Anda di halaman 1dari 9

BIOGRAFI LAILA HASNA ISTIQOMAH

Nama saya adalah Laila Hasna Istiqomah, saya lahir di


Banyumas pada tanggal 25 November 2010. Saya tinggal di Desa Kedunggede
RT 01 RW 02. Saat ini saya berusia 13 tahun. Saya bersekolah di SMP
NEGERI 1 BANYUMAS kelas 8. Saya anak terakhir dari 2 bersaudara. Saya
mempunyai kakak yang bernama Hilmy Ahmad Faishal. Ayah saya bekerja
sebagai Buruh. Ibu saya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

Semasa kecil, saya pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Waktu itu
saya baru berumur 4 tahun. Saya bermain bersama teman-teman. Saya berlari menyebrangi jalan
tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba dari arah Selatan, ada sepeda motor yang melaju
kencang. Tanpa disadari, saya terseret sepeda motor. Sejak saat itu, saya lebih berhati-hati ketika
menyebrang jalan.

Ada beberapa prestasi yang berhasil saya raih, yaitu: saya saat masik TK, saya
pernah juara 2 lomba menyanyi memperingati “Hari Ibu” dan mendapat rangking 2 saat
kenaikan kelas 3 SD.

Kedepannya, saya berharap menjadi siswa yang berprestasi, berguna bagi orag yua,
agama, nusa dan bangsa.
Pentigraf 1

Teman Baruku

Ada Seorang gadis muda bernama Fahira, yang biasanya dipanggil dengan sebutan Rara.
Rara dikenal sebagai anak yang periang, ramah, dan baik. Rara juga mempunyai teman
yang bernama Tia. Pada suatu hari, Rara kedatangan murid baru di kelasnya.

Murid baru tersebut bernama Alya. Alya datang ke sekolah menggunakan masker. Alya
memperkenalkan diri dengan raut wajahnya yang datar. “ Hai, namaku Alya.“ Ucap Alya
dengan raut wajah yang datar. Lalu Alya dipersilahkan duduk oleh guru yang mengajar.
Alya duduk di belakang bangku milik Rara. Rara memperkenalkan dirinya pada Alya, “
Hai Alya, namaku Rara “ ucap Rara pada Alya. Lalu Alya menjawab, “ Aku Alya “. Dan
Tia juga memperkenalkan dirinya pada Alya. Mereka pun mulai belajar. Triiingg…!!
Triingg...!!. Bel istirahat pun berbunyi.
“ Ayo kita ke kantin! “ ajak Rara pada Tia dan Alya. Lalu mereka bertiga berjalan ke
kantin.

“ Ayo kita beli siomay! “ ucap Tia. Rara pun mengangguk. Setelah membeli siomay,
mereka bertiga pun kembali ke kelas.
“ Alya, maskernya buka dong, kan kita mau makan jajan “ ucap Rara. Alya pun
membuka maskernya. Betapa terkejutnya Rara dan Tia saat Alya membuka maskernya.
Bibir Alya sangat panjang sampai pipi. Ternyata Alya bukanlah manusia melainkan hantu
mulut panjang.
Pentigraf 2

Bangku pojok

Ada seorang anak yang bernama Adiba. Adiba adalah anak yang ceria dan ramah.
Adiba memiliki sahabat bernama Naila. Naila dan Adiba bersahabat sejak masih kecil. Mereka
sekolah berada di kelas yang sama. Setelah mereka sekolah selama 4 bulan, merek kedatangan
murid baru.

Kata Bu Guru, murid baru tersebut bernama Lina. Kemudian, Lina duduk di bangku
belakang pojok. Mereka belajar selama kurang lebih 3 jam. Teett…!! Teettt…!! bunyi bel
istirahat. Adiba dan Naila pun keluar dari kelas menuju kantin untuk membeli jajan. Setelah
membeli jajan, mereka kembali ke kelas. Adiba pun bertanya kepada Lina, “ Lina, kenapa kamu
ngga beli jajan? “ tanya Adiba. Namun Lina hanya diam sambil melihat lurus ke depan. Adiba
dan Naila pun saling berpandangan dan mereka mengangkat bahunya. Lalu, Adiba dan Naila
duduk di tempatnya untuk memakan jajanan yang ia beli di kantin tadi. Jam istirahat pun sudah
selesai, pelajaran dimulai kembali. Tetapi Lina hanya diam sambil melihat ke luar jendela. Jika
ditanya oleh guru atau teman sekelasnya, Lina hanya diam saja.

