1) Semantik berasal dari kata Yunani samaino yang berarti to signify atau memaknai. Dalam bahasa Arab disebut dengan Ilm ad-Dilalah yang berarti ilmu tentang makna. 2) Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna suatu bahasa. Semantik sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan cabang-cabang ilmu bahasa lainnya. Kajian semantik termasuk pada tataran di luar gramatika. 3) Analisis semantik sebuah bahasa hanya berlaku untuk bahasa yang bersangkutan. 4) Konsep makna dalam setiap bahasa bersifat arbitrer. 1. Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi, oleh karena itu bahasa harus mengandung makna. 2. Dalam proses interaksi, bahasa selalu muncul dalam bentuk tingkah atau tindak tutur. 3. Kajian makna/semantik merupakan bagian pembahasan linguistik murni. 4. Dalam sistem internal bahasa, semantik membahas mulai dari sistem bunyi sampai kepada sistem wacana. 5. Kajian semantik erat kaitanyya dengan kajian leksikografi (perkamusan). 6. Objek kajian semantik adalah bunyi bahasa. 1. Secara historis, kajian makna sudah ada sejak zaman Yunan Kuno, (Aristoteles 384-322 SM). Kemudian dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure dan di dunia Islam dikembangkan oleh Ibnu Jinni. 2. Dulu, kajian semantik hanya berfokus kepada makna kata. Namun demikian, terus berkembang hingga membahas makna struktur/gramatika dan teks/wacana, 3. Terdapat perkembangan siginfikan pada teori-teori makna. Terima Kasih والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته