Anda di halaman 1dari 5

Oleh:

Muhammad Farid Perdana


1) Semantik berasal dari kata Yunani samaino yang berarti
to signify atau memaknai. Dalam bahasa Arab disebut
dengan Ilm ad-Dilalah yang berarti ilmu tentang makna.
2) Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari
makna suatu bahasa. Semantik sebagai cabang ilmu
bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan
cabang-cabang ilmu bahasa lainnya. Kajian semantik
termasuk pada tataran di luar gramatika.
3) Analisis semantik sebuah bahasa hanya berlaku untuk
bahasa yang bersangkutan.
4) Konsep makna dalam setiap bahasa bersifat arbitrer.
1. Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi, oleh
karena itu bahasa harus mengandung makna.
2. Dalam proses interaksi, bahasa selalu muncul dalam
bentuk tingkah atau tindak tutur.
3. Kajian makna/semantik merupakan bagian pembahasan
linguistik murni.
4. Dalam sistem internal bahasa, semantik membahas
mulai dari sistem bunyi sampai kepada sistem wacana.
5. Kajian semantik erat kaitanyya dengan kajian
leksikografi (perkamusan).
6. Objek kajian semantik adalah bunyi bahasa.
1. Secara historis, kajian makna sudah ada sejak zaman
Yunan Kuno, (Aristoteles 384-322 SM). Kemudian
dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure dan di
dunia Islam dikembangkan oleh Ibnu Jinni.
2. Dulu, kajian semantik hanya berfokus kepada makna
kata. Namun demikian, terus berkembang hingga
membahas makna struktur/gramatika dan teks/wacana,
3. Terdapat perkembangan siginfikan pada teori-teori
makna.
‫‪Terima Kasih‬‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai