderan yang orientasi gerakan
pengkaderannya di ranah kemahasiswaan. Hari ini PMII menjadi organisasi ektra
kampus terbesar di Indonesia hampir diseluruh kota atau kabupaten ada cabang
PMII. 

2
http://kaulapmii.blogspot.com/p/sejarah-pmii.html

5
    Organisasi kemahasiswaan yang berdiri sekitar 57 tahun yang lalu sejak 17
April 1960 ini dalam perjalanannya sudah tidak muda lagi dan tetntunya berbagai
dinamika organissi telah di lalui hingga akhirnya menjadi organisasi yang sebesar
ini. Namun dengan keberadaan PMII saat ini menjadi organisasi Kemahasiswaan
terbesar di Indonesia lantas tidak seharusnya menyombongkan diri tapi patutlah
kita syukuri dan terus memperjuangkan cita-cita pendiri.
    Kader – kader pmii dalam pundaknya harus tertancap rasa tanggung jawab
untuk kemajuan organisasi meskipun hari ini pmii sudah menjadi besar tetapi
kader hari ini berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan pmii agar tetap
jaya, maka dari itu untuk menjaga kemajuan pmii hari ini perlu perumusan
strategi yang dapat digunakan pmii lebih bisa berkembang dan berada pada setiap
kampus baik itu kampus umum maupun agama baik kampus negeri maupun
swasta.
    Meskipun secara umum strategi pengembangan pmii sudah diatur oleh
Pengurus Besar (PB PMII) namun kondisi lokal atau yang mengerti tentang
lapagan adalah pengurus Rayon atau KOmisariat yang berkedudukan di fakultan
dan kampus, maka dari itu perlu strategi yang di pandang relevan untuk dapat
mengembangkan pmii dimana berada yang dijalankan oleh Rayon maupun
Komisariat.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai informasi serta edukasi


kepada pembaca mengenai bagaimana pengembangan pmii di kampus serta
strategi trategi untuk pengembangan pmii di kampus . Serta dalam memnuhi
persyaratan dalam mengikuti pelatihan kader dasar pergerakan mahsswa islam
indonesia

1.3 Rumusan Masalah


1. jelaskan pengertian pengembangan secara umum dan bagaimana
kaitanya ddengan pengembangan pmii di kampus

2. startegi-strategi apa saja yang dapat di gunakan dalam pengembangn


pmii di kampus

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,


teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis,
dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan
kompetensi peserta didik.

Maka pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme


pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan. Pengembangan pembelajaran
adalah usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik secara materi
maupun metode dan subtitusinya. Secara materi, artinya dari aspek bahan ajar
yang disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, sedangkan secara
metodologis dan subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi
pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis3

Berdasarkan pengertian pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud


dengan pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada
menjadi sesuatu yang lebih baik dan berguna sedangkan penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada menjadi produk yang
dapat dipertanggung jawabkan.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi mahasiswa


pengkaderan yang mana harus mencari dan menyiapkan kader untuk melanjutkan
perjuangan dengan semangat dan cita-cita organisasi. Sebuah strategi dan langkah
pengembangan organisasi merupakan keniscayaan sebagai jalan pilihan yang
tidak boleh berhenti dan harus terus dijalankan supaya ruh organisasi tetap hidup.

Setiap masa memiliki berbagai problem organisasi yang sangat kompleks dan
harus dipecahkan secara akurat dan benar. Tak ada pilihan lain, kecuali
mendinamiskan organisasi dengan peningkatan yang prestius, yakni kaderisasi
yang terus menerus berkembang.

3
https://www.academia.edu/4832768/DEFINISI_PENGEMBANGAN

7
Pengembangan itu harus progresif dan maju,tidak normatif dan statis. Hal ini
dimaksud agar ke depan arah kaderisasi PMII semakin terstruktur dan mempunyai
visi yang jelas untuk mencapai cita-cita organisasi.

