Anda di halaman 1dari 16

LANGUAGE DEVELOPMENT

PHONOLOGY, SEMANTIC, GRAMMAR AND PRAGMATIC


DEVELOPMENT
Fungsi Phonology:

PHONOLOGY 1. Untuk mengetahui perubahan bunyi suara pada suatu kata.

2. Mempelajari tentang proses pembentukan bunyi, penyampaian/ pengucapannya.


Phonology merupakan ilmu tentang 3. Mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama yang berhubungan dengan
suatu sistem dalam sebuah bahasa. penggunaan bahasa.
Ilmu ini merupakan salah satu cabang
linguistik yang berhubungan dengan
cara mengucapkan suatu bahasa dan
membahas sejarah sebuah bahasa. Aturan Phonology
Phonology adalah hasil barupa suara 1. Phonetic
atau bunyi yang dihasilkan oleh huruf
yang kita ucapkan sebagai pembeda 2. Alat ucap
fungsi makna yang kita maksud.
3. Proses fonasi
Perbedaannya adalah dimana phonology
mempelajari tentang pengucapan bunyi 4. Klasifikasi bahasa
sedangkan phonetics adalah sebagai hasil
dari pengucapan bunyi yang berbentuk 5. Klasifikasi vocal
suara dan di gunakan sebagai alat
komunikasi. 6. Silabel
SEMANTIC
Semantic dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda) yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata
kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti ‘menandai’atau ‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau lambang disini adalah tanda-
tanda linguistik (Perancis : signé linguistique).

Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna / arti yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari
representasi. Semantik biasanya berhubungan dengan dua aspek lain: sintaks, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang
lebih sederhana, dan pragmatis, penggunaan praktis simbol oleh rakyat dalam konteks tertentu.

Beberapa pengertian Semantik Menurut Para Ahli:

- Charles Morrist

Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah
penerapan tanda-tanda tersebut”.

- J.W.M Verhaar; 1981:9

Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori arti, yakni cabang sistematik bahasa yang
menyelidiki makna atau arti.

- Lehrer; 1974: 1

Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut
menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
JENIS-JENIS SIMANTIK
1. Semantik Behavioris 3. Semantik Generatif

Para penganut aliran behavioris memiliki sikap umum: (1) Konsep-konsep yang terkenal dalam aliran ini adalah: (1)
penganut pandangan behavioris tidak terlalu yakin dengan kompetensi (competence), yaitu kemampuan atau pengetahuan
istilah-istilah yang bersifat mentalistik berupa mind, concept, bahasa yang dipahami itu dalam komunikasi: (3) struktur luar,
dan idea: (2) tidak ada perbedaan esensial antara tingkah laku yaitu unsur bahasa berupa kata atau kalimat yang seperti
manusia dan hewan: (3) mementingkan factor belajar dan terdengar: dan (4) struktur dalam, yaitu makna yang berada
kurang yakin terhadap faktor-faktor bawaan: dan (4) dalam struktur luar.
mekanismenya atau determinasinya.

2. Semantik Deskriptif
4. Semantik Gramatikal
Semantik deskriptif adalah kajian semantik yang khusus
memperlihatkan makna yang sekarang berlaku. Makna kata Semantik gramatikal adalah studi simentik yang khususnya
ketika kata itu untuk pertama kali muncul. mengkaji makna yang terdapat dalam satuan kalimat.
5. Semantik Leksikal 7. Semantik Logika

Semantik leksikal adalah kajian simentik yang lebih Sematik logika adalah cabang logika modern yang berkaitan
memuaskan pada pembahasan sistem makna ayang terdapat dengan konsep-konsep dan notasi simbolik dalam analisis bahasa
dalam kata. Sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk semantik logika mengkaji sistem makna yang dilihat dari logika
Semantik leksikal: makna setiap kata diuraikan disitu. Jadi, seperti yang berlaku dalam matematika yang mangacu kepada
Semantik leksikal memperhatikan makna yang terdapat kata pengkajian makna atau penafsiran ajaran, terutama yang
didalam kalimat kata sebagai satuan mandiri. dibentuk dalam sistem logika yang oleh Carnap disebut semantik.

6. Semantik Historis 8. Semantik Struktural


Semantik struktural bermula dari pandangan linguis struktural
Semantik historis adalah studi semantik yang mengkaji sistem
yang dipelopori oleh Saussure. Penganut strukturalisme
makna dalam rangkaian waktu. Studi semantik historis ini berpendapat bahwa setiap bahasa adalah sebuah sistem,
menekankan studi makna dalam rentangan waktu, bukan sebuah hubungan struktur yang unik yang terdiri dari satuan-
perubahan bentuk kata. Perubahan bentuk kata lebih banyak satuan yang disebut struktur. Struktur itu terjelma dalam
dikaji dalam linguistic hoistoris. unsure berupa fonem, morfem, kata, frase, klausa, kalimat,
dan wacana yang membaginya menjadi kajian fonologi,
morfologi, sintaksis, dan wacana.
RUANG LINGKUP SIMANTIK
Seperti dinyatakan bahwa semantik mencakup bidang yang sangat luas, baik dari struktur dan fungsi bahasa maupun dari segi
interdisiplin bidang ilmu (Fatimah, 2009: 4). Tetapi dalam hal ini ruang lingkup semantik terbatas pada hubungan ilmu makna itu
sendiri dibidang linguistik.