Sudah 5 hari ini Lina tidak masuk sekolah. Tidak ada surat sakit, izin, dan lain
sebagainya. “ Adakah yang tahu kenapa Lina sudah lama tidak berangkat? “ tanya Ibu guru yang
sedang mengajar. “ Tidak tahu bu “ ucap salah satu muridnya. Dan setelah 2 hari, Ibu guru dan
muridnya pun tahu kebenaran Lina. Ternyata Lina adalah hantu yang menyamar menjadi
manusia.
Pentigraf 3

Penunggu Kos-kosan

Sudah dua minggu, Reyna berada di kos-kosan ini. Yang katanya selalu ada kejadian
aneh disini. Namun, setelah dua minggu berlalu Reyna merasa tidak ada yang aneh disini.

Yang Reyna herankan, setiap Reyna sedang tidur, Reyna merasa ada yang
nemperhatikannya. Reyna pikir itu hanya orang iseng yang melewati depan kamarnya. Suatu
ketika, Reyna penasaran. Reyna memasang kamera dan dipasang di jendela kamarnya. Dan
Reyna mulai berpura-pura tidur. Betapa terkejutnya Reyna setelah ia tahu orang yang terus saja
memperhatikannya.

Tenyata orang yang terus saja memperhatikannya selama ini adalah makhluk halus yang
tanpa tubuh. Ia hanya kepala dan organ tubuh yang berjalan. Reyna pun mulai gemetar dan
ponselnya jatuh. Setelah Reyna mengambil ponsel, ternyata makhluk itu telas ada di depannya
dan Reyna pun pingsan.
Pentigraf 4

Perjalanan malam

Ada keluarga kecil yang baru saja melakukan liburan tahun baru. Keluarga kecil itu
liburan ke Gunung Bromo selama 2 hari. Dan pulang pada saat petang. Perjalanan pulang
tersebut terasa menakutkan. Tiba-tiba sang ayah menghentikan mobilnya secara mendadak.

Ternyata, ada seorang nenek yang ingin menumpang. Lalu nenek dipersilahkan masuk
mobil oleh ibu. “Mau diantar kemana
Nek? “ tanya ibu. “Tolong antar Nenek ke jalan Burung Biru No.15“ ucap Nenek itu. “ Wow,
jauh sekali ya nek. Nenek mau apa kesana? “ tanya ibu sambil tersenyum. “ Nenek mau
mengunjungi suami
Nenek. “ ucap nenek. Nenek dan ibu pun sesekali mengobrol. Setelah melakukan perjalanan
cukup jauh, akhirnya mereka sampai ditempat yang Nenek minta. Ayah, ibu, nenek, dan anak-
anak pun turun dari mobil. Ternyata, tempat yang dimaksud nenek adalah makam. Nenek pun
berjalan terlebih dahulu diikuti keluarga kecil itu. Dan dalam sekejap, nenek itu pun menghilang.
“ Loh, dimana nenek itu? “ tanya sang anak pada ayah dan ibu. Ayah dan ibu hanya
menggelengkan kepalanya pelan.

Tiba-tiba ada penjaga makam yang datang ke arah mereka. Lalu mereka bertanya tentang
kejadian tadi. “ Ooh, itu sudah biasa terjadi di daerah sini pak, bu. “ kata penjaga makam
tersebut. Lalu, mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang.

Pentigraf 5

Ibuku

Ada anak perempuan yang bernama Farah. Farah adalah anak yang ceria dan baik.
Sewaktu pulang sekolah, ternyata keluarga Farah tidak ada dirumah. Alhasil Farah pun dirumah
seorang diri. Pada sore hari, ibu dan ayah Farah pulang bersama. Farah pun merasa lega karena
dirumah ada temannya.