Dalam memahami arah strategi pengembangan PMII, maka harus tetap mengacu
pada perkembangan dunia kemahasiswaan dan Perguruan Tinggi. Oleh karena
basis masa PMII berada di dalam lingkungan kampus, maka PMII dan kampus
tidak boleh berseberangan, dalam arti ketentuan-kentuan yang terdapat dalam
Perguruan Tinggi harus bisa dibaca dan diimplementasikan ke dalam pilihan
pengembangan PMII. Hal ini tentu sejalan dengan banyaknya gerakan organisasi
kampus yang ada di Indonesia

PMII sendiri telah mempnyai rencana strategi pembinaan dan pengembangan,


Rencana Strategi (Renstra) Pembinaan dan pengembangan Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) merupakan garis-garis besar pembinaan dan
pengembangan dan perjuangan sebagai pernyataan kehendak warga PMII yang
pada hakekatnya adalah pola dasar dan umum program jangka panjang dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Renstra ini menjadi penting supaya langkah PMII
menjadi terarah, terpadu dan sustainable (berkelanjutan) setiap kebijakan,
program dan garis perjuangannya.

      Renstra pembinaan dan pengembangan PMII merupakan implementasi dari


berbagai idea dalam ketentuan ideal konstituional dan produk-produk historis
serta analisis antisipatif dan prediksi PMII ke depan, sebagai arah dalam
rangkaian program-program yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus menerus.
      Rangkaian strategi dan program yang terus menerus tersebut dimaksud untuk
mewujudkan tujuan PMII seperti termaktub dalam Anggaran Dasar Bab IV Pasal
4 yaitu : “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia berilmu yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.”4

Maksud dan tujuan renstra pembinaan dan pengembangan organsiasi PMII adalah
untuk memberikan pedoman yang terarah dan pasti bagi pelaksanaan program
PMII dalam rangka mencapai tujuan.

Pencapaian tujuan PMII tersebut merupakan tanggung jawab bersama seluruh


warga pergerakan dan benar-benar dapat  terprogramkan secara menyeluruh dan
terpadu serta berdaya guna dan berhasil guna yang dilaksanakan secara
menyeluruh.

4
http://msfoundation.blogspot.com/2012/04/strategi-pengembangan-pmii.html

8
Tahapan-tahapan pencapaian tujuan dimaksudkan untuk mewujudkan suatu
keadaan yang dingini atau ditargetkan serta merupakan landasan bagi tahap
selanjutnya, sehingga perspektif pencapaian tujuan selalu berada dalam
kesinambungan program yang membawa pada tercapainya tujuan dan cita-cita
PMII sebagaimana terdapat dalam Anggaran dasar PMII.

2.2 Strategi-strategi Pengembangan PMII di kampus

Penerimaan menjadi anggota PMII dimulai dari tingkat rayon yang notabene
merupakan struktur organisasi yang paling bawah dan bersentuhan langsung
dengan kader. Rayon secara langsung bertanggungjawab terhadap rekrutmen
massa serta pelaksanaan pengaderan awal PMII.
Secara normatif, dalam Anggaran Rumah Tangga PMII bab III bagian II pasal 4
disebutkan bahwa penerimaan anggota didahului dengan mengajukan permintaan
secara tertulis atau mengisi formulir untuk menjadi calon anggota PMII kepada
Pengurus Cabang. Dan telah sah menjadi anggota PMII setelah mengikuti Masa
Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dan mengucapkan baiat persetujuan dalam
suatu upacara pelantikan yang diadakan oleh Pengurus cabang.

Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) merupakan sistem pengkaderan


formal tahap awal yang dilaksanakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) dimana didalamnya terdapat proses kaderisasi yang sangat vital salah
satunya adalah pendampingan MAPABA. Pendampingan sendiri adalah proses
handling yang didalamnya tercakup perencanaaan, controling, dan evaluasi untuk
tercapainya suatu target.

Namun demi tercapainya ekspektasi dari pendampingan itu sendiri diperlukan


pengetahuan agar pendampingan yang dilakukan sesuai dengan upaya kita dalam
mewujudkan misi, peran, dan fungsi baik dalam kehidupan organisasi,
bermasyarakat, maupun bernegara.Seperti yang kita ketahui mahasiswa yang
mengikuti MAPABA merupakan calon anggota dan kader PMII.

Kader sendiri merupakan orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki


kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus
membingkai keberadaan dan kelangsungan organisasi. Kader adalah ujung
tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi.
Sedangkan pengkaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai
tingkatan, capaian, situasi, dan kebutuhan tertentu, yang memungkinkan seorang
kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, moral, dan
sosialnya. Sehingga kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk
memperbaiki keadaan sekarang demi mewujudkan masa depan yang lebih baik
sesuai dengan cita – cita yang diidealkan, nilai – nilai yang diyakini serta misi
perjuangan yang diemban.