Faktor nonlingistik ikut mempengaruhi semantik sebagai fungsi bahasa non simbolik. Semantik adalah studi suatu pembeda
bahasa dengan hubungan proses mental atau simbolisme dalam aktivitas bicara (Tarigan, 2004: 5).

Hubungan bahasa dengan proses mental dapat dinyatakan dengan beberapa cara. Beberapa pakar proses mental tidak perlu
dipelajari karena membingungkan, sebagian lagi menyatakan bahwa proses mental harus dipelajari secara terpisah dari semantik,
atau semantik dipelajari tanpa menyinggung proses mental. Dalam kenyataannya, semantik atau makna berkaitan erat dengan
struktur dan fungsi. Artinya struktur tanpa makna dan makna tanpa struktur tidak mungkin ada. Jadi bentuk atau struktur, fungsi
dan makna merupakan satu kesatuan dalam meneliti atau mengkaji unsur-unsur bahasa.
UNSUR-UNSUR
MANFAAT SIMANTIK
SIMANTIK
1. Tanda dan Simbol (Simbol) Bagi seorang wartawan, reporter, atau orang-orang yang
berkecimpung dalam dunia persuratkabaran dan pemberitaan :
Tanda dan simbol (simbol) adalah dua unsur yang terkandung Mereka akan memperoleh manfaat praktis dari pengetahuan
dalam bahasa tersebut mengenai semantik,yang dapat memudahkan dalam memilih dan
menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam
2. Hubungan Leksikal dan Referential menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Arti leksikal adalah kategori dan sinkategorematis dimana Bagi peneliti bahasa :
semua kata dan implikasi, kelompok ilmiah dengan makna Bagi pelajar sastra, pengetahuan semantik akan banyak member
struktural harus didefinisikan dalam satuan konstruksi. bekal teoritis untuk menganalisis bahasa yang sedang dipelajari.
Sedangkan dalam hubungan referensial adalah hubungan yang Sedangkan bagi pengajar sastra, pengetahuan semantik akan
ada antara sebuah kata dan dunia yang berada di luar bahasa member manfaat teoritis, maupun praktis. Secara teoritis, teori-
yang dimaksud dengan percakapan. teori semantik akan membantu dalam memahami dengan lebih
baik bahasa yang akan diajarkannya. Dan manfaat praktisnya
3. Penamaan adalah kemudahan untuk mengajarkannya.
Bagi orang awam :
Penamaan digunakan untuk harta yang ada antara lain dengan Pemakaian dasar-dasar semantik tentunya masih diperlukan untuk
mengubah kemungkinan makna atau dengan penciptaan kata dapat memahami dunia yang penuh dengan informasi dan lalu-
atau kelompok kata. lintas kebahasaan yang terus berkembang.
GRAMMAR Tiga Dasar Tata Bahasa:
1. Etimologi
Dapat dikatakan bahwasannya
pengertian grammar merupakan Merupakan ilmu yang mempelajari mengenai cara untuk menyusun berbagai huruf
pelajaran pertama yang diperoleh bahasa inggris yang pas ke dalam suatu kata bahasa Inggris.
manusia sejak bayi.
2. Sintaks
Sebab ketika kita sudah mempelajari
kata per kata, nantinya kita akan terus Merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai cara menyusun kata – kata
belajar untuk merangkai kata – kata dalam bahasa Inggris agar menjadi suatu kalimat yang sesuai atau tepat.
hingga menjadi sebuah kalimat
3. Orthography
Pada bahasa Indonesia sendiri,
pengertian grammar kita kenal dengan Adalah suatu sistem ejaan sebuah bahasa yang wujudnya berupa lambang atau
peraturan SPOK atau Subyek – tulisan. Beberapa bahasan yang ada di dalam orthography antara lain:
Predikat- Obyek – Keterangan.
A. Word
Sehingga dapat kita rangkum jika
pengertian grammar merupakan B. Letter (huruf)
peraturan mengenai struktur kata guna
membentuk sebuah kalimat menjadi C. Syllable (suku kata)
sempurna.
FUNGSI GRAMMAR