Pada malam hari, ibu Farah memasak untuk makan malam. Ibu Farah memasak
makanannya dengan santai. Setelah masakannya matang, ibu Farah membawa makanan yang
telah dimasak menuju meja makan. Keluarga Farah pun mulai makan malam dengan khidmag.
Setelah makan malam selesai, mereka melanjutkan aktivitas masing-masing. Farah mulai belajar
untuk besok. Cukup lama Farah belajar, akhirnya Farah memutuskan untuk tidur karena sudah
larut malam. Pada dini hari, Farah terbangun karena mendengar suara daru dapur yang cukup
keras. Farah bangun dan berjalan menuju dapur. Farah melihat ibunya sedang memasak. Tetapo
alat masaknya seperti dibanting-banting. Farah menghampiri ibunya lalu berkata “ Ibu, alat
masaknya jangan dibanting, nanti rusak.“ ucap Farah. Tetapi ibuny tidak mendengarkamnya.
Farah pergi ke kamar orang tuanya berniat menghampiri ayahnya, untuk bicara pada ibunya.
Tetapi Farah melihat ibunya sedang tidur dengan ayahnya.

Farah terkejut “ Loh, kok ibu disini, bukannya ibu sedang memasak ya, Jika ibu disini,
lalu siapa yang di dapur?” Farah bergumam lirih. Lalu Farah membangunkan ibunya dan
menceritakan kejadian tersebut. Farah dan ibunya berjalan menuju dapur dan di dapur tidak ada
siapapun. Ternyata yang di dapur tadi adalah hantu yang menyerupai ibunya.
Pentigraf 6

Bau yang aneh

Ada gadis kecil yang bernama Dira. Dira masih duduk di bangku kelas 4 SD. Dira
mempunyai teman yang bernama Salsa. Dira dan Salsa sedang memdengarkan penjelasan guru.
Guru memerintahkan mereka membuat kelompok. Tiba-tiba ada bau yang tidak enak.

Mereka membiarkan bau tersebut. Namun lama-kelamaan bau tersebut semakin


menyengat. “ iiiih bau apa ini? “ tanya Salsa. “ Nggak tahu. “ ucap Dira. Salah satu teman Dira
ada yang muntah-muntah. Lalu guru pun bertanya “ Ada apa ini ribut-ribut, kenapa Dina
muntah-muntah? Tanya guru yang sedang mengajar. “ Ada bau yang tidak enak bu. Dina
muntah-muntah karena bau itu. “ ucap Salsa. Guru pun membawa Dina ke UKS. Setelah
kembali, guru datang bersama penjaga sekolah. Setelah memasuki kelas, ternyata menurut
penjaga sekolah itu baunya wangi.

Guru dan murid-muridnya pun merasa heran. Guru dan muridnya pun membaca Al-
Qur’an. Ternyata bau tersebut tidak hilang. Guru pun bercerita kepada keluarganya tentang bau
tersebut. Guru pun terkejut setelah mengetahui asal bau tersebut. Ternyata bau itu berasal dari
makhluk halus. Muridnya pun merasa takut dan akhirnya mereka pindah kelas.
Pentigraf 7

Gulingku

Ada anak perempuan yang bernama Adila. Adila biasa dilanggil dengan sebutan Dila.
Dila dikenal sebagai anak yang periang dan ramah. Hari ini, Dila dapat bersantai karena libur.
Dila membantu ibunya membereskan rumah untuk mengurangi rasa bosan.

Dengan bekerja, waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa hari pun mulai sore. Dengan
cepat Dila mandi dan menjalankan ibadah shalat maghrib. Waktu maka malam pun tiba. Dila
makan dengan lahapnya karena capek membantu ibu. Setelah selesai makan, Dila pergi ke
kamarnya. Lama kelamaan, Dila tertidur dengan pulas sambil memeluk gulingnya. Ketika Dila
terbangun, hari sudah larut malam. Dengan setengah sadar, Dila memeluk gulingnya dengan
sangat erat. Bau guling yang biasanya khas, tiba-tiba berubah menjadi wangi yang menyengat.

Rasa heran mulai mengganggu dirinya. Dila membuka mata dengan perlahan. Alangkah
terkejutnya Dila melihat gulingnya berubah warna. Warna putih bersih dengan bentuk guling
yang agak aneh. Ternyata guling itu berubah seperti pocong. Dila berteriak dengan keras. Rasa
takut menyelimuti dirinya.

Anda mungkin juga menyukai