9
Sistem pengkaderan PMII sendiri adalah totalitas pembelajaran yang dilakukan
secara terarah, terencana, sistematik, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan untuk
mengembangkan potensi, mengasahkepakaan, melatih sikap, memperkuat
karakter, mempertinggi harkat dan martabat, memperluas wawasan, dan
meningkatkan kecakapan insan – insan pergerakan agar menjadi manusia yang
muttaqin, beradap, berani,santun, cendik – cendikia, berkarakter, terampil, loyal,
peka, dan gigih menjalankan roda organisasi dalam upaya pencapaian cita – cita
dan perjuangannya (Multi Level Strategi Gerakan PMII, PB PMII; 2006).

Meskipun setiap orang memiliki model pendampingan yang berbeda – beda


namun harus tetap terarah pada upaya pengkaderan PMII yang bersumber pada
nilai – nilai dan prinsip – prinsip yang digali serta dikembangkan dari tiga pilar
pengkaderan PMII yakni:

Pertama semangat gerakan ketrampilan dan daya intelektualitasnya sebagai


mahasiswa; keyakinan, pemahaman, pelaksanaan, dan penghayatannya atas ajaran
islam; serta pengetahuan, wawasan, komitmen dan pembelaannya atas
kelangsungan negara-bangsa Indonesia. Wacana, nilai – nilai dan model gerakan
apapun yang diperjuangkan oleh PMII selalu merujuk sekaligus bermuara pada
penegasan tiga pilar, yakni Kemahasiswaan, Keislaman, dan Keindonesiaan.
Oleh karena itu dalam pendampingan MAPABA baiknya diarahkan sesuai dengan
kapasitas dan karakter calon anggota tanpa menafikkan tiga pilar pengkaderan
PMII tersebut diatas.

Ketiga, out put MAPABA. Terkait dengan hal ini, contoh yang baik mungkin
kampus agama. Di kampus agama, PMII rata-rata dominan, Tetapi setelah
MAPABA, yang aktif hanya puluhan orang. Pasti ada yang salah di MAPABA
nya. Kenapa ? Karena orientasinya hanya melaksanakan “Agenda Seremonial”.
Banyak hal yang perlu dievaluasi, tetapi dalam konteks ini, harus dipastikan
bahwa yang berhak dinyatakan lulus dan dibait sebagai anggota PMII adalah yang
hafal Mars PMII. Tentu hal ini sangat wajar dan tidak berlebihan. Bagaimana
caranya ? Pastikan disetiap sesi (awal dan akhir serta jeda dalam proses
MAPABA) peserta menyanyikan Mars.
Dan diakhir sebelum pembaitan dites, yang tidak hafal, diperbolehkan menjadi
partisipan PMII dan tidak mengikuti prosesi pembaitan. Sehingga menjadi
anggota PMII disetiap kampus (tidk hanya di kampus agama), adalah prestige,
tidak mudah. Gagal, mengulang MAPABA selanjutnya. Lulus, dijamin bisa
menjadi “panitia ospek” tahun depan.

Keempat, strategi Follow Up. Untuk pelatihan non formal paska MAPABA yang
pasti harus dibangun sistem monitoring anggota baru perjurusan, perfakultas dan
perjenis kelamin. Kenapa ? Agar anggota baru dapat terfasilitasi urusan
perkuliahannya, kalau ada tugas kuliah bisa bertanya dan dibantu oleh mentor.
Kalau perlu menginap di rumahnya pun bisa diterima oleh orang tuanya.
Semangat kekeluargaan dalam proses mentoring harus terjalin. Jika diperlukan,
buat kegiatan bersama anggot baru. Futsal, Renang, dst. Sesuai dengan minat
hobby mereka.

