PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Charlest morrist
Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-
tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda
tersebut”.
c. Lehrer; 1974: 1
Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan
bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek
struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi,
filsafat dan antropologi.
2
d. Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195)
Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang
menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam
pengalaman dunia manusia.
g. Abdul Chaer
Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti.Yaitu salah satu dari
3 (tiga) tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).
3
Semantik dalam aliran semantik generatif memiliki beberapa konsep,
yakni kompetensi, struktur luar, dan struktur dalam.
Semantik gramatikal merupakan kajian makna dalam semantik yang
khusus mengkaji makna dalam satuan kalimat. Contoh : Masih duduk,
kakak sudah tidur
Dalam semantik historis, studi makna yang dikaji lebih memacu pada
rentangan waktu, bukan perubahan bentuk kata. Pada hal ini, semantik
membandingkan kata-kata berdasarkan periode atau antar kata pada masa
tertentu dengan kata pada bahasa lain. Contoh : (B. Indonesia) : padi (B.
Jawa) : pari Fonem /d/ dan /r/ berkorespondensi
Semantik leksikal merupakan pembahasan makna yang lebih
menitikberatkan pada makna kata sebagai satuan mandiri. Contoh : Absurd
(KBBI) : tidak masuk akal; mustahil
Pada semantik logika, pengkajian makna lebih diarahkan pada logika.
Artinya, setiap kalimat akan dilihat dari logikanya untuk mendapatkan
sebuah makna dari kalimat tersebut.
Semantik struktural bermula dari pandangan struktural yang dipelopori
oleh Saussure . Para penganut strukturalisme mempunyai padangan bahwa
setiap bahasa merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa struktur
yang unik dan terdiri dari satuan-satuan tertentu.
4
Dowdowski (1982: 1454)) menyatakan bahwa:
Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik Kosakata aktif
yang digunakan oleh pembaca dan penulis maupun Kosakata fasif
yang digunakan oleh pembaca dan pendengar.
Adiwinarta dalam Husen (1994: 7) bahwa:
Kosakata merupakan: 1).Semua kata yang terdapat dalam suatu
bahasa, 2). Kata yang dikuasai oleh seseorang atau kata-kata yang
dipakai oleh segolongan orang dalam lingkungan yang sama, 3).
Daftar sejumlah kata dan frase dari suatu bahasa yang disusun secara
alfabetis disertai batasan dan keterangan”.
Swahnell (1986: 633): Kosakata atau penggunaan kata dalam bahasa,
buku, karangan atau cabang ilmu pengetahuan dan penyusunan kata
dalam bahasa.
Rahayu (1999: 6) menyatakan bahwa “kosakata adalah keseluruhan
kata atau perbendaharaan kata atau istilah yang mengacu pada konsep-
konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang atau suatu bahasa dalam
suatu lingkungan.
2.6 Jenis-jenis Kosakata
Kosakata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata
keterangan.
a. Kata benda: Kata yang pertama digunakan oleh anak adalah kata
benda, umumnya yang bersuku kata satu yang diambil dari bunyi
celoteh yang disenangi.
b. Kata kerja: Setelah anak mempelajari kata benda yang cukup untuk
menyebutkan nama dan benda disekitarnya, mereka mulai
mempelajari kata-kata baru khususnya yang melukiskan tindakan
seperti ”beri”, ”ambil” atau ”pegang”.
5
c. Kata Sifat: Kata sifat muncul dalam kosakata anak yang berumur 1,5
tahun. Pada mulanya kata sifat yang paling umum digunakan
adalah ”baik”, ”buruk”, ”bagus”, ”nakal”, ”panas” dan ”dingin”. Pada
prinsipnya kata-kata tersebut digunakan pada orang, makanan dan
minuman.
d. Kata keterangan: Kata keterangan digunakan pada umur yang sama
untuk kata sifat. Kata keterangan yang muncul paling awal dalam
kosakata anak, umumnya adalah ”disini” dan ”dimana”.
2. Kosakata Khusus
6
pada usia sekolah untuk menyatakan bahwa ia sudah besar,
menyadari perasan rendah dirinya, menegaskan kejantanannya dan
menarik perhatian.
mentalnya;
atau perguruan;
konseptual;
7
5. faktor-faktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata;
6. telaah kata yang efektif harus beranjak dari arah kata-kata yang
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna.
Semantik sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama
dengan cabang-cabang ilmu bahasa lainnya. Semantik sebenarnya merupakan
ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Kata semantik
sendiri berasal dari bahasa Yunani. Yaitu sema (kata benda) yang berarti
“menandai” atau “lambang”.Kata kerjanya adalah semaino yang berarti
“menandai” atau “melambangkan”. Kemudian semantik disepakati sebagai
istilah yang digunakan dalam bidang linguistik untuk memelajari hubungan
antara tanda-tanda linguistik dengan sesuatu yang ditandainya.
9
10