Di dalam setiap bahasa dalam menyusun suatu kalimat agar menjadi suatu susunan yang lengkap adalah hal yang penting.
Hal tersebut guna menghindari adanya kesalahpahaman arti dalam sebuah kalimat.
Pro Kontra Pentingnya Penggunaan Grammar
Di luar sana sendiri masih banyak orang yang pro dan kontra akan penting tidaknya dari ilmu grammar ini.
Sebab untuk orang native sendiri banyak yang mulai mengabaikan pemakaian grammar.
Hal tersebut dapat kita lihat dari lirik lagu barat serta cara berinteraksi mereka di dalam di kehidupan sehari – hari.
Bahkan sebagian orang juga berpendapat “speaking with grammar makes you less informal” / orang yang menggunakan grammar
ketika berbicara dianggap orang tersebut terlalu kaku.
Namun meski demikian, sebagai non-native, kita sangat butuh untuk belajar mengenai grammar.
Walau ketika sedang berbicara dengan orang – orang native kita tidak perlu menekankan penggunaan grammar, tetapi grammar ini
wajib digunakan pada acara – acara formal.
Sebagai contoh jika kalian ingin melanjutkan study di luar negeri, maka ilmu grammar merupakan skill wajib yang harus dimiliki.
KOMPONEN GRAMMAR
Berikut ini adalah beberapa komponen yang perlu untuk kalian ketahui ketika
belajar grammar, diantaranya yaitu:
 

Noun Be Verb Tenses


Prepositio
n

Sentence Adjective
Determine
Pronoun Adverb
r
DEVELOPMENT

Development atau biasa disebut perkembangan bahasa pada manusia merupakan proses yang dimulai sejak awal kehidupan. Bayi
mulai tanpa mengetahui suatu bahasa, namun pada usia 10 bulan, bayi dapat membedakan suara bicara dan mengoceh.

Biasanya, anak-anak mengembangkan kemampuan bahasa reseptif sebelum bahasa verbal atau ekspresif mereka berkembang.
Bahasa reseptif adalah proses internal dan pemahaman bahasa. Ketika bahasa reseptif terus meningkat, bahasa ekspresif mulai
berkembang secara perlahan.

bahasa produktif / ekspresif dianggap dimulai dengan tahap komunikasi pra-verbal di mana bayi menggunakan gerak tubuh dan
vokalisasi untuk membuat maksudnya diketahui orang lain. Menurut prinsip umum perkembangan, bentuk-bentuk baru kemudian
mengambil alih fungsi lama, sehingga anak-anak mempelajari kata-kata untuk mengungkapkan fungsi komunikatif yang sama
dengan yang telah mereka ungkapkan dengan cara pepatah.
TAHAPAN

USIA 0-1 TAHUN USIA 1–2 TAHUN


Seorang bayi terutama menggunakan komunikasi non-verbal Komunikasi verbal dan nonverbal keduanya digunakan pada
(kebanyakan gerak tubuh ) untuk berkomunikasi. Untuk bayi tahap perkembangan ini. Pada usia 12 bulan, anak-anak mulai
yang baru lahir, menangis adalah satu-satunya alat komunikasi. mengulangi kata-kata yang mereka dengar. Orang dewasa,
Komunikasi non verbal bayi meliputi penggunaan tatapan, terutama orang tua, digunakan sebagai rujukan bagi anak-anak
orientasi kepala dan pemosisian tubuh. Gestur juga banyak dalam hal pengucapan kata dan apa yang mereka maksud
digunakan sebagai tindakan komunikasi. Semua tahapan ini dalam konteks percakapan. Anak-anak belajar banyak tentang
dapat ditunda jika orang tua tidak berkomunikasi dengan bayi komunikasi verbal mereka melalui pengulangan dan
mereka setiap hari. mengamati orang lain.