10
Adapun starategi-strategi lainya terkait dengan pengebangan PMII di kampus
dapa berupa :

1. Membuat Buletin Masjid Kampus PMII sebagai organisasi yang


memegang teguh nilai ke-Islaman tentu sepakat jika Masjid merupakan
tempat beribadah umat muslim, tentu juga dilingkungan
kampus/universitas. Pemanfaatan buletin sebagai media komunikasi
tentang gagasan PMII dirasa sangat perlu untuk mengenalkan nilai serta
cita-cita PMII kepada lingkungan Masjid-Masjid di skitar Universitas
pada khususnya., buletin berfungsi sebagai:
• Menginformasikan Yaitu memberikan informasi kepada pembaca
mengenai peristiwa, ide/gagasan suatu pikiran individu maupun
organisasi.
• Mendidik Yaitu sebagai sarana pendidikan dengan komunikasi
manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain.
• Mempengaruhi Yaitu berfungsi mempengaruhi individu mengubah
sikap dan tingkah laku sesuai yang diharapkan.
• Menghibur Yaitu berfungsi untuk menyampaikan hiburan atu
menghibur orang lain

2. Publikasi di Lingkungan Kampus Di era saat ini informasi menjadi


kebutuhan sehari-hari berbagai kalangan termasuk mahasiswa
universitas Sumatera Utara. Dengan memanfaatkan publikasi, PMII
dapat bergerak lebih cepat untuk mengenalkan kepada mahasiswa
tentang siapa dirinya sesungguhnya. Pembuatan publikasi akan terbagi
menjadi beberapa hal:
• Publikaski Online: Pembuatan media sosial; Instagram, Facebook
FandPage, Twitter. Serta akan membuat sebuah website PMII
Komisariat PMII USU.
• Publikasi Offline: Publikasi ini dilakukan dengan cara menempelkan
posterposter tentang PMII dan kegiatan PMII dilingkungan Universitas
Sumatera Utara

3. Mengembangkan Skill dan Prestasi di Lingkungan Kampus Setiap warga

PMII harus berprestasi dalam potensi individu masing-masing. Skil dan


potensi personal yang dimiliki harus dikembangkan sehingga akan
menjadi modal dasar mahasiswa untuk membangun relasi prestasi
dengan mahasiswa yang lain. Di era tekhnologi ini, banyak hal bisa

11
dimanipulasi, termasuk IP, tetapi skil personal yang akan membenarkan
semua. Tidak dipungkiri, seorang mahasiswa akan menjadi inspirasi
bagi mahasiswa yang lain jika dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Jika potensi personal bisa dikembangkan, niscaya warga
PMII akan menjadi mahasiswa panutan untuk mahasiswa lain di
berbagai sektor.

4. Merebut Jabatan Startegis di Kampus

Setiap warga PMII harus merebut jabatan-jabatan strategis di lembaga-


lembaga kemahasiswaan. PMII mutlak harus memiliki dan
menempatkan para kadernya menjadi pemimpin mahasiswa di lembaga-
lembaga kemahasiswaan kampus. Langkah ini merupakan bagian dari
pengembangan kader PMII guna mencetak. dan memberi sumbangsih
terhadap kebijakan sistem kampus. Posisi ini merupakan tempat yang
vital dan strategis untuk menjalankan roda kaderisasi PMII. Di samping
itu, posisi ini merupakan langkah konkrit PMII untuk memberi andil
terhadap kepemimpinan mahasiswa.

12
BAB III

PENUTUP

Pengkaderan PMII merupakan upaya untuk membentuk kesadaran mahasiswa


sebagai Agent of change,Agent of control, dan agent of social, serta terbentuknya
pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap,
dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya serta
komitmen atas perwujudan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Melalui proses pengkaderan tersebut kesadaran mahasiswa sebagai generasi


pembawa tongkat estafet akan tumbuh. Sehingga kader dapat membantu orang
lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang demi mewujudkan
masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita – cita yang diidealkan, nilai – nilai
yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban.

Puji syujur Kehadirat Allah SWT, tiada daya upaya kecuali dari-NYA yang
diberikan kepada penulis untuk dapat menyelsaikan tulisan ini, semoga dapat
dipergunakan sebagai syarat mengikuti jenjang pengkaderan PMII yang
dilaksanakan oleh PC. PMII Bojonegor. Tulisan ini hanya sekelumit gagasan yang
didalamnya juga banyak kekuranagan yang perlu untuk di sempurnakan maka dari
itu besar harapan saya adanya kritik dan saran yang membangun untuk saya agar
menjadi pelajaran yang berharga bagi saya.

Cukup itu yang dapat penulis sampaikan kurang dan lebihnya penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya, kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan kesalahan
selalu bertempat pada manusia. Tetap Tangan Terkepal dan Maju Kemuka.

13
1

Anda mungkin juga menyukai