Disusun oleh :
Andi tappareng
105401119620
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembelajaran
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pengertian simantik
B. Sejarah perkembangan simantik
C. Unsur-unsur simantik
D. Jenis simantik
E. Manfaat simantik
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti
dan makna pada setiap perkataan yang akan diucapkan. Sebagai suatu unsur yang
dinamik, bahasa senantiasa dikembangkan,dianalisis dan dikaji dengan
menggunakan perbagai pendekatan serta metode untuk mengkajinya. Antara lain
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan
makna.Semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari tentang
makna. Sejalan dengan berkembangnya zaman perkembangan bahasa pun juga
ikut berkembang dan mengalami pergeseran-pergeseran makna. Pergeseran makna
bahasa memang tidak dapat dihindari, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang
nantinya akan di bahas secara mendalam di dalam pembahasan. Atas dasar itu,
tidak mengherankan dalam beberapa tahun terakhir inMeski demikian makna yang
melekat terlebih dahulu tidak serta merta hilang begitu saja. Perubahan makna
suatu kata yang terjadi, terkadang hampir tidak disadari oleh pengguna bahasa itu
sendiri. Untuk itu perlu bagi kita mengetahui dan memahami ilmu kebahasaan.Jadi,
pengetahuan akan adanya hubungan antara lambang atau satuan bahasa, dengan
maknanya sangat diperlukan dalam berkomunikasi dengan bahasa itu.Sering
timbul pertanyaan dari pemakai bahasa, manakah bentukan kata yang sesuai
dengan kaidah semantik. Dan, yang menarik adalah munculnya pendapat yang
berbeda dari ahli bahasa yang satu dengan ahli bahasa yang lain. Fenomena itulah
yang menarik bagi kami untuk melakukan pengkajian lebih dalam dan
memaparkan masalah tentang semantik dalam makalah ini.i di Indonesia muncul
berbagai kata yang memiliki banyak makna baru.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari semantik?
2. Apa saja perkembangan simantik?
3. Apa saja semantik dan jenis-jenisnya?
4. Apa saja unsur-unsur simantik?
5. Apa saja manfaat simantik?
Tujuan pembelajaran
Untuk mengetahui pengerrian simantik
Untuk mengetahui sejarah perkembangan simantik
Untuk mengetahui jenis simantik
Untuk mngetahui unsur-unsur simantik
Untuk mnegetahui manfaat simantik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian simantik
Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna / arti yang terkandung
dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Dengan kata lain, semantik
adalah studi tentang makna. Semantik biasanya berhubungan dengan dua aspek
lain: sintaks, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, dan
pragmatis, penggunaan praktis simbol oleh rakyat dalam konteks tertentu.
Dibawah ini terdapat beberapa macam pendapat dari berbagai para ahli dunia
tentang pengertian semantik, diantaranya adalah:
Charles Morrist
Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori
arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
Istilah semantik baru muncul pada tahun 1984 yang dikenal melalui American
Philological Association ‘organisasi filologi amerika’ dalam sebuah artikel yang
berjudul Reflected Meanings: A point in Semantics. Istilah semantik sendiri sudah
ada sejak abad ke-17 bila dipertimbangkan melalui frase semantics philosophy.
Sejarah semantik dapat dibaca di dalam artikel “An Account of the Word
Semantics (Word, No.4 th 1948: 78-9). Breal melalui artikelnya yang berjudul “Le
Lois Intellectuelles du Language” mengungkapkan istilah semantik sebagai bidang
baru dalm keilmuan, di dalam bahasa Prancis istilah sebagai ilmu murni historis
(historical semantics).
C. Jenis-jenis simantik
Telah dijelaskan bahwa semantik adalah disiplin linguistik yang mengkaji sistem
makna. Jadi, objeknya makna. Makna yang dikaji dalam semantik dapat dikaji dari
banyak segi, terutama teori atau aliran yang berbeda dalam linguistik.
Teori yang mendasari dan dalam lingkungan mana semantik dibahas membawa
kita kepengenalan tentang jenis-jenis semantik. Jenis-jenis semantik itu dapat
dideskripsikan berikut ini:
1. Semantik Behavioris
2. Semantik Deskriptif
3. Semantik Generatif
D. Unsur-unsur simantik
1. Konsep
Ambil salah satu kalimat, “saya pergi ke pasar.” Kalimat ini terdiri dari 4 unsur
atau kata. Kita perhatikan unsur atau kata saya. Kalau ada seseorang
berkata saya, demikian pula dengan kata pasar. Kalau orang berkata pergi ,
terbayang adalah kegiatan pergi, kegiatan pergi yang dilakukan seseorang yang
disebut saya.
Kegiatan tersebut diarahkan ke pasar, bukan ke sekolah atau ke terminal bus. Hal
itu terjadi karena ada orang yang mengujarkannya atau kata-kata tersebut tertulis.
Bunyi ujaran atau lambang yang tertulis di pahami karena makna tiap-tiap kata,
ada di dalam otak kita.
2. Tanda
Tanda dapat dikatakan leksem yang secara langsung dapat diikuti bentuk lain,
misalnya tanda baca, tanda bagi, tanda bukti, tanda elipsis, tanda gambar, yakni
gambar yang digunakan sebagai tanda atau lambang suatu partai atau golongan
masyarakat yang tampil sebagai kontestan dalam pemilihan umum, tanda hubung,
tanda koma, tanda kurung, tanda kutip, tanda mata, tanda panah, tanda pangkat,
tanda petik, tanda pisah, tanda putus, tanda seru, tanda tambah, tanda tanya, dan
tanda waktu.
E. Manfaat simantik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai ilmu bahasa, Mata Kuliah Semantik sangat bermanfaat bagi pembelajar
bahasa (dalam hal ini bahasa Indonesia) untuk dapat memahami dan menganalisis
fitur-fitur semantik struktur bahasa dari kata, frasa, klausa, dan kalimat dari
perspektif makna formal dan konvensional. Kajian dalam Semantik ini merupakan
kelanjutan dari Mata Kuliah Sintaksis Bahasa Indonesia yang memfokuskan pada
praktik analisis makna bahasa secara formal, konvensional, dengan pespektif aliran
struktural. Dimulai dari satuan gramatik berupa kata, ungkapan, dan konstruksi
linguistis di atas bentuk kata.Untuk itu, kajian dalam Semantik ini terdiri atas,
pengertian semantik, ruang lingkup semantik, aspek semantik, batasan makna,
jenis makna, relasi hubungan makna, perubahan dan pergeseran makna,
ambiguitas, serta implikasinya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
sekolah. Setiap kajian tersebut diupayakan secara teoretis dan praktis bagi
kemanfaatan pembelajaran Bahasa Indonesia.