Nama:Andi Triulianti
Nim:105401119320
Kelas:2G
Angin malam menyapa tubuh seorang anak gadis berumur 16 tahun yang sedang berdiri dan
menikmati angina malam.Tanpa ia sadari seorang wanita paruh baya merangkul pundaknya dari
mengagetkan khaila yang masih saja asyik menikmati angina malam.”enggak kok bu,khaila hanya
sedang menikmati angin malam,ujar khaila seraya tersenyum manis kepada wanita yang sekarang
berada di samping-nya yang dipanggilnya dengan sebutan ibu.Ya sudah sekarang kamu makan
dulu,setelah itu sholat,mengaji dan belajar setelah itu baru tidur dan jangan lupa berdoa terlebihi
dahulu sebelum tidur”lanjut ibu.”Iya ibu jawab khaila.Selesai makan khaila langsung mencuci
piring,agar piring kotor tidak menumpuk.Setelah semua selesai ia langsung pergi menuju
kamarnya,dan melanjutkan kegiatannya seperti yang telah di katakana oleh ibu-nya tadi.Jam dinding
di dalam kamar khaila sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB.Rasa kantukpun sudah mendera,ia pun
menutup buku dan merapikan meja belajarnya.Selesai merapikan meja belajar,khaila pun langsung
tidur tak lupa pula ia membaca doa terlebih dahulu sebelum tidur.Suasana pagi ini sangat lah
dingin,akan tetapi khaila sudah bersiap-siap pergi menuju sekolah yang letaknya jauh dari rumah
setengah jam khaila mengayuh sepeda nya melewati pepohonan yang indah di sekitar jalan
pedesaan,dan sampai skedepan pintu gerbang sekolah.Khaila adalah murid berprestasi dalam
kelas,tak hanya di dalam kelas ia pun jug aktif di kegiatan lainnya yang ada disekolah nya.Sekarang
khaila duduk di bangku kelas 3 SMA.Sesampainya di sekolah khaila langsung menaruh sepedanya di
parikiran sekolah.Sebelum melangkah pergi,khaila merasakan ada yang memanggil namanya dan
menepuk pundak belakangnya.Khaila,kamu di panggiil bu seri di kantor sekarang”.ujarnya,belum
sempat khaila menjawab risma langsung menyambung perkataan lagi.”Tenang aja,gak ada masallah
kok,mungkin ada sesuatu yang harus disampaikan,kamu jangan tegang seperti itu dong,ledek risma
melihat wajah khaila yang penuh ketakutan.”Siapa juga yang tegang,terima kasih ya atas
informasinya”jawab khaila.ia,ooiya aku ke kelas duluan yaa”ujar risma seraya melambaikan tangan
kepada khaila.Tanpa membuang waktu lagi khaila pun langsung pergi menuju kantor bu seri,dengan
ragunya ia mengetuk pintu kantor bu seri,dan terdengar suara bu seri menyuruh khaila
sama kamu”ujar bu seri.”Iya silahkan ibu mau bicara apa dengan saya”Tanya khaila siap
menawarkan kamu undangan kuliah di Jakarta,dan kamu tidak akan sendiri di Jakarta,saya juga aka
pindah tugas ke Jakarta,bagaimana kamu mau terima tawaran dari saya”jelas bu seri.”Bagaimana ya
bu?saya belum bisa menjawabnya,karna belum ada biaya,apa lagi kuliahnya di Jakarta”jawab
khaila.”Semua biaya dan kebutuhan yang kamu perlukan akan saya tanggung semua”ujar bu
Seri,khaila massih saja terdiam.”Ya sudah,kalau kamu belum bisa menjawabnya sekarang tidak apa-
apa,kamu bisa menjawab nya kapan saja,dan kamu harus fikirkan dengan baik,sayang kalau kamu
tidak menerimanya”sambung bu seri khaila yang sendari tadi tetap diam.”Iya bu,akan saya fikirkn
lagi”singkat Khaila,khaila pun langsung bangkit dari tempat duduk nya dan berpamitan untuk
pergi.Selama jam belajar,khaila tidak focus mengikuti pelajaran,dikarenakan masih terbayang dalam
fikirannya tentang tawaran kuliah dari bu seri, yang membuat ia bingun adalah jika ia menerima
tawaran bu seri yang membuat ia bingun adalah jika ia menerima tawaran dari bu seri ia tidak tega
meninggalkan ayahnya yang mulai sakit-sakitan dan juga adik dan ibunya.Selesai sekolah khaila
langsung pulang,di perjalanan pulang ada seseorang anak laki-laki berlari menuju arah
sendak.”Iya,ada apa ferdi”jawab khaila kepada anak laki-laki yang bernama ferdi.”Cepat kamu
pulang,ayah mu mau di bawaj ke rumah sakit”ujar ferdi.”Cepat kamu pulang,ayah mu mau di bawak
ke rumah sakit”ujar ferdi.Tanpa menjawab perkataan ferdi,khial langsung mengayuh sepedanya
menuju rumah sakit terdekat,karna tidak mungkin ayah nya di bawak ke rumah sakit di
bingun.”Bukannya ayah masuk rumah sakit,tadi kakak jumpa ferdi,dia bilang ayah masuk rumah
sakit”jawab khaila dengan raut wajah kebingunan.”Memang iya tadi ayah ada ke rumah sakit tapi
Cuma buat periksa aja kok”jawab adhil.Setelah mendengar jawaban dari adhil.Khaila langsung pergi
meninggalkan adhil tanpa menanyakan dengan adhil ngapain dia kerumah sakit.Sesampainya di
rumah,khaila melihat ayah dan ibunya sedang duduk di depan rumah sambil bercakap-
cakap.”Assalamualaikum”waalaikumsalam” Ada yang mau khaila ngomongin sama ibu dan ayah”ujar
khaila kuliah di Jakarta bersamanya,semua biaya dan kebutuhan khaila akan di tanggung oleg bu
seri,jelas khaila dengan sopan.”Ayah tidak mau kamu ke jakara apa pun alasannya,kamu itu anak
perempuan,kamu kira Jakarta itu sam seperti desa”ujar ayah dengan nada yang meninggi.”Ya sudah
khaila turuti perkataan ayah”jawab khaila dengan pasra.Selesai berbicara dengan ayah,khaila
langsung beranjak pergi menuju kamarnya.Sebenarnya kuliah itu adalah impian khaila sejak lama
setelah ia lulus dari SMA.Apa lagi ke Jakarta,tetapi ia harus mengurung mimpi nya tersebut terlebih
menemui ibu seri,dan menjelaskan mengapa ia tidak menerima tawaran bu seri.Bu seri pun masih
saja menyuruh khaila untuk memikirkan kembali atas jawabannya,akan tetapi khaila tetap menjawab
tidak karna orang tua nya tidak mengizinkan ia kuliah di Jakarta.Menurut khaila orang tua itu adalah
yang nomor satu dan kemana pun khaila pergi harus ada ridho dari kedua orang tua nya.