Komunikasi nonverbal dimulai dengan pemahaman orang tua Gestur yang digunakan sebelumnya dalam pengembangan
dan bagaimana mereka menggunakannya secara efektif dalam mulai digantikan oleh kata-kata dan akhirnya hanya digunakan
percakapan. Bayi mampu menguraikan apa yang dikatakan saat diperlukan. Komunikasi verbal lebih dipilih daripada
orang dewasa dan orang lain kepada mereka dan menggunakan komunikasi nonverbal seiring dengan kemajuan pembangunan.
pemahaman mereka tentang komunikasi ini untuk
menghasilkan komunikasi mereka sendiri.
USIA 2–3 TAHUN USIA 3–5 TAHUN
Anak-anak berusia 2–3 tahun berkomunikasi paling baik Pada kelompok usia ini anak-anak masih belajar bagaimana
dengan gaya pengambilan giliran . Ini menciptakan struktur membentuk pemikiran abstrak dan masih berkomunikasi
percakapan yang memudahkan komunikasi verbal secara konkrit. Anak mulai fasih dalam menghubungkan
berkembang. Itu juga mengajarkan kesabaran, kebaikan, dan suara, suku kata, dan menghubungkan kata-kata yang
rasa hormat sewaktu mereka belajar dari arahan para penatua masuk akal dalam satu pikiran. Mereka mulai berpartisipasi
bahwa satu orang harus berbicara pada satu waktu. Ini dalam percakapan singkat dengan orang lain.
menciptakan sinkronisasi interaksional selama rutinitas
preverbal mereka yang membentuk keterampilan komunikasi Ini adalah tahap di mana kebanyakan anak dapat
interpersonal mereka sejak awal perkembangan mereka. Anak- menangkap isyarat emosional dari nada percakapan orang
anak selama tahap ini dalam kehidupan mereka juga melalui dewasa. Jika umpan balik negatif dibedakan oleh anak, ini
fase pengenalan dan kontinuitas. Anak-anak mulai melihat diakhiri dengan ketakutan dan penghindaran terhadap
bahwa kesadaran bersama merupakan faktor dalam komunikasi
seiring dengan perkembangan arah bahasa simbolik mereka
isyarat verbal dan nonverbal yang terkait. Balita
mengembangkan keterampilan untuk mendengarkan dan
sebagian memahami apa yang dikatakan orang lain dan
dapat mengembangkan respons yang sesuai.
USIA 5–10 TAHUN USIA 10–18 TAHUN
Banyak perkembangan bahasa selama periode ini terjadi di Pada usia 10 tahun, potensi kognitif anak telah matang dan
lingkungan sekolah. Pada awal tahun usia sekolah, kosakata mereka dapat berpartisipasi sepenuhnya dan memahami tujuan
anak berkembang melalui paparan membaca, yang juga percakapan mereka. Selama ini, kecanggihan dan efektivitas
membantu anak-anak untuk mempelajari bentuk-bentuk tata keterampilan komunikasi meningkat dan pemahaman kosakata
bahasa yang lebih sulit, termasuk bentuk jamak dan kata ganti. serta tata bahasa meningkat sebagai hasil dari pendidikan.
Mereka juga mulai mengembangkan kesadaran metalinguistik Remaja mengalami perubahan dalam interaksi sosial dan
yang memungkinkan mereka untuk berefleksi dan lebih jelas perkembangan kognitif yang mempengaruhi cara mereka
memahami bahasa yang mereka gunakan. Karena itu, mereka berkomunikasi.
mulai memahami lelucon dan teka-teki.
Selama periode ini, remaja cenderung kurang berkomunikasi
Ini merupakan tahap perkembangan penting secara sosial dan dengan orang tua dan lebih banyak dengan teman. Ketika
fisiologis bagi anak. Anak usia sekolah dapat dengan mudah diskusi dimulai di saluran komunikasi yang berbeda, sikap dan
dipengaruhi melalui komunikasi dan gerak tubuh. Saat anak- kecenderungan merupakan faktor kunci yang mendorong
anak terus belajar komunikasi, mereka menyadari perbedaan individu untuk mendiskusikan perasaan mereka. Hal ini juga
antara bentuk niat dan memahami bahwa ada banyak cara menunjukkan bahwa respek dalam komunikasi merupakan
berbeda untuk mengekspresikan maksud yang sama, dengan sifat dalam komunikasi interpersonal yang dibangun selama
makna yang berbeda. perkembangan. Akhir dari tahap remaja ini merupakan dasar
komunikasi pada tahap dewasa.
LANGUAGE DISORDERS
Sebuah gangguan bahasa adalah gangguan pemahaman dan atau penggunaan lisan, tertulis, dan / atau
sistem simbol lain.
Olswang dan rekannya telah mengidentifikasi serangkaian perilaku pada anak-anak dalam rentang usia 18-
36 bulan yang merupakan prediktor untuk kebutuhan intervensi bahasa.
Prediktor ini - Kosakata yang lebih kecil dari rata-rata
meliputi: - Penundaan pemahaman bahasa selama 6 bulan atau defisit pemahaman dengan
kesenjangan produksi pemahaman yang besar
- Masalah fonologis seperti celotehan terbatas atau vokalisasi terbatas

- Beberapa imitasi vokal spontan dan ketergantungan pada pemodelan langsung dalam tugas-tugas
imitasi
- Permainan kombinatorial atau simbolik kecil

- Beberapa gerakan komunikatif atau simbolik


- Masalah perilaku
KONDISI YANG MENYEBABKAN MASALAH
PERKEMBANGAN BAHASA

Gangguan Gangguan
Perkembangan
hiperaktif defisit bahasa Gangguan bicara
dyspraxia verbal
perhatian pragmatis

Gangguan Gangguan
Penundaan Gangguan
pemrosesan bahasa
bahasa suara bicara
pendengaran tertentu

Penundaan Pengulangan
Autisme Otitis media
bicara ucapan

Anda mungkin juga menyukai